Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Tentang

“Lingkungan Binaan”

LA ODE FIRMAN

P3B1 20 026

JURURSAN D3 TEKNIK ARSITEKTUR

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

2021
DAFTAR ISI

SAMPUL.................................................................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................

PENDAHULUAN.......................................................................................................................

METODE PENELITIAN.............................................................................................................

HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................................

KESIMPULAN............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................
LINGKUNGAN BINAAN PADA PUSAT KOTA DENPASAR

Kota Denpasar sebagai ibukota pulau Bali mengalami perubahan pesat akibat pertumbuhan
penduduk yang tinggi. Hal ini secara langsung menyebabkan perubahan terhadap kualitas
lingkungan binaan dan karakter pusat kota Denpasar. Pembangunan yang pesat untuk
mengakomodasi pertambahan jumlah penduduk menciptakan wajah yang kurang harmonis dengan
lingkungan sekitarnya serta mengaburkan karakter kota. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
sejauh mana kualitas lingkungan binaan di pusat kota Denpasar. Pengukuran terhadap kualitas
lingkungan binaan dilakukan dengan menggunakan prinsip Urban Design Principles dan dianalisa
dengan menggunakan SWOT analysis. Hasil menunjukkan bahwa kualitas lingkungan binaan di
pusat kota Denpasar secara umum memiliki kualitas yang masih dalam ambang kualitas cukup baik,
namun di sisi lain karakter kota mulai memudar.

PENDAHULUAN kota Denpasar dan mendorong pemerintah


untuk menciptakan fasilitas-fasilitas yang
Lingkungan Binaan adalah lingkungan yang mampu mengakomodasi jumlah penduduk dan
dibentuk, dimodifikasi, dikelola, dan ditentukan wisatawan yang datang ke Denpasar. Seiring
dengan pesatnya pembangunan, kualitas hidup
kondisinya oleh manusia guna memenuhi
di pusat kota Denpasar mengalami penurunan.
kebutuhan hidupnya. Lingkungan ini dibentuk Kemacetan, kepadatan, polusi dan masalah-
karena adanya kemampuan manusia. masalah sosial maupun lingkungan menjadi hal
yang dihadapi oleh penduduk pusat kota
Tujuan manusia membuat lingkungan hidup Denpasar.
binaan adalah agar bisa lebih efektif dan efisien
ddalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini Wajah kota dan karakter kota pun mengalami
disebabkan oleh faktor bertambahnya penduduk perubahan seiring menurunnya kualitas
semakin besar pula kebuthan yang harus lingkungan binaan di pusat kota Denpasar.
tersedia.
Berdasar dari fenomena tersebut, penelitian ini
Di Kota Denpasar yang merupakan ibukota melakukan pengukuran terhadap kualitas
pulau Bali merupakan salah satu kota yang lingkungan binaan di pusat kota Denpasar dan
memiliki tingkat kepadatan penduduk yang karakter dari kota Denpasar. Prinsip-prinsip dari
tinggi di Indonesia. Dengan rata-rata Urban Design Principles (UDPs) oleh
tingkat pertumbuhan penduduk pertahun di Montgomery dipergunakan untuk mengkaji
tahun 2015 sebesar 1,97% (BPS 2018), dan kualitas dari lingkungan binaan serta karakter
jumlah penduduk sebesar 897.300 jiwa dari pusat kota Denpasar. Prinsip ini mengambil
tiga bagian utama dari elemen perkotaan yaitu:
merupakan jumlah yang besar jika dibanding
Form, Activity dan Image. Ketiga elemen ini
dengan luas kota Denpasar yang hanya 125km2.
merupakan sebuah kesatuan yang saling
Sebagai ibukota, kota ini memiliki tingkat
berkaitan satu sama lain yang sangat sesuai
pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari
digunakan untuk mengukur kualitas perkotaan
faktor migrasi dan urbanisasi yang tinggi dari
dan karakter kota.
luar pulau dan dari desa ke kota (Prajnawrdhi
2015). Pemilihan prinsip UDPs ini dipergunakan sebab
prinsip ini mampu membantu peneliti untuk
Disamping tingkat pertumbuhan penduduk, memiliki pengetahuan di masa depan terkait
Dengan laju pertumbuhan yang tinggi, kota dengan penataan kota dan mampu
Denpasar juga mendapatkan kedatangan banyak menghasilkan penataan kota yang kreatif yang
wisatawan baik dari mancanegara maupun memiliki visi ke masa depan (Madanipour,
lokal. Hal ini kemudian menambah kepadatan 2006 in Gunder, 2011). Prinsip-prinsip urban
disain tidak hanya melihat masa kini saja, Metode Pengumpulan Data
namun melihat keterkaitan antara masa lalu
dengan masa kini, dan mampu melihat prediksi Metode pengumpulan data dilakukan dengan
hubungan masa kini dengan masa yang akan tiga cara yaitu observasi lapangan dengan
datang. Oleh sebab itu, maka prinsip ini bisa melakukan dokumentasi dan
dikatakan sebagai prinsip yang memahami pencatatan; wawancara dengan masyarakat
penataan kota di masa lalu, saat ini dan masa
setempat terkait dengan tiga aspek dalam UDPs;
depan (Gosling & Maitland, 1984).
dan melakukan studi literatur yang mencakup
Oleh sebab itu maka prinsip UDPs merupakan pustaka dan peraturan setempat yang berlaku.
cara yang tepat untuk melakukan pengukuran Data primer didapat dari observasi lapangan dan
terhadap kualitas lingkungan binaan dan wawancara langsung kepada pihak
karakter pada pusat kota Denpasar. responden yaitu masyarakat kota Denpasar.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dikaji dengan menggunakan
pendekatan kualitatif melalui SWOT Analysis.
Prinsip dasar dari Urban Design Principles
(UDPs) yaitu Image, Activity dan Form
dipergunakan sebagai parameter untuk
mengukur kualitas lingkungan binaan di pusat
kota Denpasar. UDPs dipergunakan sebagai
parameter pengukuran kualitas lingkungan
Lokasi Patung Catur Muka
binaan di pusat kota Denpasar ini karena UDPs
merupakan prinsip yang memperhatikan Lokasi penelitian yang dipilih adalah pada pusat
keterkaitan hubungan antara bentuk, aktifitas Kota Denpasar yang berpusat pada patung
dan organisasi sebuah kota. Catur Muka yang merupakan titik nol Kota
Denpasar, dan mengambil lokasi pada zone
Sebuah kota yang ideal merupakan kota yang
kawasan heritage kota Denpasar yaitu yang
memiliki konsep urban design yang flexible
dikenal dengan Zona Z Kawasan heritage Kota
yang mampu menjaga hubungan yang baik
Denpasar dan sekitarnya.
antara penduduk dengan tempat tinggalnya,
ruang terbuka dengan bangunan, ruang-ruang
diantara bangunan, penggunaan lahan,

bangunan historis, kepadatan, bahan bangunan,


kualitas lingkungan binaan

saat ini dan masa datang, area hijau, vista,


konektifitas dan pergerakan dalam kota,
dinamisme kota dan unsur-unsur inovatif,
aktifitas budaya yang mencakup segala
kegiatan kebudayaan (Lynch, 1960; Trancik, Patung Catur Muka
1986; Montgomery, 1998; Davies, 2009;
Observasi lapangan dilakukan secara mendalam
Gunder, 2011).
pada penelitian ini sebab observasi adalah
merupakan sebuah cara yang tepat untuk
memahami perilaku manusia pada sebuah
site/lokasi dengan lingkungannya, dan juga
melibatkan berbagai metode observasi termasuk
observasi yang terstruktur maupun yang tidak
terstruktur serta melakukan pemetaan aktifitas
(Mehta 2009).

Tabel dan gambar diposisikan seperti yang


terlihat pada tabel .

UDPs Data Primer Data Sekunder


Form *Karakter *Peraturan
Image *Landmark
bentuk kota *Teori identitas
tata
Denpasar
bangunan *Teori pelestarian
bangunan
*Kawasan
*Area ruang budaya
*Bentuk-bentuk
heritage
public private geometri
*Komposisi masa *Figure and
bangunan ground theory
*Fasilitas *Peta Kota
pendukung Denpasar

Activity *Aktifitas pagi *Teori aktivitas


dan malam hari *Peta Kota
*Ragam aktifitas Denpasar
*Obyek sejarah
dan wisata
*Kualitas
jaringan jalan Pantai

Tabel Jenis data Contoh yang sederhana dalam penciptaan


Sumber: Penulis, 2018 lingkungan binaan misalnya penanaman pohon
di lingkungan kompleks perumahan agar
Contoh lingkungan hidup binaan adalah sawah udaranya lebih segar, terlihat lebih asri dan
dan tempat wisata alam pantai. nyaman.

Sawah
Penanaman Pohon

Metode Analisis Data

Analisis dari data primer dan sekunder yang


didapatkan baik melalui wawancara maupun
observasi mendalam dan kajian teori dilakukan
dengan kajian analisis SWOT yaitu dilihat dari
Strengths; Weakneses; Opportunity dan penduduk akibat migrasi dan urbanisasi sudah
Threats. Kajian terhadap unsur UDPs yaitu tidak bisa dihindari lagi.
Form; Activity dan Image dilakukan dengan
membuat matriks untuk melihat ke empat unsur Yang menjadi tantangan adalah kurang
SWOT pada kota Denpasar. harmonisnya pembangunan dengan lingkungan
sekitarnya: gaya hidup masayarakat yang
HASIL DAN PEMBAHASAN berbeda akan menyebabkan kurangnya
kepedulian terhadap bangunan bersejarah;
Prinsip-prinsip UDPs yaitu Form; Activity dan berdirinya bangunan bangunan dengan struktur
Image pada pusat kota Denpasar dikaji melalui kaku yang tidak harmonis dengan lingkungan
matrik SWOT. Adapun hasilnya dapat dilihat sekitarnya; serta pembangunan baru yang sudah
sebagai berikut: menghilangkan lahan hijau. Dapat dilihat
bahwasanya keharmonisan pembangunan
Kekuatan yang dimiliki oleh ‘Form’ di kota dengan lingkungan sekitarnya harus
Denpasar yaitu adanya karakter historis yang mendapatkan perhatian khusus tidak hanya dari
kuat; beragam jenis warisan budaya; perbedaan pemerintah tapi juga dari seluruh lapisan
yang jelas antara private dan public spaces; masyarakat dan lembaga-lembaga terkait.
komposisi kota yang dinamis; dan terdapat Penanggulangan kurangnya area hijau sebagai
tempat rekreasi serta taman kota. Istana raja area serapan air hujan dan pernafasan kota
yang disebut dengan Puri dan Pura sebagai merupakan masalah yang harus segera
tempat suci agama Hindu merupakan warisan ditangani.
budaya yang memberikan identitas yang kuat di
pusat Kota Denpasar. Hal inilah yang Jika dilihat dari ‘Activity, maka yang dapat
merupakan salah satu karakter kuat yang dikatakan menjadi kekuatan adalah banyaknya
dimiliki oleh Denpasar. ragam aktifitas di kota ini; beberapa area yang
hidup selama 24 jam dengan beragam aktifitas
Sedangkan yang menjadi kelemahan yaitu yang beragam dan tidak pernah berhenti; secara
kurangnya fasilitas pendukung serta area garis besar kualitas jalan dan jalur pejalan kaki
historis tidak terintegrasi dengan fasilitas lain; maupun sepeda memiliki kualitas yang baik.
kurangnya pepohononan dan ruang terbuka Aktifitas kota yang berlangsung secara kontinu
hijau. Ruang terbuka merupakan ruang yang merupakan salah satu hal yang positif yang
sangat penting bagi keberadaan sebuah kota. memberikan karakter dan vibrasi kota. Kota
Area hijau berfungsi sebagai unsur pernafasan yang hidup selama 24 jam akan
kota dan mereduksi suhu panas kota (urban
meningkatkan keamanan pada penduduk
heat) dan sangat berperan penting dalam sebuah
sekitarnya karena tingkat pengawasan terhadap
penataan kota di Negara tropis (Wong dan Yu,
lingkungan akan menjadi lebih baik.
2005). Dan fungsi utama lainnya adalah sebagai
area ruang publik bagi masyarakat dalam Yang menjadi kelemahan adalah aktifitas yang
melakukan berbagai kegiatan yang bersifat terjadi tidak memiliki integrasi satu sama
publik. lainnya; beberapa aktifitas tidak memiliki
kesesuaian dengan lokasi maupun guna lahan
Kemudian, yang menjadi peluang yaitu: potensi
yang ada; kemacetan akibat banyaknya jumlah
dari beragam warisan budaya bisa
kendaraan; kurangnya jumlah pejalan kaki
diintegrasikan dengan guna lahan yang lain;
ataupun cyclist dan lebih banyak masyarakat
karakter budaya dan bangunan warisan budaya
yang menggunakan kendaraan bermotor;
dapat menjadikan karakter dan identitas kuat;
kualitas jalan dan jalur pejalan kaki memiliki
dan penataan ruang terbuka hijau masih bisa
kondisi yang buruk di beberapa tempat.
dilakukan. Serta berkurangnya lahan hijau
akibat new development maupun development Sedangkan yang menjadi peluang adalah
infill untuk mengakomodasi pertumbuhan banyaknya aktifitas yang terjadi akan menjadi
potensi yang baik untuk membuat kota Dari hasil analisa SWOT dapat dilihat bahwa
Denpasar menjadi selalu hidup; guna lahan pusat Kota Denpasar memiliki keunikan
yang beragam menimbulkan suasana ruang kota bangunan peninggalan sejarah yang merupakan
yang dinamis. karakter kuat dan memberikan identitas kota
pada jaman dahulu; memiliki banyak variasi
Yang menjadi tantangan adalah fasilitas wisata guna lahan yang dibarengi dengan beragam
yang ada di Denpasar belum bisa membantu aktifitas; area dengan aktifitas yang tetap hidup
kesejahteraan penduduk secara merata; hanya dari pagi hingga dini hari selama 24 jam;
pada daerah wisata saja yang mendapatkan kekurangan area terbuka yang memadai;
dampak ekonomi secara langsung dan kurangnya integrasi antara guna lahan dengan
menguntungkan; berikutnya adalah sulitnya aktifitas; kurangnya transportasi umum dan
mengubah gaya hidup masyarakat yang terbiasa rendahnya kualitas jalur pejalan kaki dan
berkendaraan menjadi berjalan kaki atau konektifitas antar jalan dan jalur pejalan kaki;
bersepeda. Hal ini merupakan tantangan yang kurangnya fasilitas untuk orang cacat; public
harus dipecahkan sehingga permasalahan pada service dan street furniture.
kemacetan lalu lintas dan polusi yang
ditimbulkan oleh kendaraan bermotor bisa KESIMPULAN
ditanggulangi dengan segera sehingga mampu
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pusat Dapat disimpulkan bahwa kualitas lingkungan
kota Denpasar. binaan di kota Denpasar sebagian besar dapat
dianggap mampu memberikan kualitas hidup
‘Image’ dari kota Denpasar memiliki kekuatan bagi masyarakat yang tinggal di pusat kota
yaitu sebagai berikut: beragam bangunan hingga saat ini.
warisan budaya atau bangunan historis mampu
memberikan karakter yang kuat terhadap wajah Namun faktor-faktor pendukung terutama
pusat kota Denpasar; bangunan bersejarah dan infrastuktur masih banyak memerlukan
area public menjadi pusat orientasi bagi perbaikan dan peningkatan mutu. Kualitas
masyarakat. Sedangkan yang menjadi sirkulasi manusia dan sepeda masih terkalahkan
kelemahan yaitu: bangunan historis tidak oleh kualitas sirkulasi kendaraan sehingga
didukung oleh guna lahan yang ada di sekitar pembangunan pusat kota Denpasar dapat
lokasi bangunan; kombinasi pola kota dan jalur dikatakan sebagai ‘vehicle oriented
jalan serta jalur pejalan kaki memiliki jalur development’. Area terbuka hijau yang hilang
yang akibat pembangunan dan sudah tidak bisa
tidak berkesinambungan satu dengan yang lain. dikembalikan harus diantisipasi dengan
Hal ini memberikan kesan yang tidak teratur membuat program penghijauan yang
pada penataan pusat kota Denpasar dan juga menghemat lahan namun memberikan dampak
menghilangkan unsur kejelasan (legibility) dan penghijauan yang optimal bagi kota ini.
kemudahan pergerakan (ease of movement) Penghijauan dapat dilakukan salah satunya
sebuah kota. dengan penamaman pohon perindang
disepanjang jalur jalan dan penetapan area hijau
Yang menjadi tantangan adalah pertumbuhan pada setiap zonasi guna lahan yang terbangun
penduduk yang pesat akan menyebabkan maupun yang akan dibangun.
bangunan historis yang menjadi karakter kota
akan tertutup oleh pembangunan untuk Untuk dapat memperbaiki keadaan ini maka
mengakomodasi pertumbuhan penduduk; perbaikan lingkungan fisik yang dibarengi
merubah cara pandang masyarakat agar bisa dengan perbaikan kualitas aktifitas akan
mencintai bangunan historis dan merevitalisasi membantu pusat Kota Denpasar untuk
bangunan historis untuk mengakomodasi memperbaiki identitas kota melalui proses
‘rebranding’ karena image yang merupakan
kegiatan yang bersifat modern. identitas pusat kota Denpasar sudah mulai
bergeser akibat ketidakteraturan pembangunan Lynch, K 1960, 'The City Image and its
dan aktifitas pendukungnya. Elements', The Image of the City, MIT Press,
Cambridge.
Mengingat kota ini kaya dengan berbagai Lynne, A & Yung, Y 2006, 'Heritage protection
macam bangunan warisan leluhur yang berasal in the built environment in Hong Kong and
dari beragam budaya diantaranya budaya Queensland: a cross-cultural comparison', The
Hindu, Islam dan Tionghoa, maka hal ini sudah 12th Annual Conference of the Pacific Rim
memberi sebuah kekuatan untuk ‘branding; kota Real Estate Society (PRRES).
Denpasar. ‘Re-branding’ image merupakan <http://www.prres.net/papers/
sebuah kekuatan dari sebuah kota untuk Armitage_Heritage_
meningkatkan kualitas kota dan membentuk protection_Hong_Kong_&_Queensla nd.pdf>.
identitas serta citra visual kota yang kuat (Jutla, Jutla, RS 2000, 'Visual image of the city:
2000). tourists' versus residents' perception of Simla,
a hill station in northern India', Tourism
Perpaduan antara monument, bangunan serta Geographies, vol. 2, no.
adat kebiasaan dan rutinitas masyarakat kota, 4, pp. 404-420.
akan meningkatkan rasa memiliki akan tempat Madanipour, A 1999, 'Why are the design and
dan memperkuat citra perkotaan (Vanolo 2008). development of public spaces significant for
cities?', Journal of Environmental and
Hal ini akan sangat mudah dicapai oleh kota
Planning, vol. 26, pp. 879-891.
Denpasar dengan cara meng-integrasikan segala
kegiatan festival budaya pada daerah warisan Mehta, V 2009, 'Look Closely and You Will see,
budaya, serta aktifitas kekinian yang mampu Listen
mendukung aktifitas budaya. Dengan Carefully and You Will Hear: Urban Design
melakukan hal ini maka akan dapat and
membangkitkan lagi karakter dan identitas Social Interaction on Street', Journal of Urban
pusat kota Denpasar yang lama dalam suasana Design, vol. 14, no. 1, pp. 29-64. Mehta, V
yang modern. 2013, 'Evaluating Public Space', Journal of
Urban Design, vol. 19, no. 1, pp. 53-88.
DAFTAR PUSTAKA Montgomery, J 1998, 'Making a city: urbanity,
vitality and urban design', Journal of Urban
BPS Kota Denpasar 2018, Data Penduduk Design, vol. 3, no. 1, pp. 93-117.
menurut sensus tahun 2016, Kota Denpasar Prajnawrdhi, TA 2015,’ An approach to
Tri Anggraini Prajnawrdhi sustainable urban development and
Davies, MB 2007, Doing a Successful Research conservation of cultural heritage in developing
Project: Using Qualitative or Quantitative countries, unpublished PhD
Methods, Palgrave Macmillan, New York. Thesis, University of South Australia
Groat, L. & Wang, D. 2002. Architectural Trancik, R 1986, 'Three Theories of Urban
Research Methods. New York: John Wiley & Spatial Design', Finding Lost Space: Theories
Sons. Inc. of Urban
Gosling, D & Maitland, B 1984, 'Sources and Design, Van Nostrand Reinhold Company,
Theories of Urban Design', Concept of Urban New York, pp. 97-112.
Design, vol. II, St Martin's Press, New York, Wong, N, H. Yu, C 2005.’ Study of green areas
pp. 25-52. and urban heat island in a tropical city,’
Gunder, M 2011, 'Commentary: Is Urban Design Habitat International, vol.2. 3, pp. 547-558.
Still Vanolo, A 2008, 'The image of the creative city:
Urban Planning? An Exploration and Some reflections on urban branding in Turin',
Response', Journal of Planning Education and Cities, vol. 25, pp. 370-382.
Research, vol. XX, no. X, pp. 1-12.

Anda mungkin juga menyukai