DISUSUN OLEH :
TRINOVIATINA RAHMAH P17312215186
NANDA LUTFIA SALSABILA P17312215187
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan karunia-Nya
yang telah diberikan kepada kami sebagai penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tugas
“Makalah Partograf”. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak yang telah memberikan dukungan dan bimbingan serta arahan baik secara moral
maupun materil.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa masih jauh lebih dari
kesempurnaan, sehingga dengan hal tersebut saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk penyusunan makalah selanjutnya yang lebih baik sehingga
dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
LEMBAR SAMPUL..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................3
A. Pengertian Partograf....................................................................................................3
B. Waktu Pengisian Partograf..........................................................................................3
C. Isi Partograf.................................................................................................................3
D. Cara Pengisian Partograf.............................................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................................12
A. Kesimpulan .................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) ditargetkan turun dari 390 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 1990 menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Hingga tahun 2015, ternyata target MDGs 5 tersebut tidak dapat dicapai. AKI saat
ini masih jauh dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable
Development Goals (SDGs) yakni 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.
Tingginya angka kesakitan dan kematian ibu, dipengaruhi oleh penyebab
langsung yaitu perdarahan (28%), hipertensi dalam kehamilan (24%), infeksi (11%),
abortus tak aman (5%), persalinan lama (5%) dan penyebab tidak langsung (27 %).
Semua penyebab tersebut digolongkan sebagai penyulit atau komplikasi yang
sebenarnya dapat dihindarkan apabila kehamilan dan persalinan direncanakan,
diasuh dan dikelola dengan benar (Depkes RI, 2009)
Proses persalinan adalah proses keluarnya bayi, plasenta dan selaput ketuban
dari uterus. Persalinan dianggap normal jika terjadi pada kehamilan cukup bulan
tanpa disertai adanya penyulit. Kewenangan bidan dalam proses persalinan ditujukan
kepada ibu dan bayi baru lahir (Kementerian Kesehatan RI, 2010). Untuk
mengantisipasi terjadinya kematian ibu dan bayi baru lahir saat proses persalinan,
bidan diwajibkan menggunakan partograf setiap menolong persalinan. Sesuai
dengan kompetensi bidan yang ke empat yaitu asuhan selama persalinan dan
kelahiran, bidan dalam melakukan pemantauan kemajuan persalinan harus
menggunakan partograf (Depkes RI, 2007). Partograf merupakan alat bantu untuk
membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi dan menatalaksana
persalinan. Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dan penyulit
sesegera mungkin, menatalaksana masalah dan merujuk ibu dalam kondisi
gawatdarurat (Depkes, 2008).
Berdasarkan keadaan tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk membuat
makalah dengan judul partograf.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui penggunaan partograf pada proses persalinan oleh bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui penggunaan partograf
berdasarkan waktu pengisian partograf.
b. Mengetahui penggunaan partograf
berdasarkan kelengkapan isi partograf.
c. Mengetahui penggunaan partograf berdasarkan kebenaran cara
pengisian partograf.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Partograf
Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama persalinan. Partograf
dapat dipakai untuk memberikan peringatan awal bahwa suatu persalinan
berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin, serta perlunya rujukan (Saifuddin,
2016).
C. Isi partograf
Partograf dikatakan sebagai data yang lengkap bila seluruh informasi ibu,
kondisi janin, kemajuan persalinan, waktu dan jam, kontraksi uterus, kondisi ibu,
obat-obatan yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, keputusan klinik dan
asuhan atau tindakan yang diberikan dicatat secara rinci sesuai cara pencatatan
partograf.
Isi partograf antara lain:
1) Informasi tentang ibu
a) Nama dan umur.
b) Gravida, para, abortus.
c) Nomor catatan medik/nomor puskesmas.
2 Tekanan darah, dicatat setiap 4 jam atau lebih sering jika diduga
ada penyulit. Beri tanda panah pada partograf pada kolom waktu
yang sesuai.
3 Suhu tubuh, diukur dan dicatat setiap 2 jam atau lebih sering jika
terjadi peningkatan mendadak atau diduga ada infeksi. Catat suhu
tubuh pada kotak yang sesuai.
(2) Volume urine, protein dan aseton.
Ukur dan catat jumlah produksi urine setiap 2 jam (setiap ibu
berkemih). Jika memungkinkan, lakukan pemeriksaan aseton dan
protein dalam urine.
2)
Lembar belakang partograf.
Lembar belakang partograf merupakan catatan persalinan yang berguna untuk
mencatat proses persalinan yaitu data dasar, kala I, kala II, kala III, kala IV, bayi
baru lahir.
a) Data dasar.
Data dasar terdiri dari tanggal, nama bidan, tempat persalinan, alamat
tempat persalinan, catatan, alasan merujuk, tempat merujuk, pendamping saat
merujuk dan masalah dalam kehamilan/persalinan ini.
b) Kala I.
Terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang partograf saat melewati garis
waspada, masalah lain yang timbul, penatalaksanaan, dan hasil
penatalaksanaannya.
c) Kala II.
Kala II terdiri dari episiotomy, pendamping persalinan, gawat janin,
distosia bahu dan masalah dan penatalaksanaannya.
d) Kala III.
Kala III berisi informasi tentang inisiasi menyusu dini, lama kala III,
pemberian oksitosin, penegangan tali pusat terkendali, masase fundus uteri,
kelengkapan plasenta, retensio plasenta > 30 menit, laserasi, atonia uteri,
jumlah perdarahan, masalah lain, penatalaksanaan dan hasilnya.
e) Kala IV.
Kala IV berisi tentang data tekanan darah, nadi, suhu tubuh, tinggi
fundus uteri, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan.
f) Bayi baru lahir.
Bayi baru lahir berisi tentang berat badan, panjang badan, jenis
kelamin, penilaian bayi baru lahir, pemberian ASI, masalah lain dan hasilnya.
Update Partograf Terbaru :
Fase aktif partograf tidak lagi 4 cm. Menurut WHO fase aktif didefinisikan mulai dari
pembukaan serviks 5 cm.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan menggunakan partograf pada setiap menolong persalinan, perawat dapat
mendeteksi masalah dan penyulit sesegera mungkin, menatalaksana masalah dan
merujuk ibu dalam kondisi gawat darurat, sehingga terjadinya kematian ibu dapat
dicegah dan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi akibat persalinan.
DAFTAR ISI
Depkes RI, Dirjen Binkesmas. 2008. Asuhan Persalinan Normal. USAID: Jakarta.
Saifuddin, Abdul Bari. 2016. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Saifuddin: Jakarta