MUKADDIMAH
Sebagai sebuah lembaga semi otonom di bawah Gerakan Pemuda Ansor, MDS Rijalul Ansor yang secara
khusus dibentuk untuk mewadahi para asatidz dan kiyai muda NU, mengemban misi dakwah dan tugas
membimbing umat (ri’ayatul ummah). Oleh karena itu setiap orang yang berkiprah didalam MDS Rijalul
Ansor harus mengerti visi, misi, dan cita-cita organisasi serta memiliki intergritas dan militansi agar
mampu menjalankan misi dan fungsi ri‟ayatul ummah secara maksimal.
Para asatidz dan kiyai muda MDS Rijalul Ansor adalah penerus perjuangan dan dakwah para ulama.
Tandhim atau suatu gerakan terorganisir sangat diperlukan demi keberhasilan perjuangan dan dakwah
sebagaimana diwasiatkan oleh pendiri NU KH. Hasyim Asy‟ari dalam Qonun Asasi.
Oleh karena itu, MDS Rijalul Ansor yang diharapkan menjadi sebuah tandhim, harus melakukan
pelatihan atau kaderisasi agar organisasi ini mampu bergerak dengan teratur dan rapi. Kaderisasi di
lingkungan MDS Rijalul Ansor ini disebut dengan Dirosah. Ia adalah sebuah proses pembentukan kader
yang dilaksanakan secara sistematis, terrencana, terukur, terarah, berjenjang dan berkelanjutan. Dirosah
dilaksanakan sebagai upaya mencetak kader dakwah yang memiliki militansi tinggi dan memegang teguh
nilai-nilai dan cita-cita organisasi.
Dirosah merupakan upaya pendidikan dan pelatihan para asatidz dan kiyai muda NU agar bersatu,
terorganisir, dan bergerak bersama-sama menjalankan misi dakwah meneruskan perjuangan para ulama
sesuai dengan garis perjuangan organisasi.
Setiap kaderisasi, termasuk Dirosah MDS Rijalul Ansor, memerlukan perangkat aturan yang menjadi
acuan sekaligus memuat tata cara pelaksanaannya. Aturan dan acuan tata laksana ini merupakan alat ukur
dan menjadi panduan penyelenggaraan Dirosah di lingkungan MDS Rijalul Ansor yang berlaku secara
nasional sebagai sebuah sistem kaderisasi terpadu.
Dirosah di lingkungan MDS Rijalul Ansor memiliki beberapa jenjang dan tingkatan. Dirosah tingkat
dasar disebut dengan Dirosah Ula dan atau PKD-Dirosah Ula. Dirosah tingkat lanjutan disebut dengan
Dirosah Wustho. Dirosah tingkat nasional disebut dengan Dirosah Ulya.
Khusus PKD-Dirosah Ula ini, berdasar kan PO GP Ansor tentang MDS Rijalul Ansor Hasil KONBES
GP Ansor di Minahasa tahun 2020, Pasal 17 Ayat 2, yang berbunyi: “Penyelenggaraan Dirosah Ula
dapat digabungkan dengan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dengan nama kegiatan “PKD
dan Dirosah Ula”, dengan pemberian tambahan pendalaman materi-materi keagamaan tanpa mengurangi
materi-materi pokok PKD,”
Peraturan Organisasi GP Ansor Tentang MDS Rijalul Ansor mengamanatkan agar dalam proses
kaderisasi dibuat panduan dan tata cara pelaksanaan Dirosah. Panduan pelaksanaan Dirosah ini dibuat
dalam rangka menjalankan amanat tersebut.
Dirosah adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut kaderisasi di lingkungan MDS Rijalul
Ansor.
Dirosah di lingkungan MDS Rijalul Ansor merupakan sebuah ikhtiar kaderisasi dan indoktrinasi dalam
rangka menanamkan nilai dan ideologi, menguatkan karakter dan militansi, meningkatkan pengetahuan,
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
serta mengembangkan kecakapan dan tertib organisasi. Dirosah juga merupakan sebuah sarana
menyatukan visi dan pandangan, serta membangun kapasitas diri dalam memperjuangkan cita-cita dan
perjuangan organisasi, khususnya di bidang dakwah dan ri’ayatul ummah atau irsyâdunnâs
(membimbing ummat).
