Anda di halaman 1dari 43

Perkenalan…

Where there is a will there is a way


Kontrak Perkuliahan
• Tugas = 25%
• Keaktifan = 5%
• Etika = 5%
• Presensi / Kehadiran = 15%
• UTS = 25%
• UAS = 25%

• Materi selama 1 semester => RPS


FUNGSI LINIER
Imade Yoga Prasada, S.P., M.Sc.
Apa itu Ekonomi Matematika?
• Penerapan konsep matematika dalam Ilmu Ekonomi
• Tujuan:
• Ekonomi merupakan sistem yang kompleks => perlu disederhanakan
dengan konsep matematika (huruf dan angka) => dapat ditarik kesimpulan
yang tepat.
• Contoh: Berapa banyak jumlah barang yang harus diproduksi sehingga
manajer mendapatkan keuntungan yang maksimum?
• Keuntungan => penerimaan dan biaya => biaya terdiri dari biaya tetap dan
biaya variabel
• Tanpa konsep matematika, sulit menyelesaikan permasalahan tersebut.
Model Matematika
• Penyederhanaan permasalahan yang kompleks perlu menerapkan
model matematika.
• Permasalahan akan disusun sedemikian rupa dengan menggunakan
sistem persamaan atau pertidaksamaan, sehingga hubungan variabel
satu dengan variabel yang lain dapat dilukiskan.
• Contoh:
• Seseorang memiliki lahan pertanian seluas 1 ha, dia ingin
menggunakan lahan tersebut untuk menanam 2 komoditas yang
berbeda, cabai dan semangka. Masing-masing seluas 0,6 ha dan 0,4
ha.
Model Matematika: Variabel, Konstanta,
Parameter
• Model matematika tersusun dari 3 elemen utama: Variabel, konstanta,
parameter
• Variabel => suatu elemen (biasanya dinotasikan dengan huruf tertentu)
yang memiliki nilai dan nilai tersebut dapat berubah.
• Contoh:
• 𝜋 =𝑅−𝐶
• Variabel dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
• Variabel dependen => variabel yang menjadi akibat dari perlakuan yang
terjadi pada variabel bebasnya.
• Variabel independen => variabel yang mempengaruhi variabel dependen,
sehingga variabel ini menjadi penyebab terjadinya perubahan-perubahan
pada variabel dependennya.
Model Matematika: Variabel, Konstanta,
Parameter
• Konstanta => nilai yang tetap dan tidak berubah dalam suatu model
matematika.
• Konstanta dapat melekat bersama dengan variabel atau dapat berdiri
sendiri sebagai satu elemen yang independen.
• Contoh:
• Q = 40 + 10𝑃
• Konstanta yg melekat pada variabel juga biasa disebut sebagai
koefisien variabel.
Model Matematika: Variabel, Konstanta,
Parameter
• Parameter => Koefisien yang belum memiliki nilai
• Nilai parameter ditentukan oleh variabel lain di luar model
(exogenous variable)
• Q = 𝑎 + 𝑏𝑃
Relasi
• Apa itu relasi?
• Konsep yang menyatakan bahwa anggota suatu set (himpunan)
memiliki hubungan tertentu dengan anggota set yang lain.
• Hubungan ini ditandai dengan ada tidaknya anggota yang saling
berpasanganan dari anggota suatu set terhadap anggota set lainnya.
Relasi
• Contoh:
• Terdapat 5 orang petani yang diminta untuk memilih varietas benih
yang paling disukai. Terdapat tiga varietas benih padi yang tersedia,
yaitu varietas padi Ciherang, IR64, dan IR32. Hasil menunjukkan
bahwa petani A menyukai Ciherang, petani B lebih menyukai IR64,
petani C menyukai Ciherang, petani D menyukai IR32, dan petani E
menyukai IR32.
• Pada kasus tersebut kita dapat mengidentifikasi 2 set yang berbeda,
yaitu set petani dan set varietas padi, dimana set petani memiliki
anggota yang berpasangan dengan anggota set varietas padi.
• Kasus ini merujuk pada istilah relasi.
Relasi
Set Petani Set Varietas Padi

Petani A Ciherang • Relasi set petani dan set varietas


Petani B
Petani C IR64
padi dapat dituliskan dalam set
Petani D pasangan berurutan sebagai
Petani E IR32 berikut:
Varietas Padi
• Set R = {(Petani A, Ciherang),
(Petani B, IR64), (Petani C,
IR64 Ciherang), (Petani D, IR32), (Petani
IR32 E, IR32)}
Ciherang

