Anda di halaman 1dari 3

CARA MEMBUAT RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah adalah tulisan singkat berupa pertanyaan yang biasanya terletak di awal
laporan atau proposal dan biasanya terletak setelah latar belakang yang dijelaskan dalam
laporan tersebut. Rumusan masalah digunakan untuk menjelaskan masalah atau isu yang
dibahas dokumen tersebut kepada para pembaca. Secara umum, suatu rumusan masalah
akan menggarisbawahi fakta-fakta dasar dari masalahnya, menjelaskan alasan masalah itu
penting, dan menentukan solusi secepat dan selangsung mungkin. Rumusan masalah sering
digunakan di dunia bisnis untuk kepentingan perencanaan tapi dapat juga diperlukan
dalam situasi akademis sebagai bagian dari laporan yang bergaya seperti laporan atau
proyek tulisan.

Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan


dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri baik hanya pada satu
variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini
peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain dan
mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain.
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda.
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk
hubungan yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif.

Adapun langkah – langkah dalam membuat suatu rumusan masalah adalah sebagai berikut
:
1. Menulis Rumusan Masalah Sendiri. Jelaskan keadaan “ideal”. Ada banyak cara yang
berbeda untuk menulis rumusan masalah — beberapa sumber referensi merekomendasikan
untuk langsung membahas masalah itu sendiri, sementara sumber lainnya
merekomendasikan memberikan konteks latar belakang terlebih dahulu agar masalah (dan
solusinya) lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca. Jika Anda begitu tidak yakin
bagaimana harus memulai, pilihlah opsi kedua. Walaupun keringkasan adalah sesuatu yang
harus ditujukan oleh setiap tulisan yang praktis, pemahaman yang baik lebih penting lagi.
Mulailah dengan menjelaskan bagaimana seharusnya hal-hal bekerja. Sebelum Anda
menyebutkan masalah Anda, jelaskan dalam beberapa kalimat bagaimana berlangsungnya
hal-hal jika tidak ada masalah.
2. Pertanggungjawabkan pernyataan Anda. Tidak peduli berapa banyak uang yang Anda
klaim dikuras masalah Anda terhadap perusahaan Anda, jika Anda tidak dapat
mempertanggungjawabkan klaim Anda dengan bukti yang masuk akal, Anda mungkin tidak
dianggap serius. Segera setelah Anda mulai membuat klaim spesifik tentang seberapa serius
masalah Anda, Anda harus mulai mendukung pernyataan Anda dengan bukti. Dalam beberapa
kasus, ini mungkin dari penelitian Anda sendiri, dari data dari penelitian atau proyek terkait,
atau bahkan dari sumber pihak ketiga terkemuka.
3. Usulkan solusi. Ketika Anda sudah menjelaskan apa masalahnya dan mengapa begitu
penting, lanjutkan menjelaskan bagaimana Anda mengusulkan untuk mengurusnya. Seperti
dengan pernyataan awal dari masalah Anda, penjelasan solusi Anda harus ditulis agar sejelas
dan seringkas mungkin. Tetaplah pada konsep-konsep besar, penting, konkret dan tinggalkan
rincian kecil untuk nanti — Anda akan memiliki banyak kesempatan untuk masuk ke setiap
aspek kecil dari solusi yang Anda usulkan dalam badan proposal Anda.
4. Jelaskan manfaat dari solusi. Sekali lagi, sekarang Anda sudah memberitahu pembaca
Anda apa yang harus dilakukan soal masalah ini, ide yang sangat baik adalah
menjelaskan mengapa solusi ini adalah ide yang baik. Karena bisnis selalu berusaha untuk
meningkatkan efisiensi dan mendapatkan lebih banyak uang, Anda akan ingin fokus terutama
pada dampak keuangan dari solusi Anda — biaya yang mana yang akan terkurangi, bentuk-
bentuk baru dari pendapatan yang bagaimana yang akan dihasilkan, dan sebagainya. Anda
juga bisa menjelaskan manfaat non-nyata, seperti kepuasan pelanggan yang meningkat, tetapi
penjelasan total tidak boleh lebih panjang dari beberapa kalimat untuk satu paragraf.
5. Simpulkan dengan meringkas masalah dan solusi. Setelah Anda telah
mempresentasikan visi ideal untuk perusahaan Anda, mengidentifikasi masalah yang
menhalangi Anda dari mencapai idealisme ini, dan menyarankan solusi, Anda hampir selesai.
Yang tersisa untuk dilakukan adalah menyimpulkan dengan ringkasan argumen utama Anda
yang memungkinkan Anda dengan mudah transisi ke dalam tubuh utama dari proposal Anda.
Tidak perlu untuk membuat kesimpulan ini lagi daripada yang seperlunya — cobalah untuk
menyatakan, hanya dalam beberapa kalimat, inti dasar dari apa yang telah dijelaskan dalam
pernyataan masalah Anda dan pendekatan yang Anda niatkan untuk diambil dalam badan
artikel.
6. Ingat “lima W”. Rumusan masalah harus seinformatif mungkin dengan kata-kata sesedikit
mungkin, tetapi tidak harus menyelidiki rincian kecil. Jika Anda pernah ragu-ragu tentang apa
yang harus disertakan dalam rumusan masalah Anda, ide yang cerdas adalah mencoba untuk
menjawab lima W (siapa/who, apa/what, di mana/where, kapan/when, dan mengapa/why),
plus bagaimana/how. Mengatasi lima W memberikan pembaca Anda pengetahuan tingkat
dasar yang baik untuk memahami masalah dan solusi tanpa merantau ke tingkat detail yang
tidak perlu.
7. Selalu mengoreksi kesalahan. Ini merupakan keharusan untuk semua bentuk tulisan yang
serius — tidak ada draft pertama sepanjang sejarah yang tidak bisa memperoleh keuntungan
dari mata yang hati-hati dan dari pengkoreksi yang baik. Setelah Anda menyelesaikan
rumusan masalah Anda, bacalah dengan cepat. Apakah “alurnya” tampak benar? Apakah
menyajikan ide-idenya dengan koheren? Apakah tampaknya teratur dengan logis? Jika tidak,
buat perubahan ini sekarang. Saat Anda akhirnya puas dengan struktur rumusan masalah
Anda, periksa ejaan, tata bahasa, dan kesalahan format.

Rumusan Masalah Penelitian yang Baik


Rumusan masalah penelitian yang baik, antara lain:

1. Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti masalah tersebut.
2. Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat.
3. Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah.
4. Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut.
5. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
6. Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat, ideologi, dan
kepercayaan agama.
7. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
8. Rumusan masalah harus jelas, padat, dan dapat dipahami oleh orang lain.
9. Rumusan masalah harus mengandung unsure data yang mendukung pemecahan masalah
penelitian.
10. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat kesimpulan sementara
(hipotesis).
11. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

Perumusan masalah memiliki fungsi sebagai berikut:


1. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain
berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.
2. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak
berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di
lapangan.
3. Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta
jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data
mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui
perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan
data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.
4. Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah
di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.

Anda mungkin juga menyukai