Anda di halaman 1dari 64

SILABUS LINGKUP ARSITEKTUR KOMPUTER

ARSITEKTUR KOMPUTER
interface
1. Evolution of instruction sets
2. Processor architecture Teknologi
3. System Bus dan I/O System
4. Addressing dan memory system Organisasi
5. Pipelining & RISC
6. Paralel komputer
Aplikasi
Simulasi &
Pengukuran
TERMINOLOGI DAN LINGKUP
Arsitektur adalah segala hal yang memungkinkan bagi programmer
TEKNOLOGI :
untuk dimanipulasi : Set Instruksi, jumlah bit untuk representasi PERUBAHAN DEFENISI ARSITEKTUR
data, Mekanisme I/O, teknik pengalamatan. KOMPUTER
Organisasi adalah bagaimana semua fitur yang ada ° 1950 - 1960: Arsitektur komputer :suatu
diimplementasikan : Sinyal kontrol, interface, teknologi memori komputer aritmatik.
° 1970 - pertengahan 1980: Arsitektur komputer
:suatu desain set intruksi untuk suatu kompiler
tertentu.
Arsitektur Komputer = ° 1990 : Arsitektur komputer :suatu bentuk desain
CPU, sistem memori, sistem I/O, Multiprosesor,
Arsitektur Set instruksi + dan Network komputer.
Organisasi Mesin + ….. ° 2010 : Arsitektur komputer :suatu sistem yang
dapat beradaptasi sendiri, struktur yang dapat
mengorganisasikan sendiri, sistem DNA /
Komputansi Quantum ?
INTERFACE :
™ Antara Lapisan yang berbeda : Ilustrasi ISA :
1. Application programming interface (API) : Set
rutin yang digunakan aplikasi untuk meminta layanan
service dari level yang paling rendah (mesin) yang
dikoordinasikan biasanya oleh sistem operasi. software
Misalnya untuk menangani maintenance task seperti
me-manage file dan menampilkan informasi tertentu.
2. Instruction Set Architecture (ISA) : ... Atribut dari instruction set
sistem komputasi yang dilihat dari sudut pandang
programmer, seperti struktur konseptual, perilaku
fungsional yang diterapkan pada organisasi aliran data hardware
dan kendali atas desain logika dan implementasi fisik
pada mesin. - Amdahl, Blaaw, and Brooks, 1964

™ Antara modul atau sistem yang berbeda


– Protokol Network, Channels/bus
Contoh ISA :
™ Representasi
– Character codes (ASCII/EBCDIC/6-bit)
– Numerics (IEEE 754) 8 Digital Alpha (v1, v3) 1992-97
8 HP PA-RISC (v1.1, v2.0) 1986-96
8 Sun Sparc (v8, v9) 1987-95
ISA terdiri dari :
8 SGI MIPS (MIPS I, II, III, IV, V) 1986-96
1. Organisasi penyimpanan yang dapat diprogram
8 Intel (8086,80286,80386, 1978-96
(Programmable Storage)
80486,Pentium, MMX, ..)
2. Tipe Data & struktur Data : Encoding & Representasi
3. Set Instruksi
4. Format Instruksi
5. Mode pengalamatan (Addressing) dan mode akses data dan
akses intruksi
6. Kondisi-kondisi tertentu
Contoh Penerapan ISA :
ORGANISASI :
Pada MIPS R3000 Instruction Set Architecture :
ƒ Karakteristik Kapabilitas & Performance dari
ƒ Kategori Instruksi masing-masing unit fungsional. Contoh :
• Load/Store Registers, ALU, Shift, Logic Unit, ...)
• Computasional ƒ Bagaimana semua komponen ter-interkoneksi
• Jump dan Branch ƒ Aliran Informasi antara komponen
• Floating Point ƒ Logika pengontrol aliran informasi.
- coprocessor ƒ Suatu kreografi antara Floating ponit Unit dengan
• Memory Management ISA
• Special ƒ Deskripsi bahasa Register Transfer Level (RTL)

ƒ 3 Format Instruksi 32 bit Gambaran Organisasi :


CONTOH ORGANISASI :

TI SuperSPARCtm TMS390Z50 in Sun SPARCstation20


simulaSI & pengukuran kinerja:
Arsitektur adalah proses yang iteratif :
„ Mencari lingkup desain yang
mungkin pada semua level sistem
komputer

aplikaSI :
ƒ CAD, CAM, CAE, . . .
ƒ Office (presentasi, spreadsheet, wordprosessor, … )
ƒ Multimedia, . . .
ƒ The Web, . . .
ƒ JAVA, . . .
ƒ The Net => ubiquitous computing
kesimpulan :
ARSITEKTUR KOMPUTER

LINGKUP ARSITEKTUR KOMPUTER

Instruction Set Design Computer Organization


Interfaces Hardware Components
Compiler/System View Logic Designer’s View
“Building Architect” “Construction Engineer”
Representasi karakter yang paling dikenal :
1. Pada PC dan minikomputer adalah American Standard
SET INSTRUKSI Code for Information Interchange (ASCII) : satu byte –
satu karakter.
Dua bagian utama Arsitektur Komputer: 2. Pada mainframe IBM menggunakan Extended Binary
- Instruction-Set Architecture (ISA) / Arsitektur Set Instruksi Coded Decimal Interchange Code (EBCDIC).
- Hardware-System Architecture (HSA) / Arsitektur Sistem
Hardware Representasi data numerik yang biasa digunakan untuk
bilangan bulat dan pecahan (integer dan fraction):
- ISA meliputi spesifikasi yang menentukan bagaimana - Unsigned-binary numbers (bil. Positif dan Nol)
programmer bahasa mesin akan berinteraksi dengan - Binary-Coded Decimals (BCD)
komputer. ISA menentukan sifat komputasional komputer. - Signed-magnitude Integers
- Ones-Complement Integers
- HSA berkaitan dengan subsistem hardware utama - Twos-Complement Integers
komputer (CPU, sistem memori dan IO). HSA mencakup - Excess-n
desain logis dan organisasi arus data dari subsistem. - Fraction (bilangan pecahan)

Representasi Floating-Point terdiri dari empat bagian:


REPRESENTASI DATA - Sign (S)
- Mantissa atau koefisien (M)
- Radix atau base eksponen (R)
Unit Informasi Dasar dalam sistem komputer : - Eksponen (E)
- satu byte atau 8 bit.
- Word size (ukuran word) – merupakan ukuran register Format Floating-Point IEEE
operasionalnya. a) Single Precision (presisi tunggal) – 32 bit terdiri dari : 1
bit sign, 8 bit eksponen, dan 23 bit mantissa.
Contoh : b) Double Precision (presisi ganda) – 64 bit terdiri dari: 1
1. Komputer 16-bit mempunyai register 16-bit – satu word bit sign, 11 bit eksponen, dan 52 bit mantissa.
terdiri dari 2 byte

2. Komputer 32-bit mempunyai register 32-bit – satu word


terdiri dari 4 byte.
KARAKTERISTIK DAN FUNGSI SET
SET REGISTER
INSTRUKSI

Salah satu perbedaan pokok antara satu komputer dengan Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang
komputer lainnya adalah pada sifat set registernya. dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut
Set register dapat dibedakan menjadi dua: sebagai instruksi mesin (mechine instructions) atau instruksi
- set register tujuan khusus (special purpose) komputer (computer instructions).
- set register tujuan umum (general purpose)
Defenisi :
Instruction Register (IR) atau Program Counter (PC) – untuk Kumpulan dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat
menyimpan alamat instruksi yang sedang dijalankan. dijalankan oleh CPU disebut set Instruksi (Instruction Set).

Memory Address Register (MAR) untuk menyimpan alamat Elemen-elemen dari instruksi mesin (set instruksi) :
memori yang akan diakses. - Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan
dilaksanakan
Memory Buffer Register (MBR) untuk menampung data pada - Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi
saat operasi pemuatan maupun penyimpanan data. yang akan dilaksanakan
- Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi
Indexs Register (IR) untuk menyimpan indeks, misalnya untuk yang dilaksanakan
mengakses elemen dalam array. - Next instruction Reference : memberitahu CPU untuk
mengambil (fetch) instruksi berikutnya setelah instruksi
Flag Register atau Processor-Status Bits, misalnya untuk yang dijalankan selesai.
menyimpan indikasi hasil operasi aritmatika dan logika,
seperti: Lokasi Set Instruksi :
- P (hasil Positif) Source dan result operands dapat berupa salah satu diantara
- Z (hasil Zero/Nol) tiga jenis berikut ini:
- N (hasil Negatif) 1. Main or Virtual Memory
- C (Carry out) 2. CPU Register
- V (Over Flow) 3. I/O Device
- Dan lainnya
-
REPRESENTASI INSTRUKSI DESAIN SET INSTRUKSI

Opcodes direpresentasikan dalam bentuk singkatan yang Desain set instruksi merupakan masalah yang sangat
disebut mnemonics, yang menunjukkan operasi yang akan komplek yang melibatkan banyak aspek, diantaranya adalah:
dilaksanakan.
1. Kelengkapan set instruksi
Contoh dari mnemonics adalah : 2. Ortogonalitas (sifat independensi instruksi)
- ADD Add (Addition) 3. Kompatibilitas :
- SUB Subtract - source code compatibility
- MPY Multiply - Object code Compatibility
- DIV Divide
- LOAD Load data from memory Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai
- STOR Store data to memory berikut :
- dsb.
a. Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi
Diagram siklus Instruksi Komputer (Fig. 8-1. Stallings, W. apa saja yang disediakan, dan berapa sulit
1990, hal. 293) : operasinya

b. Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah

c. Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat,


dsb.

