Anda di halaman 1dari 5

Aku dan Masa Depanku

Saya terlahir dari keluarga yang sederhana. Dari sebuah kesederhanaan tersebut saya banyak belajar
tentang bagaimana arti dari kehidupan sendiri. Ada kalanya kita akan berada di atas dan ada kalanya kita
juga akan terjatuh. Kita tidak akan selamanya berada di atas, dan sadarilah kita tidak akan pernah bisa
maju tanpa bantuan orang lain karena kita dilahirkan sebagai saudara.

Selain itu, kita juga harus belajar menerima sebuah kegagalan karena sebuah kegagalan itu pasti
akan menjadi sebuah kesuksesan apabila kita mau belajar dari kegagalan tersebut

Dengan begitu saya akan berusaha untuk maju demi masa depan saya nanti, namun yang paling
terpenting untuk saya pribadi dengan bagaimana pun saya harus membahagiakan kedua orang tua saya
karena beliau telah banyak berkorban demi saya sehingga saya bisa sekolah seperti sekarang. Tanpa
mereka saya tidak akan bisa seperti sekarang ini, maka tujuan utama saya adalah membahagiakan kedua
orang tua.

Sejak kecil kita semua pasti sering ditanyai mau jadi apa kalau sudah besar nanti, ingin bekerja apa
setelah besar nanti dan ditanyai apa cita-cita kamu kalau sudah besar nanti. Kalimat-kalimat tadi pasti
sering kita dengar saat kita masih di sekolah Taman kanak-kanak (TK). Saat kecil kebanyakan anak yang
ditanya seperti itu pasti jawabnya dokter, guru, tentara atau polisi. Hal tersebut sebenarnya karena
anak-anak tersebut tidak tau apa yang dimaksud dengan cita-cita. Berbeda dari yang lain, saat aku di TK
dan ditanya hal tadi saya tidak menjawab apa yang kebanyakan anak-anak jawab, dulu saya menjawab
ingin menjadi polisi, tentu saya menjawab seperti itu juga karena saya belum mengerti tentang cita-cita,
dan pada akhirnya setelah saya tau arti tentang sebuah cita-cita maka akupun berfikir realistis tentang
cita-citaku di masa depan.

Setiap Manusia memiliki keyakinan dan kemampuan untuk melaksanakan cita-cita nya yang sudah dia
rencanakan sejak jauh hari. Cita-cita orang berkembang seiring kebutuhan dan realitas yang
dihadapinya. Dia sadar bahwa dengan ketekunannya dalam tujuan itu dapat berbuah cita-cita yang
diinginkannya. Tidak perduli seberapa besar atau kecilnya mimpi atau cita-cita kita, semuanya
ditentukan oleh faktor kuatnya keinginan. Manusia hidup di dunia ini haruslah mempunyai tujuan dan
cita-cita hidup. Manusia yang tidak memiliki itu semua akan bingung menjalani hidupnya.
Cita-cita sendiri bagi saya mempunyai arti suatu impian dan harapan seseorang akan masa
depannya, Cita-cita sendiri mempunyai arti yang berbeda bagi setiap orang, banyak yang beranggapan
cita-cita adalah sebuah mimpi yang sangat sulit diraih, sebetulnya hal tersebut tidak keseluruhan benar,
karena sebuah cita-cita pasti bisa diraih apabila kita berusaha dengan bersungguh-sungguh agar cita-cita
tersebut tercapai. Jika ada yang menganggap cita-cita hanya mimpi belaka pastilah ada juga orang yang
menganggapnya sebagai tujuan hidupnya, maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar
semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini
sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita
sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk
melangkah maju. Tapi, kita pasti setuju bahwa menggapai cita-cita di masa depan yang didamba-
dambakan, tidak semudah menjetikkan kaki. Banyak rintangan yang harus dilewati.

Bagai mana dengan cita-cita kita? Apakah kita sudah berusaha mengejar agar bisa mencapai apa
yang kita cita-citakan? Apakah yang kita lakukan sekarang sudah bisa dikatakan sebuah usaha dalam
mengejar cita-cita? Jawaban dari pertanyaan pertanyaan tersebut tergantung individu dan cita-cita
individu tersebut. Sebagai contoh saya yang dulu watu kecil sangat ingn menjadi seorang polisi, jawaban
dari semua pertanyaan tadi semua adalah “TIDAK”, tapi apakah itu berarti saya akan gagal dimasa
depan? Jawaban pertanyaan ini juaga sama yaitu “TIDAK”.

Orang yang tidak dapat meraih cita-cita di masa kecilnya bukan berarti akan gagal dimasa depan,
akan ada jalan lain dan pasti ada kesempatan lain untuk membuat masa depan kita menjadi apa yang
kita inginkan, jadi jangan mudah berputus asa karena seiring berjalanan waktu apa yang kita cita-citakan
dimasa lalu sering berubah saat kita sudah bertambah usia, bahkan kita sering bingung akan jadi apa kita
dimasa depan nanti? Pertanyaan berganti, maka tujuan/ cita-cita pun berubah, pertanyaan ingin jadi apa
dimasa depan nanti, biasanya timbul saat kita mulai sekolah ditingkat sekolah menengah atau sekarang
ini, saat itulah kita sadar bahwa cita-cita tidak mungkin diraih tanpa adanya usaha keras untuk
mencapainya, pada tahap ini cita-cita bisa sangat memotivasi akan tetapi pada tahap ini pula kita sudah
berfikir realistis, dan kita akan mulai tau dengan kemampuan kita sehingga kita bisa mengira-ngira
apakah yang kita cita-citakan cocok dengan kemampuan kita.

Semakin bertambahnya usia, dan semakin tinggi jenjang pendidikan yang kita tempuh maka
semakin dewasa juga pola pikir kita, arti cita-cita dan masa depan sudah berbeda dengan apa yang kita
pahami dulu, sekarang cita-cita adalah sebuah masa depan yang akan kita raih tidak harus dokter, guru,
polisi, tentara maupun astronot. Cita-cita kita sekarang pastilah tujuan hidup kita nantinya, akan
menjadi seperti apa kita setelah apa yang kita lakukan saat ini, meski terdengar berbeda, namun, untuk
mencapai masa depan, kita tetap saja membutuhkan usaha, motivasi, serta faktor material dan finansial
yang mendukung.

Masa depan kita adalah tujuan hidup kita sekarang, bukan lagi hanya sebuah angan-angan atau
sebuah mimpi saja, akan tetapi adalah sebuah tujuan nyata yang akan kita raih. Memiliki masa depan
yang cerah pasti menjadi tujuan hidup semua orang. Sukses dalam pendidikan, karier, dan memiliki
keluarga yang bahagia merupakan definisi sebagian besar orang tentang masa depan yang cerah.

Tujuan nyata yang dimaksud di atas adalah sebuah hasil dari yang kita lakukan sekarang bukan
apa yang kita mimpikan sekarang, karena apa yang kita inginkan belum tentu terjadi sesuai dengan
keinginan kita, masa depan kita adalah kita sendiri yang menentukan tidak ada campur tangan orang
lain. Tujuan nyata yang akan kita peroleh juga tidak akan dibagi dengan orang lain, seperti diibaratkan
apa yang kita tanam, maka kita juga yang harus menanamnya, dan dari usaha merawat tanaman
tersebut maka kita akan bisa menikmati buahnya. Itulah sebuah masa depan, apa yang kita angan-
angankan (tanam) sejak dulu jika kita salah melakukan usaha (merawat tanaman) maka kita tidak bisa
menikmati masa depan (Buah) tersebut. Hari ini adalah saat kita menanam benih, dan masa depan
adalah waktu untuk memanen. Karena itu, siapapun yang ingin tahu masa depannya, maka lihatlah apa
yang dilakukannya sekarang. Banyak yang bilang kalau hidup itu merupakan pilihan, tetapi kalau
memang ada pilihan berarti kita bisa memilih yang terbaik, jadi berikanlah hidup anda sebaik-baiknya.

Sekarang bagaimana sih masa depan kita? Tak ada seorangpun yang tau tentang masa depannya
sendiri, sehebat-hebatnya orang tersebut, pasti tidak akan tau masa depannya sendiri. Karena bisa
dibilang masa depan adalah sebuah misteri, misteri yang dimaksud disini adalah sesuatu yang belum
jelas kepastiannya dan belum tentu terjadinya. Jika semua orang mengetahui akan masa depannya maka
hidup ini pasti kosong, tak ada perjuangan untuk merainya, jadi biarlah masa depan tetap menjadi
misteri dan tetap menjadi sesuatu yang kita perjuangkan untuk meraihnya.

Banyak orang berpendapat bahwa masa depan adalah masa yang akan kita raih tanpa melihat
juga apa yang kita lakukan dimasa lalu, sebenarnya masa depan adalah resiko dari apa yang kita lakukan
sekarang, resiko tersebut bisa sesuai keiinginan bisa juga tidak sesuai keiinginan, akan tetapi walaupun
resiko tersebut tidak sesuai dengan keinginan kita, resiko tersebut sudah pastilah konsekuensi dari ap
yang kita lakukan sekarang, sebagai contoh kita punya pilihan untuk menjadi rajin dan menjadi pemalas,
apabila kita menjadi seorang yang rajin sudah pasti kita akan mendapat sesuatu ganjaran yang pantas
dengan apa yang kita lakukan, akan tetapi jika kita memilih menjadi pemalas maka kita akan mendapat
pula hasil yang sepadan dengan yang kita lakukan.
“Masa depan Kita, karir Kita, serta kehidupan Kiat adalah yang Kita kerjakan hari ini.”

maksud dari nasehat ini adalah bahwa masa depan kita adalah potensi yang kita miliki saat ini,jadi
misalnya sekarang kita punya potensi satu langkah lebih besar dari orang lain, maka itulah masa depan
kita. Dengan bahasa yang lebih sederhana dapat saya artikan bahwa masa depan itu adalah kelanjutan,
indikasi atau dampak dari masa sekarang.

Kita gelisah dengan sekolah dan yang kita pelajari disaat ini, kita gelisah dengan segala rencana
kehidupan kita. Padahal, yang kita kerjakan sekarang adalah bagian dari karir kita. Padahal, anak-anak
kita bersekolah sekarang adalah bagian dari proses pendidikan mereka dan hidup yang kita jalani adalah
bagian dari rangkaian kehidupan kita ke masa yang akan datang. Tanpa mengecilkan arti masa depan
dan sesuatu yang lebih baik, ada baiknya apabila kita fokus dengan apa yang ada di depan mata, apa
yang kita kerjakan sekarang, karena hal ini akan terpengaruh terhadap masa depan kita.

Dari paparan yang panjang di atas disimpulkan bahwa cita-cita dan masa depan yang akan kita
raih saling bertautan, saling mendukung dan saling memberikan andil dalam pencapaian tujuan hidup
kita, cita-cita bisa berperan sebagai penyemangat karena semua tujuan hidup berawal dari angan-angan
dan mimpi yang harus kita wujudkan, walaupun mimpi itu sangat sulit untuk diraih jadikanlah mimpi
tersebut menjadi acuan sehingga kita tidak bingung dalam menentukan tujuan hidup. Janganlah
berhenti bermimpi, jangan biarkan cita-citamu hancur, tetaplah gantung cita-citamu setinggi angkasa.
Sedangkan masa depan kita adalah masa sekarang, seperti yang dijelaskan diatas juga bahwa masa
depan kita adalah kelanjutan dari apa yang kita lakukan di masa sekarang, jangan sia-siakan waktu.
Sekarang atau masa depanmu akan tersia-siakan. Jangan pernah berfikir masa depan akan mengikuti
arus hidupkita, karena bukan masa depan yang akan membawa kita tapi kitalah yang membawa masa
depan tersebut.

Assalamualaikum wr.wb, Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang sebuah harapan untuk
meraih masa depan. Jika berbicara tentang masa depan dalam hal rencana karier yang ingin saya
kembangkan, maka semuanya akan dimulai dari semenjak saya lahir hingga saat sekarang ini. Sebagai
seorang mahasiswa dengan jurusan Teknik Informatika, saya mengalami perubahan seiring dengan
berjalanya waktu, bertambahnya pengetahuan dan perubahan cara saya dalam menilai segala hal yang
terjadi di sekeliling saya. Saya mulai berfikir tentang sebuah rencana masa depan. Pada waktu
pertamakali saya mulai mendapatkan pengetahuan dari orangtua saya, yaitu pada saat saya masih
kanak-kanak. Pada masa tersebut saya bercita-cita ingin menjadi seorang dokter, karena saya
berpendapat bahwa dokter bisa membantu orang yang sedang sakit dan saya berpendapat bahwa
membantu sesama itu hal yang sangat mulia apalagi membuka praktik dokter didaerah-daerah yang
kurang mampu atau yang sangat membutuhkan pengobatan. Kemudian ketika saya beranjak ke jenjang
pendidikan formal yaitu TK dan kemudian SD, saya mulai mendapat pengetahuan-pengetahuan baru
yang mengubah pola berfikir saya. Cerita-cerita baru berkaitan sejarah keluarga dan saudara-saudara.
Cerita tentang sejarah dan silsilah keluarga, baik itu yang berasal dari orangtua maupun kakek-nenek
saya adalah yang paling berperan dalam merubah sudut pandang saya tentang cita-cita pada rentang
waktu TK hingga SD. Kemudian beranjak ke masa remaja dari SMP hingga SMA, disitu saya lebih tau dan
lebih menganal lingkungan, pergaulan, dan berorganisasi dengan sesame lingkungan. Lanjut hingga saat
ini saya merajak dewasa meneruskan kuliah di Universitas Gunadarma dengan jurusan Teknik
Informatika. Kenapa saya memilih jurusan ini karena saya menyukai dengan yang namanya komputer,
jaringan komputer, DLL. Kalau kita membahas tentang sebuah harapan, banyak harapan yang belum
saya capai hingga saat ini, jika dilihat dari usaha dan perjuangan mungkin saya bisa dilihat seperti sebutir
buah jagung dan belum ada apa-apanya dibandingkan abah. Abah seorang keturunan al-habib dan
hingga saat ini menjadi habib yang banyak disegani orang lain maupun para ustadz dan habib lainnya.
Karena kata abah kunci kesuksesan itu cuma satu yaitu jangan pernah menyerah, selalu berdoa, dan
selalu berikhtiar dijalan allah swt. Saya dulu mempunyai satu harapan dan mugkin ini disebutnya
harapan kosong, kenapa dibilang harapan kosong karena usaha dari saya tidak banyak dan mungkin bisa
dibilang hanya berharap tanpa ada usahanya. Saya dulu berharap ingin menjadi seorang ustadz dengan
kuliah di fakultas agama karena saya ingin meneruskan abah saya sebagai ustadz. Tetapi abah saya ingin
anaknya tidak saya dengannya melainkan anaknya harus lebih bisa pintar pengetauan komputer, bukan
berarti tidak boleh pintar agama loh. Walau saya tidak menjadi ustadz dengan kuliah difakultas agama,
saya harus menjadi ustadz dan sebagai imam untuk keluarga dimas depan nanti. Sekarang harus
menatap masa depan dengan berkarier dan tidak boleh menyesali yang sudah-sudah karena yang lalu
biarlah berlalu. Sebuah masa depan tidak bisa dengan hanya menghayal atau mengharap-harapkan yang
tidak pasti kita dapatkan. Saya selalu berdoa supaya lulus kuliah dengan cepat tanpa ada hambatan
apapun, kemudian mencari pekerjaan selayaknya seorang sarjana S1. Terutama adalah mecari
pengalaman pekerjaan dan mengasah skill kita yang selama 4 tahun di kuliah. Jika belum mendapatkan
pekerjaan setekah lulus kuliah jangan mengeluh karena allah swt tidak suka melihat hambanya yang
suka mengeluh. Jika kita sudah berusaha dan bertawakal, jangan lupa kita berdoa dan berserah diri
kepada allah karena kita sudah berjuang dan berusaha. Masa depan bukan hanya untuk mencari karier
tetapi masa depan juga membentuk keluarga yang sakinah, mawadah, dan warohmah. Karena saya
seorang laki-laki, jadi harus tau bagaimana cara menjadi imam bagi istri dan anak-anak kelak nanti.
Mungkin kutipan saya cukup sekian, Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa
Anta astaghfiruka wa-atuubu ilaik. Assalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai