Anda di halaman 1dari 10

.

   ANALISIS NOVEL EDENDSOR


Karya Wahyu septyaedi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan

hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil analisis unsur –

unsur intrinsik novel Edensor ciptaan Andrea Hirata.

Analisis novel yang berjudul Edensor merupakan implomentasi pembelajaran Bahasa

Indonesia penyusunan dalam bidang sastra. Ada pun unsur intrinsik yaitu Tokoh, watak,

Tema, Setting, Alur, dan sudut pandang. Selain itu tugas ini sebagai tugas terakhir kelas 8

tahun pembelajaran 2012 – 2013.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu penulis

mengucapkan terimakasih setinggi tinggi nya untuk orang tua yang membantu dan mendidik

kita sejak dini, yang kedua untuk kepala sekolah Dr. Tutut Sri Wahyuni Spd yang

memberikan fasilitas sehingga pembelajaran menjadi baik, ada pun yang ke tiga untuk Bu Sri

Lestari Spd sebagai guru Bahasa Indonesia sekaligus wali kelas 8E yang dapat

menyampaikan materi pembelajaran dengan baik sehingga kami dapat memperoleh ilmu

yang tak terhingga, dan yang terakhir yaitu Ibu Nurul sebagai kepala perpustakaan yang dapat

memfasilitasi kami dan tak lupa teman – teman yang lainnya dan kelas 8E khususnya yang

telah membantuk unsur – unsur intrinsik dan berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu,

Laporan hasil analisi unsur – unsur intrinsik masih jauh dari kesempurnaan untuk itu

kritik dan saran yang berbentuk semangat sangat kami butuhkan

Malang, 8 Mei 2012

Penulis
Macam-macam Unsur-unsur intrinstik

1.      Unsur-unsur intrinstik, yaitu:


a)      Judul
            Judul merupakan hal pertama yang paling mudah dikenal oleh pembaca karena
sampai saat ini tidak ada karya yang tanpa judul. Judul sering kali mengacu pada tokoh, latar,
tema, maupun kombinasi dari beberapa unsur tersebut.
b)      Tokoh
            Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi
merupakan ciptaan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang
yang hidup di alam nyata. Di dalam sebuah cerita terdapat dua tokoh yaitu tokoh utama
(sentral) dan tokoh tambahan (periferal). Tokoh dalam fiksi juga memiliki watak seperti
manusia nyata. Ada dua cara menggambarkan watak tokoh, yaitu secara langsung (analitik)
dan tak langsung (dramatik).
c)      Latar (setting)
            Dalam fiksi latar dibedakan menjadi empat macam, yaitu latar tempat, waktu, sosial,
dan budaya. Laar tempat berkaitan dengan masalah geografis. Latar waktu berkaitan dengan
masalah waktu, hari, jam, maupun histories. Latar sosial berkaitan dengan kehidupan
bermasyarakat. Latar budaya berkaitan dengan kebudyaan. Latar memiliki fungsi unuk
memberi konteks cerita.

d)     Alur (plot)
            Alur adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Alur
dibagi menjadi  dua jenis, yaitu alur maju (alur datar, alur linier, alur progresif) dan alur
mundur (alur regresif, alur sorot balik, alur flash back). Tetapi kebanyakan cerita
menggunakan alur campuran artinya sebagian alur maju dan sebagian alur mundur.
e)      Sudut Pandang (point of view)
            Sudut pandang memasalahkan siapa yang bercerita. Sudut pandang dibedakan
menjadi sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Masing-masing sudut pandang
tersebut kemudian dibedakan lagi menjadi:
         Sudut pandang first person central atau akuan sertaan.
         Sudut pandang first person peripheral atau akuan taksertaan.
         Sudut pandang third person omniscient atau diaan mahatahu.
         Sudut pandang third person limited atau diaan terbatas.

f)       Gaya Penulisan
            Gaya (gaya bahasa) merupakan cara pengungkapan seorang yang khas bagi seorang
pengarang. Gaya meliputi penggunaan diksi (pemilihan kata), imajeri (citraan), dan sintaksis
(pilihan pola kalimat).
g)      Tema
            Tema merupakan makna cerita. Tema berfungsi untuk menyatukan unsur-unsur
lainnya dan untuk melayani visi atau responsi pengarang terhadap pengalaman. Tema dapat
dibedakan menjadi beberap macam, yaitu tema jasmaniah, yang berkaitan dengan keadaan
jiwa seorang manusia. Tema organic (moral) yang berhubungan dengan moral manusia.
Tema sosial yang berhubungan dengan masalah politik, pendidikan, dan propaganda. Tema
egoik berhubungan dengan reaksi-reaksi pribadi yang pada umumnya menentang pengaruh
social. Tema ketuhanan yang berhubungan dengan kondisi dan situasi manusia sebagai
makhluk sosial.

Unsur Intrinsik
1)    Tema: Petualangan dua orang bersaudara dalam mencapai cita-cita dan mencari cinta

2)    Penokohan dan Watak

Ikal:

        Pintar ( Aku dan Arai menerima surat pengumuman tes beasiswa itu di Belitong(hal 45))

        Nakal (Nakalku makin menjadi. Aku blingsatan mencari diriku sendiri, tersesat dalam ide-

ide yang sinting.(hal 23))


        Iseng (Kedua, adalah kenakalan yang kusembunyikan jauh di dalam hati, sehingga

Maurent sendiri tak tahu bahwa aku seelalu berusaha agar dia menyebut namanya berulang-

ulang.(hal 83)

        Setia (Aku merindukan A Ling, rindu pada senyumnya,…Aku ingin bertemu, tapi ia masih

raib(hal 160))

Arai:

        Gigih(Arai kembali bersemangat menimbuniku dengan daun-daun rowan sambil tertawa

terkekeh-kekeh(hal 65))

        Setia (Tanggal 14 September adalah ulang tahun Zakiah. Inilah sumber gundah gulana itu.

Sungguh setia cinta dalam hati Arai(hal 230))

Stansfield:

Sombong( Banyak yang heran bagaimana aku bisa akrab dengan Stansfield yang sengak

itu(hal 97))

Townsend:

Keras kepala(Karena itu, orang-orang Vermont terkenal keras kepala hingga lahir

julukan Vermont Stubborn. Nah, Virginia lahir dari keluarga Vermont tulen(hal 97))

Ninochka:

Pemalu (Bukan hanya karena penampilan udiknya, sifat pemalunya, atau olahraga anehnya,

tapi juga karena penyakit bengeknya yang parah(hal 107))

Mashood

        Fanatik (Mashood benar-benar mengagumi sang Imam (hal 238))

        Ramah (“Brother Muslim! Oh, Subhanallah, marhaban, marhaban.” (hal 237))


        Jenaka (Namanya Mashood. Tubuhnya tambun, wajahnya licin, bulat, dan jenaka. (hal

237)) 

3)    Latar

a)     Tempat

Tanjung Pandan (Dua minggu berikutnya aku harus ke Tanjong Pandan mengikuti ujian

sekolah. (hal 4))

Bogor (Di bogor kami melamar kerja (hal 37))

Prancis(Prancis belum bangun ketika kami tiba di terminal bus Galliani(hal 77))

Italia(Penampilan kami yang paling mengesankan adalah di Fontana de Trevi, Roma (hal

248))

Rusia(Dengan menumpang bus sayur atau diam-diam melompat ke gerbong kereta minyak,

kami sampai ke Moskwa(hal 197))

Estonia(Awal September kami sampai ke Estonia(hal 230))

Spanyol (Di Spanyol aku ternganga di bawah kubah Sagrada Familia, aku merasa seperti

berada di dalam kerajaan kaum lelembut.(hal 269))

Islandia (kami ke Islandia, jauh dan harus naik feri(hal 194))

Swiss (Swiss, gemah ripah loh jinawi. Pada setiap sudut tercermin kekayaannya. Kami

menyusuri avenue di Interakun, sebuah mobil Bentley menepi dan menekan klakson hati-hati.

(hal 233))

Inggris (Bus antarkota national express membawaku ke Sheffield, di Midland, wilayah

tengah Inggris, dekat Manchester, Birmingham, dan Leeds.(hal 283))

Perbatasan Nigeria-Mali (Di perbatasan Nigeria dan Mali kami menjumpai serombongan

kafilah pedagang yang akan melintasi Gurun Sahara menuju Burkuni(hal 266))

Zaire (Kami pun samoai ke Zaire dan menemui seorang wanita Skotlandia bernaman Nadine

Scott.(hal 267))
Yunani (Dewi Fortuna tertawa lebar, sampai terbahak-bahak, ketika kami sampai di

Akropolis, Yunani. (hal 212))

Negara-negara Balkan (Sekonyong-konyong, nasib kami berbaik di negeri Balkan. (hal 217))

Rumania (sejak hari pertama di Crainova, Rumania aku waswas. (hal 218))

b)    Waktu

Minggu pagi(kami bertolak ke Bandara Soekarno-Hatta naik Fokker 28 dari bandara perintis

Buluhtumbang di Tanjung Pandan (hal 48))

Waktu Sholat Jum’at (usai khotbah, yang disampaikan dalam bahasa Arab, jemaah berdiri

untuk shalat jum’at, berdesakan (hal 242-243))

Malam terakhir di Jerman (Malam terakhir di Jerman, kami membungkus diri dalam sleeping

bag, tidur di sudut stasiun Kӧln.(hal 193))    

4)    Alur

Campuran (Maju dengan adanya flashback).

5)    Sudut Pandang

Orang pertama, sebagai pelaku utama.

6)    Amanat

        Tak ada yang terjadi secara kebetulan

        Hidup itu penuh tantangan dan rintangan

        Bergaul dengan siapapun juga, kita tetaplah diri kita sendiri.

        Tertawalah, karena dunia akan tertawa bersamamu dan jangan bersedih karena kamu hanya

akan menangis sendirian.

        Bermimpilah, karena TUHAN akan memeluk mimpi-mimpi itu.

.   Kenakalan di masa lalu membuat kita menemui karma di masa depan.

SINOPSIS :
Dulu Ikal sempat berganti nama hingga tiga kali, dari sebuah nama Aqil Barraq

Badruddin berganti menjadi Wadudh dan akhirnya berganti lagi menjadi Andrea Hirata, yang

dengan keputusan Ikal sendiri untuk mengganti dan mau menggunakan nama itu.

Setelah menerima surat keputusan bahwa mereka diterima untuk melanjutkan studi di

Universite De Sorebone, Prancis, Paris. Mereka pun berangkat ke Paris. Sesampainya di

Paris, mereka tidak langsung di perbolehkan untuk tinggal di asrama karena masih adanya

ketidak beresan dalam pengurusan administrasi. Akhirnya mereka harus tidur di taman saat

sedang terjadi badai salju. Dan esok harinya Simon Van Der Wall meminta maaf atas

tindakannnya kemarin.

Sore harinya mereka meminta agar Famke Somers menganta mereka ke lokasi

keberadaan menara Eifel yang bterkenal itu. Sunguh takjub mereka melihatnya, menara yang

dulu hanya menjadi sebuah impinan belaka, kini mereka benar-benar dapat langsung melihat

dengan mata kepalanya sendiri.

Di Paris ternyata terdapat orang Indonesia yang sangat terkenal, yang membuat semua

orang kagum karenanya. Ialah Anggun C.Sasmi, lagu-lagunya sering di putar di radio-radio

local, itu pula yang membuat Arai dan Ikal kagum dengan kota Paris.

Di kampus, Ikal memiliki banyak teman-teman yang berasal dari macam-macan

Negara. Yang masing-masing memiliki kepribadian yang unik menurut pandangannya,

kepribadian yang amat berbeda dari orang-orang Indonesia.

Ada seorang wanita cantik dan elegan yang menjadi sorotan para pria-pria di kampusnya,

Katya namanya, banyak yang telah berusaha merebut hatinya, yang paling menggebu-gebu

untuk mendapatkannya adalah Thompson dan MVRC Manooj, namun tak satu pun yang

berhasil menggaet hatinya. Tapi sosok seorang Ketya malah dengan terang-terangan

mengajak Ikal untuk berpacaran dengannya. Tentu saja Ikal tidak akan menolak ajakannya.

Hari itu ia telah resmi pacaran, ini membuat Thompson dan MVRC Manooj iri bukan
kepalang, karena mereka menganggap sosok seorang Ikal bukanlah pria idaman Katya yang

super injeksen itu.

Namun setelah menjalani hubungan selama dua bulan, akjirnya mereka putus. Ketidak

nyamanan Ikal pada Ketya yang disebabkan karena Ketya menganggap bahwa lelaki

bagaikan sebuah hiburan, apabila telah bosan maka ganti dengan yang baru. Ucapan Ketya

itu membuat Ikal berpikir bahwa Ketya tidak serius dengannya.

Liburan musim panas kaliini, Arai dan Ikal berencanamelakukan pencarian sosok A

Ling, kekasih dambaan Ikal, dengan melakukan perjalanan keliling Eropa hingga Afrika.

Namun karena kelima temannya mendengarrencana itu, maka mereka putuskan untuk ikut

mengelilingi Eropa dengan cara pertaruhan lokasi tempuh terjauh dan pencarian uang dengan

jalur seni.

Perjalanan pun di mula, rute petama Arai dan Ikal adalah Belanda, yakni untuk

menagih janji kepada Famke Somers. Janji itu dibuktikan dengan dibuatkannya sepasang

kostum duyung yang terlihat sangat indah karena kostum itu dibuat oleh para mahasiswa seni

dari Universitas Belanda, yakni teman-teman Fmke sendiri.

Akhirnya mereka pun melakukan pentas jalanan menggunakan kostum. Benar-benar

luarbiasa sambutan para pemirsa, mereka benar-benar antusias untuk berfoto bersama. Dan

yang paling ditunggu-tunggu adalah hasil jerih payah mereka, mereka mendapatkanb

lumayan banyak uang untuk mereka gunakan sebagai pesangon perjalanan mereka

selanjutnya.

Bebagai tempat dan Negara telah mereka jalajahi, kini waktu liburan musim panas

telah habis dan mereka masih berada di Afrika. Maka hari itu juga mereka putuskan untuk

kembali ke Paris, tempat dimana mereka seharusnya berada sekarng ini.

Di Paris, tepatnya di Kafe Nou Camp kami telah berjanji sebelumnya untuk

berkumpul di sini. Jauh di seberang jalan, dua pria berjalan sempoyongan, dialah MVRC
Manooj dan Gonzales. Ternyata mereka berdua hanya mampu menjelajah hingga Swedia,

dan mereka telah terlunta-lunta di sana selama berminggu-minggu. Setelah kedatangan

mereka, Stansfield pun menyusul. Namun ia terlihat sangat berbeda, ia terlihat lebih bersih,

rapid an cantik. Ia datang bersama seorang pria, Antonio Blender namanya. Tak lama

kemudian Townsends datang, ia digandenga oleh pria bertubuh besar. Rupanya persaingan

mereka telah berubah, dari seniman jalanan menjadi pencarian pria. Akhirnya Ninochta tiba,

seperti biasa, ia ceria. Tak jelas apakah ia sukses atau menderita.

Setelah dua hari dari sekembalinya kami ke Paris, tiba-tiba Arai terserang suatu

penyakit akut, yang menyebabkan ia tidak boleh berada di tempat dingin, dan di haruskan

untuk tinggal di tempat tropis. Akhirnya Araipun di pulangkan ke Indonesia. Tinggal Ikal

sendiri kesepian tanpa Arai. Dan cobaan pun bertambah sulit, karena Profesor Turnball

supervaisor thesis Ikal akan pension dan ia akan pulang kampung dan bekerja disana, di

Sheffield, Inggris. Aku tercengang lesu. Kuputuskan untuk mengikutinya guna penyelesaian

thesisku. Akhirnya aku berhasil menyelesaikan thesisiku. Pukul tiga sore ini aku ke rumah

Profesor Turnball jauh di luar Sheffield, tepatnya di Doncaster. Sesampainya di sana Profesor

tidak berada di rumah. Maka ku putuskan untuk jalan-jalan di daerah sana. Takkusangka,

ternyata terdapat sebuah desa yang amat indah seperti desa Edensor impianku. Setelah ku

tanyakan pada orang setempat, ia menjawab. “Sure lof, its Edensor.”

 Daftar Pusaka
.Teeuw.1983. Membaca dan Menilai Sastra.Jakarta: PT.Gramedia

Hirata, Andrea.2008.Edensor. Yogyakarta: PT. Pustaka Bentang

Kartika, Pheni Cahya. 2009. Skripsi: Nilai Nilai Didaktis dalam Novel Laskar Pelangi karya

Adrea Hirata. UMSurabaya: Surabaya

Pradopo, Rachmat Djoko.1994. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra, Gajah Mada University Press:

Jogyakarta
Rahmanto.1988.Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta:PT.Karnisus

Santosa, Drs. Puji.1993.Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra. Bandung:Angkasa 

Semi, M.Atar.1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya 

Wellek, Rene. Agustin Warren. 1993.Teori Kesusastraan. PT Gramedia: Jakarta

 Kesimpulan
Komentar :

1)      Kekurangan dari novel ini adalah banyaknya istilah-istilah dan kalimat-kalimat yang sulit

dimengerti oleh pembaca, seperti pada istilah Gracias senor dan la niege au sahara. Dan

pada kalimat “…. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas

menyelami labirin lika liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba

kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan

molekul uranium: meletup tak terduga duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang

dan terurai…..”.

2)      Kelebihan dari buku ini yaitu kemampuan penulis menggambarkan tokoh-tokoh dalam novel

Edensor yang dapat sangat kuat sehingga membuat pembaca terbawa dalam cerita ini. Dan

novel ini juga dapat membawa pembaca seakan-akan mengalami sendiri pertiwa-peristiawa

yang terjadi di novel ini.

3)      Edensor sangat cocok bagi pelajar karena dapat memotivasi semangat belajar kita.

Anda mungkin juga menyukai