Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Solusi secara integral dengan perhitungan manual termasuk tidak rumit, tetapi harus
diperlukan ketelitian dalam pengerjaannya. Apalagi dengan batas dan pangkat yang tinggi dan
variabel yang banyak, maka akan memerlukan waktu yang lama dan ketelitian yang tinggi.
Namun, jika diselesaikan secara numerik dengan sofware pascal, matlab, dan sebagainya, maka
hanya dengan manekan ‘enter’ jawabannya akan keluar. Tapi harus tahu algoritma dan metode
yang cocok digunakan, sehingga nilai secara numerik akan sama atau mendekati nilai
perhitungan secara manual.

Dalam persamaan gerak rotasi atau gerak melingkar, banyak dijumpai nilai-nilai yang
harus dicari dengan bantuan integral, misalnya untuk mencari kecepatan sudut dengan integral
percepatannya, demikian pula jika mencari persamaan sudutnya dengan mengintegralkan nilai
kecepatan sudutnya, dan sebagainya. Persamaan tersebut banyak yang berupa orde satu (pangkat
satu) maupun berorde dua. Untuk mempermudah dan mempercepat dalam perhitungan mencari
nilai-nilai tersebut secara numerik, maka dalam bab selanjutnya kita akan membahasnya dengan
menggunakan metode RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini, rumusan masalahnya adalah pengertian dari integral serta penjelasan
mengenai metode simpson yang digunakan untuk menghitung integral.

1.3 TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk menghitung serta membuat program integral dengan metode
simpson.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Metode Simpson


Metode Simpson merupakan sebuah metode alternatif pendekatan integraldisamping
metode trapesium dan titik tengah. Dengan menggunakan metode Simpson inidiharapkan
meskipun lebar segmen h pada integrasi diambil cukup lebar, namundiharapkan akan diperoleh
ketelitian yang lebih tinggi dari metode sebelumya. Apabila terdapat satu titik tambahan di antara
f(a) dan f(b), maka ketiga titik tersebut dapat dihubungkan dengan polinomial order dua
(parabola).Apabila terdapat dua titik tambahan dengan jarak yang sama antara f(a) dan f(b),
maka keempat titik tersebut dapat dihubungkan dengan polinomial order tiga.Rumus yang
dihasilkan oleh integral di bawah polinomial order tersebut dikenal dengan metode (aturan)
Simpson.
Persamaan umum metode simpson adalah sebagai berikut :

Logaritma dalam menyelesaikan aturan simpson adalah :

1. untuk i = 1 ke n+1 kerjakan instruksi berikut (catatan n+1 harus ganjil)


2. Baca fi
3.Ulangi intruksi 1

4.jumlah f1 + (fn+1)
5. untuk i=2ke nlangkah-langkahnya sebagai berikut :
6.jumlah <---- jumlah + 4fi
7. ulangi instruksi 5
8. untuk i=3 ke n-1 longkap2 kerjakan instruksi berikut :
9. jumlah <--- jumlah + 2fi
10. ulangi instruksi 8
11. tulis integral
12. Berhenti

Ada dua aturan simpson yang digunakan, yaitu :


Menghitung luas bidang lengkung dengan aturan Simpson I adalah rumus luas untuk 3
(tiga) ordinat yaitu : y0, y1 dan y2 atau jika jumlah ordinat lebih banyak dapat dikatakan, rumus
pendekatan ini digunakan untuk menghitung luas bidang lengkung pada setiap jarak ordinat (h)
kelipatan 2.

2
Untuk menghitung atau mendapatkan rumus luas bidang lengkung dengan metode aturan
Simpson I, dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu :
Cara I :

Gambar 1 Bidang lengkung (aturan Simpson I - Cara I)


Seperti terlihat pada gambar 4.3, misalkan persamaan garis lengkung bidang tersebut adalah y =
a0 + a1.x + a2.x².

