Anda di halaman 1dari 15

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

TEST BUTA WARNA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/SM/PRW/002 00 1 dari 1

Di tetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
12 September 2021
OPERASIONAL dr.Satrio
Penanggung Jawab Klinik

Pengertian Test buta warna adalah pemeriksaan untuk mengetahui mata seseorang dalam mendeteksi warna.

Tujuan Mengetahui kelainan mata seseorang terhadap warna.

Alat Buku Ishihara.

1. Menjelaskan prosedur dan tujuan yang akan di lakukan.


Persiapan
2. Memberikan posisi klien nyaman dan sesuai dengan kondisi pasien.

Prosedure dan Pelaksanaan Cara Memeriksa :

1. Petugas menjelaskan prosedur tes buta warna.

2. Menggunakan buku ishihara lakukan test buta warna.

3. Meminta pasien untuk membaca dan menyebutkan angka serta alur yang tampak pada setiap halaman.

5. Hasil bacaan pasien diinformasikan dengan jawaban yang tersedia untuk menentukan diagnosis.

5. Kesimpulan hasil pemeriksaan.

a. Normal : Pasien dapat menyebutkan satu persatu angka yang terdapat dalam gambar pada buku

ishihara.

b. Buta warna : pasien tidak dapat menyebutkan satu atau beberapa angka yang.

terdapat dalam gambar atau menunjukan alur ( lihat interprestasi buku ishihara ).

6. Keterangan interprestasi buku ishihara :

Orang dengan
Nomor lembar Orang dengan buta
Orang yang normal defisiensi warna
buku ishihara warna total
merah hijau

1 12 12 x

2 8 3 x

3 5 2 x

4 29 70 x

5 74 21 x

6 7 x x

7 45 x x

8 2 x x

9 x 2 x

10 16 x x

11 dapat mengikuti jalur x x

12 35 3 x

13 96 9 x

merah, ungu
14 dapat mengikuti kedua jalur x

x = tidak dapat membaca angka atau mengikuti jalur

7. Petugas menulis tes pada buku dan status pasien

8. Petugas memberikan surat keterangan hasil tes buta warna pada pasien poli
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN VISUS MATA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/SM/PRW/002 00 1 dari 1
Di tetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
12 September 2021
OPERASIONAL dr.Satrio
Penanggung Jawab Klinik

Prosedur ini di gunakan untuk mengukur ketajaman pengelihatan individu.


Pengertian
Prosedur pemeriksaan mata ini dilakukan dengan menggunakan kartu snellen.

Menentukan ketajaman pengelihatan.


Tujuan

Kartu snellen .
Alat

Ruangan ( 5-6 M ) .

Buku pencatat.

Prosedur dan Pelaksanaan Cara Memeriksa :

1. Kartu diletakan pada jarak 5 atau 6 meter dari pasien dengan posisi lebih tinggi atau

sejajar dengan mata pasien.

2. Pastikan cahaya harus cukup.

3. Penderita duduk 6 m dari kartu pemeriksa.

4. Kanan di periksa kiri di tutup.

5. Kiri di periksa kanan di tutup.

6. Mulai dari huruf yang paling besar ke yang kecil / sampai penderita tidak bisa membaca.

7. Penulis dengan bilangan pecahan.

Membaca snellen chart :

a. Snellen chart yang di gunakan dalam ukuran kaki = normal nya 20 / 20. misal, pasien

dapat membaca semua huruf pada baris ke delapan. Berarti visus nya normal.

b. Bila hanya membaca huruf E, D, F, C pada baris ke 6 => visusnya 20 / 30 dengan

false 2. artinya, orang normal dapat membaca pada jarak 30 kaki sedangkan pasien

hanya dapat membacanya pada jarak 20 kaki.


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
EKG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/SM/PRW/002 00 1 dari 1

Di tetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
12 September 2021
OPERASIONAL dr.Satrio
Penanggung Jawab Klinik

Pengertian EKG (ELEKTROKARDIOGRAFI) adalah alat yang digunakan untuk merekam akifitas

elektrik jantung.

Tujuan Mengetahui kelainan - kelainan irama jantung (Aritmia).

Mengetahui kelainan - kelainan Miokardium.

Mengetahui adanya pengaruh atau efek penggunaan obat jantung.

Mengetahui adanya gangguan perikarditis pada pasien.

Mengetahui adanya elektrolit pada pasien.

Mengetahui nadi

Mengetahui infeksi lapisan jantung.

