Anda di halaman 1dari 9

BAB II

FUNGSI & SISTEM PERSAMAAN LINIER

2.1. Pengertian Fungsi

Fungsi atau pemetaan adalah suatu relasi dari domain ke kodomain yang setiap elemen
pada wilayah domain memiliki pasangan tepat satu dengan elemen pada wilayah kodomain.

Contoh:

Fungsi Fungsi Bukan Fungsi

Fungsi Bukan Fungsi Bukan Fungsi

2.2. Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mewakili nilai-nilai


domain/asal. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang mewakili nilai-nilai
range/hasil.
y  f (x)
x => variabel bebas
y => variabel terikat

MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS - Srava Chrisdes


1
2.3. Sistem Koordinat Cartesius
y

KUADRAN II KUADRAN I

KUADRAN III KUADRAN IV

2.4. Jenis-Jenis Fungsi

2.4.1 Fungsi aljabar

Fungsi aljabar terdiri dari fungsi linier dan fungsi pangkat banyak.
- Fungsi linier adalah suatu fungsi yang variabel bebasnya paling tinggi berpangkat satu.
Contoh: y  3x  5
- Fungsi pangkat banyak adalah fungsi yang variabel bebasnya paling tinggi berpangkat
lebih dari satu.
Contoh: y  x2  4x  4 y  x3 1
,

2.4.2 Fungsi eksponen

Fungsi eksponen adalah fungsi yang variabel bebasnya merupakan bilangan pangkat dari
suatu konstanta. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut:
y  f (x)  ax
dengan a > 1

2.4.3 Fungsi logaritma

Fungsi logaritma adalah fungsi nonlinier yang variabel bebasnya berbentuk logaritma.
Bentuk umumnya adalah sebagai berikut:
y  f (x)  a log x
dengan 0  a 
1 atau a  1.

Sifat-sifat logaritma
Jika g > 0, a > 0, b > 0, dan g ≠ 0, maka berlaku sifat-sifat sebagai berikut:
a) g
log g n  n dengan n  R
b) g
log g  1
c) g
log1  0
d) g
log(a b)  glog a  glog b
e) g
log a  b   log a  log b
g g

f) g
log an  n  glog a dengan n  R

g) g p
log a 1
log a  ; g
log a
p a
log g  log
g
h) g
log a  a log b  glog b
g m
n log am   glog
dengan m dan n adalah bilangan riil dimana n ≠ 0
a
i)
n
j) g
g
log a
a

Pada bab ini, jenis fungsi yang akan dipelajari adalah fungsi linier.

2.5. Bentuk Umum Fungsi Linier

Suatu fungsi linier yang mencakup satu variabel bebas dan satu variabel terikat
mempunyai dua bentuk umum:
1. bentuk umum eksplisit : y  mx  c dengan c konstanta
Kemiringan/gradien => m
2. bentuk umum implisit : ax  by  c  0 dengan c konstanta
Kemiringan/gradien => – a / b

2.6. Kemiringan (Gradien)

Kemiringan dari suatu fungsi linier dengan satu variabel bebas x adalah perubahan pada
variabel terikat y dibagi dengan perubahan pada variabel bebas x. Kemiringan biasanya
dilambangkan m.
y y2  y1
m
x  x2  x1
Contoh:
Tentukan kemiringan garis yang melewati titik A (3,4) dan B (4,3) !
y  y1 3  4
m 2   1
x2  x1 4  3

Secara geometri, kemiringan suatu garis adalah nilai tangen dari sudut yang dibentuk
antara garis dengan sumbu-x positif.
m positif m negatif m=0 m=∞
Syarat-syarat garis lurus yaitu:
a. Jika dua garis saling sejajar, maka kedua garis tersebut mempunyai nilai gradien
yang sama ( m1  m2 ).
b. Jika dua garis saling tegak lurus, maka hasil kali nilai gradien kedua garis tersebut
adalah – 1 ( m1  m2  1).

2.7. Menentukan Persamaan Garis

2.7.1 Metode dua


titik y  y1 y2  y1

x  x1 x2  x1
Contoh:
Carilah persamaan garis yang melalui titik (2,3) dan (6,4) !
y  y1 y2  y1 1 5
y3 43 y x
 

x  x1 x2  x2 62 4 2
x1

2.7.2 Metode satu titik dan satu kemiringan


y  y1  m(x  x1)
Contoh:
Carilah persamaan garis yang melalui titik (6,4) dan kemiringan m = – 2/3 !
2 2
y  y  m(x  x ) → y  4   (x  6) → y   x  8
1 1
3 3
2.8. Melukis Fungsi Linier

Langkah-langkah melukis fungsi linier y  mx  c


a. tentukan titik potong terhadap sumbu-x : y=0
b. tentukan titik potong terhadap sumbu-y : x=0
c. gambarlah pada diagram Cartesius

Contoh:
Gambarlah fungsi y  5x  5 !
Titik potong terhadap sumbu-x:
0  5x    5  5x x  1
5 
(–1,0)
Titik potong terhadap sumbu-y:
y  5(0)  5  y  5
(0,5)
5

x
–1 0
2.9. Sistem Persamaan Linier

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) adalah:


a1x  b1 y 
dimana a1, a2 , b1, b2 , c1, c2 adalah konstanta riil.
c1 a2 x  b2 y
 c2

Dalam suatu sistem persamaan linier, terdapat tiga penyelesaian yang mungkin, yaitu:
a. memiliki solusi tunggal; disebut sistem persamaan konsisten (consistent)
b. tidak memiliki solusi; disebut sistem persamaan tidak konsisten (inconsistent)
c. memiliki solusi yang banyaknya tak terbatas

Metode penyelesaian sistem persamaan linier:


a. metode eliminasi
b. metode substitusi
c. metode campuran (eliminasi-substitusi)

Contoh:
Carilah nilai x dan y yang dapat memenuhi kedua persamaan berikut:
3x  2y  7
2x  4y  10

Eliminasi variabel x :
3x  2y  7  2
6x  4y  14
2x  4y  10 3
6x 12y  30 _
16y  16
y1

Substitusi y ke salah satu persamaan :


3x  2y 
 3x  2(1)   3x  9 x3
7
7 
LATIHAN SOAL

150  20x
1. Jika diketahui f (x)  , hitunglah:
x
a) f (3) c) f (2)
b) f (1) d) f (0)

2. Tentukan kemiringan garis yang melalui:


a) A (2,5) dan B (8,13) c) M (3,4) dan N (–2,7)
b) R (–2,2) dan S (5,5) d) P (–5,–2) dan Q (–6,–8)

3. Carilah persamaan garis berikut ini jika diketahui:


a) A (3,4) dan B (6,9)
b) A (–4, –2) dan m = 0,2

4. Gambarkanlah grafik fungsi linier berikut:


a) y  2x
b) 4y  2x  8
c) 3x  4y  9  0

5. Tentukan nilai x dan y pada persamaan-persamaan berikut.


a) 4x  5y  dan x  3y  1
3
b) y9 dan x  16  y
2x
c) 4x  3y  5 dan 12y  9x  5

Anda mungkin juga menyukai