Rizanizarli Jurnal 6110
Rizanizarli Jurnal 6110
acttStua 1006
or uElIYtiLEsAlANSENbKETAolTERNAslr,NA!
DRs. SAYID FADHIL. S.H,. M. HuD. -.
MELAI"IT sAl,IrR,N!T}IPLI)MTIX
S.H.,M.Hun.94 RUAN(I LrNoKLtp DAN PEBANAN HAxltr.t
MAHDI SYAIIB,ANDIR,
PEMDILAN TATA IISAM NEEAIiA DAIAT'
I\'EMERIXSADAN MEMIITIISSENGXETA
TATA
(ISAIIANECAJiA
ABSTN.ACT
Rule of Lau' term. is rcty fant.ous term. and i.t is usuaryr us?.d to state
sonEthi.ng uhi.ch is relased to lau, enlorcenrcnt,lc|ut suprcm.ac! or h.um.anrights
protpcti.on.In thc read mpanjig ruLe ol lau' conaenrs utith ntaasurcm.nl of goc'd
Ial( an.d. bad lan. Houeuer cause o/ the topi.. spoken i.n rule of lau' aone.ern.s
u'ith justi.ae, i.t sepms qui.te di:fftcult to n.ahe unipersal m.ean.ing on rule d Inu,
because the justiae i.tael.fis quite relatit'c O.ti^cfele justi.ce by a nation, but il i-s nol
felt justi.ce ty tlk oth.ers). Getiprall!, it aan be stot?{l th.ot ehforcenEnt of rulc of
Lau' in Indonesin ia mdrked lry aiistitg th.e Act of Judi.ci I affsixs, Crimi.nal
Proce.d.urc Act, etc, TlLe exiJ.tt tce ol sprreral acts stated above beaamz a good
nlom.entin implcm.enting laut an.<lhunan rights. In thi^saasethe interest?.d poi.ht
to he sarutiniae.di.s hob i.s inplem.entalion of the acts related b person.alhuman
rights. The /ocl sionrs tlrcLl gap in inplemcntin.g lak' and hum..n ghts in
Indonesi.a cnllcrs several fi.eld of stull\t such .Lslau,, poli.tia.s,ecanontics,prcss,
an.d so on. There fore, enforcckn.e l of laur dn.d ltum.an rights cannot be
bargai.n.ei onlnnre, ilwe n.erl, ae Aat,c to stud.! from the other .auntries x,herc
the i.tnplemenlati.onoflaut and hunlatt tights dre stri.dly i.mplemznted.
A. PENDAHULUAN
Seirnrg dengan meningkatnya tuntutan dari anggota maEyarakat daD
mardtnya aksi mahasiswa diberbagai kota di lDdonesiR, isu medgenai Hak A6a6i
Manuia (IIAM) pun merebak kepermukaan, khususnya dslaD kaitallya
dengan cara aparat keaEaflan Eenangani aksi itu dan adatrya sejumlah aktivis
yang hilaDg. Fenomena iui meughendaki adanya perhatian yang seriu6 dari
pemeriDtah urtuk DremperhAtikdn sesara suDgguh-Eurgguh isu hetrgetrai
IIAM. Apelagi pihak luar negeri sudab t€rsmat se Dg meng:kaitlan HAM
dengan politiknye, khr,r6us bFDtuan luar negernaya dengan maaaleh
p€rlinduDSf,n HAM di suatu negara.
") D@q Htkn Pidana&n Krininoto$ pada FakutrasHukun Uni@Ehassyieh KBia Dansetd'' -
t€ntslg hukum yang brik dan hukum yarg buruk ( Suaarjati Haitono, 1982:12).
Tettpi kar€na di 6iDi tit{ berbicara masalsh heatiilaa, maka tidak murgkin
mencapai suatu perur:ruEan t€nt3lg Ade oFlolr, yarig berlsku universsl, ksreaa
keadilanpud herupakad 6uatu peDgertian yaDg relatif (Hanoro, 1982:12-13).
Sesuatu yang dirasakan adil oleh 6e6uatu Dasyaiakat at{u bangsa, belus tedtu
dirasahar a<lil oleh masyarakat atau bangsa lainnya. Itu sebabnya lebih baik kita
merjaublan diri dari perdebntan 6akna adil s€cara getremlis. Bal ralr makna
adil Eecaran€tral pun tids-h mungkin diajukan secara memuaskar bagi aeturuh
kelompok masyaraltat.
Tidak hanya t€mpst atRu masvArakat yaDg meBbuat suatu i6ti.lah
mempunvni arti yaog b€rbedA,tetapijuga waktu. Menurut. FriedloAn, pengertian
Itulp of larr dimasa ra.tioDalGmeabad 18 berbeda dengan abad 19, dan berbeda
pula dengan pen8ertian Iirlp of lau, p^d^ mariAsekarang inr. ... A npanlnglul
defi.nititn of the rule Lau' nrust be based on tlp reoli.tizs of cnntemporary socipt!
... .(dalamHartono. 1982:13).
Tetapi, menurut SutrArjari Hlfloro s€rdiri, irlti dari 11,1/.of lat fthp basi.
|o/Lp) masih t€tap sarxra,yaitu bah*a lUe oflor| harus nenjamin apa yang oleh
masyarakai yane bersanekutar di},and:rngsebagaikeadi)an, khususnya keadilan
sosial (Hartono, 1982:14).Koadilan sosial meliputi berbagai bidang, antarn lAin
sosial, ekonomi, politik dan budat'a. Menurut IsDiAil Sunv, Gtils.h ftlli. ol inr
sebagaiyang didefrnisikar dan ditalsirkan oleh Inhr'n ional CanLnti"\sion ol'
,/ur,"s/, mencobAuntuk menokaDknn babwa kepaEtian hukum saja tidqk cukup
dan konsepsi yang lebih luas m€ng€nAi keadilan yaDg berbeds dari
ketentuan-ketentuan hukuE positip adalah t€rkandung dalan istilah li'll' o/'
/a|l,, bahkan sesungguhnya meneutukan aspek yRng lebih vital { Ismail Suny,
1982:137-138).
Konsep6i /l']/e ol l.auJyAt\g dikenal dan dianut di negara-negara A.aglo ,
SaxoD, mirip dengan koa6ep6i negArs di Eropa Kontinental. Dicey mengkriEta-
lisasikan konsepsillalc o/lou menjadi tiga uDaur (Per6ahi, 1989:18),yaitu :
1. Supremacy oflaw ;
2. Equality before the law. ,
3. Th€ contitution ba6edon iDdividual right.
salah satu ciri diekuiny. hek eaa8i kerenr ysl1g memege.DS,Eeeiliki kekuelee.!
tertiDagi adalah rekyet. PoLoL pilita! keeDpat, " Negere berdssar etas
kehrhanan YeDg Meha E6a Eenurut deser kemenusiaaD yalag arlil dan
beradab"- Ini neabuktikaa diakuiDya agaDa dall moral yang tibggi di maDa
harkat ddn martabat Eenuaie meDdepat t€mpat ya'tas layab duduk saD,
Endah berdiri Be.matingSi .
Selsin itu peEsl - pr6el yrnS terdapat dalaE Batang Tbbuh lrlrD 1946 juga
Eerupaka! jaDira! t€rhadap hak - baka aeasi, yalg meliputi :
1. Per8emaajr keduduken dslam hukum dan pemerintahau daa wqjib
meqiuqiuDg tingAi hukun dan peherintshan itu tanpa kecuRli ( Pasal
2? ayat (l) ).
2. Hak untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupaaa yaDg layak ba8i
kemanusie&r { Paaal 2? aayet (2) ).
3. Kebeba€An untuk berkumpul belserikat dsn heDgeluarkan pendApat
(Pasal 28)
4. Kebebesan untuk nemeluk agamanya masjlg - masilg dan beribedet
s$uai deEgan egeheltya ( PeEal 29 ayat (2) ).
6. Hak urtuk bela negara, t€rEasuk kewajibeD.nya ( PaEeI 30 )
6. Hak untuk Dehperoleh peDgajara! { Pa8sl3l ayEt (l) ),
7. Hak k$ejehateraar sosial bagi fskir ojski! dan aDak terlRtrt{r
(Palal 34).
8. H6.L utrtuk berulahe dalam perekonomian ( Pa-6al33 )
juga b€lsjer pada baDEFe-be.D8Es lei!, di mana Rule of lau' ds! HAM di
iDplemeDtssikaD tidak terbetas kats-kat€, tnelailka! juge di d51em kenyataen
hidup be.Dgsanyasehari-b-ari
E. PENUTI,'P
Berdararkan uraian yaDg t€lah dikeDlukakaD di et€s, maka dapet diambil
beberapa kesimpula! sebagai berikut :
Bahwa koDsep6ili&l? oFlou, be&eda-beda di berbegai negara, sl<an tat€pi
ilrti Barinya t€tRp sallta datr karena itu di Indonesia ada -&ule oflattt, baik dalam
arti for-DcalEraupur materiil (hakiki). Negara hukum Indonesia yaDg diEebutkaD
dalam UUD 1945 inAin diwujurlkan deDgan kepribadia.D bargsa Indonesia
seDdiri, akan t€tapi belud ada suatu phradig'mayalg dbepslGti ber6ama.
Hak A6asi MaDusia padR dasarnya t€lah diatur dalaE Pembukaan, Batang
Tubuh dan Penjela.sao UUD 1945, akaD tettpi perlu diaiur labih tlgar lagr
dalam perAturan perundang-undmgan laiDrya.
Dalam pembangunan hukuh di ItrdoDesia yaDg berlujusr mencapai kendilan
6osia1 bagi selumh rakyat ladone6ia, penegakan RuIe of lau' dRn Hak Asa.si
Manu6ia merups.hansyarat Eutls.k.
DAF"TAR PUSTAXA
Ismail Suny,(1980). Mehani-en" Dcmnhrasi Pancasi!.a, Aksara Baru, JRkarta.