Anda di halaman 1dari 5

NO JUDUL JURNAL PERMASALAHAN METODE PENELITIAN ISI JURNAL

1. ARAHAN KONSEP PERANCANGAN Jalur pedestrian di kawasan Kota Lama Data yang digunakan dalam penelitian ini Penelitian ini disusun berdasarkan hasil analisis serta
JALUR PEDESTRIAN YANG Semarang sudah mengalami perbaikan di adalah data primer dan data sekunder. proses penyusunan arahan konsep perancangan yang
INKLUSIF DI KAWASAN KOTA
LAMA SEMARANG awal tahun 2018, namun masyarakat Data primer ialah data yang langsung telah dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian dapat
pejalan kaki belum mendapatkan fasilitas diperoleh dari sumber data langsung dari disimpulkan bahwa adanya rasa ketidakpuasan
yang optimal untuk mendukung aktivitas hasil pengamatan kondisi di lapangan dan masyarakat terhadap kondisi jalur pedestrian di kawasan
dan pergerakan didalam kawasan. Hal ini atau data yang bersumber dari responden, Kota Lama Semarang saat ini, dimana masyarakat
terlihat dari kondisi jalur pedestrian yang sedangkan data sekunder merupakan data pengunjung menilai bahwa secara umum jalur pedestrian
belum memberikan keamanan dan yang diperoleh dari sumber kedua seperti belum dapat memenuhi kebutuhan para pejalan kaki.
kemudahan akses bagi seluruh kalangan dari dokumen, literatur maupun arsip yang Oleh karena itu, masyarakat menginginkan adanya
pejalan kaki. Masih ditemukan lebar jalur dikeluarkan oleh instansi terkait. Data-data perbaikan baik berupa penambahan atau peningkatan
pedestrian yang sulit untuk diakses tersebut diperoleh dengan teknik kondisi fisik pada jalur pedestrian secara inklusif.
karena terhalang perabot jalan dan pengumpulan observasi, kuesioner, Perbaikan ini dimaksud agar jalur pedestrian mampu
barang-barang milik bangunan, terhalang wawancara, dan studi literatur. mengakomodir kebutuhan seluruh pejalan kaki baik dari
PKL, terhalang parkir kendaraan, sisi kemudahan aksesibilitas dan keamanan pejalan kaki
permukaan bergelombang, belum juga mampu menarik minat para pejalan kaki dari
adanya ramp, diskontinuitas jalur berbagai kalangan. Berdasarkan rumusan preferensi
pemandu, dan masih minimnya pejalan kaki, arahan konsep perancangan jalur
penerangan di beberapa ruas jalan di pedestrian yang inklusif yang dapat mengakomodir
malam hari. kebutuhan seluruh kalangan pejalan kaki
2. KAJIAN KONSEP PENATAAN Akibat mengalami penurunan kualitas Penelitian ini menggunakan pendekatan Dari Kajian dan analisa ini dirumuskan konsep
KAWASAN KOTA LAMA KENDARI lingkungan,yakni menurunnya estetika positivistikdengan jenis penelitian penataankawasan Kota Lama Kendari sebagai arahan
BERDASARKAN IDENTITAS DAN
CITRA KOTANYA kawasan, bangunan historis yang mulai kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan pengembangan penataan kawasan berdasarkan citra
hilang, tata ruang yang tidak memenuhi data dilakukan dengan survey literatur, dan identitas kotanya, yang didasarkan atas beberapa
syarat, aktifitas ekonomi masyarakat observasi, wawancara, dan materi visual sasaranperencanaan, yaitu: penataan kawasan
yang mulai berkurang, sertatidak yang kemudian dilakukan kajian dan (bangunan & lingkungan);peningkatan kualitas kawasan
adanyataman kota, sehingga kota ini analisa sesuai dengan permasalahan (penguatan karakter dan identitas
dianggap sebagai kota mati. Penelitian berdasarkan dengan teori yang ada.Analisa kawasan);meningkatkan vitalitas ekonomi kawasan;dan
ini bertujuan untuk menganalisa perumusan konsep dilakukan dengan seluruh komponen kawasan diintegrasikanDari kedua
konsep penataan kawasan Kota Lama metode triangulasidengan cara sasaran perencanaan tersebut menghasilkan suatu
Kendari sehinggadapat menghidupkan membandingkan informasi atau data yang konsep perencanaan. Penataankawasan (bangunan
serta mempertahankan identitas dan ada dengan cara yang berbeda, dimana &lingkungan).
citra kotanya. peneliti menggunakan wawancara dan
observasi atau pengamatan untuk
mengecek kebenaran. Peneliti juga bisa
menggunakan informan yang berbeda
untuk mengecek kebenaran informasi
tersebut.
3. PENINGKATAN AKSENTUASI Kondisi topografi kawasan pusat kota Penelitian ini dilakukan dengan Penelitian mengenai ruang publik di kawasan pusat kota
VISUAL KORIDOR PUBLIK Banda Aceh cenderung rata dan datar, pendekatan kualitatif, yaitu dengan Banda Aceh ini memberikan dua pemahaman pokok
KAWASAN BERSEJARAH PUSAT
KOTA LAMA BANDA ACEH sementara titik-titik bersejarah yang ada melakukan pembacaan/ pemahaman teori, mengenai ciri khas identitas kota Banda Acch. Pertama,
cenderung berupa elemen-elemen kecil pembacaan peta dan melakukan simulasi kawasan pusat kota lama ini menyimpan peninggalan-
atau bahkan berupa lahan (tanah desain sebagai proses analisisnya. peninggalan sejarah yang sangat berharga bagi
kosong) yang boleh jadi sosok benda- kehidupan masyarakat kota. Peninggalan-peninggalan
