Anda di halaman 1dari 34

Analisis Struktur 2LT (3D) dengan menggunakan program ETABS 2013

1. Menjalankan Program ETABS 2013.


Untuk menjalankan program ETABS 2013, dapat dilakukan dengan salah satu dari
beberapa cara berikut ini :
 Melalui Start Menu
Pada start menu langkah – langkah sebagai berikut :
Klik tombol start menu > Klik ETABS 2013
Seperti terlihat pada gambar berikut ini ,

 Melalui Shortcut Pada Desktop


Jika pada desktop komputer kita terdapat shortcut untuk menjalankan aplikasi Program
ETABS 2013 maka kita dapat menjalankan dengan mengklik ganda pada shortcut
tersebut

1
 Melalui Shortcut yang ada pada Taskbar
Jika pada taskbar kita terdapat shortcut untuk menjalankan aplikasi program ETABS
2013, maka kita dapat menjalankan dengan mengklik pada shortcut tersebut.

Setelah Proses diatas, maka komputer akan menjalankan program ETABS 2013 dan
akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut :

2. Buat Model Struktur.


1. Klik menu file > New model ( Atau dapat mengklik ikon new model yang ada pada
menu )
Akan tampil kotak model initialization

 Pada kotak model initialization terdapat 3


pilihan. 1. Pengaturan penggunaan untuk
menggunakan aturan yang ada di dalam
default 2. Pengaturan menggunakan model
file yang sudah ada. 3. Pengaturan yang
akan dilakukan oleh pemakai.
 Dalam opsi/pengaturan yang ke-3 terdapat
beberapa aturan yang perlu dibuat meliputi
satuan(unit), database baja, design code
dari baja,maupun beton
2. Klik Use Built-in Settings With (Pilihan-pilihan yang ada pada pengaturan yang ke-3 ini
menjadi aktif > Klik OK
Akan tampil kotak New Model Quick Templates

2
Pada Grid Dimension (Plan) untuk pilihan Uniform Grid Spacing Isi :
 Number of Grid Lines in x Direction dengan 2
 Number of Grid Lines in y Direction dengan 2
 Spacing of Grids in x Direction dengan 5
 Spacing of Grids in y Direction dengan 5
 Number of Grid Lines in x,y Direction menyatakan Jumlah Grid dalam
arah-x dan arah-y
 Spacing of Grids in x,y Direction menyatakan jarak garis dalam arah x
dan y
 Klik Pada Custom Grid Spacing untuk mengedit jarak antar garis
 Klik Edit Grid Data
Akan muncul kotak dialog Grid System Data

3
Pada Rectangular Grids
 Klik Display Grid Data as Spacing untuk melihat/mengedit jarak antara
masing-masing grid lines.
 Pilihan Display Grid Data as ordinate digunakan untuk mengedit jarak
antar grid lines berdasarkan metode sumbu koordinat,sehingga jarak
antara grid lines akan diedit mulai dari nol dan akan dilakukan
penjumlahan sesuai dengan jarak grid lines sampai pada jarak/ukuran
yang telah ditentukan.Sedangkan pilihan Display Grid as spacing
digunakan untuk mengedit grid lines berdasarkan metode jarak antar
sumbu.
 Klik OK (Kembali pada kotak New Model Quick Templates)

Pada Story Dimension untuk pilihan Simple Story Data Isi :


 Number of Story dengan 2
 Typical Story Height dengan 4
 Bottom Story Height dengan 4
Number of Story menyatakan jumlah lantai
Typical Story Height menyatakan tinggi tipikal antar lantai
Bottom Story Height menyatakan tinggi lantai dasar
 Klik Pada Custom Grid Data untuk mengedit data yang ada
 Klik Edit Story Data
Akan muncul kotak dialog Story Data

4
 Story menyatakan jumlah lantai
 Height menyatakan tinggi antar lantai
 Elevation menyatakan tinggi tingkat diukur dari taraf penjepitan
 Master Story menyatakan lantai yang akan dijadikan sebagai patokan
lantai yang lain.
 Similar To menyatakan lantai-lantai yang pendefinisiannya akan sama
dengan lantai yang digambarkan didalam denah (dalam hal ini sebagai
master story).Pendefinisian yang sama ini misalnya meliputi beban yang
sama yang bekerja,dimensi kolom,dimensi balok, serta elemen-elemen
lainnya.
Pada kondisi untuk kasus ini, data tersebut dibiarkan tetap/tanpa adanya
perubahan berdasarkan apa yang telah didefinisikan terdahulu pada
story dimension.
 Klik OK
 Klik Grid Only
 Klik OK

3. Akan Muncul tampilan seperti pada gambar

4. Klik Elevasi,atau klik ikon yang ada pada menu


Akan tampil kotak set plan view.Tujuannya untuk dilakukan pengaturan tentang
pandangan denah yang akan dianalisis.

5
 Pada kotak tersebut Klik Story 2 > Klik
Apply > Klik OK
Story 2 menyatakan jenis lantai yang
telah didefinisikan sebagai master
story untuk dilakukan pendefinisian,
penggambaran serta pengaplikasian

3. Definisi Material (Beton & Tulangan).


1. Klik menu define > material properties
Akan tampil kotak define material

6
2. Klik 4000Psi > Klik Modify/Show Material untuk mengedit/melihat property dari
material beton
Akan tampil kotak material property data

Data Umum/General Data, isi :

 Material Name : Beton


 Material Type : Concrete
 Directional Symmetry Type : Isotropic

Data Material Weight and Mass isi :

 Weight per unit volume : 24


Weight per unit volume menyatakan berat
jenis beton sebesar 24 kN/m3
 Mass per unit volume tetap digunakan yang
ada pada default tersebut

Data Mechanical Property Data isi :

 Modulus of Elasticity : 23500


 Data lain seperti rasio poisson,koefisien
thermal expansion, dan modulus geser
digunakan seperti yang ada dalam
default.Apabila ada data yang ada perlu
diubah maka dapat diubah berdasarkan data
tersebut.
Pada Design Property Data > Klik Modify/Show Material Property Design Data
untuk melihat/mengedit kembali data yang telah kita masukan.
Akan tampil kotak Material Property design data seperti pada gambar.

Pada Design Properties for Concrete Materials isi :

 Specified concrete compressive strength, f’c dengan 25 Mpa


 Klik OK
 Untuk melihat hubungan tegangan dan regangan serta damping dari material tersebut
dapat dilakukan dengan mengklik Nonlinear Material Data dan Material Damping
Properties pada Advanced Material Property Data
 Klik OK

7
3. Klik A615Gr60 > Klik Modify/Show Material untuk mengedit/melihat property dari
material tulangan. Akan tampil kotak material property data

Data Umum/General Data isi :

 Material Name : Tulangan


 Material Type : Rebar
 Directional Symmetry Type : Isotropic

Data Material Weight and Mass isi :

 Weight per unit volume : 78.5


Weight per unit volume menyatakan berat
jenis tulangan sebesar 78.5 kN/m3
 Mass per unit volume tetap digunakan yang
ada pada default tersebut

Data Mechanical Property Data isi :

 Modulus of Elasticity : 200000


 Data lain seperti koefisien thermal expansion
digunakan seperti yang ada dalam
default.Apabila ada data yang perlu diubah
maka dapat diubah berdasarkan data
tersebut.

Pada Design Property Data > Klik Modify/Show Material Property Design Data untuk
melihat/mengedit kembali data yang telah kita masukan.

Akan tampil kotak Material Property design data seperti pada gambar.

Pada Design Properties for Rebar Materials isi :

 Minimum yield strength,fy 320 Mpa, minimum tensile strength,fu 512.5 Mpa
 Klik OK
 Untuk melihat hubungan tegangan dan regangan serta damping dari material tersebut
dapat dilakukan dengan mengklik Nonlinear Material Data dan Material Damping
Properties pada Advanced Material Property Data
 Klik OK 3X (Kembali pada kondisi awal)

8
4. Definisi Profil Balok dan Kolom.
1. Klik menu Define > Section Properties > Frame Section
Akan tampil kotak dialog frame properties

Untuk menghindari kerancuan


dalam penggambaran elemen balok
dan kolom, maka seluruh property
dihapus terlebih dahulu, baru
dilakukan pendefinisian balok dan
kolom sesuai dengan property yang
akan digunakan dalam desain.