Sulthonu al-Awliya, Syaikh Abdul Qodir Al-Jilaniy memberikan nasihat tentang syarat kesuksesan
dakwah dan irsyâdunnâs dalam sebuah maqolah-nya:
ال يُبغي ألحد أٌ يتصدٖ ٔيتصدر إلرشاد انُاس إال إٌ أعطاِ هللا عهى انعهًاء ٔسياسة انًهٕك ٔحكًة انحكًاء
“Tidak selayaknya seseorang tampil untuk menjadi pembimbing ummat, kecuali ia dibekali dengan
kematangan ilmu, pemahaman siyasah, serta kebijakan.”
Kaderisasi Dirosah di lingkungan MDS Rijalul Ansor dilaksanakan dalam tiga jenjang:
1. Dirosah Ula: kaderisasi tingkat dasar.
2. PKD dan Dirosah Ula: kaderisasi tingkat dasar
3. Dirosah Wustho: kaderisasi tingkat lanjutan.
4. Dirosah Ulya: kaderisasi tingkat nasional.
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
PKD-DIROSAH ULA
A. PENDAHULUAN
Dirosah adalah program kegiatan MDS Rijalul Ansor yang diselenggarakan secara berjenjang
dengan tujuan untuk memahami, mempelajari dan mengkaji materi-materi tentang Islam Ahlussunnah
wal Jama‟ah ala Nahdlatul Ulama secara lebih mendalam.
Dirosah diorientasikan untuk mempersiapkan anggota MDS Rijalul Ansor dalam menjalankan
tugasnya untuk mensyiarkan ajaran-ajaran dan amalan-amalan Islam Ahlussunnah wal Jama‟ah ala
Nahdlatul Ulama kepada masyarakat dan di lingkungan GP Ansor.
PKD dan Dirosah Ula diorientasikan untuk memperkuat wawasan ke-Ahlussunnah wal
Jama‟ahan, kebangsaan, ke-Indonesia-an dan pengembangan kecakapan kepemimpinan/keorganisasian di
kalangan kader ulama dan/atau kader MDS Rijalul Ansor.
PKD dan Dirosah Ula adalah kaderisasi yang diikuti oleh para asatidz dan kiyai muda NU di
lingkungan MDS Rijalul Ansor tingkat dasar dan dimaksudkan untuk mencetak kader dakwah yang
memiliki kualifikasi untuk menjadi pengurus organisasi MDS Rijalul Ansor tingkat Pimpinan Ranting,
Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Cabang.
B. PELAKSANAAN
1. PENYELENGGARA
PKD dan Dirosah Ula diselenggarakan oleh gabungan Pimpinan Cabang (PC) MDS Rijalul
Ansor dan Pimpina Anak Cabang (PAC) GP Ansor.
Ketentuan dan tatalaksana penyelenggaraan PKD dan Dirosah Ula mengikuti Juklak Dirosah Ula
dengan tambahan materi-materi PKD yang belum ada pada Dirosah Ula
2. INSTRUKTUR
Pimpinan Cabang MDS Rijalul Ansor wajib membentuk Tim Instruktur yang terdiri dari
sekurang-kurangnya 9 orang. Tim instruktur bersama bidang kaderisasi bertugas mengkoordinir
dan memfasilitasi PKD dan Dirosah Ula. Tim instruktur ini dibentuk dan diusulkan oleh PC
MDS Rijalul Ansor dan disahkan oleh PW MDS Rijalul Ansor dengan surat keputusan. Adapun
syarat untuk menjadi instruktur tingkat cabang adalah :
a. Memiliki komitmen yang tinggi dalam kaderisasi.
b. Telah lulus kaderisasi Dirosah Wustho atau PKL.
c. Sudah tersertifikasi menjadi instruktur melalui Latihan Instruktur I.
d. Memiliki kapasitas yang memadai dan berpengalaman dalam kegiatan mengorganisir dan
memfasilitasi kaderisasi.
e. Menguasai materi yang diampu.
Selain instruktur tingkat cabang dan instruktur tingkat wilayah, Dirosah Ula juga harus dihadiri
oleh minimal satu orang instruktur dari PP MDS Rijalul Ansor. Para intelektual NU, Kiyai, dan
Instruktur PKPNU maupun MKNU yang menguasai materi juga bisa diminta untuk menjadi
instruktur-pemateri pada PKD dan Dirosah Ula.
4. MATERI
Secara garis besar materi-materi dalam PKD dan Dirosah Ula dikelompokkan ke dalam 4 (empat)
kategori yaitu :
a. Materi penguatan visi dan misi organisasi.
b. Materi penguatan ke-Aswajaan di berbagai bidang.
c. Materi tentang ke-NU-an dan kebangsaan.
d. Materi tentang manhaj dan strategi dakwah.
