Anda di halaman 1dari 110

MUSEUM-NASION4I,, 2

TEMUAN SATU ABAD


(1900 - 1999)
Perjalanan Sejarah Kebudayaan Indonesia "

Diterbitkan dalam rangka


Pameran Temuan Satu Abad, 1900- 1999
Perjalanan Sejarah Kebudayaan Indonesia,
di Museum Nasional.
Kcrjasama Museum Nasional, dengan Pusat Arkeologi Nasional, Direktorat
Pcrlindungan dan Pembinaan Sejarah dan Purbakala, Suaka Peninggalan Sejarah
dan Purbakala (DI. Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat) Museum Negeri (Bali,
Jawa Tengal1 , dan Yogyakarta) Balai Arkeologi (Bandung, Palembang, Makassar
dan DI. Yogyakarta) Balai Scudi dan Konservasi Borobudur, Perpuscakaan Nasional,
Museum Bahari , dan Universitas Indonesia.
/.

Tim Penyusun

Pelindtmg:
Mcntcri Pendidikan Nasional,
Dr. Yahya A. Muhaimin.
Pengarah :
Direktur Jcnderal Kcbudayaan, Depdiknas,
Dr. I. Gusti Ngurah Anom.
Ediwr: Katalog:
Prof. Dr. Edi Sedyawati Ora. Dedah Rufacdah;
Dr. Endang Sri Hardiaci Dra. Wahyu Ernawari;
Ors. Surrisno, MM. Ors. Ario Tedjo Uromo;
Ors. Djas2oni; Ora. Rodina
Pmgarah: Sarriana; Ora. Peni Mudji S;
Prof. Dr. Edi Scdyawati Ors. Teguh H., M. Hwn;
Ora. Ekowaci Sundari;
Ors. Nunus Supardi Ora. Hari Budiarti; Ora. Desrika;
Ors. Lurhfi Asiarto Ors. NindyoNoegraha;
Dr. Haris Sukendar Dimyari, S. Sos;_ Komari;_ .
Dr. Endang Sri Hardiaci Ors. H. Sanwaru; Ora. Sm
Nara Sumber : Hasniati; H<l!Yanti; Nusi
Lisabilla E., SE, S. Sos;
Dr. Toni J ubiantono Ors. Wawan Yo~ara;
Dr. Agus Aris Munandar Ora. Yeri Nurita; Ors. Dwi
Ors. Hasan Djafar Nugroho; Ors. Junaidi Ismail.
Dr. Heryanti Ongkodarma Desain Grafts :
Tim Pmulis: Ors. Sutrisno, MM.
Prof. Dr. Edi Scdyawari Teltnilt Grafts :
Ors. Djarmiko
Sutrisno
Dr. Agus Aris Munandar Bambang Suheru
Ora. Suhardini Chalid Ors. Junaidi Ismail
Ors. Nurhadi, M. Sc
Ors. T rigangga Fowgrafi:
Ors. Soeroso MP, M. Hwn Ors. Widodo
Ora. Iman Mardiana, M. Hum Anron Rozali M., S.Sos.
-/

KATA PENGANTAR

M useum Nasional sebagai lembaga telah berdiri sejak akhir abad ke-18, tetapi
himpunan koleksinya mulai membesar sejak awal abad ke-20 dan sampai awal tahun
2000 ini jumlah koleksi Museum Nasional mencapai lebih 110.000 buah.
Dalam mengakhiri abad ke-20 dan menyosong milenium ketiga, tampaknya
akan sangat menarik apabila kita dapat menelusuri kembali temuan-temuan penting
apa saja yang diperoleh selama tahun 1900 - 1999 yang dapat mengungkap perjalanan
sejarah kebudayaan Indonesia.
Pada awal tahun 2000 ini Museum Nasional menyelenggarakan pameran dengan
judul: Tnnuan Satu Abad (1900- 1999) - Pnjalanan Sejarah Kebudayaan Indonesia,
dan akan berlangsung selama tiga bulan.
Pameran tidak hanya menampilkan koleksi Museum Nasional, tapi juga koleksi
dari instansi lain, yaitu Pusar Penelirian Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi
(Palembang, Bandung, Yogyakarta, dan Makassar), Museum Negeri (Jawa Tengah,
Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali), Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (Daerah
lstimewa Yogyakarta, Jawa 1iniur, Jawa Barat), Balai Studi dan Konservasi Borobudur,
Perpusr.tkaan Nasional, dan Museum Bahari.
Tujuan utarna penyelenggaraan pameran adalah untuk peningkatan pemahaman
masyaruat tentang nilai-nilai luhur warisan budaya dalam rangka memperkukuh
jati diri bangsa. Kecuali itu pemahaman tentang keragarnan budaya masyarakat kita
diharapkan dapat menjadi unsur perekat bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada kesempatan ini karni mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
relah membantu terselenggaranya pameran ini. Perlu karni kemukakan bahwa kecuali
Panitia Pengarah (dari lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan) dan Panitia
Pelaksana (dari Museum Nasional, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Direktorat
Perlindungan dan Pembinaan Sejarah dan Purbakala, dan Perpustakaan Nasional)
karni j uga memohon bantuan para nara sumber dari Balai Arkeologi Bandung dan Uni-
versitas Indonesia.
Harapan kami pameran ini akan berlangsung dengan baik dan memberikan
hasil seperti yang k.ita harapkan.

Jakarta, Maret 2000

Dr. Endang Sri Hardiati.


-
DAFTAR ISi
halaman

KA·r A PENGANTAR ····································· ·····················


DAfTAR ISi ................. .. ..................................................... 111

PENDAHULLAN ............................ .................................. .


Ao.f Di: Edr Sed_pw·.in

MAN USIA PURf3A DAN LINGKUNGANNYA


Drs. Djatmrko

1 ATA MASYARAKAT Jj
Dr Agus Ans Mtmrmdar

TEKNOLOGI DAN KF~ENIAN 21


Dn. Nurhadr, M. c;,.

T RADI SI TULISAN ....................................... ..................... .17


Drs. Tr1gangga

AC.AMA DAN KEPERCAYAAN


Dn. Soeroso MP. M Hum

PERDAGANGAN 49
Dra. !ntan Mard1mu1, M . Hum

KATALOG PAf..IFRAN 5')

DAFTAR PUSTAKA 107

111
PENDAHULUAN

Rngucamaan rulisan ini berkenaan dcngan pamcran remuan-temuan yang


diperoleh selama saru abad yang baru silam, khususnya yang mcmpunyai makna dalam
mcngubah penglihacan clan interprctasi mengenai masa lalu budaya clan lingkungan di
Indonesia, ataupun dalam mcnambal1 keluasan clan kedalaman pengetahuan mengenainya.
Temuan-cemuan pcninggalan masa lalu ini dapac dikelompokkan ke dalam tiga golongan
bcsar, yaitu:
(a) sisa-sisa kchidupan hayati masa lalu;
(b) artcfak canpa rulisan;
(c) artefak yang mcmuat rulisan.

Masing-masing kclompok temuan itu dihadirkan dalam pameran, clan


pcncmpacannya discsuaikan dengan cnam seksi yang dirancang untuk menampilkan
tcma Perkembangan Sejarah Kebudayaan ini. Kecnam scksi dengan permasalahan
ucamanya adalah scbagai berikuc:

1. Manusia Pttrba dan Lingkungannya


Pengecahuan kica mcngenai manusia purba bcscrta lingkungannya banyak
bcrtambah selama sacu abad yang silam bcrkat ccmuan-tcmuan baru yang dari waktu
kc wakcu muncul, clan berkat kctekunan para penelitinya untuk mcnyingkap berbagai
informasi baru dari detail-detail kajiannya. Temuan-temuan itu didapatkan baik
dengan cara pcnggalian ilmiah maupun sccara tidak sengaja oleh awam. Sejumlah
remuan fosil manusia purba telah mcmungkinkan para peneliti memberikan
interprecasi mengcnai perkembangan ciri-cirinya. Bahkan dalam masasaru abad yang
lalu itu tcrjadi pula penafSiran ulang, yang mcmbuat Pithecanthropus erectus berganri
label menjadi Homo erectus. Juga pernah dipertanyakan (rnelalui diskusi mcngenai
detail-detail rongga muluc) apakah Pithecanthropusdapat bcrtutur. Lingkungan hayari
manus ia purba bcrupa sesarna rnakhluk, yaitu binatang-binarang, serta tanaman-
tanaman, yang kadang-kadang dapat kita temukan fosilnya. Bcberapa di antara si~a
binatang purba dapat dipamerkan dalarn kescrnparan ini. Adapun lingkungan alarn
jamadinya adalah tanah, batuan , air, sumber-sumbcr panas, dan udara, yang
pengctahuan mcngcnainya rncmcrlukan berbagai analisis fisika yang pelik. Dalam
parncran ini yang mcnjadi perharian pokok adalah tingkat awal kehidupan manusia
(mclaJui tataran purba yang belum sama dengan manusia sekarang yang discbur
Homo sapiens) kctika ia mulai menampilkan kebudayaannya, bcrawal dari ia sebagai
pembuar alat-alar yang sederhana.
2. Tata Masyarakat
Sejak rahap tcrtcntu da1am masa prasejarah manusia tcla11 hidup da1am
kclompok, yang kcmudian semakin rcrkembang dan scmakin rumit pcnaraannya
hingga mcmbcntuk masyarakar yang tcrdiri dari sejumlah golongan dan bahkan
strata. Difcrcnsiasi sosial berdasarkan status bahkan celah rerlihar pada ringgalan
prascjarah dari masa Pcrunggu-Bcsi atau yang discbut juga sebagai masa Pcrundagian
(periksa situs-situs Pasir Angin, Gilimanuk, dan Plawangan). Tingga1an-tinggalan
yang mcmpcrlihatkan tata penguburan dari masa ini mcnunjukkan fakta adanya
perbedaan di ancara kerangka-kerangka dilihat dari "bekal kubur" yang
mcndampinginya (cmas, manik-manik, dan lain-lain). Munculnya data mengcnai
ini scmua terjadi di da1am masa saru abad scbelum sekarang. Analisis atas dara rcrtulis
dari masa scjarah pun menampilkan pcngctahuan baru mcngcnai adanya hak-hak
isrimewa yang dapat dibcrikan olch raja kcpada seseorang yang dianggapnya bcrjasa.
Hak-hak istimcwa icu mcnjadi pcnanda starus, dan itu dapat bcrupa pcmasangan
komponcn dan pcrlcngkapan rumah rcrtencu. pcnanaman tanaman rcrrenru di
ha1aman rumah. pernakaian busana rcrrcnru, penyelenggaraan pcrrunjukan. dan lain-
lain, yang scmua iru dapar dilihar oleh publik. Pcmimpin negara. arau raja scndiri
dipcrlcngkapi dcngan regalia, yairu pcrangkar pcnanda kcbesaran yang tcrdiri dari
bcrmacam bcnda. Anggora masyarakar pun dipcrbedakan aras rua-muda dan pria-
wanica, yang scbagaimana halnya dcngan srrara. pembcdaannya juga dinyarakan
mclalui kaidah busana unruk masing-masing.

3. Teknologi dan Kesenian


Pcmahaman kira mengenai pcrkembangan rcknologi .scpanjang zaman pun
sangar dircnrukan olch rcmuan-ccmuan yang didapar. Benda-benda jadi scringkali
dapat juga mcmperlihatkan jcjak-jcjak dari cara pcmhuarannya. Namun yang juga
sangat hcrharga dalam pemahaman ccknologi masa lalu itu adalah cemuan-cemuan
dari alar-alar pcmbuar barang. ataupun li1nbab. dari proses pcmbuatan suaru jcnis
benda. Kapak-kapak baru, rnisalnya. dapar dianalisis cara pcmbuaran maupun cara
pcnggunaannya dari jcjak-jcjak pukulan yang ada padanya. Demikian juga bcnda-
henda perunggu dapat mcmperlihatkan jejak-jcjak penccrakan dan pcnuangannya.
Namun yang sangar mcnggairahkan bagi pcneliri adalah rcmuan alar-a1ar pcmhuaran
scpcrri bor pcmbuac gdang batu, w.1dah pclcbur logam. scrta fragmcn-fragmcn ccr.ikan
nckara pcrunggu.
Pcncapaian budaya di bidang kcsenian dapat dilihac pada dua aspcknya. yaitu
tcknik dan konsep-konscp scni yang berkcnaan dcngan rujuan dan hakikar scni.
Dalam ha! yang discbut terakhir iw pemahaman kira sangar bcrganrung pada data
tcrculis yang mcndampingi karya-karya nyata. Konscp mcngenai rasa yang dibawa
olch peradaban Hindu dapar diuji kchadirannya pada ungkapan-ungkapan scni masa
lalu yang ma.sih dapar rersampaikan mdinrasi wakru; juga pada cransformasiny•t di
dalam scni rradisi yang masih hidup hingga kini.

4. Tradisi Trtlisan
Scjumlah sisrcm rulisan yang digunakan di Indonesia, baik pada ma.sa silam
maupun yang masih dikcnal di masa kini. asalnya adalah dari luar Indonesia. Di

2
-
Pallava dan India bagian sdatan. Pcnggunaan siMcm aksara yang pertama hanya
terbatas dalam ruang dan waktu. seclangkan aksara Pallava penggunaa.nnya lebih
luas, clan kemuclian mengalami transformasi menjadi aksara Nusantara Kuna (unruk
Jawa clikenal sebagai aksara Jawa Kuna, yang punya "saudara" di Filipina dan pulau-
pulau lain di Indonesia), yang pada gilirannya mengalami pcrkembangan mcnjadi
aksara-aksara "dacrah" yang kita kcnal hingga clewasa ini. Di san1ping itu. pada
masa yang lcbih kemudian , hersamaan dcngan dipcrkcnalkannya agama Islam,
diaclopsi pulasisrem tulisan Arab, yang untuk naskah-naskah Melayu menjadi aksara
Jawi, pacla naskah-naskah Jawa menjadi aksara Pegon. Masa Kolonia! kcmudian
membawa sena sistem aksara Latin yang penggunaannya menjadi merata clan clominan
di seluruh daerah jajahan Belanda, lcbih-lehih sudah disdcnggarakannya sisrcm
pcrsekolahan modern.

5. Agama dan Kepercayaa11


Yang dimaksud dcngan agama adalaI1 suaru \isccm yang berintikan pada
kcpercayaan akan kebenaran-kebenaran yang mudak, discrrai scgala perangkar yang
tcrinregrasi didaiamnya, meliputi tata peribadatan , cara peran para pdaku, dan cata
hcnda yang dipcrlukan umuk mcwujudkan agama hcrsangkuran. Mcngcrui m.tsa
prasejarah aspek-aspek keagamaan tertentu hanya dapat didekan rndalui interprerasi
aras kererkairan ,111tar hcnda di dalam suatu situs penggalian , maupun mdalui a.nalogi
dcngan prakcek-praktck keagamaan pada tradisi-tradisi tcrtcncu. Inti kcpcrcayaan
suatu religi juga dapar menyangkur konscp mcngenai kosmos (yangscring dijumpai
pula penyejajaran kosmos makro clan mikro), baik m cngenai scruktur maupun proses
kejadiannya. Aspek lain yang sering dapat dikenali adalah pandangan mengcnai hidup
sesudah mati , a.tau adanya a.lam lain di luar arau di samping alam kehidupan manusia
di dunia ini. Sejumlah rcmuan daiam \ca.bad ini memhcrikan informasi baru mengcnai
scgi-segi keagamaan tcrsebuc.

6. Perdagangan
Temuan-tcmua..n clari masa prasejarah . dalam hal ini yang tcrbanyak dari rnasa
pcrundagian mcmungkinkan penarikan suaru inferensi hahwa pada ma.~a tersebur
telah rerjadi perdagangan jarak jauh. Temuan-remuan gerabah dari Sa-huynh, Kala.nay,
dan Arikamedu , serta manik-manik dari India dan Cina, menunjukkan adanya
aktivicas penukaran barang melalui perjalanan laut yang cukup jauh. Sisa-sisa akciviras
pcrdagangan . baik lokal maupun anrarbangsa, juga rerlihat pada adanya remuan
ma.ta uang, baik lokal maupun a.sing. Hubungan daerah-daerah terrenru di Indonesia
dcngan negeri- negcri lain yang jauh di masa prasejarah irulah kiranya yang
rnemberikan landasa.n bagi peluang tcrjadinya. i11teraksi kulturaI lebih in tens if yang
kcmudian rerjadi di masa sejarah, khmusnya dimulai dengan proses akulrurasi yang
terjadi menyertai pengambilan agama Hindu dan Buddha. Inrensitas hubungan
antarbangsa dengan pacuan pcrdagangan rerjadi pula pada masa "Islam" dan
"koloniaI".

3
MANUSIA PURBA DAN
LINGKUNGANNYA

SEJARAH PENCH UNIAN I3umiayu antara lain bcrupa Stegodon,


NUSANTARA Hippopotamus, Anti/opt' dan Sus-strt'mmi
scrra Leptobos, Semcntara dari Sulawc.\i
Nusantara yang mcrupakan Sclatan diremukan jcnis Arrhidiskodon.
gugusan pulau, mcmanjang pada a rah Pada kala ini dipcrkirakan manusia dari
rimur - barar merupakan suatu unir jenis Meganthropus muhti muncul di
gcografo. yang srratcgis dalam scjarah Pu lau Jawa.
pcnghunian manusia. Kclerakannya di
Pada permulaan Kala Plcsroscn,
anrara bcnua Asia clan Australia
kclompok fauna baru di Jawa dcngan
mcnjadikan kcpulauan ini sangar pen ting
schu tan fauna Sino-malaya karcna
5chagai jalur pcnghubung anrara
mcmiliki spcsics yang sama dcngan di
keduanya. Pada masa yang sangar rua,
China Sclaran. Dalam rcntang Kala
khususnya kcrika jaman cs (glasial),
Plcstoscn, secara kronologis fauna rcrscht1t
mcnurunnya permukaan air laur
dapar dihcdakan dalam 3 kclompok.
mengakibarkan schagian bcsar kcpulauan
Kclompok paling rua adalah fauna
mcnyaru dengan daratan Asia, schingga
Cijulang (Plcsroscn I3awah) yang rcrdiri
rcrhcntuk '"jcmbaran darar" yang
dari Hippopotamus, Rhinort'ros, Stegodon,
mcmpcrmudah arus persebaran manusia
Cervus clan Primata yang rerdi ri dari Gib-
clan fauna.
bon, Orang Utan scrta Hominid lai 11 nya.
Bukri-bukri selama ini rclah Kclompok kcdua adalah Fauna Clagal1
mcrnpcrliharkan, bahwa Nusantara tclah (Plcstosen Tengah), semcnrara kclompok
menerima arus migrasi dari Asia rcrmuda (dari Plcstoscn Atas) adalah
konrincntal dari kala yang sangat tua Fauna Ngandong.
hingga sekarang. Sejak akhir Kala Plioscn
Pada Kala ini pula serangkaian
(sckirar 2 jura rahun lalu), migrasi fauna
migrasi manusia sampai di Nusantara.
dari asia kontincnral diperkirakan relah
scpcrri dipcrliharkan olch temuan fosil-
sam pai di Nusanrara. Bebcrapa bu kt i
fosil manusia dari Pari Ayam, Sangiran,
tcmuan fosil sisa fauna tersebur banyak
Sambungmacan, Trinil, Ngandong,
diremukan tcrscbar di pclosok Nusanrara,
Pcrning. clan sirus-sirus lainnya di
yairu mulai dari Sumatera (Pagar Alam),
sepanjang aliran Sungai I3engawan Solo.
Jawa Barar (daerah sckirar Bumiayu clan
Keseluruhan manusia purba rersebur
Ciamis), Jawa Tcngah (Sangiran),
mcmpcrlihatkan suaru evolusi yang secara
Sulawesi Sclatan (Lcmbah Wallanae),
garis bcsar dapar dibedakan mcnjadi Pith-
Sumba, Timor Barat, clan Flores serta
ecanthropus arkaik yang mcmpu nyai usia
dacrah di Indonesia Timur lainnya.
Plesrosen Bawah (sekitar 1,7 - 0,7 juta
Penemuan fosil-fosil fauna dari tahun) dari formasi Pucangan dcngan

5
rcmuan antara lain Meganthropus adalah terjangki t oleh penyakit yang
Palaeojavanicus dan Pithecanthropus berhubungan dengan kehidupan
robustus. Pithecanthropus klasik yang bcrburu, scperri misalnya kecelakaan yang
bcrasal dari formasi Kabuh (Plestosen kemudian menimbulkan Iuka-Iuka, patah
Tcngah) mempunyai usia sckitar 800.000 rulang atau kematian. Data seperti ini
400.000 tahun, dan Pithecanthropus dibukrikan oleh scbuah temuan fosil
progresifdari formasi Notopuro (Plescosen rulang paha dari Trinil dimana terdapat
Atas) yang mempunyai usia antara pertumbuhan tulang tidak normal yang
400.000 - I 00.000 tahun, antara lain kemungkinan mulanya didahului oleh
tcrdiri dari Homo soloensis dari Ngandong radang otot. Penyakit lainnya, seperti
dan Trinil. pcnyakic gigi juga terlihac pada manusia
Pada akhir Kala Plestosen (sckirar
Pithecanthropus ini, sehingga ada yang
sampai tcrjadi penanahan (infeksi). Bukti-
40.000 11.000 rahun), tampaknya
hukti bckas radang ini cerlihat beberapa
spesies baru mu ncul di Nusan· · ra. dari
temuan tengkorak Pithecanthropus
jenis Homo sapiens, yaitu ra lain
soloensis.
manusia Wajak, manusia . 1ah dan
manusia Tabo.n. Scjak kala ini pula
migrasi manusia diperkirakan rclah
sampai kc arah timur (Australia) sepcrri
dibuktikan olch pcncmuan dari danau
Mungo (sekitar 30.000 rahun) dan dari
Kow Swamp (12.000 - 9.000 tahun).
Pada umumnya para ahli
herpcndapat bahwa manusia pu rha
berasal dari satu tcmpat, lalu menyebar
kc dacrah-daerah lain. Manusia purba ini fmgmm FoJil 'fn1gkomk f'itheranthropus Erectus
~- VT!! dari Situs Sangiran
menyebar dcngan cara berpisah dalam
kelompok-kclompok kecil antara 20 - 50
orang, rcrurama dalam usaha mcrcka Pada kehidupan manusia
mencari makan di dacrah yang lcbih baik. Plcstoscn, komunikasi melalui bertutur
Pada masa ini dipcrkirakan angka dipcrkirakan mulai dikenal pada tingkat
kelahiran cukup pesar, namun tingkat Homo sapiens, yairu sesuai pcrkembangan
kcmatian (tcrutama anak-anak) juga otaknya yang lcbih lanjut. Pada tingkar
tinggi, hal ini kemungkinan mcmang kchidupan manusia ini, isi volume otak
disengaja (pembunuhan rcrhadap anak- sudah mulai berkcmbang menjadi antara
anak) karena disamping uncuk membarasi 1000 - 1200 cc dari scbelumnya yang
jumlah pcnduduk juga dipandang tidak bcrkisar anrara 750 - l 000 cc. Timbulnya
cfisien untuk pekerjaan bcrburu berru tu r dalam evolusi manusia rercermin
(khususnya anak-anak perempuan). dalam pcrkembangan orak dan bcntuk
Rentang umur manusia pada masa ini rcngkorak serta saluran suara diatasnya.
diraksir hanya sampai 75 tahun,
sedangkan umur macinya rata-rata antara Scmcnjak bcrakhirnya jaman cs
15 - 20 tahun. Pcmbatasan populasi dan memasuki Kala Holosen, sekirar
manusia Plestosen ini kemungkinan lain

6
11. 500 rahun lalu, geograft kepulauan rersehur rclah sampai di Jawa sdama suaru
mengal.uni peruhahan oleh naiknya pcriode glasial mclalui daerah urara
permub,rn air laur. Jembaran darar yang Pap.iran Sunda yang pada saar iru
'>emu la menghubu ngkan secara langsu ng. sehagian rclah menjadi daratan.
mul ,1i rerbenam dan sebagai
Indonesia merupakan salah satu
komekuensinya hubungan langsung
negara yang mcmpunyai kolcksi rcmuan
dengan kepulauan rerpurus. Namun
manusia purba rerlengkap di dunia.
perubahan skenario narural 1n1
rauc.ima yang berasal dari Pulau Jawa.
r.unpakny<1 ridak mengakibarkan
Dari sekirar l 00 individu rcmuan
rnhenrinya arus migra.si, bahkan mdalui
fragmen manusia purba yang diremukan
kem.1juan reknologi yang dicapai manusia
di Indonesia, hampir 65 %-nya hcrasal
migr.isi tersebur justru semakin
dari Sirm Sangiran Uawa Tengah) dan
meningkar mclalui laur, seperri
mcnc.akup sckirar 50% dari populasi
diperliharkan olch timhulnya berbagai rrtS
raxo n 1-/orno erectus di dun ia. Pad a
di kepul,rnan . yaitu ras Austromekznesoid,,
umum rosil-fosil rersebur diremukan
Mongoloid dan Negroid. Ras-ra.\ rersebur
dalam i ruk fragmcnrer yang berupa
hingga sekarang masih menghuni
rulang-rulang rcngkorak, mandihula dan
Nusanrara yang rergabung dalam
femur. Fosil-fosil rcrscbur dircmukan pada
kesaru,1n polirik Indonesia. Bahkan sirua.si
bebcrapa rempar/lokasi urama di Pulau
geogr.1fo yang terdiri dari kepulauan arau
Jawa. ,rnrara lain yairu di Pari Ayam.
pegunungan mcngakibarkan rimbulny.1
Sang1ran, Ngandong, Samhungmacan
kelompok-kclo mpok ma.syarakar dcngan
Uawa Teng.1h) serra Trinil dan Perning
tradi-.i dan ad.ir isriadar arau budayanya
(Jawa Timur).
masing masing serra mdahirkan suku-
suku bangsa. Diremukannya fosil sebagai ciri
penunjuk kehadiran manusia pada
hcherapa situs di Jawa rersebut
mcmperlihatk.i.n suaru evolusi yangsecara
ASAL- USUL K.EHADIRAN guis be.,ar dibedakan mcnjadi 3
MANUSlA PURBA kclompok urama; yairu PithecanthropuJ
Arkttrk (yang paling rua), Pithecrznthro-
Dari h ebcrapa bukri remu.111
puJ Kkzsik dan Pithecanthropus Progrmf
sclama ini 1111..nunjukkan bahwa Homo
(yang paling maju).
erectuJ .idalah manusia pcrrama yang
meninggalkan Afrika unruk mcnghuni
hcnua lainnya. Bukri-hukri rcmuan ini
anrara lain didaparkan di Eropa. India, JEJAK MANUSIA PRASEJARAH
China. dan rcnru saja di Pulau Jawa (In- KALA HOLOSEN
donesia). Pithecrznthropu>}awa, mcnurur
model yang dihangun olch para Pada Kala Holosen yang
antmpolog dengan pcngerahuannya saar herl.rngsung sekirar 11.500 rahun yang
ini, menggambarkan suaru kelompok lalu, kehadiran manusia rupa- rupanya
penti ng Homo erectus yang riba di Timur sudah mulai maju dibandingkan dari
Jauh sekirar I .5 hingga I ,8 jura rahun masa sebel umnya (Plcsrosen). Pada masa
yang lalu. Pzthecanthropus pcrrama ini yang lcbih dikenal dcngan ringkar

7
h11d.1y.1 Mesolicik. m.111usi.1 sud.1h mu I.ii I11dnnesi.1
mcm.111fa.ukan Ii ngku ngan guJ.-gu.1 d.111 P.1d.1 ti ngk.u perkemb.rng.111
1.:cruk serr.1 daer.1h pcsisir (p.lllui) scb.1g.1i ,d,111 ju rny.1, y.iiru p.1d.1 ti ngkar b11d.1y.1
rcmpar ringgal nH:n:k.1.

'"'"''' 11kllfi111· pm,'(f.1di1111 {t-k1k111•1m) rum li11ik1111'.(,fllllll'll


Sit111 ( :11t1 l.iung R11t1 ,/, I /,m·•

13ukri-bukri .1danya remu.111 Neolirik yang b\.Tl.111g\u ng sejak .1. 500


111.rnusia pendukung b11day.1 Mesolirik sebelum Maschi. 111.1nusia sudah 111ul.1i
y.1ng pada umumny.1 bertcmpat cinggal mcnampakkan kcnujuan yang sangar
di gua-gua d,rn ccruk serra pesisir ini pcsat, sehingg.1 m.1s.1 ini dikenal sch.1g.1i
lunyak didap.ukan di Indonesia. Di "rcvolusi hud.1y.i"' dalam kchidup.111
d.1er.1h panrai rimur Sumarcra Urara d.rn manusia. Gcrabah schagai wadah yang
Aceh banyak diccmukan sicm-sirus bu kit
kerang d.ui Trttdisi Hoabinhian yang
hercirikan kapak 'Su matralich".
scdangkan pola hunian dalam gua-gu.1
p.1da m;u.a ini banyak ditemukan di Gu.1
lk1holo {Gunung Kidul), Song Kcplck
dan Song Terus (Paciran), Cua Lawa
(Sarnpung, Ponorogo dan daerah Dan-
der). Song Gentong (Tiilungagu ng), Gua-
gua di Pulau Muna (Sulawesi Tenggara),
Gua-gua di Sulawesi Sclatan, Liang Bua
Sistim Pmguburon Primrr
<Flores). lrian dan beberapa cempar di dnignn posisi rangkn trrlipnt
dari Situs Song (Gun) Krplrk, Pncitnn
8
Situnsi lingktmgnn
}'itus Gun Song K,.p/,.k di diurnh Pnritnn

sangac cscnsial pcranannya dalam dapa1 hcrkcmhang jauh mcmasuki jaman


kchid11p•111 scluri-hui mulai n.unpak !.cj.n.1h, dan hahkan pada suku-suku
dipcrkcnalkan , disamping rcknologi aL11- tcrtc111u scpcrri di lrian Jaya. Kalimant,111
alac hacu yang masih rcrap hcnah.w. dan suku-suku tcrasing lainnya. unsur-
Sistcm kchidupan yang scbclu mnya umur hudaya ini kadang-kadang masih
masih hcrpindah-pind,1h (nomaden ) recap hcrtahan.
mulai dicinggalkan dan mcnjadi mcncrap
Tingk.u budaya paling ,1khir
(desentralisasi) hingga mcmhcnruk
scbclum Nmant.ira mcnginjak masa
masyarakar pcrkampu ngan.
scjarah adalah budaya logam yang scjauh
D.iri bukri-hukti sisa aktiviras ini d1pcrkirakan bcrasal dari Asia Tcnggara
kchidupan masa ini .rnr.ua lain bcrupa Ko11t 111cncal dcngan schuran Budaya
situs pabcngkclan unruk pcmbuacan Dong.ion. Ttngkar budaya Palcomctalik
hcliu ng dan gdang di dacrah Purhali ngga Uaman Logam) ini bcrlangsung sckitar
Uawa Tcngah), Tasikmalaya Uawa 13arat), 500 SM sampai pcrmulaan abad Maschi
Punung Uawa Timur). Kcndcnglcmbu- (akhir masa prascjarah). Pada nMsa ini
13anyuw,rngi (Jawa Timur)_ dan kchidupan manusi,1 sud.1h scmakin
Nangabalang (Kalimanrnn 13arat). D.ilam mcngalami pcrkcmbangan pcsat dcngan
sirus-sicus pcrhcngkdan ini rcrlihar pula dikcnalinya tchnik pdcburan logam dan
sisa-sisa kcgiaran mcnccap. scpcrti sisrcm pcnguhuran yang discrtai dcngan
gcrabah. sisa rungku pcmbakaran. hatu wadah dan bckal kubur (Funeral gift).
pipisan, d.rn lain-lain. Di bcrbagai bagian Pada ma.~a ini sistcm pcnguhuran dcngan
Nus.11uara. rradisi budaya ncolitik ini mcmakai (wadah) rcmpayan rupanya
9
sangar umum dikenal, terurama di akhir Plioscn clan Plcsroscn berlangsung.
beberapa dacrah yang berdekatan dengan maka rclah tcrjadi pcnurunan pcrmukaan
panrai atau aliran-aliran sungai. Berbagai air laut akibat proses "glasiasi" (pcngcsan)
jcnis benda yang dipakai sebagai bekal ~chingga ha! 1111 mcnycbabkan
kubur. seperti antara lain periuk, logam terbentuknya Paparan Sunda dan Papamn
mulia (emas), perunggu dan besi, serta Srzhul scbagai "jcmbaran darar" yang
manik-manik banyak ditemukan pada rncmpcrmudah arus migrasi arau
situs-situs kubur semacam 1n1. pcrsebaran fauna (clan tcrmasuk rnanusia)
Perkcmbangan sepem 1111 secara nyata dari Asia kc Australia. Jernbaran darar
iniLth yang mcmungkinkan
bcrlangsungnya proses migrasi dui
dararan A~ia yang kcmudian mcnycbar
kl~ Jawa clan pulau-pulau lainnya di In-
donesia.
o.ui bcrhagai bnkri remuan fosil
sisa fauna yang did.1parkan dibchcrapa
situs palconcologis di lndoncsia, sccara
nyara rclah mcmpcrliharkan gambaran
scharan tcrnuan fauna purba mulai dari
Kttlmr Tempayan berisikan rnngka manmia a rah barat (Su marera) kc arah Indoncsia
dan bekai lmlmr dari Situs Plawa11ga11
rimur. Bcbcrapa rcmuan paleonrologis
ccrsebut anrara lain tcrdapar di dacrah
tclah mcrnpcrlihatkan adanya sisrem f>agar Alam (Su marcra Sclaran), dacrah
kcpcrcayaan (rcligi) serta penghormatan Sl'kicar Bumiayu dan Ciamis Qawa Barar).
kcpada scscorang (srarus sosial) dalam Sangir<ln d.rn Ngandong Uawa Tcngah),
ma.~yarakar pada masa itu. Lcmbah Wallanac (Sulawesi Sdacan),
Sumba, Timor Barac, Flores (NTT) dan
Di Indonesia, situs-situs kubur
dacrah-dacrah lainnya di sekirar wilayah
dari masa Palcomctalikatau perundagian
l ndoncsia Timur.
ini anrara lain ccrdapac di daerah Sumatera
Sdaran, Anyer dan Pasir Angin Qawa
Barar), Plawangan, Rembang (Jawa
Tengah). Gilimanuk (Bali), Lambanapu
clan Mdolo (Sumba Timur).

