4
F, 4
5 8
4
2 C, 4
4 H,4
B,4 4
4
E,5
E,5
6 4
4
G,3 7
4
Kegiatan Durasi ES EF LS LF TF FF
I J Nama
1 3 A 3 0 3 5 8 5 0
2 4 B 4 0 4 0 4 0 0
4 5 C 4 4 8 4 12 4 0
3 5 D 4 3 8 8 12 5 1
4 6 E 5 4 9 4 9 0 0
5 8 F 4 8 16 12 16 4 4
6 7 G 3 9 12 9 12 0 0
6 8 H 4 9 16 9 16 3 3
7 8 I 4 12 16 12 16 0 0
5.
Dibayarkan
Progress (%) (%) Jumlah (Rp)
25 20 155,000,000
50 45 348,000,000
70 65 503,000,000
85 80 620,000,000
100 95 736,000,000
5 38,750,000
775,000,000
Rencana Cashflow Proyek Rumah Tinggal (Dalam Satuan Ribuan)
Uraian Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
%Progres 5 12 21 32 41 55 64 77 86 94 98 100
Penerimaan
Uang muka 77,500
(UM)
Pembayaran 155,000 348,000 503,750 620,000 736,000
Pinjaman Bank 62,000
Pengeluaran
Biaya 43,750 50,200 65,000 70,150 60,000 80,000 60,000 80,000 70,000 55,000 50,000 25,000
Konstruksi
Bunga bank
Pengembalian 15,500 62,000
UM
Pengembalian 62,000
bank
Provisi 620
Sub Total 43,750 50,820 65,000 70,150 60,000 80,000 60,000 80,000 75,500 179,000 50,000 25,000
Saldo Awal 25,000 68,750 119,570 54,570 124,720 64,720 144,720 84,720 164,720 240,220 61,000 11,000
Saldo Akhir 68,750 119,570 54,570 124,720 64,720 144,720 84,720 164,720 240,220 61,000 11,000 36,000
6. Dalam dunia konstruksi, perjanjian antara pihak ownerdengan pihak kontraktor diikat
dalam sebuah kontrak kerja. Pengaturan hukum kontrak kerja proyek konstruksi diatur oleh
pihak-pihak yang terlibat dan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku (KUHP pasal 1601b). Kontrak proyek konstruksi ini berupa dokumen tertulis
dan wajib menjelaskan tentang kesepakatan keselamatan umum dan tertib bangunan karena
sebuah proyek konstruksi merupakan pekerjaan yang mengandung resiko tinggi. Biasanya
yang lebih aman dan menguntungkan memakai jenis Kontrak biaya menyeluruh (Lump sum
contract)
Dalam kontrak ini menyatakan bahwa kontraktor akan melaksanakan proyek sesuai
dengan rancangan biaya tertentu. Apabila terjadi perubahan dalam kontrak, perlu
dilakukan negosiasi antara pemilik dan kontraktor untuk menetapkan besarnya
pembayaran (baik tambah maupun kurang) yang akan diberikan kepada kontraktor
terhadap perubahan tersebut. Kontrak jenis ini hanya bisa diterapkan apabila ada
perencanaan yang telah benar-benar selesai, dimana kontraktor sudah dapat melakukan
estimasi kuantitas secara akurat. Biasanya pemilik proyek dengan jumlah anggaran yang
terbatas akan memilih jenis kontrak ini karena merupakan satu-satunya jenis kontrak yang
memberi nilai pasti terhadap biaya yang akan dikeluarkan.
7. - Unbalance Bid
Merupakan metode tidak seimbang (unbalanced bid) adalah metode yang dipakai
kontraktor dalam penawaran harga satuan tanpa mengubah harga keseluruhan.
- Technical Submittals
Adalah gambar toko, data material, sampel, dan data produk. Kiriman diperlukan
terutama untuk arsitek dan insinyur untuk memverifikasi bahwa produk yang benar
akan dipasang pada proyek.
- Unbalance Bid
Untuk mengatasinya pada awal proyek kontraktor meminta dp berapa persen dari proyek
untuk jaminan, dan apa bila owner tiba tiba menghentikan proyek , kontraktor akan
mengambil atau tidak mengembalikan dp awal tadi .
8. Merencanakan Material
Setelah Kontrak di tandatangani kontraktor akan melakukan perencanaan operasi
kontruksinya.
Salah satunya adalah penetapan kebutuhan material untuk pelaksanaan kontruksi.
Berdasarkan BOQ, gambar dan spesifikasi, selanjutnya ditetapkan MRP (Material
Reicutment Plan) atau BOM (Bill Of Material), yaitu : jenis material, spesifikasi,
Kuantitas, Waktu yang di butuhkan.
Just In Time atau sering disingkat dengan JIT adalah suatu sistem produksi yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada waktunya sesuai dengan
jumlah yang dikehendakinya.Tujuan sistem produksi Just In Time (JIT) adalah untuk
menghindari terjadinya kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi (overproduction),
persediaan yang berlebihan (excess Inventory) dan juga pemborosan dalam waktu
penungguan (waiting).