Di susun oleh:
Vera Nuralviyah
PO7120319015
DIV KEPERAWATAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji sykur kehadirat Tuhan yang maha Esa karena berkat rahmat serta hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “sistem pengembangan manajemen
kinerja klinik” dalam mata kuliah kebijakan kesehatan nasional, dosen pengajar Drs.
Junaidi, M.Kes
Kami berharap makalah ini dapat memberikan pengaruh yang baik untuk
pembaca.Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan dan perbaikan makalah.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................3
B. Rumusan Masalah ..........................................................................3
C. Tujuan .......................................................................................... 4
D. Manfaat ........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah SPMKK………………………………………………….5
B. Tujuan Upaya Pengembangan SPMKK………………………….5
C. Prinsip Pengembangan…………………………………………...6
D. Strategi Penerapan………………………………………………..7
E. Komponen Dasar…………………………………………………8
A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, yang berdasarkan pada
profesionalisme, IPTEK, aspek legal dan berlandaskan etika untuk mendukung sitem
pelayanan kesehatan secara komprehensif, Departemen Kesehatan Indonesia
mengeluarkan kebijakan tentang Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik
(SPMKK). Sistem pengembangan manajemen kinerja klinis (SPMKK) adalah suatu
Micro system dari macro system organisasi pelayanan kesehatan dan proses manajerial
untuk meningkatkan kemampuan klinis perawat dan bidan di rumah sakit dan
puskesmas.
Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK) ini telah
diperkenalkan di beberapa kabupaten di Indonesia karena telah mendapat dukungan
pimpinan institusi maka SPMKK di terapkan. Oleh sebab itu, SPMKK perlu
dipertahankan dan di kembangkan ke seluruh unit pelayanan kesehatan terutama dalam
bidang keperawatan. Maka dari itu, dalam makalah ini kami akan menjelaskan dan
menguraikan tentang kebijakan SPMKK, agar kita dapat menjadi perawat yang
profesional.
D. Manfaat
1. Agar kita mengetahui tentang Sistem Pengembangan Kinerja Klinik (SPMKK)
perawat.
2. Supaya kita dapat menjadi perawat yang professional.
BAB II
ISI
2. Jangka panjang
Meningkatkan profesionalisme perawat, karena bagaimanapun tuntutan akan
profesionalisme dalam melaksanakan pekerjaannya akan menjadi syarat dalam
mewujudkan bentuk akuntabilitas publik.
2. Uraian tugas
Uraian tugas adalah seperangkat fungsi, tugas, dan tanggungjawab yang dijabarkan
dalam suatu pekerjaan yang dapat menunjukan jenis dan spesifikasi pekerjaan,
sehingga dapat menunjukan perbedaan antara pekerjaan yang satu dengan yang
lainnya. Uraian tugas merupakan dasar utama untuk memahami dengan tepat tugas
dan tanggugjawab serta akuntabilitas setiap perawat dalam melaksanakan peran dan
fungsinya.
a. Dalam lingkup keperawatan uraian tugas meliputi :
1) Posisi structural
Ketentuan dari posisi struktural ditetapkan oleh pemerintah ditentukan oleh
adanya jabatan sesuai dengan sistem yang ditentukan oleh organisasi,
dibuktikan dengan adanya Surat Keputusan (SK). Posisi struktural ini
ditentukan oleh masing-masing organisasi misal : kepala bangsal,
koordinator puskesmas, penanggungjawab puskesmas pembantu, ketua PPNI
dan lain-lain yang dikukuhkan dengan terbitnya SK pengangkatan.
2) Posisi klinis
Posisi klinis berhubungan dengan kompetensi, tanggungjawab dan
kewenangan yang sangat berhubungan pula dengan tingkat pendidikan.
Misalnya : jabatan fungsional pada jenjang perawat pelaksana, perawat
penyelia SPK, D1, D2, D3, D4, S1 atau tingkat profesi yang memiliki batas
kewenangan masing-masing.
b. Enam langkah untuk mengembangkan uraian tugas yaitu :
1) Identifikasi pekerjaan.
2) Analisa pekerjaan.
3) Analisa kegiatan setiap pekerjaan.
4) Evaluasi fungsi melalui analisis kinerja dengan menggunakan penilaian
kinerja.
5) Analisis indikator kinerja untuk setiap kompetensi.
6) Metode penilaian kinerja.
c. Tujuh kriteria yang harus dipertimbangkan dalam uraian tugas sebagai berikut :
1) Diskripsi pekerjaan harus terkini dan akurat untuk persyaratan fungsi dan
tugas yang diperlukan.
2) Posisi / jabatan klinis harus jelas berdasarkan ketentuan dan jenjang karir
yang ditetapkan oleh organisasi.
3) Diskripsi pekerjaan menunjukan jenis dan spesifikasi pekerjaan, bagaimana
dan untuk apa pekerjaan tersebut berbeda satu dengan yang lainnya.
4) Diskripsi pekerjaan harus lengkap dan tidak mendetail, sehingga dapat
mengembangkan fungsi dan tugas lebih luas.
5) Adanya rancangan standar yang digunakan pada semua pekerjaan bagi
masing-masing kategori.
6) Diskripsi pekerjaan harus realistis untuk aspek teknis dan sumber daya
manusia yang memungkinkan.
7) Diskripsi pekerjaan harus selalu direvisi sesuai dengan kondisi terkini.
3. Indikator kinerja
Indikator kinerja perawat adalah variabel untuk mengukur prestasi suatu pelaksanaan
kegiatan dalam waktu tertentu. Indikator yang berfokus pada hasil asuhan
keperawatan kepada pasien dan proses pelayanannya. Indikator klinis adalah ukuran
kuantitas sebagai pedoman untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas asuhan pasien
yang berdampak terhadap pelayanan.
a. Tujuan :
1) Meningkatkan prestasi kerja staf sehingga mendorong peningkatan kinerja
staf.
2) Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan meningkatkan hasil
kerja melalui prestasi pribadi.
3) Memberikan kesempatan kepada staf untuk menyampaikan perasaannya
tentang pekerjaan, sehingga terbuka jalur komunikasi dua arah antara
pimpinan dan staf.
Karakteristik Indikator :
1.Sahih (valid) artinya indikator benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek-
aspek yang akan dinilai.
2.Dapat dipercaya (reliable) artinya mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat
yang berulangkali, untuk waktu sekarang maupun yang akan datang.
3.Peka (sensitive) artinya cukup peka untuk mengukur sehingga memberikan hasil yang
sesuai.
4.Spesifik (specific) artinya memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas dan
tidak tumpang tindih.
5.Berhubungan (relevan) artinya sesuai dengan aspek kegiatan yang akan diukur dan
kritikal. Contoh : pada unit bedah indikator yang di buat berhubungan dengan pre
operasi dan post operasi.
c. Klasifikasi indicator :
1. Indikator input : merujuk pada sumber-sumber yang diperlukan untuk
melaksanakan aktivitas misalnya personil, alat, informasi, dana , peraturan.
2. Indikator proses : memonitor tugas atau kegiatan yang dilaksanakan.
3. Indikator out put : mengukur hasil meliputi cakupan, pengetahuan, sikap dan
perubahan perilaku yang dihasilkan oleh tindakan yang dilakukan. Indikator ini juga
disebut indikator effect.
4. Indikator out come : dipergunakan untuk menilai perubahan atau dampak
(impact) suatu program, perkembangan jangka panjang termasuk perubahan status
kasehatan masyarakat/penduduk.
A. Kesimpulan
Untuk menjadi perawat yang professional yang berlandaskan mutu standar
maka di butuhkan sebuah monitoring kinerja dalam melakukan asuhan keperawatan.
SPMKK adalah upaya peningkatan kemampuan manajerial dan kinerja perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan disarana atau institusi pelayanan kesehatan untuk
mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu (Depkes, 2006). Jika pengetahuan dan
keterampilan perawat meningkat, kepatuhan penggunaan standard dalam melakukan
tindakan keperawatan juga meningkat, maka diharapakan mutu asuhan keperawatan
juga meningkat sehingga membuat klien merasa puas terhadapa pelayanan yang di
berikan oleh perawat. Ada lima komponen penting dalam SPMKK yaitu standar
operasioanal prosedur, uraian tugas, refleksi diskusi kasus, indicator kinerja serta
sistem monitoring dan evaluasi.
B. Saran
Saran dari kelompok kami adalah jika ingin menjadi perawat professional
yang bermutu standar kita harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kita
sebagai perawat supaya meningkatkan asuhan keperawatan yang kita berikan pada
klien, sehngga klien merasa puas dengan asuhan yang kita berikan.
DAFTAR PUSTAKA