Anda di halaman 1dari 17

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326592523

ANALISIS POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA KOTA DENGAN


PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI SPATIAL LOGIC DAN SPACE
USE

Article · June 2018


DOI: 10.24853/nalars.17.2.113-128

CITATIONS READS

0 219

1 author:

Muhammad fajri Romdhoni


Universitas Sriwijaya
6 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Penelitian Kompetitif View project

Penelitian Fakultas View project

All content following this page was uploaded by Muhammad fajri Romdhoni on 26 October 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA KOTA DENGAN PENGGUNAAN


METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
,* 2 3
Muhammad Fajri Romdhoni , Priemadella , Adam Fitriawijaya
1
Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Inderalaya, Kode Pos
* muhammadfajriromdhoni@unsri.ac.id

Diterima: 27 10 2017 Direvisi: 22 05 2018 Disetujui: DD MM YYYY

ABSTRAK
Pengembangan kota Palembang terus berkembang sejak adanya kegiatan Pekan Olah Raga
Nasional PON dan juga SEA Games yang dilaksanakan di kota Palembang. Saat ini Palembang terus
berbenah diri dengan menyosong dilaksanakannya kegiatan olah raga Asean Games di tahun 2018
nanti. Berbagai pengembangan fisik kota dari dibangunan jaringan LRT (light rapid transit),
pembangunan pusat perbelanjaan dan juga hotel-hotel baru hingga peremajaan dan pembangunan
ruang terbuka untuk menampung kegiatan spatial dan kegiatan baik masyarakat kota Palembang itu
sendiri ataupun untuk kepentingan pariwisata kota Palembang. Perkembangan ruang kota tersebut
dirasakan peneliti dikerjakan dengan terburu-buru dan tidak disertai dengan perencanaan yang
matang, sehingga menghasilkan produk yang tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti
konfigurasi ruang terbuka yang ada di kota Palembang, dan lokasi dari penelitian tersebut adalah
ruang terbuka yang sangat terkenal di kota palembang yaitu ruang terbuka kawasan Benteng Kuto
Besak. Didalam ruang terbuka BKB tersebut terdapat beberapa elemen yang tidak sesuai dengan
konfigurasi ruang terbuka yang baik, dan ditinjau dari analisa space syntax yang berguna untuk
mengukur kualitas spatial, terlihat bahwa di ruang terbuka BKB tersebut tercipta beberapa ruang-
ruang mati dan elemen di kawasan tersebut yang cenderung melemahkan kualitas spatial yang ada.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat ruang gerak yang wajar di ruang terbuka BKB, didalam
arsitektur hal tersebut dikenal dengan istilah spatial logic yang berguna untuk melihat arah
pengembangan ruang terbuka agar dapat dimanfaatkan secara maksimal bagi space use konfigurasi
ruang terbuka kota Palembang.

Kata kunci: Ruang terbuka, Benteng Kuto Besak, Space Syntax, spatial logic, space use

ABSTRACT
The development of Palembang city has arisen since the National Sporting Event known as PON and
also the Southeast Asian games known as SEA games thas is being held in the city. Nowadays the
city has transformed itself and constantly changing for the preperaton to held another international
sporting event known as Asian games in the year 2018. There are many development that is being
done to the city from the building of the new infrastructure of Light Rapid Transit rails accross the city
and also the development of new shoping malls and also new hotels to the development of the cities
open space that is a spatial spot that holds the publics event and also has the special needs to be
developed to support the cities tourism. The researcher felt that development that is being done in the
city is done carelessly and without carefull planning and produces poor spatial products. This research
purpose is to carefully analyze the open space configuration and the palce that the research is being
carried out is a well known open space in Palembang wich is the open space of Benteng Kuto Besak
or that is well known as BKB. The elements inside BKB is not appropriate to the spatia configuration of
a good open space, and through the space syntax analysis to see ehe spatial quality we can clearly
see that there are dead spaces through out the BKB area and the spatial elements inside the BKB is
responsible for them. The purpose of this research is to se the natural flow of space and to see the
spatial logic that is intended for the BKB space. Through the spatial logic we can also see the best
space use intended for the BKB open space configuration pattern in Palembang.

Keywords: Open space, Benteng Kuto Besak, Space Syntax, spatial logic, space use

PENDAHULUAN perubahan dan transformasi ruang kota.


Perubahan tersebut memberikan dampak
Palembang adalah kota tertua di terhadap wajh kota, karena perubahan pada
Indonesia dan seiiring dengan perkembangan sebuah kota dapat memunculkan tatanan
kota, Palembang pun tidak luput dari baru, tapi sering kali justru menghilangkan


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

tatanan lama yang sudah ada. (Santun, 2011)
(Subadyo, 2012). Perkembangan kota Penelitian mengenai pergerakan manusi dan
Palembang berkembang dengan sangat pesat penggunaan ruang serta bagaimana
dan membutuhkan kontrol perencanaan yang pengaruhnya terhadap tata spatial telah
baik. Dibutuhkan sebuah pola penataan ruang berkembang sejak sepuluh tahun terakhir
yang baik sesuai dengan UU no 26 tahun 2007 dengan menggunakan Space Syntax di
tentang Penataan Ruang, pasal 6 dinyatakan University College London dan juga
bahwa penataan ruang diselenggarakan Universitas lainnya di dunia. (Hanson, 1984).
dengan memperhatikan (1) kondisi fisik; (2) Penelitian tersebut merupakan penemuan
potensi sumber daya alam, sumber daya tentang pola yang terbentuk dari pergerakan
manusia, dan sebagainya; (3) geostrategis, pedestrian atau manusia dan juga kendaraan
geopolitik dan geoekonomi. Disamping itu juga yang sangat berkaitan dengan tata atur spatial
ada ketentuan tentang Ruang terbuka baik dan juga pengaruhnya terhadap visibilitas dan
hijau dan non hijau (pasal 28); dan pada pasal penggunaan ruang terbuka di dalam
29 ayat 2 dinyatakan dengan tegas bahwa lingkungan binaan. (Hillier et al, 1984b;
ruang terbuka hijau pada wilayah kota proporsi Campos, 1997). Dasar penelitian tersebut
paling sedikit 30% dari luas wilayah. Dalam menjadi langkah untuk melakukan identifikasi
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 tahun dan analisa mengenai hubungan antara tata
2007 tentang Penataan Ruang terbuka hijau atur spatial dengan pergerakan massa.
kawasan perkotaan pasal 1 ayat 1 dinyatakan
bahwa ruang terbuka adalah ruang-ruang Permasalahan pada pergerakan massa sering
dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik terjadi pada waktu yang singkat, sehingga
dalam bentuk areal/kawasan maupun dalam sangat membatasi dalam proses pengamatan.
bentuk area memanjang / jalur di mana dalam Pergerakan massa pada area Benteng Kuto
penggunaanya lebih bersifat terbuka yang Besak terjadi dengan adanya berbagai
pada dasarnya tanpa bangunan. Pada pasal 3 kegiatan yang memanfaatkan ruang terbuka
dijelaskan fungsi Ruang Terbuka (terutama sebagai ruang untuk berbagai kegiatan mulai
Ruang terbuka hijau kawasan perkotaan) yaitu dari kegiatan festival music, dekawah
(a) pengamanan keberadaan kawasan lindung bersama, kegiatan pasar malam dan berbagai
perkotaan; (b) pengendalian pencemaran dan aktivitas lainnya. Berbagai perubahan yang
kerusakan tanah, air dan udara; (c) tempat terjadi pada Benteng Kuto Besak yang bersifat
perlindungan plasma nuftah dan temporar dan sementara dengan perencanaan
keanekaragaman hayati; (d) pengedali tata air yang berubah-ubah menimbulkan tidak
dan (e) sarana estetika kota. terkontrolnya pergerakan manusia dan
terjadinya persinggungan pergerakan
Penelitian Febriati Anwar menyatakan bahwa sehingga menciptakan suasanya yang ramai
identitas hunian di Palembang berada di tepian dan sangat padat. Percampuran antara
Sungai Musi (Anwar, 2013). Peneltian ini berbagai karakteristik pergerakan memerlukan
bertujuan untuk memperhatikan kondisi ruang identifikasi pengguna yang jelas sehingga
publik di kota Palembang, khususnya Benteng dapat memberikan rekomendasi penempatan
Kuto Besak yang sekarang mengalami dan pemanfaatan ruang agar dapat digunakan
transformasi dan perubahan dengan semakin dengan lebih teratur dan maksimal.
bernilai dan menariknya ruang terbuka yang Pengamatan dan identifikasi terhadap
berada di tepian sungai Musi tersebut. Focus permasalahan ruang dimana massa selalu
dari penelitian ini bertukuan untuk melakukan bergerak dan membentuk kepadatan
study terhadap pergerakan manusia di menciptakan variable yang sangat kompleks.
kawasan Benteng Kuto Besak dan bagaimana Dengan adanya kompleksitas tentunya tetap
dampak dari pergerakan kawasan tersebut dapat diciptakan sebuah keteratura dengan
terhadap penggunaan ruang terbuka yang ada menggunakan spatial logic dan melakukan
di pelataran Benteng Kuto Besak. Objektivitas pemetaan terhadap pola pola pergerakan yang
dari penelitian ini adalah untuk (1) melakukan dapat digunakan sebagai referensi dan tolak
identifikasi dan karakteristik dari pergerakan ukur pergerakan massa.penelitian ini akan
manusia; (2) kepadatan dan kumpulan massa melakukan studi komparasi antara observasi
dan apa dampaknya terhadap perencanaan dengan penggunaan metoda space syntax
spatial; (3) mengembangkan kumpulan massa sebagai alat komputasi data dan melihat
dengan efektif untuk menunjang penggunaan perbandingan antara studi kuantitatif dan
pada Asean Games 2018; dan (4) pengamtan observasi dan pengukuran data di
menentukkan titik-titik penting pada lokasi agar lapangan.
dapat dimanfaatkan sebagai urban installation
untuk menunjang publik space.


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

TINJAUAN KAWASAN masa kesultanan Palembang Darussalam
adalah tembok keliling sedangkan pintu
Benteng Kuto Besak atau kawasan yang lebih gerbang utama dan juga beberaa bangunan
dikenal warga kota Paelmbang sebagai BKB yang terdapat di dalam lingkungan benteng
merupakan pusat kesultanan Palembang dan yang memiliki gaya indis merupakan
pusat kekuasaan tradisional yang mengalami peninggalan dari masa kolonial Belanda..
proses perubahan dari zaman madya menuju Dengan adanya peninggalan tersebut
zaman baru di abad ke-19. KUTO artinya kota, kawasan Benteng Kuto Besak kemudian
puri, benteng yang berasal dari kata sanskerta. menjadi kawasan wisata kota Palembang dan
Sepanjang tujuh kaki, tembok ini diperkuat menjadi salah satu ruang terbuka kota hingga
dengan bastion (baluarti) dan di bagian dalam menjadi venue beberapa kegiatan seperti
masih terdapat tembok dan juga pintu-pintu tempat konser, tempat pengajian akbar, ruang
gerbang yang digunakan sebagai tembok olah raga bagi warga kota Palembang, hingga
pertahanan benteng. Ukuran dari benteng tempat wisata di kota Palembang.
tersebut memiliki lebar 290 meter dan panjang
180 meter. Di bagian dalam dari benteng Tabel 1 : Kriteria benda cagar budaya
tersebut dahulu merupakan kraton dalem no Kriteria Benda Cagar Kondisi Benteng
Budaya ( (Undang-Undang Kuto Besak
tempat kediaman raja dan kemudian erubah Nomor 11, 2010))
fungsi menjadi benteng pada saat peperangan 1 Usia lebih dari 50 tahun Dibangun pada
melawan penjajah di tahun 1819 dimana atau lebih abad ke 16
terdapaat meriam diatas dinding benteng kuto 2 Mewakili masa gaya paling
besak. singkat berusia 50 (lima
puluh) tahun

Benteng Kuto Besak merupakan daerah


keratpn keempat dari kesultanan Palembang. Gaya bangunan
Pada awalnya keraton kesultanan Palembang pencampuran
antara benteng
bernama Kuto Gawang dan terletak di lokasi
dan gaya
yang sekarang dijadikan pabrik pupuk arsitektur kolonial
Sriwijaya. Pada tahun 1651 ketika bangsa indis
Belanda ingin memegang monopoli 3 Memiliki arti khusus bagi Digunakan
perdagangan di Palembang, keinginan sejarah, ilmu pengetahuan, sebagai pusat
pendidikan, agama, dan pemerintahan
tersebut ditentang oleh Sultan Palembang, atau kebudayaan kesultanan
sehingga terjadi perselisihan yang puncaknya Palembang
adalah penyerbuan terhadap keraton tersebut. darussalam dan
Penyerbuan yang disertai pembumihangusan mempunyai arti
penting bagi
tersebut menyebabkan dipindahkannya pusat perkembangan
pemerintahan ke daerah Beringinjanggut di kota Palembang
tepi sungai tengkuruk, yang saat ini 4 Memiliki nilai budaya bagi Miliki nilai budaya
merupakan daerah pasar 16 ilir. Kemudian penguatan kepribadian yang tinggi dan
bangsa sebagai
pada masa pemerintahan Sultan Mahmud peninggalan
Badaruddin I (1724-1758) pusat pemerintahan pemerintahan
dipindahkan di lokasi yang saat ini menjadi kesultanan
lokasi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Palembang.
Selanjutnya pusat pemerintahan Kesultanan Sumber : analisa pribadi, 2016
Palembang berpindah ke lokasi yang baru,
yaitu yang saat ini dikenal dengan nama Kuto Melihat kondisi Benteng Kuto Besak yang
Besak (Hanafiah 1989). mengacu pada undang-undang cagar budaya
dan proses pelestarian pasal 53 ayat 1 UU
no11 tahun 2010 menjadikan Benteng Kuto
Besak sebagai kawasan yang dilindungi dan
membutuhkan perencangan pengembangan
secara hati-hati. Oleh karena itu
pengembangan kawasan BKB membutuhkan
kajian yang mendalam baik dalam
merencanakan bangunan baru di kawasan
Gambar 1 : perkembangan kawasan BKB tersebut ataupun mengembangkan
(sumber : dokumentasi pribadi, 2016) penggunaan dan pemanfaatan ruang terbuka
yang ada di kawasan BKB tersebut.
Saat ini keadaan benteng kuto besak telah
mengalami beberapa perubahan. Bangunan
yang merupakan peninggalan arkeologi dari


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

Tabel 2 : Kriteria benda cagar budaya
Aksesibilitas pejalan kaki Aksesibilitas kendaraan

Berdasarkan pengamatan Enterance dan juga exit


terdapat banyak akses untuk pada kawasan tersebut
pencapaaian pejalan kaki, ditunjukkan dengan arah
Gambar 2 : bangunan di sekitar kawasan BKB baik dari kawasan museum panah sebagai indikator
SMB II dan juga pencapaian enterance dan garis
(sumber : dokumentasi pribadi, 2016) dari jalan sekanak. Pejalan putus-putus sebagai area
kaki juga dapat meng akses exit jawasan tersebut.
kawasan tersebut melalui
perahu pelabuhan yang
tersedia di BKB
Sumber : analisa pribadi, 2016

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan


perencanaan jangka panjang yang terintegrasi
dari kawasan sepanjang sungai musi dan
pengembangan kota Palembang untuk masa
yang akan dating dengan melakukan
penerapan space syntax sebagai metoda
untuk melakukan analisa matematis. Space
syntax adalah sebuah metoda untuk
melakukan pengamatan dan penyusunan
ruang agar menghasilkan integrasi ruang, baik
secara visual maupun pergerakan secara
optimal. Penerapan Space Syntax dilakukan
dengan melakukan perbandingan antara
pengamatan observasi sebagai metoda
Gambar 3 : identifikasi bangunan di sekitar dengan dasar kualitatif dan juga dengan
kawasan BKB menggunakan UCL depthmap untuk
(sumber : dokumentasi pribadi, 2016) menghasilkan kalkulasi hubungan ruang dan
integrasi antara ruang pengamatan baik dalam
Saat ini kawasan Benteng Kuto Besak terus skala ruang pedestrian ataupun jalan di dalam
mengalami perbaikan dan pembangunan. sebuah kota. Penelitian yang menggunakan
Dilihat dari Land Use kawasan tersebut bagian mixed method antara kualitatif dan kuantitatif
dalam Benteng Kuto Besak di dominasi oleh uini bertujuan agar penelitian ini dapat bersifat
fungsi hunian dan juga kantor pemerintahan objektif dan menghasilkan rekomendasi
milik TNI. Melihat kondisi tersebut bagian terbaik. Riset kualitatif sangat tepat digunakan
dalam benteng penggunaan ruang sangat untuk menjelaskan sebuah fenomena
tidak optimal dan tidak terencana dengan baik, (Sukamolson, 2010) , sedangan riset
namun bagian luar tapak mulai di kelilingi oleh kuantitatif merupakan cara bagi peneliti untuk
area komersil seperti Center point dan menghasilkan klaim secara positif untuk
restoran terapung yang merupakan komersil mengembangkan ilmu pengetahuan (i.e.,
kuliner menunjang kawasan tersebut sebagai cause and effect thinking, reduction to specific
destinasi wisata kota Palembang variables and hypotheses and questions, use
of measurement and observation and the test
Pada Penelitian ini difokuskan kepada of theories), employs strategies of inquiry such
perencanaan kawasan ruang terbuka Benteng as experiments and surveys and collects data
Kuto Besak. Saat penelitian ini dilakukan, on predetermined instruments that yield
pemerinatah kota Palembang menambahkan statistical data (Cresswell, 2013 p.18).
fasilitas wisata baru berupa patung belido yang
menghadap sungai musi.


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

Space syntax adalah sebuah metoda untuk dan juga akitivitas sosial. Perbedaan
menjelaskan dan menganalisa hubungan antara axial dan segment adalah dari
antara void pada ruang terbukadan hubungan tata cara penggunaan pengukuran
yang terbentuk terhadap pola ruang yang ada. matrix dan pengukuran segmen
Menurut The social logic of space (Hanson, dengan memperhatikan depth /
1984) space syntax adalah sebuah teknik kedalaman.
untuk melakukan visualisasi, pengukuran dan
juga perhitungan dari konfigurasi ruang dan
menghasilkan analisa serta memberikan
definisi terhadap ruang yang terbentuk. Teori
space syntax merupakan hubungan antara
masyarakat dan susunan struktur pembentuk
ruang di dalam teori urban dan pembentukan
ruang arsitektural. Pemahaman mengenai teori
Gambar 4 : representasi graph,axial dan city
tersebut menghasilkan dasar penelitian secara
map
analitis untuk menghasilkan studi mengenai
(sumber : introduction to space syntax)
ruang terbuka dan ruang publik dalam lingkup :
ruang spatial, kehidupan masyarakat, rutinitas
pergerakan, pemaknaan ruang, interaksi dan
Sebuah axial map di transformasikan
juga konfigurasi ruang. Teori tersebut
menjadi simbol grafis / graph yang
berkaitan dengan hubungan antara
diwakilkan dalam garis axial dan
pergerakan pedestrian dan juga konfigurasi
membentuk node (persilangan),
ruang publik (Vujadinovic, 2016).
sehingga membuat sambungan dari
Terdapat tiga cara dalam penggunaan metoda node tersebut. Grafik di atas
space syntax dalam UCL depthmap merepresentasikan peta secara intusi
v.10.15.00r yaitu sebagai berikut : dimana jalan dan persilangan sebagai
nodes dan streets. Space Syntax
1. Convex space adalah ruang yang berfungsi secara bertolak belakang
terbentuk dari volume dan tata letak dimana jalan menjadi nodes dan
ruang. Convex space digunakan untuk persilangan menjadi links. Secara teori
melihat data numerik tentang tersebut untuk memperhitungkan jalan
hubungan ruang sebagai representasi garis dan satu
2. Axial space merupakan garis ratio buah persilangan pada peta. Hal
yang merupakan representasi dari tersebut memberikan kemudahan
perhitungan pejalan kaki. Penggunaan dalam memperhitungkan hirarki
axial space dapat dihitung dengan terhadap masing masing jalan dengan
memperlihatkan pergerakan dan meilihat hubungan jalan terhadap jalan
sirkulasi terhadap ruang lainnya, dimana jalan yang memiliki
3. Isovist, merupakan ruang yang banyak persilangan menunjukkan
dihasilkan dari hubungan ruang keutamaan dan konektivitas jalan
berdasarkan titik tertentu di dalam tersebut.
ruang. Isovist digunakan untuk melihat 2. VGA (Visual Graph Analysis) pada
zonda dan ruang yang lebih dominan skala yng lebih kecil seperti pada
integrasi terhadap ruang yang lain. ruang bangunan. Didalam VGA
terdapat analisa isovist untuk
Menurut (Stonor, 2011) terdapat tiga langkah menentukan titik tertentu di dalam
yang perlu dilakukan dalam melakukan analisa ruang sebagai perhitungan pergerakan
terhadap teori ruang pada Space Syntax pejalan kaki dan juga interaksi sosial.
menggunakan UCL depthmap yaitu sebagai Didalam VGA juga kita dapat
berikut : melakukan perhitungan integrasi jalan
dengan memperhatikan pergerakan
1. Axial / Segment analysis. Adalah cara dan semakin sedikit nya perubahan
untuk melakukan analisa terhadap arah terhadap jalan akan
ruang dengan skal yang besar seperti menghasilkan ruang yang semakin
jalan, kawasan ataupun skala kota. terintegrasi dengan baik. Semakin
Axial analisis merupakan hubungan tidak terintegrasinya sebuah ruang
antara sirkulasi di dalam sebuah ruang akan menghasilkan ruang yang lebih
kota dengan melakukan kajian terisolasi dan membutuhkan
terhadap pergerakan, nilai kawasan perubahan agar menghasilkan ruang


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

yang lebih terintegrasi. Penggunaan
VGA ini juga dikenal dengan sistem 3. Agent Analysis merupakan alat yang
metrik dengan melakukan kalkulasi digunakan di dalam space syntax
terhadap jarak dan integrasi ruang. dengan melakukan simulasi dari
Di dalam sistem metrik terdapat pergerakan manusia di dalam ruang.
beberapa istilah yang akan digunakan Hal tersebut merupakan metoda
untuk menentukan hubungan antara gabungan dari axial analysis dan
grafik dan hasil Space Syntax. Teori Visual graph analysis dengan
yang sering digunakan di dalam menggunakan model manusia untuk
perhitungan metrik adalah (1) memberikan kalkulasi pergerakan
integration; (2) connectivity; dan (3) manusia di dalam ruang penelitian.
choice.
Integration di dalam metoda tersebut Ruang terbuka adalah salah satu aspek dalam
adalah untuk memperhitungkan jarak lingkungan perkotaan yang terpenting di dalam
antara ruang dimana sebuah ruang kehidupan sehari-hari manusia yang hidup di
yang memiliki jarak hubungan ruang lingkungan tersebut, namun sering kali ruang
yang pendek akan menghasilkan terbuka ini diabaikan dalam pemikiran
ruang yang lebih terintegrasi jika arsitektur dan lingkungan buatan. (Woolley,
dibandingkan dengan ruang yang 2003, p. 2). Ruang terbuka mempunyai kaitan
memiliki jarak yang berjauhan dengan dengan lansekap sedangkan elemen lansekap
ruang lainnya. terdiri dari elemen hardscape, serta elemen
Connectivity merupakan metoda untuk softscaper. Ruang terbuka bisa berbentuk
melihat derajat hubungan antara ruang lapangan, jalan, sempadan sungai, green belt,
yang diperlihatkan dari persilangan taman dan sebagainya. (Shirvani, 1985).
antara ruang. Ruang yang memiliki Fungsi ruang terbuka pada kawasan tidak
konektivitas ruang yang baik adalah hanya sekedar fisik sebuah ruangan tidak
ruang yang memiliki persinggungan terbangun, namun mempunyai peran penting
ruang yang paling banyak terhadap dalam kehidupan sehari-hari sebagai
ruang lainnya sehingga memiliki sarana/tempat untuk melepas kepenatan
derajat hirarki ruang yang lebih utama. warga sekitarnya. (Woolley, 2003, p. 151).
Choice merupakan pilihan yang akan Sebuah kota dikatakan sebagai kota yang
diambil terhadap sebuah ruang sustainable (Tardin, 2013, p. 4), yang terkait
dengan menunjukkan jarak terdekat di dengan ruang terbuka, jika memenuhi kriteria
dalam garis visual sebuah ruang. berikut :
Metoda tersebut sangat berguna untuk
melihat pilihan pergerakan massa • Kota yang ‘hijau’ yang meminimalisir
yang sering kali mengambil jarak dampak lingkungan, terutama terkait
terdekat untuk menempuh destinasi dengan keseimbangan antara ruang
ruang. terbangun dan ruang terbuka serta
infrastuktur yang mendukungnya;
Tabel 3 : Komponen space syntax • Kota yang mendorong interaksi antar
komunitas warga kotanya.

Dengan perkembangan kota yang sangat


pesat dan perubahan ruang kota yang
seringkali dilakukan secara instan, dibutuhkan
perencanaan jangka panjang dan simulasi
terhadap ruang kota yang sudah ada. Dengan
dasar pemikiran Benteng Kuto Besak yang
menarik para investor seperti adanya rencana
pemerintah untuk membangun sebuah tugu
“Iwak Belida” yang mendapatkan reaksi dari
pemerhati kota dan juga pemerhati heritage
sehingga menimbulkan polemik yang
berkepanjangan terhadap kualitas ruang kota
tersebut. Dengan adanya anlisis mengenai
pergerakan yang ada di dalam ruang kota
tersebut diharapkan penelitian ini dapat
Sumber : introduction to space syntax memberikan kontribusi di bidang eksistensi
ruang tersebut dan memberikan pilihan


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

terhadap rencana pengembangan yang akan menerima pergerakan terbanyak dan
di lakukan di masa yang akan datang. paling banyak terintegrasi dengan
ruang ataupun jalan yang lain.
Sedangkan warna biru
METODOLOGI mengindikasikan area yang paling
sedikit menerima pergerakan dan juga
Tahapan penelitian ini terbagi dalam beberapa paling sedikit integrasi dengan ruang
tahapan antara lain : ataupun jalan yang lain. Dalam
penelitian ini dilakukan dua analisis
1. Tahapan pertama : pengumpulan data space syntax yaitu dengan membuat
eksisting dengan pendataan kondisi grafik axial dan juga grafik visibility /
aktual di lokasi penelitian Benteng visual study. Grafik axial bertujuan
Kuto Besak Palembang. Pengumpulan untuk memberikan reprentasi dari
data dilakukan secara bertahap dan struktur aksesibilitas yang terus
dalam waktu yang berbeda pada hari menerus terhadap ruang terbuka dan
kerja dan juga pada akhir pekan untuk grafik visibility menganalisa jangkauan
melihat perubahan dinamika suatu titik dalam ruang spatial yang
penggunaan ruang terbuka tersebut. diukur dari kemampuan visual ruang
2. Tahapan kedua : persiapan analisa tersebut terhadap ruang lain.
dengan melakukan penggambaran 4. Tahapan keempat : interpretasi hasil
ulang dari peta / foto udara agar analisa. Tahapan ini melakukan
mampu di baca dalam tahapan perbandingan antara hasil analisa dan
analisa. melakukan kajian atas hasil tersebut.
3. Tahapan ketiga : analisa. Pada Pada tahapan ini digunakan metoda
tahapan ini menggunakan teknik analisa deskripsi komparatif. Metoda
space syntax dengan menggunakan analisa ini dilakukan dengan
software Depthmap x-0.50. Teknik mendesskripsikan apa adanya hasil
analisa space syntax dikembangkan analisa, kemudian melakukan
berdasarkan teori the social logic of pembandingan dalam konteks ruang
space (hillier & hanson, 1984). Teori terbuka urban pada kawasan BKB
ini kemudian dikembangkan ke dalam tersebut.
sebuah program komputer sebagai
alat untuk menganalisa space syntax
dengan presentasi grafik (hillier, space ANALISA OBSERVASI
is the machine, 2007 hal 1). Teknik
analisa ini berdasarkan pengamatan
lingkungan dengan mengamati gerak
langkah pejalan kaku dalam berbagai
bentuk tata letak kerangka garis (grid
layout) dimana tata letak tersebut
ditentukan oleh susunan dari kerangka
garis (grid). Gerak langkah tersebut
timbul karena berbagai faktor dan
salah satunya adah daya tarik
(attractors). Daya tarik inilah yang
selanjutnya dilihat sebagai sesuatu
yang menentukan gerak langkah dari
pejalan kaki (pedestrian movement).
Dalam skala yang lebih besar yaitu
dalam skala kawasan / kota, pola
kerangka garis tersebut mempunyai
arti penting dan kedalaman tiap-tiap Gambar 5: representasi graph,axial dan city
jalan dihitung dan dapat dilihat map
perbedaan kedalaman jalan yang satu (sumber : dokumentasi pribadi, 2017)
dengan yang lain. Dengan UCL
Depthmap x-0.50 dapat menghasilkan
perbedaan kedalaman analisa dengan
memberikan tampilan spektrum warna
merah hingga biru dimana warna
merah mengindikassikan area yang


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

Gambar 7 : eksisting ruang terbuka BKB


(sumber : dokumentasi pribadi, 2017)

Gambar 6 : representasi graph,axial dan city Ruang terbuka yang terdapat di depan
map Benteng Kuto Besak memiliki eksisting yang
(sumber : dokumentasi pribadi, 2017) tidak direncanakan dengan baik. Saat ini
kawasan BKB tersebut tidak lagi dapat diakses
oleh kendaraan dan di tutup pada sisi timur
Observasi pada kawasan Benteng Kuto Besak dan sisi barat dari ruang terbuka tersebut dan
dilakukan dengan cara pengamatan langsung menyisakan penmbatas jalan serta median
pada hari biasa dan hari akhir pekan serta jalan yang tidak fungsional dan sesuai dengan
dilakukan juga pengamatan dengan drone kebutuhan ruang terbuka.
untuk mendapatkan gambaran ruang secara
aktual dari kawasan BKB. Pengamatan
langsung dilakukan dengan mengambil data
crowd movement dan crowd density untuk
melihat pergerakan serta kepadatan
pengunjung. Pendataan aksesibilitas untuk
melihat titik masuk nya pengunjung, landuse
kawasan diidentifikasi terdapat perubahan dan
pergerakan pemanfaatan ruang terbuka, baik
untuk komersial maupun jasa dan juga
dispersal area yang ada di kawasan BKB
tersebut untuk menunjukkan titik-titik keluar
dari pengunjung .
Gambar 8 : peta elevasi BKB
Dari observassi awal dapat diamati ruang yang (sumber : dokumentasi pribadi, 2017)
terbentuk di kawasan tersebut cenderung
mengikuti adanya kepadatan dan kumpulan Pada peta elevasi berikut ini dapat kita lihat
kegiatan. Dapat diamati juga bahwa terdapat bahwa kawasan BKB tersebut memiliki elevasi
beebrapa ruang mati yang timbul dengan tidak yang relatif datar dan berada di tepi sungai
optimalnya pemaantaatan ruang terbuka yang musi. Elemen yang paling dominan secara
ada, terutama pada titik pertemuan antara elevasi pada kawasan tersebut adalah
pelataran dan juga panggung atau pun tugu dermaga point yang secara geometri dan
dimana terdapat ruang-ruang sempit yang masa sangat mendominasi kawasan tersebut.
dihindari dan tidak digunakan oleh
pengunjung. Pada analisa eksisting kawasan Benteng kuto
Besak dapat dilihat bahwa ruang terbuka
Kondisi ruang terbuka BKB tersebut memiliki potensi ruang terbuka yang
cukup besar dengan posisi ruang yang berada
tepat di depan kawasan heritage.

