Anda di halaman 1dari 88

BUKU KERJA

PENDAMPING
PKH

DIREKTORAT JAMINAN SOSIAL


DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2013
DATA PRIBADI

NAMA : .....................................................
No. Registrasi : .....................................................
Wilayah Dampingan : .....................................................
.....................................................
.....................................................
.....................................................
.....................................................
Alamat lengkap,
Rumah : .....................................................
.....................................................
Telp. Rumah/HP : ......................./ ..............................
Kantor : .....................................................
.....................................................
Telp/Fax. Kantor : ......................./ ..............................
Email : .....................................................

Foto
3X4
BUKU KERJA
PENDAMPING PKH

Naskah BUKU KERJA PENDAMPING PKH ini merupakan edisi


revisi terbitan tahun 2012.
KATA PENGANTAR

Untuk mensukseskan Program Keluarga Harapan (PKH), diperlukan


adanya pendampingan yang berkelanjutan. Pendampingan ini
sangat penting karena, sebagian besar orang miskin tidak memiliki
kekuatan dan kemampuan yang cukup untuk memperjuangkan hak
mereka. Untuk itu mereka membutuhkan pendamping yang akan
membantu mereka mendapatkan hak dan melaksanakan
kewajibannya dalam PKH. Beberapa alasan diperlukannya
pendampingan bagi peserta PKH (a) PKH merupakan salah satu
cikal bakal sistem perlindungan sosial bagi peserta PKH yang
dilakukan secara berkelanjutan; (b) Pendampingan memberikan
ruang tanpa batas bagi Peserta PKH untuk dapat saling belajar dan
bertanggung jawab atas komitmen yang telah disepakati dan; (c)
Memperkuat modal sosial bagi PKH terutama dibidang
pendidikan dan kesehatan, disamping itu Pendamping juga
berperan sebagai motivator, fasilitator dan advokator bagi peserta
PKH.
Guna memantapkan proses pendampingan bagi peserta PKH dan
untuk menunjang kinerja Pendamping, maka diperlukan sebuah
panduan praktis dan sederhana berupa Buku Saku Pendamping
PKH.
.
Jakarta, Juli 2013
Direktur Jaminan Sosial

Emmy Widayanti
DAFTAR ISI

DATA PRIBADI ............................................................. iii


KATA PENGANTAR ........................................................ v
DAFTAR ISI .................................................................. vii
DAFTAR TABEL ............................................................. ix
PENGETAHUAN TENTANG PKH ...................................... 1
Apakah PKH itu? ........................................................... 1
Apakah Tujuan PKH ...................................................... 1
Apa Sajakah Komponen PKH? ........................................ 1
PENDAMPINGAN ........................................................... 14
Mengapa PKH Membutuhkan Pendamping? ..................... 14
Siapa Pendamping PKH ................................................. 14
Nilai Etik Apa Sajakah yang Menjadi Anutan bagi
Pendamping PKH? ........................................................ 14
Kemanakah Pendamping Harus Melapor? ....................... 15
Berapakah Jumlah Pendamping Tiap Kecamatan? ........... 15
Dimanakah Lokasi Kantor Pendamping? .......................... 15
Apa yang Menjadi Tugas Pendamping PKH? .................... 15

vii
Lampiran 1 .................................................................. 33

LAPORAN KEGIATAN .................................................... 34

2. Formulir Verifikasi Komitmen PKH


Komponen Pendidikan ............................................... 39

3. Formulir Verifikasi Komitmen PKH


Komponen Kesehatan ............................................... 40

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Pertemuan Kelompok .................................................... 41

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Koordinator Persiapan Pertemuan Awal .......................... 43

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Distribusi Formulir Verifikasi .......................................... 45

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Validasi Data ................................................................ 47

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Cetak Formulir Verifikasi.......................................................49

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Perbaikan Data RTSM ................................................... 52

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Pemutakhiran Data Rutin Status RTSM ........................... 55

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Pemutakhiran Rutin Data Verifikasi.......................................58

viii
DAFTAR TABEL

Table 1.1 Skenario Bantuan ......................................... 5


Table 1.2. Variasi Nominal yang Diterima Peserta ........... 6
Table 1.3. Uraian Bantuan Peserta PKH ......................... 7-9
Table 1.4. Sanksi Bagi Peserta PKH ............................... 10
Table 1.5. Kegiatan Administrasi Verifikasi ..................... 22
Table 1.6. Catatan Harian Pendamping .......................... 24
Table 1.7. Daftar Kontrol Pembayaran ........................... 29
Tabel 1.8. Data RTSM .................................................. 36
PENGETAHUAN TENTANG PKH

Apakah PKH itu?


Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program yang
memberikan bantuan tunai bersyarat kepada Rumah Tangga
Sangat Miskin/ Keluarga Sangat Miskin (RTSM/KSM).

Apakah Tujuan PKH?


Tujuan umum PKH adalah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, dan mengubah pandangan, sikap, serta perilaku
RTSM/KSM untuk lebih dapat mengakses layanan kesehatan dan
pendidikan yang diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan.
Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian
target MDG’s.
Secara khusus tujuan PKH adalah:
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu
melahirkan, ibu nifas, anak balita dan anak usia 5-7 tahun
yang belum masuk sekolah dasar (anak pra sekolah atau
disingkat apras) dari RTSM;
2. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan
kesehatan, khususnya bagi anak-anak RTSM;
3. Meningkatnya taraf pendidikan anak-anak RTSM.

Apa Sajakah Komponen PKH?


Komponen PKH adalah:
1. Pelayanan kesehatan dan
2. Pelayanan pendidikan.

1
Siapa yang Berhak Menerima Bantuan PKH?
Penerima bantuan PKH yang selanjutnya disebut peserta PKH
adalah RTSM/KSM yang berdomisili di lokasi terpilih yang
memiliki satu atau beberapa kriteria:
1. Memiliki Anak SD/Madrasah Ibtidaiyah/Sederajat.
2. Memiliki Anak SMP/Madrasah Tsanawiyah/Sederajat.
3. Memiliki Anak usia 7-18 tahun yang belum menamatkan
pendidikan dasar.
4. Memiliki Ibu hamil/melahirkan/nifas, dan atau
5. Memiliki anak balita.
6. Memiliki Anak usia 5-7 tahun (Anak Pra Sekolah)

Guru, pendamping dan anak-anak penerima PKH

Apa Syarat Penetapan Penerima Bantuan PKH?


Calon Penerima bantuan terpilih wajib menandatangani persetujuan
pada formulir validasi untuk mematuhi ketentuan PKH (sesuai
dengan yang tercantum dalam pedoman umum) sebagai berikut:

2
1. Memeriksakan kandungan bagi ibu hamil ke fasilitas kesehatan
sesuai dengan protokol pelayanan kesehatan dasar.
2. Melakukan pemeriksaan paska persalinan untuk ibu nifas
sesuai dengan protokol pelayanan kesehatan dasar.
3. Mengantarkan anak usia 0-5 tahun ke fasilitas kesehatan
sesuai dengan protokol pelayanan kesehatan dasar.
4. Mengantarkan anak usia lebih kecil dari 7 tahun yang belum
sekolah ke pusat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan.
5. Mendaftar dan menyekolahkan anak usia 7-15 tahun serta anak
usia 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar 9
tahun.

Pendamping, Penerima PKH dan kondisi rumahnya


Siapakah Penerima Bantuan PKH?
Penerima bantuan PKH adalah Ibu pengurus rumah tangga atau
wanita dewasa yang mengurus anak pada rumah tangga yang
bersangkutan. Jika tidak ada Ibu maka: nenek, tante/bibi, atau
kakak perempuan dewasa dapat menjadi penerima bantuan.
Karenanya, pada kartu kepesertaan PKH pun akan tercantum
nama ibu/wanita yang mengurus anak, dan BUKAN kepala rumah
tangga. Dalam keadaan yang sangat khusus bantuan dapat diterima
oleh Kepala Rumah Tangga yang dilengkapi surat keterangan dari
Pendamping dan diketahui Kepala Desa.

Pendamping dan jajaran pelayanan kesehatan


Berapakah Besaran Bantuan yang diterima Peserta
PKH?
Besaran bantuan tunai yang diterima oleh peserta PKH
bervariasi berdasarkan jumlah anggota keluarga yang dihitung
menurut ketentuan penerimaan bantuan, baik komponen kesehatan
maupun pendidikan. Di kemudian hari besaran bantuan akan
bisa berubah sesuai dengan kondisi keluarga saat itu atau bila
peserta PKH tidak dapat memenuhi syarat yang ditentukan.
Catatan:
Bantuan terkait kesehatan berlaku bagi peserta PKH dengan anak di
bawah 7 tahun dan/atau ibu hamil/nifas. Besar bantuan ini tidak
dihitung berdasarkan jumlah anak.

