ABSTRACT
This research aims to determine the effect of the use of natural mask to reduce wrinkles on the face and to
obtain an exact formulation of the mask pasta mixture Pachyrhizus erosus powder, black seed oil, cocoa
powder, and honey. The ingredients which were used to make the formulation of this natural mask are 2
grams of powder Pachyrhizus erosus, 1 gram of cocoa powder, 0.6 ml of black seed oil, and 5 ml of honey.
The ingredients were mixed to produce mask with pasta structure which ready to use. Mask was used once
every three days up to 12 times using. Mask was given to ten women probandus which has the exactly
inclusion characteristic. The characteristic face which was observed include wrinkles. Wrinkles data was
taken by visual with was captured by using camera DSLR 1000D on three sides (front, right, left).
Wrinkles data perception result showed changes of the wrinkles as much as 100%.
Key words : Pachyrhizus erosus, cocoa, black seed, honey, mask
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian masker alami untuk
mengurangi kerutan pada kulit wajah dan untuk mendapatkan formulasi masker pasta yang
tepat dari campuran bubuk bengkoang, minyak jintan hitam, cokelat bubuk, dan madu.
Bahan yang digunakan untuk membuat formulasi masker alami ini adalah 2 gram bubuk
bengkoang, 1 gram bubuk cokelat, 0.6 ml minyak jintan hitam, dan 5 ml madu. Bahan-
bahan tersebut dicampurkan sehingga dihasilkan masker dengan struktur pasta yang siap
digunakan. Masker digunakan setiap tiga hari sekali hingga 12 kali pemakaian masker.
Masker diberikan pada sepuluh probandus wanita yang memenuhi kriteria inklusi yang
ditentukan. Karakteristik yang diamati meliputi adanya kerutan pada kulit wajah. Data
kerutan diambil secara visual dengan difoto menggunakan camera DSLR 1000D pada tiga
sisi wajah (depan, kanan, kiri). Hasil persepsi data kerutan wajah menunjukkan adanya
perubahan kerutan sebanyak 100%.
Kata kunci: bengkoang, cokelat, jintan hitam, madu, masker
23
Jurnal Care Vol. 4, No.2, Tahun 2016
stearat, Briliant lake red, magnesium dan proses pigmentasi, vitamin C dapat
karbonat dan sebagainya. Pada diabsorpsi oleh kulit (Achyar, 1986).
pembuatan kosmetika, pencampuran Jintan hitam mengandung asam lemak
bahan-bahan tersebut harus memenuhi esensial tak jenuh (asam linoleat dan
ketentuan pembuatan kosmetika. linolenat) yang berfungsi untuk
meremajakan sel-sel kulit dan menunda
Kemajuan teknologi yang semakin pesat proses penuaan (Childiest, 2010).
memacu perusahaan-perusahaan industri Kandungan vitamin A pada cokelat
kosmetik untuk berlomba-lomba bubuk berfungsi untuk mengurangi
menciptakan formulasi dalam pembuatan kekeringan. Cokelat bubuk dipilih karena
produk masker wajah. Produk masker tidak mudah tengik dengan kandungan
yang beredar di masyarakat umumnya polifenol 6% sebagai pencegah
berbentuk bubuk yang kemudian ketengikan dan antioksidan (Fountain,
dicampur dengan air mawar. Formulasi 2011). Madu merupakan humectants
masker alami yang beredar dipasaran juga (menarik air dari dalam kulit dan dari
terdiri dari satu ekstrak bahan, misalnya udara sekitar, sehingga proses dehidrasi
pati jagung, pati kentang atau pati kulit tidak berlanjut) yang mampu
bengkoang saja. Formulasi pembuatan menjaga kelembaban kulit. Madu
masker wajah alami perlu dilakukan digunakan sebagai masker wajah yang
sebagai alternatif pilihan. Masker wajah cocok untuk semua jenis kulit karena
dapat dibuat dari bahan-bahan alami yang sangat efektif untuk menghambat proses
diformulasikan ke dalam pembuatan penuaan dini dan keriput (Squidoo,
masker alami wajah yang berguna untuk 2012).
mengurangi keriput pada wajah. Bahan-
bahan alami tersebut harus mengandung Keunggulan pada masker wajah alami
vitamin A, C, E, dan zinc sehingga yang diformulasikan ini adalah terdiri dari
nantinya diharapkan mampu mengurangi perpaduan bengkoang, minyak jintan
keriput pada wajah. Vitamin-vitamin hitam, cokelat, dan madu, sedangkan
tersebut dapat diperoleh dari bengkoang, keunikannya adalah masker alami ini
minyak jintan hitam, cokelat, dan madu. berbentuk pasta sehingga dalam
Umbi bengkoang sebagai bahan dasar pemakaiannya efisien dan tidak
masker mengandung vitamin C yang membutuhkan tambahan apapun
berfungsi untuk pembentukan kolagen sehingga bisa langsung dipakai. Penelitian
25
Jurnal Care Vol. 4, No.2, Tahun 2016
ini bertujuan untuk mengangkat manfaat di hasilkan sari umbi bengkoang dalam
bahan alami sebagai bahan dasar masker bentuk serbuk halus.
wajah yang aman untuk jenis kulit kering.
Pentingnya penggunaan masker alami Minyak Jintan Hitam, Cokelat Bubuk,
inilah yang melatarbelakangi pembuatan dan Madu
formulasi masker alami berbahan dasar Minyak jintan hitam (An-Naafi), cokelat
bengkoang dan jintan hitam untuk bubuk (Van Houten), dan madu (nektar
mengurangi penggunaan bahan kimia bunga randu) yang digunakan dalam
berbahaya yang dapat merusak kulit penelitian ini diperoleh dari pemasok.
wajah.
Cara Pembuatan ( Formulasi) Masker
Wajah
METODE PENELITIAN
Formulasi masker wajah alami ini dibuat
Bengkoang (Pachyrhizus erosus) dengan mencampurkan empat bahan
Umbi bengkoang diblender selama 1 untuk menghasilkan masker dengan
menit sampai halus, kemudian diperas struktur pasta yang siap digunakan.
airnya di atas saringan hingga dipastikan Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari
kadar air dalam umbi bengkoang habis. bubuk bengkoang, minyak jintan hitam,
Dibuang ampas dari umbi bengkoang cokelat bubuk, dan madu. Satu per satu
yang tidak diperlukan, selanjutnya air hasil bahan di letakkan di atas piring yang di
perasan dari umbi bengkoang diendapkan lapisi dengan plastik wrap di mulai dari
dalam beaker glass 1000 ml dan 2000 ml mencampur bubuk bengkoang dengan
semalaman (overnight) pada suhu ruang. cokelat bubuk, selanjutnya dicampurkan
Supernatan dibuang setelah dipastikan minyak jintan hitam dan madu. Piring
sari bengkoang mengendap dibagian yang digunakan dipilih yang berbahan
bawah beaker glass. Sari bengkoang di keramik agar plastik wrap dapat
tuang dalam loyang dan di oven pada menempel pada permukaan piring
suhu 45ºC sampai kering selama 120 jam sehingga pada saat mengaduk, plastik
(5 hari). Setelah kering, sari bengkoang wrap tidak bergeser ke bagian lain. Plastik
dikeringanginkan pada suhu ruang selama wrap yang digunakan berukuran 13 x 11
15 menit, kemudian di blender selama 1 cm yang berfungsi sebagai tempat
menit sampai halus dan di ayak sehingga mengaduk masker. Bahan-bahan yang
sudah dicampurkan di aduk dengan
26
Jurnal Care Vol. 4, No.2, Tahun 2016
spatula selama 7 menit sampai semua atau tidak. Jika tidak menimbulkan iritasi
bahan homogen, kemudian plastik wrap pada kulit, maka masker tersebut dapat
di tutup (disatukan setiap sisi dari platik digunakan untuk kulit wajah.
wrap) dan di lubangi bagian bawah
plastik. Kriteria Probandus (Inklusi)
Probandus yang dipilih harus sesuai
Masker dimasukkan dalam pot krim dengan kriteria inklusi yang ditentukan,
ukuran 12.5 gram. Masker yang telah yaitu wanita usia 30-40 tahun yang
dimasukkan dalam pot krim selanjutnya memiliki kondisi kulit kering dan tidak
di aduk kembali dengan spatula selama 3 melakukan perawatan kulit (facial, peeling,
menit agar masker lebih homogen karena atau masker) minimal selama tiga bulan
pada saat pengadukan pertama masih ada sebelum menggunakan masker untuk
bagian yang menggumpal. Total waktu penelitian ini. Karakteristik kulit pada
yang dibutuhkan untuk membuat masker probandus diketahui dari hasil kuisioner
adalah 10 menit dengan berat total yang dibagikan sebelum penelitian
masker per pot krim adalah 10.5 gram dilakukan. Probandus tersebut dipilih
yang digunakan untuk satu kali yang sudah menikah dan tidak sensitif
pemakaian. Masker disimpan pada suhu dengan bahan-bahan yang digunakan
ruang. Komposisi bahan aktif dari untuk masker wajah.
masing-masing bahan yang digunakan
ketahui dengan perhitungan sebagai Cara Penggunaan Masker Pada
berikut: Probandus
Wajah dibersihkan dahulu (cuci muka)
menggunakan sabun lunak yang di
Uji Iritasi Masker Wajah sediakan oleh peneliti, kemudian dibilas
Kelayakan penggunaan masker pada dengan air dingin. Dikeringkan dengan
wajah diuji coba terlebih-dahulu pada handuk halus atau tissue. Masker di
kulit tangan dan kulit dibelakang telinga oleskan pada wajah hingga merata
probandus. Masker dioleskan pada (kecuali mata dan sekitar bibir)
punggung tangan dan kulit dibelakang menggunakan kuas masker dan ditunggu
telinga, ditunggu selama 20-30 menit selama 30-60 menit. Selanjutnya masker
kemudian masker dihapus. Dilihat dihapus dengan air hangat menggunakan
hasilnya, apakah aman untuk digunakan handuk halus (waslap lembab dan hangat)
27
Jurnal Care Vol. 4, No.2, Tahun 2016
sampai bersih. Selama penggunaan handuk halus atau tissue. Ditunggu hingga
masker ini probandus harus benar-benar 20-30 menit setelah cuci muka, kemudian
dalam keadaan istirahat dan dengan posisi dilakukan pengamatan pada kulit wajah.
wajah agak tengadah agar masker dapat
berfungsi secara maksimal. Masker Pengamatan (Pengambilan Data)
digunakan setiap tiga hari sekali hingga 12 Karakteristik kulit wajah yang diamati
kali pemakaian masker (selama 6 meliputi adanya kerutan pada kulit wajah.
minggu). Data kerutan diambil secara visual
dengan difoto menggunakan camera
Perlakuan sebelum Penggunaan DSLR 1000D pada tiga sisi wajah (depan,
Masker (Kontrol) kanan, kiri). Hasil dari setiap pengamatan
Sepuluh probandus diamati selanjutnya di bandingkan dengan data
karakteristik kulit wajah yang terlihat kontrol (minggu ke-0) dan dibandingkan
meliputi adanya kerutan pada kulit dengan hasil dari setiap pengamatan yang
wajah. Data kerutan diambil secara dilakukan pada minggu ke-2, 4, dan 6,
visual dengan difoto menggunakan kemudian ditentukan pengaruh
camera DSLR 1000D pada tiga sisi penggunaan masker pada kulit wajah.
wajah (depan, kanan, kiri). Hasil yang Pengaruh penggunaan masker pada kulit
diperoleh digunakan sebagai data wajah juga disimpulkan dari hasil
kontrol (minggu ke-0) sebelum kuisioner yang dibagikan kepada
menggunakan masker wajah. probandus di akhir penelitian.
sehingga kulit tidak mengalami kekeringan muara kelenjar keringat (Harahap, 2000).
saat terjadi regenerasi di pagi hari (Bentley, Diduga bahan-bahan yang larut air seperti
2006). vitamin B1, vitamin C, polifenol, kalsium,
dan gula yang terdapat bahan masker
Perbedaan kecepatan perubahan kerutan wajah ini diabsorpsi melalui jalur
pada setiap probandus diduga karena interseluler. Sedangkan bahan-bahan yang
perbedaan aktivitas pada setiap probandus, larut lemak seperti vitamin A, vitamin E,
probandus terlalu sering menggunakan zinc, omega-3, dan omega-6 diabsorpsi
sabun yang dapat mengurangi kadar lemak melalui jalur transeluler (intraseluler)
dipermukaan kulit sehingga kulit menjadi karena bersifat hidrofobik sehingga dapat
lebih kering, stres psikologis, dan menembus sel kulit.
pemakaian otot-otot wajah yang berulang-
ulang atau berlangsung lama seperti
cemberut dan mengerutkan kening. Selain
itu, penggunaan masker wajah dapat
mengurangi kerutan karena dipengaruhi
oleh kondisi kulit tempat dioleskannya
masker. Semakin rendah nilai kelembaban
kulit (kondisi kulit sangat kering), maka
semakin lama kerutan akan berkurang.
Gambar 1. Jalur penetrasi bahan aktif
masuk ke dalam kulit
Kulit dapat menyerap bahan-bahan (Moser, dkk., 2001).
tertentu seperti zat yang larut dalam lemak,
tetapi air dan elektrolit sukar masuk Berdasarkan Gambar 1 dapat disimpulkan
melalui kulit. Zat-zat yang larut dalam jalur penetrasi bahan aktif masker wajah
lemak lebih mudah masuk ke dalam kulit masuk ke dalam kulit yang dimulai dari
dan masuk ke peredaran darah karena pelarutan bahan aktif pada bahan masker,
dapat bercampur dengan lemak yang kemudian terjadi absorpsi bahan aktif
menutupi permukaan kulit. Masuknya zat- masker ke permukaan kulit. Bahan aktif
zat tersebut melalui folikel rambut dan yang melewati lintasan transepidermis akan
hanya sebagian kecil yang masuk melalui masuk ke dalam lapisan tanduk,
32
Jurnal Care Vol. 4, No.2, Tahun 2016
selanjutnya bahan aktif tersebut akan kerusakan akibat radikal bebas (Wilkinson,
melintasi matriks lipid-protein pada lapisan 2001). Pemakaian produk topikal pada
tanduk. Akan tetapi, bahan aktif masker kulit seperti kandungan vitamin C dan
yang melewati lintasan transfolikuler akan vitamin A harus sesuai kebutuhan dan
masuk ke dalam sebum, selanjutnya bahan dilihat permasalahan kulit yang terjadi
aktif tersebut akan melintasi lipida dalam terlebihdahulu. Permasalahan kulit seperti
kelenjar sebasea. Setelah melewati kerutan, kulit kering, dehidrasi, dan
salahsatu jalur tersebut selanjutnya bahan jerawat, disarankan memakai produk yang
aktif berpartisi di lapisan epidermis mengandung vitamin A. Penelitian klinis
malphigi dan melakukan penetrasi ke membuktikan bila ada masalah seperti
dalam lapisan tersebut. Bahan aktif kerutan dan kulit kering, pemakaian
selanjutnya melakukan penetrasi ke dalam produk yang mengandung asam glikolat
struktur dermis hingga melintasi dinding dan vitamin A dapat meningkatkan
pembuluh darah dan penyebaran sistemik kelembaban kulit sekitar 50% dalam waktu
(Simanjuntak, 2005). Bahan-bahan aktif dua minggu. Selain itu, produk tersebut
masker seperti polifenol, zinc, omega-3 juga dapat mengendalikan kerutan halus
dan omega-6 diduga dapat menembus sekitar 85% dalam waktu 3 bulan. Vitamin
kulit hingga ke bagian lamina basalis. C atau yang disebut ascorbic acid berfungsi
Sedangkan vitamin A, vitamin B1, vitamin untuk memelihara kolagen (Agnes, 2011).
C, vitamin E, kalsium dan gula berada
dilapisan epidermis untuk Hasil kuisioner menunjukkan bahwa 100%
mempertahankan dan memperbaiki sel-sel kulit probandus kembali kering setelah
kulit yang rusak. tidak menggunakan masker wajah. Hal ini
dikarenakan masker wajah berfungsi untuk
Vitamin C, vitamin E, zinc, polifenol, membantu mempertahankan dan menjaga
kalsium, omega-3, dan omega-6 yang kelembaban kulit wajah, sehingga ketika
terkandung dalam bahan masker alami penggunaan masker dihentikan maka kulit
berbahan dasar bengkoang dan jintan akan kembali kering. Kulit dapat
hitam berperan sebagai antioksidan. melindungi diri dari berbagai faktor yang
Kombinasi beberapa antioksidan dapat menyebabkan kulit menjadi kering secara
menunjukkan efek sinergis dalam melawan alamiah yaitu dengan adanya Natural
33
Jurnal Care Vol. 4, No.2, Tahun 2016
Moisturizing Factor (NMF) yang merupakan berbahan dasar bengkoang dan jintan
tabir lemak pada lapisan stratum corneum hitam terdiri dari 2 gram bubuk
atau disebut dengan mantel asam. Dalam bengkoang, 1 gram cokelat bubuk, 0.6 ml
kondisi tertentu NMF tersebut tidak minyak jintan hitam, dan 5 ml madu.
mencukupi, sehingga dibutuhkan Bahan-bahan tersebut dicampurkan
perlindungan tambahan non alamiah yaitu sehingga dihasilkan masker wajah dengan
dengan memberikan kosmetika pelembab struktur pasta yang siap digunakan.
kulit (Wasitaatmadja, 1997). Diduga
setelah tidak menggunakan masker wajah, Berdasarkan hasil pengamatan data
kadar NMF menurun sehingga kecepatan kerutan pada kulit wajah terdapat
Trans Epidermal Water Loss (TEWL) perubahan kerutan pada kulit wajah
meningkat yang menyebabkan kulit sebanyak 100%, dimana 10% perubahan
menjadi kering. kerutan kulit wajah probandus terlihat
pada minggu ke-2 pengamatan, 50%
Hasil data foto yang didapatkan pada perubahan kerutan terlihat pada minggu
penelitian ini kurang maksimal, karena ke-4 pengamatan, dan 40% perubahan
intensitas cahaya yang digunakan tidak kerutan terlihat pada minggu ke-6
sama pada setiap pengambilan data. Hal ini pengamatan.
menyebabkan analisa data menjadi lebih
sulit karena foto yang didapatkan tidak Saran agar dilakukan uji mikrobiologi dan
seragam intensitasnya. Data foto uji ketengikan pada masker alami ini agar
seharusnya menggunakan intensitas cahaya keamanan kulit dapat terjamin. Hal ini
yang sama, dimana minggu ke-0 dijadikan dilakukan agar produk akhir yang
pedoman (pembanding) untuk dihasilkan sesuai dengan standar mutu
membandingkan intensitas cahaya pada yang ditetapkan. Selain itu, pada saat
minggu ke-2, 4, dan 6 sehingga data foto pengambilan data foto disarankan
akan lebih seragam hasilnya. menggunakan intensitas cahaya yang sama
pada setiap minggu pengamatan agar hasil
KESIMPULAN foto yang di dapatkan relatif seragam
Kadar bahan yang digunakan untuk sehingga memudahkan proses pengamatan
membuat formulasi masker alami hasil foto.
34
Jurnal Care Vol. 4, No.2, Tahun 2016