Soal Partograf
Soal Partograf
SOAL-SOAL PARTOGRAF 3
Partograf
III. MATERI
1. Pengertian partograf
2. Pencatatan selama fase laten dan aktif persalinan
3. Pencatatan tentang temuan pada partograf
4. Kemajuan persalinan
5. Pencatatan obat-obat dan cairan yang diberikan
6. Kesehatan dan kenyamanan ibu
7. Asuhan, pengawasan dan keputusan klinik lainnya
8. Pencatatan pada lembar belakang partograf
9. Cara pengisian partograf
10. Contoh partograf
IV. MEDIA
1. Lembar partograf
2. Contoh Kasus
3. Human media (mahasiswa)
V. LANGKAH PEMBELAJARAN
No Tahapan Wakt Kegiatan Kegiatan
. u Bimbingan Mahasiswa
1. Pre 10 Memberi
Conferenc menit salam Menjawab
e Perkenalan salam
Menjelaskan Memperkena
tujuan lkan diri
bimbingan
Memperhatik
an
2. Pelaksanaa 40 Menggali
n menit dan Mengungkap
mengidentifikasi kan
masalah yang permasalaha
dihadapi n
Menjelaskan
langkah-langkah Mendengark
penggunaan an dan
partograf memperhatik
an
Mendemonstras
ikan langkah
Memperhatik
penggunaan
an dan
partograf
mencermati
Memberi
kesempatan
mahasiswa
Mencoba
untuk
satu persatu
mendemonstras
ikan langkah
penggunaan
partograf
Menanyakan
Membimbing
hal yang
mahasiswa
belum jelas
melakukan
pengisian
dengen benar
3. Post 10 Bersama
Conferenc menit mahasiswa Mengutaraka
e merumuskan n hal yang
hal yang belum masih belum
dimengerti dimengerti
Mengevaluasi Memperhatik
kemampuan an dan
demonstrasi merespon
mahasiswa tindakan
dengan soal dan yang
checklist dilakukan
Mengakhiri
pertemuan dan
member salam
Menjawab
salam
VI. EVALUASI
a. Prosedur : Pengamatan selama
praktek klinik
b. Bentuk : Uraian dan check list
c. Contoh soal pertograf :
Gambar adalah contoh partograf yang sudah
dilengkapi untuk kasus berikut:
Ibu Rohati adalah G1 : P0 : A0, berusia 23 tahun. Ia
datang ke klinik bersalin bersama keluarganya untuk
mendapatkan asuhan dari Bidan vitri di Rt 001/Rw 04,
Kelurahan Catur tunggal, Kecamatan depok, sleman
yogyakarta pada tanggal 7 Desember 2010 pukul 13.00. Ia
mengatakan kepada bidan penolong bahwa ia sudah
merasakan adanya kontraksi sejak pukul 05.00.
Bidan vitri melakukan anamnesis secara seksama dan
melakukan pemeriksaan fisik, Ia menemukan :
Kehamilan cukup bulan, presentasi belakang kepala
(verteks), dengan penurunan kepala janin 4/5, kontraksi uterus
tiga kali dalam 10 menit, setiap kontraksi berlangsung 18
detik, dan DJJ 124 kali/menit.
Pembukaan serviks 3 cm, tidak ada penyusupan dan
selaput ketuban utuh.
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80, temperatur tubuh
36,3°C.
Ibu berkemih 200 ml sebelum pemeriksaan dalam, tidak
ditemui protein dan aseton dalam urin.
1. Berdasarkan data yang dikumpulkan pada pukul 13.00,
bidan vitri membuat diagnosis bahwa ibu Rohati adalah
primigravida, dalam fase laten persalinan dengan DJJ normal,
pembukaan serviks 3 cm, tiga kontraksi dalam 10 menit,
setiap kontraksinya berlangsung kurang dari 20 detik. Bidan
vitri menentramkan hati ibu Rohati dan menganjurkannya
untuk berjalan-jalan ditemani oleh suaminya dan banyak
minum. Bidan vitri menuliskan tanggal dan waktu serta
mencatat semua temuan dan asuhannya pada catatan
kemajuan persalinan.
Bidan vitri meneruskan untuk memantau DJJ, kontraksi
serta nadi dan kontraksi uterus ibu Rohati setiap jam. DJJ,
nadi dan kontraksinya tetap normal. Bidan vitri mengukur
produksi urin ibu Rohati setiap kali ia berkemih. Bidan vitri
meneruskan pencatatan temuan-temuannya di catatan
kemajuan persalinan. Bidan vitri terus memberikan dukungan
persalinan dan menentramkan hati ibu Rohati.
INGAT :
1. Fase laten persalinan didefinisikan sebagai pembukaan
serviks kurang dari 4 cm. Biasanya fase laten berlangsung
tidak lebih dari 8 jam.
2. Dokumentasikan asuhan, pengamatan dan pemeriksaan
selama fase laten persalinan pada catatan kemajuan persalinan
yang dibuat secara terpisah atau pada kartu KMS.