2. Klik Delete Multiple Properties


Akan tampil kotak Delete Multiple Frame Sections Properties

 Blok/pilih semua section yang ada pada


kotak select section to delete untuk
dihapus.
 Klik Delete Selected Frame Sections
 Akan tampil jenis profil baja.
 Blok/pilih semua section yang ada pada
kotak select section to delete untuk
dihapus.
 Klik Delete Selected Frame Sections
 Setelah dihapus akan muncul
keterangan bahwa seluruh sections
tidak bisa dihapus/ETABS tetap akan
meninggalkan satu sections untuk
nantinya dilakukan pendefinisian.
 Klik OK 2X (Kembali pada kotak frame
properties)

9
1. Terlihat bahwa pada
kotak property masih
terdapat satu sections
berupa baja, profil
W10X12

3. Klik Add New Property


Akan tampil kotak frame property shape type

1. Pada Concrete, pilih bentuk penampang yang sesuai dengan bentuk penampang yang
direncanakan
2. Akan tampil kotak dialog frame section property data

10
Data Umum/General Data isi :

 Property Name : BALOK


 Material : BETON

Data Dimensi Penampang isi :


 Depth : 500 mm
 Width : 300 mm

3. Klik Modify/Show Rebar


Akan tampil kotak Frame Section Property Reinforcement Data

Pada Design Type klik :

 M3 Design Only (Beam)


Rebar Material isi :
 Longitudinal Bar : Tulangan
 Confinement Bars (Ties) : Tulangan

Convert Longitudinal Rebar Group Centroid (menyatakan tebal


selimut) isi :
 Top Bar : 50 mm
 Bottom Bar : 50 mm
 Klik OK

11
4. Klik Modify / Show modifiers (Untuk melakukan modifikasi terhadap kekakuan
penampang balok).
Akan tampil kotak Property/Stiffnes Modification Factor

Pada Property/Stiffnes Modification for


Analysis

 Moment of Inertia about 2 axis isi : 0.35


 Moment of Inertia about 3 axis isi : 0.35
Momen of Inertia about 2 axis dan 3
axis, menyatakan momen inersia
penampang yang memperhitungkan
kondisi retak berdasarkan SNI, dalam
desain bangunan tahan gempa.
 Klik OK

5. Klik Add New Property


Akan tampil kotak frame property shape type

6. Pada Concrete, pilih bentuk penampang yang sesuai dengan bentuk penampang yang
direncanakan
7. Akan tampil kotak dialog frame section property data

12
Data Umum/General Data isi :

 Property Name : KOLOM


 Material : BETON

Data Dimensi Penampang isi :


 Depth : 450 mm
 Width : 450 mm

8. Klik Modify/Show Rebar


Akan tampil kotak Frame Section Property Reinforcement Data

Design Type klik :

 P-M2-M3 Design (Column)


Rebar Material isi :
 Longitudinal Bar : Tulangan
 Confinement Bars (Ties) : Tulangan
Longitudinal Bars isi :
 Clear Cover for Confinement Bars (menyatakan tebal selimut) : 50 mm
 Number of longitudinal bars along 3-dir face : 5
 Number of longitudinal bars along 2-dir face : 5
 Longitudinal bar size and area : 16 mm (Ukuran diameter tul
memanjang)
 Corner bar size and area : 16 mm (Ukuran diameter tul memanjang
pada sudut)
Pada Confinement Bars (tulangan sengkang) isi :
13  Confinement bar size and area : 12 mm
9. Klik Modify / Show modifiers (Untuk melakukan modifikasi terhadap kekakuan
penampang kolom).
Akan tampil kotak Property/Stiffnes Modification Factor

Pada Property/Stiffnes Modification for


Analysis

 Moment of Inertia about 2 axis isi : 0.7


 Moment of Inertia about 3 axis isi : 0.7
Momen of Inertia about 2 axis dan 3
axis, menyatakan momen inersia
penampang yang memperhitungkan
kondisi retak berdasarkan SNI, dalam
desain bangunan tahan gempa.
 Klik OK

10. Klik OK 3X (Kembali ke struktur)


5. Definisi Pelat.
1. Klik menu Define > Section Properties > Slab Section
Akan tampil kotak dialog slab properties

Klik Slab 1 > Modify/Show Property


Akan tampil kotak dialog slab property data

14
Data Umum/General Data isi :

 Property Name : PELAT


 Slab Material : BETON
 Modeling Type : Shell-Thin (Khusus
untuk pelat yang tipis)

Property Data

 Type : slab
 Thickness/tebal : 120 mm

2. Klik OK 2X (Kembali ke struktur)


6. Menggambar Model Struktur.
Dalam penggambaran model struktur ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terlebih
khususnya jika model struktur yang akan dianalisis berupa model struktur 3D. Hal-hal yang
perlu diperhatikan tersebut perlu ditetapkan terlebih dahulu sehingga dalam
penggambarannya tidak terjadi kekeliruan. Sebagai contoh misalnya dimensi balok/kolom.
Jika dimensi balok dan kolom antara masing-masing lantai berbeda maka sebelum
penggambaran perlu diubah terlebih dahulu menu yang ada pada pojok kanan bawah ke-3
dari kanan . Yang perlu dipilih apakah one story, all story, ataukah similar
story.
Catatan Penting :

Maksud Tujuan
Jika dipilih one story, maka dalam
penggambaran kolom, balok maupun pelat,
serta pengaplikasian beban, dan hal-hal
One story
lainnya hanya akan terjadi pada lantai yang
diaktifkan saja.

Menyatakan pengaplikasian maupun


penggambaran sistem struktur pada salah
satu lantai yang dipilih maka lantai yang lain
Similar Story akan mengikuti lantai yang bersangkutan
(lantai yang mengikuti tersebut merupakan
lantai yang telah diatur pada pengaturan
awal pada kotak story data)

15
Menyatakan pengaplikasian maupun
All Story penggambaran sistem struktur akan
diaplikasikan pada semua lantai.
6.1. Menggambar Kolom
1. Klik Menu Draw > Draw Beam/Column/Brace Object > Quick Draw Columns.
Atau dapat dilakukan dengan mengklik icon yang ada pada menu sebelah kiri layar.
2. Setelah langkah 1, maka akan tampil kotak properties of object pada jendela model
explorer.Pada jendela properties of object terdapat beberapa pilihan yang akan
diisi/dipilih

Item Maksud
Pilih Kolom. Pada kotak property
tersebut terdapat data-data kolom
maupun balok seperti yang telah
Property
didefinisikan maupun data properties.Pilih
kolom seperti yang telah kita definisikan
untuk digambar.
Continuous : Berlanjut
Moment
Pinned : Yang dijepitkan
Angle Menunjukan besarnya sudut
Plan offset x Menunjukan plan dalam arah-x dan arah-
Plan offset y y yang mau diofset/digandakan dalam
arah-x dan arah-y
Menunjukan letak/posisi titik pusat yang
akan digambarkan pada grid line.
Cardinal Point Cardinal Point menunjukan letak/posisi
titik pusat kolom tepat berada pada
tengah-tengah atau pusat grid
Gunakan Grid.Karena Grid yang telah
didefinisikan tersebut merupakan grid
Draw Object Using
yang akan digunakan untuk
menggambarkan model struktur.

3. Setelah properties tersebut diatur maka dapat langsung digambarkan model struktur
kolom tersebut dengan cara mengklik pada grid point atau posisi-posisi kolom sesuai
dengan gambar yang telah direncanakan.
Cat : Untuk mempercepat proses penggambaran bisa langsung dilakukan dengan cara
memblok pada daerah yang akan digambarkan tanpa harus diklik/dipilih secara satu
persatu.
6.2. Menggambar Balok
1. Klik Menu Draw > Draw Beams/Column/Brace Object > Draw Beam/Column/Brace.
Atau dapat dilakukan dengan mengklik icon yang ada pada menu sebelah kiri layar.

Icon 1 (atas) proses penggambarannya dilakukan dengan mengklik pada ujung-ujung


balok secara menerus sampai semua posisi balok tergambar. Sementara icon yang
kedua (bawah) proses penggambarannya dilakukan dengan 1 kali klik, maka posisi
balok tergambar.

16
Untuk mempermudah proses penggambaran maka sebaiknya dipilih ikon yang kedua.
2. Setelah langkah 1, maka akan tampil kotak properties of object pada jendela model
explorer.Pada jendela properties of object terdapat beberapa pilihan yang akan
diisi/dipilih

Item Maksud
Frame : Menunjukan tipe dari garis
Type of line
tersebut adalah frame/rangka
Pilih Balok. Pada kotak property tersebut
terdapat data-data kolom maupun balok
Property seperti yang telah didefinisikan maupun
data properties.Pilih balok seperti yang
telah kita definisikan untuk digambar.
Continuous : Berlanjut
Moment
Pinned : Yang dijepitkan
Plan offset normal Menunjukan plan yang mau
diofset/digandakan dinyatakan dalam mm
Menunjukan letak/posisi titik pusat yang
akan digambarkan pada grid line.
Line Drawing Cardinal Point menunjukan letak/posisi
titik pusat kolom tepat berada pada
tengah-tengah atau pusat grid
Pilih Straight Line : Menyatakan Garis
Draw Object Using
Lurus.

6.3. Menggambar Pelat


1. Klik Menu Draw > Draw Floor/Wall Object > Draw Rectangular Floor/Wall
Atau dapat dilakukan dengan mengklik icon yang ada pada menu sebelah kiri layar.

Icon 1 proses penggambarannya dalam bentuk poligon dilakukan dengan mengklik pada
ujung-ujung kolom secara menerus sampai semua posisi pelat tergambar. Sementara
icon yang kedua proses penggambarannya dilakukan dengan mengklik masing-masing
panel yang akan digambarkan, terutama untuk panel-panel yang berbentuk
persegi/kotak.Ikon 3 proses penggambarannya dilakukan dengan satu kali klik pada
masing masing panel yang akan digambarkan.
Untuk mempermudah proses penggambaran maka sebaiknya dipilih ikon yang ketiga.
2. Setelah langkah 1, maka akan tampil kotak properties of object pada jendela model
explorer.Pada jendela properties of object terdapat beberapa pilihan yang akan
diisi/dipilih

Item Maksud
Pilih Pelat. Pada kotak property tersebut
Property terdapat data-data pelat yang telah
didefinisikan untuk digambar.
Local Axis
Draw Object Using Gunakan Grid.Karena Grid yang telah
didefinisikan tersebut merupakan grid
yang akan digunakan untuk

17
menggambarkan model struktur.
3. Berikut merupakan model struktur setelah semua kolom,balok,dan pelat tergambar.

7. Menentukan Tumpuan Pada Lantai Dasar/Basement.


1. Klik Plan
Akan tampil kotak select plan view

Pada Kotak Select Plan View Pilih :


 Base (Base menunjukan lantai dasar yang akan
diaplikasikan untuk melakukan perubahan pada
perletakan/tumpuan)
 Klik Apply
 Klik OK

2. Akan Tampil Model Struktur Seperti Pada Gambar dibawah ini.

18
3. Klik semua perletakan/blok semua perletakan pada lantai basement
Klik Assign > Joint > Restrains. Akan tampil kotak Joint Assignment-Restraints

Pada Fast Restraints klik ikon (untuk merubah kondisi tumpuan menjadi jepit)

8. Definisi Diafragma.
1. Klik menu Define > Diaphragm > modify/show diaphragm
2. Akan tampil kotak define diaphragm

 Pada Diaphragm ketik/isi nama D1


 Pada Rigidity : Pilih Rigid
(Menunjukan bahwa diafragma
didesain sebagai diafragma kaku)
 Klik OK 2X (Kembali ke Struktur)

19
9. Menentukan Response Spektrum Fungtions.
1. Klik Define > Fungtions > Respon Spektrum
Akan tampil kotak Define Respon Spektrum Fungtions

Pada Choose Fungtions Type to


Add, pilih :

 Add New Function (Untuk


membuat kurva respon
spectrum pada suatu daerah)

Akan tampil Kotak Respon Spektrum

 Pada Function Name Ketik : RESPON SPEKTRUM


Pada Parameter
 0.2 sec spectral accel, Ss : 1 (Diperoleh dari peta percepatan
batuan dasar,SNI 03-1726-2012 GAMBAR 14)
 1 sec spectral accel, S1 : 0.4 (Diperoleh dari peta percepatan
batuan dasar,SNI 03-1726-2012 GAMBAR 14)
 Site Class : C (Tanah Keras)
 Klik OK 2X (Kembali ke Struktur)

10. Definisi Beban yang Bekerja.


1. Klik Define > Load Patterns
Akan tampil kotak Define Load Patterns

20
Jenis Beban yang bekerja adalah beban mati akibat berat sendiri struktur,beban mati
tambahan(SIDL), beban hidup, dan beban gempa (RESPON SPEKTRUM) sehingga :

 Ketik Dead pada Load


 Pilih Dead pada Type
 Ketik 1 pada self Weight Multiplier ( Pengali berat sendiri ) karena dihitung oleh
program
 Klik Modify Load
 Selanjutnya Ketik Live pada Load
 Pilih Live pada Type
 Ketik 0 pada self Weight Multiplier ( Pengali berat sendiri ) karena LL dihitung manual
 Klik Modify Load
 Selanjutnya Ketik SIDL
 Pilih Super Dead pada Type
 Ketik 0 pada self Weight Multiplier ( Pengali berat sendiri ) karena SIDL dihitung
manual
 Jika ada dilakukan perhitungan beban gempa static ekivalen maka dapat diinput
dengan cara
 Ketik EQ-x pada Load (beban gempa yang bekerja dalam arah-x)
 Pada Auto Lateral Load, ketik/pilih User Coefficient(Penggunaan User Coefficient
menunjukan besarnya beban gempa static tersebut nantinya akan dilakukan
perhitungan secara otomatis oleh software dengan menginput besarnya koefisien
geser dasar > Add New Load
Untuk menentukan arah beban gempa yang bekerja dalam arah-x, Klik Modify Lateral
Load. Akan tampil kotak seismic Load Pattern-user defined
Pada Direction and Eccentricity pilih x Dir( arah-x) untuk menentukan arah beban
gempa yang bekerja dalam arah-x
 Klik OK
Cat : Untuk menentukan besarnya beban gempa yang bekerja dalam arah y, langkah-
langkahnya sama seperti menentukan besarnya beban yang bekerja dalam arah-x
tersebut.

21
11. Definisi Respon Spektrum Case.
1. Klik Define > Load Case
Akan tampil kotak Load Case

Pilih Add New Case, untuk menentukan case yang baru berupa RESPON SPEKTRUM
dalam arah-x dan arah-y

2. Akan Tampil Kotak Load Case Data

Pada General isi

 Load Case Name : RSP-X


 Load Case Type : pilih Respon
Spektrum
Setelah langkah tersebut,
tampilan Load Case Data akan
berubah seperti pada gambar di
bawah

22
 Pada Load applied
 Klik Add untuk memasukan
parameter Respon Spektrum
Load name : U1 (dalam arah-x)
Fungtions : Respon Spektrum
Scale Factor : 1225 didapat dari
(gxIe/R), dinyatakan dalam (mm)
 Modal combination method : CQC
 Direction combination type : SRSS
 Klik OK
 Kembali ke Kotak Load Case

Pada Load Case, pilih/klik : Add Copy of Case untuk membuat pengaturan baru respon
spektrum dalam arah-y
 Pada Load Case Type untuk beban gempa pilih: Respon Spektrum
 Pada Load applied
 Klik Add untuk memasukan parameter Respon Spektrum
Load name : U2 (dalam arah-y)
Fungtions : Respon Spektrum
Scale Factor : 1225 didapat dari (gxIe/R), dinyatakan dalam (mm)
 Modal combination method : CQC
 Direction combination type : SRSS
 Klik OK 2x (Kembali ke Struktur)

12. Definisi Massa.


1. Klik menu Define > Mass Source

Terdapat Pilihan Mass Source/Sumber


Massa
 Elemen Self Mass merupakan massa
akibat berat sendiri.
 Additional Mass merupakan massa
tambahan
 Specified Load Patterns merupakan
tambahan sumber massa akibat beban
yang bekerja seperti yang telah
didefinisikan pada load patterns
Cat : Sumber massa yang digunakan
23 hanya akibat beban.
1. Centang pada specified Load Patterns (Karena kita akan menentukan sumber massa
akibat beban yang bekerja seperti yang telah didefinisikan pada load patterns.
2. Pada Define Mass Multiplier for Loads(Definisi factor pengali massa untuk beban)
Beban Mati Akibat Berat sendiri struktur (Dead) : 1
Beban Mati Tambahan (SIDL) : 1
Beban Hidup (Live) : 0.3
3. Klik OK (Kembali ke Struktur)

13. Definisi Modal Cases.


1. Klik Menu Define > Modal Cases
Akan tampil kotak Modal Cases > Klik Modify/Show Case
Akan tampil kotak modal case data

 Pada general tetap digunakan


seperti yang ada pada default
 Pada parameter lain isi :
Maximum Number of Modes : 6
Minimum Number of Modes : 2
 Klik OK 2x (Kembali ke Struktur)
Cat : Tujuan dari pendefinisian Modal
Case adalah untuk melakukan
penambahan jumlah mode sesuai
yang disarankan SNI 1726-2012, agar
partisipasi massa mencapai 90%

14. Definisi Kombinasi Beban.


1. Klik Define > Load Combination
Akan tampil kotak load combinations

24
2. Klik Add New Combo
Akan tampil kotak load combination data

Kombinasi 1 (1.2DL+1.2SIDL+1.6LL)

 Ketik 1.2 pada scale factor untuk


kasus beban mati akibat berat
sendiri (DL)
 Klik Add
 Kemudian pada Load Name pilih
SIDL
 Ketik 1.2 pada scale factor untuk
kasus beban mati tambahan
 Kemudian pada Load Name pilih
Live
 Ketik 1.6 pada scale factor untuk
kasus beban hidup.
 Klik OK 2X ( Kembali pada struktur )
 (untuk kombinasi yang lain dapat
dibuat mengikuti langkah-langkah
tersebut)
15. Aplikasikan Diafragma Pada Lantai.
1. Pilih Similar Stories
2. Blok/Klik Lantai yang akan diaplikasikan sebagai diafragma
3. Klik Assign > Shell > Diaphragms
Akan tampil kotak shell assignment diaphragms

25
 Pada Diaphragms Assignment
Pilih D1
 Klik Apply
 Klik OK

Berikut merupakan tampilan setelah pelat lantai diaplikasikan sebagai diafragma

26
16. Aplikasikan Beban Pada Struktur.
Beban Tambahan Pada Pelat Lantai 1
1. Klik/pilih One Story > Pilih/blok pelat lantai 1 yang akan diaplikasikan bebannya.
2. Klik Assign > Shell Load > Uniform
Akan tampil kotak Shell Load Assignment-Uniform

Pada Load Pattern Name


 Pilih SIDL
Pada Uniform Load
 Isi 1.47 Pada Load (satuan
kn/m2 merupakan besarnya
beban yang bekerja pada
pelat lantai 1
 Direction pilih Gravity
 Klik Apply > OK
 Klik ps > pilih live pada Load
pattern name > pada uniform
load isi 2.5 > klik Apply > Klik

Beban Tambahan Pada Pelat Lantai 2 OK


3. Klik/pilih One Story > Pilih/blok pelat lantai 2 yang akan diaplikasikan bebannya.
4. Klik Assign > Shell Load > Uniform
Akan tampil kotak Shell Load Assignment-Uniform

Pada Load Pattern Name


 Pilih SIDL
Pada Uniform Load
 Isi 1.23 Pada Load (satuan
kn/m2 merupakan besarnya
beban yang bekerja pada
pelat lantai 2
 Direction pilih Gravity
 Klik Apply > OK
 Klik ps > pilih live pada Load
pattern name > pada uniform
load isi 1 > klik Apply > Klik
OK
27
Beban merata tambahan pada balok lantai 1 (Akibat Beban Tembok)
5. Klik/pilih One Story > Klik/aktifkan balok yang akan diberi beban
6. Klik Assign > Frame Loads > Distributed,
Akan muncul kotak Frame Load Assignment Distributed

Pada Load Pattern Name


 Pilih SIDL
 Direction of Load Application pilih Gravity
 Pada Uniform Loads ketik 5 pada Load
 Klik OK

17. Aplikasikan Kekakuan Sambungan (Joint) Balok-Kolom.


Perhitungan kekakuan yang dilakukan secara manual, biasanya selalu mengasumsikan
bahwa daerah hubungan balok-kolom benar-benar rigid/kaku/monolit khususnya apabila
jenis perletakan yang diasumsikan adalah jepit-jepit. Akan tetapi sebenarnya bahwa
hubungan antara balok-kolom tersebut tidak benar-benar kaku/rigid, sehingga nilai
kekakuan yang dihitung dengan mengasumsikan rigid tersebut harus dikalikan dengan
suatu factor kekakuan yang nilainya lebih kecil dari satu.Dalam perhitungan manual nilai
factor kekakuan tersebut dalam dihitung dengan menggunakan formula kekakuan yang
diusulkan oleh muto(1974).Sementara dalam program ETABS nilai factor kekakuan tersebut
disarankan berkisar ≤ 0.5.
Dalam kasus ini, untuk membandingkan hasil perhitungan secara manual dengan ETABS,
maka nilai factor kekakuan pada hubungan balok kolom diinput berdasarkan perhitungan
manual tersebut
1. Klik Select > Select > Properties > Frame Sections
Akan tampil kotak Select by Frame Property

28
Pada Frame Properties
 Klik Balok
 Klik Select
 Klik menu Assign > Frame > End
Length Offsets.
 Akan tampil kotak Frame
Assignment-End Length Offset
 Pada rigid zone factor isi : 1
(Asumsi bahwa kekakuan pada
balok adalah sangat kaku)
 Klik Apply
 Klik OK

Karena pada kasus ini nilai factor kekakuan perhitungan manual pada kolom lantai 1 dan
kolom lantai 2 berbeda, maka untuk menginput nilai factor kekakuan tersebut dilakukan
secara satu-persatu.Langkah – langkah sebagai berikut :

Kekakuan Kolom Lantai 1 :


Klik/Blok semua kolom pada lantai 1 > Assign > Frame > End Length Offsets
Pada Kotak Frame Assign Length Offsets, pada rigid zone factor isi : 0.55 > Klik Apply >
Klik OK
Kekakuan Kolom Lantai 2 :
Klik/Blok semua kolom pada lantai 2 > Assign > Frame > End Length Offsets
Pada Kotak Frame Assign Length Offsets, pada rigid zone factor isi : 0.58 > Klik Apply >
Klik OK
18. Cek Model Struktur
1. Klik Analyze > Cek Model
Akan tampil kotak check model

29
Beri tanda centang pada semua opsi yang ada untuk dicek.

2. Klik OK
3. Akan tampil pemberitahuan bahwa model telah dicek. Jika terdapat kesalahan maka
terdapat warning kesalahan/error.
19. Analisis Struktur
1. Klik Analyse > Set Active Degrees Of Freedom
Akan tampil kotak Degrees Of Freedom

 Pada kotak Deegres Of


Freedom dilihat bahwa
Building Active Degrees Of
Freedom yang menyatakan
tingkat derajat kebebasan
struktur .
 Pilih Full 3D, Karena struktur
dianalysis dalam 3D
 Klik OK

1. Klik Analyse > Set Load Case To Run


Akan tampil kotak Set Load Case To Run

30
Clik to Run/Do Not Run Case untuk memilih case yang akan dirunning. Pada kasus ini
semua case akan dijalankan/dirunning.

2. Klik Run Now


20. Menampilkan Gaya-Gaya Dalam dan Deformasi Pada Struktur
1. Klik ikon untuk melihat Gaya Dalam
Akan tampil kotak member force diagram for frames/piers/spandrel/links

Pada Kotak Member Force Diagram


for Frames
 Pada Load Case dan Load
Combination pilih beban yang akan
dilihat gaya dalamnya berupa bidang
momen, gaya lintang dan gaya
normal.
 Untuk melihat gaya normal pilih Axial
Force
 Untuk melihat gaya geser pilih Shear
2-2
 Untuk melihat momen lentur pilih
Momen 3-3
 Centang pada show values at
controlling stations on diagram untuk
melihat nilai yang ada pada diagram
 Klik Apply
 Klik OK

31
Berikut merupakan gambar bidang momen akibat kombinasi 1.2DL+1.2SIDL+1.6LL

Berikut merupakan gambar bidang gaya geser akibat kombinasi 1.2DL+1.2SIDL+1.6LL

32
Berikut merupakan gambar bidang gaya normal akibat kombinasi 1.2DL+1.2SIDL+1.6LL

2. Klik ikon untuk melihat deformasi pada struktur


Akan muncul kotak Deformed Shaped

Pada Kotak Deformed Shaped


 Pada Load Case / Load
Combination / Modal Case pilih
beban, kombinasi serta model yang
akan dilihat deformasinya
 Klik Apply
 Klik OK

Berikut merupakan gambar deformasi pada struktur akibat Load Combinations :


Respon Spektrum arah-x (RS-X)

3. Klik Display > Story Response Plot


Untuk melihat grafik gaya geser dasar, simpangan antar lantai/drift, serta perpindahan
lateral/displacement.

33
4. Klik Display > Show Tabel
Untuk melihat hasil dalam bentuk tabel

34

Anda mungkin juga menyukai