JEMBATAN DARAT
N usan rara sebagai rangkaian
gugusan pulau, memiliki nilai strategis
dalam sejarah penghunian manusia dan
arus migrasi fauna. Posisinya yang diapit
oleh dua benua yairu Asia dan Auscralia
mcnjadi sangar penring artinya bagi jalur
pcnghu bung antara keduanya. Pada masa

IO
Folo Fauna Prtuejarah

Il
TATA MASYARAKAT

S ebagaimana yang dapat melainkan pada masa itu ditandai dengan


dikerahui lewat berbagai peninggalan celah hadirnya bangsa-bangsa Eropa
sejarah dan arkeologi, dapat kiranya (Portugis, Spanyol, Inggris, dan Bclanda)
disimpulkan bahwa kebudayaan di di kawasan Nusantara. Dalam periode
Nusantara mengalami beberapa rahap kolonial sendiri masih rerdapat kcrajaan-
perkembangan. Perkembangan keraj aan Islam merdeka yang tetap
kebudayaan tersebut dimu lai dengan berkembang hingga dicaklukkan Belanda
masa prasejarah yang kira-kira mulai dalam awal abad kc-20 M.
berlangsung pada sckirar 10.000 sampai
Bcrita terrulis renrang gambaran
3.000 rahun yang lalu. Masa iru
masyarakat di kepulauan Nusantara telah
kemudian disusul dengan periode
diperolch sejak awa l rarikh Masehi.
protosejarah yang mu ngkin mulai
Waiau pun saat itu penduduk Nusanrara
berlangsung pada awal rarikh Masehi
masih bclum mengenal tulisan, tapi
hingga sekirar abad kc-4 M. Ahad kc-4
beritanya telah dicarat oleh bangsa-
M mcrupakan masa awal masuknya
bangsa asing yang darang berkunjung
Nusantara ke periode sejarah, rahap
kc Nusanrara. Berita dari para pedagang
perrama adalah masa Hindu-Buddha Cina, sumbcr rcrrulis India, bahkan
hingga abad ke-15 M, disusul zaman
u raian keadaan gcografi du nia yang
kerajaan-kerajaan Islam dari abad ke-1 5- dikcnal saat iru dari Yunani, rdah
17 M , dan periodc kolonial dari abad ke-
menyebur-nycbut tenrang wilayah
17-20 M. Memasuki abad ke-20 bangsa
pulau-pulau Nusanrara. Diu raikan
Indonesia mulai mengadakan upaya bahwa pulau-pulau tertentu Nusanrara
unruk memcrdckakan diri, hingga akhirnya
sangat subur mcnghasilkan beras, emas,
masuk ke periode modern sekarang. cula badak, kayu cendana. dan lainnya
Kronologi yang tercanru m dalam lagi. Bahkan diberirakan pula relah ada
pembabakan tersebut sangat relatif. kcrajaan yang melaksanakan sistcm
Misalnya ridaklah berarri perkembangan pemerintahan yang diraati oleh
masa Klasik (Hindu-Buddha) berakhir rakyarnya. Dalam perkembangan
secara sercnrak pada abad ke- 1 5 M, kcbudayaan masa iru kerapkali
bukankah di Pulau Bali kebudayaan dinamakan era protosejarah, cirinya relah
Hindu masih recap bertahan, walau ada bcrita dari luar tenrang suatu
dalam benruk yang telah disesuaikan wilayah, walaupun penduduk wilayah
dengan alam pikiran serempar. Demikian iru sendiri belum mengcnal tulisan.
juga ridak berarri sesudal1 abad ke-17 M
Sistcm "ncgara" yang diduga telah
tidak ada lagi kerajaan-kerajaan lslam,
muncul dalam masa protosejarah ,

13
agaknya mcru pakan pcngcmbangan terikat pada kelompoknya dalam
lcbih lanjut dari pcnataan masyarakat berbagai ha! kehidupannya.
dalam pcriode scbclumnya, yaitu ketika
Nusantara bcrada dalam kurun waktu
prasejarah. Berdasarkan peninggalan-
pcninggalan arkeologi dan juga analogi
dengan berbagai suku bangsa yang masih
hidup scderhana saat ini, dapat
diperkirakan bahwa penduduk yang

Wanita Jawa Abad XIX

R,.fi,.f Candi (Prambanan), mmggambarkan


mmnan kl'hidupan masyarakat dl'Sa Menurur ]LA.Brandes seorang
ahli kebudayaan Nusantara, penduduk
hidu p di Nusantara telah mengenal suatu kepulauan Nusanrara dan bangsa-bangsa
tatanan masyarakar pula. Asia Tenggara pada urnumnya mcnjelang
masuk kc pcriode sejarah telal1 mengenal
Dalam masyarakar prasejarah
ad anya 10 kepandaian sebagai beriku r:
agaknya tdah dikenal adanya seorang
kcrua suku arau ketuasuatu komuniras. l. dapar membuat figur-figur manusia/
seorang yang diruakan menjadi shaman hewan (boneka)
(dukun) dan kalangan rakyat biasa. 2. mengcnal pola-pola hias yang akan
Kcrua suku adalah seorang "primus inter rerus berkembang
pares" atau scorang yang memiliki 3. mcngcnal instrumen musik
kdebihan-kclebihan dari anggora 4. mcngerahui cara mengecor
kdompoknya. Misalnya ia harus pandai (mencairkan) logam
berburu. bcrani dalam perrempuran dan 5. mengembangkan rradisi lisan
mempunyai kcluarga besar. Sementara 6. mengenal alar tukar
iru seorang yang disebur dukun adalah 7. mcngcrahui tck.nik navigasi
tokoh yang dapar dimintai nasehamya 8. mcngetahui ilmu asrronomi
olch anggora masyarakar, misalnya dalam 9. melaksanakan irigasi unruk perranian
ha! mcncnrukan saat yang baik untuk 10. masyarakamya telah teratur clan
berburu. bcrcocok ranam, berperang tertara dengan baik
menyerbu musuh, pengobatan. dan
Dengan dasar 10 kepandaian
mcmhcrikan petunjuk-petunjuk lainnya
sepcrri irulah masyarakat prasejarah dan
yang bcrkcnaan dengan ritus dan
prorosejarah Nusanrara kemudian
keagamaan. Sedangkan rakyar biasa
menerima pcngaruh asing (India) yang
adalah anggora kelompok yang hidup
mengajarkan pengerahuan baru yang
bcrsama-sama dalam komuniras mereka,

14
sebclumnya bcnar-benar tida.k dikcnal, menjadi scorang perrapa rcrkcnal,
yaitu (1) aksara (Pallava), (2) agama dalam hal ini misalnya rokoh Sri
Hindu-Buddha, dan (3) sistem Sanggramawijaya
penghitungan tahun (tahun Saka). Kctika Dharmmaprasadhottunggadewi, pu cri
masyarakar di suacu wilayah Nusanrara mahkora raja Airlangga (1019 - 42 M)
tclah mcngcnal tulisan, maka daparlah yang mcngundurkan diri mcnjadi pcrrapa
dinyarakan bahwa scjak saac iru di Pucangan, lalu dijuluki Rara Sucian.
Nusanrara mulai mcmasuki pcriodc Raja Airlangga pun lalu mcngundurkan
scjarahnva. Bcrira-berira rcnrang diri mcnjadi pcrrapa dengan scburan Res1
masyarabr di Nusanrara rclah dipcrolch Gentayu. Dalam sisrcm kasra yang kcrac
dari sumbernyascndiri baik yang bcrupa hal iru ridak mungkin ccrjadi, schab
prasasti ataupun karya-karya sascra. akan mcnyalahi aturan yang harus
Seiring dcngan iru bcrkcrnbang agama dilaksanakan.
Hindu-Buddha yang mcndorong
Mcngcnai pcjabac dan golongan-
rc:rjadinya kcrajaan-kcrajaan yang
golongan yang dikcnal dalam ma.syarakac
hcrcorak kcdu,1 agama rcrsebur.
Hindu-Buddha di Nusanrara dalam
Dalam pcriodc Hindu-Buddha pcrrengahan ahad kc-7 M, dapar kiranya
pcnaraan masyarakar dapar diamari diperharikan uraian prasasri Tclaga Baru
dcngan agak baik. Dalam konscp yang bcrasal dari kerajaan Sriwijaya.
Hinduisme dikcnal adanya Catztr ~rna Dalarn prasasri rersebur anrara lain
(cmpar kasra) pcming, yairu Brahmana diu raikan mcngcnai bcrbagai jahatan dan
(kaum agamawan), Ksa-trya (golongan golongan dabm sisrem kcrarancgaraan
para penguasa d,rn kaum milircr), ~i.sya Sriwijaya saar iru. Di Sriwijaya rclah
(para saudagar d,tn niaga.,., an), dan Sudra dikenal ,1danya Y1tvaraja (p ur ra
(bum huruh d,rn p.rn1 pekcrja). Sumbcr- mahkora), Pratiyuvaraja (purra raj.1
~umbcr rcrrulis scbcnarnya mcncarar kcdua), Rajakmnara (pu rra raj a kerig.t),
,1d ,rnya 4 kaHa tcrscbu t dalam Rajap1ttra (pu rra raj a kccmp.u ).
masyarakar. namun agaknya Bhupati {bu pari), Senapati (pcm impi 11
pcnycburan iru hanya sckcdar pasukan), Nayaka, Pratyaya, Haji
memcnuhi konscp kcagamaan, schah Pratyaya (pcjah.tt yang dckar dcngan
dalam kcnyara,rnnya diraguk,rn raj a). dandanayaka (haki m). tuhaan
pcncrapannya. Dcngan dcmikian yang vatak v1truh (pcngawa\ kclompok
cerjadi dalam masyarabr Hindu-Buddha pekcrj<l). addhyaksa nijavarna
NusarHara .1da lah pcnggolongan (pcngawas kasra rendah,111). vasikarana
masyarakat hcrd,1sarka11 pckcrjaan 11 ya (pcrnbuar senjara wj,1111). kayastha (juru
.~aja. hukannya sisrcm kasra yang lurus ru Iis). sthapa ka (pernahar). puhavam
dir.1ari sccara kerac. Pada kcnyaraannya (n,1khod,1 kapal). vaniyaga (saud.ig.ir).
dalam scjarah kuna Indonesia dikcn,d pratisara (pemi mpin kclornpok rcnenru).
ad,rnya scscor,rng dari kalangan rakyat marsihaji (petug.ts kcbcr~ihan i\t,111.1).
bia.\a dapar menjadi raja, dalam kirab lmltmhaji {.thdi israna). Selain itu
Parararon rokoh itu ,1dalah Kl'n Angrok dischuckan jug.1 ,1danya pcngu,1.\,1 d.1cr.1h
yang bcrhasil mcnjadi raja di Singhas.1ri {"gubcrnur") yang discbut deng,rn datu.
(1222-27 M). Scmcnrara iru d.ui d,rn rem p,tt i ,1 he rru gas di n,u11,1k,111
kalangan hangsawan ada yang dcng.tn kedatua11.

15
adalah:
J. Tuba dagang: pcmimpin para
pedagang rerrenru
2. Tuba al.as : pengawas huran
3. Tuba buru : pcmimpin perburuan
4. Manambangi: orang yang rnelayani
penyeberangan di
sungai
5. Wli bareng : penjual arang
6. Wli hapu : pcnjual kapur sirih (?)
7. Wli Panjut: pcrnbuar dan penjual
lampu minyak (pelira)
8. Wli wadung: pcmbuar dan penjual
kapak besar
9. Padyzm : pembuat benda ranah
Knuli terlmnt dnri tnnah lint,
digmzokan sebagai wadnh air, liar bakar (gerabah)
berbentuk mot:bl pengantm dari Lampung. 10. }um Gosali : pembuat benda-bcnda
Asal dari Tt1lang Bawang, Lampung.
Koleksi M11sn1m Nasional. No. Inv. 586. logam
11. Pamanikam: pcnjual baru-baru
Dalam abad-abad selanjurnya, di mulia
lingkungan kerajaan-kerajaan yang 12. Maniga pcnjual telur
berkembang di Jawa, golongan- 13. Tuhajudi penyclcnggara
golongan dalam rnasyarakar iru menjadi pcrjudian
lebih berkembang lagi. Jika direliri 14. }urujalir pclacur
secara seksarna penyehuran berbagai 15. Pamresi : perugas kebersihan
kelompok dalam masyarakat iru lebih 16. Undahadi : tu kang kayu
berdasarkan pada jenis pckerjaan yang 17. Wllriga : ahli ilmu falak
dilakukan olch seseorang. 18. Ttiha nambi: rukang obat/penjual
jamu (?)
Bcrdasarkan u raian berbagai 19. Pawdihan : pembarik
prasasri dapar diketahui adanya 20. Pawdus : penjual kambing
kelompok yang dinamakan mangilala
drawya haji. yairu sckelompok pejabar Masih banyak jenis pejahar arau
yang tidak boleh lagi rnernasuki daerah- pekerjaan lainnya yang bdum dapar
d ae rah perdikan karena mungkin dikcrahui secara pasti. misalnya tpzmg
kehidupannya rdah diranggung oleh kawzmg, jangkzmg, unttan, garihan,
kerajaan. Terapi ada juga golongan dalam pabaye, panlung blah, panlzmg atak,
masyarakat yang diseburkan tinggal di mmbul, dampttlan, tutan, patitis, kipah
dcsa-desa (wanua) clan diragukan apakah pari kipah, paririlanit. Hal iru
tcrrnasuk pula dalam mangilala drawya mcnunjukkan bahwa dalam masyarakar
haji. Jika saja seluruh manila/a drawya saat itu telah ada pc;:mbagian pekcrjaan
haji dihirung dapar dikerahui bahwa yang jclas, bcrarri pula penataan
kclompok rcrscbut terdiri lebih kurang masyarakar secara horizontal relal1 rcrarur
dari 212 macam. Beberapa di antaranya dcngan baik. Penataan secara vcrtikal
yang sangar mungkin berhubungan hcrdasarkan data yang ada dapar
langsung dcngan jenis pekerjaan rertentu dikctahui sebagai berikur:

16
I. Raja yang berkcdudukan di ihu
kora kerajaan (rajya) dalam
Semcnrara iru rcmuan arrcfak
isrananya (pura). Di sekirar raja juga
emas dengan hcrhagai benruknya di dc<.a
rerdapat para kerabar raja dan
Wonohoyo. Klaren. Jawa Tcngah, dapar
pejabar ringgi kerajaan.
dijadikan hukri hahwa rerdapar kaum
2. Pcnguasa dacrah : dalam ahad 8-10
elite yang cukup kaya. Sangat mungkin
M disehur dengan rama yang
bermacarn arrcfak cmas Wonohoyo iru
berkedudukan di desa (wanua).
herasal dari lingkungan penguasa yang
D,ilam periode ker.1jaan Majapahir
mcmeri nrah ker,1jaan. [knda-hcnda iru
ahad 14-15 pcnguasa daearah iru
ada yang bcrupa pcrhiasan kcbcsaran,
dijuluki (Bhattara i/Bhre) yang
pcralaran upacara, hulir-bulir mara uang
berkedudukan di kora rerrenru
cmas, hiasan rambur dan scbagainya.
(nagara/hhumi).
3. Di bawah pcnguasa dacrah rerdapar Kronologi rclarif dari arrefak cma.s
kepal,1 dcsa yang ringgal di wanua- Wonoboyo hera.sal dari ahad kc-9-10
wanua arau juga dinamakan thani M, saar candi bcsar-kccil dibangu n di
yang dilcngkapi dengan seperangkar wilayah Jawa Tcngah. Dcngan dcmikian
pejabat dcsa. Pada masa Kadiri, dapar pu la dirafsirkan hahwa
rerd,1par pula desa-dcsa rcrrentu perkcmbangan scni rupa masa iru
yang dipersarukan secara berkcmbang cukup pesar dalam bcrbagai
adminisrrarif dinamakan Wisaya bidang. haik arsirekrur, ikonografi (scni
yang olch rokoh dischur Duwan. area). relief, dan scni hias logam cmas.

Sejalan dengan rara jcnjang


pcjabar rerdapar juga penaraan wilayah
keraiaan. Penaraan wilayah dalam periode
kerajaan Kadiri (abad kc-12). Singhas.1ri
(abad kc-13) dan Majapahir (abad kc-
14-1 5). Secara garis besar pcn.uaan
wil.ly.1h rersebur adalah sebagai herikur:

~lll<\J \AN Bt:SAR.001'.Rll"1 Mnnglmk Em11s, bng11111 /1111r dih111s1 i/11strm1 'P'k
India y11it11 R11mnyn1111. Ko/,ksi tnnum1 dnri
Wo11060)'0 (11bad k;.9. 10 M).
Ko/,/tsi ·M11sn11n Nnsionnl No. Inv. 8965
'-IJL\JA\J< ll\l ll\11

Dalam masa Majapahir juga


dikcnal adanya komuniras khusus kaum
111\\l \ \\IS.~\\
Rsi, y;1iru mack,1 yang menyingkirkan
diri dari duni.i ramai dan hidup di
J l rcmp.ir-rcmpar sunyi di lcrcng gunung.
Di <...unung Pcn.1nggungan (Pawirra)
hingga kini dircmukan puluhan
Kcpu rhakalaan scpcrri pu ndcn

17
bcrundak, goa pcrtapaan, area, altar Kerajaan-kcrajaan Islam Nusanrara
pcrsajian dan lain-lain. Hal icu dapat merdeka sebclum kedatangan orang-
ditaf.~irkan pula bahwa di tempat itu orang Eropa (dalam abad ke-13-17)
dahulu terucama dalam abad ke-15 M rdah dikunjungi pedagang-pedagang
pernah bcrmulcim para pertapadan kaum bangsa Asia, misalnya orang-orang Cina,
agamawan yang mcndekatkan dirinya India, Arab, dan penduduk Asia
pada dcwa-dewa. Sclain di Gunung Tenggara. Pada masa itu perniagaan
Pawicra, gunung lainnya yang juga diduga laur cerjadi dengan pesac, sehingga dalam
sebagai rcmpat menycpinya para Rsi pcnataan masyarakat kerajaan itu
adalah gunung Arjuno, gunung Wilis, terdapac pula kelompok niagawan lokal
dan gunung Hiyang. atau asing yang sangat mempcngaruhi
perkembangan policik dan ekonomi suatu
Gambaran masyarakar dalam
kcrajaan. Pcnataan masyarakar yang
pcriodc Hindu-Buddha seperri irulah
cerjadi secara garis besar sebagai berikuc:
yang dapac digambarkan berdasarkan
bukci-bukri scjarahnya.

Belnjar mengnji
{mf'lnbacn Al-qur'an) di selmnh desa (1855).

Kerika agama Islam masuk kc 1. Para pcnguasa dan kcrabatnya, di


Nusanrara, agama baru itu dengan segcra ihukota arau pun di daerah-daerah.
saja dipcluk oleh berbagai kalangan 2. Kaum agamawan yang terdiri dari
masyarakat. Dalam sistem kerajaan- cokoh ulama, ulama yang
kerajaan Nusantara yang bercorak agama mcngajarkan agama Islam di
Islam, penaraan masyarakatnyapun agak pcsancrcn-pcsancn:n serra para
berbeda dari keadaan masa sebelumnya. santrinya.

18
3. Para pejabar ringgi kcrajaan beserra adanya kclompok kaum agamawan di
kcluarganya. rcngah-rcngah masyarakar Hindu-
4. Kaum niagawan yang menguasai jalur Buddha pada masa iru. Dirampilkan juga
pcrdagangan laut yang rcrdiri dari mahkota-mah kora dari pcriode
orang Nusantara dan luar Nusantara pcrkcmbangan kerajaan-kcrajaan Islam
5. Rakyat biasa yang hidup di ibukota Nusanrara, sebenarnya unruk
kcrajaan atau pun di dcsa-dcsa dalam mcnjclaskan adanya kclas pcnguasa yang
wilayah kerajaan tersebut. mcmeri nrah diwakili dengan benda-
Pada saar pengaruh kolonial bcnda tinggalan bcrupa mahkota dan
regalia kerajaan lainnya.
Belanda relah mcncengkeram masyarakar
Indonesia, pcnaraan masyarakarnya pun Apabila ridak rerdapar arrcfak
disesuaikan dengan kcpcnringan polirik yang dapar mendukung gambaran
pcnjajahan Bclanda. Pada masa itu ada pcnaraan masyarakac. maka yang
warga masyarakat kelas saru, yaitu orang dirampilkan adalah foco reproduksi
Belanda dan bangsa Eropa lainnya, ren rang suasana masyarakar dari rel icf
warga kelas dua adalah bangsa Timur candi-candi sczaman. Arau juga foro
Asing, dan lnlanders yang merupakan lukisan-lukisan dari masa kolonial yang
lapisan warga rerendah. Dalam masa mcnggambarkan bcrmacam pakaian
kolonial penggolongan masyarakar dalam masyarakac. Fungsi pakaian
menurur pandangan pihak kolonial adalah ( 1) scmara-mara scbagai alar
adalah scbagai bcrikuc: unruk mcnahan pcngaruh sekiraran
1. Bangsa Eropa rerdiri dari: alam, (2) pakaian scbagai lambang
a. Bclanda kcunggulan dan gengsi, (3) pakaian
b. Bangsa Eropa lainnya: lnggris, scbagai lambang yang dianggap suci,
Prancis, Porrugis (4) pakaian scbagai perhiasan badan.
2. Orang Timur Asing: Cina, Arab, India Terapi dapat saja dalam suaru kcbudayaan
3. Pribumi feodal: para pcnguasa dacrah rujuan oang berbusana mclipuri dua
dan keluarganya (Sulran, dan para fungsi atau lebih dari macam-macam
Bupati, Dalcm) fu ngsi pakaian terscbu t. Dengan
4. Para Priyayi dari kalangan biasa dcmikian dengan memperharikan
(pegawai Hindia-Belanda) bermacam pakaian yang terdapar dalam
5. Kaum Agamawan : Ulama dan suatu masa di lingkungan kebudayaan
sanmnya terremu, dapat ditinjau keadaan penataan
6. Rakyat biasa yang mcrupakan orang masyarakacnya. Sebab pakaian dapat
kebanyakan mcnunjukkan lapisan /kc las arau
7. Budak belian yang diperdagangkan golongan masyarakac cercencu.
secara bebas di pasar-pasar budak.
Dalam pameran ini diusahakan
untuk menampilkan arrefak-arrefak
koleksi Museum Nasional yang dapat
menunjukkan adanya penataan
masyarakat pada suacu masa. Misalnya
ditampilkan area pendeta pria dan
wanita, sebenarnya hendak menyatakan

19
TEKNOLOGI DAN KESEN IAN

B udaya merupa.kan scsuaru yang rcknologi manusia dalam mengeksploicasi


unik, yang dapat dipcrmudah ataupun unsur alam. Scbagai jaringan informasi
dipersulit dalam mcngarcikannya. rcknologi meru pakan has ii akumu lasi
terganrung dari sudut pandang kita dalam pcmahaman dan pcnguasaan yang relah
menilai posisi manusia dalam kehidupan tcruji aras sifat dan gcjaJa ftsiksuatu umur
semesta dunia ini. Paling tida.k budaya alam dan bagaimana mcmanipulasi dan
merupakan gagasan, berupa jaringan memanfaatkannya, sccara cflsicn dan
ingatan, pcngalaman dan pengetahuan, cfcktif. Dalam kcrangka tckno-ckonomi
kesepa.katan dan norma yang berfungsi maka manfu.at suatu hasil teknologi harus
sebagai acuan dalam mcnginrernalisasi lcbih bcsar dari input cncrjinya.
setiap stimulus yang dircrima untuk
selanjurnya melahirkan kepurusan yang
diakrualisasikan dalam bcnruk rindak PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
budaya.
Tahapan pcrkcmbangan rckn0logi
Dalam menemparkan dirinya cendcru ng tcrlihat dari modus rransak:.i
manusia mclakukan interaksi dengan c ncrji yang tcrjadi antara manusia, bahan
seluruh komponen semcsta ini, baik dan bcnda yang diman faatkannya. Pada
dengan lingkungan alam, li ngkungan rcknologi awa l rransaksi tcrsebu c
sosial. dan dengan lingkungan mcraftsik bcrlangsung sccara langsung antara
yang bclum dapac dimcngcrt i dan manu sia dan unsur alam yang
dipahami sebagaimana adanya. lnteraksi dicksploitasi, perkcmbangan selanjurnya
icu dilakukan untuk memenuhi dalam transaksi rerscbu t digunakan unsur
kebutuhan h idupnya, baik yang bcrsifac lain yang dapac dijadikan pemasok enerji
badan iah yang mendasar, anta ra lain: pengganti manusia. Pcnggunaan hcwan
pangan, sandang, papan dan keamanan , pekerja dapat meningkarkan cfckrifttas
maupun kebutuhan nonbaclaniah unruk clan eflsicnsi cncrji yang harus
bersosialisasi clan mempcroleh pangakuan dikcluarkan, dcmikian pula clcngan
akrualisasi di rinya. Tinda.k budaya inilah pcnggal ian enerj i da ri u nsu r abiotik,
yang mcnghasilkan benda budaya, berupa antara lain tenaga angi n, air, uap/panas
bahan, sarana dan prasarana u nru k tinda.k bumi, minya.k bumi , dan lain-lain.
budaya bcrikurnya.
Komplcksitas informasi, cfckrifitas
Dalam pemen u ha n keb utuhan ini dan cflsicnsi operasional!tcrapannya
lingkungan alam sekirar bcrfungsi scbagai sangat menenrukan tinggi - rendahnya
lahan sumberdaya bahan. l nte raksi teknologi dalam proses menghasilkan
dengan lingkungan ini melahirkan tekno- sesuatu (benda). Kepada manusia ruang
ekonomi, suaru proses transaksi en erji dan memberikan keragama n dan kesenjangan

21
sumberdaya yang berbeda pada relung yang dapat dipadankan dengan
lingkungan yang satu dari lainnya. pengembangan teknologi modern.
Tcknologi ini secara teknis tidak
Kesenjangan ini mendorong
ditemukan di luar Nusantara atau Asia
manusia untuk saling menjalin transaksi
Tcnggara- lcbih lagi kawasan Eropa y~g
barang daJam hubungan sosio-ekonomi
mcmiliki sumberdaya dan lingkungan
antar individu dan antar kelompok.
yang sangat berbeda.
Kesenjangan lingkungan juga
memberikan tantangan yang berbeda,
Adopsi dan adaptasi teknologi luar
khususnya dalam pengembangan
Nusantara
teknologi untuk mengatasinya.
Kesenjangan kemampuan pengembangan Dalam perjalanan sejarah
dan penguasaan teknologi ini mendorong Nusantara memperoleh masukan
informasi dan teknologi diperlakukan teknologi dari luar yang selanjutnya dapat
sebagai komoditi yang dapat dikembangkan sctelah diadaptasikan
ditransaksikan pula. Dalam upaya dengan kondisi lingkungan Nusamara
menguasai ruang jelajahnya manusia scsuai dengan kebutuhan dan sumberdaya
mengembangkan pula teknologi yang tersedia.
transportasi, menyangkut sarana angkut
dan prasarana penunjangnya.

DaJam pameran temuan satu abad, TEKNOLOGI PANGAN


perkembangan aspek teknologi dibagi
menjadi tiga tema dan enam subaspek Kcbutuhan badaniah utama
dengan tujuan dan materi yang berbeda, manusia adalah pangan, karena pangan
tema dan subaspek tersebut: merupakan 'basic for survival' mereka
scbagai suatu makhluk. Demikianlah,
Dinamika inovasi dan pengembangan tcknologi pertama yang dikembangkan
teknologi Nusantara. manusia berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan pangan disamping untuk
Dari maceri yang disajikan
kcamanan diri. Semula pangan diperoleh
diharapkan pcngunjung dapat
memperoleh pengetahuan, pengertian langsung dari alam melalui perburuan
dan pemahaman tentang ragam teknologi binarang dan pcramuan tanaman.
lokal yang sejak awal penemuannya Ketersedian bahan pangan yang
ditunjang dengan sumberdaya mclimpah di lingkungan sekitarnya
lingkungan yang ada dan yang tidak memanjakan manusia untuk kurang
terdapat di tempat lain. Teknologi ini berupaya me-manipulasi dan
mengembang-kannya.
memiliki sebaran di Nusantara atau pal-
ing tidak di kawasan Asia Tenggara yang Perubahan lingkungan hidup,
memiliki karakteristik lingkungan serupa. khususnya menurunnya daya dukung
lnovasi da/am teknologi Nusantara da/am lingkungan dan bertambahnya populasi
pmgembangan telmologi modern. manusia, mendorong manusia untuk
mengembangkan strategi pangan yang
Materi dari tema ini menyajikan baru. Pcngamatan yang panjang
benda-benda inovasi teknologi Nusantara terhadap sifat dan perilaku komponen

22
pangan memungkinkan manusia tenentu ini diambil langsung dari alam
mengembangkan teknologi untuk dan cidak dibencuk lebih lanjut.
memperolehnya secara efektif dan efisien. Meskipun tidak memiliki bidang tajaman
Melalui beternak dan bercocok tanam yang mampu mengakibatkan Iuka
komponen pangan tersebut dapat terbuka pada binatang buruan, bentuk
memberikan hasil lebih dan bulac ini secara teknis lebih tepat sasaran
berkesinambungan. karena cidak menimbulkan bias dalam
pelemparannya.
Dari masa ke masa manusia
mengembangkan teknologi pangan agar Kapak batu:
semakin berhasil guna dan efisien. Dalam Pada umumnya kapak batu dibuat
perburuan awal mereka menggunakan dari bacu gampingan kersikan dengan
alat bacu yang masih sederhana berupa pukulan menyamping secara berulang
bola bacu yang dilemparkan ke binacang agar dapat diperoleh bidang cajaman pada
buruannya, selanjucnya dikembangkan bagian ujungnya. Untuk meningkackan
dalam bencuk lancipan dan tajaman daya potongnya, pada bidang tajaman
uncuk proses pengolahannya. Penemuan dibuac berperimping - suacu ceknik yang
api mendorong proses pengolahan pangan set.ara pada beberapa jenis pisau dapu r dan
lebih efisien dan higinis. Demikian pula belaci sekarang. Perimping yang telah
dalam meramu canaman dan proses tumpul karena pemakaian dapat
pengolahannya dikembangkan pula dipertajam ulang dengan pembuatan
peralacan yang semula berupa congkat perimping baru. Pembedaan bentuk
kayu acau pun barn bu sampai pada secara kasar dapat mengisyaratkan
bencuk-bentuk yang semakin beragam pemakaian yang berbeda sebagai kapak
unruk bercocok tanam. perimbas, pembelah dan penetak.
Sejalan dengan penemuan dan Serpih bi/ah :
pengembangan bahan pangan biji
Dengan ceknik pukulan tertencu
rumputan dikembangkan pula peralacan
dapat diperoleh bentuk dan ukuran serpih
pengolahan pangan berupa wadah/periuk
tertentu yang selanjutnya dibencuk dan
masak yang cerbuac dari canah bakar.
digunakan sebagai pisau untuk sasaran
Penemuan teknologi pangan ini
tertenru.
meru pakan satu lompacan peradaban
manusia dalam suatu kehidupan yang Lancipan:
menetap. Dalam pola hidup menetap ini Dari serpihan batu dapat dibuac
populasi manusia dimungkinkan pula lancipan yang dapat digunakan
berkembang lebih pesat sebagai satu sebagai mata tombak dan anak panah,
organisasi manusia yang semakin arau bur.
kompleks sampai terbentuknya peradaban
Bahan alternatif:
koca.
Sebagai bahan baku pembuacan
Bola batu: peralatannya, manusia juga
Sejumlah bola batu ditemukan "in memanfaackan culang, kulic/cangkang
situ" dalam kaican dengan fosil binacang kerang dan canduk. Tulang dan canduk
purba yang cerjebak di canah rawa di si- memiliki kelenturan yang cukup cinggi,
tus Sangiran. Bola batu dengan ukuran dan tidak mudah pacah. Kekerasan yang

23
lebih rendah mengakibatkan peralatan Be/incung batu :
tulang dan tanduk relatif lebih mudah Dibandingkan dengan bentuk
tumpul dan aus. beliung, belincung batu memiliki
penampang lintang segitiga dan
penampang panjang yang lebih lengkung
dan lebih panjang. Bentuk yang berbeda
ini tentunya mcnunjukkan fungsi dan
sasaran pakai yang berbeda pula.

"'··......................
Beliung batu :
Sccara kronologi peralatan batu
--
................. .....

baru (ncolitik) ini erac tcrkaic dengan


pcncmuan tcknologi gerabah dalam
perkcmbangan budaya pertanian. Sccara
fisik bcliung bacu berbcncuk pipih dengan
bidang tajaman yang melebar. Alat ini Kapak /.onjong :
dibuat dalam dua cahapan, pertama Bcrbcda dari beliung dan
dalam bcnruk dasar yang masih kasar, bclincung batu, kapak lonjong dipasang
sclanjurnya diasah sampai halus clan tajam pada posisi scjajar dcngan tangkainya.
ujungnya. Bcbcrapa beliung batu Hal ini tcntunya menunjukkan cara
menunjukkan pilihan bahan dan garapan pakai yang berbeda untuk sasaran yang
pcrmukaan yang sangar halus, scakan mungkin scrupa. Kapak lonjong banyak
tidak dipcrsiapkan uncuk pemakaian ditemukan di kawasan rimur Nusantara,
schari-hari. Langkanya bahan dasar di anrara lain di lrian Jaya.
mana beliung batu ditcmukan
Gerabah :
mcnunjukkan rclah adanya pcrtukaran
acau pcrdagangan ancar wilayah. Gcrabah menandai suatu
lompacan pencapaian budaya yang besar
khususnya dalam teknologi pangan
dcngan berbagai implikasi sosialnya.
Gcrabah percama digunakan uncuk
masak bahan pangan bijian dengan air,
indikasi tumbuhnya budaya pertanian.
Dindingnya yang berpori memungkinkan
pcrforasi yang men ye ju kkan air ang
tersimpan didalamnya sebagai air minum
yang scgar.
Pembuatan gerabah ·
Belincung batu
Gerabah dibuat dari canah liar

24
dengan menggunakan teknik roda putar, Ttlms telah lama diakui sebagai
teknik tatap dan pelandas, atau gabungan hama dalam pertanian. Untuk
keduanya. Setelah dikeringkan mengatasinya manusia telah
selanjucnya dibakar pada suhu sek.itar memanfaackan binatang penjaga, antara
400-600 derajat Celcius. Dewasa ini lain anjing.
pembuatan dan pemakaian wadah
Tungku masak :
gerabah cenderung surut terdesak bahan
alternatif lain, misalnya plastik, tembaga Untuk masak disamping periuk
dan alumunium. ataupun wadah lain digunakan pula
tungku umuk melokasi api pemanasnya.
Periuk hias tatap : Tungku dapat berupa sekedar tiga batu
Sejak ditemukan percama pada ataupun dibuat dari bahan canah liat acau
masa p~asejarah periuk digunakan sebagai bahan alternatif lain dengan desain
wadah uncuk memasak, khususnya bahan khusus. Tungku tradisional di Nusantara
pangan bijian dengan air. Data arkeologi mempunyai teknik pengapian yang
menunjukkan bahwa dalam proses cukup canggih dengan tiga tonjolan
pembuatannya beberapa periuk bagian penyangga wadah. Secara ceknis tungku
luar diberi hiasan dengan cap goresan tradisional ini mempunyai kelebihan dari
araupun lilitan tali. Pemukulan dengan tungku ataupun kompor versi baru yang
alar pukul arau tatap yang bergores atau memiliki 4 conjolan penyangga. Dari tiga
dililir tali dilakukan agar meninggalkan titik dapat disusun satu bidang datar
cap goresan dan semakin padat. Secara sehingga wad ah apapu n yang
teknis goresan ini memperluas bidang ditempatkan diacasnya pasti scabil
permukaan uncuk menangkap panas kedudukannya. Hal ini berbeda dari
lebih besar daripada permukaan yang kompor modern; wadah yang
halus. Teknologi ini sejajar dengan ditempatkan diatasnya akan recap goyah.
peralacan masak modern, yang
dikembangkan oleh dunia Sarac. Di
samping pelapisan permukaan luar TEKNOLOGIBANGUNAN
dengan cembaga, ceknologi Barar juga
menggunakan lingkaran guratan-guracan Sal ah sacu kebu tuhan badaniah
pada dasar dengan cujuan sama. manusia adalah papan untuk bertempat
tinggal. Secara teknis papan memberikan
Bajak:
keamanan, bebas dari ancaman air, suhu,
Sebelum diperkenalkannya crakcor angin dan binarang buas , clan dari
pembajak pada cahun 1980-an, telah manu sia lain yang bermaksud
lebih dari 1000 tahun yang lalu di menjaharinya. Papan untuk menccap
Nusantara dikenal bajak dalam teknik berawal dari gua acaupun ceruk hunian,
pengolahan canah pertanian. Disamping selanjurnya berkembang berupa rumah
dimanfaackan renaganya sebagai penghela kayu sederhana clan akhirnya sampai
bajak, binatang ternak sapi clan kerbau bentuk rumah besar dan mewah.
juga memberikan pupuk alami , sumber
protein clan sekaligus sebagai aset Rumah yang disebuc rerakhir
kekayaan dan tabungan. sebenarnya berlebihan, jauh di aras untuk
sekedar memberikan kenyamanan
Hama tikus: ringgal. Dalam keh idu pan sosial cernyaca

25
penetapan tapak, bentuk, ukuran dan bangunan sesuai dengan bahan yang
unsur-unsur pclengkap rumah dapat tcrsedia. Pada prinsipnya bahan-bahan
digunakan sebagai etalase adpertensi sosial terscbut ditempatkan dalam hubungan
untuk menunjukkan aktualisasi diri yang kuat, baik dengan pasak, kait
pemilik dan penghuninya. Dalam ataupun bahan perekar disamping dengan
beberapa masyarakat tradisional yang teknik mcmperbesar friksi agar tidak
cukup kompleks pilihan tapak, bentuk mudah bergeser satu dari lainnya.
rancang bangun, ukuran dan unsur-unsur
Di Nusantara pada bagian
pelengkap tertentu dikhususkan bagi
bangunan tertenru telah dikembangkan
kaum elit dan terlarang bagi yang lain.
teknik bangun yang sangat khas, anrara
Untuk praktek keagamaan lain penggunaan batu kunci untuk
dibangun pula prasarana yang khusus puncak langit-langit candi, dan
pula, baik dalam penetapan tapak, pemanfaatan faktor kelenturan kayu
rancang bangun dan pilihan bahan yang penahan beban agar tidak mudah patah
digunakan, seperti terlihat pada pendirian dan tahan gempa. Sciring dengan waktu
bangunan pemujaan, rumah ibadah dan Nusanrara juga menyerap teknologi luar,
makam. Meskipun demikian tidak misalnya penggunaan lepa unruk perekat
dipungkiri hal tersebut di atas tidak lepas dan turap dan sistim kuda-kuda unruk
dari fungsi sosial dalam aktualisasi diri pcratapan bangu nan.
anrar individu ataupun kelompok dalam
Teknik kunci 'ekor burung' dan takikan
suatu organisasi sosial.
panjang:
Dalam konrak ancarbangsa terjadi Dalam teknik bangun candi dari
pengayaan rancang dan teknik bangun batu digunakan ikatan 'ekor burung' agar
Nusantara. Dilain pihak rancang bangun batu yang bcrsebelahan pada lapis yang
Nusantara diserap pula oleh masyarakat sama tidak dapat saling bergeser. Tkatan
asing, misalnya berkembangnya rancang antar batu diperkuat lagi dengan
bangun 'Indis' pada masyarakat Eropa pemahatan sisi dalamnya secara kasar
yang tinggal di Nusantara ini. uncuk memperbesar friksi yang dapat
Bahan yang digunakan untuk mengurangi gescran yang mungkin
pendirian bangunan beragam, baik non terjadi. Dalam teknik bangun candi baru
hayati, misalnya batu alam, kapur dan dikenal pula tcknik takikan untuk
pasir, dan hayati berupa kayu dan bagian menjaga geseran keluar lapisan batu yang
lain dari pohonan, misalnya ijuk, daun ditaruh di atasnya.
dan kulit kayu. Di antara bahan Perubahan rancang bangun :
bangunan rupanya batu andesit/kali lebih
Dalam proses pendirian bangunan
diutamakan kareoa memiliki daya tahan
dimungkinkan terjadi perubahan rancang
yang lebih dari lainnya. Apabila bahan
bangun, seperti halnya pada Candi
tersebut sulit diperoleh digunakan bahan
Borobudur. Gapura pada dinding
alternatif, misalnya batu kapur ataupun
langkan I dan II tidak sejak awal
batu bata.
direncanakan. Untuk pemasangan
Dalam peodirian bangunan kemudian harus digunakan lobang
masyarakat Nusantara telah berhasil takikan pada kedua amba~g pintunya.
mengembangkan berbagai teknik
Penyesuaian lapis batu :

26
Teknikbanguncandi m~ teknik bangun tiang penyangganya.
bahwa balok-balok batu ditempatkan lapis Secara teknis rumah panggung
demi lapis mulai pada bidang permukaan memberikan kenyamanan, terutama
dindingnya. Ketidakwaspadaan kerja sirkulasi udara yang cukup kering di
mengakibatkan lapisan batu tidak dalam rumah. Gambaran rumah
sinambung dan cerpaksa dilakukan panggung pada relief Candi Borobudur
penyesuaian. Titik penyesuaian ini menunjukkan bahwa bentuk tiang telah
menandai akhir pckerjaan dari dua arah ditinggalkan dan diganci dengan umpak
yang berbeda dan mungkin oleh dua penyangga struktur lancai saja. Rancang
kelompok pekerja yang berbeda pula. bangun seperti itu masih dapat dijumpai
pada rumah 'gladhag' tradisional di
Batu kunci:
bebera pa kawasan perbatasan antara
Di Nusantara cidak dikenal pantai utaraJawa Tengah danJawa Ttmur.
struktur lengkung radial seperti halnya
teknik bangun Barac/Eropa. Untuk Tumpangsari :
bagian peratapan batu bahan bangunan Tumpangsari merupakan ragam
recap dicempatkan lapis demi lapis dan rancang dan teknik bangun bagian
pada puncaknya ditutup dengan batu peratapan ru mah dan bangu nan
kun ci untuk menjaga agar ambang tradisional khususnya pada bagian di
lengkung langit-langit tidak bergeser dan antara tiang utama. Secara teknis
jatuh ke bawah. tumpangsari mcningkatkan kemampuan
bagian penyangga dan mcmbcrikan
Lumbung:
nuansa keindahan dan kcmegahan bagi
Bangunan lumbung dikembangkan kelompok elic yang mcncmpatinya.
mungkin sejak manusia mengenal Sedangkan rancang dan ccknik bangu n
pcrtanian khususnya bahan pangan usuk suryo-sumunar mampu membagi
bijian. Bangunan lumbung pada relief beban acap mcraca sccara horisontal.
Candi Borobudur ini serupa dengan Penempatan usuk yang telcntan g
lumbung pada masyarakan tradisional memanfaatkan fakcor kelenturan kayu
tertentu di Nusantara. Bangunan kayu agar ridak mudah parah akibar beban
yang tcrtutup ini menjamin bijian yang yang disangganya.
cersimpan recap kering, demikian juga
kontruksi tiang menjamin keamanannya Masjid beratap tumpang:
dari ancaman binatang pengerat. Balai- Rancang bangun atap tumpang
balai yang ditempatkan di bawahnya luas tcrscbar di Nusanrara terurama pada
menyediakan ruang bersantai yang bangunan ibadah. Disamping pesan
mcngasyikkan. Bangunan lumbung simbolik yang ada, rancang atap cumpang
semacam ini cfektif uncuk bahan pangan rnembcrikan kcnyamanan bagi masa yang
bijian dalam ikacan bulir, perubahan berkumpul di dalamnya karcna sinar alam
reknik pcrranian yang menghasilkan dan sirkulasi udara yang jauh lebih baik
bijian urai/lcpas mcndorong lumbung di dalamnya.
tidak banyak difungsikan lagi sckarang.
Rumah Joglo :
Rumah panggung : Rancang bangun rumah joglo
Rurnah panggung di Nusantara mcrupakan rancang bangun rumah ideal
sangat beragam, baik pada ketinggian dan bagi masyarakat cradisional terutama di

27
Jawa Tcngah clan Jawa Timur. Scbagai TEKNOLOGI TRANSPORTASI
ad pertensi sosial rancang joglo di kawasan
bekas "negara-gu ng" Su rakarta dan Dalam hidupnya manusia tidak
Yogyakarra hanya dikhususkan bagi elit lepas dari dimensi ruang, baik berupa
ningrar saja. Meskipun mampu orang rapak yang dimukimi maupun ruang
kebanyakan ridak dipcrbolehkan yang harus dijelajahi sebagai lahan
mcndirikan bangunan rumah dengan budidayanya ataupun dalam konrak ancar
rancang bangun ini. organisasi manusia. Dalam menjelajahi
Bangunan "fndis": ruang manusia dihadapkan pada berbagai
kendala, berupa jarak dan ragam
Rancang bangun "lndis"
morfologi benrang permukaannya. Untuk
dikembangkan oleh masyarakat Eropa
mengacasi ruang ini manusia telah
perantauan yang ringgal di Nusantara.
mcngembangkan sarana dan prasarana
Rancang bangun "lndis" awal berdenah
mobilitas yang dari waktu ke waktu sesuai
simctris serangkup pada bangunan "man-
dengan perkcmbangan teknologi semakin
sion" utamanya. Unsur lokal terlihat pada
efisien dan efekcif
rancang perarapan dan penempatan teras
terbuka pada bagian depan dan
belakangnya. Rancang bangun "Indis"
kemudian ccnderung asimetris dan ecrus
berkembang sampai pada rancang
bangun "jcngki" (yankee), saru istilah
yang bckembang pada tcngah abad kc 20
till.

Adopsi rancang dan teknik bangun luar


Nusantara:
Kckenyalan budaya Nusantara
mcmungkinkan pengayaan dengan
mengadopsi unsur asing pada rancang
dan ceknik bangun Nusantara. Unsur
rancang bangun Timur Tengah banyak
diadopsi pada pendirian bangunan
ibadah khususnya masjid, unsur Cina
pad a bagian ornamental, scdangkan
unsur Eropa cenderung diadopsi oleh
kelompok elit atas dan ningrat.
fembatan Kayu/bambu
Perpaduan unsur rersebut terlihat &lief Candi /Jorobudur
misalnya pada Masjid di Banda Aceh dan
Masjid Jami di Medan, ukiran kayu di
makam Sunan Prapen - Gresik dan Pada awalnya, sarana angkut yang
gerbang Pagelaran Keraton Yogyakarta. digunakan masih bertopang pada enerji
sendiri, berupa usungaan tandu dan
pikulan ataupun sampan dayung.
Selanjutnya dikembangkan teknologi
yang memanfaatkan energi binatang
28
araupun unsur alam lain, misalnya kuda mcnggunakan lunas ganda pada rcknologi
runggang, kcrcra/gerobak clan kapal layar. pcrkapalan modern.
Semcncara iru, prasarana rransporrasi
jembatan:
darac dikcmbangkan unruk mcngarasi
kendala sungai yang rclarif kecil dcngan Untuk mcngarasi kcndala sungai
pcmhangunan jcmbaran baik yang yang rclarif kccil rclah dikcmbangkan
berupa sckcdar rangkaian kayu mclinrang tcknik pcmbangunan jembaran kayu
maupun yang dibangun dari bahan araupun bambu. Srrukrur bangun scgiriga
barang bambu dcngan rcknik bangun sama kaki/sisi ini sccara teknis mcmbagi
khusus. Uncuk mcngarasi aliran air yang bcban mcrata pada kedua sisi tiang
cukup bcsar digunakan rakit acaupun penyangga sccara optimal. Tcknik bangun
perahu pcnycbcrangan, scdangkan unruk jcmbatan scperri ini masih dapar dijumpai
mcngarungi lauc lcpas dikembangkan di pcdalaman kawasan pegunungan.
kapal bcrcadik. Kapa/ :
Pikukm: Unruk mcngarungi laucan
Alar angkuc yang dipikul olch satu dikcmbangkan bcrbagai rancang bangun
orang ini mcmpunyai daya rem bus ruang sarana mobiliras, antara lain sampan
yang paling scmpic pun. Alar angkur ini dayung, sampan layar sampai kapal bcsar
masih digunakan sampai saat ini bahkan berlayar ganda unruk lauc lcpas. Dara
dapat bcrfungsi scbagai 'trade mark' arkcologi mcnunjukkan bahwa kapal
komoditas yang diangkuc dan Nusancara semula dibuat dari bahan kayu
dipcrdagang-kannya. bungur dan selanjutnya kayu jaci. Papan
dinding lambung tidak dipaku -
Tandu: mclainkan diikat dcngan jalinan tali ijuk
Alar angkut scdcrhana ini masih dcngan gading-gading kerangka kapal.
mcmcrlukan tenaga dua-cmpat atau lcbih Pcmakaian paku dari kayu (pasak)
manusia untuk memanggulnya. Tandu rcrbacas hanya unruk mcmperkuar
dengan ciri-ciri khusus cencncu dapat hubungan antar papan lambung kapal
berfungsi scbagai etalasc adpenensi sosial saja. Pemakaian cadik pada satu atau
elit tcncntu yang bcrhak menaikinya. kcdua sisi lambung kapal merupakan
inovasi Nusanrara untuk mcmanrapkan
"Gethek"/rakit penyeberangan sungai: srabiliras kapal dari hcmpasan gelombang.
Untuk pcnyebcrangan sungai Kapa! bcrcadik ini mempunyai jangkau
kadang digu nakan rakit ataupun sampan. arung yang cukup jauh, bahkan mencapai
Diancara rakit tcrsebut ada yang dibuac pancai timur benua Afrika.
dengan mcnggunakan dua sampan yang Keretalgerobak :
ditcmpatkan sejajar clan di atasnya
Kendaraan ini meman-faarkan
ditaruh lanrai kayu/bambu uncuk
binatang penghela kuda, sapi acaupun
mempcrolch ruang yang lebih luas.
kerbau. Perbedaannya dari kcreta
Penggunaan dua sampan sangat
'modercn' adalah belum digunakannya
menunjang daya angkut clan scabiliras
pegas untuk mengurangi goncangan.
rakit terscbut. Teknologi pembuaran rakic
Kendaraan jenis ini har1.1s didukung
1111 dapat dibandingkan dengan
prasaran jalan dcngan kualifikasi tencnru.
pembuatan kapal ferry cepat yang
Roda dengan ukuran yang cukup besar

29
mengisyararkan efisicnsi enerji yang ringgi tersendiri dalam pcnataan suatu
dan sangat cfekrif unruk menghadapi masyarakar.
kondisi jalan yang buruk dan berlobang.
Proses produksi benda logam
mcmerlukan enerji yang jauh lebih tinggi,
mungkin semula tidak rerjangkau bagi
TEKNOLOGI LOGAM - scmua lapisan masyarakat. Produksi
METALURGI arrcfak logam pada awalnya tidak
terjangkau bagi semua lapisan
Teknologi logam merupakan masyarakat. Seba ran ti nggalan artefak
penemuan bcsar yang mendorong suatu logam rclacifcerbaras jumlahnya dan lebih
lompatan besar dalam sejarah peradaban tcrkonscntrasi pada kelompok masyarakat
umat manusia. Teknologi ini pcrrama rerrenru. Produksi arrcfak logam pada
ditemukan di Timur Tengah dalam awalnya ridak mcngarah pada benda-
bentuk pencmpaan endapan tcmbaga bcnda yang berfungsi praktis, sejauh
sehingga padar dan dalam bentuk yang arrcfak bacu dan bahan alternatif lain
diinginkan. Teknik mclebu r dan masih dianggap cukup mcmenuhi
membuat campuran dua atau lebih unsur kcbutuhan yang ada. Arrefak logam yang
logam merupakan pcnemuan terscndiri, dihasilkan cenderung alat yang dapat
rerutamasebagai upaya memperolch titik difungsikan scbagai scnjata tajam dan
lebur yang rdarif lebih rendah dengan sarana kcamanan. Lebih dari itu logam
kualiras hasil yang lebih baik. campuran (alloy) dan logam rnulia yang
lebih langka dan tinggi nilainya lebih
Berbcda dari alar bahan batu yang
dikhususkan unruk pembuatan benda-
lebih mudah patah, logam mempunyai
bcnda yang dapat difungsikan sebagai
ban yak kelcbihan, kelenturan yang lebih
regalia bagi elit penguasa.
ringgi, mudah dibenruk dan diasah serta
dapar didaur ulang. Teknologi logam Scjauh ini sebagian besar arrefak
Nusamara diperoleh dari Asia Tenggara logam - khususnya dari masa prasejaral1
Daratan, ha! ini terlihat dari sebaran - tcrbuac dari bahan peru nggu yang
ragam bentuk dan teknik serta urutan dibuat dengan reknik ccrak-cor.
kronologi/pcrtanggalan yang lebih rua. Tinggalan dari besi relati f terbaras
mengingat besi memiliki tingkar korosi
Penemuan teknologi logam
yang sangar cinggi dan cepat habis-hilang
mempunyai dampak yang luas bukan
ditelan waktu. Satu relief di Candi Sukuh
hanya terbatas pada aspek teknologi saja,
- Jawa Tcngah dari abad ke 13 - 15 M
tetapi juga merambah pada kehidupan
mcmberikan gambaran teknologi logam
sosial masyarakat Nusantara. Kelangkaan
tempa dalam pembuaran peralaran
bahan logam mendorong terbenruknya
pcrtanian dan senjata tajam. Teknologi
jaringan perdagangan bahan baku yang
logam/besi tempa ini mencapai
lebih luas. Di samping icu penguasaan
puncaknya pada reknik atau seni
teknologi ini lcbih tcrbatas pada
pcmbuaran keris clan senjata regalia
kelompok undagi saja. Perbedaan ini
lainnya, yang dikerjakan oleh "empu"
mempertajam pcrbedaan kerja dan
(ahli yang mahir dan biasanya
pengelompokan profesi yang telah ada
mempunyai kckuatan spiritual) dan
sebelumnya. Kelompok undagi atau
bukan sekedar pandai besi biasa saja.
pengerajin logam menempati posisi yang

30
Piston pemantik api : "Ububan" pandai besi :
Salah satu inovasi teknologi umat . Untuk pengerjaan logam
d1perlukan suhu yang sangat ringgi baik
manusia adalah membuat dan mengelola
untuk melunakkannya ataupun
api. Data etnografi menunjukkan bahwa
mencairkan. Uncuk memperoleh suhu
cara membuat api berrolak. pada prinsip
yang tinggi ini diperlukan tiupan angin
friksi atau gesekan massa padat, apak.ah
yang cukup kuat dan terus-menerus. Pada
itu bacu pemancik, kayu araupun tali yang
teknologi tradisional peniupan ini
saling digesekkan berulang-ulang.
~enggunakan dua rabung silinder dengan
Sementara itu di Asia Tenggara,
piston yang digerak.kan naik-turun secara
khususnya di Nusantara relah
berganrian. Teknologi ini berbeda dengan
dikembangkan teknologi pembuatan api
teknologi tradisional Barat yang
yang didasarkan pada pengetahuan bahwa
~enggunakan kantong kulit yang
massa udara atau gas yang dipadatkan
d1kembang-kempiskan. Teknologi
dengan kuat menimbulkan panas yang
Nusantara ini didukung sumberdaya
mampu memancik api. Teknologi 'korek
lingkungan, khususnya adanya tanaman
ceplokan' ini ridak. digunak.an lagi pada
bambu sebagai bahan pembuaran tabung
dekade 1940-an. Prinsip tabung silinder
silinder tersebut. Di dunia Barat
dan panas udara/gas tekan ini dapat
penggunaan piston dalam rabung silinder
dibandingkan dengan pembakaran mesin
barn dikembangkan pada teknologi mesin
diesel pada teknologi modern.
otomotifbaik dengan tenaga uap maupun
BBM.

Ububan
Relief Candi Sukuh

Dasar perapian wadah pelebur logam :

Di belakang Keraton Surasowan


Bantcn ditemukan tinggalan arrefuk yang
menunjukkan ak.cifitas cor logam yang
Piston Pemantik Api"Korek Ceplokan" berlangsung sejak abad ke 16 sampai
J_<raKan, Rem'ban~ - jawa Tmgah
Ko/,.ks1 Museum Negert Ronggowarsito, dengan 18 Masehi. Kegiacan cor logam
Jawa Temgah itu cencunya unruk memenuhi kebucuhan
akan barang-barang yang rerbuar dari

31
logam, mungkin khususnya untuk scbagainya. Untuk menahan scnjata
perscnjataan negara yang sering dilanda rcrscbur digunakan perisai, baju zirah,
pcrtikaian ini. Ttnggalan tcrscbut berupa helmet dan pclindung lainnya. Di
sejumlah b;ltu dasar perapian dan wadah Nusantara senjata api barn digunakan
pclcbur (kowi) yang tcrpendam bcrsama pada abad kc 16 M scjak kedatangan or-
limbab abu dan kcrak logam. ang Barac. Untuk mendukung mobilitas
ccntara digu nakan binatang tunggang
hcrupa unta, kuda dan gajah, disamping
sarana angkutan hem pa kapal dan kcrcta.
TEKNOLOGI PERANG
Prasana bangunan pcrtahanan
Pcrang mcrupakan satu bcntuk difi.mgsikan unruk mcnahan laju gerakan
pcnyclcsaian konflik. baik internal antar maju lawan dan mcnahan scgala jcnis
fabi maupun ckstcrnal yang mclibatkan scnjata lontar dan pclum tcmbak, juga
dua arau lchih satuan kcmasyar-akatan. mcmbcrikan posisi bcrta11an yang lchih
Bcrhcda dari pcnyclc.saian diplomatik, baik dari lawannya. Prasarana ini dapat
dalam pcrang digunakan kckcrasan dan bcmpa parir. baik yang kering maupun
kckuacan bcrscnjara unruk mcmaksa yang dialiri air, ataupun bangunan
pihak lawan takluk. Dalam perang dapat bcntcng tinggi dan rcrrutup yang sulit
rcrjadi pcmhamaian massal, pcmbunuhan dinaiki dan dimasuki lawan. Prasarana
ccrhacas pada lawan bcrscnjata atau perang tradisional yang baik berupa
sekcdar pcmaksaan pihak lawan agar paduan bcnrcng dan parit dalam yang
rakut d,m mcnerima subordinasi politik hcrair.
l.iwannya tanpa pertumpahan darah.
Benteng tradisional :
Dal.1111 pcrang digunakan bcrbagai
Dalam tradisi Nusantara dikcnal
sarana pcralacan uncuk mclukai dan
isrilah ''kura" dan padanan kata lainnya
mcmbunuh, pra.sarana unruk bertahan
scpcrti kubu yang bcrarri bangunan
clan ta kt ik srratcgi pcngcrahan p1.:mbatas ruang yang hcrupa gundukan
sumhcrday.1 pcrang rcrmasuk sumberdaya
r.rn.1h yang cemu gclang mcngclilingi
manusianya. Kcscnjangan antar satuan pcmukirnan. Unruk mcmbangun
organisasi manusia d.1pat mcndorong ccmhok tanah ini dilakukan pcnggalian
su mbaday.1 pcrang dipcrjual-bclikan pada sisi luarnya yang sckaligus dapar
schagai komodicas, dalam hal ini
difungsibn scbagai parit keliling.
rcnna.suk pul.i budak dan ccnrara bayaran. Bcbcrapa kuhu, tcrutama yang berfungsi
Tcknologi pcrscnjaraan dan pcrtahanan
scbagai pusar polirik dipcrkuat dcngan
mcrupakan ma.,alah tJCama karcna hal ini
bacu ;Haupu n batu hara. Pola dcnal1 kubu
sangar bcrpcngaruh pada raktik stratcgi her;1gam dari yang bcrbcnruk scgi cm pat.
pcrang yang dircrapkan dikcmbangkan tidak bcraruran scsuai dcngan hcnrang
<l.tla m fi.mna.si t cnrara/ pasu kan.
pcrmukaan canah sctcmpac araupun acak
Pad.1 awalnya sarana pcralacan sarnasckali ranpa kcrcrangan apapun.
pcrang y•rng digunak.rn herupa scnjata 13cbcrapa kuhu scmula dipcrkuat dcngan
1.1jam untuk melukai sccara bngsung, t.maman bambu duri diatasnya. scperti
,11Jt<lfa l.1in pedang, golok. mandau, h.ilnya "huca" di Barak.
rombak, maupun scnj.ua lonrar jarak jauh
bcrupa lcmhing. pan.th marril dan

32
Benteng ragam &opa : dihayari melalui proses pendalaman emosi
Dalam perjalanan scjarah ccrjadi oleh pencipra, pembuat dan
pengayaan ragam dan tck.nik bangun penikmarnya. Dari masa ke masa nuansa
bcntcng dcngan masuknya unsur Eropa. keindahan bcrubah sccara dinamis scsuai
HaJ ini rcrlihar dari standarisasi rancang dengan pcrubahan pandangan, norma
bangun yang bcrdcnah empat pcrscgi dan gaya hidup yang bcrkembang dalam
dengan bastion pada kccmpat sudurnya suaru masyarakac.
dan lengkap dengan gardu inripnya. Pencipraan karya scni ridak rerlcpas
Tcmbok yang berukuran rcbal dcngan sisi dari fakror kercrkaican antara idc arau
luar yang lcbih ringgi memungkinkan gagasan yang ada dalam diri pcncipra
gerakan renrara lcbih mudah dan (rcrmasuk juga artisan) dengan media
rerlindungi dari senjara lawan di luarnya. yang rcrpilih untuk mcnampilkannya.
Benrcng Kcraron Yogyakarra mcrupakan Pencipta karya scni sccara reknis harus
satu conroh kubu dengan rancang dan mampu mcmainkan bentuk dan idiom
reknik bangun Eropa. dalam gagasannya dalam paduan yang
Meriam Ki Amuk : harmonis baik bagi dirinya sendiri
maupun bagi orang lain yang mampu
Mcriam mcrupakan sarana pcrang
mcmahami dan menghayatinya. Cagasan
yang dikcmbangkan di Eropa.
pcncipraan cerscbut merupakan sebagian
Masyarakar Nusantara mengadopsi
arau bahkan seluruh rocalicas diri yang
rcknologi pcrsenjaraan ini, meskipun
bcrsumber pada rcalira sekirar yang
belum dapat dibukrikan kcscraraan
mampu dikuasainya. Pcnguasaan rcrscbur
cfekrifitasnya meriam buaran sendiri iru.
mclipuri proporsi dan anatomi benruk
Sebaliknya rerdapar kcccnderungan
serta srrukrur komposisi kererkairan an tar
meriam-mcriam rersebu r difu ngsikan
masing-masing komponen rcalira yang
sebagai regalia pcnguasa dengan
dirampilkan. Dalam menampilkan
pcmbcrian gclaran nama Ki atau pun
gagasan tersebur dipcrlukan bahan dan
Kyahi. Bcbcrapa mcriam mcndapat
cnerji. dengan demikian pencipraan seni
penghargaan yangsangat bcrlebih scbagai
ridak lcpas dari pcnguasaan rcknologi
sasaran 1iarah dan lcngkap dcngan
penunjang scni.
lcgcnda yang melarari kcbcradaannya.
Unruk mcmahami clan
menghayari karya scni diperlukan acuan
yang diharapkan scjajar dengan
TEKNOLOGI DAN SENI
pandangan, gaya dan nuansa hidup
ma.~yarakar pcncipra karya seni rcrscbut.
Kc bu cu han man usia ridak scmara-
mata bcrsifar prakris unruk kcseirnbangan Lukisfln gufl :
hidupnya dengan lingkungan alam, Dinding gua. ceruk dan
hubungan anrar manusia dan manusia pcrmukaan baru bcsar dapar
dcngan dunia mcrafisiknya, tcrapi juga dimanfaarkan scbagai media dalam
mcmcnuhi kcburnhan akan kcpuas.in mcnuangkan gagasan dalam hcntuk
cmosi kcindahan dan kch.ilusan pckcrri. lukisan dua dimensional. Gagasan
UngkJpan kcindahan rcrscbur rcrdapat rcrscbu r berrolak pada real ira h idu p
pada kcharmonisan pcrmainan bcnruk, masyarakar sctcmpar baik yang
bunyi dan kara-kara, yang hanya dapat mcnyangkur hubungan mcrcka dcngan

33
lingkungan alam sckitar, hubungan antar scni "kanuragan" yang mengandung
pribadi mcrcka, dan hubungan dengan unsur magis dalam nuansa Islam. Pokok
dunia mcraftsika yang mcrcka pcrcayai pcrtunjukkan dchus pada kekebalan. baik
'sepcrri iru adanya'. Lukisan binarang tcrhadap scnjata rajam, api dan unsur
dapar mcnunjukkan jcnis sasaran buruan kcmikalia bcrbahaya. dan pada
mcrcka. scdangkan pakaian dan ascsori kemampuan kescmbuhan yang ccpar.
mungkin rcrkait dcngan tata masyarakat, Scni pcrtunjukan dcbus ini bcrkcmbang
dcmikian pula pcsan-p~an simbolik yang luas di kawasan Banten. khususnya di
ada dalam alam kcpcrcayaan mereka. Kabuparcn Scrang dan Pandcglang.

Nekam: Keledi:
Artefak pcrunggu ini merupakan Alar musik tiup masyarakac Dayak
hasil karya teknologi cctak logam pada ini dibuat dari kayu dan bambu. Kclcdi
masa perundagian di Nusantara. tdah dikenal sejak akhir masa prascjarah
Scbcnarnya nckara sccara tcknis berfungsi scpcrti rcrlukis pada cinggalan nckara.
scbagai gendcrang dan media Alar musik scrupa masih dibuac dan
komunikasi, dan simbolik bcrfungsi digunakan di Asia Tcnggara Daracan.
scbagai sarana kcagamaan. Sccara fisik Seacara organologis alat ini disebur "Or-
permukaan luarnya dimanfaatkan pula gan tiup".
scbagai media penciptaan karya seni
merpa yang memuat gambaran
kehidupan sosiaJ dan kcpcrcayaan yang
ada di dalam masyarakat.
Seni pertunjukan :
Adegan tari banyak ditampilkan
pada relief candi, antara lain candi
Borobudur, dan beragam antara lain tari
upacara, rari pcrang dan bahkan tari or-
ang mabuk yang tidak sadar diri. DaJam
pcrtunjukkan penataan ruang dan
pembagian adcgan tclah dilakukan
dcngan ccrmar scperti diisyararkan pada
pcmahatan relief candi.

Penga'tlen :

Mengamcn merupakan kegiaran yang


mcmpunyai larar scjarah yang cukup
panjang. Naskah Jawa Kuna menyebut
K,kJi, aiat musilt riup 1Nl!YIZT4'&zt Dayak
kegiatan ini dcngan isrilah 'menmen'. Apo IGty-, KA/im4"'4n Timur.
Relief candi Borobudur melukiskan Kokltsi Musnms Nasional, No. Inv. 7753.
ragam kcgiaran ini.ancara lain pengamen
musik, rari, dan akrobatik.
Seni pahat:
Debus: Scbenarnya seni pahat topeng celah
Debus mcrupakan satu bentuk dikcnal sejak akhir masa pr.asejarah

34
bcrup.1 pcmaharan kedok yang mungkin gclang baru sccara lcngkap. Bahan dasar
bcrmuaran magis umuk menolak bala berupa batu meramorfkchijauan dengan
pada sarkofag baru, gcrabah dan ncraka rckstu r yang rclarif halus. Tahap pcrrama
pcrunggu. Saru adcgan relief pada candi dibuar bemuk dasar berupa bu Iatan pipih
Borobudur mcnggambarkan kcgiaran yang masih kasar. DaJam dua rahapan
mcmahar dan mewarnai parung kayu. benruk dasar ini dihaluskan dengan
asahan pada kcdua sisi dan bidang
Pakrwtn :
lingkarnya. Sclanjurnya dilubangi
Disamping dapar berfungsi scbagai dengan bambu (?) yang bcrputar pada
regalia, pakaian dan asesori rel ah kcdua sisinya sccara bcrganrian.
dikcmbangkan sejak masa prascjarah. Diperkirakan tcknik bubur rclah dikcnal
Tcmuan gerabah dari Gunungwingko, pada \aar iru.
Bantu I - Daerah lsrimewa Yogyakarra
meunujukkan bahwa masyarakar
prascjarah scrcmpar rclah mengenal
reknik renun dengan bahan serat bagor.
Bcberapa masyarakat Nusanrara yang
bclum mengcnal rcnun mengembangkan
ceknik mcmbuar pakaian dari bahan kulit
kayu. Bahan pakaian ini dimanfaarkan Prous p,.mbuatan c,./ang Batu,
hiasan tangan yang Jibua:t m,.fa/ui prous
pula \ebagai media lukis yang mcncapai wkrhana, Jipukul-pukul dnn Jigosok.
puncaknya pada tcknik batik yang cukup Purbalingga - fawn Tnigah
KoMtSi Balai Ark,.ologi Yog-yalutrta, dn11
rum it dan panjang proses Muuum Negeri Roggowarsito, fawn Tmgah.
pcnggarapannya.
Aseson.
Masyarakar palcolitik (Jaman Batu
Tua) rclah mcngcnal manik-manik yang
dihuat dari kulir kcrang. Selanjurnya
masyarakat neolirik (Jaman Batu Muda)
mengcmbangkan pcmbuaran gelang dari
bahan baru. Sebagai kclengkapan
mcmpcrindah dan mcmpcrcanrik diri
pada masa iru beberapa jenis batu mulia
rel ah di ken al clan dikuasai
penggarapannya. Satu adegan pada relief
2andi Borobudur menggambarkan
sescorang sedang bcrcermin, rentunya
dalam kaitannya dengan kcgiaran
mcmpercanrik diri.
Teknik pembuatan gelang batu :
Dari scrangkaian penclirian di
Boborsari, Purbalingga - Jawa Tcngah,
relah ditcmukan scjumlah tinggalan yang
menunjukkan urutan kcrja pembuaran

35
TRADISI TULISAN

L ebih dari 90% masa yang tclah


dilalui umat manusia adalah masa
sebelum dikenal tulisan (nirleka) atau
lazim discbut masa prasejarah. Jangkauan
masanya mcliputi kurang-lebih 2 juta
tahun (masa mulai ditemukan fosil
manusia purba pertama). Manusia di
dunia baru mengenal tulisan sekitar 5000
cahun yang lalu, yang menandai masa
sejarah.
Tulisan adalah simbol bunyi yang
diucapkan manusia, membentuk
rangkaian kara yang bermakna clan dapat
dipahami manusia. Melalui tulisan dapat
dihilangkan jarak yang membatasi
hubungan anrar personal karena orang
dapat mcngeksprcsikan pikiran clan
perasaan tanpa harus berhadapan Prasasti Tugu, Terbuat dari batu,
aktara Pai/awa bahasa Sansekma.
langsung dengan orang yang dicuju. Kolelai Museum Nasional, No. Inv. D. I 24
Melalui tulisan dapac dihilangkan bacas
wakcu. Generasi terdahulu dapat
menyampaikan pengalamannya melalui PRASASTI
culisan dalam berbagai media (bacu, Bukti rulisan cerrua di Indonesia
lempcngan logam, kertas, kulit, clan dipaharkan pada bcberapa bu ah baru ,
sebagainya) kepada kecurunannya yang disebur prasasti, berasal dari sekirar abad
tidak mungkin dijumpai karena mereka ke-5 Masehi, ditulis dalam huruf Pallawa
hidup di zaman yang berbcda. clan bahasa Sanskerra (pengaruh India).
Tulisan mcnyebabkan Kara "prasasti" itu sendiri bcrasal dari
bcrkembangnya komunikasi ancar bahasa Sanskerta, prafiisti, yang arti
kawasan sehingga memperccpat pertamanya (harfiah) adalah puji-pujian
perkcmbangan kcbudayaan clan clan arti secara luas adalah "piagam ,
peradaban. Kapankah tulisan mu lai maklumat, surat keputusan, undang-
dikenal di Indonesia? undang, tulisan". Menurut pemahaman
sekarang, prasasti adalah huruf-huruf,
kata-kata atau tanda-canda konvensional
yang dipahatkan pada bahan-bahan yang
37
ridak mudah rusak, conrohnya bacu dan menerjemahkan ke dalam bahasa
logam. Dahulu, prasasti disebut dengan sekarang. Kemudian ia harus
berbagai istilah menu rue bahannya, yairu menganalisis data yang terdapat dalam
tamra untuk prasasti tembaga/peru nggu, scbuah prasasti dan menafsirkannya
ttpala untuk prasasri bacu, dan ripta sehingga peristiwa masa lampau itu dapat
uncuk prasasci lonrar. digunakan dalam penulisan sejarah.
Prasasti-prasasti yang ditemukan Prasasti tertua yang ditemukan di
kembali di berbagai daerah di Indonesia Indonesia berasal dari masa klasik
berasal dari masa klasik (Hindu-Budha) (Hindu-Budha), yaicu dari masa
hingga masa kolonial. Prasasti-prasasti iru berdirinya Kerajaan Kutai Kuna sekitar
ditulis dalam aksara/huruf Pallawa, Jawa abad kc-5 Masehi. Prasasti-prasasti dari
Kuna, Pranaga,ri, Tamil, Arab, Cina dan masa Hindu-Budha (abad ke-5 -15
Latin. Ilmu yang mempelajari benruk dan Masehi) pada umumnya merupakan
perkembangan rulisan/huruf kuna dokumen resmi yang dikeluarkan oleh
disebut pakografi. Pengetahuan paleografi seorang raja atau pejabat tinggi kerajaan.
amar berguna bila sewaktu-waktu
Sebagian besar prasasti dari masa
diremukan sebuah prasasri yang cidak
ini berisi keputusan mengenai penetapan
bertanggal atau bagian yang memuat
daerah perdikan (slma) sebagai anugerah
unsur-unsur penanggalan sudah rusak/
seorang raja kcpada seorang yang telah
hilang. Bahkan dapat digunakan untuk
berjasa atau unruk kepenringan bangunan
memperbandingkan prasasti otentik
(yang diculis pada zamannya) dengan
prasasti tinulad (yang disalin pada masa
kemudian). Huruf Jawa Barn yang
d1kenal sekarang tnl adalah
perkembangan dari huruf Jawa Kuna
(dapat juga disebut sebagai Aksara
Nusantara Kuna karena persebarannya
luas). Huruf ini mulai digunakan sekitar
tahun 760 dan berakar dari huruf Pallawa,
huruf yang berasal dari India Selatan. Prasasti Kalasan
Huruf ini juga berkembang menjadi T"buat dari tembaga, aksara Pranagari,
bahasa Sanselurta
huruf Sunda Kuna, Bali Kuna dan Koleksi Musei4m Nasional, No. Inv. E.39
Sumatra. Bahasa yang digunakan dalam
penulisan prasasti masa klasik antara lain
keagamaan. Di samping itu terdapar
bahasa Sansekerta, Melayu Kuna, Bali
sejumlah prasasti yang disebut jayapatra
Kuna, Jawa Kuna, Sunda Kuna dan
Tamil. atau jayasong yang berisi keputusan
pengadilan mengenai berbagai perkara
II mu pcngerahuan yang perdara, juga suddhapatra yang berisi
menangani pengkajian terhadap prasasti tentang pelunasan utang. Tidak sedikir
disebut epigrafi. Tu gas seorang ahli epigrafi pula ditemukan prasasti-prasasti pendek
diantaranya ialah membaca dan yang hanya tertera angka tahun saja atau
mengalihaksarakan (cransliterasi) culisan nama-nama individu pada bagian
kuna ke dalam tulisan Latin dan bangunan dan area. Prasasci-prasasti dari

38
ranah liar. lazim disebur 'rablet', biasanya dacrah kckuasaan para raja. Prasasci-
berisi manrra-manrra agama Budha. prasasri yang bcrasal dari masa
pcrkcmbangan agama Islam umumnya
Scrclah kebudayaan Islam masuk
bcrupa rulisan pada batu nisan, biasanya
ke Indonesia, sejak abad ke-11 Masehi
berisi keccrangan rcnrang nama clan
muncul prasasri-prasasci yang dirulis
tanggal wafacnya scscorang serca kucipan
dalam huruf clan bahasa Arab. Scjak
ayac-ayar suci Al-Qur'an. Tidak jarang
munculnya kerajaan-kerajaan Islam di
pu la dircmu kan prasasri-prasasri yang
berbagai rcmpar di l ndoncsia muncul
bcrkcnaan dengan pcndirian bangunan
pula prasasci-prasasci dcngan huruf Arab
scpcm mesjid. kraron clan gapura. Dari
Pcgon. yairu huruf Arab yang digunakan
kcrajaan-kerajaan Macaram Islam, Banrcn
clan Palembang (abad kc-17 19),
tcrdapar juga ringgalan scjumlah prasasri
yang dipahackan pada lcmpengan
rcmbaga yang dischuc piyagem (piagam).