Prosedur dan Pelaksanaan 1. Petugas menyiapkan alat:

a. Mesin EKG.

b. Jelly Elektroda.

c. Kertas EKG.

d. Tissue.

e. Buku dokumentasi.

f. Kapas alkohol.

2. Menjelaskan kepada pasien / keluarga tentang tujuan tindakan pemeriksaan EKG.

3. Melepaskan alat logam yang digunakan pasien termasuk gigi palsu.

4. Menganjurkan pasien untuk berbaring dengan tenang dan tidak bergerak selama prosedur.

5. Menjelaskan kepada pasien untuk tidak memegang pagar tempat tidur.

6. Mencuci tangan.

7. Menutup sampiran.

8. Membuka pakaian atas pasien.

9. Membersihkan area ektermitas dan dada yang akan di pasanggi elektroda dengan

mengunakan kapas alkohol.

10. Memberikan jelly pada area pemasangan dan pada pada elektroda.

11. Memasang elektroda ektremitas atas pada pergelangan tangan searah dengan telapak
tangan dan ektermitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam

dengan posisi pemasangan sebagai berikut :

a. Merah di lengan kanan ( RA ).

b. Kuning di lengan kiri ( LA ).

c. Hijau ditungkai kiri ( LL ).

d. Hitam ditungkai kanan ( RL ).

12. Memasang elektroda dada (prekordial) dengan posisi sebagai berikut :

a. V1 : Pada interkostal ke 4 kanan.

b. V2 : Pada interkostal ke 4 kiri.

c. V3 : Pada Interkostal ke 4 -5 antara V2 dan V4.

d. V4 : Pada interkostal ke 5 linea Midclavicularis kiri.

e. V5 : Horizontal terhadap V4, dilinea aksilaris interior.

f. V6 : Horizontal terhadap V5, pada linea Mid-axsilaris.

13. Menyalakan power On mesin EKG.

14. Melakukan rekaman 12 lead.

15. Setelah selesai, matikan power mesin EKG dan lepaskan.

kabel / elektorda dari tubuh pasien kemudian bersihkan sisa jelly yang menenpel dengan

tissue.

16. Membersihkan alat.

17. Mencuci tangan .

18. Dokumentasi.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGUKURAN TEKANAN DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/SM/PRW/002 00 1 dari 1

Di tetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
12 September 2021
OPERASIONAL dr.Satrio
Penanggung Jawab Klinik

Pengukuran tekanan darah adalah proses pemeriksaan untuk mengetahui tekanan darah
Pengertian
pasien.

Tujuan Untuk mengetahui nilai tekanan darah.

Alat Tensi Meter manual atau Digital.

Stetoskop.

Buku catatan.

Prosedur dan Pelaksanaan 1. Jelaskan prosedur pada pasien.

2. Cuci tangan.

3. Gunakan sarung tangan.

4. Atur posisi pasien.

5. Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi terlentang.

6. Lengan baju di buka.

7. Pasang manset pada lengan kanan / kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti

( jangan terlalu ketat maupun longar).

8. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra / sinistra.

9. Letakan diafragma stetoskop diatas nadi brachialis, letakan stetoskop diatas denyut nadi

yang telah di tentukan.

10. Pompa balon udara isi manset sampai manometer setinggi 20 mm Hg lebih tinggi

dari titik radialis tidak teraba.

11. Kempeskan balon udara manset secara perlahan-lahan dengan cara memutar.

scrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.

12. Dokumentasi.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN DENYUT NADI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/SM/PRW/002 00 1 dari 1

Di tetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
12 September 2021
OPERASIONAL dr.Satrio
Penanggung Jawab Klinik

Merupakan tata cara pemeriksaan denyut nadi. Denyut nadi merupakan indikator untuk
Pengertian
menilai sistem kardiovaskuler.

Tujuan Mengetahui denyut nadi ( irama, frekuensi, dan kekuatan ).

Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler.

Alat Arloji (jam) atau stop-watch.

Buku catatan nadi.

Pena.

Prosedur dan Pelaksanaan 1. Jelaskan prosedur pada pasien.

2. Cuci tangan.

3. Atur posisi pasien.

4. Letakkan kedua tangan penderita telentang disisi tubuh.

5. Tentukan letak arteri ( denyut nadi yang akan dihitung ).

6. Periksa denyut nadi ( arteri) dengan menggunakan ujung jari telunjuk, jari tengah, dan

jari manis. Tentukan frekuensi permenit, keteraturan irama dan kekuatan denyutan.

7. Catat hasil.

8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGUKURAN SUHU BADAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/SM/PRW/002 00 1 dari 1

Di tetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
12 September 2021
OPERASIONAL dr.Satrio
Penanggung Jawab Klinik

Merupakan tata cara pemeriksaan suhu tubuh merupakan indikator untuk menilai
Pengertian
keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas rentang suhu dapat di ukur

dengan mengunakan termometer digital / air raksa melalui aksila / leher mengunakan

termometer digital.

Tujuan Untuk mengetahui rentang suhu tubuh

Alat Termometer

Sarung tangan

Kertas / tissue

Bengkok

Buku catatan

Prosedur dan Pelaksanaan 1. Jelaskan prosedur pada pasien

2. Cuci tangan

3. Gunakan sarung tangan

4. Atur posisi pasien

5. Tentukan letak aksila / leher dan bersihkan daerah aksila dengan mengunakan tissue

6. Letakkan termometer pada daerah aksila / leher dan lengan pasien fleksi di atas dada

7. Setelah 3-10 menit angkat termometer dan baca hasilnya

8. Catatan hasil.

9. Bersihkan termometer dengan tissue.

10. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

11. Cuci dengan air sabun, disenfektan dan bilas dengan air bersih, dan keringkan.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGUKURAN BERAT BADAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/SM/PRW/002 00 1 dari 1

Di tetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
12 September 2021
OPERASIONAL dr.Satrio
Penanggung Jawab Klinik

Pengertian Suatu tindakan pada pasien untuk mengukur berat badan dengan menggunakan alat

pengukur timbangan berat badan.

Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam pelaksanaan pengukuran BB dewasa / anak.

Prosedur dan Pelaksanaan 1. Petugas memanggil pasien.

2. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medis.

3. Petugas menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.

4. Petugas memastikan jarum penunjuk timbangan menunjuk pada angka nol.

5. Petugas memerintahkan pasien melepas jaket, alas kaki dan tas.

6. Petugas meminta pasien untuk berdiri di atas timbangan.

7. Petugas membaca jarum penunjuk skala.

8. Petugas mempersilahkan pasien turun dari timbangan.

9. Petugas menginformasikan hasil penimbangan BB.

10. Petugas mencatat hasil pengukuran BB ke rekam Medis.


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGUKURAN TINGGI BADAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/SM/PRW/002 00 1 dari 2

Di tetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
12 September 2021
OPERASIONAL dr.Satrio
Penanggung Jawab Klinik

Pengertian Suatu tindakan pada pasien untuk mengukur tinggi badan dengan menggunakan alat

pengukur tinggi badan.

Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam mengukur tinggi badan dengan benar.

Alat Pengukur tinggi badan.

Prosedur dan Pelaksanaan 1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan di lakukan.

2. Menganjurkan pasien untuk melepaskan alas kaki.

3. Mempersilahkan pasien untuk berdiri tegak di tempat pengukuran, menghadap petugas.

4. Menarik alat pengukur tinggi badan tepat pada kepala pasien.

5. Melihat skala yang ada pada pengukur tinggi badan.

6. Pengukuran selesai, pasien di persilahkan memakai alas kaki kembali.

7. Mencatat hasil pengukuran pada rekam medis.


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN PERNAFASAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/SM/PRW/002 00 1 dari 2

Di tetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
12 September 2021
OPERASIONAL dr.Satrio
Penanggung Jawab Klinik

Pengertian Menghitung pernapasan dalam satu menit penuh.

Tujuan Menilai fungsi pernapasan.

Mengetahui jumlah dan sifat pernapasan.

Alat Jam jarum detik / stopwatch.

Prosedur dan Pelaksanaan Berikan penjelasan pada klien bahwa akan dilakukan pemeriksaan umum.

a. Perawat cuci tangan.

b. Buka baju bila perlu.

c. Lihat gerakan naik turunnya dada pasien, hitung selama satu menit penuh.

d. Perhatikan irama dan kedalaman pernapasan.

e. Atur posisi senyaman mungkin.

f. Bila ditemukan adanya penyimpangan kolaborasikan dengan dokter.

g. Alat dibersihkan dan dirapikan.

h. Cuci tangan setelah melakukan tindakan.

i. Dokumentasikan tindakan pada catatan perawat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Pada saat melakukan tindakan, kondisi pasien diharapkan dalam

keadaan tenang / tidur / pasien tidak menangis.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TERAPI OKSIGENASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/SM/PRW/002 00 1 dari 2

Di tetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
12 September 2021
OPERASIONAL dr.Satrio
Penanggung Jawab Klinik
Gangguan pertukaran gas merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara
Pengertian oksigen yang dihirup dengan karbondioksida yang dikeluarkan pada pertukaran gas antara
alveoli dan kapiler.

Tujuan untuk mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen


Alat Tabung oksigen (O2) lengkap dengan manometer
Pengukur aliran flow meter dan humidifier
Selang oksigen,Nasal Kanul, Simple Mask,RM dan NON RM
Plester
Prosedur dan Pelaksanaan Tahap pra interaksi :
Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien.
Cuci tangan.
Siapkan alat.
Tahap orientasi :
Beri salam, panggil klien dengan namanya.
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
Beri kesempatan pada klien untuk bertanya.
Tahap kerja :
Bantu klien pada posisi semi fowler jika memungkinkan, untuk memberikan kemudahan
ekspansi dada dan pernafasan lebih mudah
Pasang peralatan oksigen dan humidifier
Nyalakan oksigen dengan aliran sesuai advis
Periksa aliran oksigen pada selang
Sambung nasal kanul dengan selang oksigen
Pasang nasal kanul pada hidung
Letakkan ujung kanul ke dalam lubang hidung dan selang serta kaitkan dibelakang
telinga atau mengelilingi kepala. Yakinkan kanul masuk lubang hidung dan tidak ke jaringan
hidung
Plester kanul pada sisi wajah, selipkan kasa di bawah selang pada
tulang pipi untuk mencegah iritasi

Kaji respon klien terhadap oksigen dalam 15-30 menit, seperti warna, pernafasan, gerakan
dada, ketidaknyamanan dan sebagainya
Periksa aliran dan air dalam humidifier dalam 30 menit
Kaji klien secara berkala untuk mengetahui tanda klinik hypoxia,
takhikardi, cemas, gelisah, dyspnoe dan sianosis

Kaji iritasi hidung klien. Beri air / cairan pelumas sesuai kebutuhan untuk melemaskan mukosa
membran
Catat permulaan terapi dan pengkajian data
Tahap terminasi :
Evaluasi hasil / respon klien.
Dokumentasikan hasilnya
Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
Akhiri kegiatan, membereskan alat-alat
Cuci tangan
Dokumentasi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TERAPI OKSIGENASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/SM/PRW/002 00 1 dari 2

Di tetapkan,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
12 September 2021
OPERASIONAL dr.Satrio
Penanggung Jawab Klinik
Tindakan pengangkatan sebagian atau seluruh kuku berikut matriks tunasnya, dilanjutkan
Pengertian reposisi jaringan Iunak tepi kuku.
Tujuan Sebagai pedoman petugas didalam memberikan pelayanan ekstraksi kuku yang tepat dan aman
Alat dan Bahan Lidocain 2 %
Spuit jarum suntik 3 ml.
Kapas alcohol 70%
Larutan lodin Povidon 10%
Gunting kuku kecil dan tajam atau pisau bedah no 10 atau 11
Klem /forsep
Salep antibiotic
Kassa steri
Perban (roll gauze)

Prosedur dan Pelaksanaan Tahap pra interaksi :


Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien.
Cuci tangan.
Siapkan alat.
Tahap orientasi :
Beri salam, panggil klien dengan namanya.
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
Beri kesempatan pada klien untuk bertanya.
Tahap kerja :
Bantu klien pada posisi semi fowler jika memungkinkan, untuk memberikan kemudahan
ekspansi dada dan pernafasan lebih mudah
Pasang peralatan oksigen dan humidifier
Nyalakan oksigen dengan aliran sesuai advis
Periksa aliran oksigen pada selang
Sambung nasal kanul dengan selang oksigen
Pasang nasal kanul pada hidung

Letakkan ujung kanul ke dalam lubang hidung dan selang serta kaitkan dibelakang
telinga atau mengelilingi kepala. Yakinkan kanul masuk lubang hidung dan tidak ke jaringan
hidung

Plester kanul pada sisi wajah, selipkan kasa di bawah selang pada
tulang pipi untuk mencegah iritasi
Kaji respon klien terhadap oksigen dalam 15-30 menit, seperti warna, pernafasan, gerakan
dada, ketidaknyamanan dan sebagainya
Periksa aliran dan air dalam humidifier dalam 30 menit
Kaji klien secara berkala untuk mengetahui tanda klinik hypoxia,
takhikardi, cemas, gelisah, dyspnoe dan sianosis

Kaji iritasi hidung klien. Beri air / cairan pelumas sesuai kebutuhan untuk melemaskan mukosa
membran
Catat permulaan terapi dan pengkajian data

Anda mungkin juga menyukai