d. Register: Banyaknya register yang dapat digunakan

e. Addressing: Mode pengalamatan untuk operand


JUMLAH ALAMAT (NUMBER OF ADDRESSES)

FORMAT INSTRUKSI Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur


prosessor adalah dengan melihat jumlah alamat yang
Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan terkandung dalam setiap instruksinya.
elemen dalam instruksi tersebut.
Jumlah alamat maksimum yang mungkin diperlukan dalam
Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format sebuah instruksi :
Instruksi (Instruction Format). 1. Empat Alamat ( dua operand, satu hasil, satu untuk
alamat instruksi berikutnya)
Contoh suatu Format Instruksi adalah sbb.: 2. Tiga Alamat (dua operand, satu hasil)
3. Dua Alamat (satu operand merangkap hasil, satunya
lagi operand)
OPCODE OPERAND OPERAND
4. Satu Alamat (menggunakan accumulator untuk
REFERENCE REFERENCE
menyimpan operand dan hasilnya)

Ilustrasi Format Instruksi Sederhana Contoh:


(Fig. 8-2. Stallings, W. 1990, hal. 294)
Instruksi untuk menghitung persamaan:
Y = (A – B) / (C + D * E)
JENIS INSTRUKSI
a). Three Address Instruction
1. Data procecessing: Arithmetic dan Logic Instructions SUB Y,A,B
2. Data storage: Memory instructions MPY T,D,E
ADD T,T,C
3. Data Movement: I/O instructions
DIV Y,Y,T
4. Control: Test and branch instructions
b) Two Address Instruction
MOVE Y,A
SUB Y,B
MOVE T,D
MPY T,E
ADD T,C
DIV Y,T
C) One Address Instruction JENIS OPERASI
LOAD D
MPY E
ADD C Data Transfer data dari suatu lokasi ke lokasi
STOR Y
transfer lainnya.
LOAD A
SUB B Jika memori dilibatkan:
DIV Y a) Menentukan alamat memori
STOR Y b) Melaksanakan transformasi memori
virtual-to-actual
c) Menginisiasi Memori Read/Write
JENIS-JENIS OPERAND
- Addresses (akan dibahas pada addressing modes) Aritmatik Dapat melibatkan perpindahan data,
- Numbers sebelum atau setelah :
- Characters a) Melaksanakan fungsi dalam ALU
- Logical Data b) Set kondisi Kode dan flag

Numbers Logikal Sama dengan Aritmatik


- Integer or fixed point
- Floating point Konversi Sama dengan Aritmatik dan logical, Dapat
- Decimal (BCD) melibatkan logika khusus untuk
melaksanakan konversi
Characters
- ASCII Transfer Update program counter untuk suatu
- EBCDIC Kendali subroutine call/return, me-manage
parameter passing dan linkage
Logical Data
Bila data berbentuk binary: 0 dan 1 I/O - Mengirim perintah ke Modul I/O.
- Jika memori dipetakan I/O (memory
mapped I/O), maka ditentukan alamat
memory-mapped-nya terlebih dahulu
around closed path
Contoh Set Instruksi
Transfer Jump Unconditional transfer; load PC with
Of (Branch) specified address
Tipe Nama Deskripsi Control
Operasi Jump Test specified condition; depending
Data Move (transfer) Transfer word / blok dari source ke Conditional on condition, either load PC with
Tranfer destination specified address or else Do nothing
Store Transfer word dari processor ke Jump to Place current program control
external memory Subroutine call, information (PC, status register,
Load Transfer word dari external memory Branch and Link etc) in known location, e.g. top of
ke processor stack; jump to specified address
Exchange Swap content dari source dengan Return Replace contents of PC, status
destination register, etc. With information from
Clear/reset Transfer word 0 ke destination known location, e.g. from top of
Set Transfer word 1 ke destination stack.
Push Transfer word dari source ke bagian Execute Fetch operand from specified loca-
atas stack tion and execute as instruction;
Pop (pull) Transfer word dari bagian atas stack note that PC is not modified.
ke destination Skip Increment PC to skip the next
Instruction
Arithme- Add Compute sum of two operands Skip Conditional Test specified condition; depen-ding
tic on outcome, either increment PC or
Subtract Compute difference of two operands else do nothing
Multiply Compute product of two operands Test Test specified condition; set flag(s)
Devide Compute quotient of two operands based on outcome
Absolute Replace operand by its abs. Value Compare Make logical or arithmatic compa-
Negate Change sign of operand rison of two or more operands;
Increment Add 1 to operand set flag(s) based on outcome
Decrement Substract 1 from operand Set Control Large class of instructions to set
Variabels controls for protection purposes,
Logical AND interupt handling, timer control,
OR Perform the specified logical etc.(often privilaged instructions)
NOT Operation bitwise Halt Stop program execution
Exclusive-OR Wait (hold) Stop program execution; test a
Shift Left-(right) shift operand introducing specified condition continuously;
constants at end when the condition is satisfied,
Rotate Left-(right) shift operand resume execution
No No operation is performed, but
Operation Program execution continues Jenis-jenis addressing modes tersebut diilustrasi-kan pada
Tabel dan Gambar . dibawah ini, dengan notasi :
Input- Input (read) Transfer data from specified IO
Output port or device to destination, e.g.,
main memory or processor - A = contents of the (an) address field in the instruction
register - EA = actual (effective) address of the location containing
Output (write) Transfer data from specified the referenced operand
source to IO port or device - (X) = Contents of location X
Start IO Transfer instruction to IOP to
Initiate IO operation
Test IO Transfer status information from
IO system to specified destination Mode Addressing Dasar
Conver Translate Translate values in a section of
-sion Memory based on a table of corres
Mode Algorithm Principal Principal
-pondences Advantage Disadvantage
Convert Convert the contents of a word Immediate Operand No memory Limited operand
from one form to another (e.g., = reference magnitude
packed decimal to binary) A
Direct EA = A Simple Limited address
System OSCALL Causes an interrupt, which passes
space
Control control to operating system
Indirect EA = (A) Large address Multiple memory
space references
Register EA = R No memory Limited address
ADDRESSING MODES Reference space
Jenis-jenis addressing modes (Teknik Pengalamatan) yang Register EA = (R) Large address Extra memory
paling umum: Indirect space reference
- Immediate Displace- EA=A+(R) flexibility Complexity
- Direct ment
- Indirect Stack EA=top of No memory Limited
- Register stack Reference applicability
- Register Indirect
- Displacement
- Stack
DUKUNGAN SISTEM OPERASI
TUJUAN DAN FUNGSI

Kenyamanan
Membuat komputer lebih mudah penggunaannya.

Efisiensi
Penggunaan sumber daya komputer yang lebih baik
Layanan Sistem Operasi : Tipe Sistem Operasi

1. Pembuatan program ƒ Interaktif


2. Pelaksanaan program ƒ Batch
3. Mengakses ke device I/O ƒ Single program (Uni-programming)
4. Akses kontrol file ƒ Multi-programming (Multi-tasking)
5. Akses sistem
6. Pendeteksian kesalahan dan respon
7. Perhitungan (Accounting) Awal Sistem Operasi

Akhir 1940 sampai pertengahan 1950 :


Sistem Operasi sebagai Manager Sumber Daya : 1. Tidak ada Sistem operasi
2. Program saling berhubungan secara langsung dengan
perangkat keras
3. Dua permasalahan utama:
o Penjadwalan
o Waktu setup

Sistem Batch Sederhana

1. Program monitor yang residen


2. User menngirim job ke operator
3. Operator mem-batch job
4. Monitor control mengendalikan urutan even untuk
memproses secara batch
5. Ketika satu job sudah selesai, kendali kembali ke
monitor yang akan membaca job berikutnya
6. Monitor menangani skeduling
Bahasa Kendali Job Multi-programmed Batch Systems

ƒ Instruksi ke monitor ƒ Device I/O sangat lambat


ƒ Biasanya diawali dengan $ atau beberapa karakter ƒ Ketika suatu program menunggu I/O selesai bekerja,
spesial lainnya yang lainnya seharusnya dapat menggunakan CPU.
ƒ Contoh :
– $JOB
– $FTN ILUSTRASI
– ... Beberapa instruksi Fortran
– $LOAD Program Tunggal :
– $RUN
– ... Beberapa data
– $END
z Bahasa awal (Predecessor) kemudian selanjutnya
menjadi scripting languages (Burroughs WFL)

Fasilitas hardware Diinginkan Multi-Programming dengan Dua Program :

ƒ Memori terproteksi :
Untuk melindungi Monitor

ƒ Pengatur waktu (TIMER) :


Untuk mencegah suatu pekerjaan memonopoli sistem

ƒ Instruksi yang diistimewakan :


o Yang hanya dieksekusi oleh Monitor
o Misalnya I/O

ƒ Interupsi :
Memungkinkan mempertimbangkan untuk melepaskan
(untuk sementara) suatu kendali dan mendapatkannya
kembali
Multi-Programming dengan Tiga Program : Penjadwalan (Scheduling)

Merupakan kunci multi-programming, terdiri dari :

ƒ Long term
ƒ Menentukan program yang mana yang disiapkan
untuk memproses. Misalnya mengendalikan
derajat tingkat dalam multi-programming
ƒ Setelah di submit, suatu pekerjaan menjadi suatu
proses yang dilaksanakan dalam penjadwalan
jangka pendek. (atau menjadi suatu job yang di-
swap ke luar untuk penjadwalan jangka
menengah)

ƒ Medium term
ƒ Bagian dari fungsi swap.
Sistem Time Sharing ƒ pada umumnya didasarkan pada kebutuhan untuk
mengatur multi-programming
ƒ Jika tidak ada virtual memori, manajemen memori
adalah sekedarnya saja.
Mengijinkan para pemakai untuk saling
berhubungan secara langsung dengan komputer,
ƒ Short term
yaitu Interaktifitas.
Sebagai DISPATCHER, yaitu pengambil keputusan
langsung untuk menentukan pekerjaan mana yang akan
Multi-Programming mengijinkan sejumlah para
dlaksanakan berikutnya. Misalnya : pekerjaan aktual
pemakai untuk saling berhubungan dengan
mana yang harus segera masuk ke prosesor pada
komputer
waktu slot selanjutnya.

ƒ I/O
Hubungan langsung permintaan layanan dari device I/O
untuk mendapatkan perhatian Prosesor.
Status Proses
Blok Kendali Proses

ƒ Identifier
ƒ Informasi Status
ƒ Skala Prioritas
ƒ Program counter
ƒ Memory pointer
ƒ Context data
ƒ Status I/O
ƒ Accounting information

Penjadwalan Proses Elemen Kunci Sistem Operasi

Long-Term Short-Term End


Queue Queue CPU

I/O I/O Queue


Process
Request
I/O I/O Queue

I/O I/O Queue


ƒ Terjadi penukaran (swap), proses yang diblok ke
antrian yang akan segera dilayani.
Manajemen Memori
ƒ Terjadi penukaran (swap), proses yang sudah siap
atau proses baru.
ƒ Uni-Program
Memori di-split menjadi dua :
o Satu bagian untuk Sistem operasi (monitor)
Partitioning
o Satu bagian untuk eksekusi program

ƒ Multi-Program Defenisi :
User adalah bagian dari sub-divided dan berbagi pakai Melakukan Split memori menjadi bagian-bagian untuk
antar proses aktif saja. dialokasikan ke proses ( termasuk proses pada Sistem
operasi)

Swapping Partisi Fixed-sized


ƒ Dapat saja tidak dalam ukuran yang sama.
ƒ Proses dimasukkan ke dalam lubang paling kecil yang
Masalah: I/O sangat lambat dibandingkan dengan CPU, paling tepat ukurannya dengan proses tersebut)
bahkan di sistem yang multi-programming, CPU seringkali ƒ Dapat saja beberapa bagian memori jadi tersia-sia,
idle. sehingga membutuhkan partisi dengan ukuran variabel.

Solusi :
ƒ Meningkatkan memori utama :
o Mahal
o Memungkinkan pelaksanaan program besar.
ƒ Swapping
ƒ Pada Long Term Queue (Antrian jangka panjang),
proses disimpan pada disk.
ƒ Proses “di-swap” ketika ruangan sudah tersedia.
ƒ Jika proses sudah selesai, akan dipindahkan
keluar dari memori utama.
ƒ Jika tidak satupun dari proses di dalam memori
yang siap ( misalnya ketika semua I/O di blok) :
Ilustrasi Partisi Fixed-sized Partisi Variable-sized
ƒ Mengalokasikan secara tepat memori yang diperlukan
suatu proses.
ƒ Menyebabkan suatu hole kosong tidak terpakai pada
bagian akhir memori, yang biasanya terlalu kecil untuk
digunakan.
ƒ Dari keseluruhan memori yang tersedia, hanya ada satu
hole kecil - sedikit yang tersia-siakan
ƒ Ketika semua proses diblok, akan terjadi penukaran
(swap) proses keluar CPU, lalu CPU mengambil proses
yang lain.
ƒ Proses baru mungkin saja lebih kecil dibanding proses
yang ditukar keluar tadi, sehingga membuat hole baru.
ƒ Amat cepat terbentuk sekelompok hole (fragmentation)
ƒ Solusi:
o Koalisi - Menggabung dengan hole yang
bersebelahan ke hole yang lebih besar.
o Pemampatan (Compaction) - Dari waktu ke waktu
melakukan perpindahan semua hole ke dalam
satu blok bebas ( seperti pada disk de-
fragmentation)
Ilustrasi Partisi Variable-sized
Relokasi

ƒ Tidak ada jaminan suatu proses akan mengisi ke dalam


tempat yang sama dengan proses yang lain di dalam
memori.

ƒ Instruksi berisi alamat :


o Lokasi data
o Alamat instruksi (percabangan)

ƒ Alamat logis - relatif untuk awal suatu program.


ƒ Alamat fisik - Lokasi aktual (yang sesungguhnya)
dalam memori pada saat ini.
ƒ Konversi otomatis berdasarkan alamat.

Paging

ƒ Memori di-split pada ukuran yang sama, chunks kecil -


disebut frame Page.
ƒ Program yang dipisah ( proses) pada ukuran yang
sama, small chunks – disebut page.
ƒ Mengalokasikan page frame yang diperlukan kepada
suatu proses.
ƒ Sistem operasi memelihara daftar frame yang bebas.
Ilustrasi Paging
SISTEM BUS KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN BUS

 Memiliki berbagai macam kegunaan (Versatilitas):


o Device baru dapat ditambahkan dengan mudah.
o Peripheral dapat dipindah-pindahkan antar sistem
komputer yangh menggunakan standar bus yang
sama.
Bus adalah :
 Jalur komunikasi yang dibagi pakai  Harga Rendah:
 Suatu set kabel tunggal yang digunakan untuk o Set kawat tunggal dipakai bersama dalam
menghubungkan berbagai subsistem. berbagai cara dan metode

KERUGIAN MENGGUNAKAN BUS


Processor
Input  Menciptakan suatu komunikasi bottleneck
Control  Bandwidth (Luas bidang) bus dapat membatasi
Memory maksimum I/OThroughput
 Maksimum kecepatan bus biasanya dibatasi oleh:
Datapath o Panjang bus
Output
o Banyaknya device yang terhubung pada bus

 Kebutuhan dukungan tambahan untuk device-device


yang :
 Merupakan tool yang fundamental dalam menyusun o Secara luas memiliki berbagai jenis latency
sistem yang besar dan kompleks secara sistematis. o Secara luas memiliki berbagai jenis data transfer
rate
 Suatu transaksi bus meliputi dua komponen:
ORGANISASI BUS o Mengeluarkan perintah (dan alamat) - request
(permintaan)
o Memindahkan data - action (tindakan)
Jalur Kontrol
 Master adalah bus yang memulai transaksi bus dengan
Jalur Data cara :
o Mengeluarkan perintah (dan alamat)

 Slave adalah bus yang bereaksi terhadap alamat


dengan cara :
 Jalur Kontrol : o Mengirimkan data kepada master jika master
o Berisi Signal request dan sinyal meminta data.
acknowledgments o Menerima data dari master jika master
o Mengindikasikan tipe informasi pada jalur mengirimkan data
data.

 Jalur Data membawa informasi antara sumber dan DIRECT MEMORY ACCESS (DMA)
tujuan:
o Data dan alamat
o Perintah-perintah kompleks. ƒ Device I/O harus memindahkan sejumlah data yang
besar dari memori ke prosesor :
o Disk harus memindahkan blok lengkap ( 4K?
16K?)
MASTER VS SLAVE o Paket besar dari jaringan
o Daerah frame penyangga (buffer)
ƒ DMA memberi kemampuan pada device eksternal
Master mengirim perintah untuk dapat menulis ke memori secara langsung:
Bus Bus
Master Data dua arah Slave Overhead yang lebih kecil dibandingkan dengan jika
prosesor me-request 1 word setiap waktu.
o Prosesor (atau sistem memori) bertindak seperti
slave
Kasus : Cache coherence • Penyimpanan sementara bagi kode dan hasil amat diperlukan,
Apa Akibatnya jika device I/O menulis data yang sedang contoh : Main memory
berada dalam prosesor cache? Prosesor tidak dapat lihat data
baru! Komputer Komponen (Top Level View) :

Solusi:
ƒ Membersihkan cache pada setiap Operasi I/O (mahal)
ƒ Memiliki perangkat keras yang membuat tidak
berlakunya suatu jalur cache.

KONSEP PROGRAM

Program adalah :
• Kumpulan Langkah yang berurutan
• Untuk setiap langkah, akan menyelesaikan operasi aritmatik
atau operasi logikal
• Untuk setiap operasi, membutuhkan suatu sinyal kontrol
tertentu.

Fungsi Kontrol Unit :


• Untuk setiap operasi membutuhkan kode unik : ADD, MOVE
• Segmen hardware menerima kode tersebut dan memilihkan
kontrol sinyal yang tepat.
• Kita memiliki Komputer! Siklus Instruksi :

Komponen :
• Control Unit dan unit Aritmatik &Logika terdapat pada
Central Processing Unit
• Data dan instruksi perlu masuk ke dalam sistem tersebut dan
hasilnya dikeluarkan dari sistem tersebut : Proses Input/output
• Increment PC : mencari alamat lainnya
Contoh Eksekusi Program : • Instruksi di-load ke Instruction Register (IR)
• Prosesor menginterpretasi instruksi dan menyiapkan aksi
yang dibutuhkan

2. Siklus Eksekusi
• Processor-memory : transfer data antara CPU dan main
memory
• Processor I/O : transfer data antara CPU dan modul I/O
• Data processing : Beberapa operasi aritmatik dan logika
pada data
• Kendali.: alternatif aliran operasi, misalnya jump
• Kombinasi di atas.