Dengan integrasi, luas bidang lengkung di atas (A) dapat dihitung sebagai berikut :
• Persamaan garis : y = a0 + a1.x + a2.x² ……….. [I]
• Luas semua : A = 0∫2h dA = 0∫2h  ydx = 0∫2h (a0 + a1.x + a2.x²)dx
A = 0∫2h (a0.dx) + 0∫2h (a1.x.dx) + 0∫2h (a2.x²dx)
A  = a0.x + ½ a1.x² + 1/3a2.x³ = a0.2h + ½ a1.(2h)² + 1/3a2.(2h)³
A  =  2a0.h + 2a1.h² + 8/3a2.h³………. [II]

Misalkan :        A = B.y0 + C.y1 + D.y2 ………. [III]


Dari persamaan [I]:
Bila :    x = 0                maka :  y0 = a0 + a1.0 + a2.0 = a0
x = h                maka :  y1 = a0 + a1.h + a2.h²
x = 2h              maka : y2 = a0 + 2a1.h + 4a2.h²

Masukkan y0, y1 dan y2 di atas ke persamaan [III], didapat :


A = B(a0) + C(a0 + a1.h + a2.h²) + D(a0 + 2a1.h + 4a2.h²)
    = (B.a0 + C.a0 + D.a0) + (C.a1.h + 2D.a1.h) + (C.a2.h² + D.4a2.h²
    = (B + C + D)a0 + (C + 2D)a1.h + (C + 4D)a2.h² ………. [IV]

Dari persamaan [II]  : A = 2h. a0 + 2h.a1.h + 8/3h.a2.h²dan [IV], didapat :


( B + C + D )   = 2 h …….(1)
( C + 2D )        = 2 h …….(2)
( C + 4D )        = 8/3 h … .(3)
Dari (3) – (2) didapat : (C+ 4D – C – 2D) = 8/3 h – 2h
                                      2D = 2/3 h,  D = 1/3 h

3
Dari (2) : (C + 2/3h) = 2 h,   C = 2h – 2/3h = 4/3 h
Dari (1) : (B + 4/3 h + 1/3 h) = 2 h,  B = 2h – 5/3 h = 1/3 h

Jadi didapat : B = D = 1/3 h dan C = 4/3 h


Dimasukkan ke persamaan [III], didapat :
      A = 1/3 h.y0 + 4/3 h.y1 + 1/3 h.y2

A = 1/3 h (1.y0 + 4.y1 + 1.y2 )


 
Cara II :
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Gambar 2 Bidang lengkung (aturan
Simpson I - Cara II)
Luas bidang lengkung (ABCDHF) = Luas
Trapesium ACDF + luas tembereng parabola DEFH
Luas Trapesium ACDF           = ½ (y0 + y2) x 2h = h (y0 + y2)………..( 1 )
Luas tembereng DEFH           = 2/3 luas jajaran genjang DFGI
                                                = 2/3 (DI x AC) = 2/3 DI . 2h
                                                = 2/3 EH . 2h = 4/3 h (BH – BE)
                                                = 4/3 h [y1 – ½ (y0 + y2)]
                                                = 4/3 h (y1 – ½ y0 – ½ y2)………………………(2)
Dari (1) dan (2) :
Luas keseluruhan bidang lengkung     = h (y0 + y2) + 4/3 h (y1 – ½ y0 – ½ y2)
                                                            = 1/3 h (3y0 + 3 y2) + 1/3 h (4y1 – 2y0 – 2y2)
                                                            = 1/3 h (3y0 + 3y2 + 4y1 – 2y0 – 2y2)
 A = 1/3 h (1.y0 + 4.y1 + 1.y2)

Jadi harus diingat, untuk aturan Simpson I :


- Angka pengali                       : 1/3
- Faktor Simpson I                  : 1, 4, 1
- Jarak ordinat kelipatan          : 2
4
2.2. Metode Simpson 1/3

Algoritma program metode Simpson 1/3 :


 Definisikan fungsi yang akan diintegrasikan
 Tentukan batas bawah b dan batas atas a integrasi
 Tentukan jumlah segmen N
b−a
 Hitung lebar segmen h=
N
 Inisialisai jumlahan sum = f (a) + f (b)
 Inisialisasi faktor bobot fak = 4

