Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : M. ANA ROZI ANUDIN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030021052

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI 4211/ MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI

Kode/Nama UPBJJ : 71/SURABAYA

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Ketidakpastian sering disebut “unexpected risk” atau risiko tak terduga dari
sebuah kejadian, kondisi ketidakpastian timbul karena beberapa sebab,
antara lain : (1) jarak waktu dimulai perencanaan atas kerugian sampai
kejadian itu berakhir,(2) Keterbatasan terjadinya informasi yang diperlukan
dan (3) Keterbatasan pengetahuan atau ketrampilan atau teknik
mengambil keputusan. Berikut adalah tingkat ketidakpastian dan
karakteristiknya ;
• Ketidakpastian Sangat Tinggi(Relatif Pasti)
Pada tingkatan ketidakpastian yang tidak ada (sudah pasti), hasil bisa diprediksi
dengan relatif pasti . Pada tingkatan ini kondisi kepastian sangat tinggi, Hukum
alam merupakan contoh ketidakpastian tersebut, sebagai contoh kita bisa
memprediksi dengan pasti bahwa bumi mengitari matahari selama 360 hari.
• Ketidakpastian Objectif
Tingkatan selanjutnya adalah tingkatan objektif, dengan contoh dadu, jika kita
melempar dadu, ada 6 kemungkinan yaitu angka 1,2,3,4,5, atau 6 kita bisa
menghitung probabilitas masing – masing angka untuk keluar 1/6
• Ketidakpastian Subjektif
Ketidakpastian subjektif mengandung ilmu psikologis yaitu suasana pemikiran
yang diliputi keraguan atau kesadaran akan kurangnya pengetahuan mengenai
hasil dari suatu peristiwa, contohnya adalah kecelakaan mobil.
• Ketidakpastian sangat tidak pasti
Ketidakpastian sangat tidak pasti adalah ketidakpastian yang jelas – jelas sulit
untuk memprediksi atau mengidentifikasi hasil dari suatu peristiwa. Contoh
eksplorasi angkasa.
2. Tujuan manajemen resiko menurut Redja, E George di klasifikasikanmenjadi 2 antara
lain :
a. Pre-loss objectives
Tujuan yang ingin di capai sebelum terjadi kerugian, meliputi ekonomi,
pengurangan kecemasan dan memenuhi kewajiban hukum.
1) Tujuan Ekonomi
Tujuan ekonomi berarti bahwa perusahaan harus mempersiapkan potensi
rekugian dengan cara paling ekonomis. Persiapan ini melibatkan analisis
biaya program keselamatan, premi asuransi yang di bayar dan biaya yang
berkaitan dengan tektik lain untuk menangani kerugian.
2) Tujuan Mengurangi Kecemasan
Eksposure kerugian tertentu dapat menyebabkan kekhawatiran yang lebih
besar dan ketakutan untuk manajer resiko dan manajer perusahaan.
Misal ancaman gugatan konsumen dari produk cacat.
3) Tujuan Memenuhi Kewajiaban Hukum
Misalnya, peraturan pemerintah yang mewajibkan setipa perusahaan untuk
menerapkan standart upah minimum
b. Post-Loss Objectives
Tujuan yang ingin dicapai setelah kerugian terjadi. Tujuan ini meliputi
kelangsungan hidup, keberlangsungan operasi, stabilitas pendapatan,
pertumbuhan dan tanggup jawab sosial.
1) Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup setelah kerugian terjadi diharapkan perusahaan
masih dapat melanjutkan operasi.
2) Keberlangsungan operasi
Keberlangsungan operasi setelah mengalami kerugian sangat penting.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang melayani konsumen harus
terus memberikan layanan. Bank, toko roti, susu dan perushaan kompetitif
lainnya.
3) Stabilitas pendapatan
Laba bersih per lembar saham dapat dipertahankan jika perusahaan terus
beroprasi, namun sebuah berusahaan mungkin terjadi biaya tambahan
yang cukup besar pada saat perusahaan membuka cabang.
4) Pertumbuhan Perusahaan
Sebuah perusahaan dapat tumbuh dengan mengembangkan produk baru
dan memperluas pasar atau dengan mengakusisi atau merger dengan
perusahaan lain.
5) Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial adalah untuk meminimalkan efek kerugian yang
akan dimiliki orang lain dan masyarakat. Misalnya kehilangan tanaman –
tanaman untuk memperluas pabrik di sebuah kota kecil dapat
menyebabkan suhu udara menjadi meningkat.
3. Resiko likuiditas memiliki dua pengertian, pengertian pertama risiko likuiditas adalah
ketidakpastian atau kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban
pembayaran jangka pendek atau pengeluaran tak terduga sehingga memberikan
pengaruh kepada terganggunya aktifitas perusahaan ke posisi tidak berjalan normal.
Pengertian Kedua risiko likuiditas berarti kemungkinan penjualan suatu aset perusahaan
dengan diskon yang tinggi karena sulit mencari pembeli.
Adapun beberapa sebab yang melatarbelakanginya yaitu sebagai berikut.
• Utang perusahaan sudah berada pada posisi extreme leverege. Extreme
Leverege, artinya utang perusahaan sudah berada pada kategori
membahayakan perusahaan itu sendiri.
• Jumlah utang dan berbagai tagihan yang datang di saat jatuh tempo sudah
begitu besar.
• Perusahaan telah melakukan kebijakan strategi yang salah sehingga memberi
pengaruh pada kerugian yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang.
• Kepemilikan aset perusahaan tidak lagi mencukupi untuk menstabilkan
perusahaan yaitu sudah terlalu banyak aset yang di jual sehingga jika aset yang
tersisa tersebut masih ingin dijual maka itu juga tidak mencukupi untuk
menstabilkan perusahaan.
• Penjualan dan hasil keuntungan yang di peroleh adalah terjadi penurunan yang
sistematis serta fluktuatif. Jika penjualan dan keuntungan diperoleh bersifat
fluktuatif maka artinya perusahaan harus melakukan perubahan konsep sebelum
terlambat.

Anda mungkin juga menyukai