Pada penelitian ini dilakukan metode observasi


melihat crowd density / kepadatan
pengunjung, pola dan juga pergerakan yang
bertujuan untuk memahami lebih jauh
fenomena keadatan pengunjung dan secara


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

efektif untuk memberikan saran dan arahan
bagi pemerintah untuk dapat melihat kondisi
kepadatan dn melakukan penataan terhadap
kepadatan yang ada di ruang terbuka tersebut.
Dalam mengumpulkan data penelitian
dilakukan dengan metoda quantitative dengan
mengambil sample kepadatan dalam hari-hari
yang berbeda baik pada hari biasa ataupun
pada akhir pekan dan juga peneliti melakukan
observasi secara qualitative dengan melihat
ruang terbuka dengan analisa space syntax.

Observasi kuantitatif dilakukan untuk melihat


secara detail pandangan secara lokal dari
pengunjung sedangan observasi kualitatif
ditujukan untuk melihat bagaimana pergerakan
manusia dan penggunaan ruang dan melihat
secara global dari kelompok massa / view of
the crowd. Yang dimaksud dengan lokal Gambar 10 : pola crowd destination BKB
adalah batas terkecil dari penggunaan ruang (sumber : analisa pribadi, 2017)
dan yang dimaksud dengan global adalah
skala penggunaan spatial ruang secara urban. Dalam diagramatic representation dapat dilihat
Penelitian ini dilakukan dengan bahwa pola pergerakan manusia membentuk
menggabungan mix method antara observasi area pertemuan / circumference point hal
quantitative dan observasi qualitative dengan tersebut disebabkan karena destination point
menggunakan program space syntax untuk dari pengunjung sebagian besar adalah
menghasilkan kesimpulan dan saran yang berkumpul di daerah huruf PALEMBANG CITY
dapat digunakan pembuat kebijakan untuk ataupun mengarah kepada patung “iwak
lebih lanjut mengembangkan kawasan belido”.
benteng kuto besak dengan lebih baik.
Space use
Crowd Movement

Gambar 9 : pola crowd movement BKB


(sumber : analisa pribadi, 2017) Gambar 10 : space use pattern BKB
(sumber : analisa pribadi, 2017)
Dalam pola crowd movement dapat dilihat
bahwa kawasan benteng kuto besak memiliki Perkembangan kawasan Benteng Kuto Besak
akses dari sisi timur dan juga akses dari sisi menimbulkan penggunaan ruang yang sangat
barat. Dan pergerakan manusia terpusat di beragam. Dari observasi yang dilakukan dalam
kawasan ruang terbuka kawasan BKB pengamatan ada beberapa kegiatan antara
tersebut. Dengan adanya konsentrasi massa lain :
yang cukup banyak menimbulkan adanya • ruang wisata dengan adanya patung
kegiatan komersial baik jasa dan barang. iwak belido, logo Palembang city dan
juga view yang menghadap jembatan
ampera menjadi ruang “selfie” dan


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

view yang sangat baik no Foto Kondisi kepadatan
• ruang komersial barang baik makanan 1 Titik Kantong
maupun cendera mata yang terletak Parkir Masuk
di pusat keramaian pada kawasan (Barat)
tersebut a. Merupakan jalur
• ruang komersial jasa yang masuk (start)
menyediakan atraksi seperti model dan keluar
cosplay transformer hingga marsha (finish) manusia
and the bear dan juga ada beberapa dan kendaraan
jasa tato dan lain-lain. b. Pembatas
• Adanya ruang penyediaan lahan parkir kendaraan
yang dikelola secara liar dan c. Pedagang
berkelompok tanpa adanya gerobak
pengaturan dan standarisasi nominal makanan dan
• Dalam observasi juga dapat dilihat manisan
terdapat beberapa ruang “mati” 2 Titik kantong
dimana aksesibilitas dan visual yang Parkir depan BKB
sangat terbatas. Ruang tersebut a. Jalur gerak
tercipta dengan kurang baiknya kendaraan di
perencanaan objek wisata yang ada di depan BKB
kawasan BKB tersebut. b. pagar pembatas
terhadap
sidewalk di
Kepadatan ruang depannya
Dalam penelitian ini ditinjau juga kepadatan c. street furnitur
ruang yang ada di BKB tersebut dengan (kursi)
memperhatikan titik titik penting yang ada di d. pedagang
kawasan tersebut. Titik itu antara lain 1. Titik gerobak
masuk kawasan 2. Titik parkir BKB 3. Sidewalk makanan
barat kawasan 4. Enterance dermaga 5. e. Pagar
Halaman tengan depan BKB 6. Idewalk Timur pembatas
7. Titik kantong parkir Timur dan 8. Titik digunakan
kantong parkir keluar yang berada di sisi timur untuk tempat
kawasan BKB. duduk
3 Sidewalk (Barat)
a. Trotoar (sirkulasi
pejalan kaki
b. Terdapat Vegetasi
semak dan pohon
kecil
c. Trotoar digunakan
sebagai tempat
duduk dan
berdagang
4 Entrance dermaga
a. Street
furniture(kursi)
b. Terdapat sculpture
ikan Belida
c. Terdapat
pedagang jajanan
manisan
Gambar 11 : pola kegiatan kawasan BKB d. Pedestal Sculpture
digunakan sebagai
(sumber : analisa pribadi, 2017)
tempat duduk


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

5 Halaman tengah dan restoran
depan BKB dermaga poin
a. Terdapat air c. Terdapat
mancur di pedagang
tengah gerobak
b. Terdapat pagar makanan dan
pembatas sungai mainan
c. Terdapat banyak
pedagang Analisa Space Syntax Visibility eksisting
makanan, mainan,
dan penampilan Crowd Movement
komunitas
d. Ramai aktivitas
masyarakat
e. Aktivitas rekreasi:
foto-foto, piknik,
dan berkumpul
6 Sidewalk (Timur)
a. Trotoar (sirkulasi
pejalan kaki,
lebih berupa
lapangan
terbuka)
b. Terdapat
Vegetasi semak
dan pohon kecil
di pinggiran
c. Digunakan
sebagai tempat
duduk dan Peta lokasi
berdagang Pada grafik depthmap dapat dilihat dengan
d. Terdapat jelas, terdapat beberapa ruang yang cukup
panggung di kontras pada pelataran BKB. Diantara ruang
dekat dermaga dengan spektrum warna jingga dan kuning
poin (Biasa terdapat spektrum berwarna biru. Spektrum
digunakan untuk warna biru tersebut mengindikasikan
stage konser) sedikitnya crowd movement yang ditandai
7 Titik Kantong dengan lingkaran berwarna merah.
Parkir Masuk (sisi
timur)
a. Merupakan jalur
masuk
kendaraan
b. Tedapat
Musholla
c. Terdapat portal
pembatas
kendaraan Crowd movement
d. Sekitar tempat People per hour

400+
parkir terdapat 200-400
pedagang 100-200
50-100
makanan 25-50
0-25
8 Titik Kantong
Parkir Keluar (sisi
Timur)
a. Merupakan jalur Analisa grafik visual crowd movement
keluar Aksesibilitas pada eksisting kawasan BKB
kendaraan dapat dilihat dari spektrum warna yang
b. Berada di antara terbentuk dimana secara spatial logic dapat
Museum SMB II dilihat kumpulan crowd movement di dominasi


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

di area pelataran BKB dan juga di kawasan
bawah jembatan ampera.

Visibility graph kawasan BKB saat ini cukup


merata dengan adanya spektrum warna
merah, jingga, dominasi warna kuning dan
juga terdapat beberapa warna biru dengan
visibility rendah. Integrasi antara ruang cukup
baik dan memiliki potensi ruang berkumpul
yang sangat besar dengan melihat skala ruang
terbuka yang tersedia. Namun dari analisa
space syntax tersebut terdapat beberapa
elemen ruang yang kurang tepat seperti
panggung yang dibuat permanen dan Spatial accessibility
menyisakan sedikit ruang “mati” sehingga
tercipta ruang negatif. Beberapa elemen street Low High
furniture dan juga pagar menimbulkan adanya Analisa grafik visual first and second
pemisah aksesibilitas antara ruang terbuka movement
BKB dengan pelataran BKB tersebut. Spatial accessibility pada pelataran BKB dapat
dilihat dari analisa connectivity point first
Crowd Movement Usulan
movement dan point second movement. Pada
hasil analisa tersebut terlihat jelas spektrum
visibility yang dominan berada pada area jalan
pelataran BKB.

Analisa Space Syntax Visibility usulan

Crowd Movement

Peta lokasi
Dengan melihat area yang dominan tersebut,
perencanaan dan pengembangan pelataran
BKB harus menyikapi ruang visibility yang
tinggi tersebut agar sesuai dengan fungsi
utamanya sebagai ruang terbuka kota
sehingga tercipta transisi ruang antara visibility Peta lokasi
tinggi dan visibility rendah dengan baik. Perencanaan pengembangan kawasan BKB
harus mempertimbangkan kesinambungan
visibility agar menghasilkan ruang yang
memiliki integrasi ruang yang baik. Tata letak
bidang dan massa pengembangan kawasan
harus dipertimbangkan dengan baik dan
memperhatikan visibility dengan lingkungan
sekitarnya.


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

C • Ramai dilalui
pengunjung.

D • Ramai dilalui
pengunjung.
Crowd movement
People per hour
• Tempat
400+ berkumpul
200-400
100-200
50-100
25-50
0-25

Analisa grafik visual crowd movement


Aksesibilitas yang diusulkan pada kawasan LOW VISIBILITY
BKB adalah perubahan elemen yang ada di
pelataran BKB tersebut dengan membuat
ruang yang memiliki elevasi lantai yang sama
ataupun memiliki aksesibilitas yang menyatu
agar tidak mengakibatkan ruang-ruang negatif
di kawasan tersebut.

HIGH VISIBILITY

No Foto keterangan

1 • Dijadiakan tempat
mojok
• Sepi dan dihindari
Pengunjung
• Menjadi ruang
negatif
No Foto keterangan 2 • Terdapat ruang
mati
• Dijadiakan tempat
A • Ramai dilalui
mojok
pengunjung
• Berpotensi
3 • Bentuk tidak
menjadi tempat sesuai dengan
komersil peruntukannya
• Bentuk
B • Menjadi tempat
memecah
berkumpul
sirkulasi ruang
• Ramai baik
• Sebagai ruang
pengunjung dan
duduk duduk
komersil 4 • Komposisi ruang
diperuntukkan
sebagai
pelabuhan
• Tangga


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

pelabuhan Analisa axial menunjukkan adnya korelasi
banyak antara visibility eksisting kawasan benteng
digunakan BKB
sebagai tempat
duduk. Analisa Space Syntax isovist eksisting dan
5 • Pembatas ruang usulan
parkir dan jalan
tidak didesain Isovist eksisting
untuk fungsi
ruang terbuka
• Menjadi ruang
negatif dan sepi
dari pengunjung.

Analisa Space Syntax axial eksisting

Analisa isovist eksisting space syntax


digunakan untuk melihat kemudahan visual
dari titik yang ditentukan oleh pengamat.
Dalam kasus ini peneliti meletakan titik
pengamatan di depan gerbang BKB dan
terlihat di dalam hasil analisis tersebut bahwa
adanya keterbatasan visual yang terbentuk.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa ruang terbuka
Peta lokasi
BKB tersebut belum memiliki konektivitas
Perencanaan pengembangan kawasan BKB
ruang yang terhubung secara maksimal.
harus mempertimbangkan kesinambungan
visibility agar menghasilkan ruang yang
memiliki integrasi ruang yang baik. Tata letak
Isovist usulan ruang terbuka
bidang dan massa pengembangan kawasan
harus dipertimbangkan dengan baik dan
memperhatikan visibility dengan lingkungan
sekitarnya.

Analisa isovist usulan space syntax diguntakan


Spatial accessibility untuk melihat kemudahan visual yang
terbentuk dari titik yang ditentukan pengamat.
Low High Dalam kasus ini peneliti meletakkan titik
pengamatan di depan gerbang BKB dan


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

terlihat di dalam hasil analisis tersebut bahwa berhenti dan duduk-duduk dari para
kemudahan visual yang terbentuk pengunjung.
menunjukkan potensi yang sangat besar pada • Panggung dan plataran BKB yang
ruang terbuka BKB tersebut, namun dengan berbentuk tidak selaras dengan ruang
perencanaan yang kurang tepat dapat terbuka BKB menciptakan ruang-
mengurangi kualitas dari ruang terbuka yang ruang mati yang tidak dapat
ada tersebut. dimanfaatkan secara maksimal
menjadi ruang yang kotor dan kumuh.

Interpretasi ruang Diskusi

no Peta lokasi Spatial Logic Penelitian ini bertujuan untuk melihat


karakteristik pergerakan manusia pada ruang
terbuka kota. Kajian dilakukan dengan melihat
eksisting pada awal peruntukan ruang terbuka
tersebut, serta meilhat pengembangan yang
dilakukan pada kawasan dengan menganalisa
pergerakan yang terjadi pada ruang terbuka
kawasan BKB tersebut. Tidak ada desain yang
sempurna, tetapi dengan melakukan berbagai
kajian pada eksisting, peneliti dapat
menentukan desain ruang yang ideal pada
kawasan BKB tersebut.

Spatial accessibility

Low High

Pada desain usulan spatial yang direncanakan


oleh peneliti, dapat dilihat bahwa potensi yang
ada pada ruang terbuka benteng kuto besak
tersebut memliki visibility yang sangat baik dan
terhubung dari semua arah. Pengembangan Gambar 12 : usulan pengembangan kawasan
kawasan ruang terbuka tersebut harus BKB
memperhatikan aspek keselarasan dan (sumber : analisa pribadi, 2017)
kenyaman visual dari pengguna ruang terbuka
tersebut sehingga tidak terbentuk nya ruang-
ruang mati dan juga penempatan objek yang
tidak selaras dengan ruang yang ada. Didalam
penelitian ini terlihat bahwa pemerintah tidak
melakukan studi terhadap keadaan ruang
terbuka yang ada sehingga adanya elemen
ruang terbuka yang tidak sesuai
penempatannya antara lain :

• Penambahan elemen landmark “iwak


belido” dimana pedestal dari tugu
tersebut terlihat bawha bentuk nya
tidak sesuai dengan konfigurasi ruang
yang ada.
• Elemen air mancur yang berada di
tengah BKB juga memilii bentuk yang Gambar 13 : adaptif reuse kawasan BKB
memotong keselarasan visual yang (sumber : analisa pribadi, 2017)
ada sehingga fungsinya dijadikan titik


ANALISA POLA KONFIGURASI RUANG TERBUKA DENGAN PENGGUNAAN METODA SPACE SYNTAX SEBAGAI
SPATIAL LOGIC DAN SPACE USE
(Muhammad Fajri Romdhoni)

KESIMPULAN Vujadinovic, M., 2016. A Typological
Classification of Neighborhood Public
Dengan perkembangan kota yang sangat
pesat dan perubahan ruang kota yang Open Space : a case study of Novi
seringkali dilakukan secara instan, dibutuhkan Gradpodgrorica.. Facta Universtitatis
perencanaan jangka panjang dan simulasi series : Architecture and Civil
terhadap ruang kota yang sudah ada. Dengan Engineering, pp. 111-121.
dasar pemikiran Benteng Kuto Besak yang
menarik para investor seperti adanya rencana
pemerintah untuk membangun sebuah tugu
Stonor, T., 2011. Introduction to Space
“Iwak Belida” yang mendapatkan reaksi dari Syntax. Cambridge Massachusetts:
pemerhati kota dan juga pemerhati heritage Harvard University Graduate School of
sehingga menimbulkan polemik yang Design.
berkepanjangan terhadap kualitas ruang kota
tersebut. Dengan adanya anlisis mengenai
Woolley, H., 2003. Urban Open Space.
pergerakan yang ada di dalam ruang kota
tersebut diharapkan penelitian ini dapat London : Spon Press.
memberikan kontribusi di bidang eksistensi
ruang tersebut dan memberikan pilihan Shirvani, H., 1985. The Urban Design
terhadap rencana pengembangan yang akan Process. New York: Van Nostrand.
di lakukan di masa yang akan datang.
Tardin, R., 2013. System of Open Space.
Perkembangan yang pesat di kota Palembang
bukan berarti semua pembangunan fisik New York : Springer .
tersebut memberikan dampak yang baik. Di
dalam kasus pengembangan kawasan Sevenhoven, J., 2015. Lukisan tentang
Benteng Kuto Besak merupakan salah satu Ibu Kota Palembang. Jakarta: Ombak.
contoh pengembangan kawasan yang tidak
disertai dengan perencanaan dan peruntukan Santun, D. I. M., 2011. Vinesia dari Timur
dengan baik.
: memaknai Produksi dan Reproduksi
Simbolik kota Palembang dari Kolonial
DAFTAR PUSTAKA sampai Pascakolonial. Yogyakarta:
Ombak.
Subadyo, T., 2012. Optimasi Potensi
Artefak Budaya dan Koridor Sungai Pramudito, S., n.d. Analisis Pola Tata
Musi untuk Pengembangan Wisata Ruang Terbuka Tepian Sungai Winongo di
Sejarah di Kota Palembang. Palembang, Kampung Budaya Bangunrejo. Jurnal
Unsri Press, pp. 17-24. Arsitektur Komposisi, Vol 10 No 4,
Oktober 2013, pp. 239-254.
Anwar, W. F. F., 2013. Identification Of
The Morphological Characteristic Of Undang-Undang Nomor 11, 2010. Tahun
Palembang Riverside Settlement. Johor: 2010 Tentang Cagar Budaya. s.l.:s.n.
Faculty of Built Environment Universiti
Teknologi Malaysia (unpublished
dissertation).
Hanson, B. H. a. J., 1984. The Social
Logic of Space. Cambridge: Cambridge
University Press.

Sukamolson, S., 2010. Fundamental of


Quantitative Research. Bangkok:
Language Institute, Chulalangkorn
University.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai