Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PROYEK - MODUL DARING

Ir. ASEP TOTO KARTAMAN, MEng


PROGRAM EVALUATION & astoka@unpas.ac.id
WA : 082126376736
REVIEW TECHNIQUE (PERT) TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM EVALUATION & REVIEW TECHNIQUE (PERT)

•Pada tahun 1957, Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) merencanakan
sebuah proyek Polaris, yaitu proyek pembuatan peluru kendali yang dapat
ditembakkan dari kapal selam ke darat atau ke udara. Berdasarkan rencana
semula proyek ini akan selesai dalam 5 tahun, mamun kemudian rencana
tersebut berhasil diperbaiki menjadi hanya 3 tahun. Metoda yang digunakan
kini dikenal dengan PERT.
•PERT biasa digunakan untuk menjadwalkan proyek yang belum pernah
dilakukan sehingga durasi aktivitas (pekerjaan) sangat probabilistik. Biasanya
berupa proyek-proyek penelitian dan pengembangan (R&D)
PROGRAM EVALUATION & REVIEW TECHNIQUE (PERT)

Target Penyelesaian Proyek

Pada penyelenggaraan proyek sering dijumpai sejumlah tonggak kemajuan (milestone) dengan masing-
masing target jadwal atau tanggal penyelesaian yang telah ditentukan.

Pemilik atau pimpinan proyek perlu melakukan suatu analisis untuk mengetahui chance/peluang/
kepastian tercapainya target yang diinginkan.

Peluang selesainya proyek dapat dihitung dari Tabel Normal, P(Z), dengan :

D−T D = Target waktu penyelesaian yang diinginkan

Z=
T = Waktu penyelesaian yang diperkirakan
(berdasarkan jadwal)

S S = Deviasi standar proyek (akar kuadrat dari


jumlah varians aktivitas-aktivitas pada
suatu lintasan kritis).
o + 4.m + p
t=
6
Slack = LS − ES = LF − EF

⎛ o − p⎞
2

σ =⎜
2
⎝ 6 ⎟⎠

σ= σ 2

EF = ES + t LS = LF − t

2 E 6 K
5 6.8 7 22.3 25.6 8.2
D
A I
5 3
1 4 H 5 9.5
B 8
0 0 4.2 8 9.8 3 12.8 12.8 33.8 33.8
J
C F
7.8 5 11
3 G 7 L
7.8 7.8 4.5 23.8 23.8 10
Tabel Perhitungan PERT
No of Activity Optimistic Most Likely Pesimistic Expected Standar
Predecessor ES EF LS LF SLACK Variansi
Activity Name Time (o) Time (m) Time (p) Duration (t) Deviasi
1 A 3 5 7 - 5 0 5 1,8 6,8 1,8
2 B 4 4 5 - 4,2 0 4,2 5,6 9,8 5,6
3 C 5 8 10 - 7,8 0 7,8 -0,0 7,8 -0,0 0,69 0,83
4 D 2 3 4 A 3 5 8 6,8 9,8 1,8
5 E 5 7 9 A 7 5 12 18,6 25,6 13,6
6 F 4 5 6 C 5 7,8 12,8 7,8 12,8 0,0 0,11 0,33
7 G 3 4 8 C 4,5 7,8 12,3 19,3 23,8 11,5
8 H 3 3 3 B,D 3 8 11 9,8 12,8 1,8
9 I 9 9 12 F,H 9,5 12,8 22,3 16,1 25,6 3,3
10 J 10 11 12 F,H 11 12,8 23,8 12,8 23,8 0,0 0,11 0,33
11 K 6 8 11 E,I 8,2 22,3 30,5 25,6 33,8 3,3
12 L 8 10 12 G,J 10 23,8 33,8 23,8 33,8 0,0 0,44 0,67
Konsep Probabilitas Dalam CPM/PERT (1)
1 A 2

tA = 5

dianggap tetap
dianggap tetap

volume volumeA
Durasi(t) = Durasi(t A ) = deterministik
produktivitas produktivitas

dianggap tetap dianggap tetap


Konsep Probabilitas Dalam CPM/PERT (2)
1. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan bahwa tA tidak bersifat deterministik, misalnya ketidakpastian :
• cuaca
• pasokan material dan tenaga kerja
• peralatan rusak
• produktivitas bervariasi
• dll

2. Sering ditanyakan kapan proyek selesai, karena ada aktivitas lain yang menunggu, pemakaian oleh user, dll

3. Dalam hal ini, lebih tepat memandang tA sebagai bilangan random, bukan bilangan deterministrik

4. Random variable merupakan besaran yang tidak dapat dipastikan, namun setiap besarannya dapat dikaitkan dengan
probabilitas kejadiannya.


Konsep Probabilitas Dalam CPM/PERT (3)
5. Misalnya:
• terdapat kemungkinan 50% bahwa proyek dapat diselesaikan dalam waktu dA = 10 hari;
• terdapat kemungkinan 80% bahwa proyek dapat diselesaikan dalam waktu dA = 14 hari;
• dstnya.

6. Suatu random variabel terdistribusi menurut Probability Density Function (PDF) atau Fungsi Kepadatan Distribusi tertentu.

7. Setiap PDF mempunyai paramater tertentu.

8. PDF yang paling sering dipakai dalam analisis PERT adalah:

a. PDF Normal Parameter: µ = mean dan σ =standar deviasi


b. PDF Beta Parameter: o=optimistic time; m=most likely time dan p=pesimistic time

c. Sangat sulit untuk menetapkan: o, m, p; kegiatan mengikuti kurva Beta hanya merupakan pendekatan (tidak selamanya
tepat), hanya dapat dilakukan jika banyak pengalaman.
Fungsi Kepadatan Distribusi(1)
1. PDF Normal, paramater : µ x = mean dan σ x =standar deviasi

N ( µ x ,σ x ) ∑ xi σx 2
=
∑ (x − x ) i
2

µx = n −1
n
Median (te) : P(t<te)=50%

te = µ x σt = σx
e
2 2

µ x = te
Fungsi Kepadatan Distribusi(2)
2. PDF Beta, paramater :
o=optimistic time, m=most likely time, p=pestimistic time

Median (te) : P(t<te)=50%


o = hanya
o + 4.m + p
1%
te =
kejadian
lebih
6 2
⎛ p − o⎞
cepat σt 2
=⎜ ⎟
1% 1% e
⎝ 6 ⎠

o m p p = hanya 1% kejadian lebih lambat


Central Limit Theorem
1 A 2 B 3 C 4 D 5

o =4 o =3 o =2 o =4
m=6 m=8 m=4 m=5
p =8 p =9 p =7 p =6
te =6 te =7,33 te =4,16 te =5
σt 2 = 4 / 9 σt 2 =1 σ t 2 = 25 / 36 σ t 2 = 1/ 9
e e e e

Te=teA+teB+teC+teD=6+7,33+4,16+5=22,5
Catatan:
σt = σt
2 2
+σt 2
+σt 2
+σt 2
= 2,25 Asumsi kegiatan A,B,C, dan D adalah bebas statistik
e eA eB eC eD Dengan diketahunya tE dan standar deviasi tE yang
berdistribusi normal, maka dapat dihitung seluruh
σ t = 1,5 dan mengikuti distribusi normal probabilitas melalui tabel distribusi normal standar
e
Perhitungan Probabilitas Penyelesaian Proyek (1)
1. Jika berdasarkan perhitungan terdahulu dikatakan suatu proyek berdurasi Te mengikuti distribusi
(PDF) normal dengan:

µT = 22,5 σ T = 1,5 N ( µT ,σ T ) = N (22,5;1,5)


e e
e e

2. Maka dapat dihitung probabilitas proyek dapat diselesaikan:


• untuk suatu hari tertentu, misalnya 20 hari atau 24 hari; 


• probabilitas proyek dapat diselesaikan dalam 22,5 hari adalah 50%, karena mengikuti Distribusi
Normal. 



Perhitungan Probabilitas Penyelesaian Proyek (2)
3. Atau, dapat pula dihitung:
• ’jumlah hari yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek’ jika probabilitas
keberhasillan penyelesaiannya ditetapkan misalnya 90%, 95%, dstnya.

4. Dengan cara yang sama, probabilitas penyelesaian setiap event dapat


dihitung:
• misalnya diminta untuk menghitung probabilitas selesainya kejadian atau
event-event tertentu dalam network.

6.
Perhitungan Probabilitas Penyelesaian Proyek (3)
Transformasi Distribusi Normal menjadi Distribusi Normal Standar
2
1 ⎛ x− µ x ⎞
− ⎜
1 2⎝ σ x ⎠ ⎟
N ( µT ,σ T ) f (x) = exp
e e
σ x 2n
1 2
1 − Z
N (0,1) f (Z ) = exp 2

σ x 2n

Transformasi Variabel
N ( µT ,σ T ) N (0,1)
e e
x − µx
Z=
2.
σx
Perhitungan Probabilitas Penyelesaian Proyek (3)
N (22,5;1,5)
5. Misalnya berapa probabilitas proyek dapat
diselesaikan dalam 24 hari atau P (x < 24):
• Hitung :
x − µ x 24 − 22,5
Z= = =1 0,8413
σx 1,5
• Dari tabel Normal Standar dapat dibaca
P(Z<1)=0,8413
• Jadi probabilitas proyek dapat
diselesaikan dalam waktu 24 hari adalah µ x = 22,5 24
84,13%
Perhitungan Probabilitas Penyelesaian Proyek (4)
6. Berapa waktu yang harus disediakan agar N (22,5;1,5)
probabilitas penyelesaian proyek adalah 95%:
• P(Z<Zx)=0,95
• Dari tabel Normal Standar dapat dibaca
P(Z<Zx)=0,95 adalah Z=1,64 0,95
• Hitung :

x − µ x x − 22,5
Z= = = 1,64 x = 24,96
σx 1,5
µ x = 22,5 x=24,96
• Jadi waktu yang harus disediakan adalah 24,96
hari
Latihan
1. Dari permasalahan PERT
sebelumnya hitung berapa
probabilitas proyek dapat
diselesaikan dalam waktu 35 hari
dan 40 hari

2. Berapa waktu yang harus


disediakan agar probabilitas
penyelesaian proyek adalah 95%
dan 100%
3.
Tugas Perorangan (Dikumpulkan Minggu Depan)
Kode Ak(vitas Op(mis(c Time (o) Most Likely Time (m) Pessimis(c Time (p) Predecessor
A 6 1+X 1+X -
B 1 4 7 -
C 2 5 8 A
D 1 2 3 A
E 3 12 21 C
F 5 7 9 B,D
G 3 4 5 E,F
H 1 5 9 E,F

Jika X = digit terakhir NPM Anda dan D=T+X,


a. berapa (ngkat keyakinan bahwa proyek tersebut dapat selesai dalam D hari?
b. berapa waktu yang harus disediakan agar probabilitas penyelesaian proyek adalah 95% dan 100% ?

Anda mungkin juga menyukai