1Universitas Jember, Jl. Kalimantan No. 37, Kabupaten Jember, Jawa Timur
*Coresponding author. e-mail: dewi.teknik@unej.ac.id
ABSTRACT
Pandeyan Village is one of the villages designated as “Cultural Pioneer Villages” in the
Yogyakarta City area. With the diverse characteristics of the area and its population, several
strategies are needed in the development of the Pandeyan Village area which is conceptualized
based on Urban Heritage and Eco Settlement. The research method used is the analysis of the level
of satisfaction and the level of importance (IPA) with the output in the form of a Cartesian diagram
and quadrant analysis. The results obtained are strategies regarding the development of the
Pandeyan Village settlement area which are more priority to the strategy of developing
environmental conditions, the availability and optimization of facilities and infrastructure, to
developing the image and attractiveness of the Pandeyan Village area.
Keywords: Cultural Village, Settlement, Pandeyan, Urban Heritage, Eco Settlement
ABSTRAK
Kampung Pandeyan merupakan salah satu kampung yang ditetapkan sebagai “Kampung
Rintisan Budaya” di wilayah Kota Yogyakarta. Dengan keberagaman karakteristik kawasan dan
penduduknya, diperlukan beberapa strategi dalam pengembangan kawasan Kampung Pandeyan
yang dikonsepkan berbasis Urban Heritage dan Eco Settlement. Metode penelitian yang digunakan
yaitu menggunakan analisis tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan (IPA) dengan keluaran berupa
Diagram Cartesius dan analisis Kuadran. Adapun hasil yang didapatkan yaitu strategi mengenai
pengembangan kawasan permukiman Kampung Pandeyan yang lebih prioritas kepada strategi
pengembangan kondisi lingkungan, ketersediaan dan optimalisasi sarana dan prasarana, hingga
pengembangan citra dan daya tarik kawasan Kampung Pandeyan.
Kata kunci: Kampung Budaya, Permukiman, Pandeyan, Urban Heritage, Eco Settlement
1. PENDAHULUAN
Kota Yogyakarta merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan dan
perkembangan kawasan yang terpengaruh oleh kondisi sosial dan budaya kawasan yang
ada disekitarnya. Yogyakarta sebagai kota budaya dan kota pendidikan memiliki banyak
ragam potensi wisata yang dapat menarik wisatawan nusantara dan mancanegara. Salah
satu potensi tersebut adalah kampung-kampung wisata yang tersebar di wilayah
kecamatan yang ada dikota Yogyakarta. Karakteristik dari masing- masing kampung
wisata mampu menarik untuk dijual kepada wisatawan yang berkunjung di kota
Yogyakarta. Selanjutnya, di satu sisi, keberadaan sebuah kampung di kawasan perkotaan
merupakan potensi strategis dan diharapkan mempunyai model pemukiman yang unik
yang diperlukan pengelolaan yang baik dan maksimal, setara dengan permukiman yang
lain. segala kegiatan yang ada di kampung tersebut tidak bisa terlepas dari segala aspek
pembangunnya, salah satunya yaitu kawasan permukiman.
Kampung Pandeyan merupakan salah satu kawasan yang terletak di wilayah Desa
Gambiran, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, dimana kawasan kampung yang
termasuk dalam deretan Kawasan Kampung Budaya yang ada di Kota Yogyakarta ini
merupakan salah satu lokasi pengembangan kampung yang sedang dikembangkan oleh
Dinas Pariwisata kota Yogyakarta. Hal ini didasarkan oleh dokumen Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Tahun 2020, dimana terdapat beberapa
rencana pengembangan kampung wisata atau kampung budaya, yang dikhususkan untuk
menunjang program pemerintah yaitu dengan slogan “Ngudi Murih Lestari lan
Ngrembakaning Budaya” yang sedang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
Berdasarkan pengamatan secara eksisting, aspek ekologi dan aspek sosial kebudayaan
menjadi salah satu aspek dengan urgensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan, dimana
aspek tersebut akan berkaitan dengan penataan aspek lingkungan. urgensi penggunaan
konsep Eco Settlement di kawasan permukiman Kampung Pandeyan didasarkan pada
konten Dokumen Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi DIY Tahun 2017 – 2022,
dengan penataan konsep Kampung Budaya lebih mengarah kepada penataan aspek
lingkungan kawasan permukiman. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya upaya
pengembangan konsep Kampung Budaya Pandeyan menjadi salah satu kampung budaya
yang berkelanjutan, dengan menerapkan konsep Urban Heritage dan Eco-Settlement di
wilayah Kampung Budaya Pandeyan
2. METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode analisa kualitatif dan kuantitatif, berupa
analisa kualitatif Delphi dan analisa Kuantitatif berupa Importance Performance
Analysis (IPA)[1]. Analisa kualitatif Delphi digunakan untuk mengetahui kesesuaian
dan penerapan variabel dari konsep Urban Heritage dan Eco-Settlement di wilayah
Kampung Pandeyan. Analisa Kuantitatif Importance Performance Analysis (IPA)
digunakan untuk mengetahui penentuan strategi dalam pengembangan kawasan
Kampung Pandeyan berbasis Urban Heritage dan Eco-Settlement. Ruang lingkup
penelitian yaitu wilayah yang termasuk kedalam wilayah Kampung Pandeyan,
Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada
gambar 1.
Dimana :
Tki = Tingkat kesesuaian responden.
Xi = Skor penilaian kinerja perusahaan
Yi = Skor penilaian kepentingan pelanggan
Sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat kinerja, sedangkan sumbu tegak (Y)
akan diisi oleh skor tingkat kepentingan . Berikut merupakan standar interval tingkat
kesesuaian responden menurut kajian Pustaka yang tercantum dalam Tabel 3.
Tabel 3. Penilaian Interval Tingkat Kesesuaian Responden
No. Interval Indeks Keterangan
1. 0% – 19,99% Sangat Tidak Penting / Sangat Tidak Baik
2. 20% – 39,99% Tidak Penting / Tidak Baik
3. 40% – 59,99% Cukup Penting / Cukup Baik
4. 60% – 79,99% Penting / Baik
5. 80% – 100% Sangat Penting / Sangat Baik
Sumber : Sumber : Data Sekunder, 2022
Adapun hasil Tingkat Kesesuaian Responden penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
4, yaitu sebagai berikut :
Tabel 4. Tingkat Kesesuaian Responden
Nomo Konsep Kod Variabel Tingkat Tingkat Tingkat Keteranga
r e Kepuasa Kepentinga Kesesuaian n
n n (%)
1 Kepadatan
P1 2,69 3,12 86,29% Tinggi
Eco Settlement
Bangunan
Ketersediaan
P2 3,03 4,03 75,18% Sedang
Kelas Jalan
Ketersediaan
P3 2,87 4,36 65,92% Sedang
Transportasi
P4 Ketersediaan 2,95 4,59 64,27% Sedang
Nomo Konsep Kod Variabel Tingkat Tingkat Tingkat Keteranga
r e Kepuasa Kepentinga Kesesuaian n
n n (%)
sarana
pendidikan
Ketersediaan
P5 sarana 4,00 4,51 88,60% Tinggi
kesehatan
Ketersediaan
P6 sarana 4,03 4,51 89,25% Tinggi
peribadatan
Ketersediaan
sarana
P7 3,93 4,26 92,26% Tinggi
perdagangan
dan jasa
Kondisi
P8 sarana 3,81 4,28 88,89% Tinggi
kawasan
Ketersediaan
P9 utilitas 3,81 4,33 87,89% Tinggi
sanitasi
Ketersediaan
P10 utilitas 4,00 4,60 86,92% Tinggi
jaringan listrik
Ketersediaan
utilitas
P11 jaringan 3,95 4,50 87,72% Tinggi
telekomunikas
i
Kondisi
P12 utilitas 3,82 4,25 89,73% Tinggi
kawasan
Peran
masyarakat
dalam
P13 3,72 4,36 85,30% Tinggi
pengembanga
n kawasan
permukiman
Peran
pemerintah
dalam
P14 3,62 4,21 85,94% Tinggi
pengembanga
n kawasan
permukiman
Efektivitas
P15 program 3,56 4,12 86,56% Tinggi
pemerintah
Ketersediaan
P18 sarana 3,91 4,45 87,99% Tinggi
kesehatan
Ketersediaan
P19 sarana 4,01 4,40 91,17% Tinggi
peribadatan
Ketersediaan
sarana
P20 3,98 4,29 92,76% Tinggi
perdagangan
dan jasa
Kondisi
P21 sarana 3,96 4,35 91,07% Tinggi
kawasan
Ketersediaan
P22 utilitas 3,69 4,32 85,39% Tinggi
sanitasi
Ketersediaan
P23 utilitas 3,80 4,47 85,00% Tinggi
jaringan listrik
Ketersediaan
utilitas
P24 jaringan 3,62 4,44 81,62% Tinggi
telekomunikas
i
Kondisi
P25 utilitas 3,97 4,25 93,38% Tinggi
kawasan
Intensitas
P26 3,97 4,31 92,12% Tinggi
atraksi wisata
Kondisi
lingkungan
P27 3,99 4,28 93,20% Tinggi
Kampung
Pandeyan
Sumber : Olah Data Primer. 2022.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4, didapatkan hasil bahwa rata-rata tingkat
kesesuaian pada setiap variabel memiliki perhitungan antara sedang hingga sangat tinggi.
Dijelaskan bahwa setiap variabel memiliki tingkat kesesuaian yang bervariatif serta
terklasifikasi menjadi beberapa tingkatan, mulai sedang, tinggi, hingga sangat tinggi.
Selanjutnya, berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat disusun Diagram
Cartesius pada setiap konsep untuk mengetahui letak kuadran sebagai bahan lanjutan
dalam rangka untuk mengetahui tingkat prioritas pengembangan kawasan permukiman
Kampung Pandeyan. Berikut hasil perhitungan Diagram Cartesius konsep Eco Settlement
dan Urban Heritage yang dimuat dalam Gambar 8 dan Gambar 9
5. DAFTAR PUSTAKA
Agustina Maharani, Sheilla; Adi Prasetyo, Bagus; Tisnawati, Endah. 2017. SINAU
SINAMBI NGABUDAYAN : PERENCANAAN KAMPUNG PANDEYAN
SEBAGAI PUSAT WISATA, SENI DAN BUDAYA DI KOTA YOGYAKARTA.
Kusuma Wardani, Yanuar; Herwangi, Yogi; Sarwadi, Ahmad. 2018. Peran Struktur Sosial
Dalam Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman Perkotaan.