Prasasti Ekoji (Grant Ill)


T"buat dari P"ak, aksara dan bahasa Tamil
Ko/,/m Miu,um Nasional,
No. /rm 3738

unruk mcnulis dalam bahasa Jawa arau


huruf Jawi, yaitu adaprasi aksara Arah
unruk rcks bcrbahasa Mclayu. Huruf-
huru f lokal yang mcrupakan hasil
pcrkcmbangan huruf pasca Pallawa,
sepcni huruf Jawa, Sunda, Bali. Bacak,
Rcjang. Lampung, Bug1s, dipcrgunakan Prasasti/Nis1111 "Sultan Nahnryal/'
s,m,,, (r'f'lika),
pula u nruk menuliskan kcterangan aksara Arab (Nash dan Kujfah), Bahasa Arab
dcngari haha~a daerahnya sesuai dcngan Ko/,ksi Musmm Nasio11al,

39
Piagam biasanya berisi pemberian berbahasa Cina sebagian besar terdapar
anugerah kenaikan pangkat atau pada baru-baru makam.
pemberian hak-hak istimewa kepada
pejabar yang berjasa rerhadap kerajaan, NASKAH
arau berisi perundang-undangan yang
Berbeda dengan prasasti, tulisan
harus ditaati di suatu daerah.
pada naskah atau manuskrip umumnya
Kehadiran bangsa-bangsa Eropa dirulis pada bahan yang rapuh seperri
(Portugis, Bclanda dan Inggris) pada daun tal (lontar), daun nipah, bambu,
ab ad kc-16 membawa serta huru f Latin, kulir binatang, kertas dan dluwang
maka muncul prasasti-prasasti berhuruf (tcrbuat dari kulit binatang). Walaupun
Larin yang menggunakan bahasa pada masa klasik (abad ke-11 M) pernah
Portugis, Belanda dan Inggris. Dari masa ada kcterangan prasasci dari lontar (ripca)
kolonial ini ringgalan prasasti-prasasti recapi ini merupakan curunan arau salinan
umumnya dipaharkan pada batu makam, dari prasasti aslinya yaitu prasasti batu.
meriam, rugu peringatan dan bangunan- Penelician naskah atau manuskrip
bangunan sepcrti gereja, rumah tinggal rermasuk dalam kajian filologi.
(istana), benreng dan pergudangan.
Oleh karcna naskah dibuat dari
Adapula prasasti-prasasti berhuruf dan
bahan yang rapuh maka unruk
mcmperrahankan isinya perlu dirulis
ulang. Naskah-naskah yang sampai
kepada kita kebanyakan berupa salinan
atau sudah ditulis ulang selama berabad-
abad. Pcrlu dimaklumi bahwa naskah
yang rua usianya jarang menyeburkan
nama pengarang dan tahun penuJisannya.
Yang ada biasanya nama penyalin dan
rahun pcnyalinannya. Mengenai penulis
aslinya sering sukar ditenrukan dengan
pasri. Tanggal sering kali mengacu pada
saat pcnulisan naskah bukannya padasaar
karya itu dikarang, cctapi kadang-kadang
ranggal disalin juga ke dalam naskah yang
baru.
Menurur isinya naskah-naskah
kuna di Indonesia dapat dibagi menjadi
beberapa karegori:
a. Naskah keagamaan.
Naskah keagamaan mclipuri
bcrbagai zaman dan aliran agama dan
kepercayaan. Naskah paling tua berisi
ajaran-ajaran agama Hindu dan
Prasasti Gajah MtUia, Terbunt dari bntu,
aksara dan bahasa fawa Kuna Budha; ridak jarang berisi
KoMrsi Museum Nasional, No. Inv. I 11 percampuran antara kedua ajaran

40
tersebut atau percampuran dengan mengandung cerita alam, folklore dan
aneka kepercayaan pra-Hindu. mitologi untuk menjelaskan atau
Terdapat juga naskah yang mensahkan suatu silsilah raja-raja.
mcngandung ajaran Kristen dan ajaran
h. Naskah mengenai bangunan dan
Islam termasuk pula aneka jenis
arsitektur
tafsiran Al-Qur'an.
Naskah-naskah bersangkutan
b. Naskah kebahasaan
merupakan semacam "buku pegangan"
Naskah-naskah tersebut atau peraturan untuk pekerjaan
kebanyakan menyangkut ajaran membangun gedung atau rumah yang
bahasa-bahasa daerah. Namun ada berkaitan erat dengan pengetahuan
pula naskah mengenai pengajaran filsafat keagamaan.
bahasa Sansekerta yang secara cukup
i. Naskah mengenai obat-obatan
rinci mengajarkan tata bahasa
Sansekerta lewat bahasa Jawa Kuna. Naskah-naskah terse but
umumnya men~andung petunjuk
c. Naskah filsafat dan folklore
mengenai ramuan obat-obatan
Ajaran filsafat sering kali tradisional yang memanfaatkan
diberikan secara tidak langsung lewat tumbuh-tumbuhan (jamu), juga
ccrita-cerita lama yang mengandung isi terdapat naskah yang memberi
kepercayaan setempat, dan lain-lain, petunjuk mengenai cara pengobatan
yang amat penring bagi telaah folklore lewat jalan mistik, meditasi, yoga dan
dan tradisi-tradisi setempat. sebagainya.
d. Naskah mistik rahasia j. Naskah mengenai arti perbintangan
Yaitu jenis naskah yang Naskah-naskah bersangkutan
mengandung mistik yang tidak lebih condong pada "astrologi"
dimaksudkan untuk umum, daripada "astro nomi". Meskipun
melainkan hanya diajarkan kepada demikian, naskah-naskah ini memberi
yang sudah termasuk kelompok informasi yang cukup menarik
"dalam" atau yang sudah dikenakan mengenai taraf pengetahuan tentang
«• • . .,,
lll!Stasl . keadaan alam semesta.
e. Naskah mengenai ajaran moral k. Naskah mengenai ramalan, tafsir
mimpi, dan tanda-tanda yang
f. Naskah mengenai peraturan dan
terdapat pada tubuh manusia, hewan,
pengalaman hukum
dan lain sebagainya
Naskah yang memberi
I. Naskah susastra
gambaran mengenai kebiasaan
pengadilan pada zaman dahulu. Di Naskah-naskah ini tidak jarang
samping itu terdapat juga sejenis kitab memberi informasi mengenai keadaan
hukum yang mengingatkan pada negara dan alam pada zaman naskah
macam peraturan hukum di India. disusun.
g. Naskah mengenai silsilah raja-raja. m.Naskah bersifat sejarah
Naskah jenis ini banyak Contoh naskah jenis ini adalah

41
babad. Namun perlu kewaspadaan naskah pada urnurnnya tidak dapat
khusus jika hendak menggunakan dikategorikan secara ketat dalam suaru
informasi di dalamnya sebagai data jenis tertentu. Biasanya naskah-naskah
sejarah karena sering kali berbaur kuna Indonesia mengandung berbagai
dengan kisah-kisah mitologi, cerita unsur sekaligus, rerurama dalarn kairan
lama, legenda dan lain-lain. filsafat keagarnaan, yang pada
umurnnya berbaur arau rnenaung1
n. Naskah mengenai perhitungan waktu semua pokok naskah.
Perin diperhatikan bahwa isi

...;,:::=·=-~- _ _ _ _ _ _ _ _ _.. --:_>·•r ••'- ~J~~·_::::,. ~-

-----
Boma Kmuya, Kisah perang antara
Kresna dan Boma.
Kol~ksi Perpustakaan Nasional, No. Inv. P 76
No. L 1131.

42
AGAMA DAN KEPERCAYAAN

AWAL MUNCULNYA kekuaraan rcrscbur anrara lain


KEPERCAYAAN TERHADAP diwujudkan mclalui pcnggunaan
YANG ADI KODRATI srrukrur-srrukrur monumental scpcrri
menh1r clan bangunan bcrrcras.
'vl.anusia, scjak kelahirannya di
dunia rerus mencrus bcrupaya mcncari Di samping iru, kcrika kchidupan
jawaban tcntang asal-usul. kedudukan manusia mulai mcnctap clan membcntuk
serca arah rujuan hidupnya. Mcskipun kelompok-kclompok sosial berdasarkan
dalam kitab-kirab agama yang rcrrua asas kcturunan masing-masing, maka
masalah ini relah banyak dijelaskan rerapi pemujaan rcrhadap kckuaran-kckuaran
ilmu pcngcrahuan scnanriasa mcncoba alam rerscbur dipersonifikasikan dalam
mcncari jawaban mclalui pengkajian benruk-bcnruk yang lcbih riel dalam
ilmiah yang tak kcnal lclah. wujud area rokoh-rokoh nenek moyang.

Meskipun ridak diketahui sccara


pasri sejak kapan manusia mengcnal
dirinya merupakan bagian alam semcsra
bcrikut scgala isinya, namun yang jclas
bahwa terdapat suatu kesadaran yang
bcrsifar universal bal1wa bumi clan segala
isinya ini mcrupakan cipraan dari
kckuatan yang maha bcsar, maha agu ng,
maha pencipra. Kcsadaran itu muncul
karcna adanya perasaan dalam diri
manusia bahwa dirinya hanya bagian
yang sangar kccil dibandingkan alam Arca M,.gafit, berpasang-pasa11ga11
M,.,,ggambarkan Tokoh Nmek Moyang,
lingkungannya yang luas. Pagar Alam - Sumatera Selatan.
Kesadaran yang demikian iru
akhirnya mclahirkan kepercayaan yang
disebur animismc clan dinamisme, Arca ncnck moyang iru umumnya
dimana kekuaran alam, baru besar, tcrdiri dari pasangan-pasangan primordial
sungai, gunung, clan lain-lain dianggap (berpasang-pasangan) clan dihormari
scbagai rempar kedudukan kekuatan- secara periodik dalam ra.ngka membangun
kekuatan itu. Pemujaan pada kckuaran- solidaritas kelompok masing-masing.

43
D,1lam kclompok ini m.ucri yang ,1bn pcradaban masyarakac Nusanrara sud.th
diwnpilkan tcrdiri d.ui foro-foro arc.1 mcnusuki konsolid.L~i kchidupan tingkar
lllL'ga) jr, kot,1 (Hasan Muarif Ambary 1998:27).
K1.·pac.1y.1an Tcrhadap Yang Adikodrari
ridak lagi dim.rnifcsr.1sikan dalam bcntuk
dcw.1-dcw.1. Islam h.rnya mcngcnal sans
Tuh.rn yang M.1h.1 Iksar, yairu AIL1h
SWT. Dcngan masuknya Islam bcrarti
tcrd.1pat pcrgcscran konscp kcpcrc.1yaan,
yairu d.tri kcpcrc.1yaan rcrhad.1p bany•tk
dcwa kcpada kcpcrcayaan rcrhadap saru
ru lun ( monorhcismc).

KOSMOGONI DAN KOSMOLOCI


Kc.sadaran manusia scbagai bagian
al.1111 scn11.·sr,1 scrta scnanriasa di bawah
b.1yang-b.1yang kckuac,1n yang m.1ha
d.1hsyar di lu.ir dirinya scrra yang
mcnjam in kch id u pan nya tel.th
mdahirk.m ccrircra-ccrirera panj.111g
Arra Mrgalit,
Mrnggambt1rkan Tokoh Nmrk Moya11g, mcngcn.1i terciptanya dunia scrta lal1irny.1
Pagar Alam - Sumatrra Srlnta11.. dcw.1-dew,1. Ccrircra rcntang kcjadian
dunia d.111 strukrur kosmos icu discbur
dcngan iscil.1h "kosmogoni dan
Di I ndoncsia, rarkala kcbudaya.rn
kosmologi" .
Hindu dan Buddlu masuk pcmuja,111
tcrhadap ncnck moyang yang sud.th P.1d;1 masa prascjarah. konscp
bcrur.n-hcr,1br di dalam jiwa bangsa ln- rcnr.1ng pcncipraan dunia bclum
doncsi.1 terns hcrkcmb.rng. Konscp dih·r.1hui dcngan jclas. Dalam banyak
tcnrang kchcnar.rn tcrtinggi (brahman) kcpcrc.1ya.rn masyarakar di dunia hanya
dabrn agama Hindu dipcrsonifikasikan discburkan bahwa dunia ini bcrbcntuk
d.1lam bcntuk dcwc1.- dcwa Vedir d.111 r.1ta y.rng dilingkupi olch ruang kosong
tcrurama kcpada <lcwa-dcwa Trimurti amat lu<b dan rcrrucup olch lcngkung
(Brahma , Wisnu dan Siwa). Kcmudian langit dan hcrs.rnu-sama membcnruk
dc1.lam pcrkcrnbangan bcrikutnya al.1111 raya. Di luar dunia itu rerhampar
pcmujaan tcrhadap m.1sing- nusing dcwa lauran yang amar luas dan di scberang
Trimurri itu bcrkcmbang mcnjadi sckrc- lauran rer11cbuc rcrlcrak dunia arwah.
sckcc Waisnasa. Saiva dan Sakta. Di sisi D.tl.un kirab V1.-da yang paling n1a
yang lain konscp rcnrang nirwana ar.rn (R.V. X 129.1-4) yang bcrisi nyanyian
sunyata schagai kcbcnaran tcrtinggi dalam pcncipraan misalnya discburkan bahwa pad.a
.1gama Buddha dipcrsonifikasikan dalam awalnya schclum dunia rcrcipta. maka alam
bcnruk area Vajradhara atau Adi Buddha. scmcsra iru bcrada pada kondisi ada (sat) dan
P1.·nycbaran Islam di Nusantara riada (tlSllt), scbagai n1ang hampa yang rcrcipta
bcrlangsung sckitar ahad 7-8 Hijriah arau karcna hakckatnya Ada yang d.ikenal dengan
13- 14 Maschi. yaitu pada masa ringkar isrilah brahman acau atman. Pada awal

44
pc.:ncipraannya dunia ini digamharkan tara kora. kcraja,in.i'>rana. scrr,1 bangunan
hc.:rhc.:nruk bular bcrhc.:nruk relur c.:mas suci (cnndi, meru). Pada masa .1w,1I
(hirttnyagarbhrr) yang kc.:mudi.rn sc.:relah hc.:rkcmhangny,1 agama li.l.rn1. konscp
hchl·r,ipa lama pccah mcnjadi dua hagian. srrukrur hangunan yang sudah
saru hagian bcrwarna pcrakscbagai dunia bcrkcmhang dari m.tsa scbdumnya iru
manusia d,111 sc.:hagian bc.:rwarna c.:mas rcrap hidup dan dipcrrahankan dalam
mcnjadi surga rcmpar ringgal para dc.:wa. bcnruk hangunan gunung.in dan g.1pur.1
Sungai. gunung. awan. dan lauran scrra Sl'tti ng rara ko1.1 dan israna. Conroh-
di.rnggap hc.:ra.\al dari hagian relur yang conroh y.rng d.ip.1t dir.unpilkan mis.1lny.1
cair (SM.Ali 1966:/86-187). Cnpum Sendang Duwur, Makam Air
Mrtta /bu. makarn Sunyamgi d.rn lain-lain.
Di Indonc.:sia kcrika agama Hindu
m.Lsuk mab konsep rc.:nrang pcncipraan
du111a dan stnikrur kosmos rnulai dikc.:11.u.
Dahm tradii.i rc.:rrulis p.ida awalnya ma.sih
rcrl ih.n .id.rnya ko ns is tens i d.da m
pcnggamharan alam dunia itu dcng.rn
sumhc.:r .islinya di India scpcrti tc.:rlih.u
p.1d.1 kit.ib Bhumaparwa dan
Bmhmnndapurana. Dal,un kedu,1 kitab
rcrscbut discburkan hahwa dalam al.un
i111 rcrdapar tujuh lauran dan rujuh pul.iu
y.rng saling mcngdilingi anrara saru
dcngan yang bin. (Edi Sedyawati 1980:
10'"' 108). Kctujuh pulau dan lauran
tcrscbut bcrpm.lt di Jambu<lwip.i dan
dibagian rc11g.1h11ya mc.:njulang gunung
Mah.1mcru.

Gu11u11gm1, Air Mata !bu, Ba11gkala11-Madur11.


Merr1paka11 bmtuk lain dari pmggambara11
alam snnnta dari masa Islam. Mn1urmi11ka11
tiga tatara11 d11nia, bagian bawah nun1pakm1
dunia manusia., bagia11 tnigah mernpakan
du111a antara., dm1 bagia11 atas nurnpakan
bagian baka.

Gapura Makam S""1ang Duumr,


lamo11ga11., Jawa Timur, PANTHEON
dari mttsa lubudayann Hindu-Budha.
Pada masa Prasejarah, konscp
tcnrang pantheon belum dikcrahui, baru
Di Indoncsia. konsep tenrang alam pada masa Hindu dan Buddha
sc.:mcsra (makrokosmos) ini kcmudian bcrkembang di Indonesia, panrheon
diadopsi dan digunakan di dalam mulai dikcnal dan berkembang luas.
srrukrur bangunan dan serring keruangan Meskipu n dari kcdua agama iru sama-

45
sama mcngcnal dewa pokok atau dcwa Dalam panchcon Hindu clan Buddha
uramanya narnun ada pula perbedaannya. dewa-dewa peng1r1ng umumnya
dirampilkan dalam kclompok ran panama
Dalam susunan dewa-dewa Hindu
diri yang jelas. Kelompok dewa pengiring
dewa pokok iru adalah rokoh kedewaan
dalam pantheon Hindu iru anrara lain
yang dianggap tcrtinggi di anrara dewa-
diconrohkan oleh para apsrtra,
dewa yang lain. la dapat mdambangkan
gandharvrt, vidyadhara dan lain-lain
konscp tcrrenru, seperti ''[svrtra", "srtkti"
sedangkan dalam pantheon Buddha
dan lain-lain .. rerapi juga sekaligus
umumnya diberi nama dengan unsur
merupakan tokoh mitos yang mempunyai
"vajra" di depan arau di akhir namanya.
tingkah laku dalam hubungan dengan
riwayar-riwayarnya yang khas. Bcrbeda
dengan irn, rokoh utama dalam suatu
susunan dewa-dewa agama Buddha pada
pertamanya bukanlah rokoh mitos
mclainkan scmara-mata suaru lambang
dari konsep tertentu. la adalah lambang
dari kebenaran terringgi seperri
dinyarakan dengan istilah "nirvana" dan
"sunyata".
Selain dewa-dewa utama, baik
dalam agama Hindu maupun agama
Buddha rerdapat pula perbedaan dewa-
dewa yang lebih rendah daripada dcwa
pokok iru. Pada pantheon Hindu dewa
pendamping araupun pengiring biasanya
dihubungkan dengan suaru hubungan
kekerabaran araupun keriwayaran
terrcnru dengan dewa pokok. Berbcda
dengan itu, dalarn pantheon Buddha Arca Lelulmr
dewa-dewa pendamping ataupun Arca yang tidak dikmal, Jnwa Timur
Koleksi Museum Nasional, No. Inv. 276
pengiring iru didudukkall"scbagai bagian
bawah dari suaru struktur lambang di
Dalam pantheon Hindu dewa
mana dewa pokok merupakan pusar arau
pcngiring iru ditemparkan pada suaru
puncaknya. Dcwa-dewa pendamping
lokalitas terrenru dalam suaru kosmologi
baik dalam pantheon Hindu maupun
sedangkan dalam pantheon Buddha
Buddha iru umumnya memiliki idenriras
dewa-dewa pengiring itu ridak
yang jelas dengan dimilikinya nama diri
dihubungkan dengan lokalitas rerrenru.
bagi masing-masing. Conroh dewa
Mereka semara-mara melambangkan
pendamping dalam pantheon Hindu
pengerrian-pengerrian rerrenru, baik yang
misalnya Durga Mahisamramardani,
berhubungan dengan dunia barhin atau
Agastya, Ganesa clan lain-lain, sedangkan
makrokosmos dalam diri manusia
dalam pantheon Buddha diberikan olch
m~upun mcrupakan penjabaran dari
para Bodhisanwa seperri Padmapani.
unsur-unsur kebenaran terringgi (Edi
Yajrapani, Ma njusri dan lain-lain.
Sedyawati 1989:391-392).

46
Pada masa Islam, pantheon hidup diwujudkan dalam perilaku sosial
kcdcwaan terscbur kcmudian hilang dan dan simbolik pada upacara-upacara
hanya dikcnal satu 1.at yang Maha Tinggi pcnguburan. Tata cara penanganan orang
yairu Allah scrta Muhammad scbagai mari digambarkan olch posisi dan sikap
u tus,rn nya. rangka, oricntasi, pcnggunaan wadah,
Dalam kclompok ini matcri pcnycrraan hckal kubur scrta
kcmungkinan adanya mutilasi.
pamcran yang akan ditampilkan tcrdiri
dari ,uca-arca Hindu dan Buddha kolcksi Pada masa prascjarah, orang yang
Pu.\at Arkcologi dan Muscu m Nasional. mati biasanya dikubur dalam sikap
memhujur, dirckuk dan berorientasi kc
arah gunung yang dianggap schagai
tcmpat ringgal roh ncnek moyang. Bagi
orang yang dianggap rncmiliki status
sosial yang tinggi urnumnya rangkanya
dinusukkan dalarn wadah scpcrti
tempayan, nekara. peti kubur batu dan
sarkopagus yang rncnccrminkan gagasan
tcntang du nia yang bcrbcntuk bular. Oleh
karcna kchidupan jiwa di alarn arwah
Mmnra Kudm, Jawa Tmgah. diyakini tidak jauh bcrbcda dcngan di
Dibnngun pada masa nwnl mnsulmya dunia, mercka juga dibekali dcngan
budnyn Islam. bmtulmyn ma.sih mmy~'pai
bmziiman candi pada inasn Hindu-/Juddhn. bcrancka bcnda-bcnda yang biasa
digunakan kcrika masih hidup. Bagi
mcrcka yang mcmiliki status tinggi.
urnu mnya discrtakan pula korban hcrupa
manusia atau budak, scrra hcwan-hcwan
yang mcnjadi kesayangannya saat masih
hidu p.

Ma.sjid Atop Tumpang Lima, Ternate


Terdiri dari lima ting/eat, upt'rti bmtult tna.s
berundalr ma.sa prasejarah, ataupun bmtuk
atop candi, atau meru di Bali.

PANDANGAN TENTANG HIDUP


SESUDAH MATI
I<Mbur Prasejarah
Dalam setiap kebudayaan, konscp Pasir Angin, Bogor • Jawa Barnt
centang kcmatian awalnya dipahami dari pada tmgltoralt ditemultan
tutup mata yang terbuat dari nnas.
kesadaran manusia tcntang jiwa yang
berkcmbang mcnjadi kcpercayaan
kehidupan scsudah mati. Hubungan Pada masa Hindu-Buddha,
antara orang yang mati dan yang masih "transmigrasi" jiwa dari dunia manus1a

47
ke alam baka mcrupakan terna-tema
penting dalam upacara kematian. Dalam
kcpcrcayaan Hindu jiwa orang yang
meninggal akan moksa atau akan
bcrinkarnasi kc mahluk yang lebih rendah
derajarnya bcrgantung pada perbuarannya
kctika masih hidup. Dalam kcpercayaan
Buddha unruk melcpaskan diri dari
keterbclcngguan samsara karena rerikar
olch karma scseorang harus mengetahui
ren rang ajaran pratityasamudmada (pokok
pcrmulaaan yang saling bcrgantungan)
serra melalu i delapan tahap atau jalan
kcbcnaran.
Di Indonesia, konsep pemujaan
rerhadap jiwa orang yang sudah
meninggal yang berkembang sejak masa
prascjarah, pada masa Hindu rerus
berkembang. Olch karcna jiwa arau roh
Lukisan Kubur Batu,
yangsudal1 kcmbali ke alam roh iru masih bt!rasal dari masa prasejarah
Pagar Alam, lahat - S11matt!1"a St!latan.
dianggap bcrpengaruh pada orang yang
masih hidup maka agar hubungan amara
yang masih hidup dengan yang relah namun dalam struktur arsirekrural
kembali ke alam baka tcrsebut senantiasa kcpcrcayaan rcrhadap rcmpar yang ringgi
tetap terjalin akhirnya rokoh-tokoh suci sebagai rcmpar yang sakral masih
(raj a) juga diberikan perwu judannya arau rnewarnai pada tara ruang rnakarn-
area leluhu r. rnakam Islam awal k.hususnya makam
para raja arau para wali. Dapat
Dalam agama Islam, kematian
dicomohkan misalnya (makam Imogiri,
diyakini scbagai lepasnya jiwa manusia
Bayar, Scndang Duwur) yang dianggap
dari jasadnya serta lcpasnya hubungan
scbagai rem par yang suci.
anrara yang hidup dengan yang mari

48
PERDAGANGAN

Secara sederhana, pengertian meramu, seperri flake (alar serpih), chop-


perdagangan diartikan sebagai interaksi per chopping tool complex, serta alat rulang
timbal baJi~ yang dilakukan oleh dua relah mampu diproduksi. Selanjurnya
pihak atau lebih untuk mendapatkan manusia mulai hidup setengah mcnctap
barang dan jasa melalui perrukaran (ex- (semi sedenter) dan mampu menghasilkan
change) (Row/land, 1973:589; Polanyi, alar-alat peable (kapak Sumatra) dan ob-
1975: 136). Faktor-faktor perbedaan sidian.
geografis, kerersediaan bahan baku,
tingkat reknologi, dan mata pencaharian Tahapan berikurnya yaitu hidup
mcnetap (sedantary). Di masa itu hidup
merupakan pendorong manusia
melakukan perdagangan. Dalam siscem dilakukan bercocok tanam dengan cara
bakar (slash and burn) dan berternak.
perdagangan secidaknya dikenaJ 4 unsur
Mereka telah dapat menghasilkan alat
tingka11 laku berkenaan dengan barang
beliung, gelang batu, dan manik-manik.
dagangan yaitu: (1) pcrolehan bahan
Dikenalnya pola hidup menerap dan pola
baku; (2) kegiatan produksi; (3)
pemenuhan hidup yang demikian
distribusi; (4) dan pemakaian (Hammond
diperkirakan, pada masa ini manusia
1975:601-603). Berlangsu ngn ya
mulai melakukan perdagangan dengan
perdagangan sejak masa lalu sampai
cara barter. Pola perdagangan tidak terjadi
sekarang mengalami pula tingkat
di antara komunirasnya, terapi antar
perkembangan yang beragam.
kelompok komunitas yang mempunyai
perbedaan lingkungan geografis. Hal ini
PERDAGANGAN PADA MASA dibuktikan dari temuan-temuan sisa
moluska di daerah pedaJaman, seperti di
PRASEJARAH
Pegunungan Seribu yang tentunya
Kelangsungan kehidupan manusia
diperoleh dari daerah pantai, DAS
pada masa Prasejarah lebih banyak
Ciliwung sebagai daerah kipas aluvial,
berganrung pada alam dan lingkungan.
menyimpan artefak beliung persegi yang
Pada awalnya mereka hidup berkelompok
kemungkinan berasal dari daerah hulu,
berintikan kduarga batih dan berpindah-
yang merupakan daerah pesisir. Di situs
p in dah hunian (nomad). Untuk
Plawangan sebagai daerah hunian di
memenuhui kebutuhan hidupnya mereka
lingkungan pantai banyak ditemukan
berburu hewan dan mengumpulkan
pecahan gerabah, yang menggunakan
makanan dalam jumlah terbatas (Soejono,
bahan baku dari cempat lain.
1991:15).
Peralatan dari kayu maupun batu Pad a mas a Perundagian
yang digunakan untuk berburu dan kebudayaan makin kompleks dan

49
kc.:padaran pc.:nduduk makin mcningkat. PERDACANGAN MASA SEJARAH
Dari scgi tcknologi rdah dihasilkan
arrcfak ridak saja dari baru rerapi juga dari 1. Letak geografis dan Daerah
logam bcsi d,111 pcrunggu. scperri nckara Tujuan Perdagangan
yang pcrsebarannya melipuri Asia
Hu bu ngan N usantara dengan
Tenggara. lndikasi adanya pembuaran
ncgara-ncgara asing ridak saja dengan
nckara di Indonesia dibukrikan dari
ncgara-ncgara Asia Tcnggara. terapi
dircmukannya ccrakan-cerakan yang
juga dengan Asia Timur, Asia Barat
d igu nakan u ntu k pengccoran peru nggu.
dan Afrika. Hubungan Indonesia
Sdain itu ada pula nckara yang dibawa
dengan India rampaknya lcbih dahulu
dari dararan Asia Tenggara seperri moko
rcrjalin daripada dengan Cina yang
yang ditcmukan dari Sangeang. Hal iru
rerjadi jauh scbdum rercarar dalam
mengindikasikan di Indonesia pada ma5a
sumbcr scjarah (Krom, 1913:67).
iru tdah rcrjadi pertukaran barang dari
Bu kri arkeologis adanya kontak dcngan
berbagai daerah rermasu k dengan daerah-
dacrah di dararan Asia Tenggara.

Peta Kuno, abad


P. · . XVI;
,
benua Afrilta, Asia dan Kf'1>ufa
-r .. J11aorus'a.
-n
d .J •
1
el.ta umacam m1 cugunakan o/eh bangsa Eropa untult kepuluan
pe 11;yaran dan pudagangan ke Nusantara.
Koleksi Museum Nasional, No. Inv. 274.

50
India dihukribn dcngan ad.rnya yang dapat dijadikan pijakan unruk
temuan Romano Indian roullf'ttf'd menyusuri suatu pulau kc pulau lain.
pottf'rydan ab,1d 2 3 Masehi, di Buni
Pada masa kcrajaan Kurai
~cbclah rimur Jakarra (Walka dan
(Tarumancgara) hubungan dagang
Santoso, 1977) d,111 situs Batu J.1 ya
~ndonesia dcngan India cidak begicu
(jawa Ihrar) W;afor, 1999); scrta di
iclas. Namun adanya hubungan
l),111gean Bali (Bf'llwood ddn Ard1ka.
keagamaan sebagaimana rcr.'iirar
1991). Pada awalnya huhungan In-
dalam prasasri Yupa. mcnimbulkan
donesia d,rn [ ndia didorong olch
dugaan renrang kemungkinan rclah
.1kriviras perdagangan inrcrnasion,11
rerjadi pula konrak dagang. Pada
India yang rerbenrang hingga Asia
masa Sriwijaya hubungan dagang
Barat dan rerhenrinya pasokan cmas
dengan negara-negara asing rampak
dari Siberi,1 dan Romawi pada abad
makin inrensif Hal itu ridak terlcpas
VII-VII M (Conies, 1968:20).
d~n peranan Sclar Malaka schagai
p111ru masuk kapal-kapal asing dari
Jalur pcrdagangan pada masa
Asia Timur kc Asia Barar dan Ero pa.
iru dirempuh mclalui jalur lau1 dan
S1.:la_ma herab.1d-ahad Sriwijaya
j,1lan darat mcru pakan jalan rcrrua
hedungsi \cb.1gai pclabuhan
discbut "jalan sutcra" (silk road).
samudra. pus.H pcrdagangan dan
dimul,1i dari Tiongkok. mclalu1 Asia
kckuasaan yang menguasai pelayaran
Tcngah dari TurkiMan .<.ampai kc Laur
d.rn perdagangan di hagian Barar In-
Tengah. Jalan lauc dircmpuh dari
do ncsi a. Bahkan S<l<lt iru.
Tiongkok clan Indonesia sclar Malaka
Scmenanjung Malaya, Sclar Malaka,
kc India. dari sini ada yang kc Tcluk
Su marra Urara, Sclar Su nda masuk
Persia. mclalui Suriah kc LaurTcngah
dalam lingkungan kckuasaan
ada yang kc Laut Mcrah, mclalui
Snwijaya.
Mesir dan sampai di Laut Tcngah
( Van leur, 1967) . Semcnjak tcrjadi perluasan
kekuasan kcrajaan Cina kc daerah
Dan kacamara geografa letak
Tongkin (Vietnam) mendorong pula
l ndoncsia yang strategis di anrara dua
unruk merambah wilayah Asia
hcnua yakni Asia dan Ausrralia dan
Tenggara yang scbelumnya dianggap
pada jalur katulisciwa, mcrupakan
ridak porensia.l. Bukri adanya
pcndorong Indonesia scbagai jalur
pelayaran sccara langsung dari Cina
perniagaan. Dengan ccknologi kapal
h Indonesia ccrsimpul pada kisah
layar yang mampu mcmuat 40-50
pcrjalanan Fa Hsicn dan Gunavarman
orang dan berlayar sclama 40-60 hari,
( Groeneveltd, 1960: 1-2). Hu bu ngan
pclayaran kepulauan Nusantara
dagang Cina dcngan kcrajaan di
memanfaatkan angin Musim Timur
Nusancara pada awalnya dengan P'oli,
pada. bulan November untuk
Tantan, Kant'alt, serca Che-li-fo-che
pembcrangkatan dan angin Musim
(Sriwijaya) (Wolters, 1967· 164-167).
Barar pada bulan November-Mei
untuk perjalanan pulang. Selain itu, Selain Sriwijaya muncul
wilayahnya yang berbentuk kerajaan-kcrajaan di Jawa Tengah dan
kepulauan memiliki garis panrai Jawa Timur, Majapahit scbagai
kerajaan agraris semikomersial. cidak

51
hanya bertu mpu pada pertanian kerajaan Pajajaran akan menerima
tetapi juga pada perdagangan di kota- barang-barang atau bahan-bahan
koca panrai Utara Jawa Timur. Pada yang diburuhkannya sebaliknya
masa icu kora-kota pantai berperan kerajaan Pajajaran akan memberikan
pula scbagai pelabuhan penting kepada pihak Portugis seribu
seperti Canggu, Surabaya, Gresik. keranjang Jada sebagai tanda
Sidayu, Tuban dan Pasuruan. persahabatan (Sagimun, 1988:46).
Berdasarkan sumber-sumber tekstual
perdagangan berlangsung berasal dari Perdagangan dengan bangsa
Asia maupun Afrika. Eropa pada masa Kerajaan Banten
tclah pula berlangsung. Hal iru antara
Sejak awal abad XVI Masehi lain dibuktikan dari surat
kepulauan Nusantara menjadi tempar perdagangan dengan Denmark yang
su mbcr daya rempah-rempah kini di simpan di London. Surat
terutama oleh bangsa Eropa yang perdagang~n tersebut berangka rahun
diawal i dcngan pcnguasaan Malaka 1671 berisi centang pemesanan
sebagai emporia oleh Portugis tahun senjata clan bahan amunisi Sultan
1511. Hal itu mendorong berdirinya Bancen kepada Raja Christian V.
emporia lain scperti Aceh, Banten,
Dcmak, Gresik dan Makasar (Reid, Jatuhnya Kora Lisabon sebagai
1993:73). Bukti arkeologis adanya pusat perdagangan ke tangan Spanyol.
perdagangan dengan bangsa Portugis menycbabkan terheminya pcnyaluran
yakni pada 21 Agusrus 1522 pasokan rempah-rempah ke Belanda.
dilakukan perjanjian perdagangan Hal itu mendorong orang-orang
anrara orang-orang Portugis dan Belanda mencari rempal1-rempah di
Kerajaan Pajajaran yang diabadikan Nusanrara hingga mampu
sebagai batu peringatan disebut mcndirikan serikat dagang bernama
Padrao(baca Padrong). Dalam VOC rahun 1602. Pada awalnya
perjanjian iru disepakati bahwaorang- perdagangan rempah-rempah voe
orang Portugis diizinkan mendirikan dipusatkan di Maluku yang dikenal
benteng pelabuhan Sunda Kelapa. kaya rempah-rempah. Demi
Melalui pelabuhan Sunda Kelapa keamanan Belanda membangu n

Sit1'asi Pasar Banten di tahmz 1598

52

Surat Pnjanjian Dagang yang dikirim ol~h Sultan 8a11tm


lupada Raja Christian V dari Denmark (1671). Hunif Arab M~layu.

benrcng-bcnceng seperti Benccng


Victoria di Ambon, benteng Gedung Museum ScjarahJakarcadan
Duursrede di Sapurua, Benceng gcdung barang dagangan di scbdah
Zeelandia di Haruku, benreng barat muara Citiwung yang kini
Beverwijk di pulau Nusa taut dikcnat dengan Museum Bahari
(Sagimun, 1988:61-62). Mengingat (DMS DK! Jakarta, 1993).
terak Maluku yang jauh, VOC berniat
mcndirikan pusar dagang di Selat
Mataka a tau Selat Su nda u ntuk 2. Komoditi dan Distribusi
mempermudah akses ke India, Cina
Kerajaan Sriwijaya yang
maupun ke Jepang. Sejak J.P. Coen
menguasai Se tar Mataka
menguasai Jayakarta keinginan
memperdagangkan komodic i
tersebut dapat terwujud. Uncuk itu
bermutu tinggi seperti togam mulia,
akhirnya VOC mendirikan Stadhuis
rempah-rempah, serta wangi-
(gedung Bali Kora) sekarang menjadi
wangian (kayu gaharu, cendana ,
kapur barus) (van Leur 1967) .
Menurut Meling Roelofsz (1962)
barang-barang yang diperdagangkan
di Sriwijaya adatah tekscil, kapur
Mmam Pminggaian Banpa Portup, barus, mutiara, kayu berharga,
tnv/apat lambflnK Kmtjaan Portup,
lambang uperti ini banyalt Jitemulran pada rempah-rempah, gading, kain katun
mata uang Portugis. d.an Sengkelet, perak, emas, sucera,

53
pccah belah, serta gula. Mengingat Blambangan (Reid, 1984: 262).
Su matera meru pakan daerah Distribusi barang dagangan
tam bang ernas, boleh jadi daerah itu pada masa iru tidak hanya
mcnjadi pemasok kebutuhan bagi menggunakan jalur laut tetapi juga
pedagang asing maupun pedagang jalur sungai. Pada masa Majapahir
Nusantara, sehingga discbut sebagai penghu bung pcrdagangan dari
suvarnabhumi. pedalarnan ke pcsisir atau sebaliknya
Rernpah-rempah yang memanfaatkan sungai Brantas dan
diperdagangkan rerutama lada, Bengawan Solo. Hal ini rampak jelas
cengkeh, pala dan fuli. Cengkeh dari prasasri Trowulan (1358 M) yang
rerurama berasal dari Maluku Utara, menyebu rkan ad an ya naditira pradesa
yaitu Ternate, Tidore, Makian dan (dcsa-desa tcpi sungai) di kedua
Motir. Selanjutnya komoditi itu sungai Purba itu. Dcngan adanya
diangkut ke kora-kota pelabuhan di jalur sungai aliran barang dari pesisir
Jawa diteruskan kc Malaka. seperti gararn, ikan asin, serta
Kemudian dari Malaka dibeli oleh komoditi dari negara asing (kain)
para pedagang untukdidisrribusikan rersalurkan dengan menggunakan
kc Asia dan Timur Tengah. Selain perahu (maparahu)2 (seperti
melalui selat Malaka pada abad XV1 tergambar pada relief di candi induk
rcmpah-rernpah didistribusikan pula Penataran). Demikian sebaliknya
melalui Nusatenggara, Makasar serta komoditi dari pedalaman seperti
Banren. Menurut Anthony Reid sayur-sayuran, buah-buhan, serta
(1913) ekspor rempah-rempah ke ternak, dapat dialirkan ke daerah
Eropa mengalami kcnaikan tajam pesisiL Selain menggunakan perahu
pada rahun 1570-1620. Selain itu juga di kenal jenis pengangkutan
kayu cendana dari Indonesia timur darat dengan menggu nakan pedati
tdah sejak dulu menjadi komoditi (apadati, magulungan), maupun
yang patut dipcrhitungkan. Hasil dipikul (pinikul). Selanjucnya
kayu cendana dikumpulkan oleh pelabuhan-pdabuhan yang berada di
pcdagang-pedagang Indonesia ba.glan pesisir komoditi merica, cengkeh,
barat dan diperdagangkan kc India. pala, kemukus, kayu adas, cendana,
damar, gaharu, pisang, gading gajah,
Seiring dengan meningkatnya
serta kulit penyu dapar di ekspor.
penduduk dan ramainya
perdagangan pada abad XVl Masehi Selain itu barang-barang luar
muncul perdagangan Budak yang negeripun dapat diperoleh melalui
dipekcrjakan sebagai buruh kasar di pintu pelabuhan ini seperti barang-
lsrana raja/rumah bangsawan barang dari Cina antaranya kain
maupun para hartawan. Budak- surra, keramik Cina, dan payung
budak tersebur antara lain dari sutra; dari India dan Timur Tengah
Palembang di bawa ke Malaka. Selain seperti pedang, nila dan lilin batik.
iru ada pula yang berasal dari Keramik Cina rerrua yang di temukan
pelabuhan Sunda Kelapa. Di Jawa di Indonesia berasal dari zaman
1imu r kerajaan yang terkenal sebagai Dinasti Han (268-220 M), sekalipun
pemasok budak adalah kerajaan jurnlahnya tidak banyak. Pada zaman

54
tidak saja dilakukan olch orang-orang
asing yang darang kc Nusantara,
scbaliknya mcndatangi pula tempar-
rcmpar pcrniagaan penring dunia
scpcrti kc Cina dan India. Bahkan
menurut Wolters (1967) pelaut In-
donesia rclah mampu mencapai
Srilangka pada awal abad Masdii.
Kcmampuan pelaur Nusan tara
mengarungi Samudra ridak rerlcpas
dari tcknologi pcrkapalan. Scjak masa
Kl'rnmik Cina dmgnn hinsnn huruf Arttb, prascjarah ncnek moyang kita rclah
diprod11ksi bl'rdmnrkmt pl'snrzmz khusus mituk mampu mcmbuar kapal-kapal baik
pmtbl'/i dnri dnl'rnh-dnl'rnh .Ynrtg bl'rlntar
bl'lakrmg Islam Sl'pl'rti lndorzesin bnhkn11 unruk mcnyusuri sungai maupun
snmpni di Tim11r Tmgnh. Hinsa11 lmruf Arnb lautan. Lukisan di dinding gua
dinmbi/ dnri snlnh satu 11y11t Al-Qur'tm dnn
1znm11 kump11t snhnbnt Nnbi Muhammad SAW. bcrupa perahu rakit di kepulauan Kei
dnri cnrn pn1ulisanr~y11 mm1mjukkn11 mdnh merupakan salah satu bukrinya
bi11s11 mmulis., hnl ini dnpnt dilmbtmgkan
dmgm1 mnsuln~yn pNlagmzg Arab Ju Ci1zn padfl (Potengen, 1888). Kcmudian
Sl'kitnr "bad VII-VIII.
mcngalami pcrkcmbangan scpcrri
yang rcrgambar pada relief candi
Borobudur yang melukiskan pcrahu
arau kapal dalam tiga jcnis: (1)
pcrahu lcsu ng; (2) kapa.1 bcsar yang
ridak bercadik maupun yang (3)
hercadik (Van Erp, 1923).
Di rcmpar-rcmpar lain sepcrri
Maluku dijumpai adanya bukri-bukri
pcmbuaran pcrahu. Di Maluk u
rcrdapar hukri pembuatan perahu
rerbuar dari kayu berbentuk atau
Puaha11. Kuukatan antara Thai/mu/ dan mcnyerupai dari rclur sehingga dapar
Indonesia, mryebabkari keramik
buatan Thaifa,u/ banyak ditemukan berjalan maju/mundur. Perahu iru
di Indonesia yang dar mg bersama dikerjakan tanpa menggunakan paku
dnzgan keramik dari Cina, jepa•·iY Vietnam,
dan ubagainya_ maupun dempul clan diikat dengan
tali ijuk (guo mulo). Selain itu
terdapat berbagai jenis kapal seperti
Dinasti Tang import kcramik Cina
lakafumu, korakora, kalulus clan
makin meningkat. Pcrlu ditekankan
pcrahu kccil yang semuanya
scbcnarnya keramik yang ditcmukan
digcrakan dengan dayung dan tidak
di kepulauan Nusantara tidak hanya
unruk muatan. Kapal yang
dari Cina retapi juga dari Vietnam
digunakan untuk muatan di sebut
dan Siam seperti rerbukti dari hasil-
hasil penggalian di situs Trowulan.
campana. Di kerajaan terdapat
perahu yang disebut "jung yang
Pelayaran perniagaan untuk dapat berlayar ke Maluku, Banda,
mendistribusikan bara~g dagangan Kalimantan, Sumatra dan Malaka.

55
Pcrkcmbangan teknologi basil lautan di Indonesia dengan kain
perkapalan abad XVII di Indonesia surra. logam dan keramik dari Cina.
juga dipcngaruhi bangsa-bangsa Pada kcnyaraannya selanjucnya
asing scpcrti Bclanda dan Spanyol. s isrcm emporion 1111 lebih
Kapa! muaran dari daerah Sangir mcmpunyai cujuan policis daripada
misalnya disebut dcngan Lambuti tujuan lainnya.
yang mungkin dari kata Bclanda
Pola pertukaran barang yang
"laad boat", tctapi mungkin pula dari lazim tcrjadi di wilayah-wilayah In-
kapal Bugis "/amboh". Nama kapal
do n cs i a adalah yang discbut
pinis (I) arau penes (inggris) dan kapal
red istribusi (penyalu ran kcm bal i).
sckunar dan sckoci mcngingatkan
Hasil produksi agraris dari daerah
nama asalnya (schoener dan scuitje).
pcdalaman scperti beras. palawija.
tcmbakau. lada, barang kcrajinan
rakyat ditampung oleh raja di pusat
3. Pola perdagangan
kcrajaan yang kemudian
Catatan Claudius yang tinggal mcnyalurkan sebagian kepada orang
di Mcsir dalam bukunya "geografis" di pcsisir.
mcnycbutkan bahwa orang Romawi
Scbaliknya pedagang pesisir
dan Yunani menjalankan hubungan
mcmbawa hasil produksi pesisir
dagang dcngan pelabuhan di
scperti ikan asin, garam dan barang-
Samudra India. Perdagangan tersebuc
barang import yang dibawa olch
hanya holch dilakukan pada tempat
pedagang-pcdagang asing yaitu :
tcrtcntu. yang discbut emporion
sutra. keramik, rcmpah-rempah,
(bandar) dan prosedur yang diikuti
dan lain-lain. Dalam pada itu
tidak didasarkan atas permintaan
produksi hinterland dipertukarkan
penawaran, tctapi atas dasar
dcngan produksi pesisir dan barang
pcrsctujuan politik antara orang-orang
import. Dalam hal ini pedagang
asing dan pemimpin setempar.
pcdalaman bisa jadi tidak saling
Pcrcukaran tcrsebut dilakukan
bcrtemu dengan pedagang pesisir,
scolah- olah orang asing sedang
kcdua bclah pihak hanya akan
mempcrscmbahkan hadiah acau
u pcti kcpada raja atau wakilnya dan
raja mcmhcrikan hadiah kcpadaorang-
orang asing karcna besar hatinya.
Bcrita Cina dari abad 5
Maschi mcnycbutkan bahwa
bcbcrapa urusan negara-negara asing,
tcrmasuk ncgara-negara yang
sekarang rcrletak di wilayah I ndone-
sia datang untuk mempersembahkan
upcti kepada kaisar dan kemudian Ua,,g Dirham, pm/a slll'U sisi tertn'a tulisa"
menerima hadiah. Ternyata prosedur Arab yang kurang umpurna, diba&A "Sa/ah /Im
Ali Malilt k-Zahir". Pm/a sisi /Mn tnt~ra
ini hanya merupakan' alasan untuk tulisan "As-SN/tan Al'Adil" Jaillm huru( Arab.
menukar bahan rempah, damar, dan SN/tan Sa/ah AA-Din m~mmnt4h K"ajun
.k~h Danusalmn ptUIA t4hsm 1530-1537.

56
mengantar upeti dan pajak kepada dan perak yai tu suwama, masa dan
raja dan menerima hadiah dari raja kupang. Unru k mata uang perak
(Miksic, 1981:/-16). Pola demikian digunakan isrilah dharana scbagai
ini masih berlangsu ng hingga pedanaan suwarna. Selain itu
kerajaan-kcrajaan Islam. rerdapar mata uang yang discbut
Temuan arkeologis berupa dengan isrilah wsi (besi) dan dihitung
mata uang yang lazim disebut mata dcngan saruan ikat.
uang go bog, dipcrkirakan bcrasal dari Sci ring dengan perkcmbangan
masa kcrajaan Majapahir dan pcrdagangan maka para pedagang
scsudah masa iru. Para ahli yang terlibat dalam jual beli
bcrpendapar bahwa mara uang iru memperkenalkan berbagai macam
ridak dapar dianggap sebagai alar . mara uang yang dibawa dari
pembayaran. Mcngingar mata uang ncgaranya masing-masing. Mara
tcrsebur tidak dibuat sccara masal uang Cina yang disebut "chien"
scpcrti halnya alar pembayaran . sangat dikenal dan dipakai pada
Prasasri-prasasri mcnyebut isrilah- hampir seluruh wilayah Indonesia.
isrilah untuk satuan mata uang emas Daerah-daerah setempat ada kalanya
memiliki mara uang sendiri seperri
di Pasai dan Banten, namun ada
kalanya mara uang tidak berbenruk
uang (coin) scpcrri Buron yang
mcnjadi mata uang adalah sepotong
kain tcnun, lada pun digunakan
scbagai uang receh. Sclain sebagai
alar pembayaran, mata uang ada
kalanya dipakai sebagai komoditi dan
barang pusaka, seperti terjadi di
Vang Guidni, perak. PtUia satu sisi rnura Banrcn, yaitu mata uang perak
lambnng kernjaan Belanda, dan monogran
VOC Sisi lain bn-gnmbar Dnvi Pallas Bclanda yangsemakin langka karena
(Nurlaruiia); tufisan Arab berbrm.yi 'Jawa"
angka tahun I 786, nilai I guldni.
diekspor ke Cina menjadi barang
Vang ini beredar/berlaku di Pu/au Jawa. pusaka.

57
KATALOG

9. Cetakan fusil tengkorak Homo sapiens,


MANUSIA PURBA DAN
tahun temuan 1889.
LINGKUNGANNYA Wajak; koleksi Museum Nasional
No. inv. 2213.
1. Cetakan fosil tengkorak P-VIII, tahun
temuan 1969. IO. Cetakan Otak Homo Soloensis IY,
Sangiran ; koleksi Balai Arkeologi tahun masuk 1935.
Bandung. Bandung; koleksi Museum Nasional
No. inv. 1972.
2. Cetakan fosil rahang (Mandibula)
Meganthropus, tahun temuan 1936. 11. Tengkorak manusia sekarang, tahun
Sangiran; koleksi Balai Arkeologi
masuk 1936
Bandung.
Koleksi Museum Nasional
No. inv. 2436.
3. Cetakan fosil tengkorak S-31, tahun
temuan 1979. 12. Cetakan Manusia Song Keplek-1
Sangiran ; koleksi Balai Arkeologi
Lokasi temuan: Situs Gua (Song):
Bandung.
Keplek, Pacitan - Jawa Timur;
tahun penemuan: Ekskavasi tahun
4. Cetakan fosil femur Homo erectus, 1995 (Pusat Arkeologi Nasional);
tahun temuan 1990. kedalaman: 100-112 cm;
Trinil; koleksi Balai Arkeologi
temuan rangka ke: Individu 4;
Bandung.
sistem penguburan: primer (terlipat);
Jenis kelamin: wanita dewasa umur
5. Cetakan fosil tengkorak (bagian atas) sekitar 18-60 tahun);
Homo erectus, tahun temuan 1891. kronologi asal (Masa): 5.900 ± 180
Trinil; koleksi BalaiArkeologi Bandung.
BP (tingkat Budaya Mesolitik)
Jenis ras: Austromelanesoid;
6. Cetakan fosil tengkorak Homo temuan serta: alat-alat serpih-bilah.
soloensis, tahun temuan 1931.
Ngandong; koleksi Balai Arkeologi
13. Cetakan Manusia Song Keplek-2
Bandung.
Loka si, temuan: Situs Gua (Song):
Keplek, Pacitan - Jawa Timur;
7. Cetakan fosil tengkorak Homo
tahun penemuan: ekskavasi tahun
Soloensis, tahun temuan 1931.
1999 (Pusat Arkeologi Nasional);
Ngandong; koleksi Balai Arkeologi
kedalaman: 126-135 cm;
Bandung.
remuan rangka ke: lndividu 5;
sistem penguburan: primer
8. Cetakan fosil Homo Soloensis, tahun
(terlentang);
temuan 1973.
Jenis kel amin: wanita dewasa umur
Ngawi; koleksi Balai Arkrologi Bandung.
sekitar 50 tahun);
59
kronologi asal (masa): 7020 ±180 BP Smgiran; koleksi PusatAtkeologi N�ional.
(tingkat budaya Mesolitik)
Jenis ras: Mongoloid 7. Fragmen fosil fauna (2 buah)
temuan serta: Spatula (alat tulang: Situs Miri; koleksi Balai.Atkrologi Bandung.
sebagai bekal kubur)

MATER! FOTO, GAMBAR DAN


MATER! FAUNA PURBA LUKISAN

1. Cetakan Fosil Fauna dan Artefak I. Gambar lukisan para pioneer penemu
(menggambarkan lokasi atau tempat fosil manusia purba di Indonesia:
pembantaian binatang hasil buruan Eugene Dubois;
pada kehidupan kala Plestosen): Heickel;
Lokasi temuan: Situs Sangiran, Jawa GHR. Von Koenigswald;
Tengah; Peter Marks, T.Jacob dan S.Sartono;
'tahun penemuan: ekskavasi di
Ngebung tahun 1990; 2. Foto, Gambar dan Lukisan manusia
kronologi asal (kala): 700.000 tahun serta lingkungan purba:
lalu (Plestosen Tengah) Lukisan Homo erectus oleh Heickel;
koleksi: Pusat Arkeologi Nasional. Lukisan lingkungan purba daerah
depresi Solo sekitar 1 juta tahun lalu;
2. Fragmen fosil gigi geraham (M2) Foto gambar rekonstruksi lingkungan
Elephas, tahun temuan1985. fauna purba Kala Plestosen;
Pagar Alam, Sumatera Selatan; koleksi Foto gambar rekonstruksi kehidupan
Pusat Arkeologi Nasional. manusia prasejarah dalam gua/ceruk;
Foto gambar rekonstruksi evolusi
3. Fragmen fosil Mandibula Stegodon fosil-fosil tengkorak manusia purba
Sumbaensis, tahun temuan 1978. di dunia;
Sumba Timur; koleksi Pusat Arkeologi Foto gambar rekonstruksi evolusi
Nasional. manusia purba (dari yang tertua
sampai manusia sekarang);
4. Fragmen fosil gigi geraham (M3) Foto kegiatan penggalian (ekskavasi)
Stegodon Florensis, tahun temuan di Situs Miri tahun 1987;
1957. Foto kegiatan penggalian (ekskavasi)
Flores; koleksi Pusat Arkeologi di Situs Ngebung, Sangiran tahun
Nasional. 1989 (kerjasama Pusat Arkeologi
Nasional dengan Museum National
5. Fragmen fosil gigi atas/maxila dari d'Histoire Naturelle, Perancis);
jenis babi purba (Anthracoterium), Foto kegiatan penggalian (ekskavasi)
tahun temuan 1964. di Trinil oleh Selenka tahun 1906-
Belu, Timor Barat; koleksi Pusat 1908;
Arkeologi Nasional. Foto lingkungan situs Gua (Song)
Keplek di Punung, Pacitan;
6. Fragmen fU..il � tulang leher kethru purba Foto lingkungan situs Gua (Liang)
(Bovidae), temuan tahun 1978. Bua di Manggarai, Flores;

60
/
Foto temuan artefak paleolitik tipe kekuasaan dan kebesaran sultan­
"Pacitanian" (bifasial) di Sungai sultan Banten yang memerintah dari
Baksoko Punung, Pacitan oleh tahun 1552 hingga 1820, yakni sejak
Sartono pada tahun 1984. Maulana Hasanudin hingga Sultan
Muhammad Rafiudin.
3. Peta Lokasi Temuan Manusia Purba Emas; Banten, Jawa Barat; diameter
dijawa 20 cm, tinggi. 17 cm
No. inv. E. 619; koleksi Museum
Nasional.

TATA MASYARAKAT 4. WADAH TEMBAKAU


Wadah tembakau berbentuk
I. KIPAS QOGAN) perpaduan antara burung dan ikan
Simbol kerajaan (regalia) berbentuk dengan k epala raksasa. Matanya
kipas, namun sebagian orang dibuat dari batu mirah. Digunakan
menganggapnya berbentuk daun sebagai benda upacara. Hadiah dari
setawar sedingin. Bertuliskan huruf Gubernur Hindia Belanda pada tahun
Ara b, dengan Bah asa Melayu. 1908.
Merupakan peninggalan raja dari Emas; Kerajaan klungkung, Bali;
Bukit Siguntang, yaitu Baginda Sri panjang 15 cm, tinggi 6 cm
Sultan Iskandar Zulkarnain. No. inv. E. 786; koleksi Museum
Emas; Lingga, Riau; panj ang 40,5 Nasional.
cm, lebar 21,5 cm, tinggi 26,5 cm
No. inv. E. 13; koleksi Museum 5. WADAH UPACARA
Nasional. Sebuah wadah upacara dibuat dari
perak, berbentuk naga bermahkota
2. PIPA dan badan bersisik seperti ikan.
S ebuah pipa dibuat dari emas Wadah ini merupakan salah satu re­
berbentuk naga. Kepala naga seperti galia kerajaan Banjarmasin pada abad
menggigit pipa. Mata naga terbuat 19. Digunakan pada saat upacara adat
dari permata dan ekorny.a berbentuk di istana.
kuncup bunga. Pipa ini dihias dengan Perak; Banjarmasin, Kalimantan
43 butir permata, merupakan bagian Selatan; panjang 64 cm; tinggi 40 cm
dari regalia Kerajaan Cakranegara, No. inv. E. 369; koleksi Museum
Lombok. Nasional.
Emas; Lombok; tinggi 22,5 cm
No. inv. E. 1094; koleksi Museum 6. RENCONG
Nasional. Menurut orangAceh, bentuk rencong
meru p akan wujud dari kalimat
3. MAHKOTA BANTEN "Bismillaah". Dalam sejarah Aceh
Kol e ksi peningg alan kebesaran mencatat kelengkapan persenjataan
Kesultanan Banten. Mahkota yang yang paling beragam. Pedang dan
dibuat dari emas clan bertatah batu­ senjata tile.am buk.an saja merupakan
batu mulia. Pemah dijadik.an lambang persenjataan perang belaka tetapi juga

61
dipakai sebagai kelengkapan dalam sebuah kayu yang dianggap keramat
upacara-upacara kebesaran tertentu. dengan ukiran tokoh-tokoh leluhur
Namun persenjataan yang ada, hanya mereka, pada puncaknya tongkat ini
rencong yang diakui sebagai lambang diberi hiasan rambut manusia atau
untuk mewakili daerah Aceh. Bagi binatang, sebab rambut dianggap
orang Aceh Ren cong merupakan me mpunyai kekuatan gaib atau
lambang keperkasaan, kekuatan dan dianggap sud. Tongkat ini dipakai
kekuasaan. dalam upacara memanggil hujan
Besi; Aceh. maupun u ntuk me nolak wabah

No. inv. 9195; koleksi Museum penyakit atau dipakai dalam


Nasional. peperangan untuk keselamatan.

Kayu; Tapanuli Utara; panjang 140 cm


7. TOPENG BUDOT No. inv. 9809; koleksi Mu seum
Digunakan pada upacara sebelum Nasional.
mulai me nanam padi, agar
memperoleh hasil pertanian yang 10. PATUNG KORWAR
melimpah. Upacara lain yang juga Sebuah patung laki-laki dalam posisi
menggunakan topeng ini adalah duduk dengan kepala tengkorak.
untuk mengusir roh jahat. Patung ini berfungsi sebagai media­
Kayu; Apokayan, Kalimantan Timur; tor antara anggota keluarga yang
panjang 38 cm, lebar 25 cm sudah meninggal dengan keluarganya

No. inv. 12057; koleksi Museum yang masih hidup, diletakkan di


Nasional. muka rumah keluarga atau di
kuburan.
8. TOPENG BATAK Kayu; Utara Irian Jaya; 49 cm x 12
Topeng yang sangat ekspresif, berasal cm x 24 cm
dari kampung Raja S i malungun, No. inv. 17632; koleksi Museum
Sumatera Utara. Pada saat upacara Nasion al.
pe nguburan raja atau tokoh
terkemuka, tarian topeng yang diiringi 11. KURSI UPACARA
bunyi-bun yian ini d ipagelarkan, Digunakan oleh kepala Suku Dayak
maksud pagelarannya adalah untuk Ngaju di Kalimantan Tengah.
menjamin hilangnya segala halangan Berbentuk seorang laki-laki dengan
dalam perjalanan arwah yang menggunakan hiasan kepala
meninggal ke alam baka. perpaduan antara burung enggang
Kayu; Sumatera Utara; panjang 65 dan naga yang disebut "Asa". Laki­
cm, lebar 47 cm laki tersebut memegang seekor ular
No. inv. 14 195; koleksi Museum yang dikelilingi olah seekor naga.
Nasional. Suku Dayak Ngaju merupakan
bagian dari kelompok Dayak Barito
9. TON GKAT TUN G GAL yang terkenal dengan pahatannya,
P ANALUAN khusus nya uki ran b e n da-benda
Tongkat ini dipakai dalam upacara upacara. Mereka percaya bahwa
adat oleh seorang Datu. Dibuat dari dunia manu s1a merupakan

62
penghubung antara surga dan neraka. lontar, bi asanya digunakan oleh
"Asu" pada kursi tersebut permaisuri raja.
merefleksikan kepercayaan bahwa Daun lontar; Pulau Sawu
burung enggang mewakili surga dan No. inv. 3404; koleksi Museum
naga simbol dari neraka. NasionaJ.

Kayu; Dayak Ngaju, Kalimantan


Tengah; tinggi 61,5, papan 62 cm x
16.GENDANG

30 cm Berbentuk silinder,dibuat dari kayu

No. inv. 27202 B; koleksi Museum yang pada bagian atasnya ditutup

Nasional. dengan kulit kadal. Gendang ini


dipahat dengan motif paruh setengah

12. PATUNG HARIMAU (ADU) lingkaran dan mata panah ,

Parung nenek moyang yang terbuat kesemuanya merupakan simbol

dari batu kasar dan dianggap sebagai kepahlawanan dan 1n1s1asi.

patung pelindung. Digunakan pada saat upacara


peperangan ritual kepahlawanan dan
Batu; Nias Selatan, Sumatera Utara;
upacara yang berhubungan dengan
panjang 19,5 cm, lebar 31,5 cm
pembangunan rumah bagi kaum
No. inv. 27340; koleksi Museum
laki-laki.
Nasional.
Kayu clan kulit binatang; Asmar,
13. KENDI Irian Jaya; panjang 65 cm, diameter
Merupakan kendi gerabah dengan 2 16 cm
corot berbentuk tanduk. Bagian atas No. inv. 27760; koleksi Museum
dihias gores motif geometrik dan di Nasional.
antara dua corot terdapat seorang
wanita jongkok dengan berpakaian 17. PALEP'AI

pengantin. Kendi ini biasanya Songkc�t katun memakai benang


diletakkan di dekat pengantin. warna be rmotif kapal yang diisi
. muatan manusia, binatang berkaki
Tanah liar; Tulang Bawang,
empat dan rumah suci. Dipakai
Lampung; tinggi 40 cm, lebar 30 cm
sebagai hiasan dinding dalam upacara
No. inv. 586; koleksi Museum
daur hi1dup kaum bangsawan.
Nasional.
Benang ka tun; Krui, Lampung;
14. SESANDO panjang 230, lebar 65,5 cm
Alar musik dari daun lonrar dan No. inv. 21479; koleksi Museum
bambu, memiliki 22 senar, Nasional.
dimainkan dengan cara dipetik.
18. KAIN SUBHANALA
Daun lontar, Pulau Rote, dan limor;
Kain songket bersulam benan � perak
panjang 70 cm, lebar 60 cm
dengari motif flora dan geometris.
No. inv. 3393; koleksi Museum
Subhanallah artinya maha suci Allah,
Nasional.
kain ini digunakan unruk upacara
adat tinggi.
15. SANDAL
Sepasang sandal dibuat dari daun Benang; Lombok, NTB; panjang

63
148, leba 102 cm bermotifgeometris, berwarna merah
No. inv. 28755 b; koleksi Museum bata. Pada masa lalu kain ini
Nasional. digunakan sebagai penyekat ruangan
di dalam rumah.
19. KAIN PENUTUP MAYAT Serat pisang; Sangir Talaud, Sulawesi
Kain kulit kayu dengan warna alam Utara; panjang 200, lebar 68 cm
ber motif spiral dipakai sebagai No. inv. 26878; koleksi Museum
penutup mayat kepala adat di daerah Nasional.
Sentani.
Kulit kayu; Irian Jaya; panjang 142, 23. MATA VANG
lebar 65 cm Dari sisi belakang simbol aksara
No. inv. 24167; koleksi Museum Nagari, terbaca "TA" yai tu
Nasional. kepen dekan dari tahil yang
merupakan nama satu nominal mata
20. S ARUNG "LAU HADA" uang kuno. Mata uang "TA" ini
Sarung katun berhiaskan manik­ beredar pada masa Hindu-Budha,
manik dan kulit kerang ben tuk sebagaimana disebutkan dalam
manusia melam bangkan Nenek prasasti Poh Dulur yang berangka
moyang atau kerabat yang sudah 890 M. Di dalam beberapa prasasti

meninggal. Dipakai oleh wanita menyebutkan 1 (satu) "TA" bernilai


bangsawan pada upacara adat, 16 Masa (masa perak MA )" " .

upacara keagamaan dan upacara Emas 16 karat, Jawa;


kematian. No. inv. A.8918\8919; koleksi Mu­
Benang katun; Sumba Timur, NT T; seum Nasional.
panjang 150, lebar 124 cm
No. inv. 3446 ; koleksi Museum 24. MANGKOK
Nasional. Wadah emas yang bagian luarnya
dipenuhi oleh ilustrasi epik India

21. GERINGSING WAYANG PUTRI yang amat terkenal yaitu Ramayana.

Wayang yang d i l ukiskan pada Wadah ini digunakan untuk upacara


selendang ini dianggap kain yang sebagai wadah bunga-bungaan.
bernilai tinggi. Kain ini digunakan Abad 9-10.
sebagai penutup kain, penutup pura, Emas; Wonoboyo, Klaten, Jawa
diletakkan pada langit-langit dimana Tengah; panjang 28,8 cm, lebar 14,4
jenazah disimpan. Selain itu kain ini cm, tinggi 9,3 cm
juga sebagai kain upacara yang No. inv. 8965 ; koleksi Museum
dituah. Nasional.
Benang; Tenganan, Bali Selatan;
panjang 215, lebar 50,5 cm 25. PUNCAK MAHKOTA
No. inv. 18767; koleksi Museum Benda ini merupakan bagian atas dad

Nasional. mahkota yang dimiliki oleh sepasang


orang yang terhormat atau ratu. Abad
,
22. KAIN KOFFO �IQ
Kain yang ditenun dari serat pisang, Ema s ; Wonoboyo, Klaten, Jawa

64
Tengah; tinggi 13,0 cm, diameter 29. RELIEF
11,3 cm Fragmen dari ceritera jenaka yang
No. inv. 8823; koleksi Museum mrnggambarkan pembicaraan antara
Nasional. punakawan dan raksasa. Dalam
pembicaraan tersebut, itik ikut serta
26. KELAT BAHU sebagai penggam baran rakyat kecil
Sepasang kelat bahu menggambarkan Fragmen tersebut, dibuat seki tar
muka kala dengan mata yang melotot Abad 12-13.
dan mulut terbuka yang Batu; Sukuh, Surakarta; tinggi 40 cm
memperlihatkan gigi dan taringnya. No. inv. 422 a; koleksi Museum
Tampaknya kelat bahu ini digunakan NasionaJ.
untuk orang yang besar dan gemuk.
Digunakan pada waktu upacara. 30. RELIEF
Abad 9- 10. Fragmen hiasan pada dinding candi
E m as ; Wo n ob oyo , Klaten, Jawa yang menggambarkan pemandangan
T engah; tinggi 19,0 cm dan desa pada masa Majapahit.
No. inv. 9006 a,b; kol cksi Museum Frag men tersebut, dibuat sekitar
Nasional. Abad 14-15.
Bacu;Jawa limur; tinggi 70 c m, lebar
27. CINCIN 45 cm
Digunakan oleh bangsawan pada No. inv. 436 a; koleksi Museum
waktu upacara maupun dalam Nasional.
kcg iatan sehar i-hari yang
menunj ukkan status simbol dengan 31. RELIEJF
kekayaannya. Abad 9 - 10. Fragmen hiasan pada dinding candi
Emas; Wonoboyo, Klaten, Jawa yang menggambarkan pemandangan
Tengah; dan desa pada masa Majapahit.
No. inv. 8854; koleksi Mus eu m Fragmen tersebut, dibuat sekitar
Nasion al. Abad 14-15.
Batu; Jawa limur;t in ggi 70 cm, lebar
28. SABDOPALON 54 cm
Perwujudan seorangpunakawan a tau No. inv. 436 c; k ol eks i Museum
pen giring Raja Damarwulan dalam Nasional.
ceritera Menakjinggo, merupakan
pen gga mbaran seorang Abdi Dalem 32. WADAH
Raja yang mewakili rakyat kecil. Alat ru:mah tangga yang dibuat dari
Fragmen tersebut, dibuat sekitar perunggu, alat-alat ini digunakan
Abad 15. untuk masak makanan. Pada waktu
Batu; Desa Grogol, Sidoarjo, Jatim; itu kebanyakan makanan dimasak
tinggi 54 cm dengan direbus, dikukus, diasap,
No. inv. 310 b.; koleksi Museum dibakar dan dipanggang. Benda­
Nasional. benda i1ni berasal dari Abad ke 10 -

l5M.
Perungg u; Desa Macanan, Desa

65
Gunjeng Kawedanan Berbek, Kediri; dalam lempengan emas atau perak.
panjang12 ,5, lebar23 ,5, tinggi 8,7 cm Emas; Wonoboyo, Klaten, Ja wa
No. inv. 16 91 d; koleksi Museum Tengah; panjang 10,5, lebar 10,4,
Nasional. tebal 2,5 cm.
No. inv. 8916 ; koleksi Museum
33. WADAH Nasional.
Alat rumah tangga yang dibuat dari
perunggu, alat ini digunakan untuk 37. KERIS
masak makanan. Pada waktu itu Keris dengan gayaman bermotif alas­
kebanyakan makanan dimasak alasan dan pendok bentuk blewah.
dengan direbus, dikukus, diasap,
Besi; Solo, Jawa Tengah.
dibakar dan dipanggang.
No. inv. 21347 ; koleksi Museum
Abad ke 10 ..::_ 15 M.
Nasional.
Perunggu; Desa Macanan, Desa
Gunjeng Kawedanan Berbek, Kediri; 38. BADIK
tinggi 13 cm Merupakan senjata khas Sulawesi
No. inv. 1724 e; koleksi Museum Selatan yang digunakan oleh laki-laki
Nasional. sebagai perlengkapan pakaian adat.
Besi; Pangkajene, Sulawesi Selatan;
34. KETU
panjang 37 cm.
Ketu merupakan hiasan kepala yang
No. inv. 20899 ; koleksi Museum
digunakan oleh pendeta pada saat
Nasional.
melangsungkan upacara pemujaan.
Kain beludru; Desa Bitra, Gianyar, 39. CUPENG
Bali; tinggi 24 cm, diameter 19 cm Cupeng merupakan perhiasan
No. inv. 6946/E. la; koleksi Museum penutup kelamin anak perempuan,
Negeri Propinsi Bali. berbentuk hati dibuat dari emas
enam karat dan bertatahkan permata
35. BAK AIR TROWULAN yakuts sebanyak 14 butir.
Bak air dari bahan tanah liat ini
Emas; Aceh; lebar5,6 cm, tinggi 7,5 cm
berelief pada ke dua sisinya. Masing­
No. inv. E. 120; koleksi Museum
mas ing relief merupakan cerita
Nasional.
binatang yang sangat dikenal secara
umum, yakni cerita kancil dan pak
40. LAMPU
tani.
Lampu ini biasanya digunakan untuk
Terakota; Trowulan; panjang 60 cm, penerangan rumahtangga dengan
lebar 40 cm, tinggi 49 cm bahan bakar minyak kelapa atau
Koleksi Suaka Peninggalan Sejarah minyak jarak.
dan Purbakala Jawa Ttmur.
Kuningan; Surabaya.
No. inv. 27461; koleksi Museum
36. TAS
Nasional.
Tas yang dibuat dari emas ini
ke m u n gki n an digunakan untuk
menyimpan m an tera yang ditulis

66
TEKNOLOGI 5. SERPIH IBILAH
Dengan tieknik pukulan tertentu dapat
DAN KESENIAN diperoleh bentuk dan ukuran serpih
tertentu yang selanjutnya dibentuk

AIAT BATU- TEKNOLOGI AWAL dan digunakan sebagai pisau untuk


sasaran yang berukuran tertentu pula.

I. BOLABATU Batu; Flores, Nusa Tenggara Timur;


Teknologi awal yang dikembangkan koleksi Pusat Arkeologi Nasional.
manusia untuk memenuhi kebutuhan
pangan. Meskipun tidak memiliki 6. LANCIPJ\N
bidang tajaman yang mampu Dari serpihan batu dapat dibuat pula
mengakibatkan Iuka terbuka pada lancipan yang dapat digunakan
binatang buruan, bentuk bulat ini sebagai rnata tombak dan anak panah
secara teknis lebih tepat sasaran karena atau bur�
tidak menimbu lkan bias dalam Batu; Maros, Sulawesi Selatan;
pelemparannya. koleksi Pusat Arkeologi Nasional.
Batu; Sangiran, Jawa Timur; koleksi
Pusat Arkeologi Nasional. 7. ALAT TULANG
Alat tulang atau tanduk meliputi
2. KAPAK PEMBELAH llancipan belati dari tanduk.
Pada umumnya kapak batu dibuat Dipergunakan untuk menggali umbi­
dari batu gampingan kersikan dengan umbian. Alat tulang berasal dari Viet­
pukulan menyamping secara berulang nam Selatan, akhirnya tradisi alat
agar dapat diperoleh bidang tajaman tulang mencapai daerah Jawa Timur.
pada bagian ujungnya. Tulang; Pacitan, Jawa T imur;
Batu; Sangiran, Jawa Timur; koleksi koleksi Pusat Arkeologi Nasional.
Pusat Arkeologi Nasional.
8. SERUT KERANG
3. KAPAK GENGGAM Untuk penggaruk (serut). Dipakai
Alat batu yang dipangkas pada salah untuk menggorek umbi-umbian,
satu sisi permukaan. Berbentuk. memb1ersihkan dan melepaskan
lonjong. kulitnya dengan memakai alat ini.
Batu; Pacitan, Jawa Timur; koleksi Dipakai pada masa berburu tingkat
Pusat Arkeologi Nasional. lanjut.
Kerang; Pacitan, Jawa Timur;
4. KAPAK PERIMBAS koleksi Pusat Arkeologi Nasional.
Alat batu yang dipangkas pada salah
satu permukaan untuk memperoleh 9. ALAT TANDUK
ketajamannya. Merupakan teknologi Tanduk; Gunung Kidul, DIY;
paleolitik yang tersebar di berbagai koleksi Pusat Arkeologi Nasional.
tempat di Indonesia, Asia Timur, dan
Eropa Barat. 10. CALON BELIUNG
Batu; Kalimantan Selatan; koleksi Beliung persegi yang belum jadi.
Pusat Arkeologi Nasional. Proses pengerjaanya belum selesai.

67
yang diinginkan. 2. KINCIRAIR
Batu; Pacitan, Jawa T imur; koleksi Kincir air ini berfungsi sebagai
Pusat Arkeologi Nasional. penumbuk padi. Kincir ini diletakkan
di samping sebuah kali kecil atau
11. BELIUNG P ERSEGI selokan yang airnya deras. Arus air
B erben tuk memanjang dengan akan memutarkan kincir mengangkat
penampang lintang persegi. Seluruh pengu'ngkit yang berfungsi sebagai
bagiannya diupam halus, kecuali alat penumbuk di atas lesung.
pada bagian pangkalnya sebagai No. inv. 8151; kayu, Sumatera, koleksi
tempat ikatan tangkai. Dibuat Museum Nasional.
dengan mengasah bagian ujung
permukaan bawah landai ke arah 3. ALAT UNTUK MENANGKAP
pinggir ujung permukaan atas. Bahan IKAN (BUBU)
batu kapur. Digunakan untuk Dipakai untuk menangkap ikan di
mengerjakan kayu. sungai.
Batu; Jawa Barat; koleksi Pusat Kayu dan rotan; Jawa Barat; panjang
Arkeologi Nasional. 17 cm, lebar 5,5 cm
No. inv . 1194; koleksi Museum
12. KAPAK LONJ ONG Nasional.
Kapak ini bentuknya lonjong dengan
pangkal agak runcing dan melebar 4.JALA
pada bagian tajaman. Bagian tajaman Alat penangkap ikan dengan cara
diasah dari dua arah dan menghasilkan meneba rjatuhkan ke dalam air.
bentuk tajaman yang simetris. Biasanya digunakan pada perairan
B e ntuk penampang lintangnya yang tidak terlalu dalam. Dibuat dari
seperti lensa, lonjong. Bahan batu kali benang katun dirajut menjadi jala.
berwarna hitam. Benang katun; Jawa Tengah
Batu; lrian; koleksi Pusat Arkeologi Koleksi Museum Nasional.
Nasional.
5. PALINTANGAN KALAMUDHENG
Penanggalan yang dipakai untuk
TEKNOLOGI PERTANIAN perhitungan hari baik seperti untuk
LANJUT mulai bercocok tanam, pindah rumah,
dan bepergian.
1. BAJAK (MODEL) Kayu, Yogyakarta
Berfungsi untuk membalik tanah yang Koleksi Suaka Peninggalan Sejarah
sudah diairi. dan Purbakala Serang.

Kayu; Simawang, Padang, Sumatera


Barat; panjang 70 cm, lebar 18 cm,
TEKNOLOGI OLAH PANGAN
tinggi 36,5 cm
No. inv. 4048; koleksi Museum
1. PENDIL
Nasional.
Tanah liat dengan memakai peralatan
tatap pelandas.Digunakan untuk

68
menyimpan air cl.an makanan. Hasil N o. inv. 4886; koleksi Museum
penggalian liar penduduk setempat. N asional.
Tanah liat; Desa Cilogo, Rengas
Dengklok, Jawa Barat 5. CETAKAN KUE PANCONG
N o. inv. 7067c; koleksi Museum Dibuat dari tanah liat. Digunakan
Nasional. uncuk membuat kue pancong.
Tanah liat; Bancen, Jawa Barat
2. TUNGKU (ANGLO) Koleks i Suaka Peninggalan Sejarah
Anglo canah yang tidak diglasir, dan Purbakala Serang.
bagian atas berbentuk seperti kuda
yang berfu ngsi untuk meletakkan 6. TATAP GERABAH (DADEUB)
belanga. Be rhiasan motif sulur- Peralatan pembakar gerabah. Dibuat
sulu ran dan bu rung garuda. Burung dari kayu, berbencuk persegi panjang
garuda adalah simbol kendaraan dewa dan licin.
W isnu. Tungku ini dipakai uncuk Kayu; Gampung Ateue, Aceh Besar,
upacara. Sumatera; panjang 26,5 cm, lebar4,5 cm
Tanah liac; Cirebon, Jawa Barac; tinggi No. inv. 9124; koleksi MuseumNasional.
31 cm, panjang 30 cm, lebar 23 cm
N o. inv. 21 695; koleksi Mus eum 7.TATAP GERABAH (DADEUB
Nas ional. O ERI ET)
Peralatan pembakar gerabah. Dibuat
3. ANGLO d ari kayu, berbencuk segi emp at
Bagian dasar seperti kapal , tepinya panjang. Kedua ujung digores dengan
berwarna merah muda berbencuk garis- garis melintang sejajar, garis
datar dan sed ikic melengkung keluar. miring sejajar, garis sejajar yang saling
Sisi depan d itinggikan 4,5 cm dan menyilang, dan dengan garis miring
berbencuk paru h burung menghadap yang sejajar dan garis-garis zig zag.
ke dalam. Sisi-sisi samping masing- M eru pakan hadiah dari Snouck
masing diti nggikan dan bersama-sama H urgronje.
m enyangga belanga. Bagi an Kayu; Gampong Ateue, Aceh Besar.
berbentuk kapal cerlecak di atas kaki No. inv. 9125a,b; koleksi Museum
berongga. Ru angan di bawah belanga N asional.
merupakan tempat bahan bakar.
Tanah liat; Palembang, Sumatcra; 8 . PELANDAS
panjang 31 cm, lebar 16 cm M eru pakan alat sederhana dalam
N o. inv. 20878b ; koleksi Museum pem buatan gerabah. Digunakan
Nasional. untuk landasan, di atas landasan itulah
p eke rjaan membuat gerabah
4. KEN DI dilakukan dengan kedu a tangan.
Kendi bercat me rah , hijau, dan Tanah liat, Banten, Jawa barat
keemasan, be rkaki bu ndar, datar, Koleksi Suaka Peninggalan Sejarah
berleh er cinggi, dengan hiasan tempel dan Purbakala Serang.
berlekuk pada pundak.
Tanah liar; Jawa Timur

69
RANCANG DAN TEKNIK Koleksi Museum Negeri Jawa Tengah.
BANGUNAN
2. FOTO REPRODUKSI UBUBAN
1. MODEL LUMBUNG PADI Digunakan oleh pandai besi dalam
Model lumpung yang ditiru dari pembuatan peralatan dari logam.
sebuah lumbung di dusun baru Untuk pengerjaan logam diperlukan
Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci , suhu yang sangat tinggi baik untuk
Jambi. Lumbung digunakan untuk melunakkannya atau mencairkan.
menyimpan padi yang biasanya Untuk memperoleh suhu yang tinggi
didirikan di dekat rumah tinggal. diperlukan tiupan angin yang cukup
Kayu dan rumbia; Kerinci, Jambi kuat dan terus-menerus.
No. inv. 23736; koleksi Museum Candi Sukuh ; koleksi Museum
Nasional. Nasional.

2. RUMAH JOGLO 3. BATU DASAR PERAPIAN


Jenis rumah joglo ini dibagi menjadi Merupakan tempat benda-benda
3 ruangan yaitu pendopo (ruang campuran logam yang dipanaskan di
muka) merupakan ruang pertemuan perapian yang dihidupkan terus-
antara kepala dengan penduduk menerus dengan bantuan tabung
kampung, pringgitan (ruang tamu) bambu besar.
untuk upacara dan pesta keluarga, Batu; Banten, Jawa Barat; koleksi
omah (ruang keluarga) untuk anggota Suaka Peninggalan Sejarah dan
keluarga berkumpul. Purbakala Serang.
Kayu; Jawa Timur
No. inv. 1318; koleksi Museum Nasional 4. "KOWI" WADAH PELEBUR
LOGAM
Benda perunggu yang tidak dipakai
lagi biasanya dilebur kembali guna
TEKNOLOGI LOGAM membuat barang baru.
(METALURGI) Tanah liat; Banten, Jawa Barat ;
koleksi Suaka Peninggalan Sejarah dan
I. PISTON PEMANTIKAPI Purbakala Serang.
"KO REK CEPLOKAN"
Salah satu inovasi teknologi umat 5. CETAKAN HILANG (PECAHAN
manusia adalah membuat dan LUBANG COR LOGAM)
mengelola api. Teknologi korek Cetakan diberi lubang pada bagian
ceplokan ini tidak digunakan lagi pada atas dan dari lubang ini dituangkan
dekade 1940-an. Prinsip tabung logam. Bila perunggu sudah dingin
silinder dan panas udara (gas) tekan cetakan dibuka dan selesailah
ini dapat dibandingkan dengan pengerjaannya.
pembakaran mesin diesel pada Tanah liat; Banten, Jawa Barat;
teknologi modern. koleksi Suaka Peninggalan Sejaral1
Kayu; Kragan, Rembang, Jawa Tengah dan Purbakala Serang.

70
6. PISAU RUMPUT 3. MANDAU
Al a r pcrtanian unruk memot o ng Hulu dibuat dari culang rusa dengan
rumpur. hiasan ram but ma nusia dan sarungnya
B es i clan kayu ; Apo Kay an, dibuat dari rotan dengan hiasan kuli t
Kalima nran Selatan kambing dan rambu t manusi a .
N o. inv. 12 004; koleksi Mus e um M erupakan senjaca khas ora ng Dayak.
N as io nal. Tul ang ; Kalimantan
N o . inv. 22322; koleksi Mus e um
N as io nal.
TEKNOLOGI PERANG
4. P ERISAI
HAN KAM Di b uac dari ka yu, co rak
antro pomorfis , merupaka n corak kh as
1. SUMPIT DAN TOMBAK Asmar. Dipakai untuk perang dan
Sumpit acl a la h a lat berburu clan taria n dalam suatu upacara.
herpcrang ya ng sangar efektif u nruk
Kayu; Asmar, lri a n Jaya
sasara n yan g berukuran kecil. Sum pit
N o. inv. 27746; koleks i Mus eum
dihuar clari hahan kayu clengan benruk
N as io nal.
clasar sc ru pa clengan laras senapan.
Tiupan mulut ya ng kuat unruk
5. M ERIAM
m enembakkan peluru sumpit pacla
Pega ngan meriam menyerupai kuda
prins ipnya se rupa cl enga n lecl akan
lauc , badan dihiasi moti f binatang.
m.'.'.siu senapan. Masyarakat traclisional
Mc riam ini digunakan untuk perang.
nus<t11tara rclah mengenal pemakaia n
Raga m hias binatang adalah simbol
al ar ini sejak masa kecil clengan sumpit
kekuatan sakti. Pada masa lalu meria m
h a mb u d al a m permainan perang-
kecil berfungsi sehagai mas kawin di
perangan. To mbak adalah alat tusuk
beberapa daerah di Indones ia.
tradis ional . Bilah tombak dibuat dari
bes i dan nekel sebagai bahan pamo r. Pe rungg u ; K a limant a n Se la ta n ;
Tekn ik pembuatannya dengan cara panjang 35 cm
tempa. N o . inv. 2 5 42; k o leks i Museum
N as ional.
Besi dan nekel; Dayak, Kalimantan
Ba rar
6. SENAPAN APJ PANJANG
N o. inv. 24 053; koleksi Mu se um
"SETENGGA"
Nasional.
Sebuah se njata panjang dibuat dari
ku n inga n dan perak . Senjata in i
2. KERIS
dipakai oleh orang Eropa pada waktu
Kc ris dikenal sebagai senjata tusuk
Per a ng Paderi. Orang Minan g
yang mem ili ki kemampuan spiritual
m enyebutl)ya dengan badiek si tingga
dari pemakianya. Dibuat dari besi dan
dari bahasa Malaysia istinggaratau dari
nekel dengan ceknik cempa.
bahasa Portugis espingarrk yang berarti
Besi; Bali senjata panjang.
No. i nv. 12965; koleksi Museum
Suku n , Solak, Sumatera Barat
Nasional.
N o. inv. 425; koleksi Museum Nasional.

71
TEKNOLOGI TRANSPORTASI SENI, PERMAINAN, PAKAIAN
DAN AKSESORI
TRANSPORTASTDARAT
SENI DAN PERMAINAN
t. MINIATUR PT KU LAN UODANG )
Untuk mcmbawa maka nan scbagai
I. FOTO REPRO LUKISAN PADA
hantaran kc rumah penga ntin wanita;
DINDING GUA
tahun 1934.
Lukisan pad a dinding gua bcru pa jari-
Kayu; Yogyakarta; panjang 5,6 cm, j ari ta ngan dan babi hutan yang
tin ggi 13 cm rncngga rnbarkan kalau rnanusia sudah
N o. inv. 2098 4; ko leksi Museum mengenal seni . Dari gambar iru kita
N as ional. dapat mengetahui kalau merekasudah
membuat ca t yaitu warna putih ,
2. TANDU hiram, dan merah.
Al at angk ut sederhana ini mas ih
memerlukan tenaga dua cmpat atau 2. ANEKA RAGAM HIAS
lcbih manusia untuk rn emanggulnya. TEMBIKAR
Kayu ; Yogyakarta; ko lcksi Mu seum Pecahan gerabah ini berasal dari situ s
N egeri Yogyakarta. ncolirik akhir di Gal umpang, Sulawes i
Selatan. Dihias dengan teknik go res
3. CIKAR dan t eknik tekan yang
Kend araa n 1n1 mem a nfaatk a n rnengga mb arkan pola geometris .
binatang pe nghela kuda , sa pi a tau pun Digali oleh Dr. van Steincallon pada
kerbau . Perbedaannya dari kereta tahun 1933.
"modern" adalah belurn digunakannya Tanah liat; Galumpang, Sulawesi
pegas untuk mengurangi goncangan. No. inv. 5890 a, 5890 o , 5890z;
Kayu ; Yogyakarta; koleksi Mu seum koleksi Museum Nasional.
Negeri Yogyakarta.
3. GENDERANG (MOKO)
Dibuat dari perunggu , yang pada
TRANSPORTASI AIR bagian hadannya dihiasi motif gambar
timbul s ulur-suluran dan diselingi
FOTO LAPANGAN 'GETHEK' dengan gambar topeng.
PENYEBARANGAN Perunggu; Alor, Nusa Tenggara
Untuk penyeberangan di sungai. Timur; ringgi 43,5 cm, diameter 29 cm
Kulon Progo, Daerah lstimew a No. inv. 27262; koleksi Mus eum
Yogyakarta ; koleksi Museum N egeri Nasional.
Daerah lstimewa Yogyakarta.
4. KELEDI
Alat musik tiup sepeni harmonika.
Suara dihasilkan dari suling kecil yang
ditampung pada buah labu kering.
Udara pada buah labu kering
mendorong ke arah suling kecil dan

72
m e nghasil k an suara yang da la m permainan d e bus yan g
berkesenim bungan. Dimainkan pada ditusukkan pada tubuh mereka.
u pacara kematian. Besi; Ban ten , Jawa Barat; panjang 20 cm
Bambu dan buah labu; Apo Kayan , N o. inv. 5597, 1267; koleksi Museum
Kali man tan T imur; panjang 101,5 cm N asio nal.
N o . inv. 77 53 ; ko leksi Museum
Nasio nal.
PAKAIAN DAN AKSESORI
5. DAKON
D a ko n at au congklak biasanya 1. PEMUKUL KULIT KAYU
d ima inkan o leh anak perempuan Dibuat dari kayu dan batu , berbenruk
berj umlah d ua orang. Pemain duduk pa nja ng yang terdiri gagang dan
sa ling berh adapan menghadapi alat bagia n p e mukul. Dip a kai untuk
permainan yang berbentuk perahu . menyiapkan bahan pakaian kulit kayu
Al ar ini mem punyai cekungan besar dengan cara memukul - mukul kulit
d i k edua uj ung kanan kiri dan kayu sampai halus.
cekungan keci l berjumlah ganjil 7 atau Kayu dan batu; Menado, Sulawesi
9 buah berjajar di sepanjang badan Utara
p er ahu. M e mainkannya dengan N o. inv. 16656; koleksi Museum
menggunakan biji-bijian atau batu N asio nal.
kecil.
Tanah liar; Banten , Jawa Barat; koleksi 2. KULIT KAYU (FUYA)
Pusar Arkeologi Nasional. Penggunaan serat kulit kayu telah ada
sej ak masa neolitikum . Kulit kayu
6. TO PENG JAUK di gu nakan sebagai kain yan g
Dipakai unruk menarikan tari jengger di be ntuk menjadi tas , baju, dan
yairu rarian untuk 'menyambut tamu sebagainya.
agu ng. Ku lir kayu ; Tojo, Sulawesi Tengah;
Kayu ; Bali panjang 200 cm, lebar 60 cm
N o. inv. 25993; koleksi Museum N o . inv. 2863; koleksi Museum
N as io nal. N asio nal .

7. ALUHAN 3. PENA GAMBAR


Pada tangkai rerdapat 3 buah giring - Pena ini digunakan untuk melukis
giri ng untu k menusuk diri di dada bahan baju dari kulit kayu. Dibuat
d eka r ket ia k. Digunakan pada dari sebilah bambu bergerigi tiga.
permainan debus. tah un 1934.
Besi; Banten, Jawa Barat; panjang 45 an Bam bu; Sulawesi Tengah; panjang 24
N o. inv. 55 98; koleksi Museum cm, lebar 2,5 cm
N as ional. N o. inv. 27246; koleksi Museum
N asional.
8. TUSUKAN BESI
Be nda 1n 1 digunakan untuk 4. GERABAH CAP KAIN
m emperlih atkan kekebalan pemain Gerabah dihias dengan cara mencap

73
dan menggo res. Hiasan cap biasanya me mukul-mukul ; sa mpai akhirn ya
jelas sekali menunjukkan bekas-bekas keclua cekungan itu bertemu menj acli
pukulan tatap yang diukir dengan sebuah lu bang. Kemudian clengan
macam-macam pola tali , anyaman cara menggosok, mengasah , maka
yang merupakan po la hias pada cliperoleh gelang yang dikehenclaki.
ringkat perkembangan pertama. Batu; Tas ikmalaya Selatan , Jawa Barat
Tanah liar; Bantu! , Daerah lstimewa No. inv. 4280 ; koleksi Mu se um
Yogyakarta; koleksi Balai Arkeologi . Nasional.

5. SELENDANG 8. WAYANG KLITIK MENAK


Dibuat cle ngan teknik tcnun silang CURJNG
polos. Selenclan g lurik tuluh watu. Menak Curi ngAdipati Wleri , bupati
Dipak ai clalam upacara tujuh yang cl itaklukka n oleh Majapahir.
bulanan (mitom),14 Desember 1937. Dibuat dari papan , kedu a tangan clari
Kain ; Probo linggo, Jawa Timur; kulit sapi . Bermuka seperti ikan atau
panjang 278 cm , lebar 67 cm uclan g, rambut panjang, keriting
No. inv. 23114 ; koleksi Museum ujungnya. Dicat merah, biru , putih ,
Nasi onal. hiram clan kuning; Desembcr 1903.
Kayu; Jawa; tinggi 50 cm, lebar: 21 cm
6. PROSES PEMBUATAN BATIK No. inv. 27242; koleks i Museum
Tahap pengerjaan aclalah: Nasional.
ngengrengi clan nerosi, yaitu rm:mberi
garis-garis clasar; 9. GARPU TALA (G AMBUS )
ngiseni, memberi pola-pola pengisi; Alar pcrik ini menggun akan ragam
nemboki clan mbliriki, yaitu meng1sr hias ayam jantan pacla b agian
bagian-bagian harus purih ; kepal anya. Ayarn jantan acla lah
medel, mem beri warna biru ; si mbol keberanian. Dipakai unruk
mencu c1; rarian pacla upacara aclat.
nglorod, melelehkan semua lilin ; Kayu clan senar; Sa ngih e, Sulawesi
nyekuli, menganji; No. inv. lllC 14; koleksi Mu se um
mbironi, menu ru pi bagia11-bagia11 Nasional.
ya ng harus tetap biru arau purih
clengan lilin;
nyoga, memberi warna clalam soga;
nyareni, me ngu atkan warn a;
nglorod, melelehkan semua lilin.
Kain ; Yogyakarta; koleksi Museum
Negeri Yogyakarra.

7. GELANG BATU
Gelang clari barn , proses pcmbuatan
pertama batu clipukul-pukul sehingga
clipcroleh benruk bu lat gepeng. Kedua
sisi rata d icckungkan clcngan jalan

74
TRADISI TULISAN ke seja hr e raan dan kepe nringan
seluruh makhluk hidup, manusia dan
1. PRASASTI T UGU bin arang. Aksara Pallawa, ba h asa
Raja Purnawarman memerinrahkan Melayu Kuna, tahun 606 Saka(= 684
penggali an kal i sepanjang ± 12 km M ).
bernama Go mati , melanjutkan Bat u; Talang Tuo, Bukir Sigumang,
pekerjaan kakeknya, Rajadhirajaguru, Palem bang, Su matra Selaran
yang terleb ih dulu menggali kali panjang ± 81 cm, lebar 11 cm, ti nggi
Candrabhaga. Pekerjaan ini dilakukan 80 cm,
pa da t ahun ke-22 d a ri m asa N o. inv. D 145; Koliksi Mus eum
pemerinrahannya dan selesai dal am N asional.
tempo 1 1 hari. Aksara Pallawa, bahasa
Sansekerta, abad V Masehi. 4. PRASASTI KANJURUHAN
Batu ; Desa Tugu, Jakarta Utara; di- Pada tahun 682 Saka (28 N ovember
ameter 240 cm, tinggi 137 cm. 760) Raja Gajayana yang bertakhta di
N o. inv. D 124 ; Koleksi Museum K anjuruhan m e m er intahkan
N asio nalebar pe ndir ian se buah bangunan suci
unt uk mene mpatka n area Agastya.
2. PRASASTI KEDUKAN BUKIT R aj a juga m enghib ah kan tanah ,
lsinya mengenai ekspedisi Dapunta rum ah dan segala perlengkapan unruk
Hyang; tanggal 23 April 682 Dapunta para brahmana ya ng meme lih a ra
Hyang berlayar untuk memulai suatu ban gunan suci itu. AksaraJawa Kuna,
e kspe di si, ta nggal 19 Mei 682 bahasa Sansekerta, tahun 682 Saka(=
meninggalkan M inanga memimp in 760 M) .
pasukan sebanyak 2000 orang lewat Batu ; D esa Dinoyo, Malang, Jawa
laut dan 13 12 lewat darat Ekspedisi Ti mur;
mencapai ke b e rh as ilan deng a n panjang 65 cm , lebar 33 cm, tinggi
membangun seb uah wanua. Aksa ra 125 cm,
Pallawa, bahasa Melayu Kuna, tah u n N o. inv. D 11 3; Kol eksi Mu se um
604 Saka(= 682 M). N asio nal.
Batu ; Kedu kan Bukit, Palembang,
Sumatra Selatan; 5. PRASASTI KALASAN
panjang 45 cm, lebar 20 cm, tinggi Prasas ti pada satu lempen g tembaga,
36 cm , meru pakan tiruan dari sebuah prasasti
N o. inv. D 146; Koleksi Museum ba tu bernomor ·o 147.' lsinya
N asio nalebar m eny ebutkan Maha raja Dyah
Pancapana Kariyana Panamkaranah
3. PRASASTI T ALANG TUO tel ah m end irikan b angu nan suci
unruk D ewi Tara. Unruk keperluan
Isinya mem peringati pembangunan
p eme lih a ra annya , D.esa Kalasan
taman Sri Ksetra oleh Sri Jayanasa, raja
Sriwijaya, pada tahun 606 Saka (23 dijadikan perdikan (daerah otonom).
Maret 684) . H arapan raja adalah agar Ba ng unan suci Dew i Tari in i
taman yan g dibuat seindah dan dii de ntifikasikan sebagai Cand i
senyaman i ni dipelihara demi Kalasan . Aksara Pranagari, bahasa
Sanseketta,lahun 700 Saka(= 778 M2·
75
Temhaga; Yogyakarta; panjang 66 cm, 9 . PRASASTI PAL~PANGAN
kbar 44 c m , lsinya mcngenai perselisihan pendapar
N o. i nv. E 39 ; Koleksi Mus eum antara sa ng nayaka bernama
Nasi o nal. I3hagawanra Jyoriea dengan rakyar
desa Palepangan soal luas ranah sawah .
6. PRASASTI "TABLET" Mcnurur sang nayaka sawah rakyar
Dua buah "rabler " b e ris i manrra desa Palcpangan itu luasnya 2 hmwit,
agama I3udha "ye dhanna hetu .. .. " yang harus membayar pajak sebanyak
yang digunakan dalam upa cara 6 dharana perak seriap tampah (l
keagamaan . Aksara Pranagari, bahasa l.amwit = 20 tampah). Mereka merasa
Sansekerta, abad IX Maseh i. bahwa sawah mereka ridak seluas iru ,
Tanah liar; Kendal , Semarang, Jawa dengan sendirinya mereka ridak
Tengah; diameter 2,5 cm , sanggup membayar pajak sebanyak
No. inv. 4 560/682h dan 4609/68211 yang ditenrukan. Oleh karena itu
Koleksi Museum Nasi o nal. mereka lalu menghadap Rakryan
Mahamantri i Hino Pu Dakea dengan
7. PRASASTI "TABLET" permohonan agar sawah mereka itu
Du a buah "rabler" berisi man rra diukur kembali dcngan menggunakan
agama Budha "ye dharma hettt ... . " ukuran tampah srandar kerajaan .
yang di g unak an dalam upa cara Permohonan iru dikabulkan , dan
keagamaan. Aksara Pranagari . bahasa rernyara serelal1 diukur kembali sawah
Sansekerra, abad X Maseh i. mereka hanya seluas l Lamwit 7Y2
Tanah li ar; Cianyar, Bali ; di a meter tampah, dan dengan demikian pajak
2.5 cm , yang harus dibayarkan adalah 5 kati
No. inv. 5827a dan 5827c; Kol eks i 5 dharana pcrak. Aksara Jawa Kuna,
Museum Nasional. bahasa Jawa Kuna, tahun 828 Saka
(15 Agusrus 906) .
8 . PRASASTI POH DULUR Tembaga; Borobudur, Magelang, Jawa
Prasa s ri pad a saru lcmpen gan Tengah; panjang 36,5 cm, lcbar 17,3 cm,
rembaga; isiny a menyarakan pad a N o .inv. E.66 ; Koleksi Museum
rahun 81 2 Saka (19 Okrobcr 890) Nasio nal.
pejabat dcsa Poh Dulur menghadap
Raj a Rake Limus Dyah Dewindra 10. PRASASTI TAJI GUNUNG
unruk m e nyerahkan ha s il pajak Prasasri u nik bertarikh Sanjaya i ni
ranahnya sehesar 8 tahil perak seriap isinya mengenai peresmian desa Taji
ralrnn. Aksarajawa Kuna , hahasajawa Gunungsebagai daerah perdikan oleh
Kuna , rahun 81 2 Saka(= 890 M ). seorang Rakryan Mahamantri .
Tembaga ; Desa Balak, Magel ang, Jawa Aksara Jawa Kuna, bahasa Jawa
Tengah; Kuna , rahu n 194 Sanjaya (21
panjang 36,5 cm , lebar 19 cm Desember 910 M) ,
N o. in v. E 46 ; Koleks i Mus eum I3aru; Prambanan , Yogyakarta ;
Nasi o nal. panjang ± 46 cm, lcbar 8 cm , ringgi
115 cm.
N o. inv. D 6; Koleksi Museum Nasional.

76
11 . PRASASTI WURUDU KIDUL p ene tapan desa mereka menjadi
Isinya men gandung dua peristiwa. d aerah perdikan k arena mereka
Peristiwa pertama terjadi tanggal 20 bersikap loyal relah memberitahukan
April 922 ketika Sang Dhanadi diberi kedatangan musuh. Aksara Jawa
su rat jayapatra oleh hakim di Kun a, bahasa Jawa Kuna, tahun
pengadilan. Adapun sebabnya ialah 975 Saka (= 1053 M).
Sang Dhanad i dikira anak keturunan Tembaga; Widang, Babad, Jawa
ora ng asing oleh Sang Pamgat Ti mur; panjang 36,5 cm, lebar 11,7 cm,
Manghuri yang bernama Wukajana. N o. inv. E; Koleksi Museum
Maka ia pu n mengadu ke pengadilan. N asio nal.
Pihak pen gadilan perlu memanggil
sc mua kelu arga Sang Dhanadi untuk 13. PRASASTI "BIARO TANDIHET"
ditanyai satu per satu. Ternyata Prasas ri berupa lembaran emas segi
setelah dil aku kan penelitian sampai empat; di tengah lembaran terdapat
kc kakek dan neneknya, Sang gambar wiswawajra yang ditumpangi
Dhanadi iru seorang pribumi asli. gambar segi empat ganda bertulisan
Perisriwa kedua terjadi bertepatan hum. Di sebelah aras dan bawah
pada tanggal 6 Mei 922, ketika iru gambar rerdapat tulisan berupa man-
Sang Dhan adi kembali mengadu ke tra agama Budha aliran tantra.
pengadilan lagi. Sebabnya ia oleh Ak as ara Nagari, bahasa tidak
Sang Pam ari wa disangka seorang diketahui , abad XII Masehi.
kcturunan Khmer (Kamboja). Untuk Emas; Biaro Tandihet, Padanglawas ,
menjelas ka n duduk soalnya maka Sumatra Barat;
sang Pamariwa dipanggil menghadap panjang 12,5 cm, lebar 4, 5 cm ,
ke pengadil an. Waiau sudah dikirimi N o. inv. 6149; Koleksi Museum
surat panggilan sampai dua kali Sang N asio nal.
Pamariwa tetap ridak mau darang.
Maka hakim pun memenangkan 14. PRASASTI KANTEN
Sang Dha n adi dan seka li lagi Prasasti ditulis dalam huruf bertipe
m c mberi surat jayapatra agar di "Ka di ri Ku ad rat" . ls in ya
kemudian hari status kcwarganegaraan menyebutkan bahan-bahan makanan
Sang Dhanadi tidak dipermasalahkan seperti daging, sayur, dan lain-lain
lagi . Aksara Jawa Kuna, Bahasa Jawa yan g mungkin untuk "sesajen" arau
Kuna, tahun 844 Saka( = 922 M). "sl a meran". Aksara Jawa Kuna ,
Tcmbaga; Jawa Tengah; panjang 27 bahasa jawa Kuna, abad XJI Masehi .
cm, lebar 23 cm, Ba tu; Ponorogo; Jawa Timur;
N o.inv. E.6 3; Koleksi Museum pa nja ng 30-37 emf, lebar 8 ,5 cm ,
N as ional. tin ggi 90 cm,
N o. inv. D 79; Koleksi Museum
12. PRASASTI GARAMAN N asio nal.
Prasasri terd iri dari em pat lempengan
rcmbaga; isinya menyatakan bahwa 15. PRASASTI SAPU ANGIN
pada tahun 975 Saka (26 Juli 1053) Prasasti di tu Iis dalam hu ru f bertipe
raja memb e ri anugerah kepada "Kadiri Kuadrat". Angka rahunnya
pcnduduk desa Garaman berupa beru pa candrasangkala paksa tunggal
77
sabumi ya ng bernilai 1112 Saka. Te m baga; Trowulan, Mojoke rr o ,
lsinya menyebutkan pendiri a n Jawa Timur; panjang 40 , 1 cm , lebar
sebuah pertapaan sebagai hadiah d ari 11 ,8 cm ,
Raja Kertajaya. Aksara Jawa Kun a , No. inv. E 55 ; Koleksi Museum
hahasa Jawa Kuna , tahun 111 2 Saka Nasi o nal.
(= 1 190 M) .
Batu ; D esa GeglT, Kalanghrc r. 18. PRASASTI PAKIS WETAN
Tulungagung, Jawa Timur; Prasasri ini ditemukan tidak lengkap ,
panj a ng 8,5 - 32 cm , !char 9 cm , hanya lernpeng perrama saja seh ingga
ringgi 102 cm , s ukar dikerahui isinya , t c rap i
N o. i nv. D 1 39 ; Ko lcksi Museu m menyeb u r narna Raja Kerranagara
Nas io nal. y ang rnemerinrah d idampin g i
ayahnya , Wisnuwardhana. Aksara
16. PRASAST I MULA- MALURUNG Jawa Kun a, bahasaJawa Kuna , rahun
Prasast i rcrdiri dari 10 lcmpcn gan 11 88 Saka ( = 8 Fehruari 1267) .
tc111baga (seharusnya 12 lcrnp c ng Temhaga; Pakis Wetan , Tegalrej o,
karcn a lcrn pen g kc-4 dan kc-6 tidak Magela ng. Jawa Te ngah ;
ditcrnu k an) ; is inya rncny a t aka n panj a ng 36 cm , lcbar 15 cm ,
hahwa pada tahun 11 7 7 Saka ( 15 N o. inv . E 4 7; Ko leksi Mu seu m
Dcsc m bcr 1 25 5 ) Sa n g N a rarya Nasi o nal.
S111inin g Ra t , nama la in R aja
Wisnuwa rdhana , mcmbcri anuge ra h 19. PRASASTI GAJAH MADA
kcpad a Sang Pranaraja bcru pa stat us Prasasri ini memperingari dua
pcrdikan Dcsa Mula dan Malurun g perisriwa; ya ng pcrtama terjadi pada
karcn a ia rnenunjukka11 kescti aan tah u n 1214 Saka (= 1292 M) yairu
yan g tak terhingga kcp a da ra ja. saar rneninggalnya Paduka Bhatara
Aks a ra J awa Kuna , h a hasa Jawa Sang Lumah ri Siwa Budha, gelar
Kun a, tahun 1 177 Saka (= 125 5 M ). anumerra R aja Kertanaga ra dari
Tcrn h a g a ; Kc d iri , J a w a Ti mur ; Kerajaan Si nghasa ri . Perisriwa kedua
panj a ng ± 3 1 crn , !char 10 c m , rerjadi pada tah un 12 7 3 Saka (27
N o. inv. E 90a- j; Ko lcksi Museum Ap ril 1351 ), kerika Rakryan Maparih
Nas io na l. M pu Mada ya n g lebih d iken al
dengan narna Gajah Mada
17 . PRASASTI MARIBON G meresrnikan scbuah caitya (hangunan
Pras a s ri pad a saru lcmpcn g an s uci) gun a memperi ngari gugurnya
rcrnhaga. dircrnukan ridak lengkap , Raja Kcrranagara beserta par a
hanya lcmpcng pertarna sa ja. lsinya pendera dan pejabat tinggi yang rcrap
mcnyatakan Raja Wisnuwardh a na seria bersamanya. AksaraJawa Kuna ,
rnernerintahkan agar pcnduduk desa h aha.~a Jawa Kuna, rahun 1273 Saka
Mari bong dibuatkan scbu ah prasas ti (= 135 lM ) ,
berisi perinrah raja yang hertanda ca p Baru ; Sin gasari , Malang, Jawa
kerajaan sri jayawisnuwarddhana. Ti mur; panjang 57 cm , !char 8 .5
Aksa ra J awa Kuna, hahasa J a wa cm , ri nggi 157 cm ,
Kun a , tahun 11 7 0 Saka (scha rus nya: No. inv. D l 11 ; Koleksi Museum
1186 Saka = 28 Agustu s 1264). Nasi o nal.

