Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KESEHATAN REPRODUKSI

KRISTINA RISMA
NIM: 02.2018.013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KURNIA JAYA PERSADA
PALOPO
2021
BAB I
PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG
Usia lanjut merupakan anugerah. Menjadi tua, dengan segenap
keterbatasannya, pasti akan dialami oleh seseorang apabila ia panjang
umur. Di Indonesia istilah untuk kelompok usia lanjut ini belum baku,
orang memiliki sebutan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan
istilah usia lanjut, ada pula lanjut usia atau jompo. Dengan padanan bahasa
inggris biasa disebut the aged, the olders, older adult,serta senior citizen.
Pada usia lanjut terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan yang
dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya
berbagai macam penyakit terutama penyakit degeneratif. Hal ini akan
menimbulkan masalah kesehatan, social, ekonomi, dan psikologis
(Depkes, 2008).
Masalah kesehatan utama pada usia lanjut merupakan gabungan
dari kelainan- kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua,
yaitu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap
penyakit (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa kelompok usia lanjut perlu mendapat perhatian khusus?
2. Mengapa kelompok usia lanjut masih perlu mendapatkan
pelayanan kesehatan reproduksi?
C. TUJUAN
1. Mengetahui alasan mengapa kelompok usia lanjut perlu mendapat
perhatian khusus
2. Mengetahui alasan mengapa kelompok usia lanjut masih perlu
mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN USIA LANJUT


Menurut Setyonegoro (1984), menggolongkan bahwa yang disebut usia
lanjut (geriatric age) adalah orang yang berusia lebih dari 65 tahun.
Selanjutnya terbagi kedalam usia 70-75 tahun (young old), 75-80 tahun
(old), dan lebih dari 80 tahun (very old).
Menurut Bab I pasal 1 ayat (2) Undang-undang No.13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan usia lanjut, lansia adalah seseorang yang sudah mencapai
usia 60 tahun keatas. Pada usia lanjut terjadi penurunan kondisi fisik atau
biologis, kondisi psikologis, serta perubahan kondisi sosial.

B. MENGAPA KELOMPOK USIA LANJUT PERLU MENDAPAT


PERHATIAN KHUSUS
Alasan lansia membutukan perhatian khusus dikarenakan masalah
pada lansia dimasukkan kedalam “Empat Besar” penderitaan geriatric,
yaitu mempunyai masalah yang kompleks, tidak ada pengobatan
sederhana, penurunan kemandirian dan membutuhkan bantuan orang lain
dalam perawatan (Isaac, 1981 dalam Watson 2003). Perhatian yang dapat
diberikan kepada lansia dapat berupa dukungan social khusunya keluarga
atau kerabat dekat. Gotlieb (1983 dalam Mundiharno, 2010) menyatakan
bahwa dukungan keluarga dapat merupakan informasi verbal maupun
nonverbal, saran, bantuan, atau tingkah laku yang diberikan oleh
orang=orang terdekat berupa kehadiran serta hal-hal yang dapat member
keuntungan emosional kepada penerimanya.
Perubahan yang terjadi pada usia lanjut :
a. Perubahan fisik
1. Jumlah sel lebih sedikit, ukuran lebih besar, mekanisme
perbaikan terganggu.
2. System persyarafan lambat dalam respon, mengecilnya
saraf panca indera, kurang sensitive terhadap sentuhan.
3. System pendengaran mengalami presbiskusis/ gangguan,
terjadi pengumpulan serumen.
4. Menurunnya daya penglihatan
5. Temperatur tubuh menurun secara fiiologis, tidak dapat
memproduksi panas yang banyak.
6. Menurunnya kekuatan otot pernafasan, menurunnya O2
pada arteri.
7. Terjadi penurunan selera makan dan rasa haus, mudah
terjadi konstipasi dan gangguan pencernaan lainnya.
8. Ginjal mengecil, aliran darah ke ginjal menurun, otot
kandung kemih menjadi menurun, vesikel urunaria susah
dikosongkan.
9. Produksi hormone menurun, menurunnya sekresi hormone
kelamin.
10. System integument, kulit mengerut, permukaan kulit kasar
dan bersisik, kulit kepala dan rambut menipis, pertumbuhan
kuku menjadi lambat, kuku menjadi keras dan seperti
bertanduk, kelenjar keringat berkurang.
11. Tulang kehilangan cairan dan makin rapuh, tubuh menjadi
lebih pendek, persendian membesar dan menjadi kaku.

b. Perubahan psikologi
1. Pengamatan, memerlukan waktu lebih lama untuk menyimak
keadaan.
2. Daya ingat, cenderung masih mengingat hal yang lama dari
pada hala yang baru
3. Berpikir dan argumentasi, terjadi penurunan dalam
pengambilan keputusan.
4. Belajar, memerlukan waktu lebih lama untuk dapat
mengintegrasikan jawaban, kurang mampu mempelajari hal-hal
baru.
5. Perubahan social, usia lanjut cenderung mengurangi bahkan
berhenti dari kegiatan social atau menarik diri dari kegiatan
sosialnya, keadaan ini mengakibatkan interaksi social usia
lanjut menurun, secara kualitas maupun kuantitas, yaitu :
kehilangan peran, kontak social dan berkurangnya komitmen
karena merasa sudah tidak mampu (Hurlock, 1990).
6. Perubahan spiritual, hubungan horizontal, antar pribadi
menyerasikan hubungan dengan dunia.
Berdasarkan uraian diatas, dari berbagai aspek yang mengalami
perubahan dari kelompok usia lanjut dapat kita ketahui bahwa banyak
penurunan baik secara fisik maupun psikologis yang berakibat pada
timbulnya berbagai macam masalah fisik dan psikisnya, sehingga dengan
segala perubahan tersebut kelompok usia lanjut perlu mendapatkan
perhatian khusus guna memenuhi kebutuhan dasarnya untuk tetap
hidup sehat.

C. MENGAPA KELOMPOK USIA LANJUT PERLU MENDAPAT


PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
Perubahan-perubahan yang umum terlihat pada masa usia lanjut
ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Baik pria maupun
wanita pada usia lanjut kan menyesuaikan diri, akan tetapi hasil yang
diperoleh dari penyesuaian tersebut cenderung menuju dan membawa
penyesuaian diri yang tidak baik terutama dikarenakan terjadinya
kemunduran fisik dan mental yang berlangsung secara bertahap. Pada saat
mengalami penurunan inilah biasanya terjadi kegelisahan, kegoncangan
bahkan bisa terjadi hal-hal yang sangat merugikan apabial tidak
dipersiapkan dan diantisipasi dengan baik dan benar.
Fase ini biasanya dikelompokkan dalam fase klimakterium,
menopause, senium, dan andropause.
1. Klimakterium, yaitu masa sebelum dan sesudah menopause seorang
wanita. Pada fase ini seorang wanita akan mengalami “keacauan” pola
menstruasi serta terjadi perubahan fisik dan psikologis.
2. Menopause, yaitu fase akhir dari masa reproduksi wanita yang terjadi
secara alamiah. Memasuki usia 45 tahun seorang wanita akan
mengalami penuaan indung telur, penurunan produksi hormone yang
menyebabkan berbagai perubahan fisik dan psikis.
3. Senium dialami oleh wanita berumur diatas 60 tahun dengan kondisi
mampu beradaptasi tanpa estrogen, mudah terjadi osteoporosis dan
gejala kemunduran IQ.
4. Andropause, merupakan istilah untuk laki-laki yang mengalami
penuaan.
Untuk mengatasi perubahan dan gejolak jiwa saat datangnya masa-masa
tersebut adalah dengan pengetahuan dan kesadaran tentang kehadiran
menopause maupun pengetahuan tentang KRL. Pada umumnya dengan
pengetahuan yang cukup tentang KRL maka secara dini dapat
diantisipasi secara benar, sehingga kelompok usia lanjut masih perlu
mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Secara biologi lanjut usia mengalami proses penuaan secara terus
menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu
semakin rentannya terhadap serangan penyakityang dapat
menyebabkan kematian.
Dengan semua perubahan yang dialami oleh kelompok usia lanjut dan
dampak negative yang dapat ditimbulkan dari perubahan tersebut maka
sudah sepantasnya kelompok usia lanjut memerlukan perhatian khusus
dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-harinya baik dari tenaga
medis, paramedic, maupun keluarga.

B. SARAN
Dalam pemberian perhatian khusus kepada kelompok usia lanjut
berikut dengan pelayanan kesehatan reproduksinya, diharapkan tenaga
kesehatan lebih sering memberikan penyuluhan terhadap kelompok
usia lanjut dan keluarganya tentang pentingnya memeriksakan
kesehatannya ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2006). Pedoman Kegiatan Perawat Kesehatan Masyarakat


Di Puskkesmas. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan
Depkes, Departemen Komunikasi Dan Informatika.
Adimulya, A. Respon Seksual Pria Usia Senja Dan Beberapa
Permasalahannya. Naskah Symposium Hubungan Suami Istri Pada
Usia Lanjut, Semarang 1986
Watson, R. 2003. Perawatan pada lansia. Jakarta: EGC
http://scholar.unand.ac.id/7754/2/BAB_1.PDF

Anda mungkin juga menyukai