Anda di halaman 1dari 2

Macam-Macam Strategi Dakwah dari segi banyak sedikitnya orang yang diajak, dakwah

dapat dibedakan menjadi :

Dakwah fardiah yaitu metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain(satu
orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya
dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Termasuk
kategori dakwah seperti ini adalah menasehati teman sekerja, teguran,anjuran memberi
contoh.

Dakwah 'ammah yaitu dakwah yang dilakukan oleh seseorang yang ditujukan kepada
orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Media yang dipakai
biasanya berbentuk ceramah/pidato. Dakwah ini kalau ditinjau dari segi subjeknya, ada
yang dilakukan oleh perorangan dan ada yang dilakukan oleh organisasi sosial keagamaan
yang berkecimpung dalam bidang dakwah.

Dari segi cara menyampaikan, dakwah dapat dibedakan meliputi :

Dakwah bil lisan yaitu penyampaian pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi
langsung antara subyek dan obyek dakwah). Dakwah model ini akan menjadi efektif bila
disampaikan berkaitan dengan hari ibadah. Seperti khutbah Jum'at atau khutbah hari Raya,
kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis,program kegiatan ceramah yang
terprogram seperti kultum Ramadhan.

Dakwah bil hal yaitu dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini dimaksudkan
agar si penerima dakwah mengikuti jejak dan keadaan juru dakwah.Dakwah model ini
mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah. Seperti yang pernah
dicontohkan Rasulullah SAW ketika tiba di kota Madinah, beliau mencontohkan dakwah bil
hal dengan mendirikan Masjid Quba dan mempersatukan kaum Anshor dan kaum Muhajirin
dalam ikatan persaudaraan Islam, Rasulullah SAW mencontohkan cara Shalat dan cara
melakukan ibadah haji (manasik haji).

Dakwah bil kitabah yaitu dakwah melalui tulisan baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku,
majalah, internet. Koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah. Kelebihan
lain dari dakwah bil kitabah adalah tulisan tidak musnah meskipun da’i atau penulisnya
sudah wafat.

Sebab-sebab Memerlukan Strategi dalam Dakwah di Indonesia yang menjadikan sebab


dakwah dan perkembangan Islam di Indonesia Membutuhkan strategi, sebagai berikut :

a. Agar dakwah Islam dapat berjalan secara lancar dan damai.


b. Agar tujuan dakwah Islam mudah diterima oleh masyarakat.
c. Agar umat manusia dapat menerima ajaran Islam dengan senang hati.
d.Agar ajaran Islam menjadi bentuk amaliyah umat manusia yg bersifat rahmatan lil ‘alamin

Prinsip-Prinsip Strategi Dakwah Islam Terdapat 5 prinsip strategi dakwah islam, sebagai
berikut :
Prinsip tidak Memaksa Prinsip ini merupakan suatu kelebihan para da’I di Indonesia karena
mereka menerapkan prinsip tidak memaksa. Arti dari prinsip strategi ini adalah dengan cara
simpatik dan menarik, sehingga membuat pemeluk agama non islam menjadi tertarik dan
secara sukarela masuk Islam. Prinsip ini sebagai bentuk dan perwujudan meneladani
dakwah Nabi Muhammad Saw.

Prinsip Menunjukan Kebenaran yang Hakiki Kebenaran hakiki adalah kebenaran yang
pasti. Tidak ada ajaran Islam yang mengandung kebenaran semu. Karena ajaran Islam
bersumber dari firman Allah Swt dan semua firman Allah pasti jelas tentang kebenarannya.
Seperti Nabi Muhammad yang menyampaikan ajaran agama Islam sesuai dengan yang
diterima dari Allah swt.

Prinsip Keteladanan Umat Islam mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam sesuai
dengan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. Tidak boleh mengamalkan ajaran
Islam dengan model pengamalan selain dari Nabi Muhammad Saw, karena beliau
merupakan satu – satunya teladan terbaik bagi umat Islam.

Prinsip Keseimbangan Hidup Para mubaligh dalam mendakwah ajaran Islam di Indonesia
menerapkan prinsip strategi keseimbangan. Artinya, di samping para da’i mendakwahkan
ajaran Islam kepada masyarakat sebagai upaya untuk memperoleh kebahagiaan akhirat
dan berdagang sebagai upaya meraih kebahagiaan dunia.

Prinsip rahmatan lil’alamin Artinya ajaran Islam menyebarkan prinsip kedamaian. Prinsip
kedamaian yang menjadi misi Islam adalah bentuk kedamaian abad dan tidak semu. Ajaran
Islam juga menolak segala bentuk kekerasan dan permusuhan. Dengan prinsip rahmatan
lil’alamin inilah yang menjadi jaminan kedamaian dan keharmonisan alam semesta.

Anda mungkin juga menyukai