Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR KERJA PRAKTEK

MODEL PENINGKATAN KUALITAS KAMPUNG DALAM


MENUNJANG PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

V
CHELVIN ABISHEKA UBAYDILLAH
NIM :17.24.074

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PEMBAHASAN

MODEL PENINGKATAN KUALITAS KAMPUNG


MENUNJANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Program pembangunan berkelanjutan pada permukiman perkotaan atau kampung kota, memiliki potensi dan permasalahan.
Pengembangan kampung diperlukan agar mendukung tujuan keberlanjutan yang didasarkan pada aspek ekonomi, sosial dan
lingkungan. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dan motivasi pengembangan suatu kampung.

Tujuan
Mengidentifikasi dasar pengembangan kampung untuk menunjang program pembangunan berkelanjutan berdasarkan
tingkat partisipasi dan motivasi
Mengetahui dan mendeskripsikan model yang berpengaruh sebagai peningkatan kualitas keberlanjutan kampung

Sasaran
Teridentifikasi dasar pengembangan dan karakteristik kampung
Diketahui faktor – faktor berpengaruh penyusun model berdasarkan tingkat partisipasi dan motivasi
Menentukan model peningkatan kualitas kampung yang mempengaruhi keberlanjutan kampung

Ruang Lingkup
25 Kampung di Kota Malang

Waktu Pelaksanaan
3 Bulan
(Agustus 2020 – November 2020)
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

TUJUAN DAN SASARAN KERJA PRAKTEK


1. Menambah wawasan dan ketrampilan di bidang
PERSYARATAN PROSEDUR KERJA PRAKTEK perencanaan terutama dalam hal penelitian
Sesuai PEDOMAN PENDIDIKAN PWK ITN Malang 2. Meningkatkan pengalaman dalam mengidentifikasi
permasalahan suatu kawasan terutama dalam bidang
perencanaan wilayah dan kota

WAKTU PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK


FUNGSI DAN KEDUDUKAN PRAKTIKAN
3 Bulan (Agustus 2020 - November 2020)
Tenaga Pendukung dilibatkan dalam proses analisa,
survey dokumentasi dan penyusunan laporan
MATERI KERJA PRAKTEK

METODOLOGI

METODE ANALISA

Jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif


PARTISIPASI MOTIVASI
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.
VARIABEL

UJI R SQUARE UJI R SQUARE Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier
UJI T UJI T berganda karena memiliki variabel bebas (X) lebih dari satu.
UJI F UJI F
REGRESI
REGRESI a) Partisipasi yaitu meliputi : penggagas awal (Intiator), masyarakat,
pemerintah, swasta dan pihak lain.
HASIL HASIL b) Motivasi yaitu : perbaikan lingkungan, ekonomi, sosial, wisata dan
konservasi.
Sedangkan untuk variabel terikatnya (Y) adalah Keberlanjutan.
KEBERLANJUTAN
MATERI KERJA PRAKTEK GAMBARAN
UMUM
Kec. Singosari,
Kota Malang Kec.Karangploso
Kab, Malang Obyek Kampung
• Luas Wilayah : 110,06 Km2
• Kecamatan :5
• Kelurahan/ KAMPUNG : 52
Profil Kampung

- Latar belakang sejarah


- Pengembangan awal
- Pengembangan lanjutan
- Kondisi Eksisting
Kec. Wagir, Kec. Kec. Pakis, - Keterangan
Dau Kab, Malang Kec.Tumpang
Kab, Malang

Titik Lokasi Obyek Kampung

Kec. Tajinan, Kec.


Pakisaji Kab. Malang
Kecamatan Blimbing

No Kampung Latar Belakang Sejarah Tahap awal Perkembangan Lanjutan Kondisi saat ini Keterangan

1 Purwantoro/ Masyarakat memiliki kebiasaan Bermula kebiasaan membuat tempe Berkembang menjadi beberapa kegiatan dr Secara fisik tidak banyak perubahan tetapi Berpotensi untuk dikembangkan wisata
Sanan membuat keripik tempe berubah menjadi keripik & aneka ikutan hasil tempe dan menjadi salah satu perkembangan ekonomi dan variasi hasil belanja dan edukasi dlm berbagai bentuk
olahan tempe tujuan wisata belanja oleh-oleh makin besar