State Diagram Siklus Intruksi :

Dua Langkah Siklus Instruksi :

1. Siklus Fetch
• Program Counter (PC) mengambil alamat instruksi
selanjutnya pada fetch.
• Processor mengambil instruksi dari memori yang ditunjuk
oleh PC
Interupsi : Siklus Interupsi :
• Mekanisme antara modul yang berlainan (misalnya I/O) dapat • Ditambahkan dalam siklus Instruksi
menginterupsi aliran proses yang normal. • Prosesor akan menmeriksa interupsi : diindikasikan dengan
• Berhubungan dengan program, misalnya : overflow, division adanya sinyal interupsi.
by zero • Jika tidak ada interupsi maka akan mem-fetch intruksi
• Berhubungan dengan Timer, misalnya : dibuat oleh timer selanjutnya.
pada prosesor internal, digunakan dalam multitasking • Jika terdapat interupsi :
• Berhubungan dengan I/O : dari I/O controller o Hentikan dulu eksekusi program yang sedang berjalan
• Berhubungan dengan kesalahan Hardware, misalnya error o Isi program di simpan dulu
pada parity memori. o Set PC untuk menunjuk ke alama awal rutin handler
interupsi
o Memproses interupsi.
Kendali Aliran Program : o Mengembalikan isi program dan melanjutkan program
yang terinterupsi tadi.

State Diagram Siklus Interupsi :


Multiple Interupsi : Model Nested Multiple Interupsi :
• Men-disable interupsi
• Prosesor akan mengabaikan interupsi yang lain kerika
sedang memproses suatu interupsi
• Interupsi yang di-pending akan dijalankan setelah
interupsi yang sebelumnya telah selesai diproses.
• Terdapat Interupsi yang menangani urutan.
• Mendefinisikan prioritas
• Interupsi prioritas rendah dapat diinterupsi oleh interupsi
yang lebih tinggi prioritasnya.
• Ketika proses pada interupsi yang berprioritas tinggi
selesai dilakukan, proses akan kembali ke interupsi
sebelumnya.

Model Sequensial Multiple Interupsi :

KONEKSI

• Setiap unit harus terkoneksi


• Tipe koneksi berbeda untuk setiap tipe unit yang
dikoneksikan.

Koneksi Memori :
• Receive dan send data
• Receive alamat (suatu lokasi)
• Receive sinyal kontrol : Read, Write, Timing
Koneksi Input/Output : • Contoh : CPU perlu membaca instruksi (data) dari lokasi yang
• Hampir mirip dengan koneksi memori diberikan dalam memori.
• Output : Receive data dari computer dan Send data ke • Lebar Bus menunjukkan kapasitas maksimum memori suatu
peripheral. sistem, contoh : 8080 memiliki 16 bit bus alamat yang
• Input : Receive data dari peripheral dan Send data ke memberikan 64k space alamat
computer
• Receive sinyal kontrol dari komputer BUS KONTROL :
• Send sinyal kontrol ke peripheral, contoh : ke disk. • Mengendalikan dan mengatur timing informasi :
• Receive alamat dari komputer, contoh : nomor port untuk 1. Sinyal read/write memori.
identifikasi peripheral. 2. Interrupt request
• Send sinyal interupsi (kontrol) 3. Sinyal Clock

Koneksi CPU :
• Read instruksi dan data. SKEMA KONEKSI BUS :
• Write out data (setelah diproses).
• Send sinyal kontrol ke unit lain.
• Receive (dan menjalankan) interupsi

MACAM KONEKSI BUS

KELEMAHAN SINGLE BUS :


BUS DATA :
• Membawa data : Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara Banyak device dalam 1 bus akan membuat :
data dan instruksi. • Delay Propagasi :
• Besar jalur ini mempengaruhi kinerjanya, contoh : 8, 16, 32, o Data path yang panjang mengakibatkan koordinasi
64 bit. penggunaan bus mempengaruhi kinerjanya.
o Jika data transfer agregat, akan memenuhi kapasitas bus
BUS ALAMAT : dengan cepat.
• Identifikasi sumber atau tujuan data
BUS TRADISIONAL ISA (DENGAN CACHE) :
TIPE BUS

Menurut Berkeley :
ƒ Processor-Memory Bus (desain spesifik)
o pendek dan berkecepatan tinggi
o Hanya dibutuhkan untuk berpasangan dengan
sistem memori.
o Memaksimalkan bandwidth memori-ke-prosesor.
o Menghubungkan secara langsung dengan
prosesor.
o Mengoptimalkan transfer blok cache.

BUS DENGAN KINERJA TINGGI : ƒ I/O Bus ( standard industri)


o Pada umumnya adalah lebih lambat dan panjang
o Diperlukan untuk berpasangan dengan berbagai
macam device I/O.
o Menghubungkan antara processor-bus memori
atau dengan bus backplane.

ƒ Backplane Bus ( kepemilikan atau standard)


o Backplane: suatu struktur interkoneksi di dalam
chasis
o Mengijinkan prosesor, memori, dan device I/O
untuk dapat eksis pada waktu bersamaan
o Keuntungan harga: satu bus untuk semua
komponen
Menurut Stalling : Diagram Timing Asynchronous :
• Dedicated : Separasi jalur data dan alamat
• Multiplexed
o Men-Share jalur
o Kontrol jalur alamat valid atau data valid.
o Kelebihan : jalur lebih banyak.
o Kekurangan : Perlu kontrol lebih kompleks.

TIMING BUS

• Untuk Koordinasi setiap even dalam bus.


• Synchronous :
o Even ditunjukkan oleh sinyal clock.
o Bus Kontrol termasuk dalam clock line
o Semua device dapat membaca clock line
o Biasanya 1 siklus untuk setiap even.

Diagram Timing Synchronous :


Contoh : Organisasi Bus Sistem Pentium

Bus
Prosesor/Memori

Bus PCI

Berbagai macam bus I/O


CPU (CENTRAL PROCESSING UNIT) z Dengan membuat register berfungsi secara khusus,
akan membuat
– Instruksi lebih kecil sehingga cepat.
Fungsi Utama CPU : – Kurang fleksibel
– Fetch Instruksi
– Interpret Instruksi Seberapa besar Register itu ?
– Fetch data z Cukup besar untuk menangani alamat.
– Process data z Cukup besar untuk menangani word
– Write data z Harus memungkinkan untuk mengkombinasikan antara
dua register data seperti :Single, double, extended
Register :
z CPU harus memiliki space untuk pengolahan yang 2. Register Data
dilakukannya (penyimpanan sementara) yang disebut 3. Register Alamat
register
z Jumlah dan fungsi penyimpanannya sangat bervariasi 4. Register Kode Status Kondisi
tergantung pada desain prosesornya
z Merupakan Top level dari hirarki memori. z Set dari bit individual : hasil dari operasi terakhir
sebelumnya adalah nol.
Beberapa Fungsi Register : z dapat dibaca oleh program, contoh : Jump if zero
z Biasanya tidak dapat di set oleh program.
1. General Purpose
Register Kontrol dan Status
z Untuk berbagai keperluan dasar
z Dapat digunakan untuk data atau pengalamatan pula, z Program Counter
contoh : z Instruction Decoding Register
• untuk data : Accumulator z Memory Address Register
• Untuk alamat : Segment z Memory Buffer Register
z Dengan membuat register berfungsi sebagai general Beberapa Contoh Word Status Program :
purpose akan : z set dari bit
– Meningkatkan fleksibilitas dan pilihan bagi z Kode kondisi
programmer z Tanda dari hasil sebelumnya
– Meningkatkan ukuran instruksi dan kompleksitas z Zero
z Carry Siklus Instruksi Indirect
z Equal
z Overflow
z Interrupt enable/disable
z Supervisor

Mode Supervisor :
z Bagian yang merupakan dasar dari informasi yang
diberikan oleh vendor.
z Mode Kernel
z Memberikan izin/hak (privileged) untuk mengeksekusi
suatu instruksi
z Digunakan oleh sistem operasi
z Tidak tersedia bagi program user dimodifikasi.

