Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH ROBOT

Al Jazari bernama lengkap Abu al-Izz Ismail ibn al Razzaz al Jazari, yang lahir pada tahun 1136 di
Diyarbakir di tempat yang sekarang menjadi Turki bagian tengah-selatan. Lewat bukunya yang berjudul
The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices, Al-Jazari memperkenalkan sekitar 100 alat
berbasis teknologi mekanik beserta tata cara untuk membuatnya. Bangsa barat pun banyak yang
memuji karya-karya Al-Jazari, bahkan teknologi pembagian gir roda buatannya digunakan oleh beberapa
ahli seperti jam astronomi milik Giovanni de Dondi pada tahun 1364 dan desain mesin terdahulu milik
Francesco di Giorgio (1501), sehingga idenya tentang robot semakin menyebar di Eropa.Hingga saat ini
para peneliti masih menganggap rangkaian instruksi yang ada di dalam buku Al-Jazari merupakan yang
'terkaya' dan penuh dengan informasi penting, baik dari segi desain, manufaktur, hingga perakitan. Ini
adalah bukti bahwa Al-Jazari tidak hanya menggabungkan ilmu dari Arab dan non Arab, tetapi juga
menambahkan unsur kreativitasnya. Alhasil dalam karyanya kita bisa melihat alat-alat yang diberi
tambahan sistem mekanika rumit hingga alat hidrolis untuk membuat robotnya otomatis.Salah satu
penemuannya yang terkenal adalah The elephant clock atau 'jam gajah' yang terdiri dari jam hidrolik
berbentuk gajah. Di atas gajah tersebut terdapat dekorasi berbentuk tenda mini yang menjadi tempat
komponen jam hingga patung-patung yang bergerak dan berbunyi tiap setengah jam sekali. Jam gajah
ini telah mengusung sebuah siklus mekanik yang secara otomatis menggerakkan seluruh bagian jam,
mirip dengan dasar mekanika robot saat ini.Contoh lain dari robot mutakhir Al-Jazari adalah satu set
robot drumband otomatis untuk menghibur peserta jamuan minum. Robot-robot berbentuk manusia
buatannya duduk di atas perahu dengan teknologi hidrolik yang mampu menggerakkan dan memainkan
alat musik yang mereka pegang. Hebatnya, Al-Jazari berhasil menemukan setingan yang pas untuk
membuat mereka bersuara dengan irama yang merdu.

Cikal bakal robot di Jepang telah ada sejak zaman Edo, sekitar tahun 1603-1867. Edo sendiri
adalah sebuah boneka mekanik yang dikenal sebagai Karakuri Ningyo, dibuat pada abad ke-18 hingga
abad ke-19.Karakuri memiliki arti alat mekanik untuk mengusik, sementara Ningyo ditulis sebagai dua
aksara terpisah yang berarti orang dan bentuk. Jika kedua kata itu digabungkan dapat diterjemahkan
sebagai boneka atau patung ukiran.Pada zaman Edo, sebagian besar tukang kayu di Jepang sudah
mampu membuat automata alias mesin yang mampu beroperasi sendiri - dilengkapi katrol dan
pemberat agar dapat bergerak.Meskipun teknologinya sederhana, robot-robot itu mampu melakukan
beberapa gerakan yang menakjubkan, seperti bisa mengoperasikan senjata panah, menghidangkan teh,
menulis, dan lainnya.Robot pertama yang dibangun di Jepang adalah Gakutensoku. Robot ini dibuat di
Osaka serta dirancang dan diproduksi oleh ahli biologi Makoto Nishimura pada tahun 1929.Kelebihan
yang dimiliki Gakutensoku adalah bisa mengubah ekspresi wajah dan menggerakkan kepala dan tangan
melalui mekanisme tekanan udara. Sementara di atasnya terdapat robot berbentuk burung bernama
Kokukyocho. Robot mulai benar-benar dikembangkan di Jepang sejak tahun 1973 oleh Professor Ichiro
Kato dari Universitas Waseda. Ia dikenal sebagai bapak robotika Jepang, karena keahliannya dalam
menciptakan banyak robot humanoid. Robot pertama yang dibuat Kato adalah Walbot 1, yang berjalan
di atas dua kaki serta dapat berputar dan melebar ke samping. Kato mengklaim, robot itu memiliki IQ
yang setara dengan bocah berusia 2 tahun.Kemudian, tahun 1984, Kato memperkenalkan Walbot 2 yang
mampu memainkan piano dengan membaca not balok di atas kertas dan memainkan tuts dengan kaki
secara bersamaan.Ketika Kokukyocho menangis, mata Gakutensoku tertutup dan ekspresi wajahnya
menjadi termenung. Namun ketika lampu di tangan kanannya menyala, Gakutensoku mulai menulis kata
dengan pena. Namun sayang, menurut informasi robot ini hilang saat pameran di Jerman pada tahun
1939.

Anda mungkin juga menyukai