benda tersebut tertutup oleh bangunan- tersebut dikenal dengan sebutan titik-titik bersejarah
bangunan baru yang terus tumbuh di yang berupa artefak, bangunan dan lahan bersejarah
kawasan pusat kota. Oleh karenanya, yang dapat menceritakan bagaimana kondisi peradaban
aksentuasi serta penghubung ruang kota atau kerajaan yang pernah ada pada masa lalu. Hal
antar titik/ zona-zona bersejarah ini merupakan nilai-nilai socio- kultural penting yang
tersebut perlu dirancang di dalam ruang membentuk jati diri kota Banda Acch. Kedua, dari sudut
publik kota. geografis atau potensi alamnya, kawasan puşat kota
Banda Acch memiliki kondisi alam yang sangat
berpengaruh pada keberlangsungan hidup
masyarakatnya. Sebagai masyarakat yang hidup di alam
tropis, masyarakat Aceh memiliki konsep berkehidupan
yang selaras dengan alam, olch karenanya, pada pada
masa lampau unsur sungai dan kebun menjadi elemen
ruang yang mendominasi kawasan ini. Elemen-elemen
ruang demikianlah yang sekiranya tepat untuk
dimunculkan kembali untuk memperkuat identitas kota
Banda Aceh.
4. PERANCANGAN TYPEFACE UNTUK Permasalahan yang muncul yaitu User Research Berdasarkan wawancara Sebuah typeface historis dapat digunakan untuk
MENDUKUNG CITRA KOTA LAMA pengaplikasian tipografi pada media dengan narasumber dari BPK2L mendukung destinasi wisata Kota Lama Semarang
SEMARANG SEBAGAI DESTINASI
WISATA BERSEJARAH singsytem dan signage yang belum menyatakan bahwa belum ada melalui penerapan -penerapan rancangan typeface di
memiliki keselarasan dengan citra Kota perancangan typeface khusus untuk Kota Kota Lama itu sendiri seperti sign system gedung, nama
Lama sebagai destinasi pariwisata. Lama dan Kota Lama membutuhkan jalan, arah petunjuk jalan dan juga lokasi / taman.
Sehingga berdampak negatif untuk Kota perancangan ypeface tersebut untuk Typeface juga dapat menjadi media promosi Kota Lama
Lama dan merusak citra visual Kota Lama pengembangan Kota Lama sebagai melalui merchandise dan website yang ditujukan untuk
tersebut. destinasi wisata bersejarah kedepannya. pengunjung/ wisatawan dalam maupun luar negeri.
1.7.1.1 Behavior Target aktif untuk Merchandise dapat langsung dibeli dan digunakan sesuai
mengelola kawasan Kota Lama agar tetap kebutuhan traveling serta website yang digunakan untuk
terkendali. 171.2 Need Target ingin mengakses / mengunduh rypeface Kota Lama agar lebih
mengeksplorasi Kota Lama dengan lebih efisien. Perancangan typeface ini sangat membantu Kota
mudah dan efisien. 1.7.1.3 Problem Belum Lama untuk memunculkan identitas mereka pada area
adanya keselarasan dan keteraturan dalam yang lebih meluas dan sangat mudah diakses serta
penggunaan karakteristik huruf/typeface dipublikasikan melalui media digital dan internet,
sehingga dari sudut pandang tersebut schingga perancangan ini dapat memberikan dampak
terlihat berantakan. 1.7.1.4 Attitude Target yang baik bagi pengelola Kota Lama yaitu BPK2L dalam
menjaga, memperbaiki dan mewujudkan typeface ini pada Kota Lama dan juga
mengembangkan Kota Lama menjadi masyarakat yang datang berkunjung serta pengguna /
kawasan wisata yang lebih baik. pengunduh typeface lainnya.
5. KONSEP PEMANFAATAN RUANG Metode Kualitatif dengan pendekatan Ruang-ruang terbuka yang berada di Kawasan Kota Lama
TERBUKA DI KAWASAN KOTA Empirik dipilih untuk memandu sebagian besar bersifat umum artinya dapat diakses dan
LAMA SEMARANG
menyelesaikan penelitian ini. Tujuan dinikmati oleh semua orang, namun ada beberapa ruang
utama dari penelitian kualitatif adalah terbuka yang bersifat privat dan umum terbatas.
diperolehnya pemahaman menyeluruh Aktivitas utama yang dilakukan pada ruang terbuka
tentang fenomena yang diteliti sebagai tersebut adalah berjalan-jalan menikmati view bangunan
pendekatan yang menyeluruh, sehingga Kota Lama, berfoto, duduk-duduk di bangku
cakupan dan kedalaman dalam penelitian taman/trotoar, cosplay, berjualan, dan parkir. Terdapat
kualitatif sangat diutamakan karena perbedaan penggunaan ruang untuk aktivitas pada siang
menyangkut fenomena perilaku dan malam hari. Pada pagi-siang hari, aktivitas
masyarakat (Moleong, 1994). Konstruksi pengunjung terpusat pada Taman Srigunting dan Jalan
teori dibangun dari konseptualisasi teoritik Jalak (JI.Roda 2). Hal ini dipengaruhi oleh kondisi suhu
sebagai hasil pemaknaan empirik dalam udara yang sangat tinggi yakni
arti sensual, logik maupun etik.
Kebermaknaan teoritik perlu diikuti
dengan kebermaknaan empirik. Upaya
untuk menjangkau kebermaknaan empirik
dapat dikerjakan dengan mengembangkan
konseptualisasi tentang populasi dan
sampel secara tetap. Pada landasan
empirik penelitian kualitatif dengan
pendekatan rasionalistik dimana sampel
dipilih secara purposive dan digunakan
untuk mencari pengungkapan makna dan
esensinya

Anda mungkin juga menyukai