2 Purwantoro/ Merupakan kampung padat yang Terdapat upaya penanganan bajir Berubah menjadi kampung bebas banjir, Menjadi salah satu tujuan wisata edukasi Berpotensi sebagai kampung wisata dan
Glintung rawan banjir melalui pembuatan sumur resapan dan penghijauan meningkat, dan salah satu bidang resapan air dan lingkungan percontohan dalam penanganan banjir
biopori dilanjutkan penghijauan wisata edukasi

3 Arjosari Cytrus Masyarakat banyak menanam jeruk Berkembang menjadi kampung jeruk Memiliki potensi sebagai wisata kampung Memerlukan pengembangan daya tarik
kawasan
4 Jodipan/ Merupakan Kampung padat Kampung padat di tepi Sungai Brantas, Perubahan kampung yang di cat warna Kampung wisata warna warni dilengkapi Berpotensi sebagai wisata kampung unggulan
Kampung dibantaran sungai yang kumuh berubah menjadi kampung wisata warni menjadi salah satu ikon wisata dengan ornament hiasan dan ligkungan yang
Warna Warni kampung bersih

5 Jodipan/ Merupakan Kampung padat Merupakan kampung padat yang Berkembang menjadi kampung wisata Merupakan salah satu destinasi wisata dng
Kampung dibantaran sungai yang kumuh terletak di tepi sungai brantas dengan daya tarik utama lukisan (3D) dukungan masyarakat pemerintah dan
(3D) swasta

Kecamatan Sukun

No Kampung Latar Belakang Sejarah Tahap awal Perkembangan Lanjutan Kondisi saat ini Keterangan
1. Karangbesuki/ Merupakan kampung penghasil Sebagian besar masyarakat berusaha Mengalami diversifikasi usaha dan Kegiatan mulai berkurang Dapat ditingkatkan sebagai kampung
Klasman beragan produk sanitair dan bekerja di bidang sanitair dilakukan secara turun temurun unggulan sanitair

2. Ciptomulyo Merupakan kampung padat yang Masyarakat banyak melaukan Pengembangan usaha tanaman herbal Usaha semaikin berkembang dan memilik Berpotensi sebagai wisata kampung herbal
disekitarnya banyak industri skala penghijauan dengan menanam menjadi jamu dan mulai dibat kelestarian beberapa lahan kosong utk penghijuan dan yang asri
kecil-menengah tanaman obat - herbal lingkungan melalui vertical garden tanaman herbal;
3. Kebonsari Merupakan kampung padat di tepi Kampung dan tepi sungai mulai ditata Merupakan kampung dan tepian sungai Pada kawasan permukiman cukup tertata, Terdapat potensi sebagai kampung wisata
sungai agar asri dan memiliki nilai seni secara bertahap dikembangkan sedangkan tepian sungai masih belum seni dan lestari
penghijauan tertata dan dimanfaatkan secara optimum
4. Bakalan Merupakan kampung lama dan Masyarakat mengenal pengelolaan Kampung menjadi pengasil kerajinan dan Kegiatan berkurang, pengolahan daur ulang Dapat dikembangkan menjadi kampung wisata
Krajan sebagian masyarakat masih terlihat daur ulang untuk kerajinan kesenian tradisional makin digemari dan pertunjukan seni kalau ada pesanan dan produsen daur ulang
tradisional.
5. Tanjungrejo/ Merupakan kampung tertata yang Perbaikan lingkungan permukiman Scr bertahap dan gotong royong masy. Prasarana permukiman semakin baik, Berpotensi sebagai kampung percontohan
Mergan secara umum memiliki mulai dilakukan. Masyarakat melakukan perbaikan lingkungan. Forum beberapa lahan yang potensial mulai untuk nyaman buat anak
keterbatasan infrastruktur berkeinginan menjadikan kampung anak utk menyediakan fasilias bermain dikerjakan untuk tempat bermain anak
permukiman layak anak anak.
Kecamatan Klojen

No Kampung Latar Belakang Sejarah Tahap awal Perkembangan Lanjutan Kondisi saat ini Keterangan

1. Sukoharjo Kampung Santri, Intelektual dan Masyarakat urban yang sangat Perkempungan yang semakin berkembang Permukiman yang masik asri dengan Dapat berkembang menjadi kampung wisata
Patriotik (SIP) beragam dengan lingkungan yang dengan karakter SIP yang main menguat didukung SIP yang didukung SIP
ASRI
2. Kiduldalem Kampung Seni dan Kreasi – Ijo Kampung padat di tepi Sungai Brantas Berkembang menjadi kampung kreatif, RTH, Merupakan kampung yang sedang Berpotensi sebagai kampung wisata berbasis
Royo-royo yang masyarakat nya berusaha agar seni dan kerajinan berkembang dan mewujudkan kampung lingkungan
menjadi permukiman Asri hijau dan kretaif
3. Samaan Kampung Edukasi Padat kumuh di tengah kota terletak di Kampung padat, sudah dimulai Kampung padat yang secara bertahap mulai Berpotensi menjadi permukiman tidak kumuh,
tepi Sungai Brantas, tingkat pendidikan pengembangan fasilitas pendidikan dan membaik kondisi lingkungan dan kesadaran kreatif dan peningkatan kualitas lingk. hidup
dan kesadaran lingk. rendah sedikit edukasi peningkatan kesadaran lingk. masyarakat
lingkungan
4 Gadingkasri Kampung Santri Merupakan kampung padat yang Pondok pesantren sangat berperan dalam Kampung padat yang akrab dengan kegiatan Berpotensi sebagai kampung beridentitas
memiliki pondok pesantren pengembangan kampung. Dikembangkan keagamaan santri.
sebagai kampung beridentitas santri
5. Kauman Kampung kayutangan Kampung padat tengah kota yang Semenjak dilakukan upaya konservasi dan Kampung yang menonjolkan suasana tempo Berpotensi sebagai wisata edukasi dan
sebagian besar merupakan rumah perbaikan ligkungan, menjadi salah satu dulu dengan pemeliharaan bangunan lama sejarah
lama dan sebagian berciri kolonial. tuan wisata sejarah

Kecamatan Lowokwaru
No Kampung Latar Belakang Sejarah Tahap awal Perkembangan Lanjutan Kondisi saat ini Keterangan

1. Mojolangu Kampung AKOER Handycraft Kampung terletak di tengah kota dekat Berpotensi dikembangkan sbg kampung Kampung tertata, memiliki kesadaran Potensi kerajinan semakin berkembang,
dengan pusat kuliner an perguruan dengan kualitas lingkungan baik dan lingkungan tinggi dan memiliki potensi dibutuhkan ruang display dan penunjang
tinggi pengembangan potensi ekonomi memalui handycraft. wisata belanja
handycraft
2. Tulusrejo Kampung Hijau Cerdas Merupakan kampng yang tertata Meningkatnya partisipasi masyarakat, juga Terdapat peningkatan dan perbaikan kondisi Berpotensi menjadi kampung hijau lestari dan
Kendalsari dengan cukup rapi dan mulai ada kesadaran akan kebersihan dan penghijauan lingkungan permukiman ramah lingkungan
penghijauan kampung kampung
3. Dinoyo Kampung Keramik Dinoyo Kampung penghasil keramik dan Kampung berkembang menjadi sentra Merupakan kampung yang sudah tertata Berpotensi sebagai salah satu ikon wisata
menjadi salah satu ikon di Kota Malang keramik dengan berbagai fungsi dan dan menjadi wisata belanja belanja Kota Malang
menjadi kampung wisata
4. Tlogomas Kampung Sanitasi Merupakan kampug padat cenderung Berubah menjadi kampung rapi, berhasil Menjadi kampung percontohan dalam Berpotensi sebagai kampung percontohan
kumuh mengolah sanitasi lingk. menjadi air yang menangani saitasi, kebersihan lingkungan, dalam penanganan sanitasi dan keasrian
bersih, dan lebih hijau dan penghijauan lingkungan
5. Tasikmadu Kampung bambu mewek Merupakan kampung dipinggiran kota Berkembang menjadi kanmpung hijau dan Kesadaran masyarakat dalam memperbaiki Berpotensi sebagai salah satu kampung wisata
yang cukup padat dan dibelah oleh lebih asri kondisi kampung dan menjadi salah satu edukasi lingkungan
sungai mewek kampung tujuan wisata kampung berbasis
lingkungan
Kecamatan Kedungkandang

No Kampung Latar Belakang Sejarah Tahap awal Perkembangan Lanjutan Kondisi saat ini Keterangan
1. Wonokoyo Kampung Organik Masyarakat banyak menanam sayur Dari tanaman di halaman berkembang Kampung yang asri dengan penghijauan Dapat dikembangkan menjadi kampung
menjadi green house sayuran agrowisata
2. Tlogowaru Kampung Wisata Sehat Masyarakat banyak melakukan kegiatan Kegiatan makin berkembang, perubahan Perkampungan yang cukup tertata dan Terdapat banyak potensi dan kegiatan serta
pertanian, kerajinan dan pengelolaan rona lingkungan kampung menjadi lebih asri kegiatan masyarakat berkembang dukungan masy. dalam mewujudkan
sampah dan produktif kampung asri lestari dan produktif
3. Kotalama Merupakan kawasan padan dan Merupakan kampung kumuh yang Pembangunan beberapa fasilitas dan utiitas Merupakan permukiman padat canpuran Berpotensi sebagai kampung tertata tepi
kumuh di tepi sungai. berubah semakin baik, masyarakat juga adanya pemb. rumah susun mulai rumah susun dan kampung, yang memerlukan sungai.
marginal dan terdapat upaya perbaikan merubah kebiasaan masyarakat untuk peningkatan SDM dan infrastruktur.
lingkungan permukiman mengelola lingkungan yang lebih baik.

4. Lesanpuro Merupakan kampung padat Pada kawasan sekitar perkampugan Terjadipenyatuan perkembangan Terdapat dualism perkembangan permukiman Berpoptensi untuk penyerasian lingkungan
diwilayah pinggiran kota dikembangkan perumahan dalam skala perkampiungan dan permukiman skala tertata dalam skala besar dan kampung yang permukiman dan pengembangan pertanian
besar. besar terdapat banyak lahan kosong yang memerlukan perbaikan lingkungan. terdapat pertanian organik
dapat dikembangkan untuk budidaya upaya pemanfaatan lahan kosong untuk
pertanian pertanian

5. Mergosono Merupakan kampung lama yang Kampung padat di tepi sungai, Kegiatan masyarakat makin berkembang, Kampung tertata, mulai rapi dan bersih, Berpotensi untuk menjadi kampung
padat, dan banyak masyarakat lingkungan permukiman sedang, lingkungan permukiman semakin bersih kegiatan masyarakat bidang kerajinan wirausaha.
yang berwirausaha memiliki usaha berbagai bidang berkembang
termasuk daur ulang sampah.
Kampung Keramik Dinoyo Kampung Heritage Kayutangan Kampung Sanitasi Tlogomas Kampung Warna Warni Jodipan

Kampung Santri Gadingkasri Kampung Edukasi Samaan Kampung Sentra Industri Tempe Sanan Kampung Organik Wonokoyo

Kampung Sanitair Karang Besuki Kampung Layak Anak Tanjungrejo Kampung 3G Purwantoro Glintung Kampung Hijau Cerdas Tulusrejo
MATERI KERJA PRAKTEK Pengaruh Partisipasi > Komposit Partisipasi

Variabel penyusun model paling


Kecamatan Kampung Persamaan Variabel Signifikan Variabel Reduksi
berpengaruh
• Pemerintah
Arjosari
Y = 3.962x10-17 + 0,662 X1 + 0,462 X2 • Masyarakat Penggagas Awal, Swasta, Pihak lain Pemerintah
Jodipan (Kampung Warna
Warni) Y = - 3.469x10-17 + 0,778 X1 • Masyarakat Pemerintah, Penggagas Awal, Swasta, Pihak lain Masyarakat
Blimbing • Swasta,
Jodipan (Kampung 3D)
Y = 1.011x10-17 + 0,728 X1 + 0,303 X2 • Masyarakat Pemerintah, Penggagas Awal, Swasta, Pihak lain Swasta
Purwantoro Glintung Y = - 5.551x10-17 + 0,960 X1 • Pemerintah Masyarakat, Penggagas Awal, Swasta, Pihak lain Pemerintah
Pemerintah, Penggagas Awal, Masyarakat, Pihak
Purwantoro Sanan
Y = 5.464x10-17 + 0,782 X1 • Swasta lain Swasta
Pemerintah, Penggagas Awal, Masyarakat, Pihak
Kota Lama
Y = 4.031x10-17 + 0,905 X1 • Swasta lain Swasta
Lesanpuro Y = 2.276x10-17 + 0,794 X1 • Pemerintah Masyarakat, Penggagas Awal, Swasta, Pihak lain Pemerintah
• Penggagas Awal
Kedungkandang Mergosono
Y = - 1.1030x10-16 + 1.200 X1 + - 500 X2 • Swasta Masyarakat, Pemerintah, Pihak lain Penggagas Awal
• Penggagas Awal
Tlogowaru
Y = - 1.282x10-15 + 0,546 X1 + 0,500 X2 • Pihak Lainnya Pemerintah, Masyarakat, Swasta Penggagas Awal
• Penggagas Awal
Wonokoyo
Y = - 1.220x10-15 + 0,546 X1 + 0,500 X2 • Masyarakat Pemerintah, Swasta, Pihak lainnya Penggagas Awal
Pemerintah, Penggagas Awal, Masyarakat, Pihak
Gadingkasri
Y = 8.227x10-17 + 0,964 X1 • Penggagas Awal lain Penggagas Awal
• Penggagas Awal
Kauman / Kayutangan Y = 4.938x10-17 + 0,418 X1 + 0,358 X2 + 0,346 • Pemerintah
X3 • Masyarakat Swasta, Pihak lain Penggagas Awal
Klojen Kiduldalem -15
Y = 1.158x10 + 0,994 X1 • Pemerintah Masyarakat, Penggagas Awal, Swasta, Pihak lain Pemerintah
• Pihak Lainnya
Samaan
Y = - 2.765x10-17 + 0,666 X1 + 0,664 X2 • Masyarakat Pemerintah, Swasta, Penggagas Awal Pihak Lainnya
• Swasta
Sukoharjo Y = - 3.978x10-16 + 0,333 X1 + 0,864 X2 - 0,333 • Masyarakat
X3 • Pemerintah Penggagas Awal, Pihak lain Swasta
MATERI KERJA PRAKTEK Pengaruh Partisipasi > Komposit Partisipasi

Variabel penyusun model paling


Kecamatan Kampung Persamaan Variabel Signifikan Variabel Reduksi
berpengaruh
• Masyarakat
Dinoyo
Y = 1.815x10-16 + 0,664 X1 + 0,345 X2 • Pemerintah Swasta, Penggagas Awal, Pihak lain Masyarakat
Mojolangu Y = 1.145x10-15 + 0,937 X1 • Masyarakat Pemerintah, Swasta, Penggagas Awal, Pihak lain Masyarakat
Lowokwaru Tasikmadu Y = - 2.982x10-17 + 0,937 X1 • Pemerintah Pemerintah, Penggagas Awal, Swasta, Pihak lain Pemerintah
• Pemerintah
Tlogomas
Y = 1.065x10-15+ 0,843 X1 + 0,347 X2 • Penggagas Awal Masyarakat, Swasta, Pihak lain Pemerintah
Tulusrejo
Y = 4.163x10-17 + 0,993 X1 • Penggagas Awal Pemerintah, Swasta, Masyarakat, Pihak lain Penggagas Awal
Bakalan Krajan Y = - 1.388x10-17 + 0,787 X1 • Masyarakat Pemerintah, Swasta, Penggagas Awal, Pihak lain Swasta
Ciptomulyo Y = 8.924x10-16 + 0,946 X1 • Penggagas Awal Pemerintah, Swasta, Masyarakat, Pihak lain Pemerintah
• Pemerintah
Karang Besuki / Klaseman
Sukun Y = 1.196x10-15+ 0,930 X1 + 0,445 X2 • Swasta Masyarakat, Pemerintah, Pihak lain Penggagas Awal
• Pemerintah
Kebonsari
Y = 1.105x10-16+ 0,680 X1 - 0,576 X2 • Penggagas Awal Pemerintah, Masyarakat, Pihak lain Penggagas Awal
Pemerintah, Penggagas Awal, Masyarakat, Pihak
Tanjungsari / Mergan
Y = 2.467x10-17 + 0,889 X1 • Swasta lainnya Penggagas Awal
MATERI KERJA PRAKTEK Pengaruh Motivasi > Komposit Motivasi

Variabel penyusun model paling


Kecamatan Kampung Persamaan Variabel Signifikan Variabel Reduksi
berpengaruh
• Sosial
Arjosari • Wisata
Y = 3,108x10-16 + 0,764X1 + 0,509X2 + 0,255X3 • Konservasi Perbaikan lingkungan, Ekonomi Sosial
• Ekonomi
Jodipan (Kampung Warna
• Sosial
Warni)
Y = 4,832x10-17 - 0,098X1 + 0,678X2 + 0,839X3 • Konservasi Perbaikan lingkungan, Wisata Ekonomi
• Perbaikan lingkungan
Blimbing
Jodipan (Kampung 3D) Y = 3.757x10-16 + 0,505X1 + 0,509X2 + 0, • Konservasi
220X3 • Wisata Ekonomi, Sosial Perbaikan lingkungan
• Sosial
Purwantoro Glintung Y = 2.242x10-15 + 0,612X1 + 0,516X2 + 0, • Konservasi
216X3 • Perbaikan lingkungan Wisata, Ekonomi Sosial
• Perbaikan lingkungan
Purwantoro Sanan
Y = 2.394x10-15 + 1.037X1 + 0,243X2 • Ekonomi Wisata, Sosial, Konservasi Perbaikan lingkungan
• Perbaikan lingkungan
Kota Lama
Y = 8.803x10-16 + 1.033X1 + 0.683X2 • Ekonomi Wisata, Konservasi, Sosial Perbaikan lingkungan
Perbaikan lingkungan, Ekonomi, Konservasi,
Lesanpuro
Y = 8.073x10-17 + 0,954X1 • Wisata Sosial Wisata
Kedungkandang Perbaikan lingkungan, Ekonomi, Konservasi,
Mergosono
Y = 2.180x10-17 + 0,786X1 • Sosial Wisata Sosial
Perbaikan lingkungan, Ekonomi, Konservasi,
Tlogowaru
Y = 4.880x10-18 + 0.926X1 • Sosial Wisata Sosial
Wonokoyo Y=- 7.361x10-19 + 0,937X1 • Perbaikan lingkungan Sosial, Ekonomi, Konservasi, Wisata Perbaiakan lingkungan
• Perbaikan lingkungan
Gadingkasri
Y = - 1.599x10-16 + 0.595X1 + 0.455X2 • Sosial Ekonomi, Konservasi, Wisata Perbaiakan lingkungan
Perbaikan lingkungan, Ekonomi, Konservasi,
Kauman / Kayutangan
Y = 2.322x10-17 + 0.736X1 • Konservasi Wisata Konservasi
• Sosial
Klojen Kiduldalem
Y = 6.352x10-17 + 1.423X1 – 0,886X2 • Wisata Perbaikan lingkungan, Ekonomi, Konservasi, Sosial
Perbaikan lingkungan, Ekonomi, Konservasi,
Samaan
Y = 5.099x10-16 + 0.980X1 • Wisata Sosial Wisata
Perbaikan lingkungan, Ekonomi, Konservasi,
Sukoharjo
Y = 1.686x10-15 + 0.889X1 • Sosial Wisata Sosial
MATERI KERJA PRAKTEK Pengaruh Motivasi > Komposit Motivasi

Variabel penyusun model paling


Kecamatan Kampung Persamaan Variabel Signifikan Variabel Reduksi
berpengaruh
• Wisata
Dinoyo
Y = - 2.660-15 + 1.439X1 + 0.919X2 • Perbaikan lingkungan Ekono,mi, Konservasi, Wisata Wisata
Mojolangu Y = - 2.776x10-17 + 0.722X1 • Perbaikan lingkungan Sosial, Ekonomi, Konservasi, Wisata Perbaikan lingkungan
Tasikmadu Y = - 1.388E -17 + 0.811 X1 • Perbaikan lingkungan Ekonomi, Konsrvasi, Wisata, Sosial Perbaikan lingkungan
Lowokwaru • Wisata
• Konservasi
Tlogomas Y = 6.252x10-16 + 0.650X1 +0.331X2 + 0.428X3 • Perbaikan lingkungan Ekonomi Wisata
– 0.165 X4 • Sosial
• Perbaikan lingkungan Sosial, Ekonomi, Konservasi, Wisata Perbaikan lingkungan
Tulusrejo
Y = 8.273x10-17 + 0.990X1 + 0.264X2
• Sosial
Bakalan Krajan
Y = 1.313x10-17 + 0.746 X1 + 0.486 X2 • Ekonomi Perbaikan lingkungan, Konservasi, Wisata Sosial
Perbaikan lingkungan, Ekonomi, Konservasi,
Ciptomulyo
Y = 1.929x10-15 + 0.866 X1 • Sosial Wisata Sosial
Perbaikan lingkungan, Ekonomi, Konservasi,
Karang Besuki / Klaseman
Sukun Y = - 1.131x10-15 + 0.908 X1 • Sosial Wisata Sosial
• Sosial
Kebonsari • Perbaikan lingkungan
Y = 5.434x10-16 + 0,477X1 + 0,480X2 + 0,439X3 • Ekonomi Wisata, Konservasi Sosial
Perbaikan lingkungan, Ekonomi, Konservasi,
Tanjungsari / Mergan
Y = 1.971x10-15 + 0,745 X1 • Sosial Wisata Sosial
MATERI KERJA PRAKTEK Hubungan Komposit Partisipasi (K.P) – Komposit Motivasi (K.M)

Variabel (X) dan Nilai Korelasinya tehadap


Kecamatan Kampung Konstanta Y Keterangan
Ym (X1) Yp (X2)
ARJOSARI 3.962x10-17 0,662 0,462 Y = 3.962x10-17 + 0,662 X1 + 0,462 X2
JODIPAN (KAMPUNG WARNA WARNI) 2.051x10-18 0.470 0.720 Y = 2.051x10-17 + 0.470 X1 + 0,720 X2
BLIMBING JODIPAN (KAMPUNG 3D) - 6.445 x10-16 0,342 0,673 Y = - 6.445 x10-16 + 0,342 + 0,673
-17
PURWANTORO GLINTUNG 3.010x10 0.249 0.792 Y = 3.010x10-17 + 0.249 + 0.792
PURWANTORO SANAN - 8.453x10-16 0.344 0.685 Y = - 8.453x10-16 + 0.344 + 0.685
-17
KOTA LAMA - 3.171 x10 0,753 0,386 Y = - 3.171 x10-17 + 0,753 + 0,386 Kuat Korelasi K.P (X1)
LESANPURO 8.544 x10-16 0,851 0,368 Y= 8.544 x10-16 + 0,851 + 0,368 dan K.M (X2) terhadap
BLIMBING MERGOSONO 4.695 x10-16 0,833 0,476 Y= 4.695 x10-16 + 0,833 + 0,476
-17
Keberlanjutan (Y)
TLOGOWARU - 5.611x10 0.635 0.818 Y= - 5.611x10-17 + 0.635 + 0.818
-16
WONOKOYO 5.282 x10 0,794 0,416 Y = 5.282 x10-16 + 0,794 + 0,416
-17
GADINGKASRI - 2.324x10 0.51 1.099 Y = - 2.324x10-17 + 0.510 + 1.099
KAYUTANGAN 4.715x10-17 0.421 0.856 Y = 4.715x10-17 + 0.421 + 0.856
-17
KLOJEN KIDUL DALEM 4.598 x10 0,412 1,114 Y = 4.598 x10-17 + 0,412 + 1,114
-17
SAMAAN 1.388x10 0.529 0.555 Y = 1.388 x10-17 + 0.529 + 0.555
-17
SUKOHARJO 6.233 x10 0,831 0,283 Y = 6.233 x10-17 + 0,831 + 0,283
-17
DINOYO - 2.199 x10 0,337 0,724 Y = - 2.199 x10-17 +0,337 + 0,724
MOJOLANGU - 3.469x10-17 0.5 0.786 Y = - 3.469x10-17 + 0.500 + 0.786
-17
LOWOKWARU TASIKMADU 2.172x10 0.337 0.83 Y = 2.172x10-17 + 0.337 + 0.830
-17
TLOGOMAS - 2.755x10 0.479 1.014 Y = - 3.755x10-17 + 0.479 + 1.014
-17
TULUSREJO - 1.394x10 0.341 0.774 Y = - 1.394x10-17 + 0.341 + 0.774
BAKALAN KRAJAN - 1.250 x10-17 0,932 0,206 Y = - 1.250 x10-17 + 0,932 + 0,206
-16
CIPTOMULYO - 9.196 x10 0,491 0,532 Y = - 9.196 x10-16 + 0,491 + 0,532
-16
SUKUN KARANG BESUKI / KLASEMAN 9.895 x10 0.437 0.764 Y = 9.895x10-16 + 0.437 + 0.764
KEBONSARI 1.255x10-17 0.988 1.514 Y = 1.255x10-17 + 0.988 + 1.514
-15
TANJUNGSARI / MERGAN - 1.113x10 0.449 0.921 Y = - 1.113x10-15 + 0.449 + 0.921
Klasifikasi Model Berpengaruh Terhadap Peningkatan Kualitas Kampung

