By.Yetty Harum
Amniotomi
selama membran ketuban masih utuh, bayi akan terlindung dari infeksi dan anoksia---asfiksia serta fetal distress yang bisa terjadi selama kontraksi hipertonik. Cairan amnion berfungsi sebagai perisai untuk melindungi bayi dari tekanan kontraksi uterus.
Keuntungan amniotomi :
Untuk melakukan pengamatan ada tidaknya mekonium Menentukan punctum maksimum DJJ lebih jelas Mempermudah perekaman pada saat pemantauan janin Mempercepat proses persalinanproses pembukaan lebih cepat
Kerugian amniotomi :
Dpt menimbulkan trauma pd kepala janin ----kecacatan pd tulang kepala akibat tekanan deferensial meningkat Dpt menambah kompresi tali pusat akibat jumlah cairan amniotik berkurang.
Kemungkinan kompresi tali pusat Molase yang meningkat serta kemungkinan kompresi kepala yang tidak merata. Tekanan yang meningkat pada janin yang mengakibatkan oksigenasi janin yang berkurang.
Indikasi Amniotomi
Pembukaan lengkap
Amniotomi
Syarat di lakukan Amniotomi Ketuban belum pecah Pembukaan serviks sudah lengkap Tidak teraba bagian kecil di samping kepala bayi Yang perlu di perhatikan saat melakukan amniotomi * Warna cairan ketuban (Jernih,meconium, darah) Bagian yang ikut turun dengan air ketuban DJJ setelah dilakukan amniotomi
Persiapan amniotomi :
Persiapan alat : bengkok, kocher, sarung tangan 1 pasang, kapas DTT Persiapan pasien : posisi dorsal recumbent
Prosedur amniotomi
Jelaskan prosedur pada ibu Pastikan DJJ normal Cuci tangan dan APD Pastikan syarat-syarat melakukan amniotomi(PD) Lakukan amniotomi: Tgn kiri mengambil kocher, gunakan tgn kiri tempatkan kocher DTT/steril masukkan ke dlm vagina menelusuri jari tgn kanan yg ada dlm vagina sampai mencapai selaput ketuban Pegang ujung kocher diantara ujung jari tgn kanan pemeriksa gerakkan jari dgn lembut dan memecahkan selaput ketuban dgn cara menggosokkan kocher scr lembut
Lebih mudah dikerjakan pd saat kontraksi berkurang Ambil kocher dgn tgn kiri masukkan dlm lar. Klorin 0,5% Pastikan apakah teraba bagian kecil dgn tgn kanan Evaluasi cairan ketuban Dekontaminasi Cuci tangan Periksa DJJ Dokumentasi
Episiotomi
Laserasi spontan pada vagina atau perineum dapat terjadi saat bayi dilahirkan, terutama saat kelahiran kepala dan bahu, kejadian laserasi akan lebih meningkat jika bayi dilahirkan terlalu cepat dan tidak terkendali. Episiotomi rutin tidak boleh dilakukan karena dapat menyebabkan:
Meningkatnya jumlah darah yang hilang dan resiko hematoma Laserasi sering menjadi lebih luas Bertambahnya nyeri pasca persalinan Bertambahnya risiko infeksi
lanjutan
Indikasi Episiotomi: Gawat janin Penyulit persalinan per vaginam (sungsang, distosia bahu, ekstraksi forceps, ekstraksi vaccum) Jaringan parut pada perineum yang memperlambat kemajuan persalinan Perineum kaku dan pendek Adanya ruptur yg membakat pd perineum Prematur utk mengurangi tek pd kep janin
Jenis Episiotomi
Lateral : jenis episiotomi kesisi kanan/kiri mendekati paha ibu Medial : episiotomi ditengah antara perineum dan fourcette posterior Mediolaretal : episiotomi ditengah dan kesisi kanan/ kiri mendekati paha ibu.
Prosedur Episiotomi
Informasi Lakukan anestesi lokal Tunda tindakan sampai perineum menipis Lakukan pengguntingan pada forcette posterior dan gunting mengarah ke sudut yang diinginkan (Lateralis, Medialis, Mediolateral) Gunting perineum sekitar 3-4 cm dengan satu atau dua guntingan dengan mantap Kendalikan kelahiran kepala, bahu dan badan bayi untuk mencegah perluasan episiotomi
Episiotomi lateralis
Episiotomi medialis
Episiotomi lateralis