3. Fase aktif persalinan didefinisikan sebagai pembukaan
serviks dari 4 sampai 10 cm. Biasanya, selama fase aktif,
terjadi pembukaan serviks sedikitnya 1 cm/jam.
4. Saat persalinan maju dari fase laten ke fase aktif,
dimulailah pencatatan pada garis waspada di partograf.
5. Jika ibu datang pada saat fase aktif persalinan, pencatatan
kemajuan pembukaan serviks dilakukan pada garis waspada.
6. Pada persalinan tanpa penyulit, catatan pembukaan serviks
umumnya tidak akan melewati garis waspada.
Pencatatan pada lembar belakang partograf
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk
mencatat hal-hal yang terjadi selama proses persalinan dan
kelahiran, serta tindakan-tindakan yang dilakukan sejak
persalinan kala I hingga kala IV (termasuk bayi baru lahir).
Itulah sebabnya bagian ini disebut sebagai Catatan Persalinan.
Nilai dan catatkan asuhan yang diberikan pada ibu dalam
masa nifas terutama selama persalinan kala empat untuk
memungkinkan penolong persalinan mencegah terjadinya
penyulit dan membuat keputusan klinik yang sesuai.
Dokumentasi ini sangat penting untuk membuat keputusan
klinik, terutama pada pemantauan kala IV (mencegah
terjadinya perdarahan pascapersalinan). Selain itu, catatan
persalinan (yang sudah diisi dengan lengkap dan tepat) dapat
pula digunakan untuk menilai/memantau sejauh mana telah
dilakukan pelaksanaan asuhan persalinan yang bersih dan
aman.
Catatan persalinan adalah terdiri dari unsur-unsur berikut :
A. Data dasa
B. Kala I
C. Kala II
D. Kala III
E. Bayi baru lahir
F. Kala IV
Cata pengisian :
Berbeda dengan halaman depan yang harus diisi pada akhir
setiap pemeriksaan, lembar belakang partograf ini diisi setelah
seluruh proses persalinan selesai. Adapun cara pengisian
catatan persalinan pada lembar belakang partograf secara
lebih terinci disampaikan menurut unsur-unsur sebagai
berikut.
B. Kala I
Kala I terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang partograf
saat melewati garis waspada, masalah-masalah yang dihadapi,
penatalaksanaannya, dan hasil penatalaksanaan tersebut.
Untuk pertanyaan nomor 9, lingkari jawaban yang sesuai.
Pertanyaan lainnya hanya diisi jika terdapat masalah lainnya
dalam persalinan.
Pertanyaan pada kala I adalah sebagai berikut :
9. Partograf melewati garis waspada : Y/T
10. Masalah lain, sebutkan : ………………
11. Penatalaksanaan masalah tersebut : ………………
12. Hasilnya : ………………
C. Kala II
Kala II terdiri dari episiotomi, pendamping persalinan, gawat
janin, distosia bahu, masalah penyerta, penatalaksanaan dan
hasilnya. Beri tanda “” pada kotak disamping jawaban yang
sesuai. Untuk pertanyaan nomor 13, jika jawabannya “Ya”,
tulis indikasinya sedangkan untuk nomor 15 dan 16 jika
jawabannya “Ya”, isi jenis tindakan yang telah dilakukan.
Untuk pertanyaan nomor 14, jawaban bisa lebih dari 1.
Sedangkan untuk ‘masalah lain’ hanya diisi apabila terdapat
masalah lain pada Kala II.
Pertanyaan-pertanyaan pada Kala II adalah sebagai berikut :
13. Episiotomi :
Ya, indikasinya ………………
14. Pendamping pada saat persalinan :
Suami Dukun
Keluarga Tidak ada
Teman
15. Gawat janin :
Ya, tindakan yang dilakukan :
a. ………………
b. ………………
c. ………………
Tidak
16. Distosia bahu
Ya, tindakan yang dilakukan :
a. ………………
b. ………………
c. ………………
Tidak
17. Masalah lain, sebutkan : ………………
18. Penatalaksanaan masalah tersebut : ………………
19. Hasilnya : ………………
F. Kala IV
Kala IV berisi data tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi
fundus, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan.
Pemantauan pada kala IV ini sangat penting terutama untuk
menilai apakah terdapat risiko atau terjadi perdarahan
pascapersalinan. Pengisian pemantauan kala IV dilakukan
setiap 15 menit pada satu jam pertama setelah melahirkan, dan
setiap 30 menit pada satu jam berikutnya. Isi setiap kolom
sesuai dnegan hasil pemeriksaan dan jawab pertanyaan
mengenai masalah kala IV pada tempat yang telah disediakan.
Bagian yang digelapkan tidak usah diisi.
Catatkan semua temuan selama kala empat persalinan di
bagian ini :
Ting
Teka gi Kontr Kand
Ja
Wa nan Na Tempe Fun aksi ung Perdar
m
ktu dara di ratur dus Uteru Kemi ahan
Ke
h Uter s h
i
1
2
Masalah kala IV :
………………………………………………………………
Penatalaksanaan masalah tersebut:
…………………………………………….
Hasilnya :
…………………………………………………………………
……