Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL

ANALISIS HUBUNGAN INOVASI TERHADAP


KEMANDIRIAN DESA
(STUDI KASUS PADA DESA WISATA
PENDIDIKAN KETAHANAN PANGAN DUKUH DAN
DESA WISATA PROKLIM KARANGTANJUNG)

Anggota Kelompok
Indrawansyah Syarifah Ulfa
Angga Wahyu Nur Huda Miftahul Ullum
M Nurul Mustofa Adib Khoerul Muntahar
Desa mandiri saat ini menjadi isu penting yang perlu

Latar diperhatikan secara lebih serius serta didiskusikan lebih


mendalam.

Belakang
Salah satu desa yang menjadi rujukan sebagai “Desa Mandiri”
adalah Desa Panggungharjo Bantul. Seperti halnya Desa
Panggungharjo, Desa Pandowoharjo juga merupakan rujukan
terbaik dalam hal isu kemandirian dan inovasi.
Riset ini dilakukan di Desa Pandowoharjo Sleman, meliputi dua
isu menarik yaitu Desa Wisata Pendidikan Ketahanan Pangan
Dukuh dan Kampung Wisata Proklim Karangtanjung.

LAPORAN HASIL 02
Apakah ada hubungan antara inovasi Desa
01. Wisata Pendidikan dan Ketahanan Pangan
dengan kemandirian desa dan masyarakat?
Rumusan jika ada maka,
Bagaimana pola hubungan antara inovasi Desa

Masalah Wisata Pendidikan dan Ketahanan Pangan


terhadap kemandirian desa dan masyarakat?

Apakah ada hubungan antara inovasi


02. Kampung Proklim dengan kemandirian desa
dan masyarakat? jika ada maka,
Bagaimana pola hubungan antara inovasi
Kampung Proklim terhadap kemadirian desa dan
masyarakat?
LAPORAN HASIL 03
Tujuan Penelitian

1. Untuk membuktikan adanya hubungan antara inovasi Desa


Wisata Pendidikan dan Ketahanan Pangan dengan
kemandirian desa dan masyarakat.
2. Untuk membuktikan adanya hubungan antara inovasi
Kampung Proklim dengan kemandirian desa dan masyarakat.

Selain itu, untuk modul pembelajaran manajemen Desa Wisata.

LAPORAN HASIL 04
Objek Penelitian

Desa Wisata Pendidikan dan Desa Wisata Proklim


Ketahanan Pangan Dukuh Karangtanjung

LAPORAN HASIL 05
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode kualitatif.

Teknik Teknik Teknik Interview


Observasi Dokumentasi (Wawancara)
Peninjauan yang dilakukan saat Teknik ini dilakukan untuk
Wawancara dilakukan melalui tanya jawab
observasi yaitu dengan melihat, mendapatkan data dan informasi
secara langsung dengan sumber data
merekam, menghitung, dalam bentuk buku, arsip, dokumen,
seperti Kepala Desa, Tokoh Masyarakat,
mengukur serta mencatat tulisan angka dan gambar yang
Perangkat Desa, dan para Stafnya yang
kejadian-kejadian yang ada di berupa laporan serta keterangan
merupakan informan yang menjadi subjek
lapangan. yang dapat mendukung penelitian.
penelitian.

LAPORAN HASIL 06
Sunarto, A. (2020). Pengembangan Sumber Daya
Kajian Manusia dengan Berbasis Inovasi Untuk Menghadapi
Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi,
Literatur & Akuntansi (MEA), 4(2), 397-407.
Ambarwati, D., Wibowo, U. B., Arsyiadanti, H., & Susanti,

Inovasi S. (2021). Studi literatur: Peran inovasi pendidikan pada


pembelajaran berbasis teknologi digital. Jurnal Inovasi
Teknologi Pendidikan, 8(2), 173-184.
Hadiyati, E. (2011). Kreativitas dan inovasi berpengaruh
terhadap kewirausahaan usaha kecil. Jurnal Manajemen
dan kewirausahaan, 13(1), 8-16.

LAPORAN HASIL 07
Wijaya, R. A., Qurratu’aini, N. I., & Paramastri, B. (2019).
Pentingnya Pengelolaan Inovasi Dalam Era Persaingan.
Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia, 5(2), 217-227.
Hasan, M. (2015). Inovasi dan modernisasi pendidikan
pondok Pesantren. KARSA: Journal of Social and Islamic
Culture, 23(2), 296-306.
Fatimah, I. F. (2021). Strategi inovasi kurikulum. EduTech:
Jurnal Edukasi Dan Teknologi Pembelajaran, 2(1), 16-30.

LAPORAN HASIL 08
Djamrut, D. E. (2015). Inovasi pelayanan publik di
kecamatan sungai kunjang Kota Samarinda. Jurnal Ilmu
Pemerintahan, 3(3), 1472-1486.
Setianto, W. A. (2016). Inovasi e-Health Dinas Kesehatan
Kota Surabaya. Jurnal Ilmu Komunikasi, 14(3), 151-164.
Sudrajat, T., Komarudin, O., & Zaqiah, Q. Y. (2020).
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran pada Masa Pandemi
Covid-19. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 6(3), 339-347.

LAPORAN HASIL 09
Kajian Endah, K. (2019). Mewujudkan kemandirian desa melalui

Literatur pengelolaan badan usaha milik desa. Moderat: Jurnal


Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 4(4), 25-33.

