Anda di halaman 1dari 4

Kabupaten Banggai merupakan salah satu dari 9 (Sembilan) kabupaten di

Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki potensi sumber daya alam melimpah
baik dalam sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, serta
pertambangan mineral dan gas bumi. Kota Luwuk sebagai ibukota Kabupaten
Banggai memiliki peran yang strategis, peran ini menjadikan Kota Luwuk sebagai
daerah yang lebih dikhususkan dibanding dengan daerah lain. Adanya perlakuan
khusus dalam pengembangan pembangunan tentu saja akan menimbulkan
tantangan dan permasalahan yang lebih kompleks.
Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Luwuk
dengan wilayah cakupan memuat 5 (Lima) kecamatan. Kawasan Pusat Pelayanan
Kota terletak di Kecamatan Luwuk, Kelurahan Luwuk dengan skala pelayanan
meliputi seluruh wilayah perencanaan kawasan perkotaan Luwuk maupun wilayah
belakangnya mengarah ke satu bentuk pusat pelayanan berbentuk kawasan
perkantoran, perdagangan dan jasa, permukiman, pendidikan dan lain-lain.
Penyediaan fasilitas jalur pedestrian yang belum merata menjadi salah satu
permasalahan yang dihadapi pemerintah pusat Kota Luwuk.
Rencana pengembangan jalur pedestrian di Kawasan Perkotaan Luwuk
dialokasikan pada ruas-ruas jalan utama perkotaan. Pada pusat Kota Luwuk
teridentifikasi kondisi pedestrian memiliki sejumlah masalah antara lain:
pembangunan pedestrian yang belum merata, terokupansinya pedestrian yang ada
oleh kehadiran pedagang, tidak seimbangnya lahan parkir terhadap pertumbuhan
moda transportasi, jalur pedestrian dengan kemiringan yang tidak sesuai standar,
perkerasan yang rusak, fasilitas pejalan kaki yang tidak memadai dan kurangnya
penyediaan jalur pedestrian bagi penyandang disabilitas. Penyediaan jalur
pedestrian sepanjang jalan arteri primer menjadi sasaran utama dalam penataan
jalur pedestrian di Kota Luwuk.
Jalur pedestrian merupakan sebuah jalur khusus bagi pejalan kaki yang
terpisah dari jalur lalu lintas kendaraan, memiliki elevasi permukaan yang lebih
tinggi, terletak bersebelahan dan sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan.
Menurut pedoman perencanaan, penyediaan, dan pemanfaatan prasarana dan
sarana jaringan pejalan kaki di kawasan perkotaan, kriteria jalur pedestrian yang
layak adalah: 1) Memiliki lebar > 1,5 - 3 meter atau lebih, untuk kawasan
pertokoan dan perdagangan lebar jalur pejalan kaki minimal 2 meter, 2) Memiliki
kemiringan sebesar 2%-4% untuk kebutuhan saluran drainase, Terdapat RTH
berupa jalur hijau yang ditanami vegetasi peneduh untuk menurunkan iklim cuaca
mikro dan meningkatkan nilai estetika ruang pedestrian, Memenuhi kebutuhan
dasar pejalan kaki disabilitas, seperti tekstur permukaan yang dapat memberikan
arahan dan peringatan, Terdapat sarana pendukung untuk aktivitas pejalan kaki,
Memberikan rasa keamanan dan keselamatan bagi pengguna pejalan kaki dan
penyandang disabilitas.
Jalur pedestrian sepanjang Koridor JL. Ahmad Yani, Kota Luwuk dinilai
belum ideal, terdapat beberapa permasalahan terkait jalur pedestrian.
Permasalahan ini menyangkut hilangnya hak para pejalan kaki akibat penggunaan
yang tidak sesuai. Kondisi eksisting JL. Ahmad Yani menunjukan permukaan
jalur pedestrian di beberapa titik telah rusak, permukaan yang tidak merata,
fasilitas pendukung masih terbatas, dan tidak terdapat jalur hijau, sehingga
membuat para pejalan kaki tidak nyaman dan enggan berjalan kaki karena cuaca
panas di Kota Luwuk, selain itu Hak pejalan kaki semakin hilang ketika
terdapatnya kendaraan yang parkir di atas jalur pedestrian pada koridor JL.
Ahmad Yani, Kota Luwuk.
Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dengan
permasalahan yang ada maka dirumuskan beberapa masalah dalam studi ini, yaitu
Bagaiaman Arahan Penyediaan Jalur Pedestrian di Pusat Kota Luwuk Kabupaten
Banggai.
Tujuan :
Mengevaluasi dan menentukan arahan penyediaan jalur pedestrian pada
koridor JL. Ahmad Yani Kota Luwuk, Kabupaten Banggai agar diketahui
penyebab tidak berfungsinya pedestrian dan menjadi masukan bagi pemerintah
Kabupaten Banggai dalam merevitalisasi jalur pedestrian.
Sasaran :
1. Mengidentifikasi kesesuaian dan kelengkapan elemen jalur
pedestrian berdasarkan kriteria/ standar yang berlaku.
2. Mengevaluasi kondisi fisik dan pnyediaan jalur pedestrian pada
ruas Jl. Ahmad Yani yang mengacu pada standar dan pedoman
perencanaan fasilitas pejalan kaki.
3. Mengevaluasi dan Menentukan arahan penyediaan jalur pedestrian
pada koridor jalan Ahmad yani, Kota Luwuk
Tujuan Penelitian Variabel Sub Variabel

 Keselamatan
Kinerja Fungsi  Kenyamanan
Trotoar  Daya tarik
 Ramah difabel
Mengevaluasi dan
menentukan arahan
penyediaan jalur pedestrian
pada koridor JL. Ahmad  Lebar trotoar
Yani Kota Luwuk,  Pelandaian
Kabupaten Banggai
 Ramp
Kinerja Fisik
Trotoar  Signed/penanda
 penutup lubang
saluran drainase
 Pemilihan Bahan
Sumber :

Anda mungkin juga menyukai