Tabel 1. Skenario Bantuan

Skenario Bantuan Bantuan per


RTSM/KSM/tahun
Bantuan tetap Rp. 300.000
Bantuan bagi RTSM yang Rp. 1.000.000
memiliki :
a. Anak usia di bawah 6 tahun
b. Ibu Hamil/Menyusui
c. Anak peserta pendidikan Rp. 500.000
setara SD/MI
d. Anak peserta pendidikan Rp. 1.000.000
setara SMP/MTs
Rata-rata bantuan per RTSM Rp. 1.800.000
Bantuan minimum per RTSM Rp. 800.000
Bantuan maksimum per RTSM Rp. 2.800.000
Berapakah Variasi Nominal Bantuan yang Diterima
Peserta PKH?

Tabel 2. Variasi Nominal Yang Diterima Peserta


BANTUAN BERDASARKAN KOMPONEN*
NOMINAL BANTUAN BUMIL/
No BANTUAN/ ANAK ANAK KETERANGAN
TETAP NIFAS/
TAHUN BALITA SD SMP
1 800.000 300.000 - 500.000 - Bila 1 anak SD
2 1.300.000 300.000 1.000.000 - - Bilai ada
bumil/nifas/balita
- 1.000.000 - Bila 2 anak SD
- - 1.000.000 Bilai 1 anak SMP
3 1.800.000 300.000 1.000.000 500.000 - Bila ada
bumil/nifas/balita dan
1 anak SD
- 500.000 1.000.000 Bila 1 anak SD dan
1 anak SMP
- 1.500.000 - Bila 3 anak SD
4 2..300.000 300.000 1.000.000 - 1.000.000 Bila ada
bumil/nifas/balita dan
1 anak SMP
1.000.000 1.000.000 - Bila ada
bumil/nifas/balita dan
2 anak SD
- 1.000.000 1.000.000 Bila 2 anak SD dan
1 anak SMP
- - 2..000.000 Bila 2 anak SMP
5 2..800.000 300.000 1.000.000 500.000 1.000.000 Bila ada bumil/nifas/ balita
dan 1 anak SD dan
1 anak SMP
1.000.000 1.500.000 - Bila ada
bumil/nifas/balita dan
3 anak SD
- 1.500.000 1.000.000 Bilai 3 anak SD dan
1 anak SMP
- 500.000 2..000.000 Bila 1 anak SD dan
2 anak SMP

Catatan:
Apabila anggota peserta PKH melampaui jumlah yang disyaratkan
sebagaimana tabel diatas, maka jumlah bantuan maksimal yang diperoleh adalah
Rp.2.800.000,-/tahun.

8
Berapakah Nominal Bantuan yang diterima Peserta
PKH dalam 4 Tahapan, dari variasi jumlah bantuan
minimal hingga bantuan maksimal?

Tabel 3. Uraian Bantuan Peserta PKH


Variasi 1

BANTUAN Rp. 800.000/tahun


URAIAN BANTUAN
tahap 1 tahap 2 tahap 3 tahap 4

Komponen
125,000 125,000 125,000 125,000
Program

Bantuan Tetap -- 300,000 -- --

Total Terima 125,000 425,000 125,000 125,000

Variasi 2

BANTUAN Rp. 1.300.000/tahun


URAIAN BANTUAN
tahap 1 tahap 2 tahap 3 tahap 4
Komponen
250,000 250,000 250,000 250,000
Program

Bantuan Tetap -- 300,000 -- --

Total Terima 250,000 550,000 250,000 250,000

9
Variasi 3

BANTUAN Rp. 1.800.000/tahun


URAIAN BANTUAN
tahap 1 tahap 2 tahap 3 tahap 4
Komponen
375,000 375,000 375,000 375,000
Program

Bantuan Tetap -- 300,000 -- --

Total Terima 375,000 675,000 375,000 375,000

Variasi 4

BANTUAN Rp. 2.300.000/tahun


URAIAN BANTUAN
tahap 1 tahap 2 tahap 3 tahap 4
Komponen
500,000 500,000 500,000 500,000
Program

Bantuan Tetap -- 300,000 -- --

Total Terima 500,000 800,000 500,000 500,000

10
Variasi 5

BANTUAN Rp. 2.800.000/tahun


URAIAN BANTUAN
tahap 1 tahap 2 tahap 3 tahap 4
Komponen
625,000 625,000 625,000 625,000
Program

Bantuan Tetap -- 300,000 -- --

Total Terima 625,000 925,000 625,000 625,000

Catatan:
1. Bantuan Tetap dibayarkan pada pembayaran tahap kedua
2. Untuk lokasi baru pembayaran diatur tersendiri oleh UPPKH Pusat

11
Apakah Sanksi bagi Peserta PKH yang tidak
memenuhi komitmen?

Apabila peserta tidak memenuhi komitmennya, maka berlaku ketentuan sebagai


berikut:
1. Pengurangan bantuan adalah 10% setiap bulannya
sebelum pembayaran periode berikutnya.
2. Peserta tidak akan menerima bantuan jika seluruh anggota tidak memenuhi
kewajiban selama 3 bulan berturut-turut. Rincian sebagai berikut:

Tabel 4. Sanksi Bagi Peserta PKH

Tidak memenuhi komitmen


Anggota Rumah Tangga
1 bulan 2 bulan 3 bulan

Seluruh 10% 10% 100%

Sebagian/Tanggung Renteng 10% 10% 10%

Apa Yang Harus Pendamping Lakukan Pada Saat


Validasi?
1. Melaporkan ke UPPKH Kab/Kota bahwa calon peserta PKH
tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan kriteria komponen
kesehatan dan pendidikan.
2. Hasil validasi Pendamping disampaikan ke UPPKH Kabupaten/
Kota untuk dilaporkan ke UPPKH Pusat.
Bagaimana Jika Ada Keluarga yang Mengaku Sangat
Miskin Namun Bukan Peserta PKH ?
1. Pendamping perlu menjelaskan bahwa hanya RTSM/KSM
yang memenuhi ketentuan/kriteria yang disyaratkan Badan
Pusat Statistik (BPS) dan tercantum dalam data “PPLS
2011”, berhak menjadi peserta PKH.
2. Pendamping mencatat dan merekap formulir pengaduan
yang telah diisi oleh pihak pengadu.
3. Pendamping melaporkan kepada UPPKH Kabupaten/Kota
setiap kasus pengaduan di daerahnya.

Bagaimana Prosedur Pengaduan?


Sistem Pengaduan Masyarakat (SPM) PKH berfungsi untuk
mengakomodasi segala jenis pengaduan yang terkait dengan
pelaksanaan PKH dan penanganan penyelesaiannya. Banyaknya
pengaduan yang dilaporkan dari suatu daerah bukanlah indikasi
kegagalan pelaksanaan PKH didaerah tersebut, namun harus
dipahami sebagai suatu proses dan itikad baik yang akan
sangat bermanfaat bagi penyempurnaan dan kelancaran
pelaksanaan PKH.
Sistem pengaduan masyarakat yang baik akan menjamin:
1. kepuasan penerima manfaat dan masyarakat umum,
2. diterimanya informasi secara akurat dan tepat waktu
sehingga dapat segera dilakukan perbaikan yang diperlukan
dalam pelaksanaan PKH.
Rincian kegiatan ini dapat dilihat pada buku Pedoman
Ketika kita berhenti belajar, kita berhenti memimpin
(Rick Warren)
Siapakah yang Menangani Pengaduan?
Pendamping PKH memiliki peranan dalam memfasilitasi proses
pengaduan dengan aktif mencari permasalahan yang timbul di
tingkat masyarakat, baik peserta PKH maupun non peserta PKH
lewat pertemuan bulanan dengan ketua kelompok penerima,
penyedia layanan pendidikan dan kesehatan, aparat
pemerintahan maupun peserta PKH setempat. Lewat diskusi
dan pertemuan tersebut, diharapkan Pendamping dapat
memberi masukan, solusi, maupun membantu para pihak
melakukan koordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk
menyelesaikan masalah yang diadukan.
Jika hal ini belum cukup, maka Pendamping PKH akan
membantu para pihak yang ingin melakukan pengaduan ke
tingkat yang lebih tinggi menggunakan sistem dan prosedur
pengaduan yang telah ada.

Bagaimana Penangganan Pengaduan Dapat


Diselesaikan?
Tujuan utama prosedur pengaduan dibuat untuk memberi
kemudahan akses bagi siapa saja mengadukan masalah
maupun temuan dan hal-hal yang berkenaan dengan PKH
secara cepat. Proses ini pun disusun agar tidak ada para pihak
yang merasa terintimidasi atas laporan/aduan yang
diberikannya tersebut. Penanganan pengaduan secara tepat
dan cepat di tingkat lokal merupakan tindakan yang
diharapkan, namun jika tidak memungkinkan maka dapat
dibuatkan pengaduan yang akan dikirimkan ke tingkat yang
lebih tinggi. Secara detail tahapan jenjang pengaduan dapat
dilihat pada buku pedoman operasional SPM.

Bagaimana Menyampaikan Pengaduan?


Peserta PKH dan masyarakat umum, termasuk media, LSM, dan
sebagainya, dapat menyampaikan pengaduan baik secara
langsung dengan mengisi formulir pengaduan yang ada di
UPPKH kab/kota melalui Pendamping.

Apakah Ada Alat yang Digunakan dalam Proses Ini?


PKH telah membuat lembar pengaduan resmi yang dapat
diperoleh dengan mudah di tingkat terendah sekalipun (desa).
Lembar pengaduan ini (lihat lebih lanjut Pedoman Pengaduan
Masyarakat –SPM) dapat diisi dan dikirimkan ke alamat yang
telah ditunjuk untuk ditindaklanjuti secepatnya.

Bagaimana Jika Pendamping yang Memiliki


Masalah?
Jika pendamping memiliki masalah terkait dengan dirinya,
maka Pendamping dapat menyampaikan pengaduan dan
melakukan konsultasi langsung ke kantor UPPKH
Kabupaten/Kota atau UPPKH Pusat melalui cara-cara
penyampaian pengaduan yang dijelaskan dalam buku Sistem
Pengaduan Masyarakat (SPM).
Jika konsultasi langsung tidak menyelesaikan masalah, maka
pendamping dapat mengisi formulir Pengaduan bukan peserta
PKH (formulir C-2). Penyelesaian pengaduan lewat formulir ini
akan ditangani oleh UPPKH Pusat.
PENDAMPINGAN

Mengapa PKH Membutuhkan Pendamping?


Pendamping dibutuhkan karena:
1. Sebagian besar RTSM/KSM mempunyai keterbatasan
kemampuan dalam memperjuangkan haknya. Untuk itu
dibutuhkan pendampingan, dalam membantu mendapatkan
haknya yang patut mereka peroleh dari PKH.
2. Pendamping membantu tugas-tugas UPPKH mendeteksi
segala permasalahan dan melakukan tindak lanjut dalam
waktu cepat.

Siapa Pendamping PKH?


Pendamping PKH adalah seseorang yang direkrut dan ditetapkan
oleh Kementerian Sosial RI untuk melaksanakan tugas-tugas
pendampingan PKH, dan terikat dengan Surat Keputusan
Direktur Jaminan Sosial, Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial,
Kementerian Sosial RI. Pendamping adalah MATA dan
TELINGA bagi PKH. Untuk memberi jaminan dalam proses
kerja di lapangan, Kementerian Sosial mewajibkan setiap
Pendamping untuk mengasuransikan diri dengan dana yang
diberikan.

Nilai etik apa sajakah yang menjadi anutan bagi


Pendamping PKH?
Nilai etik Pendamping dalam pendampingan pserta PKH
meliputi:
1. Bersikap sabar
2. Mendengarkan Dan Tidak Mendominasi
3. Menghargai Dan Rendah Hati
4. Mau Belajar
5. Bersikap Sederajat
6. Bersikap Akrab Dan Melebur
7. Tidak menggurui
8. Berwibawa
9. Tidak Memihak, Menilai Dan Mengkritik
10. Bersikap terbuka dan positif

Kemanakah Pendamping Harus Melapor?


Secara kelembagaan, Pendamping harus melaporkan seluruh
kegiatan dan permasalahannya ke Sekretariat UPPKH
Kabupaten/Kota (Dinas Sosial) dan Koordinator wilayah.

Berapakah Jumlah Pendamping Tiap Kecamatan?


Jumlah pendamping disesuaikan dengan jumlah peserta PKH
yang terdaftar di setiap kecamatan. Sebagai acuan, setiap
pendamping akan mendampingi antara 150 s/d 500 RTSM/KSM
peserta PKH sesuai dengan kondisi geografis di setiap daerah.
Selanjutnya setiap kecamatan yang memiliki Pendamping lebih
dari satu orang terdapat seorang koordinator Pendamping.
Jumlah Rasio pendamping dapat berubah sesuai dengan
Perkembangan yang ada.

Dimanakah Lokasi Kantor Pendamping?


Lokasi kantor pendamping terletak di UPPKH Kecamatan yang
berada di Kantor Camat atau di tempat lain yang disediakan
oleh Pemerintah Daerah ( PEMDA).

Apa yang Menjadi Tugas Pendamping PKH?


Tugas pendamping meliputi
1. Tugas Pokok
2. Tugas Pengembangan Pendamping PKH; dan
3. Tugas penunjang.

Apa saja yang menjadi Tugas Pokok Pendamping


PKH?
A. Tugas Pokok meliputi :
1. Tugas Persiapan Program.
Tugas persiapan program yaitu:
Kegiatan yang dilaksanakan sebelum pembayaran pertama
diberikan kepada peserta PKH, yang terdiri dari :
a. Sosialisasi Program PKH tingkat kecamatan :
1) Koordinasi dan sosialisasi kepada pihak kecamatan,
kelurahan, RW, RT, dan tokoh masyarakat.
2) Koordinasi dan sosialisasi kepada UPTD Kesehatan
dan UPTD Pendidikan.
3) Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat umum.
b. Menyelenggarakan pertemuan awal dengan seluruh
calon peserta PKH, dengan rincian sebagai berikut :
1) Mempersiapkan pertemuan
a) Mengambil undangan calon penerima PKH dan
data calon penerima PKH.
b) Melakukan koordinasi dengan aparat setempat
untuk menetapkan waktu menyiapkan fasilitas
tempat pertemuan, dan sarana yang diperlukan.
c) Membagikan undangan untuk calon peserta PKH,
UPTD Kesehatan, UPTD Pendidikan, aparat
setempat, dan tokoh masyarakat.
d) Membuat daftar hadir pertemuan.
2) Menyelenggarakan Pertemuan Awal
a) Memastikan peserta pertemuan hadir (calon
peserta PKH, UPTD Kesehatan, UPTD pendidikan,
pendamping, aparat pemerintah, dan tokoh
masyarakat)
b) Mempersilakan peserta untuk mengisi daftar hadir
c) Mencatat peserta pertemuan yang tidak hadir.
d) Memperhatikan peserta pertemuan yang bukan
calon peserta PKH
(1) Jika peserta PKH diwakilkan kehadirannya,
maka wakil peserta tersebut tidak dapat
menandatangani formulir validasi, karena
formulir harus ditandatangani oleh peserta
PKH.
(2) Pendamping dapat menginformasikan kepada
wakil dari peserta PKH untuk dapat
meninggalkan pertemuan dan menawarkan
pertemuan di lain waktu.
e) Melakukan validasi yaitu proses pengecekan data
calon peserta PKH kedalam sistem aplikasi yang
telah disiapkan.
f) Membagi dan membentuk kelompok peserta PKH
yang beranggotakan 15-30 peserta PKH, dengan
memperhatikan hal-hal berikut :
(1) Mengidentifikasi penerima bantuan PKH ber-
dasarkan kedekatan tempat tinggal.
(2) Jika memungkinkan mengidentifikasi peserta
PKH berdasarkan bidang kesehatan dan
pendidikan.
g) Memfasilitasi pemilihan Ketua Kelompok peserta
PKH:
(1) Menjelaskan peran Ketua Kelompok secara
jelas.
(2) Meminta masing-masing kelompok meng-
identifikasi satu orang atau lebih yang mewakili
kelompok tersebut sebagai ketua
(diutamakan yang dapat membaca dan
menulis).
(3) Melakukan pemilihan ketua kelompok dengan
memperhatikan:
(a) Jika calon ketua lebih dari satu orang, bisa
dilakukan pemungutan suara secara cepat
dan rahasia.
(b) Jika hanya satu orang, maka yang ber-
sangkutan menjadi ketua.
(c) Jika tak ada seorang pun yang dipilih, maka
pendamping harus merekomendasi- kan
satu kandidat atau lebih berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan pada sesi
sebelumnya.
3. Tindak Lanjut pertemuan awal
a) Mengunjunggi calon peserta yang tidak hadir
pada pertemuan awal untuk melakukan validasi.
b) Membuat laporan hasil pertemuan kepada UPPKH
Kabupaten/Kota selambat-lambatnya satu minggu
setelah pertemuan berakhir dengan melampirkan
daftar hadir peserta PKH, daftar hadir undangan,
dan catatan kegiatan pertemuan.
c) Mendampingi kunjungan pertama peserta PKH ke
puskesmas, posyandu, dan jaringan kesehatan
lainnya.
d) Mendampingi kunjungan ke sekolah yang akan
menerima peserta didik peserta PKH
B. Tugas Rutin Pendamping PKH
Tugas rutin pendamping adalah tugas keseharian yang
harus dilakukan secara intensif. Tugas rutin ini dialokasikan
dalam waktu empat hari kerja antara hari Senin s/d Kamis.

Tugas Rutin pendamping meliputi :


1. Melakukan Pemutakhiran Data
Pemutkhiran dilakukan apabila :
a. Perubahan struktur keluarga/penerima bantuan PKH,
baik dari segi penambahan ataupengurangan
tanggungan maupun perubahan status pendidikan.
b. Perpindahan sekolah/pindah kelas
c. Perpindahan alamat
d. Kesalahan identitas
Pemutakhiran dilakukan dengan cara :
a. Mengisi form pemutakhiran yang telah disediakan
dengan menyertakan bukti yang terkait dengan
perubahan.
b. Melaporkannya ke UPPKH Kabupaten/Kota untuk dientry
ke pusat.
2. Memfasilitasi dan menyelesaikan kasus Pengaduan.
Pendamping menerima pengaduan, menyelesaikan maupun
meneruskannya ke tingkat yang lebih tinggi untuk men-
dapatkan solusi.
3. Mengunjungi Rumah Peserta PKH jika dalam pertemuan
kelompok ada peserta PKH yang tidak bisa datang dan
tidak memenuhi komitmen, maka Pendamping wajib
melakukan kunjungan ke rumah peserta PKH.
4. Melakukan koordinasi dengan aparat setempat dan
pemberi pelayanan pendidikan dan kesehatan. Tugas
koordinasi dengan aparat setempat dilakukan Pendamping
ketika akan turun pencairan bantuan, pertemuan
kelompok dan pemberian sangsi kepada peserta PKH yang
tidak memenuhi komitmen.
5. Melakukan pertemuan bulanan dengan Ketua Kelompok dan
seluruh peserta PKH. Pertemuan rutin memiliki beberapa
fungsi yang melibatkan Pendamping dan ibu ketua kelompok
penerima secara aktif,yaitu:
a. Sebagai media untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi,
yaitu upaya internalisasi program yang diberikan
kepada peserta PKH.
b. Sebagai upaya mendeteksi masalah-masalah yang ada
di lapangan sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan
koridor yang telah disepakati bersama (lihat Pedoman
b. Sistem Pengaduan Masyarakat) maupun dilaporkan
ke UPPKH Daerah untuk ditindaklanjuti.
c. Sebagai ajang curah pendapat bagi ibu peserta PKH.

Pertemuan ini dilakukan sebulan sekali sesuai jadwal


yang telah disepakati antara Pendamping dan Pemimpin
Kelompok peserta PKH. Lingkup kegiatan pertemuan
bulanan ini adalah:
a. Memperbaharui informasi perkembangan dan
pencapaian program.
b. Melakukan pemutakhiran data peserta PKH, dan
validasi atas perubahan tersebut yang didukung oleh
fakta-fakta yang ada.
c. Menerima dan menggali keluhan yang
menjadi permasalahan yang dihadapi peserta
PKH.
d. Memberi motivasi pada peserta agar tetap aktif
menjalankan tugasnya memenuhi komitmen.

6. Melakukan Temu Kunjung bulanan dengan Petugas


Kesehatan dan Pendidikan di lokasi pelayanan. Kegiatan Temu
Kunjung dilaksanakan minimal sebulan sekali dan bertempat
di unit pelayanan (sekolah/puskesmas yang dipilih secara
rotasi atau berdasar kemudahan akses) oleh Pendamping
dan Penyedia Layanan terkait (pendidikan atau kesehatan)
di wilayah kecamatan masing-masing.
Lingkup kegiatan meliputi :
Diskusi dan berbagi pengetahuan untuk mengetahui
perkembangan pelayanan dan program PKH, sebagai
sarana untuk:
a. Informasi ketersediaan pelayanan Fasilitas Kesehatan
(Faskes) dan Fasilitas Pendidikan (Fasdik):
1) Apakah perangkat pelayanan memadai?
Jika tidak, masalah apa yang dihadapi saat
menerima pelayanan?
2) Apakah masalah yang dihadapi dapat diatasi :
Jika dapat, bagaimana solusinya; sedangkan jika
tidak, langkah apa yang akan dilakukan?
3) Bagaimana perkembangan pelayanan sebelum
dan setelah PKH berjalan, apakah memiliki
kecenderungan semakin meningkat, stagnan atau
menurun? Apakah ada penjelasan mengenai hal
tersebut?
4) Bagaimana dengan kegiatan administrasi verifikasi
yang dilakukan, apakah sudah sesuai dengan
harapan? Apakah ada hal-hal yang perlu
ditambahkan atau dikurangi?
Secara ringkas dapat disimpulkan kedalam matrik
sebagai berikut :
Tabel 5. Kegiatan Administrasi Verifikasi

PELAYANAN
KESEHATAN PENDIDIKAN
No Ya Tidak No Ya Tidak
1 Kartu Jaminan Kesehatan: 1 BOS
Jamkesmas 2 BSM
Jamkesda 3 Bea Siswa lainnya
Jamkesko 4 Ketersediaan Petugas Verifikator
Bentuk Jaminan Kesehatan Lainnya 5 Ketersediaan Tenaga Pendidik
2 Ketersediaan Petugas Verifikator 6 Tidak adanya permintaan Intensif
Pengisian Form
3 Ketersediaan Petugas Pelayanan 7 Pengisian Form Tepat Waktu
4 Tidak adanya permintaan 8 Penerimaan Form Tepat Waktu
Intensif Pengisian Form
5 Pengisian Form Tepat Waktu 9 Pengambilan Form Tepat Waktu
6 Penerimaan Form Tepat Waktu 10 Adanya Jadwal Kunjungan dari Petugas
Pendidikan
7 Pengambilan Form Tepat Waktu 11 Adanya Rekomendasi Sekolah Lanjutan
8 Adanya Jadwal Kunjungan dari 12 Tidak Adanya Anggapan PKH
Petugas Kesehatan adalah Bea Siswa
9 Kemudahan Mendapatkan Rujukan
10 Penerimaan Kartu PKH sebagai
pengganti sementara kartu Jaminan
Kesehatan
Jumlah Jumlah
Prosentase Prosentase

b. Penyegaran, mengingatkan kembali atau menginfor-


masikan perubahan yang terjadi pada program
selama berjalan.
c. Perbaharuan informasi berdasar hasil observasi yang
dilakukan secara harian sehingga peserta waspada
akan perkembangan dan berupaya melakukan
peningkatan dalam program.
7. Memberikan motivasi kepada peserta PKH dalam
menjalankan komitmen. Pemberian motivasi dilakukan
kepada peserta PKH dengan tujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan kemauaan untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan dan pendidikan. Motivasi lebih ditekankan
kepada peserta PKH yang rentan untuk mengabaikan
komitmen agar tidak terkena sanksi.
8. Melakukan upaya yang sinergi antara pendamping PKH
dengan pemberi pelayanan kesehatan dan pendidikan
dalam Pengisian formulir Verifikasi. Pendamping
melakukan pengecekan pelaksanaan kewajiban peserta
PKH dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan dan
pendidikan. Pendamping PKH menyampaikan dan mengisi
Form verifikasi yang disahkan oleh petugas pemberi
Pelayanan Kesehatan (Yankes) dan Pendidikan (Yandik)
sebagai bukti kehadiran anak, ibu hamil dan anak peserta
didik.
9. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
a. Pencatatan
Setiap aspek kegiatan dalam PKH perlu dicatat,
dilaporkan dan ditindaklanjuti agar proses
pengendalian, keberlangsungan dan pengembangan
program dapat berjalan sesuai tujuan dan sasarannya.
Bentuk pencatatan disesuaikan dengan formulir/format
yang telah ditentukan.
Pencatatan meliputi :
1) Catatan Harian Pendamping
Untuk memudahkan pembuatan laporan,
Pendamping melakukan pencatatan kegiatan secara
harian yang berisi kegiatan dan hasil-hasil
pertemuan, meliputi pertemuan, meliputi:
Pertemuan awal, temu kunjung bulanan maupun
pertemuan rutin yang diikutinya. Formulir catatan
harian bisa dilihat dalam gambar berikut;

Tabel 6. Catatan Harian Pendamping

Uraian Tindak
Hari Masalah Status Catatan
Kegiatan Lanjut

2) Catatan Mingguan atau Checklist Kegiatan


Pendamping (CKP)
Selain catatan harian, Pendamping juga harus
membuat catatan mingguan yang berisi seluruh
kegiatan Pendamping yang ditandatangani dan dicap
oleh instansi terkait.
Formulir checklist bisa dilihat dalam gambar berikut :

CHECKLIST KEGIATAN PENDAMPING


PROGRAM KELUARGA HARAPAN

KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIKIND ONESIA

Nama Propinsi : .............................. Kecamatan : ..............................


Nama Kabupaten : .............................. Desa/Kelurahan : ..............................
Bulan : .............................. Nama Pendamping : ..............................
Minggu ke : ..............................

Kegiatan Instansi/ Tanggal Paraf


(checklist sesuai yang dilakukan) Petugas*) Pelaksanaan Petugas
Melakukan Pertemuan Awal & Validasi ..................... .....................
Melakukan Pemutakhiran Data Peserta ..................... .....................
Menerima & Menindaklanjuti Pengaduan ..................... .....................
Melakukan Sosialisasi PKH ..................... .....................
Melakukan Kunjungan ke Peserta ..................... .....................
Melakukan Koordinasi dengan Instansi terkait ..................... .....................
Melakukan Pertemuan dengan Petugas Faskes ..................... .....................
Melakukan Pertemuan dengan Petugas Dasdik ..................... .....................
Melakukan Pertemuan Kelompok RTSM ..................... .....................
Mengadakan Pertemuan dengan UPPKH Kab/Kota ..................... .....................
Mendampingi Peserta PKH ke Paskes ..................... .....................
Mendampingi Peserta PKH ke Fasdik ..................... .....................
Mendampingi Peserta saat Pembayaran ..................... .....................
Melakukan Rekonsiliasi ..................... .....................
Melakukan Monitoring Faskes ..................... .....................
Melakukan Monitoring Fasdik ..................... .....................
Melakukan Monitoring Peserta PKH ..................... .....................
Melakukan Penanganan Pengaduan Peserta ..................... .....................
Melakukian Penanganan Pengaduan Non Peserta ..................... .....................
Kegiatan Lainnya (Sebutkan) .......................... ..................... .....................
Keterangan:
*)Diisi dengan angka
1. RTSM (ketua kelompok)
2. Kepala Desa/Aparat Desa
3. Camat/Aparat Kecamatan
4. Dokter/Petugas Puskesmas, Posyandu,
Pustu, Pusling, Polindes, dll.
5. Kepala Sekolah/Guru, Satuan Sekolah
6. Kepala Dinas/Aparat Dinas Sosial
7. Kepala Dinas/Aparat Dinas Pendidikan
8. Kepala Dinas/Aparat Dinas Kesehatan
9. Kepala Dinas/Aparat Bappeda
10. Kepala Dinas/Aparat BPS
11. Kepala Dinas/Aparat Kominfo
12. Kepala/Petugas PT Pos
13. Bupati/Walikota/Aparat Pemda
14. Lain-lain

Catatan mingguan atau CKP menjadi dasar dalam pembuatan laporan


bulanan dan disertakan sebagai lampiran.

25
b. Laporan
Sedangkan laporan yang harus dibuat meliputi laporan
bulanan yang terbagi menjadi 5 bagian, yaitu:
1) Bagian A Berisi tentang pendahuluan;
2) Bagian B Berisi tentang Pelaksanaan Kegiatan;
3) Bagian C Berisi tentang Kesimpulan;
4) Bagian D tentang Saran;
5) Bagian E Berisi tentang Penutup.

c. Tugas Pendamping dalam proses penyaluran bantuan


yaitu:
Pada proses penyaluran bantuan Pendamping melakukan
koordinasi dan persiapan penyaluran bantuan. Pada saat
penyaluran bantuan, Pendamping melakukan kegiatan
sesuai dengan mekanisme dan daftar kontrol. Persiapan
yang harus dilakukan Pendamping meliputi :
1) Menyerahkan kartu kepesertaan PKH kepada Ibu
Penerima Manfaat yang didampinginya.
Mengingatkan Ibu peserta PKH bahwa kartu ini
merupakan alat untuk menerima dana bantuan,
untuk itu HARUS dibawa ketika penyaluran
bantuan berlangsung.
2) Pergi ke Kantor Pos/Kantor Bank untuk meminta
jadwal penyaluran bantuan dan mendata peserta PKH
yang merupakan kelompok binaannya.
3) Menginformasikan kepada Ketua Kelompok
mengenai jadwal dan memastikan bahwa
penyaluran bantuan diterima oleh orang yang tepat
pada waktu yang telah ditentukan.
Pada saat penyaluran bantuan, Pendamping melakukan
kegiatan sesuai dengan mekanisme sebagai berikut:
1) Penyaluran bantuan melalui Wesel Pos
a) Pendamping berada disamping petugas juru bayar
Pos.
b) Pendamping mencocokkan KTP dengan Kartu
Peserta PKH atau Surat Keterangan dari Dinas/
Instansi Sosial jika belum memiliki kartu PKH.
c) Pendamping menyaksikan penerima dana
peserta PKH, dan menghitungnya kembali sesuai
RS2.
d) Pendamping menyaksikan penandatanganan/cap
jempol RS2A dan RS2B dan langsung menyobek
RS2.
e) Pendamping mengisi daftar kontrol dan
ditandatangani oleh RTSM/KSM.
f) Laporan sobekan agar ditempel rapi di buku besar
sesuai dengan nomor urut kebawah, disetiap
lembar dijumlahkan nominalnya.
g) Jumlah total akhir dibuat di lembar terakhir.
h) Pendamping membuat Rekapitulasi nominal per
desa.

2) Penyaluran melalui Giro Online (GOL)


a) Pendamping meminta kartu peserta PKH, KTP dan
slip penarikan (Giro-6) yang sudah terisi dan
ditandatangani oleh peserta.
b) Pendamping menyerahkan kartu peserta PKH
kepada petugas bayar disertai KTP dan slip
penarikan (Giro-6).
c) Petugas bayar menyerahkan uang bantuan
kepada peserta PKH disaksikan oleh Pendamping.
d) Pendamping menyimpan slip Giro-6 (warna hijau).
e) Pendamping membuat rekapitulasi penyaluran
bantuan dalam formulir kontrol yang akan
digunakan sebagai bahan rekonsiliasi pembayaran
tingkat Kecamatan.
Pada
Table 7. DAFTARKONTROLPEMBAYARAN saat
peny
alura
No.No. Resi No. PKH Alokasi Realisasi
Ket.
Tandatangan, nama/ capjempol n
Nama
Pembayaran Pembayaran
Selisih bant
uan
Pend
ampi
ng
mem
buat
dafta
r
kontr
ol
seba
gaim
ana
form
at di
bawa
h ini
Jika selama masa penyaluran bantuan terkadang terjadi hal-hal
diluar kendali atau penerima bukanlah pemegang kartu peserta
PKH, maka Pendamping wajib membatalkan transaksi,
melakukan koordinasi dengan pihak Pembayar setempat dan
melaporkan kejadian tersebut ke UPPKH Kabupaten/Kota/Pusat
untuk ditindaklanjuti.
Untuk kondisi tertentu, seperti sakit, melahirkan, bencana,
kecelakaan dapat diwakilkan oleh salah satu anggota
keluarga dengan menggunakan surat kuasa dari pemilik
kartu PKH yang diketahui Pendamping dan dinas/instansi
sosial setempat.

2. Tugas Pengembangan Pendamping PKH.


Apa saja tugas pengembangan yang dilakukan Pendamping PKH ?
Tugas pengembangan yang dilakukan Pendamping PKH
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Melakukan koordinasi atau kerjasama dengan tokoh-
tokoh adat dan atau keagamaan dalam sesi-sesi
komunikasi ritual dalam rangka meneguhkan nilai-nilai
moral dan spritual bagi keluarga peserta PKH.
b. Melakukan kerjasama dengan tim penggerak PKK dan
atau LK3 dalam upaya penyadaran pentingnya fungsi-
fungsi keluarga bagi peserta PKH meliputi: Fungsi
edukatif, Fungsi rekreatif, Fungsi reproduktif, Fungsi
Afektif , Fungsi Ekonomi dan Fungsi Sosial.
c. Menumbuhkan semangat kewirausahaan keluarga
peserta PKH melalui usaha ekonomis produktif, misalnya
membuat barang bekas yang dapat didaur ulang,
budidaya tanaman dalam pot (cabe,dll), budidaya ikan,
budidaya unggas.
d. Memotivasi dan advokasi anggota keluarga peserta PKH
yang mengalami disabilitas (berkebutuhan khusus) untuk
memperoleh kemudahan dalam mengakses pelayanan
sosial.
e. Memfasilitasi ketersediaan media konsultasi bagi
keluarga peserta PKH yang mengalami ketidak-
harmonisan.
f. Menggugah kesadaran keluarga peserta PKH tentang
pentingnya menjaga, memelihara, dan melestarikan
lingkungan disekitar tempat tinggalnya.
g. Mengidentifikasi potensi dan sumber yang ada di wilayah
kerja Pendamping untuk melihat kemungkinan dapat
dimanfaatkan dalam membantu mendukung
penanggulangan kemiskinan, penanganan masalah atau
memenuhi kebutuhan khusus yang dialami peserta PKH.
h. Pendamping dapat bersinergi dengan program Kelompok
Usaha Bersama (KUBE) dari Kementerian Sosial, Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional,
program Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif dari
Kementerian Pertanian. Sinergitas tersebut
dimanfaatkan untuk memberi rujukan agar peserta PKH
dapat menjadi penerima program tersebut.
i. Berperan serta dalam menunjang sosialisasi program
keluarga berencana.

Bagaimana strategi sebagai upaya pengimplemen-


tasian tugas pengembangan pendamping PKH?
Dalam rangka melaksanakan tugas pengembangan diatas,
pendamping PKH diharapkan dapat berkoordinasi dan
membangun kemitraan dengan unsur-unsur diluar
kelembagaan PKH dan atau dengan unsur berbasis
masyarakat meliputi organisasi sosial, Pekerja Sosial
Masyarakat (PSM), Tenaga Kerja Kesejahtraan Sosial
Masyarakat (TKSM), Tenaga Sosial Kecamatan (TKSK),
Wahana Kesejahtraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM),
Karang Taruna, Lembaga Swadaya Masyarakat,
pengusaha/wirausahawan, petugas penyuluh lapangan dari
berbagai bidang, serta dengan para pihak pemangku
kepentingan (stakeholders) lainnya dalam rangka
pengembangan dan pemberdayaan keluarga peserta PKH.

3. Tugas Penunjang Pendamping PKH:


a. Mengembangkan kapasitas diri dalam berkomunikasi,
bernegosiasi, membangun relasi dan jejaring kerja,
berdasarkan pengalaman selama bertugas di lapangan
dan atau secara mandiri (inisiatif Pendamping sendiri)
melalui berbagai kesempatan.
b. Mendokumentasikan setiap kegiatan penting terkait
tugas dan fungsi sebagai Pendamping PKH melalui
leaflet maupun Compact Disc sebagai produk visual
maupun audiovisual hasil kreatif mereka.
c. Melatih diri dalam kegiatan tulis menulis berkaitan
dengan pengalaman selama mendampingi peserta PKH
sebagai testimoni bagi para Pendamping PKH lainnya
yang di ekspose melalui buku terbitan khusus dan atau
melalui website UPPKH Pusat (www.pkh.depsos.go.id dan
www.depsos.go.id ) dan Daerah;

32
Lampiran 1 :

Contoh FORMAT LAPORAN


Halaman Sampul

PROGRAM KELUARGA HARAPAN


LAPORAN KEGIATAN
PENDAMPING
JUDUL LAPORAN
(CONTOH :LAPORAN PERTEMUAN AWAL PERIODE JUNI
2007) NAMA PENDAMPING
NO. ID
PENDAMPING
LOKASI KERJA
ALAMAT NOMOR ALAT KOMUNIKASI
UNTUK MENGHUBUNGI PENDAMPING
Halaman Isi
LAPORAN PERTEMUAN AWAL
KELOMPOK KECAMATAN PASIR PUTIH, KABUPATEN MERDEKA
PROVINSI PESISIR SELATAN
BALAI DESA
KELURAHAN BALAI KETAPANG,
4 JUNI 2007

Ringkasan laporan
Berisi informasi ringkas laporan keseluruhan beserta
keterangan lampiran yang ada didalamnya. Upayakan untuk
membatasi ringkasan laporan ini sebanyak-banyaknya 10 baris.
Yang paling penting dalam sebuah penulisan laporan adalah
penyampaian isi yang LENGKAP namun disampaikan dengan
tata bahasa yang SEDERHANA dan JELAS.
LAPORAN KEGIATAN
CATATAN KEGIATAN YANG DIBUAT SESUAI URUTAN
KRONOLOGIS
1. Pada bagian ini penulis dapat mengisi dengan deskripsi
kegiatan yang dilakukan
2. Sebutkan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan dan apa
yang mereka lakukan.
3. Kemudian dilanjutkan menceritakan apa yang terjadi dalam
kegiatan berikut hasil-hasilnya secara kronologis. Mulailah
dengan urutan yang paling utama dan diikuti dengan
kegiatan tambahan (yang kurang penting).
4. Sampaikan situasi dan kondisi yang ada secara jujur
berdasar pengamatan dan kacamata pendamping, bukan
dari kacamata orang lain.
5. Sebutkan pada bagian ini lampiran laporan yang ada berikut
deskripsi ringkas mengenai lampiran tersebut.

CATATAN
JIKA ADA CATATAN KHUSUS BERKENAAN DENGAN BAGIAN INI,
TULISKAN DISINI DENGAN RINGKAS.
Bagian ini bisa diisi dengan catatan atau foto mengenai hal-hal
khusus.
Gambar 1. Alur Kerja Pendamping
Table 1.8. Data RTSM
Anak
No. Anak Ibu Ibu
No. Nama Alamat Usia
RTSM Balita Nifas Hamil
Sekolah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
2. FormulirVerifikasiKomitmenPKHKomponenPendidikan

39
3. Formulir Verifiksi Komitmen PKH Komponen
Kesehatan

40
STANDARD OPERATIONAL PROSEDURE (SOP)
PERTEMUAN KELOMPOK

Versi : Tanggal dibuat :


Revisi : Tanggal Revisi :
Tanggal berlaku :

1. Definisi
Pertemuan kelompok adalah pertemuan berkala yang
dilakukan pendamping dengan anggota kelompok
RTSM/KSM setiap bulan untuk melakukan diskusi mengenai:
a. Up date/progress data
b. Permasalahan yang ada dan menerima pengaduan
c. Komitmen peserta PKH dalam melaksanakan kewajiban.
d. Sosialisasi perkembangan dan pencapaian program
e. Motivasi kepada anggota kelompok

2. Tujuan, untuk menyerap aspirasi, berbagi informasi,


memutakhirkan data, dan meningkatnya motivasi untuk
melaksanakan komitmen.

3. Output/hasil : termotivasi RTSM/KSM untuk melaksanakan


komitmen.

4. Ruang lingkup. Prosedur ini dilaksanakan sebagai aturan


baku yang berlaku tetap, dilaksanakan oleh seluruh
pendamping PKH.
5. Penanggung Jawab. Penanggung Jawab Pertemuan rutin
Kelompok dilakukan pendamping.

6. Prosedur.
a. Pendamping bersama ketua kelompok menyusun
agenda untuk melakukan pertemuan minimal satu bulan
sekali.
b. Pendamping melaksanakan pertemuan kelompok
c. Pendamping membimbing kelompok membuat daftar
kehadiran peserta pertemuan kelompok.
d. Pendamping memutakhirkan data status RTSM.
e. Pendamping menggali aspirasi, permasalahan, dan
menerima pengaduan dari peserta PKH.
f. Pendamping menerima laporan dari ketua kelompok
tentang kondisi anggota kelompok.
g. Pendamping mengingatkan kepada peserta PKH untuk
tetap komitmen menjalankan kewajibannya, agar tidak
terkena sanksi.
h. Pendamping menginformasikan jadual pembayaran
bantuan kepada peserta PKH.
i. Pendamping membuat notulasi pertemuan sebagai
bahan laporan bulanan yang akan dilaporkan ke UPPKH
kabupaten/kota.
STANDARD OPERATIONAL PROSEDURE (SOP)
KOORDINASI PERSIAPAN PERTEMUAN AWAL

Versi : Tanggal dibuat :


Revisi : Tanggal Revisi :
Tanggal berlaku :

1. Definisi,
Persiapan Pertemuan Awal Adalah pertemuan persiapan
awal dengan Camat, RT/RW, Dinas Sosial, Bappeda, Dinas
Pendidikan, Dinas Kesehatan :
a. Mengumpulkan permasalahan yang terjadi.
b. Memperkuat komitmen dalam melaksanakan
kewajiban.
c. Sosialisasi.
d. Motivasi.

2. Tujuan, untuk memberikan dan memperoleh informasi-


informasi ataupun kendala yang lebih akurat dan terjadi
tentang peserta PKH, dan memotivasi para peserta PKH
serta

3. Output/Keluaran: Adanya penguatan komitmen untuk


para pemangku kepentingan yang dalam hal ini adalah
peserta PKH, Pendamping PKH, dan service provider.

4. Ruang lingkup, Kegiatan ini dilaksanakan sebagai aturan


baku, dilaksanakan oleh seluruh pelaksana PKH, peserta
PKH dan pendamping PKH dan service provider.
5. Tanggung Jawab, Koordinasi ini dilakukan berjenjang oleh
seluruh elemen yang tergabung dalam PKH. Tim Uppkh
daerah beserta para pendamping.

6. Prosedur.
a. Tim Koordinasi Pusat menyusun jadwal untuk
melakukan pertemuan awal di daerah.
b. Tim Koordinasi Uppkh Kabupaten dan pendamping PKH
melakukan koordinasi dengan service provider dan
pemerintah setempat untuk pelaksanaan pertemuan
awal
c. Para pendamping melakukan koordinasi dengan
melakukan kunjungan awal ke service provider dan
peserta PKH.
STANDARD OPERATIONAL PROSEDURE (SOP)
DISTRIBUSI FORMULIR VERIFIKASI

Versi : Tanggal dibuat :


Revisi : Tanggal Revisi :
Tanggal berlaku :

1. Definisi
Distribusi Formulir Verifikasi adalah Pengantaran dan
pengambilan kembali form verifikasi ke fasilitas pendidikan
dan Fasilitas kesehatan.

2. Tujuan Penyusunan SOP


Untuk mengetahui kehadiran anak RTSM di Fasilitas
Pendidikan dan Kehadiran di sekolah dan ini yang akan
dijadikan dasar besarnya bantuan ke RTSM/KSM.

3. Ruang lingkup.
Prosedur ini dilaksanakan sebagai aturan baku yang berlaku
tetap, dilaksanakan oleh seluruh kabupaten pelaksana PKH.

4. Output.
Pendamping bisa melihat seberapa tingkat komitmen dari
peserta tersebur

5. Tanggung Jawab.
Pendamping melakukan Distribusi Formulir Verifikasi ke
fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan. Setelah diisi
akan di pick up kembali oleh pendamping.

6. Prosedur.
a. UPPKH Pusat mengirimkan data verifikasi ke PT Pos
b. PT Pos mencetak form verifikasi
c. PT Pos mengirimkan form verifikasi ke sekretariat
UPPKH Kabupaten
d. Koordinator operator melakukan cross cek jumlah form
verifikasi
e. Pendamping menerima Form Verifikasi data dari UPPKH
Kabupaten
f. Pendamping cross cek jumlah form verifikasi
g. Pendamping mendistribusikan form verifikasi ke fasilitas
Pendidikan dan ke fasilitas Kesehatan
h. Fasilitas pendidikan dan kesehatan mengisi Form
Verifikasi
i. Pendamping melakukan pick up formulir verifikasi
j. Pendamping Menyerahkan formulirVerifikasi ke UPPKH
Kab/kota.
k. Koordinator Operator mengiventarisir form verifikasi
yang kemudian akan di entry data oleh petugas entry
data
l. Entry data Verifikasi RTSM/KSM terlaksana.
STANDARD OPERATIONAL PROSEDURE (SOP)
VALIDASI DATA

Versi : Tanggal dibuat :


Revisi : Tanggal Revisi :
Tanggal berlaku :

1. Definisi
Validasi Data adalah kegiatan yang dilakukan oleh
Pendamping dalam rangka mencari keabsahan data, dengan
bukti otentik seperti KTP dan KK.

2. Tujuan Penyusunan SOP


Untuk memperoleh Data peserta PKH yang benar dengan
bukti otentik seperti: KK, KTP, KIA Akte, dan Raport.

3. Ruang lingkup.
Prosedur ini dilaksanakan sebagai aturan baku yang berlaku
tetap, dilaksanakan oleh seluruh kabupaten pelaksana PKH.

4. Output.
Keabsahan Data

5. Tanggung Jawab.
Validasi data dilakukan oleh Pendamping, dengan
menggunakan formulir Validasi data (terlampir) dan ditanda
tangani oleh calon peserta PKH dan Pendamping

6. Prosedur.
a. UPPKH Pusat mengirimkan data by Name by address
calon peserta PKH ke PT Pos
b. PT Pos mencetak data tersebut menjadi form validasi
c. PT Pos mengirimkan form form validasi ke sekretariat
UPPKH Kab/Kota
d. Koordinator operator melakukan cross cek jumlah form
validasi
e. Pendamping menerima Form Validasi data dari UPPKH
Kabupaten
f. Pendamping melakukan cross cek jumlah form validasi
g. Pendamping melakukan keabsahan data pada validasi
tersebut dengan bukti pendukung seperti KK, KTP,
h. Pendamping Menyerahkan formulir Validasi data yang
telah di tanda tangan oleh calon peserta PKH dan
Pendamping ke UPPKH Kabupaten/Kota.
i. UPPKH Kabupaten menginventarisir form Validasi yang
kemudian akan di entry oleh petugas entry data.
j. Entry data verifikasi RTSM/KSM terlaksana.
STANDARD OPERATIONAL PROSEDURE (SOP)
CETAK FORMULIR VERIFIKASI

Versi : Tanggal dibuat :


Revisi : Tanggal Revisi :
Tanggal berlaku :

1. Definisi
Cetak Formulir Verifikasi adalah kegiatan Pencetakan
formulir verifikasi pendidikan dan kesehatan, pencetakan
formulir dilakukan oleh PT POS Indonesia Pusat c/q PT
Admail sebagai anak perusahaan. Peran UPPKH Pusat dalam
kegiatan adalah sebagai penyedia data. Dalam SOP ini
kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan data yang
akan dicetak dalam formulir verifikasi dan persiapan
dokumen terkait.

2. Tujuan Penyusunan SOP


Untuk menyediakan data preprinted formulir verifikasi
pendidikan dan kesehatan dan membuat order pencetakan
ke PT POS Indonesia.

3. Output, hasil yang diharapkan adalah data preprinter


formulir dan Dokumen order pencetakan formulir.

4. Ruang lingkup. Prosedur ini dilaksanakan sebagai aturan


baku yang sewaktu-waktu bisa berubah, dilaksanakan oleh
UPPKH Pusat.

5. Penanggung Jawab. Kegiatan ini dilakukan oleh


Tenaga Ahli Payment Officer dibantu oleh staff UPPKH
Pusat.
6. Prosedur.
a. Staff UPPKH Pusat memastikan bahwa data perubahan
status pendidikan dan kesehatan telah terupdate (up to
date).
b. Staff UPPKH Pusat mendownload data verifikasi dari
aplikasi SIM PKH, file hasil download di periksa
akurasinya antara lain nama art, alamat layanan, kelas,
umur, nama fasdik dan faskes. Jika terdapat ketidak
akuratan data, staff UPPKH Pusat memberitahukan
Koordinator Operator UPPKH Kabupaten/Kota untuk
melakukan perbaikan.
c. Staff UPPKH Pusat menyerahkan data hasil download ke
tenaga Ahli Payment Officer untuk diolah dan
disesuaikan dengan format yang butuhkan oleh PT POS
Indonesia. Hasil dari proses ini adalah file text yang
sesuai dengan format kebutuhan PT POS Indonesia.
d. Payment Officer mengolah data verifikasi, membuat
rekapitulasi dan estimasi jumlah lembar yang akan
dicetak. Seluruh file tersebut disimpan dalam CD.
e. Staff UPPKH Pusat membuat Berita Acara Serah Terima
Data dan Surat Order Pencetakan ke PT POS Indonesia.
f. Staff UPPKH Pusat menyerahkan Berita Acara Serah
Terima Data, Surat Order Pencetakan dan CD berisi data
verifikasi ke PT POS Indonesia.
g. Proses cetak berlangsung.
h. Staff UPPKH Pusat selalu berkoordinasi dengan PT POS
Indonesia terkait dengan perkembangan pencetakan
dan pengiriman formulir ke UPPKH Kabupaten/Kota.
7. Diagram Alur
STANDARD OPERATIONAL PROSEDURE (SOP)
PERBAIKAN DATA RTSM

Versi : Tanggal dibuat :


Revisi : Tanggal Revisi :
Tanggal berlaku :

1. Definisi.
Perbaikan Data RTSM/KSM adalah kegiatan perbaikan data
RTSM/KSM didatabase/aplikasi, perbaikan diperlukan jika
tidak bisa dilakukan melalui aplikasi SIM PKH, perbaikan
data tersebut antara lain:
a. Data RTSM kehilangan anggota rumahtangga
b. Data RTSM tidak bisa ditampilkan di aplikasi
c. UPPKH Kabupaten/Kota tidak bisa melakukan closing.
d. UPPKH Kabupaten/Kota tidak bisa melakukan
pemutakhiran data.

2. Tujuan Penyusunan SOP


Memperbaiki data RTSM/KSM.

3. Output
Data RTSM/KSM yang akurat.

4. Ruang lingkup.
Prosedur ini dilaksanakan sebagai aturan baku yang berlaku
tetap, dilaksanakan oleh tenaga ahli database admin UPPKH
Pusat.

5. Penanggung Jawab.
Kegiatan ini dilakukan oleh tenaga ahli database admin.
6. Prosedur.
a. UPPKH Kabupaten/Kota mengisi formulir Support
Request/Support Ticket.
b. UPPKH Kabupaten/Kota mengirimkan daftar RTSM yang
perlu perbaikan data, meliputi nomor peserta, nama
peserta dan masalah yang dikeluhkan (terkait dengan
perbaikan data) melalui Email.
c. Staff UPPKH pusat membuat rekapitulasi data
RTSM/KSM yang perlu perbaikan dan menyerahkannya
ke Tenaga Ahli Database Admin dalam bentuk file excel.
d. Tenaga Ahli database admin membuat backup database
dilevel skema/user sebelum melakukan upadate data.
e. Tenaga Ahli database admin membuat backup table
yang akan di update untuk keperluan perbaikan data
sebelum melakukan update data.
f. Tenaga ahli database admin login ke database server
dan melakukan perbaikan data sesuai dengan masalah
yang dikeluhkan.
g. Tenaga Ahli database admin berkoordinasi dengan staff
UPPKH Pusat terkait dengan perbaikan data yang telah
diselesaikannya.
h. Staff UPPKH Pusat berkoordinasi dengan UPPKH
Kabupaten/Kota terkait dengan selesainya perbaikan
data dan memberikan status close pada Support Ticket.
7. Diagram Alur
STANDARD OPERATIONAL PROSEDURE (SOP)
PEMUTAKHIRAN DATA RUTIN STATUS RTSM

Versi : Tanggal dibuat :


Revisi : Tanggal Revisi :
Tanggal berlaku :

1. Definisi
Pemutakhiran Data Rutin Status RTSM adalah kegiatan rutin
pembaharuan/pemutakhiran data status RTSM/KSM peserta
PKH meliputi data:
a. Kelahiran/Kematian, anggota RTSM/KSM.
b. Kenaikan kelas atau kelulusan sekolah, anggota
RTSM/KSM.
c. Kehamilan, anggota RTSM.
d.Pindah alamat, mengundurkan diri.
e.Perubahan struktur rumah tangga karena pernikahan.

2. Tujuan, untuk memastikan data peserta PKH selalu dalam


keadaan up to date, karena pembayaran bantuan PKH
didasarkan struktur rumah tangga dan aspek-aspek lain
pada point 1

3. Output, hasil yang diharapkan.

4. Ruang lingkup. Prosedur ini dilaksanakan sebagai aturan


baku yang berlaku tetap, dilaksanakan oleh seluruh
kabupaten pelaksana PKH. (Kewenangan)

5. Penanggung Jawab. Pemutakhiran data dilakukan oleh


Pendamping, dengan menggunakan formulir pemutakhiran
data (terlampir). Pemutakhiran data dilakukan secara terus
menerus, setiap terjadi perubahan data pada RTSM peserta
PKH. Entry data hasil pemutakhiran kedalam sistem PKH
dilakukan oleh Operator yang berkedudukan di Sekretariat
UPPKH Kabupaten/Kota.

6. Prosedur.
a. Pendamping menerima laporan perubahan data status
RTSM/KSM dari RTSM/KSM, Ketua Kelompok atau pihak
lainnya.
b. Pendamping mencatat perubahan data tersebut kedalam
Formulir Pemutakhiran Data (terlampir).
c. Perubahan data status RTSM/KSM harus didukung
dengan dokumen terkait yang absah misalnya buku
rapor, buku KIA atau surat lainnya.
d. Data yang dicatat hanya anggota rumah tangga yang
berubah statusnya saja.
e. Pendamping Menyerahkan formulir pemutakhiran data
yang telah di isi dengan data perubahan status RTSM ke
Koordinator Operator UPPKH Kabupaten/Kota, dengan
dilengkapi salinan dokumen terkait perubahan data
(point c).
f. Koordinator Operator melakukan pemeriksaan formulir
pemutakhiran data dicocokkan dengan salinan dokumen
pendukung. Jika dokumen telah cocok, selanjutnya di
berikan Aproval pada Formulir Pemutakhiran Data.
g. Operator Administrasi mencatat dalam kartu
pendamping (terlampir) tanggal penyerahan data,
tanggal approval dan tanggal entry data.
h. Operator Administrasi menyerahkan formulir kepada
Operator SIM untuk di lakukan entry ke aplikasi PKH,
pelaksanaan entry bisa dilakukan oleh Operator Data
entry jika UPPKH memilikinya.
i. Entry data perubahan status RTSM/KSM terlaksana.
7. Diagram Alur
STANDARD OPERATIONAL PROSEDURE (SOP)
PEMUTAKHIRAN RUTIN DATA VERIFIKASI

Versi : Tanggal dibuat :


Revisi : Tanggal Revisi :
Tanggal berlaku :

1. Definisi.
Pemutakhiran Rutin Data Verifikasi adalah kegiatan rutin
pencatatan kehadiran anggota rumah tangga miskin peserta
PKH ke fasilitas pendidikan dan kesehatan yang merupakan
kewajiban peserta. Pencatatan tersebut meliputi:
a. Pendidikan
i. Angka ketidak hadiran siswa peserta PKH di sekolah
(Alpha, Izin, Sakit, Bekerja).
ii. Data terbaru terkait siswa peserta PKH misalnya
pindah sekolah dll.
b. Kesehatan
i. Keterangan mengenai kehadiran yaitu Hadir, Tidak
Hadir, Belum Jadwal, Tertunda.

2. Tujuan
Untuk mencatat kehadiran siswa peserta PKH disekolah dan
kunjungan Ibu Hamil/Balita di fasilitas kesehatan. Data ini
diperlukan untuk mengetahui komitmen RTSM/KSM dalam
memenuhi kewajibannya sebagai Peserta PKH

3. Output.
Hasil yang diharapkan adalah dapat diketahui angka
kehadiran siswa di sekolah dan kunjungan ke fasilitas
kesehatan.
4. Ruang lingkup.
Prosedur ini dilaksanakan sebagai aturan baku yang berlaku
tetap, dilaksanakan oleh seluruh kabupaten pelaksana
PKH.

5. Penanggung Jawab. Pemutakhiran data dilakukan oleh


Pendamping, dengan menggunakan formulir pemutakhiran
data (terlampir). Pemutakhiran data dilakukan secara terus
menerus, setiap terjadi perubahan data pada RTSM peserta
PKH. Entry data hasil pemutakhiran kedalam sistem PKH
dilakukan oleh Operator yang berkedudukan di Sekretariat
UPPKH Kabupaten/Kota.

6. Prosedur.
a. Pada akhir minggu pertama atau selambat-lambatnya
pada minggu kedua setiap bulannya, pendamping
mengambil formulir verifikasi yang telah diisi oleh
petugas verifikator dari fasilitas pendidikan dan
kesehatan di wilayah kerjanya.
b. Pendamping menyerahkan formulir yang telah diisi oleh
petugas verifikasi ke Koordinator Operator, formulir di
periksa cara pengisiannya. Seluruh kolom yang wajib
diisi harus terisi dengan benar. Jika formulir tidak
lengkap pengisiannya, coordinator operator wajib
mengembalikan ke Pendamping untuk diantar kembali
ke fasilitas pendidikan atau fasilitas kesehatan guna
dilengkapi.
c. Koordinator Operator memberikan persetujuan
(approval) dan menyerahkannya ke Operator
Administrasi.
d. Operator Administrasi mencatat dalam buku Kartu
Pendamping, dan memisahkan formulir verifikasi
pendidikan yang terdapat siswa tidak hadir 100% dan
formulir verifikasi kesehatan yang terdapat bumil/balita
tidak berkunjung ke fasilitas kesehatan. Selanjutnya
disebut formulir tidak komitmen.
e. Formulir tidak komitmen di serahkan ke Operator SIM
untuk dilakukan entry ke aplikasi. Dalam pelaksanaan
Entry data, operator SIM dapat menunjuk operator yang
lain atau petugas data entry yang ada.
f. Hanya formulir tidak komitmen saja yang dientry ke
aplikasi.
g. Pelaksanaan entry data dilaksanakan pada minggu ke 2
setiap bulannya.
7. Diagram Alur
AGENDA
JANUARI

HARI/TANGGAL RINCIAN KETERANGAN


KEGIATAN
PEBRUARI

RINCIAN
HARI/TANGGAL KETERANGAN
KEGIATAN
MARET

RINCIAN
HARI/TANGGAL KETERANGAN
KEGIATAN
APRIL

RINCIAN
HARI/TANGGAL KETERANGAN
KEGIATAN
MEI

RINCIAN
HARI/TANGGAL KETERANGAN
KEGIATAN
JUNI

RINCIAN
HARI/TANGGAL KETERANGAN
KEGIATAN
JULI

RINCIAN
HARI/TANGGAL KETERANGAN
KEGIATAN
AGUSTUS

RINCIAN
HARI/TANGGAL KETERANGAN
KEGIATAN
SEPTEMBER

RINCIAN
HARI/TANGGAL KETERANGAN
KEGIATAN
OKTOBER

RINCIAN
HARI/TANGGAL KETERANGAN
KEGIATAN
NOPEMBER

RINCIAN
HARI/TANGGAL KETERANGAN
KEGIATAN
DESEMBER

RINCIAN
HARI/TANGGAL KETERANGAN
KEGIATAN
CATATAN
Storyboard : form blanko catatan dalam setahun - berbentuk
notes tanpa harus menuliskan tanggal atau tahun, hanya
lembar kosong dengan icon-icon kecil di sudut dan garis alur
tulisan atau dibiarkan kosong - disesuaikan dengan tema isi.

Anda mungkin juga menyukai