Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama dakwah, yaitu agama yang

memerintahkan umatnya untuk menyebarkan ajaran Islam kepada seluruh

umat manusia. Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan

kesejahteraan umat manusia bilamana ajaran Islam yang mencakup

segenap aspek kehidupan dijadikan sebagai pedoman hidup dan dilakukan

dengan sungguh-sungguh. Keberadaan dakwah dan Islam tidak dapat

dipisahkan, sebagaimana diketahui dakwah merupakan suatu usaha untuk

mengajak, menyeru dan mempengaruhi manusia agar selalu berpegang

pada ajaran Allah guna memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di

akhirat.

Dakwah dalam Islam menyangkut kepentingan masyarakat luas,

karena pada kenyataanya Islam tidak mungkin berkembang tanpa adanya

dakwah. Manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi mempunyai tugas

untuk berdakwah, yakni mengajak pada perbuatan yang baik (Amr Maruf)

serta mencegah perbuatan mungkar (Nahyi Munkar). Ini menandakan

bahwa salah satu faktor dalam kegiatan dakwah yang menempati posisi

yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan dakwah adalah

dengan adanya Dai (juru dakwah).

Perjuangan dakwah harus terus digelorakan melihat tantangan

zaman yang semakin kompleks dengan segala tuntutannya. Salah satu


tantangan terbesar di era globalisasi adalah banyaknya paham-paham

liberal mengenai ajaran agama yang menyebabkan terpecahnya umat,

termasuk munculnya aliran-aliran yang tidak berlandaskan Al-quran dan

As-sunnah. Oleh karena itu gagasan ukhuwah islamiah musti dibangun

kembali untuk memperkuat ikatan diantara umat Islam.

Persatuan Islam yang kemudian disebut Persis merupakan sebuah

organisasi masyarakat di Indonesia yang didirikan pada 12 September

1923 di Bandung, memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman Islam

yang sesuai dengan Al-quran dan As-sunnah. Persis bukan organisasi

keagamaan yang berorientasi politik namun lebih fokus terhadap

pendidikan Islam dan dakwah yang mengedepankan ukhuwah islamiah

sebagaimana dapat kita lihat dalam motto Persis yakni Q.S Ali-Imran ayat

103.

‫َو اْعَتِص ُم ْو اِبَح ْبِل ِهّٰللا َخ ِم ْيًع ا َّو اَل َتَفَّر ُق ْو‬

....

“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah

dan janganlah kamu bercerai-berai...” (Q.S Ali-Imran:103)

Persis memiliki beberapa pimpinan yang terdiri atas Pimpinan

Pusat (PP), Pimpinan Wilayah (PW), Pimpinan Daerah (PD), Pimpinan

Cabang (PC), Pimpinan Ranting (PR), Pimpinan Jamaah (PJ), dan

Pimpinan Cabang Istimewa (PCI).

Salah satu Pimpinan Jamaah (PJ) yang berada di bawah Pimpinan

Cabang Cikalong Wetan adalah PJ. Persis Cipada tepatnya di Desa

Cipada, Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat. PJ. Persis


Cipada terhimpunan dari 13 jamaah yang tersebar di 4 Desa yang berbeda

yaitu Desa Cipada, Mekar Jaya, Sadang Mekar dan Ganjar Sari. Dilihat

dari segi kuantitas yang cukup banyak menyebabkan keadaan masyarakat

menjadi beragam. Karena keberagaman tersebut PJ. Persis Cipada

memerlukan strategi dakwah yang tepat supaya dapat menyatukan

ukhuwah dan ajarannya dapat diterima oleh seluruh lapisan jamaah.

Salah satu strategi dakwah untuk membentuk kesatuan ukhuwah di

PJ. Persis Cipada dengan diadakannya program KISAH (Kajian Islam

Antar Jamaah), meskipun program KISAH berjalan belum lama, tetapi

cukup diminati oleh seluruh lapisan jamaah. Hal itulah yang membuat

penulis tertarik untuk mengambil judul “STRATEGI DAKWAH

PROGRAM KISAH PJ PERSIS CIPADA SEBAGAI PEMERSATU

UKHUWAH ISLAMIAH”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi dakwah program KISAH PJ. Persis Cipada

sebagai pemersatu ukhuwah islamiah?

2. Bagaimana efektivitas strategi dakwah program KISAH PJ.

Persis Cipada sebagai pemersatu ukhuwah islamiah?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini penulis

mempunyai beberapa tujuan penelitian, yaitu:

a. Untuk mengetahui bagaimana strategi dakwah program

KISAH PJ. Persis Cipada sebagai pemersatu ukhuwah

islamiah

b. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas strategi

dakwah program KISAH PJ. Persis Cipada sebagai

pemersatu ukhuwah islamiah

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan teoritis: penelitian ini diharapkan mampu

menambah Khazanah ilmu khususnya dibidang dakwah.

Juga menjadi tambahan wawasan bagi siapa saja untuk

Menerapkan strategi dakwah sesuai dengan situasi dan

kondisi Lingkungannya.

b. Kegunaan praktis: penelitian ini diharapkan menjadi bahan

masukan bagi para pelaksana kegiatan dakwah untuk

mampu mengemas dan mengembangkan dakwah secara

menarik agar menjadikan kegiatan dakwah yang senantiasa

terus berjalan dalam penanaman nilai-nilai ajaran Islam

serta mampu mengembalikan umat pada al-qur’an dan as

sunah. Sehingga para juru dakwah tidak bosan terus-

menerus mendengarkan atau mengikuti kegiatan dakwah.

D. Metode Penelitian
E. Sistematika Penulisan

Agar penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini tidak melebar dari

pokok pembahasan, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I: Pendahuluan, yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II: Landasan Teori, yang meliputi:

Anda mungkin juga menyukai