Anda di halaman 1dari 27

TESIS

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM APLIKASI COMPUTER BASED TEST (CBT)


SEBAGAI SARANA ULANGAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN AHP
(ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) ( STUDI KASUS DI SD ISLAM
KAFFAH)

OLEH :

MUHAMMAD YUNUS RANGKUTI


NIM 191022000003

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KOMPUTER
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ERESHA
TANGERANG SELATAN
2021
Nama : Muhammad Yunus Rangkuti
Program Studi : Teknik Informatika Program Pascasarjana Magister Komputer
Judul Tesis : Analisis Efektifitas Sistem Aplikasi CBT Sebagai Sarana
Ulangan Berbasis Komputer dengan Metode AHP (Analytical
Hierarchy Process) ( Studi kasus SD Islam Kaffah)

ABSTRAK
Efektifitas adalah suatu kondisi yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau
pencapaian suatu tujuan yang diukur dengan kualitas, kuantitas, dan waktu, sesuai
dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. CBT adalah aplikasi yang
berbasis computer yang mana digununakan ujian /ulangan menggunakan
kompuetr , cbt ini hamper sama dengan ujian tertulis hanya saja bedanya
menggunakan komputer . Tahapan dalam metode AHP diawali proses
pendefinisian masalah, pembuatan struktur hierarki yang diawali dengan tujuan
umum, dilanjutkan dengan kriteria-kriteria dan alternatif- alternatif pilihan,
Membuat matrik perbandingan berpasangan, Menormalkan data, Menghitung
nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, Menghitung eigen vector dari
setiap matriks perbandingan berpasangan, Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak
memenuhi dengan CR<0,100 maka penilaian harus diulangi kembali.

Kata kunci: Efektifitas, CBT, AHP, Ulangan.

ABSTRACT

Effectiveness is a condition that shows the level of success or achievement of a


goal as measured by quality, quantity and time, according to what has been
planned beforehand. CBT is a computer-based application which uses exams /
tests using a computer, this cbt is almost the same as a written exam except using
a computer. The stages in the AHP method begin with the process of defining the
problem, creating a hierarchical structure that begins with a general purpose,
followed by criteria and choice alternatives, Creating a paired comparison
matrix, normalizing data, calculating the eigenvector value and testing its
consistency, calculating the eigenvector of each Pairwise comparison matrix, Test

i
the consistency of the hierarchy. If it does not comply with CR <0.100 then the
assessment must be repeated.
Keywords:Effectiveness, CBT B, AHP, Ulangan

ii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN TESIS...................................................................................................i

ABSTRAK........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2 Permasalahan Penelitian........................................................................................2

1.2.1 Identifikasi masalah...............................................................................................2

1.2.2 Ruang lingkup masalah..........................................................................................3

1.2.3 Rumusan masalah..................................................................................................3

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian..............................................................................3

1.4 Sistematika Penulisan............................................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN...............................5

2.1 Tinjauan Pustaka....................................................................................................5

2.2 Landasan Teori....................................................................................................15

2.2.1 AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS).............................................16

2.3 Kerangka Pemikiran............................................................................................17

2.4 Hipotesis..............................................................................................................18

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................20

3.1 Analisis Kebutuhan..............................................................................................20

3.1.1 Populasi dan Sampel............................................................................................20

3.1.2 Variabel dan Pengukuran.....................................................................................21

3.2 Perancangan Penelitian........................................................................................21

3.3 Teknik Analisis....................................................................................................24

3.4 Jadwal Penelitian.................................................................................................25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan sistem informasi sudah banyak merubah berbagai proses
dan sistem yang ada dalam berbagai bidang pemerintahan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
Adanya teknologi informasi menjadikan suatu hal menjadi efektif dan efisien. Namun, efektif
dan efisien tersebut belum dirasakan oleh beberapa sekolah terutama sekolah swasta. Salah satu
contohnya pada saat pengambilan nilai ulangan siswa sebagian besar sekolah swasta masih
menggunakan sistem manual. Sistem manual tersebut menjadi kendala dalam beberapa hal
seperti pengadaan soalyang memakan bahan baku, waktu pemeriksaan yang lama dan hasil yang
lambat karena harus menunggu pemeriksaan hasil ulangansiswa. Kendala-kendala tersebut
seharusnya dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi informasi karena salah satu tujuan
denganadanya teknologi informasi adalah untuk menjadikan hal menjadi efektif dan efisien.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi haruslah ada solusi terhadap masalah dalam
pengambilan nilai ulangan siswadi sekolah. Salah satu solusi yang dapat ditawarkan adalah
dengan membuat sistem ulangan berbasis komputer (CBT). Sistem ulangan berbasis komputer
ini dapat menjadikan solusi bagi masalah-masalah tersebut. Penelitian ini menganalisis sebuah
aplikasi tes berbasis komputer (CBT) yang diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan
efektifitas pengambilan nilai ulangan siswa. Pelaksanaan pengambilan nilai ulangan siswa di SD
ISLAM KAFFAH saat ini pada mata pelajaran tertentu masih menggunakan metode konvesional
yang memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang cukup banyak. Kegiatan ulangan biasanya
diawali dari pembuatan soal dari guru bidang studi, soal yang dibuat oleh guru akan digandakan
guru masing-masing bidang studi.

Kemudian untuk mengetahui hasilnya, jawaban siswa akan dikumpulkan dan dikoreksi
oleh guru bidang studi masing-masing. Siswa tidak bisa langsung mengetahui hasil atau
nilainya. Semua itu memerlukan waktu yang cukup lama apalagi jumlah siswa di SD ISLAM
KAFFAH yang cukup banyak yaitu 12-18 siswa per ruang kelasnya.

4
1.2 Permasalahan Penelitian

Berdasarkan pelaksanaan ulangan tersebut timbullah sebuah pemikiran, bagaimana


caranya membuat proses pelaksanaan ulangan dengan memanfaatkan komputer yang lebih
mudah dan efektif, sehingga dapat memanfaatkan kemajuan teknologi komputer dengan
memaksimalkan ketersediaan sarana prasarana yang ada di SD ISLAM KAFFAH yang sudah
mempunyai laboratorium komputer yang memadai, yaitu memiliki sekitar 15 komputer.

Server yang digunakan adalah laptop guru atau server biasa yang digunakan di lab
komputer yang sudah berisi soal-soal dan data siswa dan sebagian besar soal menggunakan
bentuk pilihan ganda yang diacak oleh sistem sehingga setiap siswa tentunya mendapatkan soal-
soal yang berbeda dengan teman disamping atau didekatnya. Dan untuk memulai test siswa
menggunakan user dan password yang diberikan oleh guru yang terdapat pada server.

1.2.1 Identifikasi masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan terdapat beberapa masalah yang sering ditemukan,
antara lain :

1. Sistem manual yang menjadi kendala pada saat pengambilan nilai ulangan siswa di SD
ISLAM KAFFAH
2. Bahan baku yang kurang efektif dan efisien dalam ulangan siswa Waktu pemeriksaan yang
lama.
3. Soal yang kadang kurang jelas dan mudah rusak.
4. Dalam Pengumpulan Nilai sangat lama

1.2.2 Ruang lingkup masalah

Adapun batasan-batasan ataupun ruang lingkup masalah digunakan untuk menghindari perluasan
masalah, keterbatasan pengetahuan dan agar lebih fokus untuk mencapai tujuan penelitian,
berikut batasan-batasan dari penelitian:

1. Penelitian ini hanya menggunakan data sekolah SD ISLAM KAFFAH


2. Menentukan faktor-faktor efektif sistem ulangan berbasis komputer atau CBT
3. Membandingkan Aplikasi CBT beetsmar dan aplikasi candy dengan menggunakan metode
AHP

5
1.2.3 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai
berikut :

1. Bagaimana menentukan faktor-faktor efektif pada ulangan berbasis komputer atau CBT?
2. Bagaimana implementasi ulangan berbasis komputer atau CBT lebih efektif dibandingkan
dengan berbasis kertas?
3. Bagaimana Memudahkan Pada Guru agar lebih mudah dalam Pengambilan Nilai?
4. Bagaimana Membandingkan antara CBT bettsmart dan CBT candy ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan-permasalahan pokok yang terdapat dalam penelitian ini, maka


ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu Analisis Efektifitas Sistem Aplikasi
CBT sebagai sarana ulangan berbasis komputer sebagai sarana ulangan siswa di SD ISLAM
KAFFAH.

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi mahasiswa, secara teoritis hasil penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu komputer dan menjadi referensi bagi
penelitian mahasiswa lainnya yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan
implementasi kebijakan pendidikan. Secara praktis penelitian ini dapat menjadi bahan masukan
atau referensi bagi guru di sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam mengambil
nilai ulangan untuk semua pelajaran yang ada di sekolah tersebut dan juga semoga dapat
menjadi sumber informasi bagi pembaca dan masyarakat.

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan tesis ini, pembahasan dilakukan dengan membagi kedalam limabab
pokok bahasan, diuraikan sebagaiberikut:

BABI PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, permasalahan penelitian, identifikasi
masalah, ruang lingkup masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.

6
BABII LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

Pada bab ini akan dibahas materi tentang teori yang digunakan sebagai landasan
atau dasar dari penulisan tesisini. Antara lain tinjauan pustaka mengenai
gambaran umum CBT, Landasan Teori tentang CBT Beesmart dan Teori
tentang Efektifitas,serta kerangka pemikiran dalam penelitian ini.

BABIII METODOLOGIPENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan, baik metode
pengumpulan data yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas maupun
model yang digunakan dalam analisis ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan penelitian dengan topik sistem pendukung keputusan ini, peneliti
menggunakan berbagai macam referensi tinjauan pustaka yang berhubungan dengan topik.
Namun sejauh mana penelitian ini berkembang diperlukan tinjauan studi terhadap penelitian-
penelitian sebelumnya yang mengangkat topik sistem pendukung keputusan. Dilakukannya
tinjauan studi dengan tujuan mengetahui metode, data, dan model yang pernah digunakan pada
penelitian sebelumnya. Antara lain :
Penelitian ( Abdur Rohman Sholeh, 2018 ) Analisis Sistem Penerimaan Mahasiswa
Baru “ Computer Based Test” . Hasilnya System Computer Based Test UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta menggunakan metode Mc Call’s Software Quality Factor menggunakan lima
matrik yang terdapat di dalam Product Operation, yaitu: Correctness, Reliability, Efficiency,
Integrity, dan Usability, mampu meningkatkan presentase nilai dari setiap parameter
pengukuran terutama padaIntegrity.
Yang dan Lee (1997) melakukan penelitian dengan metode AHP untuk melakukan pemilihan
lokasi fasilitas baru. Pada penelitian ini AHP membantu manajer untuk menganalisa macam-macam
faktor lokasi, mengevaluasi alternatif-alternatif lokasi dan membuat pilihan lokasi akhir. Fungsi utama
dari pengunaan metode AHP adalah sebagai alat bantu untuk melakukan pengambilan keputusan atas
beberapa pilihan dan karakteristik lokasi, serta memerlukan kandidat-kandidat lokasi potensial.
Alternatifalternatif tersebut kemudian dievaluasi dan dibandingkan secara kualitatif dan kuantitatif
Penelitian (Agnia Muntafa, 2017). Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Dalam
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Mahasiswa Berprestasi . Hasilnya Berdasarkan pembuktian
8
dalam system penetuan Mahasiswa yang berprestasi Indeks konsistensi yang dihasilkan oleh sistem
yaitu 0,054, sedangkan rasio konsistensi yang dihasilkan yaitu 0,060. Hasil dari pengujian dengan
menggunakan Ms. Excel dan Sistem terdapat perbedaan dalam pembulatan angka. Perbedaan setiap
nilai eigen yaitu sebesar 0,003, sehingga tidak mempengaruhi hasil rekomendasi terhadap mahasiswa
berprestasi. Sedangkan perbedaan pada nilai CI dan CR sebesar 0,008, namun nilai tersebut hanya
digunakan untuk menguji konsistensi dari hierarki yang dibangun. Hierarki yang dibangun mendekati
konsisten dan dapat diterima karena nilai Rasio Konsistensi kurang dari 0,1 yaitu 0,060.
Penelitian (Teuku Mufizar, 2020 ). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tim Helpdesk
UNBK Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process . Hasilnya dengan dibangunnya sistem
pendukung keputusan penentuan Tim Helpdesk UNBK menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) dan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dapat menghasilkan rekomendasi calon Tim
Helpdesk UNBK yang paling layak serta kompeten sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga dapat
meminimalisir kurang tepatnya pengambilan keputusan. Selain itu didapatkan data pengujian dari 5
calon sebagai kandidat, terpilih 3 urutan teratas yang telah diuji melalui perhitungan manual dan
dibandingkan dengan hasil dari aplikasi komputer menunjukkan hasil yang sama,
Penelitian (Nurhairi, 2019). Pemanfaatan teknologi untuk evaluasi pembelajaran pada
masa sekarang ini sangat diperhatikan, dan begitu banyaknya pihak sekolah menengah
kejuruan (SMK) mulai berkeinginan melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan
menggunakan aplikasi ujian berbasis android, tetapi dengan kurangnya sarana komputer
disekolah tersebut menjadi masalah dalam menerapkan evaluasi berbasis komputer, tetapi
sejalan dengan hal tersebut perkembangan smartphone android sangat tinggi, ini memberikan
peluang untuk melakukan penelitian pembuatan dan pengembangan aplikasi ujian berbasis
android untuk ujian akhir semester sekolah menengah kejuruan (SMK). 
Penelitian (Dedi Irawan, 2015). Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Siswa Baru
Meggunakan Metode Ahp Di Sma Pgri 2 Pringsewu . Hasilnya dalam melakukan uji perbandingan
dari respon pengguna dapat disimpulkan bahwa penerapan sitem penerimaan siswa baru yang
dilakukan secara Online di SMA PGRI 2 Wacana memiliki tingkat keberhasilan yang cukup
baik, berdasarkan hasil klasifikasi tingakatan skor data kuesioner secara umum telah berjalan
dengan baik, serta faktor-faktor keberhasilan yang ada dalam AHP menunjukkan hasil yang
baik.
Penelitian (Lukas Pradana Listya Adi, 2016). Persepsi Mahasiswa Tentang Kesuksesan
Media Pembelajaran Berbasis Virtual Machine pada Perkuliahan Peminatan Jaringan
Komputer. Hasilnya bahwa AHP terbukti secara empiris memberikan pengaruh positif untuk
kebutuhan dan kemudahan mahasiswa dalam bidang akademik maupun non akademik.
Penelitian (Dwi Mardiana, 2017). Analisis Kesuksesan Sistem Informasi Akademik di
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang dengan menggunakan Model Delone dan

9
McLeane. Hasilnya bahwa Model Kesuksesan AHP terbukti secara memberikan pengaruh
positif untuk kebutuhan dan kemudahan.
Penelitian (Anggih Risdiyanto, 2014). Pengaruhkualitas Informasi, Kualitas Sistem,
Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Pada Sistem Informasi Klinik. Hasilnya
dapat disimpulkan bahwa Kualitas Layanan memiliki pengaruh terhadap Kepuasan pengguna
pada sistem informasi klinik.

Penelitian (Kenti Yuliana, 2016). Model kesuksesan sistem informasi Delone dan
McLean untuk Evaluasi Sistem Informasi Pos pada PT. Pos Indonesia (persero) Divisi
Regional VI Semarang. Hasilnya bahwa secara keseluruhan penerapan SIPos di PT. Pos
Indonesia (persero) Divisi Regional VI Semarang dapat memberikan pengaruh positif terhadap
Dampak Organisasional, hal ini dapat dijelaskan dengan indikator Produktivitas Organisasi
(dengan nilai loading 0,927), Peningkatan Pendapatan Organisasi (dengan nilai loading 0,910),
dan Peningkatan Kinerja Organisasi (dengan nilai loading 0,974) sehingga SIPos dapat
dikatakan sukses atau berhasil dalam penerapannya.
Penelitian (Jamal Maulana Hudin dan Dwiza Riana, 2016). Kajian Keberhasilan
Penggunaan Sistem Informasi Accurate Dengan Menggunakan Model Kesuksesan Sistem
Informasi Delonee Dan McLean. Hasilnya Penelitian ini menunjukan bahwa ada dua variabel
yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan sistem informasi akuntasi Accurate yaitu,
variabel kualitas sistem sebesar 9.3339 dan variabel kepuasan pengguna sebesar 23.9353.
Dapat diartikan bahwa kualitas sistem dari sistem informasi Accu-rate sudah baik sehingga
pengguna merasa puas untuk memakai sistem ini.
Penelitin (Nandang Hermanto,dll, 2018). Penerapan Model Delonee And McLean
Untuk Mengukur Kesuksesan Penerapan Presensi Mahasiswa Online. Hasilnya enelitian ini
telah mengukur kesuksesan penggunaan presensi online, diperoleh hasil bahwa kualitas sistem
dan kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja kesuksesan sistem presensi
online. Pelanggan dipengaruhi secara positif/signifikan oleh kualitas informasi, kualitas sistem,
kualitas pelayanan, kepuasan penggunaan dan manfaat penggunaan. Kepuasan pelanggan
dipengaruhi secara positif/signifikan oleh kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas
pelayanan, pelanggan, dan manfaat penggunaan. Manfaat penggunaan dipengaruhi secara
positif/signifikan oleh pelanggan dan kepuasan pelanggan.
Penelitian (Ana Yuliana,dll, 2016).Analisis Kesuksesan Sistem Informasi Perhotelan
Dengan Pendekatan Model Delone Dan Mclane. Dengan hasil Terdapat pengaruh positif dan
signifikan: variabel kualitas sistem dan kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi perhotelan, variabel kualitas sistem mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel

10
kepuasan pengguna, sistem informasi perhotelan yang digunakan oleh Hotel Aria Gajayana
Malang termasuk dalam kategori sukses. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata yang tinggi
oleh masing-masing variabel yang diteliti sebagai pengukur kesuksesan sistem informasi.

Penelitia yang telah dilakukan oleh Rahayu Budi Astuti dari Jurusan Matematika
Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya Tahun 2012, yaitu mengenai “Pengembangan Tes
Diagnostik Berbasis Computer pada Materi Pecahan untuk kelas V SD”. Rahayu menfokuskan
penelitiannya pada tes diagnostic, dimana tes diagnostic bermanfaat sebagai alat pengumpul
informasi mengenai kemampuan awal siswa.

Penelitian (Abidarin Rosidi, 2016) . Analisis Keakuratan Metode Ahp Dan Metode Saw
Terhadap Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Metode AHP dapat digunakan untuk
memecahkan masalah penentuan penerima beasiswa. Dengan metode tersebut perbandingan nilai yang
didapat dari perbandingan antar kriteria berdasarkan bobot yang dihasilkan sedangkan metode SAW
perbandingan nilai berdasarkan pemberian faktor normalisasinya Metode AHP dan Metode SAW ini
dapat digunakan sebagai alat bantu bagi pengambilan keputusan dengan tetap berbasis pada sistem
pendukung keputusan.

aaa


2.2 Landasan Teori

Computer Based Test merupakan ujian yang dikerjakan di computer sehingga tidak
memerlukan kertas, pena maupun pensil untuk menjawab pertanyaannya. Semua soal tertulis
dan lembar jawabannya juga disediakan dikomputer sehingga kita hanya tinggal mengklik
jawaban yang benar maupun salah atau tinggal mengetik kalau menjawab pertanyaan esay.
Computer Based Test ini banyak diimplementasikan diberbagai bidang seperti bidang
pendidikan maupun di dunia kerja. Di bidang pendidikan biasanya dipakai untuk menentukan
berapa nilai tertinggi seorang siswa atau mahasiswa dalam menguasai satu mata pelajaran atau
mata kuliah. Sedangkan di dunia kerja, Computer Based Testing digunakan untuk mengetahui
kemampuan dasar dari seorang pelamar pekerjaan sehingga mempermudah bagian HRD dalam
menyeleksi calon karyawan.
11
Menurut (Sutopo, 2009:2) Computer-Based Testing (CBT) adalah ujian atau evaluasi
pembelajaran yang dilakukan menggunakan komputer.
Menurut (S. Al-Amri, 2008 : 22-44) Saat ini, penggunaan computerbased testing pun
cukup marak digunakan dalam dunia perusahaan. Khususnya adalah pada proses rekrutmen, di
mana pelamar diuji dan hasil dari tahapan ujian tersebut dapat dengan cepat diperoleh.
Menurut (Yuliyanto, 2016:3) peluang untuk menggantikan ujian berbasis kertas dengan
ujian berbasis komputer dengan memperhatikan unsur-unsur II - 2 teknis seperti keamanan,
kemudahan penggunaan dan kemampuan dasar pengguna komputer. Jadi, secara keseluruan
dapat diketahui bahwa aplikasi CBT adalah sebagai alat atau perantara yang diciptakan dengan
tujuan agar pengguna dapat lebih mudah dalam mengerjakan sesuatu atau tercapainya tujuan
tertentu.

2.2.1 AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

Analitycal Hierarchy Process (AHP) Adalah metode untuk memecahkan suatu situasi


yang komplek tidak terstruktur kedalam beberapa komponen dalam susunan yang hirarki,
dengan memberi nilai subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara relatif, dan menetapkan
variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil pada situasi
tersebut. Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu alternatif yang
terbaik. Seperti melakukan penstrukturan persoalan, penentuan alternatif-alternatif, penenetapan
nilai kemungkinan untuk variabel aleatori, penetap nilai, persyaratan preferensi terhadap waktu,
dan spesifikasi atas resiko. Betapapun melebarnya alternatif yang dapat ditetapkan maupun
terperincinya penjajagan nilai kemungkinan, keterbatasan yang tetap melingkupi adalah dasar
pembandingan berbentuk suatu kriteria yang tunggal.

Peralatan utama Analitycal Hierarchy Process (AHP) adalah memiliki sebuah hirarki
fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks
dan tidak terstruktur dipecahkan ke dalam kelomok-kelompoknya dan diatur menjadi suatu
bentuk hirarki.

AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain
karena alasan-alasan sebagai berikut :

1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada
subkriteria yang paling dalam.
2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria
dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan
3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.
12
2.2..2 Kelebihan dan Kelemahan AHP

Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dalam system analisisnya.
Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah :

1. Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang
fleksibel dan mudah dipahami.
2. Kompleksitas (Complexity)
AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan
pengintegrasian secara deduktif.
3. Saling ketergantungan (Inter Dependence)
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan
hubungan linier.
4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-
level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
5. Pengukuran (Measurement)
AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
alternatif.

2.2.2 Prinsip Menyusun Hirarki

Prinsip menyusun hirarki adalah dengan menggambarkan dan menguraikan secara


hirarki, dengan cara memecahakan persoalan menjadi unsur-unsur yang terpisah-pisah. Caranya
dengan memperincikan pengetahuan, pikiran kita yang kompleks ke dalam bagian elemen
pokoknya, lalu bagian ini ke dalam bagian-bagiannya, dan seterusnya secara hirarkis.

Penjabaran tujuan hirarki yang lebih rendah pada dasarnya ditujukan agar memperolah kriteria
yang dapat diukur. Walaupun sebenarnya tidaklah selalu demikian keadaannya. Dalam beberapa
hal tertentu, mungkin lebih menguntungkan bila menggunakan tujuan pada hirarki yang lebih
tinggi dalam proses analisis. Semakin rendah dalam menjabarkan suatu tujuan, semakin mudah
pula penentuan ukuran obyektif dan kriteria-kriterianya. Akan tetapi, ada kalanya dalam proses
analisis pangambilan keputusan tidak memerlukan penjabaran yang terlalu terperinci. Maka
salah satu cara untuk menyatakan ukuran pencapaiannya adalah menggunakan skala subyektif.

13
2.3 Kerangka Pemikiran

Dengan menggunakan data-data yang didapat dari penyebaran kuesioner ke masing-


masing guru di SD ISLAM KAFFAH, maka yang akan diuji adalah bagaimana pengaruh factor-
faktor berikut ini :
1. Kualitas Informasi
2. Kualitas Sistem
3. Kualitas Pelayanan
4. Pengguna
5. Kualitas Pengguna
6. Manfaat Penggunaan

Untuk membantu dalam perhitungan digunakan Microsoft Excel. Gambaran ide berpikir
pada penelitian ini bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran Penelitian

14
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Analisis Kebutuhan

Dalam implementasi sistem evaluasi atau ulangan dengan menggunakan komputer atau
Computer Based Test (CBT) di SD ISLAM KAFFAH yang berlokasi di Jl Ampera Hankam RT
02/07 Kel Buaran Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan, dalam melaksanakan kegiatan
penelitian ini dibutuhkan peralatan-peralatan atau tools yang mampu mendukung baik itu
perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software) untuk melakukan pemrosesan
metode yang di usulkan dan dari sisi data-data dibutuhkan database yang bisa dijadikan bahan
dalam melakukan pengujian, evaluasi dan validasi terkait metode atau model yang telah
diusulkan oleh peneliti.

15
Adapun dari kebutuhan tools perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam
mendukung penelitian ini adalah sebuah PC atau Komputer laptop dengan spek yang standard.
Sedangkan pada perangkat lunak (software) pendukung yang digunakan adalah OSWindows 7,
software XAMPP, dan Aplikasi CBT Beesmart.

3.1.1 Populasi dan Sampel

Kata populasi (population/universe) dalam statistika merujuk pada sekumpulan individu


dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).
Sugiyono menyatakan (2010: 117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa
populasi bukan hanya orang, namun juga bisa terdiri dari objek dan benda-benda alam lainnya.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek/ objek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/ sifat yang melekat pada diri subjek/ objek tersebut.

Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh guru di SD ISLAM KAFFAHyang


menggunakan CBT Beesmartada 27 orang guru.Sedangkan sampel yang diambil dengan teknik
sampling non pribabilotas yaitu sampling jenuh. Teknik penentuan sampel ini semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel penelitian karena jumlah populasi relatif kecil, kurang dari
30 orang.

3.1.2.Langkah-langkah Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)


Pada dasarnya metode AHP adalah suatu teknik yang sederhana dan efisien
untuk memecahkan persoalan. Langkah-langkah metode AHP yang lebih detailnya
adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan Struktur Hierarki

a. Identifikasi elemen masalah.

b. Pengelompokkan elemen dalam kelompok yang homogen.

c. Pengaturan kelompok dalam tingkatan yang berbeda.

d. Tingkat atas merupakan tujuan dari kelompok dibawahnya,


16
sebaliknya tingkat bawah merupakan uraian tingkat diatasnya.

2. Penentuan Prioritas

a. Besar kecilnya kontribusi masing-masing elemen untuk mencapai tujuan.

b. Disusun berdasarkan tingkat relatif kepentingan masing-masing elemen.

17
Pembuatan matriks atau kuesioner dengan cara masing-masing elemen dibagi dengan
jumlah kolomnya. Langkah pertama dalam menetapkan prioritas elemen-elemen dalam
suatu persoalan keputusan yaitu membuat perbandingan berpasangan yaitu elemen-
elemen dibandingkan berpasangan terhadap suatu kriteria tertentu. Untuk perbandingan
ini akan digunakan matriks atau pun kuesioner karena dapat memberikan kerangka
untuk pengujian konsitensi dan memberi jalan untuk segala perbandingan yang
mungkin. Preferensi responden dalam metode AHP responden pada dasarnya diminta
untuk membandingkan secara relatif pasangan faktor/atribut dengan skala kepentingan
yang telah tersedia. Perbandingan dapat dilakukan dengan menggunakan matriks
perbandingan berpasangan (pairwise comparison) atau pun dengan kuesioner
perbandingan berpasangan (pairwise comparison). Bentuk matriks dan kuesioner untuk
perbandingan berpasangan seperti terlihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Matriks Perbandingan Berpasangan

C A1 A2 ... An

A1 1

A2 1

... 1

An 1

Sumber : Thomas L. Saaty dalam Hermawan. dkk (2004)

18
Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.1 Matriks Perbandingan Berpasangan,
notasi C adalah kriteria yang akan digunakan sebagai dasar perbandingan. A1,
A2, …An adalah elemen-elemen pada satu tingkat tepat dibawah C. Dalam
matriks ini, elemen A1 pada kolom paling kiri dibandingkan dengan elemen A1,
A2, …An pada baris paling atas. Selanjutnya hal serupa dilakukan terhadap
elemen A2, dan seterusnya. Elemen-elemen ini dibandingkan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan antara lain seberapa kuat elemen atau
aktivitas memiliki atau berkontribusi, mendominasi, mempengaruhi, memenuhi,
atau menguntungkan sifat tersebut dibandingkan dengan elemen lain yang
sedang dibandingkan. Selain dengan matriks perbandingan berpasangan proses
menetapkan prioritas elemen- elemen dalam suatu persoalan keputusan dapat
juga dengan menggunakan kuesioner perbandingan berpasangan. Bentuk
kuesioner untuk perbandingan berpasangan seperti terlihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Kuesioner Perbandingan Berpasangan

Absolut Equivalent Absolut

A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A

X
1 2
Sumber: Thomas L. Saaty dalam Tektomo dkk (1999)

Elemen-elemen kriteria dibandingkan dengan mengajukan pertanyaan-


pertanyaan antara lain seberapa kuat elemen atau aktivitas

19
memiliki atau berkontribusi, mendominasi, mempengaruhi, memenuhi, atau
menguntungkan sifat tersebut dibandingkan dengan elemen lain yang sedang
dibandingkan. Pada contoh diatas untuk mendapatkan hasil yang diinginkan atau
dibandingkan antara kriteria A1 dengan A2, kriteria A2 sangat jelas penting
diperhatikan daripada kriteria A1.
c. Matriks perbandingan berpasangan ataupun kuesioner perbandingan berpasangan
diisi dengan bilangan untuk menggambarkan nilai relatif tingkat kepentingan
suatu elemen atas elemen lainnya dengan suatu sifat atau kriteria. Nilai relatif
tingkat kepentingan dapat dilihat pada tabel 2.3.

20
Tabel 2.3 Skala Penilaian Relatif Standar

Nilai Definisi Penjelasan

1 Sama Penting Kedua elemen sama penting

2 Apabila ragu-ragu antara Nilai untuk penilaian yang ragu-ragu

nilai 1 dengan 3 antara elemen 1 dan 3


3 Sedikit Lebih Penting Elemen yang satu sedikit lebih penting

dibanding yang lain


4 Apabila ragu-ragu antara Nilai untuk penilaian yang ragu-ragu

nilai 3 dengan 5 antara elemen 3 dan 5


5 Jelas Lebih Penting Elemen yang satu esensial atau sangat

penting dibanding elemn yang lain


6 Apabila ragu-ragu antara Nilai untuk penilaian yang ragu-ragu

nilai 5 dengan 7 antara elemen 5 dan 7


7 Sangat Jelas Penting Suatu elemen lebih jelas dibandingkan

dengan yang lain


8 Apabila ragu-ragu antara Nilai untuk penilaian yang ragu-ragu

nilai 7 dengan 9 antara elemen 7 dan 9


9 Mutlak Sangat Penting Suatu elemen mutlak lebih penting

dibanding elemen lain


Sumber: Thomas L. Saaty dalam Tektomo dkk (1999)

Harus dilakukan penyatuan atau sintesis pertimbangan yang dibuat dalam


perbandingan berpasangan untuk memperoleh seperangkat prioritas
menyeluruh bagi suatu persoalan pengambilan keputusan.
21
Sintesis pertimbangan adalah dengan melakukan suatu pembobotan dan penjumlahan
untuk menghasilkan satu bilangan tunggal yang menunjukkan prioritas setiap elemen.
d. Menjumlahkan secara baris.

e. Membuat matriks atau kuesioner baru dengan elemennya adalah hasil


jumlahan baris dibagi dengan total penjumlahan.
f. Hasil pembagian akhir tersebut disebut Eigen Vector. Eigen Vector

disini adalah nilai prioritas yang didapat.

3. Konsistensi Lojik. Konsistensi berarti dua hal yang pertama adalah


pemikiran atau obyek serupa dikelompokkan menurut homogenitas dan
relevansinya. Kedua adalah intensitas relasi antar gagasan atau obyek
didasarkan pada suatu kriteria tertentu saling membenarkan secara logis.
b. Buat matriks baru dengan mengalikan matriks atau kuesioner awal dengan
Eigen Vector.
c. Jumlahkan secara baris.
d. Bagi hasil jumlahan dengan Eigen Vector, hasil pembagian tadi disebut Eigen
Vector.
e. Hitung dengan cara:
1. Jumlahkan secara kolom Eigen Vector
2. Hasil jumlah dibagi ordo selanjutnya hasil tersebut disebut lamda maksimum (λ
max).
3. Hitung CI (consistency index) dengan rumus CI = (λ max - n)/(n-1). Notasi n
adalah elemen yang ada.

22
Hitung CR (consistency rasio) dengan rumus CR = CI / RI. RC
merupakan nilai acak CI untuk suatu n.
Tabel 2. 4 Tabel Random Index (RI)

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51

Sumber : Thomas L. Saaty dalam Hermawan. dkk (2004) Batasan penggunaan


nilai Consistency Ratio (CR) adalah jika seorang responden mempunyai nilai
CR<0.10 maka jawaban responden dalam pembandingan pasangan faktor
dianggap baik. Nilai rasio konsistensi harus 10 persen atau kurang, jika lebih
dari
10 persen pertimbangan itu mungkin acak dan mungkin perlu diperbaiki
(Thomas L. Saaty, 1993). Validitas dan reliabilitas yang sering dijadikan basis
untuk penilaian kuesioner dalam metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
ini dihitung melalui nilai Consistency Ratio (CR). Penilaian Consistency Ratio
(CR) sebaiknya dilakukan pada setiap matriks pertanyaan yang diajukan ke
responden sehingga penyaringan konsistensi dapat dilakukan lebih dini untuk
menjamin akurasi hasil perhitungan (Hermawan. dkk, 2004).

23
3.2 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan September Oktober November Desember


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pencarian dan
1. pemilihantopik penelitian X
Studi ke tempat/
2. /Obyek Penelitian X
Studi Pustaka
3. X X
Penulisan Proposal X
4. X
Sidang Proposal X
5.
6. Pengumpulan Data X

7. Analisi Data XX

Penyusunan Naskah X X
9. Proposal Tesis
Penyerahan Formulir
10. Pendaftaran Sidang X X

11. Proposal Tesis


Sidang Tesis X X

DAFTAR PUSTAKA

Asfi, Marsani & Ratna Purnama Sari. (2010). Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Mahasiswa
Berprestasi Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus: STMIK CIC Cirebon). Jurnal Informatika

Hidayat, Eka Wahyu. (2015). Multi Attribute Decission Making (MADM) Analytic Hierarchy Process.

T. Mufizar, D.S. Anwar, dan R.K. Dewi. "Pemilihan Calon Penerima Bantuan Siswa Miskin
Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)." Creative Information Technology
Journal,

A. Suryadi, dan D. Nurdiana, “Sistem Penunjang Keputusan Untuk Pemilihan Teknisi Lab Dengan
Multi Kriteria Menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)”, Jurnal Pendidikan
Matematika, Volu

Kusrini, “Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan”. Yogyakarta: Andi Offset, 2007

STMIK ERESHA 24
K.E. Kendall and J.E. Kendall, "Systems Analysis and Design 8th Edition", Prentice Hall, 2010

Kusrini., 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta. Andi Offset.

Kirom, D. N., Bilfaqih, Y., Effendie, R., 2012, Sistem Informasi Manajemen Beasiswa ITS Berbasis
Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Analytical Hierarchy Proces.

Lely Hapsari Trihandayani,Ismiarta Aknuranda, Yusi Tyroni Mursityo (2018). Penerapan


Model Kesuksesan Delone dan McLean pada Website Fakultas Ilmu Komputer
(FILKOM) Universitas Brawijaya. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
KomputerVol. 2, No. 12, Desember 2018, hlm. 7074-7082. e-ISSN: 2548-964X.

Cara menulis daftar pustaka diurtkan mulai A sd z

STMIK ERESHA 25
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1.Nama: Muhammad Yunus Rangkuti NPM:191022000003


2.Tempat/tgl.lahir: Gunung Baringin, 08 Maret 1993 Pria
3.Agama: Islam
4.PendidikanTerakhir
Jenjang : Sarjasa (S1)
Prodi/Jurusan : Teknik Komputer
PT : STMIK MUHAMMADIYAH JAKARTA
Tahun Lulus : 2017
5.Alamatrumah: NoHP
Kp Jati RT 02/05 Kel buaran Kec Serpong Tangerang 085861882437
Selatan Banten Email
My9272648@gmail.com
6.Webpribadi: -
7.Pekerjaan: Guru Komputer/ operator sekolah/ Tutor UT
8.Alamat Kantor: SMP IT JIhadul Mukhlishin No.Telp
Jl Ampera hankam RT 02/07 Kel buaran kec -
serpong Email
Sdislamkaffah2008@gmail.co
9.Webkantor:
10.Karyatulis
Skripsi
Judul:
Aplikasi Pengolahan Nilai SKHU dan ijazah pada Sd islam kaffah

Jurnal/prosiding
Efisiensi Pengambilan Nilai Ulangan Siswa di SD ISLAM KAFFAHoleh Guru Mata
Pelajarand engan Pemanfaatan CBT (Computer Based Test).

2.
Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Serpong,September 2020

Muhammad Yunus Rangkuti

Anda mungkin juga menyukai