5
Digunakan polinomial order dua (parabola) yang melalui titik f(xi-1), f(xi) dan f(xi+1) untuk
b
I( x )=∫ f ( x )dx
mendekati fungsi.Suatu integral berbentuk a , bila didiferensial menjadi
dI ( x )
=f ( x )
dx , dengan menggunakan deret Taylor

I ( x i + 1 ) =I ( x i + Δ x )
23 4
Δx Δx Δx 5
=I(xi)+Δxf( i)+ f'(xi)+ f\(xrSub{size8{i} \)+{ ΔxrSup{size8{4} over{4!} f' \(xrSub{size8{i} \)+O\(ΔxrSup{size8{5} \){}#{}#I\(xrSub{size8{i-1} \)=I\(xrSub{size8{i} -Δx\){}#{}rSub{}rSup{} rSub{}rSup{} cSub{}cSup{}=I\(xrSub{size8{i} \)-Δitalxf\(xrSub{size8{i} \)+{ ΔxrSup{size8{2} over{2!} f'\(xrSub{size8{i} \)-{ ΔxrSup{size8{3} over{3!} f(xi)+ f'(xi)−O(Δx)
2 ! 3! 4!

 Pada gambar di atas, nilai I(xi+1) adalah luasan di bawah fungsi f(x) diantara interval a
dan xi+1. Sedangkan nilai I(xi-1) adalah luasan antara interval a dan xi+1.
 Dengan demikian luasan di bawah fungsi antara interval xi-1 dan xi+1 yaitu Ai adalah
luasan I(xi+1) dikurangi I(xi-1)

Δx 3
A i =2 Δf ( x i )+ f ''( x i )+O( Δx5 )
3
Nilai f’’(xi) ditulis dalam bentuk diferensial terpusat
f ( x i−1 )−2 f ( x i )+ f ( x i+1 )
f ''( x i )= 2
+O( Δx 2 )
Δx

Δx 3 f ( x i−1 )−2 f ( x i )+ f ( x i+1 ) Δx 3


A i =2 Δf ( x i )+ 2
+ O ( Δx 2 )+O( Δx 5 )
Sehingga, 3 Δx 3

6
Δx
A i= ( f + 4 f i +f i+1 )+O( Δx 5 )
Atau 3 i−1
Persamaan di atas dikenal dengan aturan Simpson 1/3. Pada aturan Simpson 1/3 juga dikenal
beberapa aturan lainnya yaitu :
1. Aturan Simpson 1/3 Dua Pias
b−a
Δx=
 Pada aturan Simpson 1/3 dua pias (paling kecil 2 pias), 2 , sehingga
b−a
Ai= [ f ( a)+ 4 f ( c )+f ( b) ]
persamaan di atas menjadi 6 , dengan titik c adalah titik
tengan antara a dan b.
 Kesalahan pemotongan yang terjadi dari aturan Simpson 1/3 untuk satu pias adalah:
1
Et =− Δx 5 f IV (ξ )
90
Contoh:2
4
I=∫ ln xdx
Selesaikan integral di bawah ini dengan aturan Simpson 1/3 1

Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan aturan Simpson 1/3 untuk dua pias,
b−a
Ai= [ f ( a)+ 4 f ( c )+f ( b) ]
6
Titik tengah antara 4 dan 1 (titik c) adalah 2,5
4−1
Ai= [ ln 1+4 ln2,5+ln 4 ] =2,525729
6
2,5451774−2,525729
e t =| |x100%=0,76 %
2,5451774
Terlihat bahwa pemakaian aturan Simpson 1/3 lebih memberikan hasil yang lebih baik dari
metode Trapesium.
2. Aturan Simpson 1/3 dengan banyak pias
 Seperti metode Trapesium, aturan Simpson 1/3 dapt diperbaiki dengan membagi luasan
b−a
Δx=
dalam sejumlah pias n dengan n = jumlah pias

7
 Kuas total yang diperoleh dengan menjumlahkan semua pias

b
∫ f ( x )dx= A1+ A 2 +. .. .. . .. .. . ..+ A n−1
a
sehingga
b

∫ f ( x )dx=3Δx (f a +4 f 1+ f 2 )+3Δx (f 2 +4 f 3 +f 4 )+. . .. .. .. . ..+3Δx (f n−2+ 4 f n−1 +f b )


a
atau
b n−1 n−2

a
[
∫ f ( x )dx=3Δx f (a )+f ( b)+ 4 ∑ f (x i )+4 ∑ f ( x i )
i=2 i=2
]
 Terlihat bahwa dalam penggunaan aturan Simpson, jumlah pias adalah genap.
 Kesalahan yang terjadi pada aturan Simpson untuk banyak pias adalah
( b−a )5 IV
Ea =− f
180 n 4
IV
Dengan f adalah rerata turunan keempat untuk setiap interval.

Contoh3
4
I=∫ ln xdx
Selesaikan integral di bawah ini dengan aturan Simpson 1/3 enam pias 1

8
Penyelesaian:

4−1
Δx= =0,5
6
n−1 n−2
Δx
[
I= f (a)+f ( b)+4 ∑ f (x i )+2 ∑ f ( x i ) ¿
3 i=2 i=2
]
¿¿ ¿=2,54465
Besar kesalahan

2,5451774−2,54465
e t =| |x100%=0,021%
2,5451774
2.3. Aturan Simpson 3/8

9
Dengan cara yang sama seperti dalam aturan Simpson 1/3, polinomial Langrange order
b b
I=∫ f ( x )dx≈∫ f 3 ( x )dx
tiga melalui empat titik untuk integrasi, a a

3 Δx
I= [ f ( a)+3 f (1)+3 f (2 )+f (b )]
yang akhirnya menghasilkan 8 dengan
b−a
Δx=
3 , sehingga aturan Simpson 3/8 dapat ditulis

10
[ f ( a)+3 f (1)+3 f ( 2)+f ( b) ]
I =( b−a )
8

(b−a )5
Ea =− f (ξ)
Aturan Simpson 3/8 mempunyai kesalahan sebesar 6480
Apabila dikehendaki jumlah pias ganjil, maka dapat digabung kedua aturan Simpson,
yaitu sejumlah genap pias digunakan aturan Simpson 1/3 sedang 3 pias sisanya
digunakan aturan Simpson 3/8.
Contoh4:
4
I=∫ ln xdx
1

a. Hitunglah dengan aturan Simpson 3/8


b. Hitung apabila digunakan 9 pias (gabungan aturan Simpson 1/3 dan 3/8)

Penyelesaian
a. Dengan aturan simpson 3/8
3 Δx
I= [ f ( a)+3( f ( 1)+3 f (2)+ f (b )]
8
[ f ( a )+3 f (1 )+ 3 f ( 2)+ f (b )]
I =( b−a ) ¿
8

[ ln 1+3 ln 2+3 ln 3+ln 4 ]


¿=( 4−1 ) =2, 53559
8
Besar kesalahan ,

2,5451774−2,53559
e t =| |x100%=0,38%
2,5451774
b. Apabila menggunakan 9 pias, maka 6 pias dengan aturan Simpson 1/3 dan 3 pias dengan

11
aturan Simpson 3/8
4−1
Δx= =0 ,3333
9

Integral untuk 6 pias dengan aturan Simpson 1/3

n−1 n−2
I=
Δx
3 [
f (a )+f ( b)+4 ∑ f (x i )+2 ∑ f ( x i )
i=2 i=2 ¿ ]
¿¿ ¿=1 , 29572 Inte
gral untuk 3 pias dengan aturan Simpson 3/8
3 Δx
I= [ f (3 )+3 f ( 3 , 3333 )+ 3 f (3 , 6667)+ f (4 ) ]
8
¿
3 x 0 , 3333
¿= [ ln3+ 3 ln3 , 3333+3 ln 3 , 6667+ ln 4 ]=1 , 29572
8
Sehingga
I total= 1,29572 + 1,249334 = 2,545054
Besar kesalahan

2,5451774−2,545054
e t =| |x 100%=0,0048%
2,5451774

12
 

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Integral simpsons merupakan suatu metode pengintegralan . Untuk hasil dari pengukuran dengan
metode simpson, nilai koreksi untuk Am dan Vd kurang dari 0.5% sehingga memenuhi syarat.
Jadi dari perhitungan diatas, dapat diambil kesimpulan metode simpson lebih baik dari metode
metode trapesium.

3.2 SARAN

Dalam makalah ini telah dijelaskan mengenai perhitungan secara manual serta program integral
13
dengan contoh yang sederhana menggunakan metode simpson. Untuk itu contoh-contoh soal
perlu dikembangkan lagi sehingga dapat lebih bermanfaat. Sebaiknya dalam menggunakan
metode simpson, menggunakan jumlah pias yang banyak. Semakin banyak pias, maka nilainya
semakin baik(nilai korekasinya semakin kecil). Dan untuk perhitungan selanjutnya sebaiknya
menggunakan metode simpson, karena dari perhitungan di atas metode simpson memberikan
hasil dengan pendekatan yang baik (nilai koreksinya cukup kecil atau memenuhi syarat).

APLIKASI METODE NUMERIK DALAM PERHITUNGAN LUASDAN


VOLUME BADAN KAPAL YANG BERADA DI BAWAHPERMUKAAN
AIRLAUT.

Eko Julianto Sasono


Program Diploma III Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
ABSTRACT

This research studied about application of numeric metode to calculate area and volume
of ship underwater.The numeric method used in this research are trapezium and simpson
method ascomparesion.Correction value condition must be less than 0.5 %. As the results,
simpson methode is better than trapezium with correction value for midship area and
volume displacement less than 0.5%..

14
Key words : trapezium methode, simpsonmethode.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perhitungan mempunyai tujuan,tetapi perlu kita perhatikan bahwa


maksud dari perhitungan adalah pengkhayatan masalah, bukan hanya bilangan, dan untuk itu
setidak-tidaknya harus diperoleh bilangan yangtepat. Selanjutnya, dalam melakukan
perhitungan sebaiknya dipilih proses perhitunganatau algoritma yang efisien, yaitu yang juga
memerlukan waktu perhitungan yang sependek mungkin. Dengan demikian,tujuan
penghitungan adalah memperoleh pengkhayatan masalah secara tepat dan dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya.
Metode numerik menggunakan bilangan untuk menirukan proses matematika,yang
selanjutnya menirukan keadaan yang sebenarnya. Selain dari pada itu, setiap analisa diharapkan
dapat menghasilkan bilangan,yang diperlukan dalam perancangan teknik ataupun pengkhayatan
masalah. Sasaran akhir dari analisa yang dilakukan dalam metode numerik adalah diperolehnya
metode yang terbaik untuk memperoleh jawaban yang berguna dari persoalan matematika dan
untukmenarik informasi yang berguna dari berbagai jawaban yang dapat diperoleh yang tidak
dinyatakan dalam bentuk yangmudah.

Metode numerik berperan sangat besar dalam membantu menyelesaikan berbagai


permasalahan dalam bidang teknik, diantaranya dalam mengahitung luas dan volume suatu
bidang. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas penggunaan metode numerik pada
perhitungan luas dan volume badan kapal yang tercelup oleh airlaut. Sebagai persyaratan, hasil
yang diperoleh harus mempunyai nilai koreksi sebesar <0.5% terhadap nilai yang diperoleh
dari perhitungan secara eksak. Metode yang digunakan dalam penyelesaian yaitu metode
trapezium dan metode simpson. Dengan menggunakan kedua metode tersebut diharapkan
diperolehsuatu pendekatan jawaban yang nilainya mendekati nilai hasil perhitungan eksak.Hasil
yang diperoleh dari kedua persamaan tersebut, memiliki nilai yang berbeda.Dilakukan suatu

15
perbandingan dari hasil yang diperoleh kedua metode tersebut terhadap hasil yang diperoleh
dari perhitungan eksak.Dari perbandingan kedua metode tersebut, kita dapat melihat metode
mana yang menghasilkan nilai koreksi paling kecil, dan memenuhi syarat yaitu< 0.5% dari nilai
perhitungan secaraeksak. Dengan begitu kita dapat mengetahui metode mana, antara metode
trapesium dan metode simpson, yang merupakan metode terbaik untuk digunakan dalam
perhitungan luas dan volume kapal yang tercelup air laut.Dengan menggunakan metode
numeric dalam menghitung luas dan volume badan kapal yang tercelup air laut, diharapkan
perhitungan dapat lebih efisien. Apalagi dengan v adanya komputasi, diharapkan perhitungan
bias lebih mudah dan cepat dengan hasil yang masih memenuhi syarat yang ditetapkan.

B. Permasalahan

Permasalahan yang timbul adalah bagaimana cara mengaplikasikan metode numeric untuk
menghitung luas dan volume suatu badan kapal. Metode numerik yang digunakan adalah
metode trapesium dan metode simpson, dimana keduanya mempunyai metode penyelesaian
yangberbeda.

C. Tujuan
Tujuan pembahasan permasalahan adalah untuk mengetahui
 metode yang terbaik
antara metode trapesium dan metode simpson,dalam menghitung luas dan volume badan
kapalyang tercelup air laut, dan sebagai syarat batasnilai koreksi dari kedua metode tersebut
<0.5% (kurang dari 0.5%) dari hasil yang diperoleh secara eksak (dengan menggunakan
alatPlanimeter).

D. Tinjauan Teoritik

Metode Simpson

Pada metode simpson untuk mendapatkan perkiraan dengan ketelitian yang lebih teliti
adalah menggunakan polynomial order lebih tinggi untuk menghubungkan titik-titik data.
Misalnya apabila terdapat satu titik tambahan diantara fadan f b, maka ketiga titik
dapatdihubungkan dengan fungsi parabola (Gambar1 a). Apabila terdapat dua titik
tambahandengan jarak yang sama antara f adanf bmaka keempat titik tersebut dapat
dihubungkan dengan polynomial order tiga(Gambar 1 b). Rumus yang dihasilkan oleh integral
di bawah polynomial tersebut dikenal metode (aturan) Simpson.

16
Seperti halnya metode Trapesium, metode simpson juga mempunyai faktor simpson (FS).
Pada metode y=f(x) simpson, nilai untuk station-station pada body plan (body plan metode
simpson) diperoleh dengan mengukur jarak dari garis tengah sampai bagian tepi kapal. Untuk
station-station selain station AP dan 0.25, nilai y = f(x) diperoleh dengan mengukur jarak tiap-
tiap WL (Waterline) pada station tersebut. Sedangkan untuk station AP dan 0.25, dibuat pias
baru dan nilai y diperoleh dengan mengukur jarak pias-pias tesebut dari garis tengah kapal ke
bagian tepi kapal.

Untuk menghitung luas tiap station dengan metode simpson digunakan rumus :
1
A AP = 2× × h × ∑ ( m)2
2

Dimana pada perhitungan dilakukan seperti halnya metode trapezium, hanya saja
menggunakan faktor simpson. Nilai koreksi perhitungan luas dapat dihitung dengan rumus
seperti halnya pada metode trapesium.Dimana nilai luas yang digunakan adalah luas midship
(luas ordinat 5). Untuk menghitung Volume displacement dengan metode simpson dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :

17
DAFTAR PUSTAKA

Chapra,Steve C,1991, Methods for Engineering , Mc. Graw Hill Internasional Edition,New York

Mathews J.H, 1992, Numerical Method For Mathematical Science and Engineering, 2nd
Ed.Prentice Hall New York

Munir, R. 2003, Metode Numerik, Informatika, Bandung.

18

Anda mungkin juga menyukai