KLASIFIKASI MODEL PARTISIPASI MODEL MOTIVASI

PEMERINTAH (28,2%) SOSIAL (45,1%)


Variabel Pemerintah di 11 Kampung dengan klasifikasi tinggi Variabel Sosial di 14 Kampung dengan klasifikasi tinggi dan dinyatakan
dan dinyatakan sangat berpengaruh terhadap Komposit sangat berpengaruh terhadap Komposit Motivasi
TINGGI Partisipasi
PERBAIKAN LINGKUNGAN (38,7%)
Variabel Perbaikan Lingkungan di 12 Kampung dengan klasifikasi
tinggi terhadap Komposi Motivasi

MASYARAKAT (25,6%) WISATA (25,8%)


Variabel Masyarakat di 10 Kampung dengan klasifikasi Variabel Wisata di 8 Kampung dengan klasifikasi sedang terhadap
sedang terhadap Komposit Partisipasi Komposit Motivasi

PENGGAGAS AWAL (23,1%) KONSERVASI (19,3%)


SEDANG Variabel Penggagas awal di 9 Kampung dengan klasifikasi
sedang terhadap Komposit Partisipasi
Variabel Konservasi di 6 Kampung dengan klasifikasi sedang terhadap
Komposit Motivasi RESULT
SWASTA (17,9%)
Variabel Swasta di 7 Kampung dengan klasifikasi sedang
terhadap Komposit Partisipasi
PIHAK LAINNYA (5,1%) EKONOMI (16,1%)
RENDAH Variabel Pihak lainnya di 2 Kampung dengan klasifikasi Variabel Ekonomi di 5 Kampung dengan klasifikasi sedang terhadap
sedang terhadap Komposit Partisipasi Komposi Motivasi
APRESIASI PRAKTIKAN

APRESIASI APRESIASI APRESIASI


PEMBIMBING MATERI KEGIATAN
LAPANGAN APRESIASI KERJA PRAKTEK APRESIASI KERJA PRAKTEK
MEKANISME
INSTANSI
KERJA PRAKTEK
KERJA PRAKTEK

Proses
penyusunan Menambah
Pembimbing Pengalaman baru
penelitian pengetahuan Analisa Data
lapangan sebagai dalam menambah
berjalan lancar mengenai Survey
Koordinator arahan wawasan dan
penyusunan sebuah Penyusunan
penyusunan laporan keilmuan
penelitian Laporan
penelitian berhubungan dalam
Kurangnya tatap
manajemen
muka pada saat
penelitian
penyusunan
PENUTUP
KESIMPULAN

Partisipasi dan motivasi memiliki pengaruh terhadap keberlanjutan pembangunan di 25 kampung di Kota Malang. Peran
pemerintah memiliki pengaruh tinggi dari segi Partisipasi dalam menunjang keberlanjutan karena sebagai lembaga
yang memiliki andil besar dalam pengembangan kampung. Didukung masyarakat sebagai pelaksana utama program
peningkatan kualitas kampung.

Dari segi motivasi, model Sosial dan Perbaikan Lingkungan memiliki pengaruh tinggi dalam menunjang keberlanjutan.
Hal ini dapat diartikan bahwa masyarakat secara SDM harus ditingkatkan dan kualitas lingkungan memiliki kondisi yang
terbatas dan perlu adanya perbaikan atau penataan.

SARAN

1. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat membantu pihak – pihak terkait seperti pemerintah dan akademisi sebagai
rekomendasi perencanaan penigkatan kualitas kampung.

2. Penelitian ini memiliki tema penelitian yang makro, maka untuk penelitian selanjutnya masih dapat dilakukan penelitian dengan
memiliki sudut pandang yang lebih mikro seperti dari sisi lingkungan/ekologi, ekonomi dan sosial sebagai peningkatan kualitas
kampung di Kota Malang.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai