Menjadi Pramuka TD Garuda Simpatik
Menjadi Pramuka TD Garuda Simpatik
Tim Editor
1. Kak Susi Yuliati
2. Kak Deden Syefruddin
Diterbitkan oleh :
No ISBN: 978-979-8318-26-9
KATA PENGANTAR
Salam Pramuka,
Sejalan dengan program revitalisasi Gerakan Pramuka dengan fokus pada pemberdayaan Gugus depan,
Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian telah berhasil melakukan penyempurnaan program -program
pendidikan dan pelatihan, yang meliputi :
1) Kurikulum bagi peserta didik, meliputi : penyempurnaan Syarat Kecakapan Umum (SKU) untuk
Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega; Panduan Penyelesaian SKU; penyempurnaan Syarat
Kecakapan Khusus (SKK); Modul Permainan Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega;
2) Kurikulum bagi tenaga pendidik dan anggota dewasa, meliputi : Orientasi Kepramukaan (OK); Kursus
Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar dan Lanjutan (KMD dan KML) serta Kursus Pelatih Pembina
Pramuka Tingkat Dasar dan Lanjutan (KPD dan KPL); Sistem Pengelolaan dan Pengembangan
Anggota Dewasa; Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka;
3) Instrumen penelitian, akreditasi dan Sertifikasi, meliputi : Panduan Akreditasi Gugusdepan dan
Litbang Data Dasar Gerakan Pramuka; Panduan Akreditasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat);
serta instrumen Sertifikasi Pelatih dan Pembina.
Syarat Kecakapan Umum (SKU) Tahun 2011 sebagai pengganti SKU 1974, dalam perumusannya telah
menyesuaikan dengan 8 (delapan) tahapan Renewed Approach to Programme (RAP) dari WOSM yang
disesuaikan dengan kondisi Gerakan Pramuka, dengan 5 (lima) area pengembangan kecerdasan, yakni :
spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik (SESOSIF). Sedangkan Buku Panduan Penyelesaian
SKU ini, selain untuk pertama kalinya dibuat, diharapkan dapat membantu Pembina Pramuka dalam
upaya penyelesaian SKU peserta didiknya sekaligus diharapkan pula dapat membantu Pembina Pramuka
dalam menyusun program latihan setiap minggunya di Gugus depan.
Kepada Tim Perumus, khususnya Ka. Pusdiklatnas beserta staf, Andalan Nasional Bidang Diklat dan
Penelitian, para Pelatih dan Ka. Biro Diklatpram beserta staf, serta semua pihak yang telah berkontribusi
dalam perumusan dan penerbitan buku ini, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.
Kami menyadari Buku Panduan Penyelesaian SKU ini masih memiliki kekurangan dan belum sempurna,
karena itu untuk penyempurnaannya kemudian, kami mengharapkan saran -saran dan masukan. Semoga
Alloh Illahi Robbi, Tuhan Yang Maha Esa, selalu memberikan rakhmat, hidayah dan inayahnya serta
selalu memberikan bimbingan dan perlindungan kepada kita semua. Amin.
Salam Pramuka,
Revitalisasi Gerakan Pramuka yang dicanangkan oleh Bapak Presiden RI, selaku Ketua Mabinas Gerakan
Pramuka pada Hari Pramuka ke 45 tanggal 14 Agustus 2006, telah mengalami percepatan sejak Oktober
2009. Revitalisasi Gerakan Pramuka adalah pemberdayaan Gerakan Pramuka yang sudah ada yang
dilakukan secara sistematis, terencana serta berkelanjutan guna memperkokoh eksistensi organisasi dan
lebih meningkatkan peran, fungsi seta pelaksanaan tugas pokok Gerakan Pramuka.
Program Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh Kwartir Nasional
difokuskan pada pemberdayaan Gugus depan dengan penekanan dan pengembangan pada program -
program peserta didik, tenaga pendidik serta prasarana dan sarana pendidikan.
Sejalan dengan program revitalisasi dengan fokus pemberdayaan Gugus depan, pada tahun 2011 Bidang
Pendidikan, Latihan dan Penelitian telah berhasil melakukan penyempurnaan program-program pendidikan
peserta didik dan tenaga pendidik, serta perumusan standardisasi satuan pendidikan melalui instrumen
akreditasi.
Buku yang ada di hadapan Kakak-kakak adalah Panduan Penyelesaian Syarat Kecakapan Umum (SKU)
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Kwarnas No. 199 Tahun 2011, tanggal 4 Oktober 2011, terdiri atas
4 (empat) buku yang masing-masing diperuntukan sebagai Panduan Penyelesaian SKU Siaga, Penggalang,
Penegak dan Pandega. Buku-buku tersebut sebagai kelanjutan dari penyempurnaan Syarat Kecakapan
Umum (SKU) untuk Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega, berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Kwarnas No. 198 Tahun 2011, tanggal 4 Oktober 2011.
Panduan ini dibuat untuk pertama kalinya sebagai upaya Kwartir Nasional melengkapi keperluan
pelaksanakan pendidikan dan pelatihan di Gugus depan, oleh karena itu kami berharap buku ini dapat
bermanfaat khususnya bagi Pembina Pramuka dan Pelatih Pembina Pramuka.
Kepada Tim Perumus dan semua pihak yang telah membantu dalam perumusan dan penerbitan buku ini,
kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Penyayang selalu memberikan tuntunan, perlindungan, rakhmat dan hidayah kepada kita semua. Amin.
VI. Penutup....................................................................................................................... 33
KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 199 TAHUN 2011
TENTANG
PANDUAN PENYELESAIAN SYARAT KECAKAPAN UMUM
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Panduan Penyelesainan Syarat Kecakapan Umum (SKU)
sebagaimana terlampir pada surat keputusan ini sebagai acuan bagi
Pembina Pramuka di lapangan, terdira atas;
1. Panduan Penyelesainan SKU Golongan Pramuka Siaga, tercantum
pada lampiran I
Apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam kepurusan ini, akan diadakan pembetulan
sebagaiman mestinya
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 28 Oktober 2011
BAB I
PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan kepramukaan yang membina kaum muda guna
mengembangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga menjadi manusia
yang sehat, terampil, berwatak, berkepribadian dan berahlak mulia.
Dalam rangka Revitalisasi Gerakan Pramuka, untuk menghadapi era globalisasi yang penuh dengan
tantangan dan persaingan dalam membina dan mengembangkan anggota Gerakan Pramuka,
diperlukan standarisasi dan kualifikasi sumber daya manusia.
Untuk mengembangkan sumberdaya manusia, terutama bagi kaum muda yang menjadi anggota
Gerakan Pramuka, diterapkan beberapa metode kepramukaan antara lain sistem tanda kecakapan.
Selain kecakapan tersebut, Pramuka Penegak dapat memperoleh Tanda Pramuka Penegak Garuda
sebagai penghargaan setelah memenuhi syarat-syarat Pramuka Penegak Garuda (SPG).
Pramuka Penegak dalam proses revitalisasi dewasa ini telah memiliki SKU yang disesuaikan dengan
tuntutan dan kemajuan teknologi, informasi dan pembangunan masyarakatnya. Agar SKU Pramuka
Penegak dapat dilaksanakan dalam proses tepat guna dan hasil guna, maka diperlukan panduan untuk
menyelesaikan SKU nya.
Tujuan panduan ini sebagai pedoman untuk membantu Pembina Pramuka Penegak dalam upaya
menerapkan fungsi Pembina Pramuka sebagai mitra didik, sehingga SKU Pramuka Penegak dapat
diselesaikan dengan proses yang benar untuk mencapai Tanda Kecakapan Umum (TKU).
Dalam pelaksanaannya panduan ini perlu dikembangkan oleh Pembina Pramuka Penegak sesuai
dengan situasi dan kondisi Ambalan Penegak.
Pada tahapan remaja madya, tugas perkembangan yang utama adalah mencapai idealisme dan
kemandirian, kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan dengan kelompok sebaya. Pada
tahapan ini, remaja mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan, belajar menangani
hubungan interaksi dengan lawan jenis.
Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan dasar bagi Pembina untuk mempersiapkan bahan,
metode dan cara pendekatan yang tepat, sehingga mudah untuk memahami karakter masing-
masing remaja. Pembinaan Pramuka Penegak dilakukan secara pribadi sehingga tumbuh dan
berkembang menjadi sosok yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka sekaligus juga turut
mempertimbangkan perkembangan jiwanya.
Pemberian nama golongan pembinaan kepramukaan sesuai penggolongan usia peserta didik,
mengadaptasi proses panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya meraih
kemerdekaan. Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih
kemerdekaan. Dimulai ketika bangsa Indonesia mensiagakan kemerdekaan yang diambil dari
peristiwa Budi Utomo, pada tanggal 20 Mei 1908. Masa mensiagakan kemerdekaan bangsa ini
menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Siaga yaitu peserta didik usia 7-10 tahun. Kemudian
bangsa Indonesia menggalang persatuan untuk kemerdekaan, yang ditandai dari peristiwa
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Setelah berhasil menggalang persatuan, maka
bangsa Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang ditandai dari peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945. Masa keberhasilan menggalang
persatuan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Penggalang yaitu peserta didik usia
11-15 tahun, dan masa kesiapan menegakkan kemerdekaan menjadi kiasan dasar pembinaan
golongan Penegak yaitu peserta didik usia 16-20 tahun. Proses akhir dari sejarah perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani
(memprakarsai/memelopori) pembangunan bangsa. Masa mempelopori pengisian kemerdekaan
dan pembangunan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Pandega yaitu peserta didik
usia 21-25 tahun.
Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari 4 sampai dengan 8
orang. Arti kata Sangga adalah “gubug” atau rumah kecil tempat penggarap sawah. Nama
Sangga disusun sesuai dengan kiasan dasar yakni: Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga
Pencoba, Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana. Perintis mengandung pengertian perintisan
(menjadi pembuka/pelopor) dalam kebajikan. Penegas mengandung pengertian kemampuan
mengambil keputusan yang arif dan bijaksana. Pencoba mengandung pengertian keberanian
mencoba segala sesuatu yang positif. Pendobrak mengandung pengertian keberanian
mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran. Pelaksana mengandung pengertian
Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3 sampai 4
sangga. Arti kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni kegiatan yang
dilakukan terus menerus. Ambalan juga disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu
pekerjaan. Nama Ambalan Penegak biasanya diambil dari nama-nama pahlawan. Namun
demikian tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama tokoh,
kerajaan dalam pewayangan atau legenda. Dalam pemilihan nama diambil yang terbaik menurut
anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.
Tingkat kecakapan umum Pramuka Penegak berupa tanda pundak yang dibuat dari kain dengan
warna dasar hijau tua. Tulisan dan gambar pada tanda tersebut dibuat dengan sulaman atau logam
berwarna kuning emas. Berbentuk trapesium, berwarna dasar hijau tua dengan panjang sisi 5 cm,
sisi atas 4 cm dan panjang kaki miring kiri dan kanan masing-masing 7,5 cm, didalamnya terdapat
gambar bintang sudut lima di bawahnya terdapat sepasang tunas kelapa yang berlawanan arah dan
di bawah tunas kelapa terdapat tulisan BANTARA atau LAKSANA.
Bintang bersudut lima mempunyai arti bahwa Pramuka Penegak bertaqwa kepada tuhan yang
Maha Esa dan bermoral Pancasila.
Tunas kelapa yang berlawanan arah mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka
Penegak putra dan putri yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, sosial dan mahluk
Tuhan menuju cita-cita bangsa.
Tanda di pundak mengibaratkan tanggungjawab yang tidak ringan yang harus dipikulnya sebagai
anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan Negara.
Bantara mengandung pengertian kader, ajudan, pengawas pembangunan yang kuat, baik dan
terampil serta bermoral Pancasila. Calon pemimpin bangsa dan negara yang masih belajar dan
mengembangkan kemampuannya dalam memimpin.
Laksana mengandung arti pemimpin muda yang sudah sanggup mengemban dan melaksanakan
tugas pembangunan bangsa dan negara serta mempunyai tanggungjawab yang lebih besar.
4. ORGANISASI KEPENEGAKAN
a. Ambalan Penegak
1) Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12-32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3-4
kelompok yang disebut Sangga.
Setiap ambalan dipimpin oleh seorang Pradana yang dipilih dari musyawarah anggota
Ambalan. Karena masa Penegak adalah masa dimana seorang remaja sudah bermasyarakat
maka susunan organisasi Ambalannya pun sama dengan susunan organisasi yang terdapat di
masyarakat pada umumnya. Di dalam organisasi Ambalan terdapat Dewan Ambalan Penegak
yang disebut Dewan Penegak dan Dewan Kehormatan.
Ambalan yang ideal memiliki markas Ambalan, yakni tempat di mana Ambalan itu
berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama “Sanggar”. Setiap Ambalan harus memiliki
bendera Merah Putih, bendera Pramuka, bendera Ambalan/ pusaka Ambalan/tunggul
Ambalan serta bendera WOSM, tiang bendera, tali-menali, dilengkapi dengan peralatan tulis-
menulis (mesin ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta peralatan perkemahan,
serta perlengkapan adat.
Sesuai dengan metode satuan terpisah, maka Pembina Ambalan putra adalah seorang pria,
dan Pembina Ambalan putri adalah seorang wanita. Hubungan antara Pembina Ambalan
dengan anggota Ambalan Penegak seperti hubungan antara kakak dan adik, sedangkan
hubungan Pembina Ambalan dengan Pembantu Pembina sama seperti hubungan pada anggota
dewasa Gerakan Pramuka lainnya yakni hubungan persaudaraan atau kemitraan.
Ambalan mempunyai Sandi Ambalan berisi nilai-nilai dan norma-norma yang disepakati dan
melandasi perjuangan kehidupan Ambalan.
1. Dalam semua golongan peserta didik Pembina Pramuka berperan sebagai pemberi teladan dan
bersikap bijaksana.
2. Peran Pembina Pramuka Penegak dalam upaya membantu menyelesaikan SKU Pramuka Penegak
yaitu sebagai konsultan, motivator dan dinamisator.
3. Peran Pembina sebagai konsultan menerapkan pendekatan kemitraan antara Pembina dengan
Pramuka Penegak sebagai mitra bakti, untuk membangun masyarakatnya.
4. Dalam proses melaksanakan peran sebagai konsultan, pembina menerapkan pendekatan Sistem
Among, yang dititikberatkan pada praktik pendekatan “Tut Wuri Handayani”. Presentasi aplikasi
penerapan Sistem Among dari Pembina kepada peserta didiknya yaitu . “Ing Ngarso Sung
Tulodo” 30%, “Ing Madyo Mangun Karso” 30%, “Tut Wuri Handayani” 40%. Pembina wajib
menjadi teladan bagi Penegak karena Sangga merupakan kelompok belajar interaktif. Dalam
membina Penegak, Pembina memberi dorongan, motivasi dan arahan (Tut Wuri Handayani),
menggerakkan (Ing Madya Mangun Karsa) dan memberi keteladanan (Ing Ngarsa Sung Tulada)
dengan memperhatikan perkembangan minat, usulan dan permintaan Penegak. Kemandirian,
kepemimpinan, kemampuan komunikasi, bertanggungjawab dan komitmen merupakan komponen
edukasi yang perlu dikembangkan dalam golongan Penegak.
5. Pembina sebagai anggota Dewan Kehormatan Ambalan berfungsi sebagai penasehat yang objektif
dan bijaksana, sehingga dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik,
dengan penuh rasa percaya diri.
6. Dalam upaya membina dan mengembangkan bakat, minat dan keinginan peserta didik, perlu
disusun program kegiatan yang didasarkan pada prinsip, dari untuk dan oleh Pramuka Penegak
dengan tanggung jawab pembinanya.
7. Untuk memotivasi Pramuka Penegak, Pembina wajib mengadakan pendekatan perorangan secara
manusiawi dengan proses pendekatan silih asah, silih asih, silih asuh, sehingga peserta didik
mampu memecahkan masalahnya sendiri.
8. Pembina sebagai motivator, wajib menjadi contoh teladan dalam ucapan, sikap dan perilaku.
Menunjukkan semangat berusaha yang optimal dan memberikan altenatif cara dan jalan keluar
mengatasi masalah dengan suasana rukun, damai dan bersahabat. Mengembangkan rasa
persatuan, kesatuan, kerjasama, saling menghormati dan menghargai antara Sangga dan Ambalan.
9. Pembina sebagai dinamisator, wajib senantiasa menunjukkan perilaku tegar, optimisme dan
percaya diri, sehingga kreatif dan inovatif dalam menghadapi hambatan dan kendala untuk
menyelesaikan SKU sesuai jadwal yang ditentukan peserta didik.
10. Pembina wajib menerapkan upaya yang sungguh-sungguh untuk mensukseskan program latihan
Penegak dengan mengadakan studi kelayakan dan observasi yang cermat dalam menerapkan
manajemen resiko.
d. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan emosional Pramuka
Penegak terdiri atas :
1. Kompetensi Akhir : mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa
depan dan pekerjaannya.
2. Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut :
a) Penegak Bantara : Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan teman secara santun.
Mampu mengendalikan emosi dan berfikir secara logis. Mampu menyampaikan
pendapat dan menerima perbedaan pendapat dengan tidak menyinggung perasaan
orang lain.
b) Penegak Laksana : Mampu menyampaikan gagasan dalam berbagai bentuk yang
santun. Mampu berempati terhadap pendapat orang lain.
d. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan sosial Pramuka
Penegak terdiri atas :
1) Kompetensi Akhir : mampu bekerjasama dalam tim, berkomunikasi dan menjaga
kelestarian lingkungan serta memiliki kepedulian sosial.
2) Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut :
a) Penegak Bantara : Mampu mengenal kepribadian orang lain dan tidak berprasangka
buruk. Mampu memimpin kelompoknya dan memberikan kontribusi terhadap
organisasi sosial lain yang dilakukan secara individu maupun kelompok.
b) Penegak Laksana : Mampu memahami perbedaan strata sosial di masyarakat.
Mampu memimpin dan bekerjasama. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip hak asasi
manusia beserta contoh konkret.
Sistem Tanda Kecakapan adalah salah satu Metode Kepramukaan untuk mendorong dan
merangsang Pramuka Penegak agar memiliki kecakapan untuk pengembangan pribadinya.
Tanda Kecakapan bukan merupakan tujuan tapi merupakan alat pendidikan untuk mencapai
tujuan Gerakan Pramuka. Pramuka Penegak akan mendapat Tanda Kecakapan apabila telah
menyelesaikan syarat-syarat kecakapan (telah diuji) dari pembinanya sebagai penghargaan atas
kecakapan yang diraihnya.
Pembina harus menjamin bahwa kecakapan yang dimiliki Pramuka Penegak cukup dapat
dipertanggung jawabkan, dengan pengertian bahwa Pramuka Penegak memperoleh Tanda
Kecakapan sesuai dengan prosedur setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan yang diinginkan
atau diminati.
Penguji SKU adalah pembina yang langsung membina Penegak. Pembina yang
bersangkutan dapat meminta orang lain di luar anggota Gerakan Pramuka untuk menguji.
Misalnya orang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu, orang tua atau wali Penegak.
a. Menyelesaikan SKU
SKU merupakan alat pendidikan yang dapat menjadi pendorong bagi Penegak untuk
berusaha memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan yang dipersyaratkan.
Pembina Pramuka Penegak baik secara formal maupun informal selalu memberikan
motivasi kepada para Pramuka Penegak untuk menyelesaikan SKU pada tingkatan yang
sesuai dengan kondisi peserta didik masing-masing.
b. Cara Menguji SKU
1) Dalam menguji SKU, Penguji harus memperhatikan :
a) Keadaan masyarakat setempat :
Adat istiadat setempat.
Kebiasaan penduduk setempat.
Keadaan dan kemungkinan-kemungkinan yang ada setempat.
Pembatasan-pembatasan yang ada setempat.
b) Kemampuan anggota, antara lain :
Usaha yang telah dilakukannya
Keadaan jasmaninya
Bakatnya
Kecerdasannya
Sifat dan wataknya
Hasrat dan minatnya
Kebutuhannya
Keuletannya
Kemandirian
2) Ujian SKU dilakukan secara perorangan, satu demi satu, tidak secara kelompok.
3) Ada butir-butir SKU yang harus dilaksanakan secara kelompok, tetapi penilaian tetap
dijalankan pada perorangan.
4) Pembina Pramuka harus membimbing, merangsang, dan membantu Calon Penegak
agar aktif berusaha memenuhi SKU.
5) Pelaksanaan ujian SKU dilakukan :
a) menguji mata ujian satu demi satu sesuai dengan butir SKU yang dikehendaki oleh
Calon Penegak.
b) waktu dilakukan atas kesepakatan antara Penguji dan Calon Penegak yang akan
diuji.
c) Sedapat-dapatnya dalam bentuk praktik dan secara praktis.
6) Tidak boleh seorang Calon Penegak dinyatakan lulus SKU tanpa melalui ujian.
7) Dalam melaksanakan ujian SKU, Penguji harus mengusahakan adanya variasi,
sehingga peserta didik tertarik dan tidak merasa takut untuk menempuh ujian SKU,
misalnya ujian SKU dilaksanakan dalam suatu perkemahan.
8) Dalam melaksanakan ujian SKU, Penguji harus memperhatikan segi-segi keamanan,
keselamatan, dan batas kemampuan jasmani yang diuji.
9) Didasarkan pengetahuan dan pengalaman dan bakti yang pernah dialami
10)Menghargai semua kreatifitas, inovasi, penghayatan terhadap materi SKU.
Para penyandang TKU hendaknya selalu berusaha menjaga kualitasnya sehingga dapat
menjadi contoh dan panutan teman-temannya, disamping itu yang bersangkutan mempunyai
hak untuk menyelesaikan SKU berikutnya.
SKU dan TKU merupakan alat pendidikan, karena itu Pembina tetap menyikapinya
sebagaimana yang diharapkan, dengan kata lain para pemakai tanda kecakapan hendaknya
selalu dijaga agar mereka sebelum disemati tanda kecakapan harus melalui proses yang
benar sehingga tanda kecakapan tersebut didukung oleh kemampuan dan perilaku
pemakainya
Pembina Pramuka Penegak hendaknya terus-menerus memberikan motivasi kepada
Pramuka Penegak agar tetap menjaga kualitas dan perilakunya selaras dengan TKU
sehingga sebagai Pramuka Penegak mereka memiliki pengalaman dan kenangan ketika
menjadi Penegak Bantara dan Penegak Laksana.
16
Penegak Bantara
Area Standar Kompetensi
Pengembangan Kompetensi Akhir Kompetensi Dasar Butir SKU Pencapaian Pengisian SKU
Spriritual Taat beribadah, Mampu 1.a Agama Islam
mengamalkan mempersiapkan dan 1) Dapat menjelaskan 1) Dapat menyebutkan Rukun Iman
ajaran agama dan melaksanakan makna Rukun Iman dan dan Rukun Islam
kepercayaan yang kegiatan-kegiatan Rukun Islam 2) Dapat menjelaskan makna yang
diyakininya, serta yang bernilai terkandung dalam Rukun Iman
menghormati spiritual. Mampu 2) Mampu menjelaskan 3) Dapat menjelaskan makna yang
agama dan melaksanakan makna Sholat terkandung dalam Rukun Islam
kepercayaan orang ibadah sehari-hari berjamaah dan dapat 4) Dapat menjelaskan keutamaan
lain. sesuai dengan mendirikan Sholat sholat berjamaah
keyakinannya. sunah secara individu 5) Setiap Saat melakukan Sholat
Wajib dan dilanjutkan dengan
Sholat Sunah,
6) Menyebutkan minimal 5 jenis
sholat sunah dan tata caranya
7) Dapat menjelaskan hikmah puasa
8) Dapat menjelaskan jenis-jenis
puasa (puasa wajib dan puasa
sunah)
3) Mampu menjelaskan 9) Dapat menjelaskan syarat wajib
makna berpuasa serta puasa
macam-macam Puasa 10) Dapat menjelaskan syarat sah
puasa
11) Dapat menjelaskan rukun puasa
12) Dapat menyebutkan Hukum
Merawat Jenazah
13) Dapat menyebutkan Tazhijul
Jenazah (Tata Cara Merawat
Jenazah)
14) Dapat menyebutkan Doa Ijab
4) Tahu tata cara merawat Qabul Zakat Fitrah
atau mengurus jenazah 15) Dapat menyebutkan dan
17
sehari-hari dan hari
18
besar keagamaan Hindu
3) Dapat menjelaskan
maksud dan tujuan
kelahiran menjadi
manusia menurut agama
Hindu
4) Dapat menjelaskan
makna dan hakekat
ajaran Tri Hita Karana
dengan pelestarian alam
lingkungan
5) Dapat mempraktikkan
bentuk gerakan Asanas
dari Hatta Yoga
6) Dapat melafalkan dan
mengkidungkan salah
satu bentuk Dharma
Gita
7) Dapat mendeskripsikan
struktur , fungsi dan
sejarah pura dalam
cakupan Sad
Kahyangan
1.e Agama Budha Pengisian melalui tokoh agama, guru
1) Saddha - agama dan orang tuanya
Mengungkapkan
Buddha Dharma
sebagai salah satu
agama
2) Merumuskan dasar-
dasar keyakinan dan
cara mengembangkan-
nya
3) Menjelaskan sejarah
19
dalam pergaulan sehari-hari dalam pergaulan sehari-hari
20
8 Telah membantu mengelola Aktif dan terlibat dalam Sangga Kerja
kegiatan di Ambalan. kegiatan ambalan.
9 Telah ikut aktif kerja bakti di Minimal 2 kali mengikuti kegiatan
masyarakat minimal 2 kali kerja bakti di lingkungan tempat
tinggalnya
10 Dapat menampilkan Secara Perorangan maupun bersama
kesenian daerah di depan teman-temannya menampilkan salah
umum minimal satu kali. satu kesenian daerah
Intelektual Mampu Mampu memilih 11 Mengenal, mengerti dan Dapat menyebutkan nomor surat
menunjukkan bidang pengetahuan memahami isi AD & ART keputusan Presiden tentang AD
semangat dan daya yang diminati untuk Gerakan Pramuka Gerakan pramuka
kreativitas yang menunjang cita-
tinggi dalam citanya. Mampu Dapat menyebutkan Nomor surat
mengaplikasikan membuat keputusan Ketua Kwarnas tentang
pengetahuan, kesimpulan, kritik ART Gerakan Pramuka
teknologi dan dan saran terhadap
keterampilan hal yang dipelajari. Dapat menyebutkan pasal-pasal
kepramukaan yang Mampu pokok tentang tujuan, tugas pokok,
dimilikinya. berpartisipasi aktif prinsip dasar kepramukaan dan
dalam kegiatan metode kepramukaan.
teknologi tepat guna. 12 Dapat menjelaskan sejarah 1. Dapat menyebutkan pendiri
Kepramukaan Indonesia dan kepramukaan dunia, sejarah
Dunia pramuka dunia dan buku-buku
yang dihasilkan oleh Baden
Powell
2. Dapat menceritakan masuknya
kepramukaan ke Indonesia
3. Dapat menceritakan
perkembangan kepramukaan di
Indonesia sampai saat ini
13 Dapat menggunakan jam, Dalam suatu pengembaraan Pembina
kompas, tanda jejak dan dapat memberikan tugas berupa :
tanda-tanda alam lainnya 1. Memperkirakan waktu tanpa
dalam pengembaraan. melihat jam
21
sportifitas dan fisiknya. Mampu permainan satu cabang olahraga
kesadaran hidup menjelaskan tim
22
sehat.
sehat. perbedaan
perbedaan 2020Dapat
Dapat
menjelaskan
menjelaskan DapatDapat
menjelaskan
menjelaskan di depan
di depan
perkembangan
perkembanganfisik fisik perkembangan
perkembanganfisik
fisik
laki-laki
laki-laki Ambalannya
Ambalannya tentang
tentang
perkembangan
perkembangan
dan
dan psikologis
psikologis dan
dan
perempuan
perempuan fisikfisik psikis
dandan laki-laki
psikis dandan
laki-laki
antara
antaralelaki
lelakidan
dan perempuan
perempuan
perempuan.
perempuan. 2121Dapat
Dapatmemimpin
memimpin baris
baris 1. Dapat
1. Dapat
menjelaskan
menjelaskan15 gerakan
15 gerakan
berbaris
berbaris
dandanmenjelaskan
menjelaskan baris-berbaris
baris-berbaris
di depan
di depan
anggota
anggota
peraturannya
peraturannya kepada
kepada sangganya.
sangganya.
anggota
anggota sangganya.
sangganya. berbaris2.
2. Dapat memimpin memimpin
Dapatbarisbaris berbaris
22 DapatDapat menyebutkan
menyebutkan22 1. 1. Dapat
Dapat menyebutkan
menyebutkan sedikitnya
sedikitnya 33
beberapa
beberapa penyakit
penyakit
infeksi,
infeksi, penyakit
penyebabnyapenyakit infeksi
infeksi dan dan penyebabnya
degeneratif
penyakitdegeneratif
dandan penyakit 2. 2. Dapat
Dapat menyebutkan
menyebutkan sedikitnya
sedikitnya 33
yang
yangdisebabkan
disebabkanperilaku
perilaku penyakit
penyakit
degeneratif
degeneratif
dan dan
tidak
tidak sehat.
sehat. penyebabnya
penyebabnya
3. 3. Dapat
Dapat menyebutkan
menyebutkan sedikitnya
sedikitnya 33
penyakit
penyakit
yangyangdisebabkan
disebabkanprilaku
prilaku
tidak
tidak sehat
sehat
23 Ikut serta serta dalam
Ikut dalam perkemahan
perkemahan23 AktifAktif
dalam
dalammengikuti
mengikutikegiatan
kegiatan
selama
selama3 hari
3 hari
berturut – turut
berturut – turut perkemahan
berturut-perkemahan selama
selama 3 harihari 3
berturut-
turut
turut
Penegak Laksana
Area
Area Standar Kompetensi
StandarKompetensi
Pengembangan Kompetensi
Kompetensi Kompetensi
Kompetensi Butir
ButirSKU
SKU Pencapaian
Pencapaian
Pengisian
Pengisian
SKUSKU
Akhir
Akhir Dasar
Dasar
Spiritual taat
taatberibadah,
beribadah, mampu
mampu 1a. Agama Agama Islam
Islam1a.1 Dapat
Dapat
menyampaikan
menyampaikanmaknamakna
Rukun
Rukun
ImanIman
mengamalkan
mengamalkan memahami
memahami a. DapatDapat menjelaskan
menjelaskana. dandanRukun
RukunIslam kepada
Islam kepadaPramuka
Pramuka
ajaran
ajaranagama
agama terhadap
terhadap makna
maknaRukun
RukunIman
Iman Penggalang
Pramukaatauatau secaraPenggalang
PenegakPramuka Penegak secara
dan
dan perbedaan
perbedaan dandanRukun
RukunIslam
Islam
di di sistematis
sistematis
kepercayaan
kepercayaan keyakinan
keyakinanyang
yang muka
muka Pasukan
Pasukan DapatDapat
menjelaskan
menjelaskan
hal-hal yangyang
hal-hal
yang
yang dianut
dianutoleh
oleh Penggalang
Penggalang atau
atau membatalkan
membatalkan sholat
sholat
diyakininya,
diyakininya, orang
oranglain.
lain. Ambalan
Ambalan Penegak
Penegak Dapat
Dapatmelaksanakan
melaksanakan3 macam
3 macamSholat
Sholat
serta
serta mampu
mampubersikap
bersikap b. DapatDapat menjelaskan
menjelaskanb. Sunah
Sunah
menghormati
menghormati konsisten
konsisten rukun
danrukun
sholatsholat dan DapatDapat
menjelaskan
menjelaskan
hal-hal yangyang
hal-hal
23
pelayanan Gereja
sesuai bakat dan
24
kemampuannya
c. Telah mengikuti
pengajaran Agama
(Katekisasi)
1.d Agama Hindu Pengisian melalui tokoh agama, guru
a. Dapat menjelaskan agama dan orang tuanya
sejarah kerajaan
/candi–candi agama
Hindu di Indonesia
b. Dapat melafalkan
dan bertindak
sebagai pemimpin
persembahyangan
Panca Sembah.
c. Dapat menjelaskan
Samsara /
Punarbawa atau
reinkarnasi sebagai
bentuk untuk
penyempurnaan
kelahiran
berikutnya.
d. Dapat menjelaskan
konsep Ajaran Asta
Brata
e. Dapat melakukan
gerakan dan
menjelaskan fungsi,
serta manfaat dari
setiap gerakan Yoga
Asanas.
f. Dapat melafalkan
dan mengkidungkan
25
masa depan dan Mampu di sekitarnya 3. Memahami tata cara mengeluarkan
pekerjaannya. berempati pendapat dengan tertib
terhadap 3 Dapat mengikuti dan atau 1. Mengetahui tata cara memimpin
26
pendapat orang memimpin diskusi Ambalan diskusi
lain. dan mampu mengambil 2. Pernah memimpin sebuah diskusi
keputusan 3. Pernah mengambil keputusan dengan
mempertimbangkan resiko dari
keputusan yang diambil
Sosial Mampu Mampu 4 Dapat menjadi penengah kegiatan ini dilakukan ketika Musyawarah
bekerjasama memahami (memberi solusi), jika terjadi Penegak atau dalam acara rutin pertemuan
dalam tim, perbedaan strata ketidaksepahaman dalam penegak lainnya:
berkomunikasi sosial di kelompoknya 1. Menyimak dan menyikapi masalah
dan menjaga masyarakat. dengan pikiran jernih.
kelestarian Mampu 2.Memberikan pendapat secara santun.
lingkungan memimpin dan 3.Memberikan solusi dan tidak memihak.
serta memiliki bekerjasama.
kepedulian Mampu 5 Mengikuti pertemuan Telah mengikuti pertemuan Ambalan
sosial. menjelaskan Ambalan sekurang- sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan
prinsip-prinsip kurangnya 3 kali setiap dalam kurun waktu minimal 4 bulan
hak asasi bulan
manusia beserta 6 Setia membayar iuran 1. Setiap latihan mingguam telah
contoh konkret. kepada gugus depannya, membayar iuran kepada
dengan uang diperoleh dari Gugusdepannya, dengan uang yang
usaha sendiri, serta seluruhnya atau sebagian diperolehnya
membantu Ambalan dalam dari usaha sendiri
mengelola administrasi 2. pernah membantu mengelola
keuangan administrasi keuangan Ambalan
7 Dapat memimpin rapat dan Pernah memimpin sebuah rapat dan
membuat risalah dengan menyampaikan risalah rapat sesuai dengan
baik tata cara penulisan risalah rapat dalam
buku risalah rapat ambalan
8 Pernah memimpin kegiatan Pernah memimpin salah satu kegiatan
di tingkat Ambalan ambalan yang dilaksanakan minimal di
tingkat ambalan sebagai Ketua Sangga
Kerja.
9 Pernah memimpin kerja Pernah memimpin kerja bakti di
27
menghasilkan uang. yang menghasilkan keuntungan berupa
uang
28
17 Dapat membuat salah satu Menunjukan salah satu jenis peralatan
jenis peralatan teknologi teknologi tepat guna hasil kreasi sendiri
tepat guna.
18 Secara berkelompok dapat Melakukan kegiatan ketrampilan tali temali
membuat struktur dari yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
keterampilan tali temali dan seperti jembatan penyeberangan, gapura dll
pionering, yang dapat dilakukan secara bersama-sama anggota
digunakan masyarakat. yang lain atau bersama masyarakat
Fisik mampu Mampu menjaga 19 Selalu berolahraga, Dapat 1. Setiap minggu melakukan kegiatan
melindungi dan merawat melakukan olahraga renang olahraga
kesehatan dan kebugaran selain gaya bebas dan 2. Pernah melakukan minimal 1 gaya
dapat menerima tubuhnya menguasai 1 (satu) cabang dalam olahraga renang selain gaya
kondisi sendiri. Mampu olahraga lainnya. bebas dengan benar
fisiknya, menjelaskan 3. Pernah melakukan 1 cabang olahraga
memanfaatkann tentang lainnya dan tahu aturannya
ya serta kesehatan 20 Dapat memahami dan Dapat menjelaskan kesehatan reproduksi
memiliki reproduksi dan menjelaskan tentang kepada anggota ambalan lainnya
sportifitas dan mampu kesehatan reproduksi
kesadaran hidup menggunakan 21 Dapat mempersiapkan dan 1. Telah menyusun persiapan pelaksanaan
sehat. seluruh melaksanakan upacara upacara pembukaan dan penutupan
kemampuan umum minimal 3 kali latihan selama 3 kali
fisiknya untuk 2. Telah melakukan upacara pembukaan
hal-hal yang dan penutupan latihan minimal 3 kali
berguna. 22 Dapat menyebutkan 1. Dapat menyebutkan sedikitnya 3
penyebab dan cara penyakit infeksi, penyebab dan cara
pencegahan penyakit mencegahnya
infeksi, degeneratif dan 3. Dapat menyebutkan sedikitnya 3
penyakit yang disebabkan penyakit degenerative, penyebab dan
perilaku tidak sehat. cara mencegahnya
4. Dapat menyebutkan sedikitnya 3
penyakit yang disebabkan prilaku tidak
sehat dan cara mencegahnya
Catatan:
Di dalam setiap latihan dapat dilakukan pengujian Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan
Syarat-syarat kecakapan Khusus (SKK) yang bisa dilakukan sewaktu latihan atau di luar latihan.
Acara pelantikan dapat dilakukan dalam kegiatan rutin atau eksidental.
5) Kegiatan Insidental
Kegiatan ini biasanya muncul karena Gerakan Pramuka mengikuti kegiatan lembaga
Pemerintah atau lembaga non-pemerintah lainnya. Misalnya mengikuti pencanangan say no to
drugs yang diselenggarakan oleh BNN, atau Departemen Kesehaatan; “kegiatan penghijauan”
yang dilakukan oleh Departemen Pertanian, Kegiatan Imunisasi, Kegiatan bakti karena
bencana alam, dan kegiatan penyuluhan lainnya.
5.
3. Tanda Kecakapan Umum
a. Pengertian Tanda Kecakapan Umum adalah suatu tanda yang menunjukkan kecakapan umum
yang dimiliki oleh seorang Pramuka, sesuai dengan SKU yang dipenuhinya dan golongan
usianya.
b. Maksud Tanda Kecakapan Umum adalah:
1) untuk mempermudah mengenal tingkat kecakapan umum yang dimiliki seorang Pramuka.
2) menumbuhkan semangat dan gairah bagi para Pramuka untuk mengamalkan pengetahuan,
kemampuan dan kecakapannya, dalam rangka melaksanakan kode kehormatan Pramuka.
3) membangkitkan kebanggaan atas hasil usahanya
c. Fungsi Tanda Kecakapan Umum adalah :
1) alat pendidikan, yaitu alat untuk memberi dorongan, gairah dan semangat para Pramuka, agar
berusaha meningkatkan kemampuan, karya pribadi serta memelihara dan mempertahankan
kehormatan.
2) alat pengenal untuk menunjukkan tingkat kecakapan umum seorang Pramuka
a. Macam dan Tingkat Kecakapan Umum Penegak adalah :
1) Pramuka Penegak Bantara
2) Pramuka Penegak Laksana
Upacara pelantikan merupakan serangkaian upacara dalam rangka memberikan pengakuan dan
pengesahan terhadap seorang calon Penegak dan Penegak Bantara atas prestasi yang dicapainya.
Upacara pelantikan bertujuan agar para calon Penegak dan Penegak Bantara yang dilantik mendapat
kesan yang mendalam atas hasil usaha yang dicapainya, dalam upaya membentuk manusia yang
berkepribadian, berbudi pekerti luhur, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, peduli pada tanah air,
bangsa, masyarakat.
c. Pelaksanaan Upacara Kenaikan Tingkat Dari Penegak Bantara Menjadi Penegak Laksana
Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilakukan sebagai
berikut :
1) Pradana atau Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan.
2) Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke hadapan Pembina
Penegak.
3) Pembina meminta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan
yang bersangkutan.
4) Para pendamping kembali ketempat.
1. Panduan SKU Pramuka Penegak ini dapat dikembangkan dan diimplementasikan sesuai dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan peserta didik.
2. Pembina Pramuka Penegak dalam upaya memperlancar proses penyelesaian SKU Pramuka Penegak
untuk mendapat Tanda Kecakapan Umum wajib mengadakan komitmen tentang: waktu, tempat, dan
kegiatan bakti di lingkungannya.
3. Kreatifitas dan inovasi dari Pembina Pramuka Penegak sangat diharapkan untuk menyempurnakan
buku panduan ini.
4. Semoga setitik bakti kita berguna untuk mendorong semangat juang Pramuka Penegak dalam proses
menyelesaikan SKU, sehingga menjadi Kader Gerakan Pramuka dan bangsa yang berkualitas.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : Oktober 2011
Tim Editor
1. Kak Susi Yuliati
Kak Teguh Prihatmono
Diterbitkan oleh :
No ISBN: 978-979-8318-27-6
KATA PENGANTAR
Salam Pramuka,
Sejalan dengan program revitalisasi Gerakan Pramuka dengan fokus pada pemberdayaan gugus depan,
Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian telah berhasil melakukan penyempurnaan program-program
pendidikan dan pelatihan, yang meliputi :
1) Kurikulum bagi peserta didik, meliputi : penyempurnaan Syarat Kecakapan Umum (SKU) untuk Siaga,
Penggalang, Penegak dan Pandega; Panduan Penyelesaian SKU; penyempurnaan Syarat Kecakapan
Khusus (SKK); Modul Permainan Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega;
2) Kurikulum bagi tenaga pendidik dan anggota dewasa, meliputi : Orientasi Kepramukaan (OK); Kursus
Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar dan Lanjutan (KMD dan KML) serta Kursus Pelatih Pembina
Pramuka Tingkat Dasar dan Lanjutan (KPD dan KPL); Sistem Pengelolaan dan Pengembangan Anggota
Dewasa; Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka;
3) Instrumen penelitian, akreditasi dan Sertifikasi, meliputi : Panduan Akreditasi Gugus Depan dan Litbang
Data Dasar Gerakan Pramuka; Panduan Akreditasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat); serta
instrumen Sertifikasi Pelatih dan Pembina.
Syarat Kecakapan Umum (SKU) Tahun 2011 sebagai pengganti SKU 1974, dalam perumusannya telah
menyesuaikan dengan 8 (delapan) tahapan Renewed Approach to Programme (RAP) dari WOSM yang
disesuaikan dengan kondisi Gerakan Pramuka, dengan 5 (lima) area pengembangan kecerdasan, yakni :
spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik (SESOSIF). Sedangkan Buku Panduan Penyelesaian SKU
ini, selain untuk pertama kalinya dibuat, diharapkan dapat membantu Pembina Pramuka dalam upaya
penyelesaian SKU peserta didiknya sekaligus diharapkan pula dapat membantu Pembina Pramuka dalam
menyusun program latihan setiap minggunya di gugusdepan.
Kepada Tim Perumus, khususnya Ka. Pusdiklatnas beserta staf, Andalan Nasional Bidang Diklat dan
Penelitian, para Pelatih dan Ka. Biro Diklatpram beserta staf, serta semua pihak yang telah berkontribusi
dalam perumusan dan penerbitan buku ini, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.
Kami menyadari Buku Panduan Penyelesaian SKU ini masih memiliki kekurangan dan belum sempurna,
karena itu untuk penyempurnaannya kemudian, kami mengharapkan saran-saran dan masukan. Semoga
Alloh Illahi Robbi, Tuhan Yang Maha Esa, selalu memberikan rakhmat, hidayah dan inayahnya serta selalu
memberikan bimbingan dan perlindungan kepada kita semua. Amin.
Salam Pramuka,
Revitalisasi Gerakan Pramuka yang dicanangkan oleh Bapak Presiden RI, selaku Ketua Mabinas Gerakan
Pramuka pada Hari Pramuka ke 45 tanggal 14 Agustus 2006, telah mengalami percepatan sejak Oktober
2009. Revitalisasi Gerakan Pramuka adalah pemberdayaan Gerakan Pramuka yang sudah ada yang
dilakukan secara sistematis, terencana serta berkelanjutan guna memperkokoh eksistensi organisasi dan
lebih meningkatkan peran, fungsi seta pelaksanaan tugas pokok Gerakan Pramuka.
Program Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh Kwartir Nasional
difokuskan pada pemberdayaan gugus depan dengan penekanan dan pengembangan pada program-program
peserta didik, tenaga pendidik serta prasarana dan sarana pendidikan.
Sejalan dengan program revitalisasi dengan fokus pemberdayaan gugusdepan, pada tahun 2011 Bidang
Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian telah berhasil melakukan penyempurnaan program-program pendidikan
peserta didik dan tenaga pendidik, serta perumusan standardisasi satuan pendidikan melalui instrumen
akreditasi.
Buku yang ada di hadapan Kakak-kakak adalah Panduan Penyelesaian Syarat Kecakapan Umum (SKU)
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Kwarnas No. 199 Tahun 2011, tanggal 4 Oktober 2011, terdiri atas 4
(empat) buku yang masing-masing diperuntukan sebagai Panduan Penyelesaian SKU Siaga, Penggalang,
Penegak dan Pandega. Buku-buku tersebut sebagai kelanjutan dari penyempurnaan Syarat Kecakapan
Umum (SKU) untuk Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega, berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Kwarnas No. 198 Tahun 2011, tanggal 4 Oktober 2011.
Panduan ini dibuat untuk pertama kalinya sebagai upaya Kwartir Nasional melengkapi keperluan
pelaksanakan pendidikan dan pelatihan di gugus depan, oleh karena itu kami berharap buku ini dapat
bermanfaat khususnya bagi Pembina Pramuka dan Pelatih Pembina Pramuka.
Kepada Tim Perumus dan semua pihak yang telah membantu dalam perumusan dan penerbitan buku ini,
kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Penyayang selalu memberikan tuntunan, perlindungan, rakhmat dan hidayah kepada kita semua. Amin.
Kata Pengantar i
Sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka iii
Daftar Isi v
Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 199 Tahun 2011 vii
I. Pendahuluan 1
II. Pramuka Pandega (Kepandegaan) 3
1. Filosofi 3
2. Kiasan Dasar 3
3. Karakter Usia Pandega 4
4. Sifat Kegiatan Pandega 4
5. Organisasi Racana Pandega 5
VI. Pelantikkan 27
1. Upacara Pelantikan 27
2. Proses Pelantikan 27
VII. Penutup 29
KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 199 TAHUN 2011
TENTANG
PANDUAN PENYELESAIAN SYARAT KECAKAPAN UMUM
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Panduan Penyelesaian Syarat Kecakapan Umum (SKU)
sebagaimana terlampir pada surat keputusan ini sebagai acuan bagi Pembina
Pramuka di lapangan, terdira atas;
1. Panduan Penyelesainan SKU Golongan Pramuka Siaga, tercantum pada
lampiran I
2. Panduan Penyelesainan SKU Golongan Pramuka Penggalang, tercantum
pada lampiran II
Apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaiman
mestinya
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 28 Oktober 2011
PEGANGAN PEMBINA
BAB I
PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan kepramukaan yang membina kaum muda guna
mengembangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga menjadi manusia
yang sehat, terampil, berwatak, berkepribadian dan berahlak mulia.
Dalam rangka Revitalisasi Gerakan Pramuka menghadapai era globalisasi yang penuh dengan tantangan
dan persaingan dalam membina dan mengembangkan anggota Gerakan Pramuka, diperlukan standar
kualifikasi sumberdaya manusia.
Untuk mengembangkan sumberdaya manusia, terutama kaum muda yang menjadi anggota Gerakan
Pramuka, diterapkan beberapa metode kepramukaan antara lain sistem tanda kecakapan.
Selain kecakapan tersebut, Pramuka Pandega dapat memperoleh Tanda Pramuka Pandega Garuda
sebagai penghargaan setelah memenuhi syarat-syarat Pramuka Pandega Garuda (SPG).
Pramuka Pandega, dewasa ini dalam proses revitalisasi telah memiliki SKU sesuai dengan tuntutan dan
kemajuan teknologi, informasi dan pembangunan masyarakatnya.
Agar SKU Pramuka Pandega dapat dilaksanakan dalam proses tepat guna dan hasil guna, diperlukan
panduan untuk menyelesaikan SKU nya.
Tujuan panduan ini sebagai pedoman untuk membantu Pembina Pramuka Pandega dalam upaya
menerapkan fungsi Pembina Pramuka sebagai mitra bakti, sehingga SKU Pramuka Pandega dapat
diselesaikan dengan proses yang benar untuk mencapai tanda Kecakapan Umum (TKU). Panduan ini
perlu dikembangkan oleh Pembina Pramuka Pandega sesuai dengan situasi dan kondisi Racana
Pandega.
Proses Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih kemerdekaan.
Dimulai ketika bangsa Indonesia mensiagakan Kemerdekaan yang diambil dari peristiwa Budi Utomo,
pada tanggal 20 Mei 1908. Kemudian bangsa Indonesia menggalang persatuan untuk kemerdekaan,
yang ditandai dari peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Setelah berhasil
menggalang persatuan, maka bangsa Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang
ditandai dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945. Proses akhir dari
sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani
(memprakarsai/mempelopori) pembangunan bangsa.
1.Filosofi
Pandega adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 21 – 25 tahun, yang bisa juga disebut
sebagai Senior Rover, merupakan masa awal dewasa (early adulthood) menurut Teori Jean
Peaget Piaget, J. (2000). "Commentary on Vygotsky". New Ideas in Psychology, 18, 241–259.
Masa usia ini (Pandega) merupakan perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau
awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa
pembentukan kemandirian pribadi, masa mempersiapkan untuk berkarir, dan membentuk ideologi
pribadi yang di dalamnya juga meliputi penerimaan terhadap nilai dan sistem etik.
Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa dewasa kemampuan fisik mencapai
puncaknya dan sekaligus mengalami penurunan selama periode ini. Awal masa dewasa ditandai
dengan memuncaknya kemampuan dan kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 hingga 25 tahun,
individu memiliki kekuatan yang terbesar, gerak-gerak reflek mereka sangat cepat. Meskipun pada
awal masa dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai puncaknya, namun selama periode ini
penuruna keadaa fisik juga terjadi. Sejak usia sekitar 25 tahun, perubahan-perubahan fisik mulai
terlihat. Perubahan ini sebagian besar lebih bersifat kuantitatif daripada kualitatif.
Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa dewasa. Akan tetapi, bagaimanapun tidak
semua perubahan kognitif pada masa dewasa tersebut mengarah pada peningkatan potensi. Kadang-
kadang beberapa kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring dengan pertambahan usia.
Meskipun demikian sejumlah ahli percaya bahwa kemunduran keterampilan kognitif yang terjadi
terutama pada masa dewasa akhir dapat ditingkatkan kembali melalui serangkaian pelatihan.
Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas dan kompleks
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Pada masa dewasa ini, individu memasuki peran
kehidupan yang lebih luas. Pola dan tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal
dari orang yang lebih muda. Perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif
yang berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kehidupan yang
dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan. Selam periode ini orang melibatkan diri secara khusus
dala karir, pernikahan dan hidup berkeluarga. Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama
masa dewasa dan tua ini ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif dan
integritas.
Pada usia tersebut sifat agresifnya sudah mulai turun, sosialitasnya semakin tinggi, dan
pertimbangan rasionalnya semakin tajam. Pramuka Pandega umumnya kreatif, suka berkarya dan
selalu ingin menunjukkan eksistensinya. Pada usia Pandega, telah masanya mencintai lawan jenis.
Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang termasuk dalam
golongan ini adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun. Pembinaan Pramuka
Pandega dilakukan mulai dari tingkat Gugus Depan dalam satuan yang disebut Racana.
2.Kiasan dasar
Tempat berkumpulnya Pandega dalam Gugus Depan disebut Racana. Arti kata Racana adalah dasar
penyangga tiang bangunan yang dalam bahasa jawa disebut umpak. Nama Racana umumnya
Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja
bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,
perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada,
perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan
semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga (. Piaget, J. (2001). Studies in Reflecting
Abstraction. Hove, UK: Psychology Press.)
Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia
belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini
adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi
banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai
keluarga, dan mengasuh anak-anak (Piaget, J. (2001). Studies in Reflecting Abstraction. Hove, UK:
Psychology Press.)
Berdasarkan pendapat dari Jean Piaget karakter seorang Pandega adalah ingin diakui eksistensinya,
ingin berguna bagi komunitas sosialnya, pantang menyerah, teguh dan ulet dalam memperjuangkan
ide dan cita-citanya, juga mandiri dalam menghadapi persoalan.
Kegiatan Pandega adalah kegiatan yang selalu berkarakter, dinamis, progresif, menantang,
bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Kegiatan Pandega meliputi kegiatan dari
Pandega, oleh Pandega, dan untuk Pandega. Pembina sebagai konsultan dapat menawarkan
program-program baru yang lebih bermakna, menarik, dan bermanfaat.
Materi kegiatan pada hakekatnya meliputi semua aspek kehidupan dan nilai-nilai serta
keterampilan. Materi dikemas sehingga memenuhi 4 H sebagaimana yang dikemukakan oleh Baden
Powell yakni: Health (kesehatan jiwa dan raga). Happiness (Kebahagiaan yang meliputi 3 indikator
yakni: kegembiraan, kedamaian, dan kesyukuran), Helpfulness (tolong-menolong/gotong-royong),
Handicraft (hasta karya). Proses penyampaian materi kegiatan Pandega adalah:
Learning by doing (meliputi: Learning to know, learning to do dan learning to live together) dan
Learning to be (meliputi: Learning by teaching; Learning to serve; Serving to earn).
Pembinaan Pramuka Pandega lebih diarahkan untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin yang
bertanggungjawab kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan Tuhan YME.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan-kegiatan Pandega memuat kegiatan Bina diri
(peningkatan pengetahuan dan keterampilan), Bina Satuan (dipersiapkan menjadi Instruktur Muda,
Pembina), Bina Masyarakat (dipersiapkan menjadi pemimpin di masyarakat, penyuluh, pelopor,
peneliti).
Racana dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih dari musyawarah anggota Racana. Organisasi
racana disusun sesuai organisasi yang terdapat di masyarakat pada umumnya, karena pada usia
Pandega sudah terjun dalam kehidupan masyarakat.
Di dalam organisasi Racana terdapat Dewan Racana Pandega yang disebut Dewan Pandega dan
Dewan Kehormatan.
a. Dewan Pandega
Dewan Pandega terdiri dari:
1) Ketua Racana
2) Kerani atau sekretaris.
3) Bendahara yang mengatur keuangan dan harta benda milik Racana.
4) Pemangku adat yakni yang memimpin tata-cara adat Racana, yang pada hakekatnya adalah
penjaga kode etik Racana.
5) Beberapa orang anggota
1. Pembina Pramuka Pandega dalam upaya membantu menyelesaikan SKU Pramuka Pandega
berperan sebagai konsultan, motivator dan dinamisator.
2. Pembina sebagai konsultan menerapkan pendekatan kemitraan antara Pembina dengan Pramuka
Pandega sebagai mitra bakti, untuk membangun masyarakatnya.
3. Pembina sebagai konsultan, menerapkan pendekatan Sistem Among, yang dititikberatkan pada
pendekatan “Tut Wuri Handayani”.
4. Presentasi aplikasi penerapan Sistem Among dari Pembina kepada Pandega, “Ing Ngarso Sung
Tulodo” 20%, “Ing Madyo Mangun Karso” 20%, “Tut Wuri Handayani” 60%.
5.P
e
m
b
i
n
a
sebagai anggota Dewan Kehormatan Racana berfungsi sebagai penasehat yang objektif dan
bijaksana, sehingga dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik, dengan
penuh rasa percaya diri.
6.Dalam upaya membina dan mengembangkan bakat, minat dan keinginan peserta didik, perlu disusun
program kegiatan yang didasarkan pada prinsip, dari untuk dan oleh Pramuka Pandega dengan
bimbingan pembinanya.
7.Untuk memotivasi Pramuka Pandega, Pembina wajib mengadakan pendekatan perorangan secara
manusiawi dengan proses pendekatan silih asah, silih asih, silih asuh, sehingga peserta didik
mampu memecahkan masalahnya sendiri.
8.Pembina sebagai motivator, wajib menjadi contoh teladan dalam ucapan, sikap, dan perilaku.
Menunjukkan semangat berusaha yang optimal dan memberikan jalan keluar mengatasi masalah
dengan suasana rukun, damai dan bersahabat. Mengembangkan rasa persatuan, kesatuan, kerjasama
yang saling menghormati dan menghargai antara sesama anggota Racana.
9.Pembina sebagai dinamisator, wajib senantiasa menunjukkan perilaku tegar, optimis dan percaya diri,
sehingga kreatif dan inovatif dalam menghadapi kendala untuk menyelesaikan SKU sesuai jadwal
yang ditentukan oleh calon Pandega.
10. Pembina wajib menerapkan upaya yang sungguh-sungguh untuk menyukseskan program latihan
Pandega dengan mengadakan studi kelayakan dan observasi yang cermat dalam menerapkan
“manajemen resiko”.
11. Pembina sebagai konsultan, wajib memberikan kepercayaan secara penuh kepada Pemimpin Reka
dan Dewan Pandega untuk menyusun program, melaksanakan dan mengevaluasi, serta mau
mendengar permasalahan peserta didik dan memberi alternatif dalam pemecahan masalah, sehingga
calon Pandega dapat mengambil keputusan.
12. Evaluasi dari Pembina berupa saran dan kritik yang membangun serta standarisasi kompetensi
dalam proses penyelesaian SKU Pramuka Pandega wajib dibuat secara transaparan dan terukur.
Pendidikan kepramukaan mendorong peserta didik untuk mengembangkan segala dimensi kepribadian
secara seimbang. Hal tersebut merupakan dorongan dalam mengeksplorasi pertumbuhan dari segala
kemungkinan yang bisa diraih untuk menjadi manusia seutuhnya. Guna mencapai tujuan tersebut,
kepramukaan mengembangkan area-area perkembangan, mencakup keragaman yang luas dalam
demensi kepribadian manusia, serta mengaturnya dalam struktur kepribadian. Area pengembangan
kepribadian meliputi, pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik.
Setiap area pengembangan memiliki kompetensi akhir yang harus dicapai. Kompetensi akhir dijabarkan
secara berkesinambungan dan meningkat menjadi kompetensi dasar yang harus dicapai.
Kompetensi akhir peserta didik dalam Gerakan Pramuka adalah Kompetensi Pramuka Pandega,
Kompetensi ini dimaksudkan untuk memberikan arah pengembangan pribadi, menetapkan arah potensi
yang dapat dicapai oleh setiap tingkatan Pramuka sesuai dengan usia dan sifat pribadi masing-masing
serta berfungsi sebagai dasar untuk mengetahui perkembangan pribadi. Kompetensi akhir merupakan
sasaran yang diharapkan dapat dicapai setelah secara bertahap dari setiap jenjang peserta didik dalam
menempuh syarat kecakapan umum.
Sistem Tanda Kecakapan adalah salah satu Metode Kepramukaan untuk mendorong dan merangsang
Pramuka Pandega agar memiliki kecakapan untuk pengembangan pribadinya. Tanda Kecakapan bukan
merupakan tujuan tapi merupakan alat pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Pramuka
Pandega akan mendapat Tanda Kecakapan apabila telah menyelesaikan syarat-syarat kecakapan (telah
diuji) dari pembinanya sebagai penghargaan atas kecakapan yang diraihnya.
Pembina harus menjamin bahwa kecakapan yang dimiliki Pramuka Pandega cukup dapat
dipertanggung jawabkan, dengan pengertian bahwa Pramuka Pandega memperoleh Tanda Kecakapan
sesuai dengan prosedur setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan yang diinginkan atau diminati.
Kecakapan Umum Pramuka Pandega adalah kecakapan yang wajib dipenuhi Pramuka Pandega untuk
pengembangan pribadinya.
Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Pandega adalah syarat-syarat kecakapan yang wajib dipenuhi
oleh pramuka Pandega untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU Pramuka Pandega
merupakan tanda penghargaan setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan umum sesuai dengan
tingkatannya.
SKU dan TKU Pramuka Pandega hanya memiliki 1 (satu) tingkatan saja yaitu
SKU dan TKU Pandega. Adapun bentuk TKU Pandega adalah sebagai berikut:
SKK adalah syarat-syarat kecakapan sesuai dengan minat dan bakat Pandega
yang harus dipenuhi untuk mendapatkan TKK.
TKK merupakan tanda penghargaan bagi Pramuka Pandega setelah menempuh syarat-syarat khusus
sesuai dengan minat dan bakatnya.
Selain kecakapan tersebut Pandega dapat memperoleh Tanda Pramuka Garuda sebagai penghargaan
yang diberikan kepada Pramuka Pandega setelah memenuhi Syarat-syarat Pramuka Pandega Garuda
(lihat PP Pramuka Garuda).
Cara menyelesaikan SKU dilakukan melalui ujian SKU. Ujian SKU adalah menilai kecakapan
pramuka Pandega untuk memperoleh Tanda Kecakapan Umum (TKU), sehingga kecakapan yang
dimiliki Pandega benar-benar dapat dipertanggung jawabkan dan memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan sesuai dengan keadaan dan kemampuan Pandega.
Bagi Pembina Pandega ujian SKU merupakan salah satu usaha untuk meyakini:
a. Menyelesaikan SKU
SKU merupakan alat pendidikan yang dapat menjadi pendorong bagi Pandega untuk berusaha
memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan yang dipersyaratkan.
Pembina Pramuka Pandega baik secara formal maupun informal selalu memberikan motivasi
kepada para Pramuka Pandega untuk menyelesaikan SKU pada tingkatan yang sesuai dengan
kondisi peserta didik masing-masing.
4. Kegiatan Insidental
Kegiatan insidental adalah kegiatan partisipasi Gerakan Pramuka mengikuti kegiatan-kegiatan
lembaga-lembaga Pemerintah atau lembaga non-pemerintah lainnya. Misalnya mengikuti
pencanangan say no to drug yang diselenggarakan oleh BNN, atau Departemen Kesehatan;
program kegiatan penghijauan yang dilakukan oleh Departemen Pertanian, Kegiatan Imunisasi,
Kegiatan bakti karena bencana alam, dan sebagainya.
Seorang Pramuka Pandega yang telah menyelesaikan SKU dengan baik, berhak mendapatkan TKU.
Pemberian TKU dilaksanakan dalam upacara pelantikan.
1.Upacara pelantikan merupakan serangkaian upacara dalam rangka memberikan pengakuan dan
pengesahan terhadap seorang calon Pandega atas prestasi yang dicapainya.
Upacara pelantikan bertujuan agar Pramuka Pandega yang dilantik mendapat kesan yang mendalam
dan membuka hatinya untuk dapat menerima pengaruh pembinanya dalam upaya membentuk
manusia yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, bertakwa kepada Tuhan YME, peduli pada:
tanah air, bangsa, masyarakat, alam lingkungan serta peduli pada dirinya sendiri dengan
berpedoman pada satya dan darma pramuka.
Pelantikan Pramuka Pandega dapat dilakukan pada upacara pembukaan latihan atau pada upacara
penutupan latihan.
2.Proses Pelantikan
Langkah-langkah pelantikan adalah sebagai berikut :
a. Persiapan
Administrasi dan Perlengkapan Upacara
1) Menyusun rencana dan acara pelantikan (susunan prosesi pelantikan)
2) Undangan untuk orang tua, Mabigus, dan pembina yang lain
3) Perlengkapan upacara:
a) Bendera (Bendera Merah Putih, Bendera Pramuka, Bendera WOSM, Bendera
Ambalan)
b) Pusaka Racana
c) Tanda Pelantikan
d) Meja Kursi (secukupnya)
e) Pakaian Adat Pemangku Adat
f) Perlengkapan Adat yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing Racana
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Upacara Pelantikan Calon Pandega menjadi Pandega
Upacara ini tidak dihadiri oleh calon Pandega yang lain, upacara hanya diikuti oleh para
Pramuka Pandega dengan susunan acara sebagai berikut:
Buku Panduan Pembina Pramuka dalam menyelesaikan SKU Pramuka Pandega ini hanyalah
merupakan acuan dasar untuk memudahkan para Pembina melaksanakan proses pembinaan Pramuka di
gugus depannya.
Panduan ini dapat dikembangkan dan diimplementasikan sesuai dengan perkembangan teknologi dan
kebutuhan peserta didik, kreatifitas dan inovasi Pembina Pramuka Pendega sangat diharapkan dalam
proses penyelesaian SKU.
Semoga buku panduan ini berguna untuk mendorong semangat juang Pramuka Pandega dalam proses
menyelesaikan SKU, sehingga menjadi Kader Gerakan Pramuka dan bangsa yang berkualitas.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 28 Oktober 2011
GERAKAN PRAMUKA
KWARTIR DAERAH JAMBI
SIAAP…
Paham Kakak…
Kemudian
apakah setelah
menyelesaikan
SKK akan
dilantik ..
BENAR …
Setiap Pramuka SGTD, yang telah menyelesaikan
SKK tiap tingkatan akan dikukuhkan oleh Pembina
pada kegiatan Upacara Pembukaan/Penutupan
Latihan dan selanjutnya akan dipasangkan Tanda
Kecakapan KHUSUS sesuai tingkatan yang telah
ditempuhnya.
Pada acara pengukuhan tersebut, pihak Gugus
Depan dapat mengundang Orang Tua ataupun
tokoh masyarakat ditempat tinggaL Pramuka
S-G-T-D tersebut
Terima kasih kakak… Keren….
Boleh Tanya lagi ya Siapa ni yang mau Pramuka Garuda
Kak …
Gimana cara bisa Diawal khan sudah kakak jelaskan apa dan
jadi Pramuka mengapa Pramuka Garuda.
Garuda SGTD ya..?
Sekarang kita coba bahas tentang bagaimana
menjadi Pramuka Garuda SGTD, diatarannya :
1. Telah memenuhi persyaratan Pramuka
Garuda.
2. Diusulkan oleh Gugus Depan kepada
Kwartir Cabang melalui Kwartir Ranting
3. Tim Penilai harus di tetapkan oleh SK
Kwarcab
4. Penetapan sebagai Pramuka Garuda oleh
SK Kwarcab melalui laporan Hasi Tim
Penilai
2. PENGGALANG :
Telah 2 bulan dilantik sebaagai Penggalang Terap
TKK 5 x 5 bidang = 25, dengan 2 TKK Utama (10), 3 TKK Madya (15)
Jenis TKK sesuai ketentuan digudep Penggalang
................................. ................................
Mengetahui,
Mabigus
.....................................
SYARAT-SYARAT PRAMUKA GARUDA
GOLONGAN PANDEGA
3. Persyaratan TKK di golongan Pramuka Pandega, dapat dipenuhi berdasarkan TKK yang
telah dimiliki saat menjadi Pramuka Penegak atau dapat dilakukan pemenuhan di masa
Golongan Pandega berdasarkan SKK-TKK Pramuka Penegak. Persyaratan TKK pada
golongan pramuka Pandega/Penegak yaitu Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus
(TKK) untuk Pramuka Penegak, sekurang-kurangnya 9 (sembilan) macam dari masing-
masing bidang Kecakapan Khusus, sekurang-kurangnya 2 (dua) macam Tingkat Utama dan
3 (tiga) macam Tingkat Madya. Jenis TKK yang diwajibkan berdasarkan ketentuan
gugusdepan dimana Penegak berada.
No Nama TKK Tingkat Bidang Tanggal Paraf
Penyematan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
4. Memahami UUD RI 1945 dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan
Pramuka
Tanggal Ujian Paraf Pembina
6. Sekurang-kurangnya telah mengikuti 3 (tiga) kali acara yang dipilihnya antara lain :
a. Pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega di tingkat Ranting, Cabang, Daerah,
Nasional, dan Internasional;
No Nama Kegiatan Tingkat Tanggal dan Paraf
Tempat Kegiatan
1 Pertemuan Pramuka Ranting
Penegak/Pandega
2 Pertemuan Pramuka Cabang
Penegak/Pandega
3 Pertemuan Pramuka Daerah
Penegak/Pandega
b. Perkemahan Wirakarya, Perkemahan salah satu Satuan Karya Pramuka (Saka), atau
Perkemahan Bakti sekurang-kurangnya di tingkat Cabang;
No Nama Kegiatan Tingkat Tanggal dan Paraf
Tempat Kegiatan
1 Perkemahan Cabang/Daerah/
Wirakarya Nasional
2 Perti Saka Cabang/Daerah/
Nasional
2 Penggalang
3 Penegak
7. Pernah membuat perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian dari
kegiatan Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang dan Pramuka Penegak.
4
10. Secara aktif menggunakan salah satu bahasa Internasional
No Nama Bahasa Paraf
2
DITETAPKAN SEBAGAI PRAMUKA GARUDA
GOLONGAN PANDEGA
…………….., …. ……………. 20
Ka.Mabigus, Pembina
........................ ........................
BUKU
SYARAT PENCAPAIAN PRAMUKA GARUDA
GOLONGAN PENEGAK
................................. ................................
Mengetahui,
Mabigus
.....................................
SYARAT-SYARAT PRAMUKA GARUDA
GOLONGAN PENEGAK
3. Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus (TKK) untuk Pramuka Penegak, sekurang-
kurangnya 9 (sembilan) macam dari masing-masing bidang Kecakapan Khusus, sekurang-
kurangnya 2 (dua) macam Tingkat Utama dan 3 (tiga) macam Tingkat Madya. Jenis TKK
yang diwajibkan berdasarkan ketentuan gugusdepan dimana Penegak berada.
No Nama TKK Tingkat Bidang Tanggal Paraf
Penyematan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
4. Memahami UUD RI 1945 dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan
Pramuka
Tanggal Ujian Paraf Pembina
2 Cabang
3 Daerah
7. Tergabung dalam salah satu Satuan Karya Pramuka dan mampu mengaplikasikan
keterampilan di Satuan Karya Pramuka Tersebut.
No Nama Satuan Tanggal Keterampilan Paraf
Karya Pramuka dikukuhkan Kesakaan yg Pamong
menjadi anggota diaplikasikan Saka
1
13. Mampu menampilkan kecakapan di bidang seni budaya, olah raga, ilmu pengetahuan
dan teknologi di depan umum.
No Jenis Kecakapan Nama Tanggal / Tempat Paraf
Kecakapan Tampil
1 Seni Budaya
2 Olah Raga
3 IPTEK
2
DITETAPKAN SEBAGAI PRAMUKA GARUDA
GOLONGAN PENEGAK
…………….., …. ……………. 20
Ka.Mabigus, Pembina
........................ ........................
PENILAIAN CALON
PRAMUKA GARUDA
SIMPATIK
TUJUAN DAN SASARAN PENILAIAN
A. TUJUAN
Untuk merangsang dan mendorong para Pramuka agar senantiasa
bersungguh-sungguh untuk :
• Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka;
• Melatih diri sehingga dapat menjadi teladan baik bagi anggota
Gerakan Pramuka maupun anak-anak dan pemuda lain.
B. SASARAN
• Menggiatkan setiap Pramuka untuk berusaha meningkatkan
kecakapan dan keterampilan, sikap dan tindakannya, sehingga
dapat mempersiapkan diri menjadi tenaga pembangunan bangsa
dan negara;
• Mewujudkan usaha kegiatan pendidikan bagi para remaja untuk
menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan;
• Menarik minat Pramuka, anak-anak dan pemuda lain agar
mengikuti jejak Pramuk Garuda.
TAHAPAN PENILAIAN CALON
1. RAPAT AWAL TIM PENILAI
2. VERIFIKASI PERSYARATAN CALON
3. ALAT BANTU PENILAIAN DENGAN MENGGUNAKAN
BUKU SPG, YANG DI LAKUKAN MELALUI :
a. INTERVIEW/WAWANCARA
b. OBESERVASI
c. MENDENGAR/MEMBACA KETERANGAN PIHAK
KEDUA/KETIGA
4. RAPAT LANJUTAN TIM PENILAI
5. RAPAT PENENTUAN HASIL
6. PENYUSUNAN BERITA ACARA
7. PELAPORAN
CARA MENILAI
1. Dalam menilai seorang calon Pramuka Garuda Tim Penilai wajib
memperhatikan :
* keadaan lingkungan setempat;
* keadaan dan sifat calon Pramuka Garuda, yaitu :
- putera atau puteri;
- usia;
- keadaan jasmani dan rohani;
- bakat, kecerdasan, ketangkasan dan keterampilan;
- usaha yang telah dilakukan.
* Keterangan tertulis dari pihak-pihak yang mempunyai sangkut
paut dengan kegiatan calon Pramuka Garuda, antara lain dari
guru, orang tua/wali dan lain-lainnya.
2. Pada pokoknya penilaian atas calon Pramuka Garuda dilakukan
untuk perorangan.
3. Penilaian atas calon Pramuka Garuda dilakukan dengan cara :
wawancara langsung; pengamatan langsung; membaca dan
mendengar keterangan dari pihak ketiga; mengisi formulir penilaian
Pramuka Garuda.
TUGAS PEMBINA PADA TIM PENILAI
• Setiap Pembina Pramuka wajib
mendorong, membimbing, dan
membantu anak didiknya agar mereka
tertarik dan giat berusaha untuk menjadi
Pramuka Garuda;
• Setiap Pembina Pramuka wajib memberi
keterangan tertulis yang sesungguhnya
tentang diri calon Pramuka Garuda
kepada Tim Penilai.
Assiikk..
Makin paham ni kak
Boleh Tanya lagi ya
Kak …
Ini terakhir..
Assiaaap…..
BIODATA ANGGOTA
Pada hari ini Minggu tanggal 18 bulan November tahun 2018, tim Penilai Calon Pramuka Garuda pada
Gugus depan 01 0-019 – 01 – 020 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Jambi, dengan ini menerangkan
bahwa , Tim Penilai Calon Penggalang Garuda dengan mata uji Materi :
Demikian Berita Acara Hasil Penilaian Calon Pramuka Garuda ini di buat untuk dapat dipergunakan sebagai
pertimbangan pengambilan Keputusan terhadap calon Pramka Garuda di maksud.
Yang Terhormat,
Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka ………………
di-
...............
Salam Pramuka
Sehubungan dengan telah selesainya pencapaian SKU Golongan S/G/T/D)* tingkatan Tata / Terap
/ Laksana / Pandega )* dan SKK yang dibutuhkan pada Gugus Depan ……….. ….Pangkalan
……………, selanjutnya kami mengajukan Calon Pramuka Garuda sebagai berikut :
1. .......................
2. .......................
3. Dst ....
Untuk kepentingan tersebut di atas, bersama ini kami sampaikan usulan Tim Penilai Calon Pramuka
Garuda yang selanjutnya disampaikan kepada Kwartir Cabang untuk diterbitkan dalam bentuk Surat
Keputusan.
Adapun Tim Penilai berasal dari unsur Gugus Depan, Orang Tua / Wali, tokoh masyarakat, Kwartir
Ranting, Kwartir Cabang, Tenaga Profesional dan Satuan Karya Pramuka sebagai berikut :
1. …..... : Ketua Gudep (Ketua Tim merangkap anggota)
2. ......... : Pembina Satuan Putera (Sekretaris)
3. ......... : Pembina Satuan Puteri (Anggota)
4. Orang Tua / wali Calon Pramuka Garuda, sebagaimana terlampir (Anggota)
5. Tokoh Masyarakat Calon Pramuka Garuda, sebagaimana terlampir (Anggota)
6. 1 (satu) orang Unsur Kwartir Ranting (Anggota)
7. 1 (satu) orang Unsur Kwartir Cabang (Anggota)
8. 1 (satu) orang tenaga profesional, dan (Anggota)
9. 1 (satu) orang unsur Satuan Karya Pramuka (Penegak / Pandega) (Anggota)
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui,
Ka. Mabigus Ketua Gudep,
……… ..........................
NTA. NTA.
Tembusan Yth :
1. Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka ……………….
2. Pertinggal
LAMPIRAN - LAMPIRAN SURAT DARI GUDEP KE KWARTIR RANTING
Yang Terhormat,
Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka ……
di-
......................
Salam Pramuka
Menindaklanjuti surat dari Gugus Depan …… ....... – ....... Berpangkalan pada .... .. ….. Nomor :
…....... tanggal .......... Perihal : Usulan Penilaian Calon Pramuka Garuda S/G/T/D, bersama ini
kami hal-hal sebagai berikut :
1. Daftar nama-nama yang telah memenuhi persyaratan dan siap untuk mengikuti Penilaian
sebagai Pramuka Garuda, yaitu :
Tanggal TKK TKK TKK Persyaratan,
No Nama Pa Pi
Pengukuhan Utm Mdy Prw terlampir
1 Dokumen 1
2 Dokumen 2
dst Dokumen dst
Bekenaan hal tersebut, kami mohon bantuan kakak kiranya dapat menunjuk 3 orang personil
yang mewakili Kwartir Cabang, Satuan Karya PramuKa dan Tenaga Profesional dan selanjutnya
berkenan Menerbitkan Surat Keputusan Tentang Tim Penilai kegiatan dimaksud.
Demikian kami sampaikan. Atas perhatian dan Perkenaan kakak, kami ucapkan terima kasih.
………
NTA.
Tembusan Yth :
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA ……..
KEPUTUSAN
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA ……
NOMOR .... TAHUN 20....
TENTANG
TIM PENILAI CALON PRAMUKA GARUDA
PADA GUGUS DEPAN …..
KWARTIR RANTING ……
TAHUN .......
1
6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor ....
Tahun .... tentang SKK / TKK .....................;
7. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor ....
Tahun .... tentang SKK / TKK .....................;
8. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 038
Tahun 2017 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka
Garuda;
9. Program Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka ….. Tahun
20...;
10. Program Pencapaian 1.000 Pramuka Garuda Simpatik
Kwarda Gerakan Pramuka Jambi Tahun 2022.
MEMUTUSKAN:
KETIGA : Masa kerja Tim Tim Penilai Calon Pramuka Garuda pada
Gugus Depan ….. Kwartir Ranting ....Tahun ….. selama 30
(tiga puluh) hari terhitung tanggal ditetapkan.
2
Ditetapkan di ……..
pada tanggal .............. 20..
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA …..
KETUA,
……………………………….
NTA.
Tembusan :
1. Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi di Jambi
2. Ka. Mabicab Gerakan Pramuka ….. di ....
3. Ka. Kwartir Ranting Gerakan Pramuka ...
4. Ka. Mabigus ...........
5. Yang bersangkutan
6. Pertinggal
3
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA ……
NOMOR TAHUN 20..
TANGGAL ....................
TENTANG
TIM PENILAI CALON PRAMUKA GARUDA
PADA GUGUS DEPAN ….KWARTIR RANTING…..
TAHUN 20...
……………………………..
NTA
KETERANGAN :
)* Khusus Pramuka Penegak / Pandega
4
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA ……
NOMOR TAHUN 20..
TANGGAL ....................
TENTANG
TIM PENILAI CALON PRAMUKA GARUDA
PADA GUGUS DEPAN ….KWARTIR RANTING…..
TAHUN 20...
……………………………..
NTA
5
GERAKAN PRAMUKA
KWARTIR CABANG ..................
KWARTIR RANTING ......
GUGUS DEPAN ………. ….
BERPANGKALAN PADA ………………..
Jl. ...................................................................................... Kode Pos ........ Telp. (......) ……
Nomor : /06..../................
Yang Terhormat,
Daftar Nama terlampir
di-
...............
Salam Pramuka
Berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka ......Nomor ..... tahun ....Tentang
Tim Penilai Calon Pramuka Garuda pada Gugus Depan .....Pangkalan.....Kwartir Ranting ....Tahun
...., bersama ini kami mengharapkan kehadiran Kakak pada :
Demikian kami sampaikan. Atas kehadiran kakak, kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui
Majelis Pembimbing Gugus Depan ......
Ketua, Ketua,
Tembusan Yth :
1. Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka ……………….
2. Ketua Kwartir Ranting .....
3. Pertinggal
RISALAH RAPAT
TIM PENILAI CALON PRAMUKA GARUDA
PADA GUGUS DEPAN .....PANGKALAN ....
KWARTIR RANTING ....
KWARTIR CABANG ....
HARI / TANGGAL :
PUKUL :
TEMPAT :
PIMPINAN RAPAT :
PESERTA RAPAT : 1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...
6. ...DST ...
......, ..................20....
PIMPINAN RAPAT NOTULIS,
....................................... ...........................
LAMPIRAN :
DAFTAR HADIR RAPAT
SURAT KETERANGAN
HASIL PENILAIAN CALON PRAMUKA GARUDA
Pada Gugus Depan .... Pangkalan ....
Nama : …..
Jabatan / Tugas : …..
Materi Uji : ......
Nama ; ….
Tempat & Tgl Lahir : ….
Golongan Pesdik : .....
Pangkalan / Satuan : …………………….
Bahwa yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan uji materi ....... dengan hasil penilaian :
1. .....
2. .....
3. dst.....
.........., ......................20....
Mengetahui
Ketua Tim Penilai, Penilai,
……… ..............................
NTA. NTA ...
CATATAN :
REKAPITULASI PENILAIAN TERLAMPIR
Kiri-kisi
LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN
SYARAT PRAMUKA PENGGALANG GARUDA
GUDEP 01.019 – 01.20 Pangkalan SMP N 1 Kota Jambi
Tahun 2018
1. Cover
2. Surat Pengantar Laporan yang berisikan :
a. Laporan Pelaksanaan
b. Mohon Di Kukuhkan dalam Surat Keputusan Ka.Kwarcab Kota Jambi
3. Berita Acara Rekapitulasi Penilaian Calon Pramuka Penggalang Garuda,
berisikan :
a. Calon Pramuka Penggalang Garuda yang memenuhi Syarat
b. Calon Pramuka Penggalang Garuda yang tidak memenuhi syarat
c. Mengusulkan kepada Ketua Kwartir Cabang Kota Jambi untuk berkenan
mengukuhkan hasil penilaian dalam sebuah surat Keputusan
d. Ditandatangai oleh semua Tim Penguji
4. Rekapitulasi Hasil Penilaian calon peserta, yang berisikan :
a. Calon Pramuka Penggalang Garuda yang memenuhi Syarat
b. Calon Pramuka Penggalang Garuda yang tidak memenuhi syarat
5. Administrasi tiap Calon Pramuka Garuda yang berisikan
SERTIFIKAT
TANDA KECAKAPAN PRAMUKA GARUDA
NOMOR : …..TAHUN 2018
Nama : ……
Tempat & tgl Lahir : …….
Golongan : Siaga / Penggalang/ Penegak / Pandega )*
Gugus Depan : …..
Berpangkalan pada : …..
Kwartir Ranting : …..
Yang telah berhasil dengan baik memenuhi persyaratan Pramuka Garuda sesuai dengan
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 038 Tahun 2017 Tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Pramuka Garuda dan Surat Keputusan Kwartir Daerah Jambi Nomor …..
Tahun 2018 tentang Panduan Pencapaian Pramuka Garuda SIMPATIK, yang diselenggarakan
oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka …….
Dengan penganugerahan tersebut agar yang bersangkutan melaksanakan Satya dan darma
Pramuka kepada masyarakat, bangsa dan Negara secara terus – menerus.
………………………………
NTA.