Contoh Organisasi Suatu Register :

z Membutuhkan kses memori untuk melakukan fetch


operand
z Pengalamatan Indirect membutuhkan lebih banyak
akses memori
z Dapat digunakan sebagao tambahan instruksi dalam
subsiklus.
Diagram Siklus Instruksi Aliran Data dalam Proses Fetch Instruksi

z Tergantung desain CPU


z Fetch
– PC mengandung alamat instruksi selanjutnya
– Alamat akan dipindahkan ke MAR
– Alamat diletakkan pada bus alamat
– Control unit meminta pembacaan memori
– Hasil akan diletakkan pada bus dara, dicopy ke
MBR kemudian ke IR
– Biasanya PC kemudian bertambah 1

Aliran Data dalam Proses Fetch Data

z Register IR akan diuji


z Jika pengalamatan indirect, akan mengalami siklus
indirect :
– N bit pada MBR ditransfer ke MAR
– Control unit meminta pembacaan memori
– Hasil (alamat operand) dipindahkan ke MBR
Diagram Aliran data Pada Proses Fetch Diagram Aliran data Pada Proses Indirect

Aliran Data dalam Siklus Eksekusi

• Akan mengambil banyak form


• Tergantung pada intruksi yang sedang dieksekusi
• Biasanya didalamnya terdapat :
o Memory read/write
o Input/Output
o Register transfers
o ALU operations
Aliran Data dalam Interupsi Pre-Fetch

• Sederhana • Siklus Fetch mengakses memori utama


• Dapat diprediksi • Siklus eksekusi biasanya tidak lagi mengakses
• Isi register PC akan disimpan sementara untuk memori utama
kemudian dilanjutkan setelah interupsi selesai • Pada saat itulah dapat dilakukan proses fetch
dilayani. instruksi selanjutnya pada saat siklus eksekusi
• Isi register PC di-copy ke MBR sedang berlangsung mengerjakan suatu intruksi.
• Lokasi memori spesial (misal : stack pointer) akan Inilah yang disebut instruksi prefetch.
di-load ke MAR • Fetch biasanya lebih singkat waktunya
• MBR akan melakukan penulisan ke memori dibandingkan eksekusi, maka memungkinkan
• Register PC di-load dengan alamat rutin yang terjadinya Prefetch, namun Setiap menemui
menangani interupsi proses lompatan atau percabangan berarti proses
• Instruksi selankjutnya (bagian awal dari rutin instruksi pre-fetch yang melompat secara otomatis
interrupt handler) dapat mulai di-fetch. dalam urutan program utama seringkali tidak
dibutuhkan lagi. Karena saat itu pointer prosesor
Diagram Aliran data dalam Interupsi sudah mengarah ke alamat percabangan yang
lain lagi

Proses Pipelining

1. mem-fetch instruksi
2. men-decode instruksi
3. Mengkalkulasi operand
4. mem-Fetch operand
5. meng-eksekusi instruksi
6. Menulis hasil
7. Melakuan overlap terhadap operasi ini dengan operasi
lainnya.
Timing Pada Proses Pipelining Percabangan Pada Pipelining

Penanganan Percabangan

1. Multiple Streams
2. Prefetch Target percabangan
3. Loop buffer
4. Memprediksi percabangan
5. Delay percabangan
1. Multiple Stream Mengasumsikan bahwa suatu lompatan tidak akan terjadi
™ Selalu mem- fetch instruksi selanjutnya
™ Memiliki dua pipeline ™ Misalnya : mesin VAX tidak akan melakukan prefetch
™ Prefetch setiap percabangan akan masuk ke pipeline setelah percabangan jika terjadi kesalahan page pada
tersebut hasilnya
™ Kemudian disalurkan ke busmelalui register
™ Percabangan yang banyak akan diarahkan ke pipeline Prediksi yang akan terlaksana (Predict always taken)
secara bergantian ™ Mengasumsikan bahwa suatu lompatan akan terjadi
™ Selalu mem-fetch instruksi untuk target

2. Pre-fetch Target Percabangan Prediksi berdasarkan Opcode


™ Sejumlah instruksi menjadikan suatu lompatan menjadi
™ Tujuan percabangan di prefetch dengan instruksi lebih mungkin dilaksanakan
tambahan yang diberikan pada saat ditemukan ™ Dapat mencapai kesuksesan 75%
percabangan.
™ Infromasi target akan dipertahankan sampai terjadi Switch Taken/Not taken
eksekusi di percabangan. ™ Berdasarkan pada histry sebelumnya
™ Contoh penggunaannya pada mesin IBM 360/91 ™ Sangat baik untuk looping

State Diagram Branch Prediction


3. Loop buffer

™ Memanfaatkan memori yang sangat cepat sebagai


buffer
™ Ditangani oleh proses fetch pada pipeline
™ Akan selalui melihat dulu isi buffer sebelum melakukan
fetch ke memori
™ Sangat baik untuk looping yang kecil atau lompatan
™ Contoh penggunaannya pada mesin CRAY-1

4. Memprediksi percabangan

Prediksi yang tidak akan terlaksana (Predict never taken)


Proses Fetch - 4 Register
5. Delay Percabangan
• Memory Address Register (MAR)
Tidak akan melompat sampai selesai menyusun kembali o Terkoneksi dengas bus alamat
intruski dengan sempurna. o Menetapkan alamat untuk operasi read atau write
• Memory Buffer Register (MBR)
o Terkoneksi dengas bus data
CU (CONTROL UNIT) o Mempertahankan data untuk ditulis atau dibaca
sampai selesai.
Operasi Mikro • Program Counter (PC)
o Mempertahankan alamat instruksi selanjutnya
• Komputer mengeksekusi program
yang akan di fetch kemudian
• Mengalami Siklus Fetch/execute
• Instruction Register (IR)
• Setiap siklus memiliki beberapa langkah, inilah
o Mempertahankan instruksi terakhir yang telah di
yang disebut operasi mikro
fetch
• Operasi Atomik CPU
Urutan Proses Fetch
Elemen dalam Eksekusi Program
1. Alamat instruksi selajutnya pada PC
2. Alamat pada MAR diletakkan pada bus alamat
3. Control unit memberi perintah READ
4. Hasil (data dari memori) berada dalam bus data
5. Data dari bus data di-copy ke MBR
6. PC akan bertambah 1 (paralel dngan proses fetch data
dari memori
7. Data (instruksi) dipindahkan dari MBR ke IR
8. MBR sekarang siap untuk data pada proses fetch
selanjutnya
Urutan Proses Fetch (dalam bentuk simbol) Siklus In-direct
t1: MAR <- (PC)
t2: MBR <- (memory) 1. MAR <- (IRaddress) - field alamat IR
PC <- (PC) +1 2. MBR <- (memory)
t3: IR <- (MBR) 3. IRaddress <- (MBRaddress)
(tx = Unit waktu /clock cycle) 4. MBR mengandung alamat
5. IR sekarang dalam state yang sama seperti
atau pengalamatan langsung yang digunakaan
t1: MAR <- (PC)
t2: MBR <- (memory) Siklus Interupsi
t3: PC <- (PC) +1
IR <- (MBR) t1: MBR <-(PC)
t2: MAR <- alamat-yang disimpan
PC <- alamat-rutin
Aturan Pengelompokan Untuk Siklus Clock t3: memory <- (MBR)
Setiap urutan harus diikuti ™ Di atas adalah perintah minimum :
MAR <- (PC) harus mendahului MBR <- (memory) ™ Perlu tambahan operasi mikro lagi dalam mengambil
alamat yang disimpan.
Konflik haris dihindarkan ™ Isi yang disimpan dilakukan oleh rutin interrupt handler,
™ Tidak boleh membaca dan menulis register yang sama bukan operasi mikro.
dalam waktu yang sama
™ MBR <- (memory) da IR <- (MBR) tidak boleh dalam
siklus yang sama Siklus Eksekusi (ADD)
™ Akan berbeda untuk setiap instruksi
Begitu juga : ™ Misalnya ADD R1,X Å akan menambahkan sejumlah
™ PC <- (PC) +1 melibatkan suatu penambahan bilangan pada alamat X ke Register 1 , hasilnya di R1
™ Menggunakan ALU t1: MAR <- (IRaddress)
™ Membutuhkan tambahan operasi mikro yang lain
t2: MBR <- (memory)
t3: R1 <- R1 + (MBR)
™ Ini contoh untuk operasi mikro yang tidak overlap.
3. Menentukan fungsi control unit yang harus dilakukan
Siklus Eksekusi ( ISZ ) prosesor

ISZ X - increment dan skip bila zero 1. Elemen dasar Prosesor


t1: MAR <- (IRaddress)
t2: MBR <- (memory) ™ ALU
t3: MBR <- (MBR) + 1 ™ Registers
t4: memory <- (MBR) ™ Internal data path
if (MBR) == 0 then PC <- (PC) + 1 ™ External data path
Catatan : ™ Control Unit
Ini terjadi dalam operasi mikro tunggal
Operasi mikro selesai pada t4
2. Tipe Operasi Mikro

Siklus Eksekusi ( BSA ) ™ Transfer data antar register


™ Transfer data dari register ke eksternal
BSA X - Branch dan save address ™ Transfer data dari eksternal ke register
Alamat instruksi akan mengikuti BSA , untuk disimpan di X ™ Operasi Aritmatik atau logical
Eksekusi akan berlanjut dari X+1

t1: MAR <- (IRaddress) 3. fungsi control unit


MBR <- (PC)
t2: PC <- (IRaddress) a. Sequencing (mengurutkan operasi)
memory <- (MBR) Membuat sejumlah operasi CPU akan melalui urutan operasi
t3: PC <- (PC) + 1 mikro tertentu

b. Mengeksekusi
Membuat kinerja setiap operasi mikro selesai dengan
Kebutuhan Fungsional menggunakan sinyal kontrol tertentu

1. Definisikan elemen dasar prosesor


2. Deskripsikan operasi mikro yang harus dilakukan
prosesor
c. Jenis sinyal kontrol Contoh Urutan Sinyal Kontrol Proses Fetch

Clock MAR <- (PC)


™ Satu instruksi operasi mikro (atau satu set operasi mikro Control unit mengaktifkan sinya untuk membuka gerbang
yang paralel) per siklus clock antara PC dan MAR

Instruction register MBR <- (memory)


™ Op-code untuk setiap instruksi ™ Membuka gerbang anatara MAR dan bus alamat
™ Menentukan intruksi mikro mana yang akan dilakukan ™ Sinyal kontrol pembacaan memori
™ Membuka gerbang antara data bus dan MBR
Flags
™ Menunjukkan status CPU Sinyal-sinyal pada Control Unit
™ Menunjukkan hasil dari operasi sebelumnya

Yang ada pada bus kendali


™ Interupsi
™ Sinyal Acknowledgement

Yang ada pada Output


Dalam CPU
™ Untuk pergerakan data
™ Untuk mengaktifkan fungsi tertentu

Yang melalui bus kendali


™ ke memori
™ ke modul I/O
SISTEM INPUT DAN OUTPUT Fungsi Modul I/O
1. Control & Timing
2. Komunikasi CPU
Permasalahan dalam I/O 3. Device untuk komunikasi
4. Data Buffering
™ Amat banyak variasi jenis peripheral : 5. Deteksi Error
o Menangani data dengan cara yang berbeda
o Dengan kecepatan yang berbeda Langkah-langkah penanganan I/O
o Dengan format yang berbeda
o Kesemuanya lebih lambat dari CPU dan RAM 1. CPU mengecek status modul I/O device
™ Memerlukan modul I/O 2. I/O module mengirimkan statusnya
3. Jika ready, CPU meminta transfer data
4. I/O modul mengambil data dari device
Modul I/O 5. I/O modul transfer data ke CPU dalam variasi output
yang diinginkan.
Interface dengan CPU dan Memori
Interface ke satu atau lebih peripheral
Diagram Modul I/O
Device Eksternal

Pembacaan disisi manusia :


Screen, printer, keyboard

Pembacaan disisi mesin :


Monitoring and control

Komunikasi :
Modem
Network Interface Card (NIC)
Metode Pengaksesan Sistem I/O : Metode Operasi Sistem I/O :
1. I/O Terprogram
1. Memori Mapped I/O Æ CPU mengendalikan operasi I/O secara keseluruhan
Piranti I/O dihubungkan sebagai lokasi memori virtual dengan menjalankan serangkaian instruksi I/O dengan
sehingga port I/O tergantung memori utama. suatu program tertentu.
Karakteristik :
• Port I/O Æ menempati bagian tertentu pada
bus Alamat, diakses seolah-olah lokasi memori.
• Piranti input Æ menjadi bagian dari memori
yang memberi data ke bus data.
• Piranti output Æ menjadi bagian dari memori
yang memiliki data di dalamnya.

2. I/O Mapped I/O


Piranti I/O dihubgungkan sebagai lokasi terpisah dari
lokasi memori, sehingga port I/O tidak tergantung pada
keadaan memori utama.
Karakteristik :
• Port I/O Æ tidak tergantung memori utama
• Transfer informasi Æ dibawah kendali sinyal kontrol
dengan instruksi input dan output.
• Operasi I/O Æ tergantung sinyal kendali dari CPU.
• Jenis instruksi : Gambar : Flowchart I/O Program
o Instruksi I/O Æ mengaktifkan baris kendali
read/write pada port I/O. Æ Karakteristik :
o Instruksi memory Æ mengaktifkan baris kendali • Terdapat program untuk : memulai - mengarahkan
read/write pada memori. - menghentikan operasi I/O.
• Ruang memori dan ruang alamat I/O bisa saja • Membutuhkan perangkat keras register :
memiliki alamat yang sama. ƒ Register status Æ status piranti I/O dan data
• Lebih cepat dan efisien karena penggunaan alamat yang akan dikirim
yang terpisah, namun memiliki keterbatasan jumlah ƒ Register buffer Æ untuk menyimpan data
instruksi yang dapat digunakan untuk operasi I/O. sementara sampai CPU / piranti I/O siap.
ƒ Register pointer buffer Æ menunjuk ke lokasi
memori dimana sebuah karakter harus ditulis
atau dibaca.
ƒ Register counter data Æ tempat penyimpanan
jumlah karakter dan akan berkurang nilainya
jika karakter berhasil ditransfer.
• Perlu waktu proses yang menyita waktu
pemanfaatan CPU.

2. I/O Interupsi (Demand Driven)


Æ CPU akan bereaksi ketika suatu piranti mengeluarkan
permintaan untuk pelayanan.
Æ Karakteristik :
• lebih efisien dalam pemanfaatan CPU Æ tidak harus
terus menerus menguji status dari piranti.
• Menunggu interupsi dari piranti I/O.
Jenis interupsi : Sifat interupsi : Gambar : Flowchart I/O Interupsi
1. Interupsi hardware : 1. Maskable : interupsi
timer, memori, yang dapat di-disable
powersupply dan lain- untuk sementara dengan
• Karena banyaknya piranti yang meminta interupsi,
lain instruksi Disable menuntut CPU untuk dapat menentukan prioritas
2. Interupsi Software : interupsi khusus. layanan. Ada 2 cara metode pemilihan prioritas
overflow, ilegal 2. Non maskable : layanan :
opcode/data, divide by interupsi yang tidak
zero dapat di-disable dengan 1. pooling / Pooled interrupt : piranti-piranti
instruksi perangkat dihubungkan dengan suatu gerbang OR ke
lunak. kendali Interupsi (INTR=INTERRUPT REQUEST).
CPU akan menguji bit status piranti, jika
permintaan interupsi ditemukan, rutin pooling akan
bercabang ke lokasi memori tempat rutin pelayan
interupsi berada.
2. vector interrupt : piranti yang berinterupsi
diidentifikasi secara langsung dan dihubungkan
dengan rutin pelayanan interupsinya. Caranya :
a. Piranti akan dihubungkan dengan baris
intruksi INTR yang memang secara
organisasi di set secara berlainan.
b. CPU men-set baris INTA (INTerrupt
Acknowledgement) untuk mengarahkan
masing-masing pinterupsi tersebut ke baris
instruksi layanannya.
c. Piranti menerapkan interrupt vektor pada
bus.
d. CPU bercabang ke alamat memori yang
ditunjuk interrupt vektro tersebut.

3. Direct Memory Access (DMA)


Æ Metode transfer data secara langsung antara memori
Gambar : Pengendali DMA
dan piranti tanpa pengawasan dan pengendalian CPU.
Æ Hanya dapat dilakukan pada piranti I/O berkecepatan
tinggi dan mampu mentransfer data besar dalam waktu
Transfer Data pada Sistem I/O :
singkat seperti disk.
Æ Metode :
1. Format Transfer
1. CPU hanya menginisialisasi saluran DMA.
a. Paralel : semua bit pada karakter (word dengan
2. DMA controller kemudian mengendalikan sepenuhnya
panjang tertentu) dikirim secara bersamaan dalam batas
transfer data, dengan 2 cara :
waktu transmisi tertentu.
• skema transfer blok DMA dual port : CPU dan b. Serial : data dikirim secara berurutan dalam satu
DMA controller mengakses memori utama memlalui bariskomunikasi tungga, sehingga antara pengirim dan
MAR dan MBR, pada memori utama jenis dual port penerima harus membagi batas waktu pengiriman
(port 1 Æ CPU, port 2 Æ DMA controller) karakter menjadi beberapa sub interval
• skema transfer DMA Cycle Stealing : Memakai pengiriman/penerimaan.
memori utama jenis port tunggal, sehingga CPU dan
piranti I/O akan beradu cepat mendapatkan tempat Transfer paralel lebih cepat karena memiliki saluran
layananan pada basis asynchronous independen transmisi yang banyak, namun tidak bisa diterapkan pada
jarak yang terlalu panjang, karena dapat terjadi interferensi
antar saluran.
2. Mode Transfer
a. Synchronous : Baris kendali dipakai untuk
emsinkronkan waktu pada semua kejadian yang terjadi
selama periode tertentu. Setiap piranti harus bereaksi
dengan kecepatan yang sama pada periode yang
diberikan CPU. Namun karena kecepatan piranti I/O
yang bervariasi sedang data dikirim secara serial dan
bergantian dalam periode yang sudah ditetapkan, maka
kecepatan transfer di set pada piranti I/O dengan
kecepatan terendah.
Gambar : Transfer Asynchronous

Interfacing Piranti I/O

Æ Defenisi : Suatu alat yang digunakan untuk


menghubungkan suatu piranti dengan CPU melalui BUS.
Æ Fungsi Umum : Mensinkronkan data transfer antara CPU
dan piranti I/O
Gambar : Transfer Synchronous Æ Fungsi Detail :
• Penyedia status piranti I/O bagi CPU
b. Asynchronous : Proses back-and-forth (pulang-pergi) • Memiliki kemampuan interupsi / DMA
dalam meneruskan sinyal kendali dari pengirim ke • Mampu me-transfer instruksi CPU ke piranti
penerima. Tekniknya bernama handshaking dengan • Mampu berfungsi sebagai buufer storage data transfer.
melakukan terlebih dahulu pengecekan validitas data • Mampu melakukan pengujian kesamaan data.
yang akan transfer. Kelemahan : perlu banyak kendali. • Mampu men-decode dan mgng-encode data
Kelebihan : memungkinkan penggunaan piranti I/O yang • Memiliki fasilitas khusus :
memiliki berbagai variasi kecepatan dalam sistem yang • Konversi data paralel-ke-serial dan sebaliknya.
sama. • Encoding karakter ketik ke VDU.
• Encoding karakter ketik tertentu : F1, F2,
BACKSPC, DELETE dan sebagainya.
• Menyediakan sinyal status operasi.
Æ Komponen Utama Interface Piranti I/O :
1. Device dependent Æ bagian yang melayani piranti I/O Channel
2. Device independent Æ bagian yang menghubungkan
unit interface ke bus sistem. Defenisi : Pengendali yang melakukan operasi I/O
dalam mode DMA pada sistem bus yang mengatur
Æ Struktur Interface Piranti I/O : komunikasi dengan memori utama pada piranti-
1. Register piranti I/O melalui bus I/O Æ dapat melakukan
• kendali (CR) Æ mencatat instruksi dan informasi deteksi dan perbaikan kesalahan serta beroperasi
dalam piranti. pada basis cycle stealing.
• Status (SR) Æ mencatat status piranti dan
mengeluarkan pesan kesalahan Macam layanan :
• Data input (IDR) dan data output (ODR) Æ sebagai • Saluran multiplexer Æ menghubungkan piranti
buffer data untuk operasi input dan output. berkecepatan rendah / sedang, lalu
2. Bus mengoperasikannya secara bersamaan
• Receiver Æ menangani data input dengan multiplexing.
• Transciever Æ sirkuit bi-directional data menangani • Saluran selektor Æ menghubungkan piranti
input maupun output I/O berkecepatan tinggi tanpa multiplexing.
• driver/buffer bus Æ sirkuit tri-state yang menyimpan • Saluran multiplexer blok Æ kombinasi layanan
informasi bus. di atas.

Sistem Prosesor I/O :


Æ Defenisi : General Purpose komputer yang berisi sejumlah
saluran DMA, CPU tersendiri, kumpulan intruksi dan
menjalankannya secara paralel pada CPU utama.

Æ Fungsi : sebagai piranti front end yang menangani setiap


aspek I/O, dan menyediakan pengendali I/O khusus yang
disebut I/O Channel.
2. Switching matriks bus Æ pensaklaran yang
Æ Instruksi IOP : memungkinkan transfer bersamaan antara I/O dan
1. Instruksi transfer data Æ untuk Input (pembacaan), modul memori.
output (penulisan) dan untuk membaca informasi status.
2. Instruksi general purpose Æ instruksi aritmatika, logika,
percabangan (konversi, prioritas operasi, evaluasi
alamat, jump instruksi)
3. Instrusksi kendali Æ instruksi untuk menangani fungsi
piranti I/O khusus yang tidak terlibat dalam transfer
data. Contoh : pmemindahkan head R/W untuk
menentukan lokasi track dan record pada disk,
mencetak pindah baris pada printer, dan-lain-lain.

Æ Mode IOP :
1. Single shared Bus Æ setiap IOP mengendalikan
sejumlah piranti I/O tertentu yang tetap
Gambar : Switching Matriks Bus

Æ Format Instruksi IOP :


1. Field opcode Æ representasi jenis operasi
2. field alamat memori Æ alamat awal blok memori yang
digunakan untuk transfer.
3. field word count Æ jumlah word yang harus ditransfer
(panjang blok memori).
4. field kendali Æ untuk fungsi-fungsi piranti I/O khusus.
5. Field status Æ untuk tujuan komunikasi dan pencatatan.

Gambar : Single Share Bus


TEKNOLOGI SISTEM MEMORI MetodeAkses

Terdapat empat jenis metode:


I. Karakteristik memori : µ SequentialAccess. Memori diorganisasikan menjadi unit-
1.kapasitas unit data yang disebut record.
2. satuan transfer µ Direct Access. Direct Access meliputi shared read/write
3. metode akses mechanism. Setiap blok dan record memiliki alamat-
4. kinerja alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik.
5. tipe fisik µ Random Access. Waktu untuk mengakses lokasi
6. karakteristik fisik tertentu tidak tergantung pada urutan akses sebelumnya
dan bersifat konstan
Kapasitas µ Associative. Sebuah word dicari berdasarkan pada
isinya dan bukan berdasar pada alamat.
Kapasitas dinyatakan dalam byte (1 byte 8 bit) atau word.
Metode Sequential Access dan Direct access, biasanya
Panjang word yang umum adalah 8, 16, dan 32 bit.
dipakai pada Memori pembantu. Metotle Random Access dan
Associative dipakai dalam Memori Utama.
Satuan Transfer
Kinerja
Satuan transfer sama dengan jumlah saluran data yang
masuk ke dan keluar dan modul memori. Tiga konsep dalam
Pada memori utama, terdapat tiga buah parameter unjuk
satuan transfer:
kerja:
µ Word. Ukuran word biasanya sama dengan jumlah bit
µ Access Time. Bagi RAM, access time merupakan waktu
yang digunakan untuk representasi bilangan dan
yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca atau
panjang instruksi.
tulis. Bagi non RAM, access time adalah waktu yang
µ Addressable Units. Pada sejumlah sistem, Addressable
dibutuhkan untuk melakukan mekanisme baca tulis
Unit adalah word. Hubungan antara panjang A suatu
pada lokasi tertentu.
alamat dan jumlah N addressable unit adalah 2A = N.
µ Memory Cycle Time. Terdiri dan access time ditambah
µ Unit of Transfer Adalah jumlah bit yang dibaca atau
dengan waktu tam bahan yang diperlukan transient agar
yang dituliskan ke dalam memori pada suatu saat.
hilang pada saluran signal atau untuk menghasilkan
kembali data bila data ini dibaca secara destruktif.
µ Transfer Rate. Transfer rate adalah kecepatan data agar
dapat ditransfer ke unit memori atau ditransfer dan unit
memori. Pada RAM, transfer rate = 1/(waktu siklus). II. Klasifikasi memori :
Bagi non RAM terdapat hubungan: A. memori utama : internal(RAM,DRAM,SDRAM) dan
N ekternal(ROM, PROM, EPROM, EEPROM, Cache)
TN = TA + ----- B. memori pembantu (disk magnetik,pita magnetik, floppy
R disk, drum magnetik, optical disk

Keterangan :
TN = Waktu rata-rata untuk membaca atau A. MEMORI UTAMA
menulis N bit.
TA = Waktus access rata-rata. Memori Semi Konduktor Random Access
N = Jumlah bit.
R = Kecepatan transfer, dalam bit per detik Tipe Kategori Penghapu Mekanisme Volatilitas
(bps). Memori san penulisan
RAM Read- Electrically Electrically Volatile
Tipe Fisik write byte level
Read-only
Memori Utama dikemas dalam sebuah Chip IC. Dua jenis ROM Read only Tidak Mask Non
yang umum digunakan saat ini adalah PROM memory mungkin Volatile
memori semikonduktor yang memakal teknologi LSI dan EPROM Read Sinar Ultra
VSLI. mostly Violet
Flash memory Electrically
Karakteristik Fisik Memory block level
EEPROM Electrically
µ Memori volatile, informasi akan hilang apabila daya listrik byte level
dimatikan.
µ Memori non volatile, informasi tetap akan tersimpan
meskipun daya listrik dimatikan.
Menurut mekanisme yang digunakan untuk menyimpan dan 2. CAM (content Address Memory)
memanggil data, memori utama dapat diklasifikasikan atas Æ pada CAM, memori diakses berdasarkan isi bukan alamat.
Random Access Memory dan Content Addressable Memory. pencarian data dilakukan secara simultan dan paralel dengan
basis isi memori.
1. RAM (Random Access Memori) Æ CAM disebut juga memori asosiatif.
Æ RAM diakses melalui alamat, semua lokasi yang dapat
dialamati dapat diakses secara acak (random) dan
membutuhkan waktu akses yang sama tanpa tergantung
pada lokasi fisiknya didalam memori.
Æ Terdapat dua jenis RAM, statik dan dinamik :
µ RAM dinamik tersusun oleh sel-sel yang. menyimpan
data sebagai muatan listrik pada kapasitor.
µ RAM statik menyimpan nilai-nilai biner dengan
menggunakan konfigurasi gerbang logika flip-flop

Gambar : Diagram awal memori asosiatif

3. Memory cache

Æ Latar belakang
Memori utama yang digunakan sistem komputer pada
awalnya dirasakan masih lambat kerjanya dibandingkan
dengan kerja CPU, sehingga perlu dibuat sebuah memori
yang dapat membantu kerja memori utama tersebut. sebagai
perbandingan waktu akses memori cache lebih cepat 5-10 kali
dibandingkan memori utama.

Gambar : Organisasi DRAM 16MB


lebih lambat dibanding dengan cache berukuran kecil.
Berdasarkan penelitian ukuran cache antara 1K sampai
CPU 512K word akan lebih optimum dalam membantu kerja
memori utama.
Perpindahan Word
• Fungsi pemetaan (mapping) : Saluran cache lebih
CACHE sedikit jumlahnya dibandingkan saluran blok memori
Perpindahan Blok utama sehingga perlu algoritma untuk pemetaan blok-blok
memori ke dalam saluran cache dan perlu juga alat untuk
MEMORI menentukan blok memori utama yang sedang memakai
UTAMA
saluran cache. Pemilihan fungsi pemetaan seperti
pemetaan langsung, asosiatif dan asosiatif set akan
menentukan bentuk organisasi cache.
Gambar : Memori cache dan memori utama • Pemetaan langsung : Teknik yang paling
sederhana, yaitu memetakkan masing-masing blok
memori utama hanya ke sebuah saluran cache saja.
Æ Prinsip kerja Cache Fungsi pemetaan mudah diimplementasikan dengan
µ Cache berisi salinan sebagian isi memori utama. Pada menggunakan alamat. Cache diakses dengan
saat CPU membaca sebuah word memory, maka menggunakan alamat memori utama dianggap terdiri
dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah word tiga field yaitu tag, line, dan word. Kekurangannya
tersebut berada di cache. yang utama adalah terdapat lokasi cache yang tetap
µ Jika word memori terdapat di cache, maka akan bagi sembarang blok-blok yang diketahui. Dengan
dikirimkan ke CPU yang dikenal sebagai proses HIT. demikian, apabila suatu program berulang-ulang
µ Sedangkan bila tidak ada, maka blok memori utarna melakukan word referensi dan dua blok yang
yang terdiri dan sejumlah word tetap akan berbeda memetakan ke saluran yang sama, maka
diletakkan/dikopikan di cache yang dikenal sebagai blok-blok itu secara terus menerus akan di-swap ke
proses MISS dan selanjutnya dikirimkan ke CPU. daam cache, akibatnya hit ratio.-nya akan rendah.
• Pemetaan asosiatif : Mengatasi kekurangan
Æ Elemen-elemen rancangan cache pemetaan langsung dengan cara mengizinkan setiap
• Ukuran cache : Ukuran cache disesuaikan kebutuhannya blok memori utama untuk dimuatkan ke sembarang
dalam membantu kerja memori utama. Semakin besar saluran cache. Dalam hal mi, cache control logic
ukuran cache, maka semakin besar jumlah gerbang (gate) menginterpretasikan alamat memori hanya sebagai
yang terdapat pada pengalamatan cache, akibatnya sebuah field tag dan field word. Field tag secara unik
adalah cache yang berukuran besar cenderung untuk mengidentifikasi suatu blok memori utama. Untuk
menentukan apakah suatu blok berada di dalam Implementasi Memori Utama
cache, maka cache control logic harus secara
simultan memeriksa setiap tag saluran yang sesuai. 1. Memori Stack : Memori Stack merupakan struktur data
Dengan pemetaan asosiatif, terdapat fleksibilitas tidak tetap yang kembali dan digunakan untuk menyimpan
penggantian blok ketika sebuah blok di baca ke parameter yang dilalui alamat dalam subroutine call dan
dalam cache. Kekurangan pemetaan ini adalah return, memanipulasi alamat serta operasi aritmatika.
kompleksitas rangkaian yang diperlukan untuk
menguji tag seluruh saluran cache secara paralel.
• Algoritma penggantian : Digunakan untuk menentukan
blok mana yang harus dikeluarkan dari cache untuk
menyiapkan tempat bagi blok baru. Ada 2 metode yaitu:
• Write-through : Cache dan memori utama
diupdate secara bersamaan waktunya.
Keunggulannya salinan data di memori utama
dan cache tetap, sedangkan kelemahannya
pada proses “write” mernerlukan jumlah waktu
sama dengan proses MISS.
• Write-back : Melakukan update data di memori
utama hanya pada saat word memori telah
dimodifikasi dari cache. Keunggulannya proses Gambar : Memory Stack
update word cache tidak terbatas, sedangkan
kelemahannya salinan data di memori utama Pada gambar diatas, perintah PUSH berguna untuk
tidak tetap /konsisten selama data termodifikasi memanipulasi data pada dan POP stack.
benar-benar ada di mernoni utama.
• Ukuran blok : Blok-blok yang berukuran lebih besar
mengurangi jumlah blok yang menempati cache. Setiap
pengambilan blok menindih isi cache yang lama, maka
sejumlah kecil blok akan menyebabkan data menjadi
tertindih setelah blok itu diambil. Dengan meningkatnya
ukuran blok, maka jarak setiap word tambahan menjadi
lebih jauh dari word yang diminta, sehingga menjadi lebih
kecil kemungkinannya untuk diperlukan dalam waktu
dekat.
2. Memori Modular : Dalam sistem modular RAM dipisah
menjadi modul-modul yang berbeda, yaitu MAR dan MBR.
Penggunaan memori modular biasanya pada sistem dengan
prosesor pipeline dan prosesor array.

Gambar : Memori Virtual

B. Memori pembantu (auxiliary memory)

Gambar : Memori Modular


• Bersifat non-volatile, yaitu jika tidak ada listrik, maka isi
memori tidak hilang.
• Tidak mempengaruhi langsung fungsi CPU.
3. Memori Virtual
prinsip dasar memori virtual adalah kemampuan untuk Yang termasuk memori ini adalah:
mengalamati ruang penyimpanan logikal yang secara fisik
• Pita Magnetik :
lebih besar daripada ruang penyimpanan riil.
• Merupakan suatu lajur plastik tipis, lebar ½ inci, yang
dilapisi dengan medium perekaman magnetik.
• Biasa terbagi menjadi 7/9 track panjang pita.
• Kerapatan rekaman (bpi) yaitu 800, 1600, dan 6250
bpi.
• Terdapat satu bit paritas untuk pendeteksian
kesalahan.
• Merupakan sistem SAM (Sequential Access
Memory) yaitu data ditulis sesuai urutan
pemunculannya.

• Disk Magnetik :
• Merupakan sebuah lembaran (platter)
• Terdiri atas : sebuah kendali disk (interface), dan
satu atau lebih disk (platter).
• Proses penulisan ke disk yaitu disk drive akan
menimbulkan kemagnetan pada titik di atas
permukaan disk yang secara langsung di bawah
head.
• Proses pembacaan dan disk, head diatur agar dapat Gambar : Organisasi Disk Magnetik
mendeteksi perubahan arah kemagnetan.
• Terbagi secara logikal dikenal sebagai organisasi
disk yaitu: • Floppy disk
Track : Sejumlah Iingkaran yang konsentris • Merupakan lembaran datar yang tipis dan fleksibel.
Sektor : Pembagian perrnukaan disk secara • Hampir sama dengan harddisk, tetapi kap~sitas
belahan yang mempunyai ukuran yang sama. penyimpanan Iebih rendah.
Silinder : Dibentuk oleh track-track yang
berhubungan pada setiap permukaan

Gambar : Kumpulan Disk Magnetik


PIPELINING DAN RISC o Pendekatan optimum dalam intruksi pipeline
o Memimpin untuk
ƒ Set eksekusi yang besar
Penemuan-penemuan Terkemuka dalam Perkembangan ƒ Lebih banyak mode pengalamatan
Komputer

• Konsep family komputer


o IBM System/360 1964 Perbandingan Jenis Prosesor
o DEC PDP-8
o Dilihat berdasarkan implementasi arsitektur
• Micro-programmed control unit
o Ide oleh Wilkes 1951
o Produksi pertama oleh IBM S/360 1964
• Cache memory
o IBM S/360 model 85 1969
• Solid State RAM
• Mikroprosesor
o Intel 4004 1971
• Pipelining
o Memperkenalkan paralelisme pada saat fetch
siklus eksekusi
• Multiple prosesor
• Selanjutnya Reduced Instruction Set Computer

Reduced Instruction Set Computer (RISC) Karakteristik RISC :


• Satu instruksi per siklus
• Fitur Utama • Operasi register to register
o General purpose register dalam jumlah yang amat • Mode pengalamatan yang sederhana
besar • format instruksi yang sederhana
o Menggunakan teknologi compiler untuk • Desain Hardwired (tanpa microcode)
mengoptimalisasikan penggunaan register. • Format instruksi yang Fix.
o instruction set yang sedikit dan sederhana • Prose compile yang cepat
Pipelining pada RISC
Efek Pipelining dalam RISC
• Terdapat berbagai macam instruksi pada register to
register
• 2 fase eksekusi
o I : Instruction fetch
o E : Execute
ƒ Operasi ALU dengan register input dan
output
• Untuk load dan store
o I: Instruction fetch
o E: Execute
ƒ Mengkalkulasi alamat memori
o D: Memory
ƒ Operasi Register to memori atau memori to
register

Optimalisasi Pipelining

z Percabangan yang dikenai delay


y Tidak akan ada efeknya sampai suatu eksekusi
intruksi selesai.
y Instruksi percabangan ini akhirnya mengalami
delay.
Penggunaan Percabangan yang dikenai Delay
PROSESOR PARALEL
Pemrosesan Paralel
z Single instruction, single data stream - SISD
z Single instruction, multiple data stream - SIMD
z Multiple instruction, single data stream - MISD
z Multiple instruction, multiple data stream- MIMD

1. SISD
z Satu Prosesor
z Satu instruksi stream
z Data disimpan di satu memori 3. MISD
z Disebut Uni-processor z Mengorganisir Urutan data
z Ditransmisikan oleh sjumlah set prosesor
z Setiap prosesor mengeksekusi urutan instruksi yang
berbeda
z Belum dapat diimplementasikan dengan baik.

2. SIMD 4. MIMD
z Intruksi mesin tunggal z Terdiri dari sejumlah set prosesor
z Ekskusi di kendalikan secara simultan z Secara simultan mengeksekusi urutan instruksi yang
z Terdapat sejumlah elemen proses berbeda
z Berbasiskan langkah demi langkah z Terdiri dari sejumlah set data yang berbeda
z Setiap elemen proses memiliki asosiasi dengan data di z Disebut juga SMP(Symmetric Multiprocessor), cluster
memori dan NUMA (Nonuniform memory access) systems
z Setiap instruksi dieksekusi dalam set data yang berbeda
oleh prosesor yang berbeda.
z Disebut juga Vector dan array processors
a. MIMD Share Memori Taksonomi Arsitektur Paralel Prosesor

b. MIMD Distributed Memori


Blok diagram penerapan Prosesor Paralel Contoh pada Mainframe IBM SMP S/390

• Processor unit (PU)


o CISC microprocessor
o Frequently used instructions hard wired
o 64k L1 unified cache with 1 cycle access time
• L2 cache
o 384k
• Bus switching network adapter (BSN)
o Includes 2M of L3 cache
• Memory card
o 8G per card
Document copyleft @ Mohammad Iqbal Skom, MMSI
Free distribution for educational purpose, 2004
With Bismillah TM

Anda mungkin juga menyukai