Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Tentang

“Lingkungan Binaan”

FAISAL ARDIANSYAH

P3B120014

JURURSAN D3 TEKNIK ARSITEKTUR

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

2021
DAFTAR ISI

SAMPUL.................................................................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................

PENDAHULUAN.......................................................................................................................

METODE PENELITIAN.............................................................................................................

HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................................

KESIMPULAN............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................

LINGKUNGAN BINAAN PADA PUSAT KOTA DENPASAR


Kota Denpasar sebagai ibukota pulau Bali mengalami perubahan pesat akibat pertumbuhan
penduduk yang tinggi. Hal ini secara langsung menyebabkan perubahan terhadap kualitas
lingkungan binaan dan karakter pusat kota Denpasar. Pembangunan yang pesat untuk
mengakomodasi pertambahan jumlah penduduk menciptakan wajah yang kurang harmonis dengan
lingkungan sekitarnya serta mengaburkan karakter kota. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
sejauh mana kualitas lingkungan binaan di pusat kota Denpasar. Pengukuran terhadap kualitas
lingkungan binaan dilakukan dengan menggunakan prinsip Urban Design Principles dan dianalisa
dengan menggunakan SWOT analysis. Hasil menunjukkan bahwa kualitas lingkungan binaan di
pusat kota Denpasar secara umum memiliki kualitas yang masih dalam ambang kualitas cukup baik,
namun di sisi lain karakter kota mulai memudar.

PENDAHULUAN wisatawan yang datang ke Denpasar. Seiring


dengan pesatnya pembangunan, kualitas hidup
Lingkungan Binaan adalah lingkungan yang di pusat kota Denpasar mengalami penurunan.
dibentuk, dimodifikasi, dikelola, dan ditentukan Kemacetan, kepadatan, polusi dan masalah-
masalah sosial maupun lingkungan menjadi hal
kondisinya oleh manusia guna memenuhi
yang dihadapi oleh penduduk pusat kota
kebutuhan hidupnya. Lingkungan ini dibentuk Denpasar.
karena adanya kemampuan manusia.
Wajah kota dan karakter kota pun mengalami
Tujuan manusia membuat lingkungan hidup perubahan seiring menurunnya kualitas
binaan adalah agar bisa lebih efektif dan efisien lingkungan binaan di pusat kota Denpasar.
ddalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini
disebabkan oleh faktor bertambahnya penduduk Berdasar dari fenomena tersebut, penelitian ini
semakin besar pula kebuthan yang harus melakukan pengukuran terhadap kualitas
tersedia. lingkungan binaan di pusat kota Denpasar dan
karakter dari kota Denpasar. Prinsip-prinsip dari
Di Kota Denpasar yang merupakan ibukota Urban Design Principles (UDPs) oleh
pulau Bali merupakan salah satu kota yang Montgomery dipergunakan untuk mengkaji
memiliki tingkat kepadatan penduduk yang kualitas dari lingkungan binaan serta karakter
tinggi di Indonesia. Dengan rata-rata dari pusat kota Denpasar. Prinsip ini mengambil
tingkat pertumbuhan penduduk pertahun di tiga bagian utama dari elemen perkotaan yaitu:
tahun 2015 sebesar 1,97% (BPS 2018), dan Form, Activity dan Image. Ketiga elemen ini
jumlah penduduk sebesar 897.300 jiwa merupakan sebuah kesatuan yang saling
merupakan jumlah yang besar jika dibanding berkaitan satu sama lain yang sangat sesuai
dengan luas kota Denpasar yang hanya 125km2. digunakan untuk mengukur kualitas perkotaan
Sebagai ibukota, kota ini memiliki tingkat dan karakter kota.
pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari
Pemilihan prinsip UDPs ini dipergunakan sebab
faktor migrasi dan urbanisasi yang tinggi dari
prinsip ini mampu membantu peneliti untuk
luar pulau dan dari desa ke kota (Prajnawrdhi memiliki pengetahuan di masa depan terkait
2015). dengan penataan kota dan mampu
menghasilkan penataan kota yang kreatif yang
Disamping tingkat pertumbuhan penduduk, memiliki visi ke masa depan (Madanipour,
Dengan laju pertumbuhan yang tinggi, kota 2006 in Gunder, 2011). Prinsip-prinsip urban
Denpasar juga mendapatkan kedatangan banyak disain tidak hanya melihat masa kini saja,
wisatawan baik dari mancanegara maupun namun melihat keterkaitan antara masa lalu
lokal. Hal ini kemudian menambah kepadatan dengan masa kini, dan mampu melihat prediksi
kota Denpasar dan mendorong pemerintah hubungan masa kini dengan masa yang akan
untuk menciptakan fasilitas-fasilitas yang datang. Oleh sebab itu, maka prinsip ini bisa
mampu mengakomodasi jumlah penduduk dan dikatakan sebagai prinsip yang memahami
penataan kota di masa lalu, saat ini dan masa setempat terkait dengan tiga aspek dalam UDPs;
depan (Gosling & Maitland, 1984). dan melakukan studi literatur yang mencakup
pustaka dan peraturan setempat yang berlaku.
Oleh sebab itu maka prinsip UDPs merupakan
Data primer didapat dari observasi lapangan dan
cara yang tepat untuk melakukan pengukuran
wawancara langsung kepada pihak
terhadap kualitas lingkungan binaan dan
responden yaitu masyarakat kota Denpasar.
karakter pada pusat kota Denpasar.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dikaji dengan menggunakan
pendekatan kualitatif melalui SWOT Analysis.
Prinsip dasar dari Urban Design Principles
(UDPs) yaitu Image, Activity dan Form
dipergunakan sebagai parameter untuk
mengukur kualitas lingkungan binaan di pusat
kota Denpasar. UDPs dipergunakan sebagai
parameter pengukuran kualitas lingkungan Lokasi Patung Catur Muka
binaan di pusat kota Denpasar ini karena UDPs
merupakan prinsip yang memperhatikan Lokasi penelitian yang dipilih adalah pada pusat
keterkaitan hubungan antara bentuk, aktifitas Kota Denpasar yang berpusat pada patung
dan organisasi sebuah kota. Catur Muka yang merupakan titik nol Kota
Denpasar, dan mengambil lokasi pada zone
Sebuah kota yang ideal merupakan kota yang kawasan heritage kota Denpasar yaitu yang
memiliki konsep urban design yang flexible dikenal dengan Zona Z Kawasan heritage Kota
yang mampu menjaga hubungan yang baik Denpasar dan sekitarnya.
antara penduduk dengan tempat tinggalnya,
ruang terbuka dengan bangunan, ruang-ruang
diantara bangunan, penggunaan lahan,

bangunan historis, kepadatan, bahan bangunan,


kualitas lingkungan binaan

saat ini dan masa datang, area hijau, vista,


konektifitas dan pergerakan dalam kota,
dinamisme kota dan unsur-unsur inovatif,
aktifitas budaya yang mencakup segala Patung Catur Muka
kegiatan kebudayaan (Lynch, 1960; Trancik,
1986; Montgomery, 1998; Davies, 2009; Observasi lapangan dilakukan secara mendalam
Gunder, 2011). pada penelitian ini sebab observasi adalah
merupakan sebuah cara yang tepat untuk
memahami perilaku manusia pada sebuah
site/lokasi dengan lingkungannya, dan juga
melibatkan berbagai metode observasi termasuk
Metode Pengumpulan Data observasi yang terstruktur maupun yang tidak
terstruktur serta melakukan pemetaan aktifitas
Metode pengumpulan data dilakukan dengan (Mehta 2009).
tiga cara yaitu observasi lapangan dengan
Tabel dan gambar diposisikan seperti yang
melakukan dokumentasi dan
terlihat pada tabel .
pencatatan; wawancara dengan masyarakat
UDPs Data Primer Data Sekunder
Form *Karakter *Peraturan
bentuk tata
bangunan bangunan
*Area ruang *Bentuk-bentuk
public private geometri
*Komposisi masa *Figure and
bangunan ground theory
*Fasilitas *Peta Kota
pendukung Denpasar
Pantai
Activity *Aktifitas pagi *Teori aktivitas
dan malam hari *Peta Kota Contoh yang sederhana dalam penciptaan
*Ragam aktifitas Denpasar lingkungan binaan misalnya penanaman pohon
*Obyek sejarah di lingkungan kompleks perumahan agar
dan wisata udaranya lebih segar, terlihat lebih asri dan
*Kualitas nyaman.
jaringan jalan

Image *Landmark kota *Teori identitas


Denpasar *Teori pelestarian
*Kawasan budaya
heritage

Tabel Jenis data


Sumber: Penulis, 2018

Contoh lingkungan hidup binaan adalah sawah


dan tempat wisata alam pantai.

Penanaman Pohon

Metode Analisis Data


Sawah
Analisis dari data primer dan sekunder yang
didapatkan baik melalui wawancara maupun
observasi mendalam dan kajian teori dilakukan
dengan kajian analisis SWOT yaitu dilihat dari
Strengths; Weakneses; Opportunity dan
Threats. Kajian terhadap unsur UDPs yaitu
Form; Activity dan Image dilakukan dengan Yang menjadi tantangan adalah kurang
membuat matriks untuk melihat ke empat unsur harmonisnya pembangunan dengan lingkungan
SWOT pada kota Denpasar. sekitarnya: gaya hidup masayarakat yang
berbeda akan menyebabkan kurangnya
HASIL DAN PEMBAHASAN kepedulian terhadap bangunan bersejarah;
berdirinya bangunan bangunan dengan struktur
Prinsip-prinsip UDPs yaitu Form; Activity dan kaku yang tidak harmonis dengan lingkungan
Image pada pusat kota Denpasar dikaji melalui sekitarnya; serta pembangunan baru yang sudah
matrik SWOT. Adapun hasilnya dapat dilihat menghilangkan lahan hijau. Dapat dilihat
sebagai berikut: bahwasanya keharmonisan pembangunan
dengan lingkungan sekitarnya harus
Kekuatan yang dimiliki oleh ‘Form’ di kota
mendapatkan perhatian khusus tidak hanya dari
Denpasar yaitu adanya karakter historis yang
pemerintah tapi juga dari seluruh lapisan
kuat; beragam jenis warisan budaya; perbedaan
masyarakat dan lembaga-lembaga terkait.
yang jelas antara private dan public spaces;
Penanggulangan kurangnya area hijau sebagai
komposisi kota yang dinamis; dan terdapat
area serapan air hujan dan pernafasan kota
tempat rekreasi serta taman kota. Istana raja
merupakan masalah yang harus segera
yang disebut dengan Puri dan Pura sebagai
ditangani.
tempat suci agama Hindu merupakan warisan
budaya yang memberikan identitas yang kuat di Jika dilihat dari ‘Activity, maka yang dapat
pusat Kota Denpasar. Hal inilah yang dikatakan menjadi kekuatan adalah banyaknya
merupakan salah satu karakter kuat yang ragam aktifitas di kota ini; beberapa area yang
dimiliki oleh Denpasar. hidup selama 24 jam dengan beragam aktifitas
yang beragam dan tidak pernah berhenti; secara
Sedangkan yang menjadi kelemahan yaitu
garis besar kualitas jalan dan jalur pejalan kaki
kurangnya fasilitas pendukung serta area
maupun sepeda memiliki kualitas yang baik.
historis tidak terintegrasi dengan fasilitas lain;
Aktifitas kota yang berlangsung secara kontinu
kurangnya pepohononan dan ruang terbuka
merupakan salah satu hal yang positif yang
hijau. Ruang terbuka merupakan ruang yang
memberikan karakter dan vibrasi kota. Kota
sangat penting bagi keberadaan sebuah kota.
yang hidup selama 24 jam akan
Area hijau berfungsi sebagai unsur pernafasan
meningkatkan keamanan pada penduduk
kota dan mereduksi suhu panas kota (urban
sekitarnya karena tingkat pengawasan terhadap
heat) dan sangat berperan penting dalam sebuah
lingkungan akan menjadi lebih baik.
penataan kota di Negara tropis (Wong dan Yu,
2005). Dan fungsi utama lainnya adalah sebagai
Yang menjadi kelemahan adalah aktifitas yang
area ruang publik bagi masyarakat dalam
terjadi tidak memiliki integrasi satu sama
melakukan berbagai kegiatan yang bersifat
lainnya; beberapa aktifitas tidak memiliki
publik.
kesesuaian dengan lokasi maupun guna lahan
yang ada; kemacetan akibat banyaknya jumlah
Kemudian, yang menjadi peluang yaitu: potensi
kendaraan; kurangnya jumlah pejalan kaki
dari beragam warisan budaya bisa
ataupun cyclist dan lebih banyak masyarakat
diintegrasikan dengan guna lahan yang lain;
yang menggunakan kendaraan bermotor;
karakter budaya dan bangunan warisan budaya
kualitas jalan dan jalur pejalan kaki memiliki
dapat menjadikan karakter dan identitas kuat;
kondisi yang buruk di beberapa tempat.
dan penataan ruang terbuka hijau masih bisa
dilakukan. Serta berkurangnya lahan hijau
Sedangkan yang menjadi peluang adalah
akibat new development maupun development
banyaknya aktifitas yang terjadi akan menjadi
infill untuk mengakomodasi pertumbuhan
potensi yang baik untuk membuat kota
penduduk akibat migrasi dan urbanisasi sudah
Denpasar menjadi selalu hidup; guna lahan
tidak bisa dihindari lagi.
yang beragam menimbulkan suasana ruang kota bangunan peninggalan sejarah yang merupakan
yang dinamis. karakter kuat dan memberikan identitas kota
pada jaman dahulu; memiliki banyak variasi
Yang menjadi tantangan adalah fasilitas wisata guna lahan yang dibarengi dengan beragam
yang ada di Denpasar belum bisa membantu aktifitas; area dengan aktifitas yang tetap hidup
kesejahteraan penduduk secara merata; hanya dari pagi hingga dini hari selama 24 jam;
pada daerah wisata saja yang mendapatkan kekurangan area terbuka yang memadai;
dampak ekonomi secara langsung dan kurangnya integrasi antara guna lahan dengan
menguntungkan; berikutnya adalah sulitnya aktifitas; kurangnya transportasi umum dan
mengubah gaya hidup masyarakat yang terbiasa rendahnya kualitas jalur pejalan kaki dan
berkendaraan menjadi berjalan kaki atau konektifitas antar jalan dan jalur pejalan kaki;
bersepeda. Hal ini merupakan tantangan yang kurangnya fasilitas untuk orang cacat; public
harus dipecahkan sehingga permasalahan pada service dan street furniture.
kemacetan lalu lintas dan polusi yang
ditimbulkan oleh kendaraan bermotor bisa KESIMPULAN
ditanggulangi dengan segera sehingga mampu
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pusat Dapat disimpulkan bahwa kualitas lingkungan
kota Denpasar. binaan di kota Denpasar sebagian besar dapat
dianggap mampu memberikan kualitas hidup
‘Image’ dari kota Denpasar memiliki kekuatan bagi masyarakat yang tinggal di pusat kota
yaitu sebagai berikut: beragam bangunan hingga saat ini.
warisan budaya atau bangunan historis mampu
memberikan karakter yang kuat terhadap wajah Namun faktor-faktor pendukung terutama
pusat kota Denpasar; bangunan bersejarah dan infrastuktur masih banyak memerlukan
area public menjadi pusat orientasi bagi perbaikan dan peningkatan mutu. Kualitas
masyarakat. Sedangkan yang menjadi sirkulasi manusia dan sepeda masih terkalahkan
kelemahan yaitu: bangunan historis tidak oleh kualitas sirkulasi kendaraan sehingga
didukung oleh guna lahan yang ada di sekitar pembangunan pusat kota Denpasar dapat
lokasi bangunan; kombinasi pola kota dan jalur dikatakan sebagai ‘vehicle oriented
jalan serta jalur pejalan kaki memiliki jalur development’. Area terbuka hijau yang hilang
yang akibat pembangunan dan sudah tidak bisa
tidak berkesinambungan satu dengan yang lain. dikembalikan harus diantisipasi dengan
Hal ini memberikan kesan yang tidak teratur membuat program penghijauan yang
pada penataan pusat kota Denpasar dan juga menghemat lahan namun memberikan dampak
menghilangkan unsur kejelasan (legibility) dan penghijauan yang optimal bagi kota ini.
kemudahan pergerakan (ease of movement) Penghijauan dapat dilakukan salah satunya
sebuah kota. dengan penamaman pohon perindang
disepanjang jalur jalan dan penetapan area hijau
Yang menjadi tantangan adalah pertumbuhan pada setiap zonasi guna lahan yang terbangun
penduduk yang pesat akan menyebabkan maupun yang akan dibangun.
bangunan historis yang menjadi karakter kota
akan tertutup oleh pembangunan untuk Untuk dapat memperbaiki keadaan ini maka
mengakomodasi pertumbuhan penduduk; perbaikan lingkungan fisik yang dibarengi
merubah cara pandang masyarakat agar bisa dengan perbaikan kualitas aktifitas akan
mencintai bangunan historis dan merevitalisasi membantu pusat Kota Denpasar untuk
bangunan historis untuk mengakomodasi memperbaiki identitas kota melalui proses
kegiatan yang bersifat modern. ‘rebranding’ karena image yang merupakan
identitas pusat kota Denpasar sudah mulai
Dari hasil analisa SWOT dapat dilihat bahwa bergeser akibat ketidakteraturan pembangunan
pusat Kota Denpasar memiliki keunikan dan aktifitas pendukungnya.
Mengingat kota ini kaya dengan berbagai Lynne, A & Yung, Y 2006, 'Heritage protection
macam bangunan warisan leluhur yang berasal in the built environment in Hong Kong and
dari beragam budaya diantaranya budaya Queensland: a cross-cultural comparison', The
Hindu, Islam dan Tionghoa, maka hal ini sudah 12th Annual Conference of the Pacific Rim
memberi sebuah kekuatan untuk ‘branding; kota Real Estate Society (PRRES).
Denpasar. ‘Re-branding’ image merupakan <http://www.prres.net/papers/
sebuah kekuatan dari sebuah kota untuk Armitage_Heritage_
meningkatkan kualitas kota dan membentuk protection_Hong_Kong_&_Queensla nd.pdf>.
identitas serta citra visual kota yang kuat (Jutla, Jutla, RS 2000, 'Visual image of the city:
2000). tourists' versus residents' perception of Simla,
a hill station in northern India', Tourism
Perpaduan antara monument, bangunan serta Geographies, vol. 2, no.
adat kebiasaan dan rutinitas masyarakat kota, 4, pp. 404-420.
akan meningkatkan rasa memiliki akan tempat Madanipour, A 1999, 'Why are the design and
dan memperkuat citra perkotaan (Vanolo 2008). development of public spaces significant for
cities?', Journal of Environmental and
Hal ini akan sangat mudah dicapai oleh kota Planning, vol. 26, pp. 879-891.
Denpasar dengan cara meng-integrasikan segala
kegiatan festival budaya pada daerah warisan Mehta, V 2009, 'Look Closely and You Will see,
budaya, serta aktifitas kekinian yang mampu Listen
mendukung aktifitas budaya. Dengan Carefully and You Will Hear: Urban Design
melakukan hal ini maka akan dapat and
membangkitkan lagi karakter dan identitas Social Interaction on Street', Journal of Urban
pusat kota Denpasar yang lama dalam suasana Design, vol. 14, no. 1, pp. 29-64. Mehta, V
yang modern. 2013, 'Evaluating Public Space', Journal of
Urban Design, vol. 19, no. 1, pp. 53-88.
DAFTAR PUSTAKA Montgomery, J 1998, 'Making a city: urbanity,
vitality and urban design', Journal of Urban
BPS Kota Denpasar 2018, Data Penduduk Design, vol. 3, no. 1, pp. 93-117.
menurut sensus tahun 2016, Kota Denpasar Prajnawrdhi, TA 2015,’ An approach to
Tri Anggraini Prajnawrdhi sustainable urban development and
Davies, MB 2007, Doing a Successful Research conservation of cultural heritage in developing
Project: Using Qualitative or Quantitative countries, unpublished PhD
Methods, Palgrave Macmillan, New York. Thesis, University of South Australia
Groat, L. & Wang, D. 2002. Architectural Trancik, R 1986, 'Three Theories of Urban
Research Methods. New York: John Wiley & Spatial Design', Finding Lost Space: Theories
Sons. Inc. of Urban
Gosling, D & Maitland, B 1984, 'Sources and Design, Van Nostrand Reinhold Company,
Theories of Urban Design', Concept of Urban New York, pp. 97-112.
Design, vol. II, St Martin's Press, New York, Wong, N, H. Yu, C 2005.’ Study of green areas
pp. 25-52. and urban heat island in a tropical city,’
Gunder, M 2011, 'Commentary: Is Urban Design Habitat International, vol.2. 3, pp. 547-558.
Still Vanolo, A 2008, 'The image of the creative city:
Urban Planning? An Exploration and Some reflections on urban branding in Turin',
Response', Journal of Planning Education and Cities, vol. 25, pp. 370-382.
Research, vol. XX, no. X, pp. 1-12.
Lynch, K 1960, 'The City Image and its
Elements', The Image of the City, MIT Press,
Cambridge.

Anda mungkin juga menyukai