Petani
Fungsi
• Fungsi => relasi khusus, dimana setiap nilai y adalah unik dan memiliki
pasangan pada setiap nilai x.
• Hal ini memberikan konsekuensi bahwa fungsi sebenarnya
merupakan konsep mapping (pemetaan) atau transformasi set x
menjadi set y.
• Secara matematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut:
• 𝑓: 𝑥 → 𝑦
• tanda panah menunjukkan pemetaan set x menjadi set y yang terjadi
pada sebuah fungsi, sedangkan f menunjukkan fungsi itu sendiri.
Fungsi
• Fungsi juga dapat dituliskan dengan
menggunakan notasi:
y y=3x y=x
• 𝑦 = 𝑓(𝑥)
• Dibaca sebagai “y fungsi dari x”. x menjadi
domain dari fungsi dan y menjadi
jangkauan (range) dari fungsi tersebut.
x
0
• Contoh:
• Set pasangan urut {(x,y) | y=3x}
• memiliki anggota set (0,0), (1,3), (2,6),
(3,9), dan seterusnya
• Setiap nilai y adalah unik dan memiliki
pasangan tepat satu pada set x => fungsi
Fungsi
• Contoh:
y y=3x y=x
• Set pasangan urut {(x,y) | y ≤ x}
• Set tersebut memiliki anggota set
antara lain (1,0), (1,1), (1,-4), dan
seterusnya
0
x • Set tersebut apakah termasuk fungsi?
• Apakah nilai y unik terhadap nilai x?
• Apakah ada pola yang menunjukkan
ketergantungan nilai y terhadap nilai x?
Fungsi
• Kurva disamping apakah termasuk
y
fungsi?
y=f(x)
Domain Kodomain Domain Kodomain

y0 a 1 q 2
b 3 4
c 5 r 8
x
0 x1 x2 d 7 16
e 9 s 32
Jenis-Jenis Fungsi
• Fungsi konstanta
• Fungsi polynomial:
• Fungsi polynomial berderajat nol
• Fungsi polynomial berderajat satu
• Fungsi polynomial berderajat dua
• Fungsi polynomial berderajat tiga
• Dst.
• Fungsi rasional
• Fungsi non-aljabar:
• Fungsi eksponensial
• Fungsi logaristma
Fungsi Konstanta
• Fungsi konstanta => fungsi yang hanya memiliki 1
y
nilai saja pada setiap pengamatan.
• Contoh:
y=f(x)=4
4 • y = f(x) = 4
• Pada fungsi tersebut, nilai y tetap sama,
berapapun nilai x.
• Aplikasi:
• autonomous consumption (C0) yang menunjukkan
0 konsumsi minimum saat pendapatan rumah
x
tangga bernilai nol.
• autonomous investment (I0) yang menunjukkan
bahwa investasi merupakan variabel eksogen,
sehingga nilainya konstan
Fungsi Polinomial
y y
y=a0 + a1x + a2x2

• Fungsi polynomial merupakan


(a2 < 0) salah satu fungsi yang
0
x
0
x melibatkan penjumlahan dan
perkalian pangkat.
• Contoh:
y
y
y=a0 + a1x + a2x2 + a3x3 + a4x4
• y = a0 + a1x + a2x2 + … + anxn

x
x
0 0

y=a0 + a1x + a2x2 + a3x3


Fungsi Rasional
• Fungsi rasional merupakan sebuah
AFC
fungsi yang dinyatakan dalam bentuk
rasio, sehingga fungsi tersebut akan
𝐴𝐹𝐶 =
𝐹𝐶
𝑄
memiliki pembilang dan penyebut.
• Contoh:
𝑃(𝑥)
•𝑓 𝑥 =
0 Q
𝑄(𝑥)
• Aplikasi: Biaya tetap rata-rata (AFC)
• Membentuk kurva rectangular-
hyperbolic
Fungsi Non-Aljabar
y

𝑦 = 𝑛𝑥 • Fungsi non-aljabar dapat diartikan


sebagai sebuah fungsi yang memiliki
karakteristik tidak dapat dinyatakan
dalam sejumlah berhingga operasi
0 x y
aljabar.
• Contoh:
𝑦 = 𝑙𝑜𝑔𝑏 𝑥
• 𝑦 = 𝑛𝑥
• 𝑦 = 𝑙𝑜𝑔𝑏 𝑥
0 x
Fungsi dengan Dua Variabel Independen
z
• Fungsi tidak selalu hanya memiliki
(x1, y1, z1)
y
satu variabel independen.
• 𝑦 = 𝑓(𝑥)
(x2, y2, z2) • Tetapi bisa terdiri dari 2 atau lebih
y1
variabel independen
y2
• 𝑧 = 𝑔(𝑥, 𝑦)
x

x1 x2
Perbedaan Fungsi dan Persamaan
• Persamaan merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan
kesetaraan antara dua ekspresi atau dua variabel.
• Kesetaraan ini dapat dihitung dengan menggunakan operasi aljabar.
• 𝑥+5=8
• Berapa nilai x?
• 2𝑥 + 5𝑦 = 10 (1)
• 𝑥 + 4𝑦 = 6 (2)
• Berapa nilai x?
Perbedaan Fungsi dan Persamaan

Domain (x) Fungsi Range (y) • Berbeda dg persamaan =>


Fungsi harus menunjukkan
1 1+1 2 hubungan antara set satu
dengan set lainnya
2 2+1 3 sedemikian rupa, sehingga
nilai salah satu set akan
3 3+1 4 dipengaruhi oleh nilai dari
set lainnya.
4 4+1 5
• 𝑦 =𝑓 𝑥 =𝑥+1
Notasi Fungsi Linier
• Fungsi linier selalu memiliki variabel independen yang maksimal
berpangkat 1.
• Hal ini merupakan syarat mutlak suatu fungsi disebut sebagai fungsi
linier.
• 𝑦 = 𝑓 𝑥 = 𝑎 + 𝑏𝑥 , dimana b ≠ 0
• 𝑎 menunjukkan intersep fungsi linier
• 𝑏 menunjukkan slope
Grafik Fungsi Linier
• Fungsi linier jika dilukiskan akan membentuk garis lurus dengan slope
tertentu.
• Langkah melukiskan fungsi linier:
• 1. Menetapkan titik potong fungsi di sumbu-x dengan memisalkan
y=0.
• 2. Menetapkan titik potong fungsi di sumbu-x dengan memisalkan
x=0.
Grafik Fungsi Linier
• Contoh: y
• Gambarkan grafik fungsi 𝑦 = 𝑓 𝑥 = 6 + 3𝑥!
• 1. Titik potong di sumbu-x (y=0)
• 𝑦 = 6 + 3𝑥
• 0 = 6 + 3𝑥 6
(0,6)
• −6 = 3𝑥
• 𝑥 = −2
• Jadi, titik potong ke-1 adalah (-2,0). 𝑦 = 6 + 3𝑥

• 2. Titik potong di sumbu-y (x=0)


• 𝑦 = 6 + 3𝑥 (-2,0) x

• 𝑦 = 6 + 3.0 -2 0

• 𝑦=6
• Jadi, titik potong ke-2 adalah (0,6)
Grafik Fungsi Linier
• Latihan: y

• Gambarkan grafik fungsi 𝑦 = 𝑓 𝑥 = 6 − 3𝑥!


• Bandingkan hasilnya dengan Contoh.

?
x

0
Grafik Fungsi Linier: Slope
• 1. Fungsi 𝑓 𝑥 = 𝑎 + 𝑏𝑥 , maka slope garis (m) = b
−𝑏
• 2. Fungsi 𝑓 𝑥 = 𝑎𝑦 + 𝑏𝑥 , maka slope garis (m) =
𝑎
• 3. Fungsi dengan dua titik sembarang (x1, y1) dan (x2, y2), maka slope
garis (m) ditentukan dengan rumus:
𝑦2 − 𝑦1
•𝑚=
𝑥2 − 𝑥1
Grafik Fungsi Linier: Persamaan Garis Lurus
• Persamaan garis lurus yang melalui titik (0, y

0) dan gradien (b), maka:


• 𝑦 = 𝑏𝑥 𝑦 = 5𝑥

• Contoh: (0,5) 5

• Suatu garis melalui titik (0, 0) dan memiliki


gradien sebesar 5, tentukanlah persamaan
garis lurus dan gambar grafiknya. (1,0) x

0 1
•𝑏=5
• 𝑦 = 𝑏𝑥 = 5𝑥
Grafik Fungsi Linier: Persamaan Garis Lurus
• Persamaan garis lurus memotong sumbu-y di titik (0, a) dan gradien
(b), maka: y

• 𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥
• Contoh:
• Suatu garis memotong sumbu-y titik (0, 4) dan memiliki gradien
sebesar 2, tentukanlah persamaan garis lurus dan gambar grafiknya.
• 𝑏=2 4
(0,4)
• 𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥
• 𝑦 = 4 + 2𝑥 𝑦 = 4 + 2𝑥
• Titik potong di sumbu-x (y=0):
• 𝑦 = 4 + 2𝑥 (-2,0)
x

• 0 = 4 + 2𝑥 -2 0
• −4 = 2𝑥
• 𝑥 = −2
Grafik Fungsi Linier: Persamaan Garis Lurus
• Persamaan garis lurus memotong titik A (x1, y1)
dan gradien (b), maka:
• 𝑦 − 𝑦1 = 𝑏(𝑥 − 𝑥1 )
• Suatu garis memotong titik A (3, 6) dan memiliki
gradien sebesar 6, tentukanlah persamaan garis
lurus dan gambar grafiknya.
• 𝑏 = 6, 𝑥1 = 3, dan 𝑦1 = 6
Grafik Fungsi Linier: Persamaan Garis Lurus y

• Lanjutan…
• 𝑦 − 𝑦1 = 𝑏(𝑥 − 𝑥1 ) 6 (3, 6)

• 𝑦 − 6 = 6(𝑥 − 3)
• 𝑦 − 6 = 6𝑥 − 18
• 𝑦 = 6𝑥 − 12
• Titik potong dengan sumbu-x (y=0):
0
2 3 x
(2, 0)
• 𝑦 = 6𝑥 − 12
• 0 = 6𝑥 − 12
• 12 = 6𝑥
• 𝑥=2 𝑦 = 6𝑥 − 12
• Jadi, titik potong di sumbu-x adalah (2, 0).
• Titik potong di sumbu-y (x=0):
• 𝑦 = 6𝑥 − 12
• 𝑦 = 6.0 − 12
• 𝑦 = −12 (0, -12) -12
• Jadi, titik potong di sumbu-y adalah (0, -12)
Grafik Fungsi Linier: Persamaan Garis Lurus
• Persamaan garis lurus yang melalui dua titik, yaitu titik A (x1, y1) dan titik B (x2, y2),
maka:
𝑦 − 𝑦1 𝑥− 𝑥1
• =
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
• Contoh:
• Suatu garis memotong titik A (3, 6) dan titik B (9, 2), tentukanlah persamaan garis
lurus dan gambar grafiknya.
• 𝑥1 = 3, dan 𝑦1 = 6; 𝑥2 = 9, dan 𝑦2 = 2
𝑦 − 𝑦1 𝑥− 𝑥1
• =
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
𝑦−6 𝑥− 3
• =
2− 6 9−3
𝑦−6 𝑥− 3
• =
−4 6
• −4 𝑥 − 3 = 6(𝑦 − 6)
• −4𝑥 + 12 = 6𝑦 − 36)
• 6𝑦 + 4𝑥 = 48
Grafik Fungsi Linier: Persamaan Garis Lurus
• Titik potong di sumbu-x (y=0):
• 6.0 + 4𝑥 = 48 y

• 4𝑥 = 48
• 𝑥 = 12 8
(0, 8)

• Jadi, titik potong di sumbu-x adalah (12, 0).


(3, 6)
6
6𝑦 + 4𝑥 = 48
• Titik potong di sumbu-y (x=0):
• 6𝑦 + 4.0 = 48
(9, 2)
2

(12, 0) x
• 6𝑦 = 48 0
3 9 12

•𝑦=8
• Jadi, titik potong di sumbu-y adalah (0, 8).
Hubungan Dua Garis Lurus
• Dua buah garis lurus dapat memiliki pola hubungan tertentu satu
dengan lainnya.
• Penerapannya akan sering dijumpai istilah titik equilibrium
(keseimbangan).
• Hubungan dua garis lurus ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
yaitu:
• Saling berimpit
• Sejajar
• Tegak lurus, dan
• Berpotongan.
Hubungan Dua Garis Lurus: Berimpitan
• Jika diketahui dua buah garis: y
𝑙1

• Garis lurus 1 (l1): 𝑎1 + 𝑏1 𝑥 0 𝑙2 x

• Garis lurus 2 (l2): 𝑎2 + 𝑏2 𝑥


y

𝑙1
• Dimana 𝑎1 dan 𝑎2 merupakan intersep garis,
sedangkan 𝑏1 dan 𝑏2 adalah slope garis. 0
𝑙2 x

• Saling berimpitan jika (𝑎1 = 𝑎2 dan 𝑏1 = 𝑏2 )


Hubungan Dua Garis Lurus: Sejajar
y
• Jika diketahui dua buah garis:
𝑙1

• Garis lurus 1 (l1): 𝑎1 + 𝑏1 𝑥 𝑙2

• Garis lurus 2 (l2): 𝑎2 + 𝑏2 𝑥


𝑎2

• Dimana 𝑎1 dan 𝑎2 merupakan intersep garis, 𝑎1 x


sedangkan 𝑏1 dan 𝑏2 adalah slope garis. 0

• Saling sejajar, jika (𝑎1 ≠ 𝑎2 dan 𝑏1 = 𝑏2 )


Hubungan Dua Garis Lurus: Tegak Lurus
• Jika diketahui dua buah garis: y

𝑙1
• Garis lurus 1 (l1): 𝑎1 + 𝑏1 𝑥
• Garis lurus 2 (l2): 𝑎2 + 𝑏2 𝑥

𝑙2
• Dimana 𝑎1 dan 𝑎2 merupakan intersep garis,
sedangkan 𝑏1 dan 𝑏2 adalah slope garis. 0
x

• Saling tegak lurus, jika (𝑏1 × 𝑏2 = −1)


Hubungan Dua Garis Lurus: Berpotongan
• Jika diketahui dua buah garis:
y

• Garis lurus 1 (l1): 𝑎1 + 𝑏1 𝑥


• Garis lurus 2 (l2): 𝑎2 + 𝑏2 𝑥
𝑙1

• Dimana 𝑎1 dan 𝑎2 merupakan intersep garis, 𝑙2

sedangkan 𝑏1 dan 𝑏2 adalah slope garis. 0


x

• Saling berpotongan, jika (𝑏1 ≠ 𝑏2 )


Hubungan Dua Garis Lurus
• Contoh:
• Suatu garis lurus k melewati titik
koordinat (3, 4) dengan gradien -2.
Tentukan hubungan garis lurus k dengan
persamaan berikut dan gambarkan
grafiknya.
• Garis a: 𝑦 = −2𝑥 + 5
Hubungan Dua Garis Lurus
• Penyelesaian: • Titik potong garis k di sumbu-y (x=0):
• Persamaan garis k:
• 𝑦 − 𝑦1 = 𝑏(𝑥 − 𝑥1 ) • 𝑦 = −2𝑥 + 10
• 𝑦 − 4 = −2(𝑥 − 3) • 𝑦 = −2.0 + 10
• 𝑦 − 4 = −2𝑥 + 6
• 𝑦 = −2𝑥 + 10 • 𝑦 = 10
• Titik potong garis k di sumbu-x (y=0): • Jadi, titik potong garis k di sumbu-y
• 𝑦 = −2𝑥 + 10 adalah (0, 10).
• 0 = −2𝑥 + 10
• 2𝑥 = 10
• 𝑥=5
• Jadi titik potong garis k di sumbu-x adalah (5, 0).
Hubungan Dua Garis Lurus
y
• Untuk persamaan garis 𝑦 = −2𝑥 + 5:
• Titik potong garis a di sumbu-x (y=0): 10


Garis a
𝑦 = −2𝑥 + 5 Garis k
• 0 = −2𝑥 + 5
• 2𝑥 = 5
• 𝑥 = 2,5 5
• Jadi titik potong garis di sumbu-x adalah (2,5, 0).
• Titik potong garis a di sumbu-y (x=0):
• 𝑦 = −2𝑥 + 5
• 𝑦 = −2.0 + 5 x

• 𝑦=5 0
2 5

• Jadi titik potong garis di sumbu-x adalah (0, 5).


Hubungan Dua Garis Lurus
• Latihan:
1
• Jika garis b memenuhi persamaan 𝑦 = 𝑥 +2
2
• Tentukan hubungan garis b dengan garis k dan
gambarkan grafiknya.

Anda mungkin juga menyukai