Sesi olahraga, sholat berjamaah dan mujahadah, merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh
peserta. Sowan ke para kiyai dan ulama setempat harus dimasukkan dalam agenda RTL.
Pre Test dan Post Test dengan pertanyaan yang sama perlu diberikan kepada peserta, sebelum
dan sesudah kegiatan Dirosah, untuk mengetahui sejauh mana eberhasilan indoktrinasi.
5. SERTIFIKASI
Pada setiap penyelenggaraan PKD dan Dirosah Ula harus dilakukan sertifikasi yang diberikan
kepada peserta yang telah mengikuti PKD dan Dirosah Ula secara penuh dan dinyatakan lulus
berdasarkan penilaian dari instruktur. Sertifikasi ditandai dengan penerbitan sertifikat PKD dan
Dirosah Ula dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Sertifikat menggunakan kop PC GP Ansor setempat;
2. Sertifikat ditandatangani oleh Ketua PAC GP Ansor dan Ketua PC MDS Rijalul Ansor
sebagai panitia penyelenggara, diketahui oleh Ketua PC GP Ansor dan Ketua PW MDS
Rijalul Ansor Jawa Timur;
3. Lembar Penilaian ditandatangani oleh Koordinator Tim Instruktur PW MDS Rijalul Ansor
Jawa Timur dan Koordinator Tim Instruktur PC GP Ansor;
4. Berita Acara Kelulusan harus disertakan sebagai syarat penandatanganan sertifikat.
Bagi peserta yang tidak mengikuti sesi materi secara penuh maka dinyatakan tidak lulus dan
dapat mengikuti sesi materi susulan yang ditinggalkan pada kegiatan PKD dan Dirosah Ula di
tempat lain.
C. PEDOMAN PENYELENGGARAAN
Untuk kesempurnaan dan kelancaran pelaksanaan PKD dan Dirosah Ula, perlu dipersiapkan hal-hal
sebagai berikut:
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
1. PERSIAPAN
a. Minimal satu bulan sebelum hari pelaksanaan kegiatan, pelaksana melakukan komunikasi
dengan kepengurusan MDS Rijalul Ansor dan GP Ansor setingkat di atasnya/tim Instruktur
pengkaderan setingkat di atasnya mengenai waktu, materi, tempat, dan narasumber.
b. Tim Instruktur setingkat di atasnya akan membantu dan mendampingi persiapan pelaksanaan
kaderisasi dengan komunikasi baik secara langsung, melalui email dan telepon atau yang
lainnya.
c. Melakukan komunikasi dengan pengurus NU setingkat dan kyai-kyai setempat tentang
rencana kegiatan kaderisasi.
d. Mengirimkan surat pemberitahuan kepada PP MDS Rijalul Ansor.
2. PESERTA
Peserta direkrut dan diseleksi dari:
a. Para asatidz, guru ngaji, khotib, kiyai muda, serta para santri dan alumni pesantren, dengan
rekomendasi dari para tokoh NU atau pengurus MDS Rijalul Ansor.
b. Para pengurus dan aktivis MDS Rijalul Ansor yang belum mengikuti Dirosah Ula.
4. PANITIA
a. Menyiapkan PIN/ID Card sebagai tanda peserta dan panitia pelatihan.
b. Menyiapkan seorang kyai yang memimpin mujahadah setiap malam selama masa
pengkaderan.
c. Menyiapkan buku saku “Dalil-dalil Amaliyah NU” untuk dibagikan ke peserta.
d. Jika dimungkinkan dari sisi anggaran, panitia menyiapkan peci sejumlah peserta.
e. Menyiapkan Instruktur yang mempunyai kompetensi dan kualifikasi pada tiap-tiap materi.
f. Menyiapkan Instruktur dari Banser sebagai upaya pendisiplinan.
g. Menyiapkan kelengkapan teknis yang dibutuhkan seperti:
1) Ruang dan kursi.
2) Spanduk.
3) Backdrop.
4) Bendera Merah Putih.
5) Bendera Nahdlatul Ulama.
6) Bendera GP Ansor.
7) Bendera MDS Rijalul Ansor.
8) Sound system.
9) Lcd.
10) Perlengkapan bai‟at (naskah bai‟at, presensi, dll).
h. Acara Bai‟at diselenggarakan mengikuti prosesi dalam Pengkaderan GP Ansor sebagaimana
terlampir.
i. Memberikan Sertifikat pada peserta yang dinyatakan lulus.
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
j. Presensi peserta memuat data; nama, alamat, email, dan nomor hp yang secara teknis
dilakukan pada setiap sesi.
k. Untuk tim teknis panitia dibutuhkan :
1) Tim asistensi di kelas, menyangkut kebutuhan; mengatur sound system dan lcd,
pengaturan
2) kelas dan ATK.
3) Tim penyiapan kegiatan non forum seperti Mujahadah, olah raga, dan makan peserta,
4) diserahkan kepada Banser agar waktu berjalan efektif sesuai jadwal.
l. Menyiapkan dokumentasi kegiatan guna penyusunan laporan berupa foto dan/atau video.
m. Panitia berkewajiban juga mengirimkan data peserta (by name, by adres, by phon) yang
sudah lulus dalam bentuk soft copy dan hard copy ke PW MDS Rijalul Ansor.
5. TEMPAT
a. Tempat pelaksanaan pelatihan diutamakan lingkungan pondok pesantren atau tempat
pendidikan agama Islam. Jika tidak memungkinkan, maka dapat diselenggarakan di tempat
yang representatif lainnya.
b. Panitia menyiapkan area bai‟at dengan membersihkan lokasi, memasang backdrop,
menyediakan meja dan kursi secukupnya, menyiapkan bendera Merah Putih, bendera NU,
bendera GP Ansor, dan bendera MDS Rijalul Ansor serta menyiapkan sound system.
Dengan dipenuhinya ketentuan tersebut, maka penyelenggaraan PKD dan Dirosah Ula dinilai
telah memenuhi standar dan kualifikasi yang ditentukan, sehingga penyelenggara berhak
mengeluarkan sertifikat PKD dan Dirosah Ula bagi peserta yang dinyatakan lulus.
Mars Ansor
Prakata Panitia Ketua Panitia
Sambutan-sambutan Ketua GP
Pembukaan Ansor
Penyerahan peserta kepada tim Ketua MDS
instruktur oleh penyelenggara RA
pelatihan
17.00 - 19.00 Ishoma All
19.00 -20.30 90 m Materi I : Instruktur PC Pokok
Orientasi Pengkaderan. RA Banser
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
Materi I
Orientasi Pelatihan dan Tata Tertib
I. Tujuan
a. Peserta memiliki kesiapan diri untuk mengikuti pengkaderan dan berproses bersama dengan
peserta lainnya. Panitia, instruktur, dan peserta berada dalam suasana yang akrab dan
kekeluargaan.
b. Peserta memahami orientasi PKD dan Dirosah Ula MDS Rijalul Ansor.
c. Peserta memahami dan menyadari hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawabnya selama
mengikuti proses pengkaderan.
III. Metode
a. Permainan (Games).
b. Ceramah.
c. Tanya jawab.
d. Curah pendapat (Brainstorming).
Instruktur dan semua peserta yang ciri-cirinya disebutkan harus berpindah tempat berdiri
(HVS) dengan cepat. Perintah di potongan kartu yang dibacakan, misalnya :
o Peserta yang memakai kemeja batik berpindah tempat;
o Peserta yang memakai peci hitam berpindah tempat;
o Peserta yang memakai sepatu hitam berpindah tempat;
o Peserta yang berkumis berpindah tempat;
o Dan seterusnya sesuai kebutuhan.
Tahap keempat, peserta yang tidak kebagian tempat berdiri (HVS) dihukum dengan
memperkenalkan diri, menyebutkan tokoh idolanya dan mengucapkan/memperagakan
sesuatu yang khas dari tokoh idolanya tersebut. Tahap kelima, peserta yang dihukum tadi
membacakan perintah dari potongan kartu, kemudian peserta tadi dan semua peserta yang
ciri-cirinya disebutkan harus berpindah tempat berdiri (HVS) dengan cepat. Demikian proses
ini diulang-ulang hingga potongan kartu perintah habis. (15 menit)
3) Usai permainan perkenalan, Instruktur menjelaskan orientasi, materi, jadwal dan metode
Pelatihan Kader Dasar Gerakan Pemuda Ansor menggunakan slide presentasi. (10 menit)
4) Instruktur mengajak peserta untuk setiap sessi Dirosah Ula diawali dengan Laporan, berdoa
(Hasahontukum ila akhirihi), menyanyikan Mars GP Ansor, Mars Syubbanul Wathon dan
yel-yel dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dan pokok bahasan sesi ini. (15 menit)
5) Instruktur menjelaskan tentang Tata Tertib Dirosah Ula. (15 menit)
Materi II
Aqidah Ahlussunnah Waljama’ah I
I. Tujuan
a. Peserta memahami pengertian, sejarah, tokoh-tokoh dan prinsip-prinsip ajaran Aqidah
Ahlussunnah Waljama‟ah dalam ajaran teologi Asy‟ariyah-Maturidiyah.
b. Peserta meyakini kebenaran ajaran Aqidah Ahlussunnah Waljama‟ah Yang diikuti oleh NU
dan mayoritas Umat Islam seluruh dunia.
III. Metode
a. Ceramah (muhadhoroh).
b. Menayangkan film berisi sejarah dan peta penyebaran teologi Asy‟ariyah-Maturidiyah dari
masa ke masa.
IV. Waktu :
120 Menit
V. Media Pelatihan
a. Bahan presentasi.
b. LCD/in-focus, komputer/laptop. 3. Kertas plano, potongan kertas, spidol, flip chart/papan
tulis, penjepit/lakban.
VII. Bahan Bacaan yang bisa dijadikan referensi pada materi ini:
a. Al-Fiqhu Al-Akbar karya Imam Hanafi beserta syarahnya karya Syaikh Salim Alwan.
b. Al-Iqtishod fi al-I‟tiqod karya Imam Al-Ghazali.
c. Fathul Bari karya Ibnu Hajar al-Asqollani.
d. Mafahim Yajibu an Tushohhah, karya Sayid Muhamad bin Alawy Al-Maliki.
e. Thabaqat Al-Syafi‟iyah Al-Kubro, karya Al-Subki.
f. Al-Risalah Al-Qusyairiyah, karya Al-Imam Al-Qusyairi.
g. Kitab-kitab, buku-buku, atau artikel tentang Aqidah Ahlussunnah Waljama‟ah.
Materi III
Tamadzhub dan Fiqih Aswaja
I. Tujuan
a. Peserta mengetahui sejarah perkembangan fiqih empat madzhab.
b. Peserta memahami pentingnya bermadzhab.
II. Pokok Bahasan
a. Perkembangan fiqih dan ijtihad sejak masa sahabat sampai masa tabi‟i al-tabi‟in.
b. Kesinambungan sanad keilmuan melalui tamadhzhub.
c. Madzhab fiqih yang diikuti oleh para Imam ahli hadis seperti Imam Bukhari, Imam Muslim,
Imam Baihaqi dan lain-lainnya.
III. Metode
a. Ceramah (muhadharah).
IV. Waktu :
120 Menit
V. Media Pelatihan
a. Bahan presentasi
b. LCD/in-focus, komputer/laptop
c. Kertas plano, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
VI. Proses Kegiatan
a. Instruktur membuka sesi dengan mempersilahkan peserta laporan, berdoa, menyanyikan
Mars GP Ansor, Mars Subbanul Wathon dan yel-yel dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan
dan pokok bahasan sesi ini. (15 menit)
b. Instruktur menampilkan bahan presentasi pada proyektor sambil memberikan penjelasn. (105
menit)
VII. Bahan Bacaan yang bisa digunakan sebagai referensi pada materi ini:
a. Majmu‟u al-Fatawa, karya Ibnu Taimiyah.
b. Fathul Bari, karya Ibnu Hajar Al-„Asqallani.
c. Al-Aqlid Liadillati al-Ijtihad wa al-Taqlid, karya Muhammad Shidiq Hasan Khan.
d. Kaifa Nata‟amalu ma‟a al-Qur‟an, karya Muhammad AL-Ghozali.
e. Kaifa Nata‟amalu ma‟a al-Sunnah, karya Muhammad Al-Ghozali.
f. Baina al-Ijtihad wa al-Taqlid, Dr. Muhammad Salim.
g. Irsyadu al-Fuhul, karya Al-Syaukani.
h. I‟lamu al-Muwaqqi‟in, karya Ibnu Qoyim.
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
Materi IV
Amr Ma’ruf dan nahi Munkar (Hisbah) Aswaja
I. Tujuan
a. Peserta memahami kedudukan Amr Ma‟ruf dan Nahi Munkar di dalam agama Islam.
b. Peserta memahami syarat, rukun, dan etika (dhowabith) pelaksanaan Amr Ma‟ruf dan Nahi
Munkar dalam ajaran Aswaja.
c. Peserta memahami perbedaan pemahaman Hisbah dalam ajaran Aswaja dan selain Aswaja.
IV. Waktu :
120 Menit
V. Media Pelatihan
a. Bahan presentasi
b. LCD/in-focus, komputer/laptop
c. Kertas plano, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
VII. Bahan Bacaan yang bisa digunakan sebagai referensi pada materi ini:
a. Al-Amru bi al-Ma‟ruf wa Al-Nahyu „Ani al-Munkar, Imam Ahmad bin Hanbal.
b. Uhsulu al-Hisbah fi al-Islam, Dr. Muhammad Kamaludin Imam.
c. Ma‟alimu al-Qurbah fi Ahkami al-Hisbah, Muhammad bin Muhammad al-Qurosyi.
d. Fathul Bari, Ibnu Hajar al-Asqollani.
e. Syarh Muslim, Imam Nawawi.
f. Majmu‟u al-Fatawa, Ibnu Taimiyah.
g. Nashihatu Waliyyi al-Amri, Muhammad Hilal al-Shadiq Hilal.
h. Kitab-kitab dan buku-buku serta artikel terkait.
Materi V
Garis Politik Aswaja I
I. Tujuan
a. Peserta memahami konsep kepemimpinan dan pemerintahan dalam Islam.
b. Peserta memahami proses ijtihad politik pada masa Al-Khulafa Al-Rosyidun.
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
III. Metode
Ceramah
IV. Waktu :
120 Menit
V. Media Pelatihan
a. Bahan presentasi
b. LCD/in-focus, komputer/laptop
c. Kertas plano, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
VII. Bahan Bacaan yang bisa digunakan sebagai referensi pada materi ini:
a. Al-Ghiyatsiy, karya Imam al-Haramain al-Juwaini.
b. Al-Ahkamu Al-Sulthoniyah, Al-Mawardi.
c. Bahjatu Qulubi al-Abror, karya AL-Sa‟diy.
d. Nashihatu Waliyyi al-Amri, Muhammad Hilal al-Shadiq Hilal.
e. Fahtu al-Bari, karya Ibnu Hajar al-Asqallani.
f. Al-Mufhim lima Asykala Min Talkhisi Kitabi Muslim, karya Al-Qurthubi.
g. Adhwa‟u al-Bayan, karya Al-Syanqithiy.
h. Syarh Muslim, karya Imam Nawawi.
i. Majmu‟u al-Fatawa, karya Ibnu Taimiyah.
j. Ghoyatu al-Marom fi „ilmi al-kalam, karya Saifuddin Al-Amadiy.
k. Al-Bidayah Wa AL-Nihayah, karya Ibnu Katsir
l. Kitab-kitab, buku-buku, dan artikel terkait.
Materi VI
Ke-NU-an dan Kebangsaan I
I. Tujuan
a. Peserta memahami konteks sejarah kelahiran Nahdlatul Ulama sebagai organisasi
keagamaan, kemasyarakatan dan kebangsaan.
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
b. Peserta menyadari Nahdlatul Ulama merupakan pendiri dan pemegang saham Republik
Indonesia, sehingga timbul dalam dirinya kebanggaan, kepercayaan diri, dan komitmen
untuk mempertahankan hasil perjuangan kebangsaan para Ulama NU tersebut.
c. Peserta memahami kepeloporan Nahdlatul Ulama dalam keberagamaan, kemasyarakatan dan
kebangsaan di Indonesia.
d. Peserta memahami Islam Nusantara sebagai identitas dakwah NU.
V. Media Pelatihan
a. Bahan presentasi
b. LCD/in-focus, komputer/laptop
c. Film pendek
d. Kertas plano, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
VII. Bahan Bacaan yang bisa digunakan sebagai referensi pada materi ini:
a. Qonun Asasi Nahdlatul Ulama.
b. Agama NU Untuk NKRI, karya Ahmad Baso.
c. Nasionalisme NU, karya Zudi Setiawan.
d. NU dan Ke-Indonesia-an, karya Mohamad Sobary.
e. Biografi Gus Dur, karya Greg Barton.
f. Agama dan Perubahan Politik, karya Mitsuo Nakamura.
g. Nahdlatul Ulama dan Geopolitik, karya Abdul Chalik.
h. Ensiklopedia Khittah NU, Nur Khalik Ridwan.
i. NU Penjaga NKRI, Iip D. Yahya.
j. Buku-buku dan Artikel tentang NU dan kebangsaan.
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
Materi VII
Dhowabithu al-Da’wah
I. Tujuan
a. Peserta memahami pentingnya dakwah.
b. Peserta memahami etika, syarat dan rukun dakwah dalam pandangan Aswaja.
c. Peserta memahami manhaj dan karakter dakwah Aswaja.
IV. Waktu :
120 Menit
V. Media Pelatihan
a. Bahan presentasi
b. LCD/in-focus, komputer/laptop
c. Kertas plano, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
VII. Bahan Bacaan yang bisa digunakan sebagai referensi pada materi ini:
a. Al-Da‟watu al-Islamiyah; Manhajuha wa Ma‟alimuha, Dr. Umar Hasyim Al-Azhariy.
b. Al-Indhibath wa Atsaruhu fi al-Da‟wati Ila Allah, Muhammad Hilal Shadiq Hilal.
c. Atlas Wali Songo, karya Agus Sunyoto.
d. Jejak Dakwah Ulama Nusantara, PCNU Kota Pekalongan.
e. Buku-buku dan artikel tentang dakwah Aswaja.
Materi VIII
Ke-Ansor-an dan Rijalul Ansor
I. Tujuan
a. Peserta memahami latar belakang berdirinya organisasi GP Ansor dan MDS Rijalul Ansor.
b. Peserta memahami garis perjuangan organisasi GP Ansor dan MDS Rijalul Ansor.
c. Peserta memahami struktur organisasi GP Ansor dan MDS Rijalul Ansor.
d. Peserta memahami peraturan-peraturan organisasi GP Ansor dan MDS Rijalul Ansor.
e. Peserta memahami garis komando struktural organisasi GP Ansor.
III. Metode
a. Muhadhoroh / Ceramah
b. Penayangan Film Dokumenter.
IV. Waktu :
120 Menit
V. Media Pelatihan
a. Bahan presentasi
b. LCD/in-focus, komputer/laptop
c. Kertas plano, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
Materi IX
Public Speaking
I. Tujuan
a. Peserta mengetahui pentingnya kemampuan berorasi dan menyampaikan gagasan di depan
publik sebagai instrumen terpenting dalam berdakwah.
b. Peserta mengerti prinsip-prinsip dasar orasi dan public speaking.
III. Metode
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
a. Muhadhoroh / Ceramah
b. Penayangan video/film.
IV. Waktu :
120 Menit
V. Media Pelatihan
a. Bahan presentasi
b. LCD/in-focus, komputer/laptop
c. Kertas plano, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
Materi X
Rencana Tindak Lanjut
I. Tujuan
a. Peserta mengetahui pentingnya tindak lanjut pasca kaderisasi Dirosah.
b. Peserta mampu Menyusun Rencana tindak lanjut baik secara individu maupun kelompok dan
berkomitmen melaksanakannya
c. Peserta mampu menggerakkan organisasi dan siap menerima penugasan dari pimpinan demi
tujuan organisasi sebagai khodimul ummah (pelayan umat) dan pembimbing umat.
III. Metode
a. Metode kartu
b. Curah Pendapat (Brainstorming)
IV. Waktu :
120 Menit
V. Media Pelatihan
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
Materi XI
Ijazah wirid, Pembai’atan dan Penutupan
I. Tujuan
a. Peserta memahami pentingnya loyalitas dan keberlangsungan organisasi.
b. Peserta menyadari posisinya sebagai kader Gerakan Pemuda Ansor melalui MDS Rijalul
Ansor, memahami tanggung jawabnya untuk menjaga martabat organisasi dan meneguhkan
komitmen mewujudkan cita-cita proklamasi, perjuangan Ulama NU dan tujuan organisasi.
II. Materi
a. Pembacaan Dzikir dan Sholawat.
b. Hakekat Bai‟at dalam kaderisasi di lingkungan GP Ansor dan MDS Rijalul Ansor.
c. Ijazah wirid/doa.
d. Pembai‟atan.
e. Penutupan.
III. Waktu :
60 Menit
IV. Media Pelatihan
a. Teks Bai‟at, dzikir, dan sholawat.
b. Teks wirid/doa.
c. Presensi Pembai‟atan.
d. Perlengkapan Pembai‟atan dan Penutupan.
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
V. Proses Kegiatan
a. Instruktur menjelaskan tujuan pokok sesi ini dan memberikan penjelasan teknis tentang
pelaksanaan bai‟at. (15 menit)
b. Instruktur atau kyai yang khusus dihadirkan memimpin pembacaan dzikir dan sholawat badar
yang diikuti oleh seluruh peserta. (5 menit)
c. Kiyai mengijazahkan wirid/doa.
d. Instruktur menjelaskan makna dan filosofi bai‟at/khutbah bai‟at (15 menit).
e. Instruktur atau Kyai membai‟at peserta dengan cara membacakan teks bai‟at yang diikuti
oleh seluruh peserta. Setelah pembai‟atan, peserta mencium bendera merah putih, NU, GP
Ansor, MDS Rijalul Ansor, kemudian menandatangani presensi pembai‟atan dan bersalaman
dengan para Instruktur, pengurus dan Kyai sambil terus melantunkan sholawat badar/doa
pertobatan. (25 menit)
f. Penutupan Dirosah Ula.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
B. PESERTA
1. Peserta diharuskan bersuci sebelum menuju tempat upacara bai‟at.
2. Peserta mengenakan kemeja putih atau seragam yang disediakan panitia.
3. Peserta tidak diperkenankan membawa HP.
4. Peserta di-briefing sebelum menuju tempat upacara bai‟at.
5. Peserta menuju ke tempat bai‟at dengan membaca shalawat dalam kondisi hening dan
kembali ke pemondokan dengan menyanyikan Mars Subbanul wathon
C. FORMASI UPACARA
1. Peserta tiba di tempat upacara bai‟at dengan formasi berbanjar lapis 2 atau 3 menghadap
Inspektur Upacara dengan titik sentral tempat/posisi Inspektur Upacara. Posisi komandan
upacara berada di baris depan sebelah kanan sebagaimana Formasi 1. Peserta dapat
dibuat dalam 1 baris sebagaimana Formasi 2.
2. Setelah melakukan penghormatan kepada bendera Merah Putih, bendera NU, bendera GP
Ansor, dan bendera MDS Rijalul Ansor serta penandatanganan presensi bai‟at, peserta
kembali ke barisan.
PIMPINAN WILAYAH
MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUR ANSOR JAWA TIMUR
Jl. Msjid Al Akbar Timur, No 9-A Surabaya Telp. 081230077486
FORMASI 1
Komendan
Upacara
Peserta berbanjar dari kanan ke kiri
Komendan
Upacara
Marilah kita menghadiahkan doa kepada Para Nabi, Shahabat, Para Wali dan Pendiri NU. Al-Fatihah!
(membaca al-fatihah 1 kali)
IKUTI BACAAN BERIKUT INI, DIUCAPKAN DENGAN LISAN DAN DIYAKINI DALAM
HATI
بسم ميحرلا نمحرلا هللا
*3 ٔأشٓد أٌ دمحما رسٕل هللا# أشٓد أٌ ال إنّ إال هللا
# ٔبًحًد َبيا ٔرسٕال# ٔباإلسالو ديُا# رضيت باهلل ربا
ٔبا أل َصار حركة ٔكفاحا# ٔبُٓضة انعهًاء جًعية# ٔبأْم انسُة ٔانجًاعة إعتقادا
DOA PENUTUP
ربُا زدَا عهًا َافعا ٔرزقُا فًٓا
– انهٓى اَصرَا ٔال تُصر عهيُا ــ ٔايكر نُا ٔال تًكر عهيُا
ٔاْدَا ٔيسر انٓدٖ إنيُا ــ ٔاَصرَا عهٗ يٍ بغٗ عهيُا ــ يا ذا انجالل ٔاإلكراو ــ
Untuk kolom alamat, Jabatan dan No. Tlp sudah diisi oleh panitia sehingga peserta hanya tinggal
tanda tangan saja.
PENUTUP
Juklak dan Juknis Pelaksanaan PKD dan Dirosah Ula MDS Rijalul Ansor ini adalah acuan baku dalam
penyelenggaraan PKD dan Dirosah Ula yang harus diikuti dan dipatuhi oleh semua Pimpinan Cabang
MDS Rijalul Ansor di Wilayah Jawa Timur.
Kami menyadari banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan Juklak dan Juknis ini. Karenanya kami
berharap banyak masukan dan saran demi untuk penyempurnaan.
Semoga Juklak dan Juknis Pelaksanaan PKD dan Dirosah Ula ini bisa diikuti dan dilaksanakan sebaik-
baiknya sehingga kaderisasi dilingkungan PW MDS Rijalul Ansor Jawa Timur menjadi semakin baik
serta menghasilkan kader-kader dakwah Ahlussunnah Wal Jama‟ah An Nahdliyyah yang tiada lelah terus
berikhtiyar menebar kemaslahatan dan berjuang menghadapi tantangan masa depan demi kejayaan Islam,
NU dan NKRI.
Surabaya,
Ketua, Sekretaris,