Kemandirian
Sidik, F. (2015). Menggali potensi lokal mewujudkan
kemandirian desa. JKAP (Jurnal Kebijakan dan
Administrasi Publik), 19(2), 115-131.
Rusdiana, S. (2023). Memperkuat Kemandirian Desa:
Peran Penting Desa dalam Mewujudkan Bela Negara.
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 5(2), 339-357.

LAPORAN HASIL 10
Alhaqi, R. N. (2022). Pengaruh Dana Desa Terhadap
Perkembangan Kemandirian Desa di Kecamatan
Gantung. Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Ekonomi, 3(2),
75-97.
Amalia, A. D., & Syawie, M. (2015). Pembangunan
Kemandirian Desa melalui konsep pemberdayaan: Suatu
Kajian dalam perspektif sosiologi. Sosio Informa: Kajian
Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial,
1(2)
Triyanto, D. (2018). Analisis Kinerja Pendamping Desa
Dalam Upaya Membangun Kemandirian Desa. Mimbar:
Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik, 7(2), 56-62.

LAPORAN HASIL 11
Mulyani, H. S., & Sudirno, D. (2021). Penguatan
Pengelolaan Keuangan Desa Dan Optimalisasi Peran
BUMDes Terhadap Kemandirian Desa. J-Aksi: Jurnal
Akuntansi Dan Sistem Informasi, 2(1), 87-98.
Rantina, M. (2015). Peningkatan Kemandirian Melalui
Kegiatan Pembelajaran Practical Life. Jurnal Pendidikan
Usia Dini, 9(1), 181-200.
Mulyadi, M., & Syahid, A. (2020). Faktor pembentuk dari
kemandirian belajar siswa. Al-Liqo: Jurnal Pendidikan
Islam, 5(02), 197-214.

LAPORAN HASIL 12
Kerangka Operasional Inovasi

LAPORAN HASIL 13
Kerangka Operasional Kemandirian

LAPORAN HASIL 14
01. Kreativitas
Kreativitas muncul dari inspirasi karena
pengalaman bensentuhan dengan pihak luar

02. Pemecahan Masalah


Temuan Inovasi ditujukan untuk menjawab persoalan lokal dan
konkrit. Selanjutnya baru diarahkan ke pemecahan
Penelitian masalah yang lebih kompleks atau abstrak.

Inovasi 03. Nilai Tambah


Pemberian nilai tambah terhadap sumberdaya lokal
baik given dan non given.

04. Dampak dan Manfaat


Keluasan dan pemerataan distribusi dampak dan
manfaat dari inovasi tersebut.
LAPORAN HASIL 15
01. Ketidakbergantungan
Partisipasi warga untuk merencanakan dan
mengelola bentuk praktik inovasi berdasarjan

Temuan sumberdaya milik warga. Namun keberlanjutannnya


ditentukan oleh kemampuan warga membangun

Penelitan transparasi dan akuntabilitas.

02. Kemampuan Mengembangkan Sumberdaya


Kemandirian Kemampuan warga memanfaatkan dan
mengombinasikan berbagai sumberdaya yang ada di
warga. Namun keberlanjutannya ditentukan oleh besar
kecil manfaat yang didapatkan dan didistribusikan

LAPORAN HASIL 16
Hasil Penelitian
Inovasi terbentuk melalui beberapa tahapan yaitu :
Inisiasi yang berorientasi pada peluang yang ada dan potensi
sumberdaya yang mendukung dengan inovasi tersebut.
Membuat formulasi terhadap inovasi tersebut seperti : melakukan
kalkulasi distribusi manfaat dan distribusi resiko yang ada.
Melakukan pengelolaan terhadap inovasi tersebut dengan cara
membuat standarisasi dengan pada proses pengelolaan, produk dan
layanan.
Melakukan Pengembangan hasil inovasi. tahap ini yang akan
mengantarkan ke tahap pencapaian.

LAPORAN HASIL 17
Model Inovasi dan Kemandirian

Fase Startup/Fase
Fase Berkembang
Rintisan

17
Masukan agar inovasi dapat berkembang menuju
kemandirian :
1. Dukungan dari masyarakat dan pemerintah.
2. Sistem akuntabilitas dan transparansi yang
harus dikelola dengan lebih baik.
3. Memperluas jaringan dan promosi desa
wisata.
4. Melengkapi produk dan layanan yang belum
memenuhi standar.

SEMINAR PROPOSAL 18
1. Hubungan antara inovasi terhadap

Kesimpulan tercapainya kemandirian belum sepenuhnya


benar.
2. Pertumbuhan inovasi menuju kemandirian
mengalami stagnasi untuk dapat masuk ke
dalam tahap pengembangan. Fase yang
telah dijalani di mulai dari tahap inisiasi,
formulasi dan pengelolaan. Ini membuat
praktik inovasi desa wisata masih berada
dalam fase start-up (rintisan) belum sampai
pada fase berkembang.

LAPORAN HASIL 19
3. Kegagalan untuk masuk ke fase pengembangan terjadi karena :
Akuntabilitas dan transparansi belum terbangun baik.
Dampaknya, keperayaan masyarakat untuk terus terlibat dalam
desa wisata menurun.
Hasil ekonomi yang didapatkan dari usaha desa wisata belum
signifikan sehingga menurunkan minat masyarakat, terlebih
warga yang terlibat juga memiliki pekerjaan utama lainnya
Produk atau layanan yang belum atau memenuhi standar
seperti homestay atau keterbatasan sumberdaya seperti
pekarangan di setiap rumah warga untuk aktivitas Kampung
Iklim.

LAPORAN HASIL 20
Galeri Penelitian

21
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai