Anda di halaman 1dari 24

TUGAS

PENGANTAR ILMU KOMPUTER


PENERAPAN TEKNOLOGI DI BIDANG
PARIWISATA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Komputer

Di susun oleh :

Nama / NIM : Ardian Lesmana / 10115598


Prayudi Tirta Bayu / 10115608
Loan Lavana Aruan / 10115622
Lucky Ramdani Reza / 10115626
Muhamad Hisyam / 10115628
Siti Sarah Yasmin / 10115630
Mentari Christy / 10115710
Kelas/SMT : IF – 14 / I

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2015
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas perkenan-nya laporan tentang
Penerapan Teknologi dibidang Pariwisata dapat diselesaikan. Tujuan dari pembuatan laporan ini
adalah untuk memberikan gambaran mengenai pemanfaatan teknologi dibidang pariwisata
terutama pariwisata di Indonesia.

Penerapan Teknologi dibidang Pariwisata diuraikan secara jelas pada laporan kegiatan
ini, diantaranya : contoh penerapan teknologi berupa media teknologi, kelebihan dari media
teknologi, kekurangan dari media teknologi, serta hubungan dari media teknologi tersebut
dengan penerapan teknologinya.

Laporan kegiatan ini semoga dapat berguna khususnya bagi kami dan juga bagi orang
orang yang membaca laporan kami ini. Mohon maaf bila masih banyak kekurangan yang
terdapat dalam laporan ini.

Bandung, Desember 2015

DAFTAR IS

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | i


KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
Latar Belakang.........................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
Pariwisata.................................................................................................................................4
A. Pengertian........................................................................................................................4
B. Pengembangan.................................................................................................................4
Sistem Informasi Pariwisata dan Pengembangan Sistem Informasi.........................................5
Contoh Penerapan Teknologi di Pariwisata (e-tourism)...........................................................6
Dampak Positif.........................................................................................................................9
Dampak Negatif.......................................................................................................................9
Manfaat E-Tourism................................................................................................................10
Kekurangan Sistem................................................................................................................10
Tinjauan dan konsep dasar E-Tourism...................................................................................11
Tinjauan dan konsep dasar E-Tourism...................................................................................13
Contoh Media Teknologi ( Agoda , Go smarter. Go Agoda ).................................................14
Sejarah...................................................................................................................................14
Akuisisi...................................................................................................................................14
Referensi................................................................................................................................15
Pranala luar............................................................................................................................15
Analisis Hubungan dari Media Teknologi dengan Penerapan Teknologi...............................15
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................17

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | ii


BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dunia pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil devisa yang memiliki
potensi cukup besar untuk dikembangkan. Sektor pariwisata saat ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat seiring dengan makin meningkatnya kebutuhan akan
pariwisata . Keberhasilan pengembangan pariwisata tidaklah hanya tergantung pada
berapa banyak objek wisata yang dimiliki, keindahan, kealamian dan keunikan budaya
dan tradisi masyarakat disekitar objek atau kawasan wisata namun yang jauh lebih
penting adalah sumber daya manusia sebagai pengelola, sistem manajemen pengelolaan
pariwisata dan informasi pariwisata itu sendiri. Sumber daya manusia yang berkualitas
serta manajemen pengelolaan yang baik dan informasi pariwisata yang akurat, serta
mudah diakses akan mampu mengembangkan potensi-potensi wisata menjadi lebih baik
sehingga  memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat serta
meningkatkan penghasilan suatu daerah atau negara.

Salah satu faktor yang menghambat perkembangan suatu pariwisata adalah pola
promosi dan sistem pengelolaan informasi pariwisata yang belum baik sehingga
terkadang  objek wisata menjadi tidak dikenal dan tentunya tidak menjadi objek tujuan
para wisatawan untuk berwisata. selain itu keterbatasan informasi tentang tujuan wisata,
objek wisata yang menarik, produk atau hasil kerajinan, budaya dan tradisi lokal serta
sarana dan prasarana yang tersedia, serta masalah transportasi untuk mencapai suatu
kawasan wisata juga makin membuat suatu kawasan wisata tidak berkembang dengan
baik.

Harus diakui bahwa kebanyakan pengelolaan informasi kepariwisataan saat ini


hanya bersandar pada pengelolaan konvensional yang menggandalkan penjualan
pariwisata dengan promosi lewat majalah pariwisata, brosur pariwisata, dan informasi
dari mulut ke mulut. Hal ini terutama banyak berlaku pada sektor pariwisata di daerah

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 1


atau kota-kota kecil di Indonesia, Keterbatasan informasi inilah yang membuat
pariwisata di daerah-daerah menjadi susah berkembang.

Perkembangan dunia teknologi informasi yang ditandai dengan penggunaan


internet yang meningkat sangat pesat haruslah dimanfaatkan dengan sebaik baiknya
dalam pengembangan dunia kepariwisataan di indonesia. Pemanfaatan teknologi
informasi ini akan memudahkan informasi bagi para wisatawan tentang objek-objek
wisata dengan sarana dan prasarana pendukungnya, informasi tentang rute, jarak, biaya
dan moda yang dapat digunakan untuk mencapai suatu lokasi wisata.

Saat ini perencanaan pengembangan sektor pariwisata nasional memang telah


direncanakan dengan baik dengan dibuatnya satu rencana induk pengembangan
pariwisata nasional (RIPPN) yang diteruskan dengan rencana induk pengembangan
pariwisata  (RIPPDA) baik itu di tingkat provinsi maupun di tingkat kota dan kabupaten
yang berisi informasi tentang potensi-potensi objek wisata dengan segenap sarana dan
prasarana pelengkapnya, gateway dan rencana perjalanan wisata, namum hal ini
menjadi tidak efektif karena terkadang hanya tertinggal sebagai laporan pengisi lemari
di instansi pemerintahan terutama instansi yang mengelola pariwisata dan kebudayaan,
laporan inipun juga menjadi laporan yang susah di akses tampa adaya perijinan dengan
segenap tradisi-tradisi pengelolaan birokrasi yang rumit membuat informasi tentang
potensi objek-objek menjadi tidak diketahui orang banyak.

Melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukan suatu upaya penyusunan rencana
pengembangan pariwisata nasional yang berbasis pada sistem teknologi informasi yang
memperkenalkan segenap potensi wisata, sarana dan prasarana pendukung, kemudahan
akses dan transportasi, paket wisata yang ditawarkan, biaya, rute dan jarak serta hal-hal
yang berkenaan dengan pariwisata di tiap-tiap daerah. Informasi yang diberikanpun
bukan sekedar data base jumlah dan jenis objek wisata saja, namun juga dengan
visualisasi objek dan fasilitas, peta citra satelit sehingga informasi ini dapat
dimanfaatkan oleh para wisatawan untuk menentukan daerah tujuan wisata, jadwal
kegiatan wisata, paket wisata yang dipilih, waktu yang diperlukan, biaya, moda yang
akan digunakan serta kemudahan transaksi lainnya.

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 2


Dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan informasi pariwisata
yang memberikan kemudahan bagi pihak pemerintah atau pengelola suatu objek atau
kawasan wisata dalam mempromosikan potansi-potensi wisatanya serta kemudahan
para wisatawan dalam memilih daerah tujuan wisata, paket-paket wisata, akomodasi dan
moda transportasi yang akan digunakan, serta adanya ruang interaksi, maka diharapkan
akan membawa perkembangan bagi sektor pariwisata nasional sehingga mampu
menjadi salah satu sektor unggulan dalam peningkatan pendapatan atau devisa Negara
di masa mendatang.

Rumusan Masalah

1. Apa itu pariwisata?


2. Pengertian Sistem informasi Dan Pengembangan Sistem Informasi.
3. Tujuan dan Konsep Dari E-Tourism.
4. Apa saja contoh penerapan teknologi di bidang pariwisata.
5. Apa contoh media teknologi yang di gunakan di bidang pariwisata?
6. Tinjauan Dan Konsep Dasar.
7. Dampak Positif dan Negatif.
8. Apa kelebihan dan kekurangan dari media tersebut?
9. Apa hubungan dari media teknologi tersebut dengan penerapan teknologi
dibidang pariwisata?

Tujuan
1. Mengetahui dan memahami definisi pariwisata
2. Mengetahui dan memahami contoh penerapan teknologi di bidang
pariwisata
3. Mengetahui dan memahami media teknologi yang di gunakan di bidang
pariwisata
4. Mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan dari media tersebut
5. Mengetahui dan memahami hubungan dari media teknologi tersebut
dengan penerapan teknologi dibidang pariwisata

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 3


BAB II

PEMBAHASAN
Pariwisata
A. Pengertian
Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar
dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama
mereka tinggal ditempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka .
Sedang Freuler mengemukakan bahwa pariwisata dalam artian moderen adalah merupakan
fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian
hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam dan khususnya
disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia
sebagai hasil daripada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta penyempurnaan
dari alat-alat pengangkutan (Yoeti, 1997 : 17 ).
Dalam pengertian sederhana pariwisata dapat didefinisikan sebagai bentuk kegiatan
manusia untuk mencari hiburan atau menghilangkan stress dengan mengunjungi dan menikmati
tempat-tempat tertentu yang menawarkan keindahan, keunikan atau memberikan suasana yang
berbeda dengan tempat dimana aktivitas rutin manusia atau masyarakat itu berlangsung dan
para pelaku wisata ini biasa disebut dengan wisatawan dan wisatawan ini merupakan unsur
utama dalam pariwisata.
Terlaksananya kegiatan pariwisata tergantung pada adanya interaksi antara wisatawan dan
obyek wisata, yang didukung dengan berbagai sarana dan prasarana pariwisata. Ketiga faktor itu
saling mempengaruhi. Sebuah obyek wisata akan dikatakan menarik jika banyak dikunjungi
wisatawan. Sebaik apa pun suatu obyek wisata, jika tidak ada yang mengunjungi, tidak akan
dikatakan menarik perhatian wisatawan. Pelaku perjalanan akan disebut wisatawan ketika
mereka melakukan kegiatan wisata atau kegiatan yang bersifat rekreatif untuk menikmati suatu
obyek wisata. (o, 2006 : 57).
Pariwisata sendiri meliputi berbagai jenis yakni pariwisata pantai, pariwisata etnik,
pariwisata budaya, pariwisata sejarah, pariwisata alam, pariwisata agro, pariwisata kota,
pariwisata sosial dan pariwisata alternatif. Kegiatan pariwisata ini dapat dilakukan dengan
mengunjungi satu objek wisata tertentu atau kawasan wisata yang menawarkan beberapa
macam objek wisata didalamnya.

B. Pengembangan
diartikan sebagai suatu proses yang dinamis dengan menggunakan segala sumber
daya yang ada guna mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Pengembangan ini dapat
dalam bentuk wujud fisik maupun mutu dalam artian kualitas atau kuantitas. (Suyitno,
1997 : 27)
Pengembangan adalah memajukan atau memperbaiki, meningkatkan suatu yang
ada. Perkembangan suatu wilayah biasanya dilandasi oleh produktivitas yang dicapai
melalui kombinasi yang tepat antara sumberdaya produksi seperti; alam, tenaga, modal,
dan keterampilan. Adapun strategi peningkatan produksi dan pendapatan bertitik tolak
pada permintaan akhir, meliput kegiatan pariwisata. Teori yang berkembang saat ini
adalah bahwa perekonomian suatu negara hendaknya berlandaskan kebijakan investasi

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 4


yang dapat menciptakan dampak kegiatan ekonomi eksternal seperti; investasi untuk
meningkatkan pendapatan tak langsung dan investasi prasarana fisik. Kebijakan
investasi tersebut hendaknya juga dilengkapi dengan kebijakan yang memungkinkan
penyebarluasan ilmu pengetahuan serta kebijakan yang memungkinkan untuk
meningkatkan mobilitas sumberdaya alam, modal, dan teknologi didalam suatu negara
maupun antara negara. (Rustan U.: 1997).
Pengembangan pariwisata dapat dilakukan dengan perbaikan atau peningkatan
mutu objek atau kawasan wisata dengan perbaikan sarana dan prasarana serta
peningkatan pelayanan dalam hal akomodasi dan transportasi dan dilakukan dengan
terstruktur, teratur dan dalam satu sistem yang terintegrasi antar komponen-kompnen
pengembangan pariwisata. Hal yang juga menjadi sangat penting dalam hal
pengembangan pariwisata adalah sitem promosi dalam hal penjualan dan pencitraan
suatu daerah tujuan wisata, objek wisata dan kawasan wisata. Kendala pengembangan
pariwisata nasional saat ini adalah masih banyak daerah yang belum mampu mengelola
potensi-potensi  wisata dengan baik serta pola pengelolaan kawasan wisata yang masih
konvensional sehingga sistem manajemen dan sistem informasi penjualan potensi
wisata belum begitu mampu berjalan dengan baik dan terkadang tidak sanggup bersaing
dengan kawasan wisata di Negara-negara tetangga.
Kemajuan teknologi informasi saat ini serta tingginya penggunaan internet saat
ini mestinya dimanfaatkan dengan baik dalam hal pengelolaan informasi kepariwisataan
sehingga calon wisatawan dapat dengan mudah mengakses informasi tentang suatu
daerah tujuan wisata, kawasan ataupun objek wisata beserta dengan segenap sarana dan
prasarana pendukung serta paket-paket wisata yang ditawarkan serta biaya dan lama
waktu yang akan digunakan untuk berwisata.

Sistem Informasi Pariwisata dan Pengembangan Sistem Informasi


Merujuk pada pengertian sistem informasi, yakni sekumpulan komponen-
komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung
proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian (Prahasta, 2009, h. 93)
sedangkan pariwisata dapat diartikan sebagai suatu kegiatan manusia yang melakukan
perjalanan ke suatu daerah dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan
kesehariannya dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan bersenang-senang atau bisnis
(Ismiyanti, 2010), maka dari dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
sistem informasi pariwisata adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama
untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan data yang
berhubungan dengan hasil kebudayaan, tata cara hidup suatu masyarakat serta kekhasan
alam yang dimiliki daerah tertentu yang berbeda dengan lingkungan keseharian.
Pengembangan sistem informasi pariwisata dilakukan melalui beberapa tahapan
dan tiap-tiap tahapan menghasilkan sesuatu yang lebih rinci dari tahapan sebelumnya.
Tahap awal dari pengembangan sistem umumnya dimulai dengan mendeskripsikan

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 5


kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro,
diikuti dengan penjabaran rencana dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan
jangka panjang, Masukan (input) utama yang dibutuhkan dalam tahap ini berupa
Kebutuhan Strategi organisasi atau pengelola kawasan wisata, dalam rangka
pengembangan sektor pariwisata.
Tahapan-tahapan pembangunan sistem  informasi ini berupa : tahapan perencanaan
berdasarkan masukan kebutuhan, tahapan analisis, tahapan perancangan atau desain,
tahapan pembangunan fisik, tahapan inflementasi, dan tahapan pasca implementasi.
Pembangunan dan pengembangan sistem informasi yang akan di transformasikan
terhadap pengembangan sektor pariwisata haruslah betul-betul direncanakan dengan
sebaik-baiknya agar kiranya penerapan teknologi informasi dalam satu sistem informasi
ini dapat memberikan hasil yang maksimal bagi pengembangan dan perkembangan
sektor pariwisata.

Contoh Penerapan Teknologi di Pariwisata (e-tourism)


A. Defenisi
E-tourism merupakan suatu konsep pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan daya guna dalam bidang pariwisata, memberikan berbagai jasa layanan
pariwisata kepada customers dalam bentuk telematika, dan menjadikan penyelenggaraan
pemasaran pariwisata lebih mudah diakses.
B. Tujuan
Tujuan dari e-tourism ini adalah untuk menghasilkan perbedaan antara e-tourism yang sudah
di kenal oleh masyarakat luas, dan meningkatkan kehidupan kepariwisataan dalam bentuk
globalisasi dengan menggunakan layanan yang memasarkan tiket perjalanan wisata on-line,
hotel, lokasi pariwisata, restaurant, transportasi, dan paket wisata secara on-line.
C. Visi
Lahirnya suatu layanan yang terintegrasi dalam menarik wisatawan domestik dan manca
negara khususnya, dan menjadikan pariwisata No.1 di Indonesia, serta menjadi sumber
pendapatan negara terbesar di Indonesia.

D. ALUR KEGIATAN E-TOURISM

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 6


E. Alur System Informasi Kegiatan E-Ecommerce

Terdiri dari dua bagian Kegiatan E-commerce yaitu Bussines To Costumer dan
Bussines To Bussines.

F. Alur System B2C sub System Pemesanan E-Tourism

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 7


G. Alur System B2B sub System Billing & Teknik

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 8


Dampak Positif

IT atau teknologi informasi bisa diaplikasikan pada semua aspek atau bidang pariwisata.
Pemanfaatan IT untuk pariwisata saat ini merupakan hal yang wajib dilakukan untuk
kepentingan promosi dan informasi. Dengan memanfaatkan IT maka informasi dan komunikasi
dapat dilakukan dengan cepat, efisien dan akurat sehingga akan sangat membantu para
wisatawan sebelum memutuskan tujuan liburan mereka. Selain itu bidang IT juga difungsikan
dalam aplikasi yang terdapat di masing-masing hotel, penginapan, restoran atau travel untuk
memudahkan transaksi yang terjadi seperti pemesanan kamar, tiket pesawat, pembayaran dan
sebagainya. Pemanfaatan IT untuk ini tentu saja akan meminimalisir kesalahan atau human
error yang umum terjadi.

Pemanfaatan IT untuk pariwisata dewasa ini sudah terbilang tinggi. Para pelaku bisnis
sudah mulai menyadari betapa besar pengaruh teknologi informasi untuk kelancaran bisnis
mereka. Mereka tidak ragu lagi untuk memasang perlengkapan IT yang canggih dan
menerapkan aplikasi terbaik untuk kenyamanan dan keamanan di tempat usaha mereka. Sebut
saja layanan seperti website/portal informasi mengenai gambaran bisnis, aplikasi reservasi
online untuk hotel, paket wisata, transportasi dll serta aplikasi sistem pembayaran online.
Dengan layanan seperti ini para wisatawan yang menggunakan jasa mereka tentu saja akan
merasa aman dan nyaman.

Keuntungan pemanfaatan IT untuk Pariwisata antara lain:

 Komunikasi tidak mengenal batas ruang dan waktu


 Jangkauan sangat luas di seluruh dunia
 Akses informasi sangat cepat dan murah
 Penyampaiam informasi menjadi akurat dan up to date
 Menambah kredibilitas suatu perusahaan karena memiliki website atau email

Dampak Negatif
Masalah penganggaran selalu menjadi kendala utama dalam menyiapkan data
pariwisata dengan menggunakan Teknologi Informasi. Untuk membangun sarana dalam
merepresentasikan, menyimpan dan memelihara data pariwisata menggunakan media
internet membutuhkan biaya yang cukup besar. Biaya ini bukan hanya dari segi
pembelian perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga biaya penyiapan informasi
pariwisata yang tepat dan relevan. Setelah penyiapan dilakukan, juga diperlukan biaya
untuk pemeliharaan, mengingat data pariwisata sangat dinamis sehingga membutuhkan
penanganan yang seksama. Kebutuhan perangkat lunak lebih mudah diperoleh asalkan
biayanya tersedia. Tapi kebutuhan untuk menyiapkan data pariwisata seperti di atas
yang harus dapat disimpan secara baik bukan pekerjaan yang mudah. Hal ini disebabkan
masih sulitnya mencari data pariwisata yang akurat serta langkanya ahli pariwisata. Kita
tidak dapat mengisi suatu informasi pariwisata dengan data pariwisata yang seadanya

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 9


atau asal-asalan. Selain itu untuk dapat melakukan interaksi dengan internet tentunya
diperlukan sarana perangkat keras yang memadai dan jaringan komputernya. Hal ini
masih dapat diatasi dengan sistem penyewaan sarana seandainya yang bersangkutan
tidak memiliki sendiri.
Kendala lain adalah sosial budaya terutama bagi bangsa Indonesia karena kalau
menggunakan internet maka interaksi antar manusia menjadi berkurang. Hal ini akan
menimbulkan kecanggungan bagi sebagian besar masyarakat, apalagi penggunaan
Teknologi Informasi bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia masih merupakan
hambatan. Hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia yang biasa berinteraksi dengan
internet dan umumnya adalah masyarakat usia muda.
Kendala lain adalah soal keamanan dimana masyarakat kita biasanya setelah
membayar sesuatu maka akan langsung menerimanya, atau malahan kalau mungkin
berhutang dulu. Dengan adanya internet maka uang akan ditagih lebih dulu melewati
kartu kredit yang bersangkutan, sedangkan produk baru diberikan belakangan. Hal
seperti ini akan menimbulkan keraguan karena timbul perasaan tidak aman.

Manfaat E-Tourism antara lain:


1.Menghasilkan sebuah kegiatan yang terotomatisasi dari kegiatan system e-tourism
menjadi layanan jasa pariwisata kepada costumers dalam bentuk telematika yang mudah
diakses kapan saja dimana saja melalui jaringan internet
2.Menghasilkan suatu pemasaran pariwisata online yang dilengkapi fasilitas yang di
perlukan oleh costumers
3.Mempermudah pembayaran pemesanan tempat pariwisata dan tiket
4.Adanya search Engenee sehingga user dapat melakukan pencarian tempat wisata yang
diinginkan.
Dengan adanya e-tourism ini kami mempermudah para turis yang akan melakukan
kunjungan wisata khususnya disulawesi selatan ,disamping memberikan keringanan
bagi turis juga mengurangi biaya mereka karena mereka hanya cukup online lewat
internet mereka mendapatkan informasi tempat wisata yang ada di sulawesi selatan
terlebih dahulu tanpa harus langsung ketempatnya.
Situs kami ini juga memperkenalkan berbagai keunikan-keunikan tempat wisata
disulawesi selatan sehingga secara tidak langsung meningkatkan daya guna dan
menggali potensi-potensi alam dari daerah tersebut,dan juga potensi pariwisata ini dapat
menimbulkan dampak multiplier, yang mana dengan adanya peningkatkan kunjungan
wisatawan maka akan membuka lapangan pekerjaan di daerah tersebut.

Kekurangan Sistem ini antara lain:


1.Cakupannya tempat pariwisata yang kami tampilkan masih sangat terbatas sehingga
memungkinkan adanya tempat wisata yang tidak ditemukan.

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 10


2.Masih banyak kendala yang dihadapi dalam pembuatan interface (tampilan) website
untuk menghubungkan ke link-link subsystem.

Tinjauan dan konsep dasar E-Tourism


Konsep E-Tourism pada dasarnya merupakan konsep yang masih baru dan belum
mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak yang bergerak dalam bidang
pariwisata, khususnya di Indonesia. E-Tourism masih di lihat sebagai sesuatu hal yang
masih perlu dikaji lebih jauh mengenai keberadaan. Meskipun dilain pihak dalam
pengembangan pariwisata penekanan terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan
Internet sudah tinggi, namun hal ini tidak di barengi dengan aplikasi internet tersebut
sebagai alat pengembangan pariwisata. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka
pengembangan E-Tourism sangat terkait erat dengan penggunaan internet sebagai
media utama yang dipakai dalam pengelolaan informasi dan promosi penjualan jasa
pariwisata.
Pada hakekatnya internet memiliki peran yang tidak terpisah dalam perkembangan
teknologi, terutama pariwisata. Internet telah menjadi salah satu solusi yang ditawarkan
untuk mempermudah kinerja pengembangan pariwisata di Indonesia.  Lewat internet
banyak hal bisa di akses secara mudah, serta digunakan oleh sebagian besar masyarakat
didunia.  Hal ini memungkinkan penyebaran informasi mengenai pengembangan
pariwisata bisa diakses kapan, dimana, serta oleh siapa saja. Pemanfaatan internet dalam
pasar pariwisata dipakai sebagai la ndasan dalam pengambilan kebijakan strategis
pariwisata, dan merupakan dasar perubahan/inovasi pariwisata yang lebih efektif. Hal
ini terlihat dari pengembangan infrastruktur, human capacity, dan integrasi konsep
elektronik bisnis tingkat rendah oleh penyedia pariwisata lokal, pemerintah, dengan
menambah aturan utama dalam menumbuhkan paritisipasi dan pemasukan perusahaan
pariwisata.

Teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan dampak pada promosi,


pemasaran, dan penjualan pariwisata. Karena wisatawan kini tidak sabar menunggu
informasi yang biasanya diberikan melalui biro jasa perjalanan ataupun organisasi
pengelola kawasan wisata sehingga mereka lebih senang mencari sendiri apa yang ada
di benaknya sehingga mampu meyakinkan bahwa produk yang dipilihnya adalah yang
terbaik. aplikasi internet dalam pariwisata pada dasarnya tercermin dalam suatu sistem

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 11


distribusi pariwisata yang lebih mengarah pada transformasi pengembangan industri
pariwisata dari perantara tradisional ke arah perantara internet.
Sistem kepariwisataan yang berbasiskan E-Tourism dengan penekanan pada online
booking, dan mendasarkan pada sistem  yang dibuat oleh Prantner, Siorpaes, dan
Bachlechner, (2005), namun pengembangannya harus disesuaikan berdasarkan
perkembangan pariwisata di Indonesia, dimana konsumen pariwisata kembali
diperhadapkan dengan hal klasik seperti ketersediaan waktu dan harga/keuangan. 
Kemudian sistem ini juga diperhadapkan dengan masalah yang sama yakni akomodasi,
transportasi, serta fasilitas dari aktivitas yang akan disiapkan.  Namun yang berbeda dan
menjadi ciri khas dari sistem ini adalah, adanya satu konsep objek wisata yang lebih
terfokus untuk masalah kebudayaan, serta kawasan wisata yang ada.
Adapun alasan dasar mengapa hal-hal tersebut diangkat dan menjadi salah satu
prioritas adalah karena lewat hal ini budaya Indonesia secara khusus diperkenalkan
kepada konsumen dalam hal ini turis, dilain sisi budaya yang ada akan terus dijaga dan
dilestarikan oleh masyarakat, karena lewat budaya ini bukan saja identitas yang akan
tetap dipertahankan namun juga lewat budaya, masyarakat setempat pun mendapatkan
penghasilan. Begitu juga kawasan wisata yang selama ini memiliki potensi yang besar
namun belum diperhatikan bisa dapat dimaksimalkan oleh pemerintah daerah.
Lewat sistem online booking, sangat mempermudah konsumen merencanakan serta
melakukan perhitungan yang tepat untuk mendapatkan paket liburannya. Hal ini
disebabkan karena konsumen dalam hal ini wisatawan dapat mengetahui kepastian
biaya yang dikeluarkan pada saat melakukan perjalanan. Disamping itu, wisatawan juga
dapat memperoleh kepastian akan aktivitas yang akan dilakukan pada saat melakukan
perjalanan.
Disisi lain, dengan adanya informasi yang komperhensif mengenai jarak ke lokasi
wisata dan juga jarak perjalanannya, maka akan mempermudah wisatawan dalam
mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan ke lokasi wisata tersebut. Oleh
karena itu, jarak, tidak lagi menjadi masalah yang terlalu signifikan dalam penyampaian
informasi untuk efisiensi dan efektifitas wisatawan.
Berdasarkan uraian diatas, maka kehadiran E-Tourism dalam meningkatkan
pendapatan pariwisata sangatlah penting karena pengoptimalan potensi pariwisata tidak
hanya berada dalam arah pembenahan lokasi maupun objek wisata, namun harus diikuti

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 12


dengan pemafaatan teknologi internet dalam melakukan promosi serta pemesanan
langsung oleh wisatawan.

Tinjauan dan konsep dasar E-Tourism


Konsep E-Tourism pada dasarnya merupakan konsep yang masih baru dan belum
mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak yang bergerak dalam bidang
pariwisata, khususnya di Indonesia. E-Tourism masih di lihat sebagai sesuatu hal yang
masih perlu dikaji lebih jauh mengenai keberadaan. Meskipun dilain pihak dalam
pengembangan pariwisata penekanan terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan
Internet sudah tinggi, namun hal ini tidak di barengi dengan aplikasi internet tersebut
sebagai alat pengembangan pariwisata. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka
pengembangan E-Tourism sangat terkait erat dengan penggunaan internet sebagai
media utama yang dipakai dalam pengelolaan informasi dan promosi penjualan jasa
pariwisata.
Pada hakekatnya internet memiliki peran yang tidak terpisah dalam perkembangan
teknologi, terutama pariwisata. Internet telah menjadi salah satu solusi yang ditawarkan
untuk mempermudah kinerja pengembangan pariwisata di Indonesia.  Lewat internet
banyak hal bisa di akses secara mudah, serta digunakan oleh sebagian besar masyarakat
didunia.  Hal ini memungkinkan penyebaran informasi mengenai pengembangan
pariwisata bisa diakses kapan, dimana, serta oleh siapa saja. Pemanfaatan internet dalam
pasar pariwisata dipakai sebagai la ndasan dalam pengambilan kebijakan strategis
pariwisata, dan merupakan dasar perubahan/inovasi pariwisata yang lebih efektif. Hal
ini terlihat dari pengembangan infrastruktur, human capacity, dan integrasi konsep
elektronik bisnis tingkat rendah oleh penyedia pariwisata lokal, pemerintah, dengan
menambah aturan utama dalam menumbuhkan paritisipasi dan pemasukan perusahaan
pariwisata.

Teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan dampak pada promosi,


pemasaran, dan penjualan pariwisata. Karena wisatawan kini tidak sabar menunggu
informasi yang biasanya diberikan melalui biro jasa perjalanan ataupun organisasi
pengelola kawasan wisata sehingga mereka lebih senang mencari sendiri apa yang ada
di benaknya sehingga mampu meyakinkan bahwa produk yang dipilihnya adalah yang
terbaik. aplikasi internet dalam pariwisata pada dasarnya tercermin dalam suatu sistem
distribusi pariwisata yang lebih mengarah pada transformasi pengembangan industri
pariwisata dari perantara tradisional ke arah perantara internet.
Sistem kepariwisataan yang berbasiskan E-Tourism dengan penekanan pada online
booking, dan mendasarkan pada sistem  yang dibuat oleh Prantner, Siorpaes, dan
Bachlechner, (2005), namun pengembangannya harus disesuaikan berdasarkan
perkembangan pariwisata di Indonesia, dimana konsumen pariwisata kembali
diperhadapkan dengan hal klasik seperti ketersediaan waktu dan harga/keuangan. 
Kemudian sistem ini juga diperhadapkan dengan masalah yang sama yakni akomodasi,

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 13


transportasi, serta fasilitas dari aktivitas yang akan disiapkan.  Namun yang berbeda dan
menjadi ciri khas dari sistem ini adalah, adanya satu konsep objek wisata yang lebih
terfokus untuk masalah kebudayaan, serta kawasan wisata yang ada.
Adapun alasan dasar mengapa hal-hal tersebut diangkat dan menjadi salah satu
prioritas adalah karena lewat hal ini budaya Indonesia secara khusus diperkenalkan
kepada konsumen dalam hal ini turis, dilain sisi budaya yang ada akan terus dijaga dan
dilestarikan oleh masyarakat, karena lewat budaya ini bukan saja identitas yang akan
tetap dipertahankan namun juga lewat budaya, masyarakat setempat pun mendapatkan
penghasilan. Begitu juga kawasan wisata yang selama ini memiliki potensi yang besar
namun belum diperhatikan bisa dapat dimaksimalkan oleh pemerintah daerah.
Lewat sistem online booking, sangat mempermudah konsumen merencanakan serta
melakukan perhitungan yang tepat untuk mendapatkan paket liburannya. Hal ini
disebabkan karena konsumen dalam hal ini wisatawan dapat mengetahui kepastian
biaya yang dikeluarkan pada saat melakukan perjalanan. Disamping itu, wisatawan juga
dapat memperoleh kepastian akan aktivitas yang akan dilakukan pada saat melakukan
perjalanan.
Disisi lain, dengan adanya informasi yang komperhensif mengenai jarak ke lokasi
wisata dan juga jarak perjalanannya, maka akan mempermudah wisatawan dalam
mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan ke lokasi wisata tersebut. Oleh
karena itu, jarak, tidak lagi menjadi masalah yang terlalu signifikan dalam penyampaian
informasi untuk efisiensi dan efektifitas wisatawan.
Berdasarkan uraian diatas, maka kehadiran E-Tourism dalam meningkatkan
pendapatan pariwisata sangatlah penting karena pengoptimalan potensi pariwisata
tidak hanya berada dalam arah pembenahan lokasi maupun objek wisata, namun
harus diikuti dengan pemafaatan teknologi internet dalam melakukan promosi serta
pemesanan langsung oleh wisatawan.

Contoh Media Teknologi ( Agoda , Go smarter. Go Agoda )


Agoda adalah perusahaan Internet yang menyediakan layanan reservasi properti hotel atau
resor secara online yang difokuskan terutama untuk kawasan Asia Pasifik, dengan basis
operasional yang berada di Bangkok, Singapura, dan Filipina.
Sejarah

Perusahaan didirikan oleh Michael Kenny pada akhir tahun 1990-an dengan nama
PlanetHoliday.com pada awalnya konsep ini untuk menggunakan kekuatan yang
berkembang dari mesin pencari untuk mengisi kekosongan yang dirasakan mengenai
hotel dan informasi perjalanan. PlanetHoliday adalah salah satu dari sebuah industri
situs web reservation hotel yang kemudian berkembang menjadi bisnis multi-miliar
dolar.

Fitur Aplikasi Agoda

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 14


 Mendukung geolocation
 Mencari hotel di sekitar kita
 Mencari hotel berdasar lokasi dan waktu yang kita tentukan
 Filter daftar hotel sesuai kebutuhan kita
 Peta
 Pilihan mata uang untuk transaksi
 Detil informasi hotel (alamat, deskripsi, harga, tipe kamar, fasilitas, dll)
 Foto
 Review dan rating
 Reservasi kamar

Fitur dan tampilan aplikasi Agoda ini patut dipuji. Fiturnya sangat lengkap dan detil.
Tampilannya bagus dan enak dilihat. Pengaturan halaman dan navigasinya membuat
aplikasi ini mudah digunakan. Secara keseluruhan, aplikasi ini bisa dibilang luar biasa.

Walaupun bisa dibilang banyak, fitur yang ditawarkan oleh aplikasi reservasi hotel ini
dibuat untuk membantu kita menemukan apa yang kita cari. Mulai dari pilihan lokasi (di
sekitar kita atau kita tentukan sendiri), pilihan filter, sampai pilihan mata uang yang kita
gunakan. Untuk referensi pun, informasi yang ditawarkan lebih dari cukup. Kita bisa
melihat foto-foto dari hotel yang bersangkutan, dan kita bisa melihat rating sekaligus
review yang diberikan oleh mereka yang pernah tinggal di hotel tersebut.

Tampilannya yang bersih dan pengaturan layout (termasuk penggunaan font) yang
cerdik membuat informasi yang begitu banyak hadir dengan rapi. Tidak ada kesan
penuh sesak di aplikasi ini. Kita dapat membaca informasi yang ditampilkan dengan
baik dan fokus.

Akuisisi

Pada bulan November 2007 perusahaan Agoda kemudian diakuisisi oleh Priceline.com
(NASDAQ: PCLN) akuisisi ini merupakan akuisisi internasional yang ketiga. dan pada
saat sekarang sekarang memiliki sekitar 300 karyawan. Pengguna mencari ketersediaan
layanan terdapat dilayani dalam 21 bahasa antara lain termasuk bahasa Indonesia, Cina,
Inggris, Perancis, Spanyol, Jepang dan Thailand.
Referensi

1. ^ "Priceline acquires Asian online hotel reservation service Agoda". Diakses


tanggal 2009-06-18.
2. ^ "Agoda acquisition by Priceline". Diakses tanggal 2009-06-18.
Pranala luar

 (Inggris) Situs web resmi Agoda


 (Inggris) Situs web resmi Priceline
 (Inggris) Situs web resmi Travelmole

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 15


Analisis Hubungan dari Media Teknologi dengan Penerapan
Teknologi
Penerapan sistem E-tourism ini memberikan informasi tentang objek wisata serta
paket wisata dengan segenap komponen-komponen pendukungnya melalui website
pariwisata dan bersifat interaktif dengan wisatawan yang membutuhkan informasi.
Tampilan yang menarik dan dengan konten-konten yang lengkap serta informasi yang
akurat dan senantiasa terbarukan yang disediakan oleh website pariwisata akan menjadi
faktor penarik bagi wisatawan untuk selalu mengakses website dan mengenali lebih
jauh tentang objek-objek wisata yang ditawarkan, sehingga melalui E-Tourism paling
tidak dapat memberikan peningkatan pendapatan pada sektor  kepariwisataan bagi
pariwisata Indonesia.
Berdasarkan ketersediaan berbagai aspek seperti akamodasi, objek wisata, fasilitas
untuk mendukung aktivitas wisatawan, , dan adanya informasi yang lengkap tentang
jarak perjalanan yang dilengkapi dengan ketersediaan peta citra satelit dan didukung
oleh kecocokan harga dan waktu, maka akan sangat membantu wisatawan untuk
mengambil keputusan didalam melakukan perjalanan wisata ke Indonesia.
E-tourism dipandang sebagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan daya guna dalam bidang pariwisata, memberikan
berbagai jasa layanan pariwisata kepada customers dalam penyelenggaraan pemasaran
pariwisata yang lebih mudah diakses.

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 16


BAB III
KESIMPULAN

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil devisa yang memiliki
potensi cukup besar untuk dikembangkan.

Pengembangan potensi pariwisata tidak hanya berada dalam arah pembenahan


lokasi maupun objek wisata, namun harus diikuti dengan pemafaatan teknologi
informasi.

Pemanfaatan teknologi informasi untuk pariwisata wajib dilakukan untuk


kepentingan promosi dan informasi. Dengan memanfaatkan IT maka informasi dan
komunikasi dapat dilakukan dengan cepat, efisien dan akurat sehingga akan sangat
membantu para wisatawan sebelum memutuskan tujuan liburan mereka.

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 17


BAB IV
Pertanyaan
 Bagaimana Caranya kita Untuk Mengajukan Tempat Wisata yang belum tersedia di
Agoda.com
 Apakah ada Media sosial untuk menyebarkan perpariwisataan sebelum menggunakan
media social
 Selain agoda. Apasaja teknologi informasi yang bertujuan untuk Mempromosikan Tempat
tempat parisiwasata

Jawaban
 Bagaimana Caranya kita Untuk Mengajukan Tempat Wisata yang belum tersedia di
Agoda.com ???
Jawab
Agoda telah menyediakan Fasilitas untuk User berkomunikasi langsung dengan agoda,
Melalui link www.agoda.com/id-id/info/contact-agoda.html atau melalui nomor telepon
+44 20 3027 7900

 Apakah ada Media sosial untuk menyebarkan perpariwisataan sebelum menggunakan


media social
Jawab
Melalui brosur yang di sebar ke berbagai tempat, dan melalui acara televise dan media
cetak lainya seperti Koran, tabloid DLL.
Contohnya seperti pada gambar di bawah

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 18


 Selain agoda. Apasaja teknologi informasi yang bertujuan untuk Mempromosikan Tempat
tempat parisiwasata
Jawab
GoIndonesia

GoIndonesia merupakan situs online untuk reservasi hotel dengan konfirmasi


pemesanan yang instan. GoIndonesia menjanjikan bahwa kamar yang Anda pilih akan
tetap tersedia walaupun Anda melakukan pemesanan pada musim liburan. Startup

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 19


tersebut bisa memberikan pelayanan ini karena mereka menggunakan sistem
pemesanan real-time yang terhubung langsung dengan sistem di setiap hotel yang
bekerja sama dengan GoIndonesia. Jika individu, agen perjalanan wisata, perusahaan,
atau departemen pemerintahan mendaftar sebagai anggota GoIndonesia, maka secara
otomatis mereka dapat mengakses penawaran promosi spesial yang ditawarkan hotel
secara online, seperti “Hot Deal,” “Last Minute,” “Early Bird,” “Minimum Stay,” dan
“Bonus Nights.” Dan lain lain

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 20


DAFTAR PUSTAKA
• http://www.indonesia.travel/
• https://marselin.wordpress.com/2008/12/14/e-tourism/
• http://www.peradabanpecinta.blogspot.co.id/2013/02/par
iwisata-berbasis-teknologi-informasi.html

Penerapan Teknologi Di Bidang Pariwisata | 21

Anda mungkin juga menyukai