78
20. PRASASTI PATAPAN II nenek ra1a, Paduka Sri
Prasasti pada satu lempengan Rajasaduhiteswari, untuk
tembaga; prasasti ini isinya berkaitan menghormati ayahnya, Sri Paduka
dengan prasasti Patapan I bertarikh Parameswara, yang meninggal di
1307 Saka (= 1385 M). Isinya Sunyalaya. Sejak peresmian itu,
mengenai penetapan kembali daerah kedudukan daerah Waringin Pitu
perdikan Patapan menjadi milik yang tadinya daerah perdikan milik
kelompok janggan yang diwariskan kerajaan menjadi perdikan milik
secara turun-temurun. Kepala golongan agama. AksaraJawa Kuna,
keluarga janggan itu juga berkuasa Bahasa Jawa Kuna campur
dan membawahi para kelompok lain Sansekerta, tahun 1369 Saka (=
yang berdi am di desa Patapan. 1447 M).
Penetapan itu ditegaskan kembali Tembaga; Surodakan, Trenggalek,
karena ada tu ntutan dari kepala Jawa T imur;
kelompok lain yang ingin melepaskan panjang 37,5 cm, lebar 12,5 cm,
dir i dan menjadi kepala daerah No. inv. E 67a-n; Koleksi Museum
perdikan sendiri. Aksara Jawa Kuna, Nasional.
bahasaJawa Kuna, tahun 1340 Saka
(= 3 Desember 1418 M). 23. PRASASTISURACALA
Tembaga; Surabaya, Jawa T imur; lsinya mengenai pendirian sebuah
panjang 34,5 cm, lebar 11,5 cm, bangunan oleh Kangjeng Susuhunan
No. inv. E 29; Koleksi Museum Ratu Hamangkurat (Sultan
Nasional. Amangkurat II) tahun 1624 Saka.
Aksara Jawa Baru, bahasa Jawa,
21. PRASASTI "CANDI SUKUH" tahun 1624 Saka(= 1702 M).
Prasasti berbentuk lingga naturalis Batu; Desa Suracala, Kretek, Bantu!,
dengan tulisan ripe "Sukuh". Aksara Yogyakarta;
Jawa Kuna, bahasaJawa Kuna, tahun panjang5 l cm; lebar 13 cm, tinggi
1362 Saka(= 1440 M), 33 cm,
Batu; Candi Sukuh(Gunung Lawu), No. inv. D 148; Koleksi Museum
Jawa Tengah; panjang 56 cm, lebar Nasional.
42 cm, tinggi 200 cm,
No. inv. D 5; Koleksi Museum 24. PRASASTI "VIJAYA RAGHAVA"
Nasional. (GRANT I)
Merupa kan piagam perjanjian antara
22. PRASASTI WARINGIN PI TU Sri Vijaya Raghava, seo rang nayaka
Prasasti terdiri dari 14 lempeng (penguasa?) dari Tanjore, India, dan
tembaga; isinya menyatakan bahwa Kompeni Belanda (VOC) yang
Ra ja Dyah Kertawijaya pada tahun diwa.kili Admiral Rijklof van Goens
1369 Saka (= 22 November 1447) pada tanggal 29 Desember 1658.
meresmikan sebuah bangunan suci di ls inya mengena i pemberian izin
daerah perdikan War ingin Pitu kepada Kompeni Belanda untuk
bernama Ra j a s a Kusumapura. da tang ke Nagapa tnam dan
Disebu tkan bahw a kedudukan melakukan transaksi perdagangan.
perdikan itu sudah ditetapkan oleh Untuk keperluan itu telah disediakan

79
prasarana seperti benteng, rumah 26. NISAN "SULTAN N AHRISYAH"
tinggal, gereja dan halamannya yang Merupakan replika dari batu nisan
diambil alih dari kepemilikan orang yang terbuat dari marmer, berhuruf
Portugis. Sebagai imbalanny a , Arab dengan gaya Nash dan Kuffah,
Kompeni Belanda haru s merupakan pesanan dari Cambay
menyerahkan upeti tahunan kepada (Gujarat). T ipe ini di Indonesia
kerajaan, dan pengenaan bebas pajak hanya ada 2 buah,yaitu nisan Sul­
terhadap barang-barang ekspor dan tan Maulana Malik Ibral1im di Gresik
impor seperri bahan pakaian dan dan Sultan Nahrisyah.Nisan ini berisi
jagung dari dan ke pelabuhan ayat-ayat Al-Qur'an,seperti ayat
Nagapatnam, juga konsesi-konsesi Kursi, surat Yassin, dua kalimat
lainnya . Aksara Telugu, bahasa Syahadat, dan puji-pujian kepadaAI­
Telugu, tahun 1658. lah S WT dan Nabi Muhammad

Perak; panjang 42 - 47,9 cm, lebar SAW. Selain itu nisan ini

24,1 cm, menjelaskan 5 orang raja yang

No, inv. 3737; Koleksi Museum memerintah di Samudra Pasai, antara

Nasional. lain : Sultan Malik as Shaleh; Sultan


Muhammad Ibnu al Malik as

25. PRASASTI "EKOJI" ( GRANT IIJ) Shaleh; Sultan Ahmad lb nu

Merupakan piagam perjanjian antara Muhammad ibn Malik as Shaleh;

Srimat Rajasri Ekoji, raja muda dari Sultan Zainal Abidin ibn Sultan

kesul-tanan Bijapur, dan Kompeni Ahmad ibn Muhammad ibn Malik

Bclanda (VOC) yang diwakili oleh as Shaleh; dan Sultan Nahrisyah binti

Kaptcn (senior) Peter Verwer dan Sultan Zainal Abidin. Aksara Arab,

Kapten (junior) T homas van Rhee bahasaArab, tahun 831HI1428 M.

pada tanggal. 28 Desember 1676. Semen (replika); Samudra Pasai,


Isinya mengenai diakhirinya perang Aceh; panjang 76 cm, lebar 11 cm,
antara kedua pihak dan dimulainya ringgi 153 cm,
kontrak yang saling menguntungkan. Koleksi Museum Nasional.
Ada sembilan butir persetujuan,
intinya pihak Kompeni Belanda 27. PRASASTI BATU
d iperbolehkan lagi melakukan Pr asasti ini berasal dari sebuah
perdagangan, ekspor dan impor, klenteng yang semula merupakan
tanpa gangguan sebagaimana telah rumah V. Inhoff. Tertera tulisan Fl.
dinyatakan dalam perjanjian sebelum Coyett - A0 1736. Aksara Latin,
nya (tahun 1658 dan 1661). Sebagai bahasa ridak dikerahui, tahun 1736.
imbalan Kompeni Belanda akan Batu; Jakarta; panjang 57 cm, lebar
menyerahkan upeti berupa uang dan 38 cm,
barang (gading gajah) setiap tahun. No. inv. 9825/21; Koleksi Museum
AksaraTamil, bahasaTamil, tahun 1676. Nasional.

Perak; panjang 57, l cm, lebar 32,8 cm,


No. inv. 3738; Koleksi Museum 28. PRASASTI BAT U

Nasional. Prasasti ini berasal dari sebuah


gudang VOC di Banda Neira, biasa

80
dipasang pada tembok depan rumah. 165 cm ,
Aksara Larin, hahasa ridak diketahui , No. inv. 26; Koleksi Museum
tahu n 1649. Nasional.
Bat u; Lonrhoir, Maluku; panjang
17,5 cm , lebar 16 cm , 32. PRASASTI " PIETER
No. inv. 184 19/23; Koleksi Museum ERBERVELD"
Nasional. P rasasti ini dibuat sebagai maklumat
yang berkaitan dengan rumah Pieter
29. PRASASTI BATU Erbe rvdd. la seorang warga Beland a
Pada bagi a n atas prasasti tcrd apat kcruruna n Jerman yan g
tu lisan berhahasa Belanda dalam mcmberontak terhadap voe pada
h uruf Lar in yang artinya : "pagar masa pemerintahan Cubcrnu r
pembaras ini dibuat atas perintah Jan J en deral Hendrik Zwaardccroon .
V. D. Broke pada tahun 1705. Pada Aksara Larin (bagian atas) dan Jawa
bagian bawah prasasti ini terdapat Barn (bagian bawah), bahasa Belanda
tu lisan b c rbahasa Portugis dan (hagian atas) dan Jawa (bagian
bc rangka tahun 1551 . Aksara Latin, bawah), tahun 1722.
bahasa Bel anda (bagian atas) dan Batu; Jakarta
Po rtugis (bagian bawah ?), rahun Koleksi Museum Farahilah.
1705.
Batu; Lonr ho ir, Maluku; panjang 56 33. PRASASTI "STAD-HUIS"
cm , lebar 25 cm , tinggi 165 cm , Prasasti ini sehagai tanda pcringara n
No. inv. 18430/27; Koleksi Museum pendirian "Sradhuis" yang dibangun
Nasional. kc mbali dibawah pemerintahan
Cu bernur Jendral Abraham van
30. PRASASTI BATU Riebeeck pada tanggal 10 Juli 1710.
Prasasti i ni herasal dari tangga di Aksara Latin, bahasa Belanda, rahu n
ha gian m uka rumah seorang 17 10.
pc ngawas O nrus.Aksara dan bahasa Kayu; Jakarta
ti dak dikerahui, tahun 1768. No. inv. D.L 298; Kolcksi Museum
Batu; Onrust, Jakarta Utara; panjang Fatahilah.
42,5 cm, lebar 38,5 cm,
No. inv. 9824/20; Koleksi Museum 34. NASKAH RIWAYAT KOTA
Nas ional. PARIAMAN
Naskah dirulis di kota Pariaman oleh
31. PADRAO Baginda Said Zakaria, terdiri dari 10
Padrao in i merupakan tanda bab , berisi tentang keadilan kota
peri ngatan diadakannya perjanjian Pariaman, mata pencaharian
a nrara Port ugis dengan kerajaan p e nduduk, upacar a kelahira n ,
Sunda p ada rahun 1522. Aksara upacara perkawinan , upacar a
Larin, bahasa diperkirakan dalam k e marian, upacara mendirikan
bahasa Latin, rahun 1522. rumah . Selain iru juga uraian tentang
Batu; Jalan Cengkeh, Jakarta; keadaan dan hangunan masjid Batu
panjang 40 cm, lebar 32 cm, tinggi Pasar Pariaman, riwayat hidup Syekh

81
Muhammad Jamil Al-Khalidi yairu Luhuk Madung hergelar Sultan
seo ran g to koh agama Islam di Mohammad Ali Safiuddin yang
Pariaman , dan suasana pad a saar mcmerimah dengan sangat adil dan
bulan Ramadhan dan I Syawal di d ici n tai olch rakyat. Raden Bi ma,
kora Pariaman. Aksara Latin , hahasa putra Sultan Brunei , dibcri gelar Sul-
Mclayu , tahun (ri dak ada). tan Mohammad Tajudin , kcrnudian
Kertas; panjang 21.5 cm, lchar 17 cm , pulang kc Sambas rnembangun
No. inv. ML. 455; Kolcksi ncgcri di Muara Ulakan. Sctclah
Pcrpusrakaan Nasional RI. ayahnya wafat , Sultan Mohammad
Tajudi n mcnggantikannya dan
35. SURAT SISINGAMANGARAJA bergelar Marhurn Bima, turun
Naskah re rdiri dari dua halam an, tcm urun sarnpai Raden Malaya
berbentuk prosa. Halaman pcrtama hcrgclar Sultan Umar Akamudin
adalah nas kah asli dengan cap (Marh um Adil) , Raden Bungsu
kerajaan bcrwarna hitam. Halaman hergelar Sultan Ahuh a kar
kcdua mcrupakan salinan dal am Kamaludin, dan Raden Jama ya ng
bahasa Mclayu , dikcrjakan olc h juga hcrgel ar Sultan Umar
James, Komandan Baros pada tanggal Akamudin. Aksara Arab dan Larin,
6 September 1900 di Baros. Su rat bahasa Mclayu , rahun (ridak ada).
yang bcrisi te gu ran kepada Raja Kcrtas; p<mjang 31,5 cm, lcbar 21,5 cm
Harorusan atau Tuanku llir karen a No. 1nv. W. 198 ; Koleksi
Raja Harorusan melupak a n Pcrpusrakaan Nasional Rl.
kekuasaan Raj a Sisingamangaraja
serelah kedarangan Belanda di Tanah 37. KRONIK MALUKU
Barak. Hal ini antara lain rerlihat dari Naskah berbenruk prosa . lsinya
ridak diundangnya R a ja diawali dcngan ccrita kcajaiban raja-
Sisingamangaraja pada upacara raja Turki, Cina, Belanda dan negeri-
rersebut Aksara Barak, bahasa Barak, negeri lain . Baru kemudian bcrisi
rahun 1900. kronik kcpulauan Maluku , di
Kerras ; panjang 28 - 33 cm, lcbar antaranya Hiru , Ternare, Ambon dan
21,5 cm , lain-lain. Ak sara Arab , bahasa
No. 1nv. MT. 158 ; Koleksi Melayu.
Perpustakaan Nasional RI . Kcrtas; panjang 21 cm , lcbar 17 cm ,
No. 1nv. ML. 173 ; Kolcksi
36. NASKAH ASAL RAJA-RAJA Pcrpustakaan Nasional RI.
SAMBAS
Nask ah be rben ruk prosa . Isinya 38. BABAD LOMBOK
diawali dengan kisah sejarah Raja Naskah berbentuk macapat .Berisi
Sapudak yang memerinrah di kota sejarah Lombok yang dimulai dengan
lama sccara rurun rcmurun . Raja ccrira nabi-nabi, s_ampai kekalahan
Fangah dari Brunei pindah ke Lombok oleh kerajaan Karangasem.
Sambas ; berpurra 5 orang: Raja AksaraJawa, bahasajawa. Diperoleh
Suleman, Raja Badar, Raja Wah ab, melalui Bapak de Rao de la Faille.
dan dua orang putri. Raja Suleman Kertas; panjang 20 cm, lebar 17 cm ,
pergi ke hilir membangun negeri di
82
No. inv. KBG. 395; Koleksi Lontar yang digulung seperti pita
Pe rpustakaan Nasional RI. kaset; Aksara Bugis, bahasa Bugis;
panjang tangkai 46,6 cm , lebar 1,5 cm .
39. HIKAYAT ACEH N o . inv. P. 40 no. 78 0; Koleksi
Nas kah be rbentuk prosa. Berisi Perpustakaan Nasional RI.
antara la in syair-syair pujian yang
d itujukan kepada Nabi Muhammad 42. NASKAH PARARATON
SAW Selain itu juga berisi doa-doa. Naskal1 berbentuk prosa, terdiri dari
Aksara Arab, bahasa Arab dan Aceh. 58 lempir, setiap lempir terdiri dari
D iperoleh di Pameue dan Selemet 3 ba ris tulisan. Angka tahunny a
(tanah G ayo) pada bulan September berupa candrasengkala "Lara paksa
1902 oleh Kapten WBJA Scheepens. misa yeku" bermakna 1722 Saka.
Ke rtas; panj ang J 7,5 cm, lebar 11 cm, Berisi kisah raja-raja Jawa, dimul ai
No. 1n v. VT. 77; Koleksi dari kelahiran Ken Angrok yan g
Perpustakaa n Nasi o nal Rl. ke mudian menjadi raja Singasari ,
scrta zaman keemasan Majapahit
40. NASKAH BOMAKAWYA yang didampingi oleh Cajah Mada.
Nas kah b erbentuk prosa dan Di dalamnya rerdap a t ' Su mp ah
be rilustrasi. Berisi kisah perang yang Pal apa' yang men ye bu tkan bahwa
dahsyat antara Kresna dan Boma. Gajah Mada tidak ak an amukti
Kresna me nampakkan diri sebagai p alapa scbclum Nusanrar a
Wis nu d alam wujud yang dipe rsarukan . Aksara Bali, hahas a
mcngerikan, bcrkcpala scribu disertai Jawa Kuna, rahun 1722 Saka (1800 M) .
de ngan bu rung Garuda raksasa. Lontar; panjang 49,8 cm , lcbar 3 cm ,
Bo ma pun menjelma menjadi bentuk N o. inv. P. 1 9 L. 600a; Koleksi
ya ng adikod rati yang sama besarnya, Pcrpustakaan Nasional Rl.
tetapi kepalanya dapat dihantam oleh
serangan W isnu , mahkotanya jatuh 43. NASKAH
se hingga Wijayamala (kesaktian NAGARAKERTAGAMA
Bo ma) d apat diambil oleh Wisnu Naskah berbentuk puisi (rcmhang).
ya ng kem u dian kembali menjadi terdi ri dari 45 lempir, riap lempi r
Kresna. Aksara Bali, bahasa Bali . t erdiri dari 4 haris rulisan .
Lontar; panjang 48,7 cm , lebar 3,5 cm, Pc ngarangnya Empu Prapanc a.
No. inv. 7 6 no . L. 1131; Koleksi lsi nya renrang kcadaa n kcrajaa n
Pcrpustakaan Nasional RI. M ajapahir pada masa perncrinrahan
Raja Hayarn Wuruk. Perjalanan Raj a
41. SU REQ BAWENG (SURAT Hayarn Wuruk ke Blamhangan dan
NURJ) Singasari. Diccrirakan pula pcrana n
Nas kah be rbentuk prosa. Berisi Par ih Gajah Mada , s1srcm
pe rjalana n Sawerigading sewaktu pemerintahan, herhagai upacara da n
mencari calo n isreri yang baik, cerita adar isriadat, kcadaan kcluarga raja ,
bu rung nu ri yang mengandung scrta daerah jajah a n kcraja an
nasehat , ta ta cara meminang seorang Majapahir Aksara Bali , bahasa Jawa
pere mpua n dan sejumlah ajaran hudi K u na. Ditemukan oleh Dr. JL A
pekerri. B ra ndes di istana Cakranagara ,

83
Lombok pada tanggal 18 November riwayat Arjuna Sasrabahu. Dasamuka
1894. takluk kepada Prabu Arjunawijaya.
Pada permulaannya diceritakan
Lontar; Lombok ; panjang 48 cm,
seperti yang ada dalam kirab babad
lebar 3,3 cm,
lain, yaitu Nabi Adam mempunyai
No. inv. NB. 31; Koleksi Perpustakaan
Nasional Rl. putra selalu kembar dan selalu terbagi
antara putra dan purri dengan sifat
baik dan buruk. Maksud orang tua
44. NASKAH CARITA
agar yang baik menikah dengan yang
PARAHIYANGAN
Naskah berbentuk prosa, terdiri dari buruk dan sebaliknya untuk

45 lempir dan tiap lempir rerdiri dari mendapatkan keturunan yang baik.

4 baris tulisan. Cerita dimulai dari Tetapi ada salah satu putranya yang

kisah Sang Resi Guru rurun remurun menentang kehendak orang tua,

sampai raja-raja di Jawa barar sehingga pergi meninggalkan orang

Dikisahkan, raja-raja yang tuanya. Pada bagian akhir dikisahkan

mem erintah di Galuh, dari peperangan antara Dasamuka dengan

Rahiangra di Medang Jari sampai Prabu Arjunawijaya. Dalam hal ini

Sang Raru J aya Dewata yang dikisahkan sifat Dasamuka yang

berkedudukan di Pakuan Pajajaran. sangar angkuh. Aksara Jawa, bahasa

Pada masa pemerintahan P rabu Jawa.

Niskalawastu, kerajaan Galuh Kertas; panjang 20,5 cm, lebar 16,5 cm,
mengalami masa keemasan. Masa N o. 111v. BG. 122; K o leksi
keemasan juga dialami sewakru Perpustakaan Nasional RI.
kerajaan berpusar di Pakuan
Pajajaran di bawah pemerintahan 46. SURAT CAP TENGAH
Sang Ratu Jaya Dewara. Setelah masa Naskah bcrbentuk prosa, terdapat cap
pemerinr ahan Sang R ar u Jaya khusus, bertanggal 3 Rajab 1249 H
Dewar a berakhir, kerajaan (= 1833 M). Merupakan surat cap
mengalami kemunduran yang rengah Paduka Sri Sultan Alauddin
disebabkan oleh peperangan, raja- Mansyur Syah Johan Berdaulat
raja yang mementingkan diri sendiri, Zillullahi fil'alam kepada Tengku

juga karena masuknya agama Islam Syaid Yusuf i b n Tengku Sayid

di Jawa Barar Aksara Sunda Kuna, Muhammad. Isi surat merupakan

bahasa Sunda Kuna. pembcritahuan kepada para


hulubalang yang mcmegang jabatan
Lonrar; panjang 22 cm, lebar 3 cm,
di negeri sebelah timur, tiap-tiap
No . i nv. P. l 5 L. 406; Koleksi
reluk, kuala bandar dan pelabuhan
Perpustakaan Nasional RI.
daerah Aceh sampai Tanah Putih,
unruk ridak mengambil bea cukai
45. BA BAD TAN A H JAWI
dan rid ak melakukan kejahatan
Naskah bcrbcnruk puisi (rcmbang).
kcpada Tengku Sayid Yusuf. Aksara
Dirulis pada bulan Jumadil Awai,
" Arab, bahasa Melayu, tahun 1833.
rahun Alip, dcngan sengkalan wong
Diperoleh dari Kepala Distrik
gaguna sapta janmi". lsinya
Pandawa Rajeu, Pantai Timur Aceh.
mencerirakan silsilah N abi Adam
sampai para dewa disambung sampai Kerras perkamen; panjang 32 cm,

84
lebar 20 ,5 cm, bepergian, perdagangan , keturunan ,
N o . inv. ML. 447a; Koleksi sifa t-sifat terpuji , dan lain-lain dengan
Pe rpustakaan Nasional RI. d idahului perikan ayat-ayar suci AI-
Q ur'an pada tiap halaman. Aksara
47. NASKAH SEJARAH BANTEN Arab, bahasa Sunda.
Naskah be rbentuk macapat Isinya Kertas; panjang 19,7 cm , lebar l 5,5 cm ,
m encerirakan tentang silsilah Nabi N o. inv. SD. 12; Koleksi Perpustakaan
M uhama d serra keturunannya,
N asional RI.
ke mudia n menceritakan riwayat
S unan G unung Jati yang
menu ru nka n Sul ran-sultan Banc en
da ri Hasanudin sampai dengan Sul- A GAMA
ta n Ishak yang disebur juga Sultan
DAN KEPERCAYAAN
G emuk. A ksara Arab, bahasa Jawa.
Kerras; panjang 20,5 cm, lebar l 6,2 cm,
KEPERCAYAAN TERHADAP
No. inv. KBG . l 83; Koleksi
YANG ADIKODRATI
Pc rpustakaan Nasional RI.

48. PUSTAHA LAKLAK KEPERCAYAAN MASA


N askah be rben ruk prosa , rerdiri dari PRASEJARAH
38 halam an . Berisi rentang kisah
Tua n Sari bu Raja yang mempunyai 1. BEKAL KUBUR
ba nyak an ak dan cucu , laki-laki mau Pc ri uk tanah li ar berikur sisa-sisa kai n
pu n perem puan . Raja yang panjang p em bungkus , dan m a nik - mani k
us ia nya in i ridak pernah kalah korn eli a n. Diketemuka n pada situ s
melawan adji (kekuatan) orang lain Panro noa-Bangka, Luwu, Su lawesi
da n seran . Dalam naskah ini juga Selatan. Abad 10 M.
di muat b e berapa cara membuat Tanah liar; Luwu, Sulawesi Selaran.
be nreng kekuatan diri dari hal-hal Kolcksi Balai Arkeologi Makassar.
yang tidak baik atau guna-guna serta
kchcndak jahar orang lain , ramalan
2. FOT O LU KISAN HEWAN
ba ik da n buruk dan rempat
(K U BUR BATU)
ke jadiannya, hidangan atau sesajen
ya ng perlu d ibu at setiap hari. Aksara Lukisa n ini menggarnbarkan jenis-
Barak , bah asa Barak. jen is hcwan (gajah , ular dan bu run g
h anr u ). Lukisan tersebut bcrperan
Kulit Kayu; panja.ng 24,5 an, lebar l 5 cm,
d ala m upacara kesuburan pada rnasa
No. inv. P. l 3 3 D.12; Koleksi
prasejarah. Warna yan g digunaka n
Pc rpustakaan Nasional RI.
u mu mnya tcrdiri dari warna kunin g,
m cra h, hiram dan purih . Dalam
49. NASKAH JAPAR SIDIK
ba nyak suku bangsa warna- warn a
N askah berbenruk prosa. Berisi kata-
t erse but memiliki makna yan g
kara muri ara berdasarkan ajaran
berkaitan dengan srrarifikasi sosial.
agama Isla m dan alam pikiran orang
Su nda, seperri manfaat bemrnsyawarah, Batu; Pagar Alam, Sumatera Sclatan
h ari yang baik unruk berburu dan Fora Koleksi Pusat Arkeologi Nasional .

85
3. FOTO ARCA MEGALITIK No. inv. 7 534 ; ko leks i Mus e um
Di Pagar Alam ditemukan scjumlah Nasional.
area baru yang disebu r dengan isril ah
area Megalir. Arca ini dianggap 7. HAMPATONG
sebagai perwu j udan nenck moyang Seb uah paru ng laki-laki yang sedang
d an dipuja oleh para pengikutnya rnemegang pedang besar, yang
khususnya dalam upacara kcsuburan. merupakan simbol kepahlawanan .
Pagar Alam, Sumarera Selaran Parung 1111 dipercaya dapar
Foro Koleksi Pusar Arkeologi Nasional. melindungi manusia dari gangguan
pc nyakir dan ro h jahar. Biasanya
4. FOTO ARCA MEGALITIK dircmparkan di muka desa , di repi
Arca in i menggamharkan rokoh ncnck sun gai arau di depan rumah panjang.
moyang dalam rradisi Megalirik dan Pada su ku bangsa Ngaju, hamparong
dipercaya sehagi penjaga desa serra dire mparkan d i dalam rumah dan
herpcran dalam upacara kes uburan. d ip e rcaya akan rnemb erikan
La mh anapu , Sumba kehe runrun ga n, kesehatan dan hasil
Foro Koleksi Pusar Arkcol ogi Na~ional .
pancn ya ng berlimpah.
Kayu besi; Kalimantan Barat; ringgi
5. FOTO ARCA MEGALIT 3, 18 m
Menggambarkan rokoh n<:nck No Inv. 7536; koleks i M uscu m
moyang masa prasejarah. Masyarakar Nas ional.
scrempar mrnychurnya scbagai paru ng
imam arau parung pemirnpin.
Lahar, Surn arera Sclatan KEPERCAYAAN MASA HINDU-
BUDDHA
Ko kksi Pusar Arkeo logi Nasional.

1. ARCA SIWA MAHADEWA


6. HAMPATONG Menurur Negarakertagarna, pupuh 81
Seb uah pa ru ng perernpuan ya ng hair 1, agama Si wa adalah salah saru
sedang mc me ga ng sebuah korak aga ma ya ng mendapar perharian dari
pckinangan , yang rnerupakan sirn hol raia. Di I nd o ncsia , dcwa Siw a
da ri kna mahra m ahan dan mendapar pemujaan yang uram a dan
p<:rsa habaran. Par u ng in i di percaya dip uja dalam berbagai firngsi. Dengan
dapar rn clindun gi manusia dari demikia n, Siwa mcmp unyai berbagai
ga ngguan penyaki r dan roh jahar. henruk sesu ai dengan fungsinya pada
Biasanya diremparkan di muka dcsa , wakrn dipuja. Scbagai Mahadewa , ia
di rcpi su ngai ara u di depan ru mah rnerupakan dewa yang rerringgi .
pa nj ang. Pada suku bangsa N gaju,
Pcrunggu , perak , dan emas ; Tega!.
hamparong direm parkan di dalam
Jawa Tcngah; ringgi l 07,5 cm
rumah dan dipn caya akan
N o. inv. 6050 ; ko lcksi Mu se um
m<:m herikan kcbcru nru ngan,
Nasional.
k<: s<: haran d an hasil pa n<:n yang
bcrlimpah.
2. ARCA WISNU , BANGKA
Kayu hcsi ; Kalim antan Barar; ri nggi Arca ini diremukan pada rahun 1997
3. 15 rn dalam pcnggalian di sirus Kora Kapur,
86
Ba ngka. Penelirian cikono pl asr ik yang bcrringkar-r ingkar mengingarkan
rm:mperkirakan area ini berasal dari pada bcnruk bangunan berundak
abad kc 6. masa prasi.: jarah.
Peru nggu ; Bangka Malang, Jawa Tim ur
Kokksi Pusat Arkcologi Nasional . Foro Ko leksi Pusar Arkmlogi Nasional .

3. FOTO ARCA ADI - BUDDHA 7. FOTO CANDI JIWO


M cru pakan sa la h satu area dari Mi.:ru pakan salah saru dari sckirar 20
Nga njuk yang kini disimpan di Mu - bu ah bangunan lain yang ditemukan
seum Kcraj aan Beland a. Bcrasal dari di dai.:rah pantai utara Jawa Barat. Ciri
a bad ki.: l 0- l l M . yan g sa ngar kh as tcrlihat pada bagian
Cand i Rcj o, Nganjuk, Jawa Timur; atas ha ngun an yang hi.:rgelo mhan g
rin ggi 13, 5 cm mcnyerupai kel opa k bunga padma .
Ciri rerse but mencermi nkan hahwa
Kolcksi Mu si.:um Kcrajaan Bclanda.
larar belakang keagamaannya Budisris.
Batujaya, Karawang, Jawa Barat
4. ARC A LELU HUR
Foro Kolcksi Pusat Arkcologi Nas ional.
Termas uk da lam a rea yang rid ak
diki.:nal. Du d uk di aras batu persegi.
8. PERI PIH
tanpa hiasan upawira. Kcdua tangan
Peripi h adalah wadah biasanya dihuat
tcrbuka ada di atas pangkuan. Tangan
dari baru dengan luban g 9 (nawa
kanan berada di atas rangan kiri ,
sanga) yang mcnggambarkan 9 ara h
dcngan scbuah hiasan bcrbi.:n tuk
mata angin dan tcmpat kedudukan 9
bunga padma.
dewa pcnjaga mata angin . Masing-
Garu; Jawa Ti mur? ; ringgi 62 cm masi ng lu ba ng berisi benda-ben da
N o. inv. 27 6; koleksi Mus eum berharga atau hatu -batuan si.:rta bi ji-
Nas io nal. bij ian mulia (nawa ratna). Peripih
um um nya d ile rakk an di da lam
5. ARCA GAJAHSIMHA sumuran ca ndi dan dianggap sebagai
Melambangakan Buddha yang berasal u nsu r yang mem berikan j iwa bagi
dari Din as ti Sa ki ya (gaj ah berdi rinya sebuah candi. Peripih hasil
menggambarkan Sang Buddha; singa ekskavasi sisa-sisa pondasi candi di
menggam harkan keluarga Sakiya), desa Panggungsari ini d ibu at dari
sehingga Bu ddh a disebut juga tan ah liar. Di dalamn ya tcrdapat
"Sakiyamun i" yang arri nya pcndeta lem pcngan-lempengan emas dengan
dari keluarga Sakiya. goresan gamba r dewa; lempi.:ngan -
Batu ; Kediri, Jawa Ti mur le m pe ngan emas yang berbcnruk
Koleksi Pusat Arkeologi Nasi onal . gamhar hintang, hul an, marah ari dan
berbagai alar rumah tangga; cicin
6. FOTO CANDI JAGO em as, permata, dan batu akik; sert
Merupakan bangunan kuno dari masa li ngg a dari perak , lcmpengan
Hindu-Buddha (Singasari). Meskipun peru nggu polos, tu lang , dan tanah
reli ef dan arcanya jelas mencerminkan bercampur pasir. Dengan isi:
kehidupan masa Hindu-Buddh a 157 keping bentuk praba dari bahan
tetap i secara arsitektural, strukturnya perunggu
87
bu ah yoni bah an pcru nggu bahasa Lampung. Bcrisi rcnra ng
buah lingga bahan perunggu ajaran agama Islam .
huah yoni kccil pcrunggu Ba!llbu; panjang 24, !char 2 cm
buah lingga hcil warn a kuning No. inv. P. 97 no. E. 86; kolcksi
kccmasan (copy) Pcrpusrakaan Nasional RI.
Tanah liar; Kabupatcn Trcnggalck.
Jawa Timur; 2. NU R AL - HAD!
ringgi 21 cm; lcbar 16,5 Clll Naskah kcrras dcngan aksara dan
Kolcksi Suaka Peningglan Scjarah dan bahasa Bugis scrta Arab. lsi rcrdiri
Purbakala . Jawa Timur. dari bebcrapa judul, antara lai n:
a. Nur Al-Hadi
9. SUTASOMA b. Siraj Al-Qalbi
Naskah lo nrar, berakasara Jawa dan c. Qaid Al-Makrifar
Bali. berbahasajawa Kuno . herbcnruk d. Wahdar Al -Wujud
pu 1si. Naskah dikarang oleh M pu c. Bayan Al Asrar
Tanrular pada jaman raja Hayarn f. Bahr Al-Ahwar
Wuru k, raja Majapahit. g. Syckh YusufTaj Al-Khalwati
Pad a IL'm bar l 6 l rcrdapar kara -kata
Kcrras; panjang 21 , !char 14 cm
"Bhineka Tunggal lid'. rcrdiri dari
No. inv. VT 23 ; Kolcksi Pcrpusrakaan
173 lcmbar dan tiap lclllbarnya tcrdiri Nasional RI .
dari 4 baris.
Bcrisi tcnrang purra Prabu MahakL'tu
dari Asri na bernarna rad en Su raso rna
PANTHEON AGAMA HINDU
yang lllcrupakan tirisan Sang Hyang
Buddha. Surasoma mcnolak mcnjadi
I. LINGGA
raja, beliau tckun beribadah dan
mempelajari ajaran agama Buddha Lingga lllcrupakan si!llbol ya ng
Mahayana. mcwaki li dcwa Siwa. Urnum nya
Pad a suatu malarn Su tas o ma dipakai dalarn upacara kcagamaan
!llen inggalkan is tan a sehingga keraton pada candi-candi Siwa di Jawa Timur
me njadi gcmpar. raja dan raru mcnjadi dan Jawa Barat.
resal1. Surasoma pergi ke dalarn huran Bar u; Tulungagung, Jawa Timur;
unr uk bcrsemba hyang di candi. ringgi 77 cm, rcbal 18 cm
Scrnbahyangnya dirc rima, kcmudian N o. inv. 5622; kolc ksi Mu se um
ia pergi ke gu nung Himalaya bersama Nasiona l.
beberapa pcndera.
Lo nrar; ukuran 40,G X 3,7 cm 2. ARCA D URG A
Koleksi Perpusrakaan Nasi onal RI. Pada um umnya area ini digam barkan
sc baga i Ma h is as uramah ardini . Di
rangan sebe lah kanan memega ng
KEPERCAYAAN MASA ISLAM cakra, sedangkan ta nga n sebelah kiri
mcmega ng ku lit ke ra n g. Pa d a
1. AJARAN AGAMA ISLAM urn u m nya a rea-area Durga ya ng
Naskah bambu , terdiri dari 29 bilah dijum pai di Indones ia digambarkan
bamb u de ng an aksa ra Kaga n ga, berdi ri di atas seeko r kerb au yang
88
berbaring ke arah kiri. scluruhnya ada 90 buah. Sebagian
13atu; Semarang,Jawa Tengah; tinggi 79 011 besar disimpan di Museum Nasion al
No. inv. 133; koleksi Museum Nasional. sedangkan yang lain disimpan di
Museum Eropa dan kolekcor. Arca ini
3. ARCA GA N ESHA m cngga mbarkan suaru panrhe on
Canes ha adalah purra dewa Siwa dan dewa-dewi dalam agama Buddha, dan
Parwa ri . la dipu ja se bagai d ewa m as ing-masing area menempar i
pcmbasmi bahaya , oleh karen a iru p osis i-posisi rerre nru pada arah mara
arca nya seri ngkali diremukan di angin. Konfigurasi susunan area
rcmpar-rempar yang berbahaya seperri rersebur memhencuk suaru mandal a.
di rem par pcrremuan dua buah sungai Di pcrkirakan area ini berasal dari abad
ara u di rep i jurang-jurang. Di ke-1 1.
sam ping iru ia juga dia nggap sebagai Pcninggu; Candi Rejo , Nganjuk, Jawa
dcwa Kehij aksanaan. Ti mu r; cinggi 9 - 11 cm
Baru; Magelang, Jawa Tengah; ringgi N o. inv. 5406, 5408, 5323 , 5502, dan
90 cm 5928; koleksi Museum Nasional.
N o. inv. 156a/2966; koleksi Museum
N as ional. 2. MATERA!
M cru pakan benda upacara yan g
4. ARCA HARlHARA bi asa nya diremukan bersa ma-sam a
Diperkirakan merupakan perwujudan de ngan sru pika dan rabler. Pad a
raja Kerraraj asa Jayawardhana, raja pc rm ukaannya dihiasi dengan reli ef
Majapahic pe rrama. Nama Harihara bergambar Buddha dan Boddhisarwa.
mcrupa ka n perpaduan antara sifac Tanah li ar; Batujaya, Karawang, Jawa
Wisnu (Hari) serta Siwa (Hara). Barar
Kenyacaan icu menunjukkan adanya Kolcksi Pusar Arkeologi Nasional.
sinkre cism e kep ercayaa n antara
Visnusime da n Simaisme di Jawa. Di 3. ARCA AVALOKITESWARA
kana n dan ki rinya digambarkan dua Parung ini kehilangan 7 rangan dari
wanica yang menggambarkan dewi Sri 8 cangan yang dimilikiny a.
dan Laksmi . M erupakan parung agama Buddha,
Ba ru; Candi Sumberjati, Blicar mcngingac pusar dari simpul hagian
Selacan, Jawa Timur; ringgi 2 meter aras meggambarkan Ami cab ha Buddha.
N o. inv. 2 56/103 ; koleksi Museum Perunggu ; Sungai Komering ,
N as ional. Sumatera Sclaran; ringgi 53 cm
N o. inv. 6024; Koleksi Museum
N asio nal.
PANT HEON AGAMA BUDDHA

I . ARCA SUATU MANDALA SIMBOL AlAM SEMESTA


BERPOLA BERLIAN
M e rupakan temuan yang sangac 1. RELIEF TARIAN TANDAWA
penting pada tahun 1913 dari Candi Sebuah relief pada Candi Siw a
Rejo, Nganjuk, Jawa Timur. Jumlah Pra mbanan yang menggambarkan

89
renran g rarian pencipraan duni a. mcru pakan hagian haka.
Baru ; Candi Siwa Pramhanan. Ja wa Bangkalan , Madura;
Tcngah ; Foro Kolcksi Pusat Arkcologi Nasiorul.
Kolcksi Pusar Arkco logi Nasio nal.
5. ARCA SAMUDRA MANTHANA
2. FOTO P UNDEN BERUNDAK Miniatur bangunan ini mcnggarnharkai1
Pu nd en Bcru nd ak meru pakan salah suatu adc gan tcnrang pcmuraran
sa ru bcnrnk karya arsir ckrur masa gunun g Ma nd ara kerika para dcwa
prasc jarah. Ban gunan in i hc rfun gsi da n rak sasa bcrupaya untuk
scba gai re m par pc11ghormaran mcm pc rolch air amerta atau air
rcrh adap arw ah 11enc k moya11g. kc hidupan . Pc11 o pang gunung itu
Umu rn nya dihu ar scca ra bcrr in gkar- adalah dcwa Wisnu yang menjclma
ringkar dan bagian ya ng paling ringgi menj adi kura-kurasedangkan scbagai
mcrupakan bagia n ya 11 g paling su ci. ralinya ad alah W<L~uki yang mcnjclm a
Gum111 g Padang, C ia11jur, Jawa Barar. sebagai ular raksasa.
Koleksi Pusar Arkcologi Nas iona l. Baru ; Sirah Kcncong. Jawa Timur;
N o. i11v. 383 a I 4385; Kolcksi
3. FOTO GA PURA SENDANG Museum Nasional.
DUWUR
Capura makam Sendang Duwur yang 6. FOTO MENARA KUDUS
be rb c nru k gapur a be rsaya p ini Mcnara Kudu s yang dibangun pada
mcru pakan bcnruk gapura paduraksa rnasa awal masuknya budaya Islam ini
dari masa kchudayaan Hindu -Buddha. tidak jauh bedanya dengan bangu nan
Hi asan se rt a bagi a n- bagia n nya candi pada masa Hindu-Buddha .
rn enccrminkan gamba ra n rcnr ang Bentuk maupun profl l bangunannya
pcmbagian duni a mcnjadi ri gkaran secara jclas rncnccrminkan rnasih
masin g-masing , bagi a n bawa h kuarnya unsur- unsur ke-Hindua11
menggambarkan dunia manu sia, dalarn sc ni bangun masa Islam.
bagian rengah mcnggambarkan du nia Kudus , Jawa Tcngah ;
arwah sedangkan bagian yang paling Fora Koleksi Pusat Arkeologi Nasional.
atas men cerminkan duni a akhirar
yang sud ah ridak lagi rcrikar olch 7. FOTO MASJID ATAP
unsur-unsur maren . TUMPANG LIMA
Lamongan, Jawa Timur; Masuknya budaya Islam dalam khasan
Foro Koleksi Pusar ArkeologiNasional. budaya Nusanrara rernyata tidak
berarri tcrjadinya lslamisasi di dalam
4. FOTO MAKAM AIRMATA IBU masyarakat. Unsur-unsur lama yang
Merupakan benruk lain d a ri relah berura t be rakar dalam jiwa
penggambaran alam semesta dari masa bangsa Indon es ia masih tampak
Islam. Benruknya mencerminka n misalnya dalam bentu~ atap masjid di
adanya riga tataran dunia , yaitu Ternate yang terdiri dari lima tingkat.
bagian bawah merupakan dunia Tingkatan-ti ngkatan tersebut seolah-
manusia, bagian tengah merupakan olah hendak menggambarkan benruk
dunia anta ra dan bagian atas teras beru ndak yang berkembang pada

90
masa prasejarah serta atap candi atau 3. FOTO CANDI
meru di Bal i ya ng berkembang dari PENANGGUNGAN,JAWA TIMUR
masa sebelu mnya. M e rupa kan bangun a n berrcra s ,
Tert1a te. berasal dari abad 15 M . Candi-ca ndi
Fo ro Koleksi Pusat Arkeolog Nasio nal. in i merupakan lanjuran dari bangun an
re ras berun dak pada masa prasejaral1 ,
8. MINIATUR MASJID sebagai rem par pemujaan a rwah ncnck
Bagian seram bi muka rerbuka dengan moyang.
em pat bual1 p ilar kaY11. Bagian dal a m Pena nggungan , Jawa Tim ur.
meru pakan ruan g rerbu ka den gan Koleks i Pusat Arkeologi Nasio nal.
mi mbar u nru k khatib yang menjoro k
ke belaka ng. Atap berbentuk kerucur 4. PAT UNG KORWAR
yang diseb u t kuil. Di pucuk kuil Pada umumnya patun g in i berfun gsi
terdap a t b ulatan ya ng di seb u r sebagai perantara anta ra kel uarga yang
"m ustika" yang berarti kepala. masi h hidu p dengan o rangyangsud al1
Kayu; Jawa Tengah dan Jawa Timur. mcn inggal. Selain iru patun g ju ga
No . inv. l 3 25b; ko leksi Mus eum berfungsi unruk memanggil hujan dan
Nasio nal. memo ho n kesel a matan pada wakr u
m en can ikan a t au m enccgah
gangguan dari ro h jahar. Biasa nya
KEPERCAYAAN TERHADAP korwar disi mpan di dalam rum ah atau
di ku buran.
DUNIAARWAH
Kay u, dan ren gko rak m a nusia; lri an
1. FOTO DO LMEN Urara;
Me rupakan sebuah baru datar denga n Ukura n 23,5 cm x 22,5cm x 4 0 ,5cm
pe no pang batu bular antara 3 sampai N o. inv. 6892; koleks i Mu se u m
5 bua h. Be rfungsi sebagai t e mp a t N asio nal.
pemuj aan arwah nenek moyang.
5. DOA- DOA
Jawa Barat.
N askah kulir kayu, dcngan aksara dan
Koleksi Pu sar Arkeologi Nasio nal.
bahasa Arab. Berisi doa-doa dan wiri d
yang dibaca serclah shalat lim a wakru ,
2. FOTO CAN DI SUKUH
anta ra lain d oa Qunur , a rwah dan
Ba ngun an ini berasal da ri masa akhir
lain- lain.
Hi ndu - Bu da (abad XV) . B e n ruk
Kulir kayu.
cand i meru p akan ciri khas bangun a n
Kolcksi Perpusrakaan N as ional.
masa Hin du -B uddha tetapi
sr rukr urn ya yang bertin g k ar
mc ngingarkan bahwa pemhangunan
cand i ini di land asi o le h ko nse psi
AL.AT UPACARA
pcnghormaran terhadap arwah lcluhur
dari masa prasejarah. 1. KAPAK CANDRASA
Di pa kai se b agai a lat up aca ra.
Kara nganyar, Jawa Tengah.
kh us usn ya dalam upacara kesuburan .
Foro Koleksi Pusar Arkeologi N asional.

91
Berkembang pada masa paleometalik. 5. CETAKAN STUPIKA
Benda ini merupakan cetakan yang
Perunggu; Pasir Angin, Bogar, Jawa
biasa digunakan untuk memproduksi
Barat.
stupika, yan g digunakan dalam
Koleksi Pusat Arkeologi Nasional.
upacara agama Buddha.

2. NEKARA Perunggu; Yogyakarta.


Penduduk setempat memuja nekara Koleksi Museum Sonobudoyo.
ini, mereka memberi julukan
"Sarirasangsi". Diperkirakan dahulu 6. STUPIKA T ANAH LIAT
digunakan dalam ritus/upacara Benda ini juga merupakan bentuk lain
keagamaan. yang digunakan dalam upacara

Perunggu; Pu lau Sangeang, Nusa pemujaan agama Buddha. Benda ini

Tenggara Barar; dicetak dan diproduksi dalam jumlah

diameter 111,5 cm; tinggi 86 , 1 cm; b a ny a k . K arena benruknya

rebal 0,5 cm. menyerupai stupa yang kecil, maka

No. inv. 13367; koleksi Museum disebut stupika. Pada bagian dasarnya

Nasional. biasanya berlubang untuk menaruh


tablet tanah liar.

3. STUPIKA BOROBUDUR Tanah liar; Sarangwari, Lemah Abang,


Stupika merupakan stupa berukuran Palembang, Sumatera Selatan.
kecil, yang dibuar dari tanah liar yang Pusar Arkeologi Nasional.
tidak dibakar. Benda ini umumnya
digunakan sebagai benda upacara 7. ALAT UPACARA CATAKAN
dalam agama Buddha. T ABLET

Tanah liat; Borobudur, Jawa Tengah. Benda ini merupakan cctakan unruk

Koleksi Balai Srudi dan Konservasi memproduksi tablet yang digunakan

Borobudur. dalam upacara agama Buddha.

Tanah liar; Sarangwari, Lemah Abang,


4. T ABLET T A NAH LIAT Palembang, Sumatera Selatan.
Merupakan benda untuk perlengkapan Koleksi Pusat Arkeologi Nasional.
upacara dalam agama Buddha. Benda
ini dibuat dcngan cerakan dan 8. GENTA PENDETA
diproduksi banyak. Terdapar rulisan Merupakan salah satu benruk alar
pada tablet yang berisi renrang doa­ upacara yang biasa digunakan oleh
doa penghormatan terhadap Buddha, pendeta Buddha dan kini masih
Danna dan Sangha (Tr i Rama). berlaku di Bali. Bentuknya
Umumnya tablet dirnasukkan ke menyerupai stupa sedangkan bagian
dalam lubang srnpika. ujungnya berbentuk wajr a yang
Tanah liar; Borobudur, Jawa melambangkan petir dan randa dari
Tengah. dewa lndra.

Koleksi Balai Srudi dan Konservasi Perunggu; Desa Bibul, Jampang


Borobudur. Wetan, Cianjur, Jawa Barat;
tinggi 28,8 cm; diameter 16 cm.

92
N o. inv. 952 b; koleksi Museum 6 cm;
N as ional. wadah kuningan (pacanayan) , tinggi
7 cm ;
9. PEDUPAAN tasbih (ginitri), panjang 75 cm.
Bcrbenruk cangkir, dinding luarnya Kayu dan kuningan; Lombok , Nusa
dihias dau n- daun bunga rerarai. Te nggara Barar.
Bcrfungsi se bagai alar upacara N o. inv. 11826 a-h; koleksi Museum
keagamaan. N asional.
Perunggu; C amping, Bangil , Jawa
Timur; ringgi 14,2 cm, diameter 8,5 cm 12. KJPAS (IUH)
N o. inv. 827; k o leksi Museum Merupakan salah satu alat sembahyang
Nasional. yang digu nakan oleh pend eta Buddha.
Pa da rangkainya terdapat ukiran
10. GUCI AMERTA se eko r naga dan memakai hiasan
Merupakan salah saru benda upacara ke pala. Daun kipas mempunyai
agama Buddha, sebagai wadah air hi asa n berbcnruk Arjuna.
suc1. M c miliki benruk badan Kayu dan bambu; Lombok, Nusa
lo njong , berdiri di aras kaki yang Tenggara Barar; panjang 46 cm; lebar
ringgi. Corornya berbenruk naga , 25 cm
yang dianggap sebagai pembawa air N o. inv. 11826 m; koleksi Museum
suci arau a mrra. Memiliki rurup N asio nal.
ringgi yang m e rupakan simbol
gunu ng M a hameru. yairu rempar 13. DULANG
berscmayam dewa-dewa. M erupakan sebuah altar ya ng dipakai
Perunggu; Do nd owoso, Jawa Timur; o lch pendera Ciwa. Biasany a
ringgi 40 cm. diamerer 8 cm. di gunakan untuk melcrakkan benda-
N o. inv. 643 6 ; ko leksi Museum be nda perscmbahan upacar a
N as ional. keagamaan. yang terdiri dari :
pa ca nc an, sebuah w a dah kayu
11. ALTAR (RARAPAN) cendana yang dihaluska n, ukuran
Alrar yang digunakan o lch pendera rin ggi 5,2 cm;
agama Buddha (pedanda) , biasanya p awi jaan , schuah wadah hera s
dipakai un ru k pcmujaan di rumah , ku ni ng/gabah. ringgi 5,2 cm;
rcrdiri dari : panunrunan. schuah wadah kemban g
meja kecil, uk uran 45x25x23cm; ke mho ja dan kemhang separu;
genra (giring), berada di rangan ; rripada , schuah wadah air suci
kiri pendera, ringgi 17 ,5 cm "Suwamba", ringgi 9 cm.
scnja ra miris (bajra), bcrada di Kayu dan kuningan ; Klungkung, Dali
rangan kanan pendeta, ringgi 25 cm; N o. inv. 17629 a-d; koleksi Museum
ro ngkar (santi), digu nakan pada saar N as ional.
mengucapkan Weda (Meweda);
wadah bunga (pakemhang ngurayan) , 14. BENDA-BENDA UPACARA
ukuran ringgi 7 cm; Berbcnruk kura-kura yang dianggap
wadah kun in gan (pawijayan) , ringgi sehagai simbol Dewa Wisnu , di dalam

93
agama Hindu. No. Inv. 23954; koleksi Museum
Emas; Prambanan (Candi Wisnu ), Nasi onal.
Jawa Tengah.
No. inv. 783c/3033; koleksi Museum
Nasi onal. SISTEM PENGUBURAN

15. BENDA-BENDA UPACARA 1. NEKARA KUBUR, PLAWANGAN ,


Berb e ntuk bu lan sabit yang JAWA TENGAH
merupakan simbol kehidupan. Pada Merupakan benruk lain dari kubur
permukaannya terdapar goresan yang berasal dari masa Paleometalik.
(kemungkinan rulisan Jawa Kun a). Penggunaan nekara sebagai kubur
Ema..5; Prambanan, Jawa Tengah. menggambarkan bahwa yang dikubur
No. inv. 783d/3034; koleksi Museum merupakan anggora masyarakat yang
Na..5ional. memiliki status sosial tinggi.
Perunggu; Plawangan, Jawa Tengah.
16. KENDI TANAH LlAT Koleksi Pusar Arkeologi Na..5ional.
Merupakan salah saru jenis kendi
yang biasa digunakan dalam upacara 2. SANDUNG.
keagamaa n. Kendi semacam ini Merupakan benruk rumah-rumahan ,
banyak diremukan, antara lain di ke ci l dan menurur istilah sering
kompl eks percan dian Muara Jambi. disebur lumbung. Dalam agama
Tanah liar; Kedungkarya, Jambi. Hindu, diperkirakan bentuk lumbun g
Koleksi Pusar Arkeologi Nasional. ini digunakan scbagai rcmpar
menyimpan abu jenasah. Hiasan
17. TABLET TANAH LIAT sangkar bersayap pada bagian arapnya
Merupakan jenis lain dari benruk mencerminkan pelepasan pwa
perlengkapan upacara dalam agama seseorang dari raganya.
Buddha. Benda ini dibuar dengan Baru; Madiun , Jawa Timur.
cerakan dan diproduksi banyak. No. inv. 370 ( D 195) ; koleksi
Tulisan ya ng rerdapar pada tablet Museum Nasional.
berupa doa penghormatan rerhadap
Buddha, Dharma dan Sangha (Tri 3. FOTO KUBUR MUARA BETUNG
Ram a) dalam agama Buddha. Situs ini diremukan pada rahun 1996
Tanah liar; Gumuk Klinting, dan digali pada tahun 1997-1998.
Banyuwangi, Jawa Timur. Ku bur rempayan diperkirakan berasal
Koleksi Pusar Arkeologi Na..5ional. dari masa paleometalik. Selain rangka
man usia, dari dalam rempayan juga
18. KEPALA PENDING dirernukan kapak batu , borol ranah
Sebuah kepala pending bertuliskan liar serra periuk sebagai bekal kubur.
huruf Arab. Dianggap sebagai jimar Lahar, Sumatera Selatan.
untuk melindungi pem akai dari Foro Koleksi Pusar Arkeologi Nasional.
bahaya.
Kunin gan; Kudus , Jawa Tengah.

94
BEKALKUBUR Kole ksi Pusar Arkeol og i N as ional
Nas ional.
I. TUTUP MATA, TUTUP MULUT
DAN TUTUP HIDUNG 4. TAJAK BEKAL KUBUR
Benda ini digun aka n unruk mcnurup Mcrupakan jcnis alar upacara dan juga
ma ra, mu lu r dan hidung dal a m mcn jadi bekal kubu r dari masa
pcngubur a n m asa prasejarah . Palco mcralik . Umumnya alar in i
Penurupan bagian-bagian mara,mulur di gunakan dalam upacara kesuburan ,
dan hidun g di maksudkan agar orang kh us usnya upacara mcmanggil huj an.
ya ng rc lah mcninggal ridak lag i Pcru nggu ; Pasir Angin , Bogen dan
kcmba li h id up da n mcngganggu Cilimanuk.
kch idupan orang ya ng diringgalkan. Kolcksi Pusar Arkeologi Nasional.
Pc ngguna a n cmas mcnunjukk a n
ba hwa ora ng yang menin gga l 5. MANIK-MANIK BEKAL KUBUR
mcm iliki srar us sos ial ya ng ringgi . Scl a in digunakan scbagai bcnd a
Emas; Pasir Angin , Bogor, Jawa Barar. u paca ra kcagam aa n dan pcrhiasan
Kolcksi Pu sat Arkcologi Nasi o nal. baik masa prascjarah maupun Hindu -
Bud dha juga digunakan scb agai
2. TEMBIKAR BEKAL KUBUR bcnda bckal kubur pada ma sa
Meru pakan jenis yang paling dominan prascja rah. Bahannya dapar dari kaca,
dircmuka n dalam scriap bckal kubur barua n arau rul ang. penyerraa n dalam
masa prascjarah . Umumnya bagian ku bu r mcnggambarkan bahwa yang
lu arnya dih ias i morif·morof rerren ru dikub ur mcmiliki srarus sosial yang
sepe rri , hi as jala, duri ikan , rikar, dan t1n gg1.
lain -lain yan g menccrminkan larar M an ik-manik ; Plawanga n , Jawa
bclakang kch idupan masyarakarnya. Tcngah dan Gilim"rnuk, Bali.
Disc rtakan nya bekal kubur dalam Koleksi Pusat Arkeologi Nasi onal.
s1ste m pcng uburan prasej a ra h
dilandasi oleh kepercayaan bahwa jiwa 6. KENDI
ora ng yang mcninggal akan rerap Kend i ini diremukan bersama dengan
h id up scsu ai dengan kerika mas ih 10 re ngkorak manusia dan bcberapa
hidu p di dunia. rulang dalam sebuah tempaya n kubu r
Tanah li ar; Leang Bua, Nusa Tenggara di s uaru si ru s pe nguburan .
Tim ur dan Gilimanuk. D iin dikasikan bahwa kcndi
Kolcksi Pusat Arkeologi Nasional. di g unakan d~lam rirus/upacar a
kcagamaan dan juga sebagai bekal
3. MANGKUK BEKAL KUBUR ku bur.
Merupakan je nis bekal kubur yang Tan ah liar ; Melolo , Nu sa Tc nggara
lain dari bahan perunggu . Penyertaa n Ti mur; diamerer badan 19 cm ; ringgi
bekal kubu r dari jenis benda yang 25 cm".
leb ih be rha rga menggambarkan N o. inv. 1943; koleksi Museum
bahwa oran g yang dikubur memiliki Nasional.
status sos iaJ lebih tinggi .
Peru nggu ; Leang Bua dan Gilimanuk.

95
PEROAGAN GAN No. inv. 2688/2826; koleksi Mu seum
Nasiona l.
PRASEJ ARAH
2 . UANG " MA"
Pada sar u s isi rerrera rulisan "rna "
1. PIRlN G
dalam huruf N aga ri , yairu sin gkaran
Piring ini dibuat di India Selatan.
dari masa. Pada sisi yang lain rcrdapar
Memiliki pola hias geometris , rahun
30 Nopernber 1968. em pat kelopak d a u n bu nga d alam
bidang segi empar , abad X M asehi .
Tanah liar ; Desa Cibutak , Pedcs ,
Krawang. Perak; Jawa; di amete r 13,02 mm , rcbal
No. inv. 7049; koleksi Museum N asional. 3, 14 m m , berat 2 ,50 gram.
No. inv. 2724/ 2862; koleksi Mu seum
2. BELINCUNG Nasi o nal.
Pen in ggalan Neolitik, berwarna coklat
be rgaris pad a bagian tajaman 3. UANG " MA"
menunjukkan adanya pemakai an, Pada sa ru sisi rcrrera tulis a n " rnd"
ada nya peri mpi ng (retouch) , rahun da lam huru f Jawa Kun a, ya iru
1936. singkaran dari masa. Pada sisi yang
lain terdapar garis-garis bersilangan
Batu agaat; Kamp un g Pekay o n ,
membe nr uk petak segi em pat , abad X
Mauk, Tangerang; panjang 174 mm;
Masehi.
lebar 66 mm; tebal 34 mm .
No. i11v. 2628; koleksi Museum Nasional. Emas; Jawa; dia meter 24 , l 0 mm , rebal
3,79 mm , be rar 17,68 gram.
3 . MANIK- MANIK No. inv. 12982; ko leks i Mu se um
Warn a, motif, dan ukuran bervariasi Nasional.
berj u m lah 38 buah. '
4 . MATA UANG
Kaea ; Kara ngkobar, Banjarnegara,
Pada satu sisi (yang cem bung) terdapar
Jaw a Tengah ; terkecil l l xl l mm ;
tan d a rera berga mbar jamb angan
terbesar 31 x29 mm.
bun ga. Pad a sisi yang lain (cekung)
N o. inv. 581 9; ko le ks i Mus eu m
terdapar randa rera bergambar bi nrang
Nasi onal.
bers udut empar , abad XI M asehi.
Pcrak; Jawa ; diameter 33 mm , rebal
AKTNl T AS PERDAGANGAN 5 mm , berar 29,97 gram.
No. inv. 268 1/ 28 19; kol eksi Mu seum
1. UANG " MA" Nasi o nal.
Pad a satu s isi tertcra rnl isan "rnd "
dalam hu ru f Nagari , yaitu si ngkaran 5. UANG "GOBOG"
dari masa. Pada sis i yang lain terdapat Uang berluban g segi em par di rengah .
e mp at kelopak da un bu nga dalam Pada sa la h sat u s isi bergambar
bidan g segi empar, abad X Masehi. seseo rang sedang mem egan g pecut
(penggembala sapi) dengan du a ekor
Perak; Jawa; dj ameter 10,68 mm , rebal
sapin ya, abad XV Masehi .
1,48 mm , berar 1,04 gram.
Tembaga; Jawa (kerajaan Majapahir);

96
diameter 35,75 mm, tebal 1,92 mm , diameter 42,16 mm , tebal 3,80 m m ,
berat 11 ,94 gram. berat 3 1, 19 gram.
No. inv. 13609; koleksi Museum No. inv. 13620; kol eks i Mu seum
Nasional. Nasional.

6. UANG "GOBOG" 9. UANG "GOBOG"


Uang berl ubang segi empat di tengah. Uang berlubang segi empat di tengah.
Pada satu sisi bergambar dua orang Pada kedua sisinya bergambar du a
berprofil wayang berdiri berhadapan ora ng dewasa, laki-laki dan
di bawah poh on. Di dekat kakinya pere mpu an , berdiri berhadapan di
tergeletak seperangkat saji. Pada sisi bawah poh o n. Tangan wanita itu
ya ng lain bergambar seorang menyentuh kepala seseorang (anak?)
pe rempu an dan seekor ikan, abad XV yang berlutut di hadapannya, abad
Masehi. XV Masehi.
Tembaga; Jawa (kerajaan Majapahit); Peru nggu; Jawa (kerajaan Majapahi t);
d iameter 29, 50 mm , tebal 3,12 mm , diameter 62, 30 mm, tebal 3,35 mm,
berat 12,42 gram. berat 59,22 gram.
No. inv. 13 61 O; koleksi Mu se um koleksi Museum Nasional.
Nasional.
10. UANG "GOBOG"
7. UANG "GOBOG" Uang berlubangsegi empat di tengah.
Uang berl ubang segi empat di tengah. Pada satu sisi bergambar dua orang
Pada satu sisi bergambar dua orang berprofil wayang duduk bersimpu h
berprofil wayang berdiri berhadapan di bawah pohon. Pada sisi yang lain
di bawah pohon. Di dekat kakinya bergambar seorang wan ita berdiri di
tergeletak seperangkat saji. Pada sisi bawah poh o n dengan seperangkat
yang lain bergambar seorang laki-laki, alat tenun. abad XV Masehi.
sebuah rumah dan peralatan rumah Tembaga; Jawa (keraj aan Majapahi t);
tangga, abad XV Masehi. diameter 35,48 mm , tebal 4,48 m m,
Ku ningan; Jawa (kerajaan Majapahit) ; berat 23,08 gram.
diameter 35,40 mm, tebal 2, 15 mm , No. inv. 2136/2778; koleksi Museu m
berat 13, 12 gram. Nasio nal.
No. inv. 136 15 ; koleksi Mu seum
Nasio nal. 11. UANG " DERHAM"
Pada satu sisi tertera tulisan Arab yang
8. UANG "GOBOG" ku rang sempurna, dibaca "Sa/,ah ibn
Uang berl ubang segi em pat di tengah. 'Ali Malik az-Zahir. Pada sisi yang lain
Pada k ed ua sisinya bergambar rertera tu lisan "as-Sulthan al- 'Adi!'
lanse kap sebuah perkampungan, dalam huruf Arab. Sultan Salah ad-
ladang, orang-orang berprofil wayang Di n memerintah ke rajaan Aceh
da n binatang-binatang peliharaan Darassalam tahun 1530-1537, abad
seperti ku da, anjing dan ayam , abad XVI Masehi .
XV Masehi. E mas; Aceh; diameter 9, 10 mm , tebal
Ti mah; Jawa (kerajaan Majapahit) ; 0,57 mm, berat 0,500 gram.

97
No. inv. 2210/3039; koleksi Museum 15. UANG "DERHAM"
Nasion al. Pada satu sisi terte ra tulisan Arab-
M clayu yang kurang sempurna ,
12. UANG "DERHAM" dibaca "Su/than Perkasa Alam". Pada
Pada saru sisi tertera rulisan Arab yang sisi yang lain tertera rulisan "Johan
kurang semp urna , dibaca "Alauddin Berdaulat bin Mansur Syah" dalam
bin 'Ali Malik az-Zahir. Pada sisi yang huruf Arab-Melayu . Sultan Perkasa
lain tertera tulisan "as-Su/than af- Alam atau lebih dikenal dengan nama
'Adit' dalam huruf Arab. Sultan Sultan lskandar Muda memerintah
Alauddin memerintah kerajaan Aceh kerajaan Aceh Darassalam tahun
Darassalam tahun 1537-1571, abad 1607 - 1636, abad XVI Masehi.
XVI Maseh i. Emas; Aceh; diameter 12,76 mm ,
Emas; Aceh; diameter 11,94 mm , rebal 0 ,75 mm, bcrat 0,500 gram.
tebal 1,82 mm , berat 0,850 gram. No. inv. 2154/3126; koleksi Museum
No. inv. 1 1777/ 12555 ; kolcksi Nasional.
Museum Nasional.
16. UANG "KASHA"
13. UANG "DERHAM" Uang berlubang segi enam di tengah.
Pada satu sisi tertera tulisan Arab yang Pada salah satu sisinya rertera tulisan
kurang sempurna, dibaca "Alauddin dalam huruf Jawa yang ditulis secara
bin 'Ali Malik az-Zahir. Pada sisi yang melingkar, dibaca "Pangeran Ratu",
lain tertera tulisa n "as-Su/than af- abad XVI Masehi.
'Adit' dalam huruf Arab . Sultan
Alauddin memerintah kerajaan Aceh Tem baga; 13anten; diameter 3 1, 18
Darassalam tahun 1537- 157 1, abad mm, tebal 1,53 mm , berat 7,47 gram
XVI Maschi. N o. inv. 13630 ; koleksi Mu seu m
Nasional.
Emas; Aceh; diameter 11 ,42 mm ,
tebal 0 ,85 mm, berat 1 gram.
17 . UANG "KASHA"
No. inv. 1926/3064; koleksi Museu m
Uang berl u bang segi enam di tengah.
Nasional.
Pada salah satu sisinya tertera tulisan
dalam huruf Arab-Melayu yang
14. UANG "DERHAM"
ditulis secara melingkar, dibaca
Pada saru sisi tertera tulisan Arab-
"Pangeran Ratu ing Banten" , abad XVI
M elayu yang kurang sempurn a ,
Masehi .
dibaca " Paduka Seri Sufthanah Taj a/-
Alam". Pada sisi yang lain tertera Kuningan; Banten; diameter 25,50
tulisan "Safi.at ad-Din Syah berdaulat" mm , tebal 1, 14 mm, berat 2,66 gram.
dalam huruf Arab-Melayu. Sultanah No. inv. 13632; koleksi Museum
Taj al-'AJam memerintah kerajaan Nasional.
Aceh Darassalam tahun 1641 - 1675,
abad XVII Masehi . 18. UANG "LEEUWENDAALDER"
Emas; Aceh; diameter 13 ,64 mm , Pada satu sisi terdapat gambar
tebal 0,55 mm , berat 0,500 gram. lambang propinsi West Frisia
No. inv. 2042/3141; koleksi Museum dikelilingi untaian daun. Sekeliling
Nasion al. gambar tertera tulisan WEST FRI SIA

98
- 1601- M ONO. ORDIN. Pada sisi propinsi West Frisia di antara angka
yang lain tertera tulisan yang kurang 6 dan huruf S, dikelilingi tulis an
jelas, yai tu .. . . .. .. ET SPE NOST M O: NO :ORDIN:WEST. FRI SI ?
. ... . .. FO E D ...... .. Mata uang ini 1678. Pada sisi yang lain terdapat
bernilai Y2 Leeuwendaalder, rahun gambar kapal layar dikelilingi rulisan
1601 . DEVS. FORTITYDO. ET. SPES.
Perak; pro pinsi West Frisia, Belanda; N OSTRA. Uang ini bernilai 6
d iameter 31,93 mm , tebal 0,60 mm , Sru iver, tahun 1678.
be rat 4,2 gram. Pe rak; propinsi West Frisia, Belanda;
No. inv. 25 15/1116; koleksi Museum diameter 24,10 mm, tebal 0,8 mm ,
Nasional. berat 3,5 gram.
No . inv. 924; koleksi Museu m
19. UANG "REAL:' Nasi9nal.
Pada sa ru sisi terdapat gambar
lam bang propinsi Zeeland, dikelilingi 22. UANG "DOIT"
t ulisan- MONE . ARC. ORDI. Pada kedua sisinya terdapat mono-
ZEELANDIAE. Pada sisi yang lain gram voe di antara gambar du a
j uga terd apat gambar lambang tangkai daun. Di bagian atas ada
propinsi Zeeland di antara angka 8 ga mbar seekor ayam diapit du a
dan huru f R. lambang dikelilingi ku mum bunga, bagian bawah: angka
rulisan LYCTOR. ET. EMERGO - rahun 1756. Uang ini bernilai 1 Doit,
1602. Uang ini bernilai 8 Real, tahun tahun 1756.
1602. Te mbaga; propinsi West Frisi a,
Perunggu; propinsi Zeeland, Belanda; Belanda; diameter 21 , 1 mm , teb al
diameter 42,91 mm, tebal 2, 12 mm, 1,22 mm, berat 3 gram.
berat 22 ,2 gram. No. inv. 11915/12693; koleksi Mu-
N o . inv. 799; koleksi Museum seum Nasional.
Nasional.
23. UANG "DOIT"
20. UANG "STUIVER" Pada satu s.isi bergambar lambang
Pada satu sisi bergambar pedang pro pinsi Holland, sedang pada sisi
(lambang kota Saravia), dikelilingi yang lain tertera monogram voe,
rulisan BATAVIA. ANNO. 1644. gambar sek.unrum bunga diapit du a
Pada sisi yang lain terdapat mono- titik, dan angka tahun 1760. Uang
gram voe dan nilai nominal Yi ST. in i bernilai 1 Doit, rahun 1760.
Uang in i bernilai 114 Stuiver, rahun
Emas; propinsi Holland, Belanda;
1644.
diameter 17,88 mm, tebal 0,72 mm ,
Tembaga; Batavia; diameter 25 ,43 berat 1,7 gram.
mm, tebal 1,61 mm, berat 4,5 gram. No. inv. 806; koleksi Museum Nasional.
N o. inv. 1255 ; koleksi Museum
Nasional. 24. UANG "DERHAM JAWI"
Pada saru sisi tertera rulisan dalam
21 . UANG "STUIVER" h uruf Arab yang kurang sempurna,
Pada saru sisi bergambar lambang dibaca "ILAJAZIRATJAWAAL-KA.BIR.

99
1765" . Pada sisi yang lain terrera sebilah rombak. Bagian bawah tertera
tulisan Arab juga, dibaca "DERHAM angka tahun 1791, bagian kanan :
MIN KOMPANI WALANDAWI" . HAC NITIMVR , bagian kiri:
Uang ini berni lai 1 Rupee, rahun HANC TVEMVR. Uang ini bernilai
1765. 1 Gu lden, tahun 1791.
Pe rak; Batavia, Jawa; diameter 25 ,28 Perak; propinsi Zeeland, Belanda;
mm, tebal 3 mm , berat 13 gram. diameter 32, 13 mm, tebal 1,52 mm ,
No . inv. 17 65 ; kole ksi Mus eum berat 10,62 gram .
Nasio nal. No . inv. 13712 ; koleksi Museum
Nasional.
25 . UANG "GULDEN"
Pada satu sisi bergambar lamban g 27. UANG " KASHA"
kerajaan Belanda di antara angka I Pada salah sa ru sisi rertera rulisan
dan huru f G. Di bawah lamban g Cina dibaca "ZHENG GONG-Sf',
tertera monogram vo e. abad XVI I I Masehi.
Sekelil ingnya tenera tulisan MO : Timah; Bangka, Su matera Selaran;
ARG:ORD: -FCE:BELG :WESTF :. diameter 29 ,92 mm , tebal 1,48 mm,
Pada sisi yang lain bergambar Dewi berar 6 ,01 gram
Pallas (Neerlandia) berdiri memegan g No. inv. 2258/31 72; koleksi Museum
se bilah to mbak ; di sebelah kiri Nasional.
ga mb ar ada tanda tera (cap) segi
empat dengan tulisan Arab , dibaca 28. UANG "KASHA"
")AWA". Bagian bawah terrera angka Pada saru sisi rerrera rulisan Cina
rahun 1786 , bagian kanan : HAC dibaca "YONG-XING-HE-LF', pada
NITIMVR , bagian kiri : HAN C sisi yang lain juga terrera rulisan Cina,
TVEMVR. Uang ini bernilai 1 Gul- dibaca "BOO CJOWAN' , abad
den, dan beredar/be rl aku d i Pul au XVIII Masehi .
Jawa , rahun 1786.
T imah; Kalimantan Barat; diam eter
Perak; propinsi West Frisia, Belanda; 25, 11 mm , rebal 1,64 mm , berat 5,83
diameter 32,69 mm , tebal 1,46 mm , gram.
berar 10,42 gram. N o. i nv. 13662 ; ko leksi Museum
No . in v. 13711 ; koleksi Mus eu m Nasional .
Nasi onal.
29. UANG " KASHA"
26. UANG "GULDEN" Pada satu sisi terrera tulisan Cina
Pada satu sisi bergambar lamban g dibaca "YONG-XING-HE-Lf', pada
kerajaan Belanda di antara angka I sisi yang lain juga rerrera rulisan Cina,
dan huruf GL. Di bawah lamban g dibaca " BOO CJOWAN', abad
tertera mon og ram vo e. XVIII Masehi.
Seke lil ingnya tertera tulisan Ti mah; Kalimantan Barat; diameter
MON:ARG : ORD :- FCED : 25,90 mm, rebal 1,59 mm, berat 5,74
BELG : ZEL:. Pada sisi yan g gram.
lain bergambar Dewi Pallas N o. inv. 13663 ; koleksi Mus eum
( Neerl a ndia) berdiri memeg ang Nasion al.

100
30. UANG "DOIT" Emas; Gowa, Sulawes i Selatan ;
Pada satu sisi bergambar perisai diameter 20,04 mm, tebal 1 ,29 mm ,
bermahkota dengan tulisan Arab, berat 2,430 gram.
di baca "BANJARMASIN'. Pada sisi N o. inv. 15456; koleks i Museu m
yang lain tertera monogram voe dan Nasional.
a ngka tahu n 1788 yang dicetak
terbalik, abad XIX Masehi. 34. UANG "JINGARA"
Pada satu sisi tertera tulisan Arab ,
Tembaga; Banjarmasin (Kalimantan
dibaca "KHALIFA ALLAH MALIK
Selatan); diameter 21,22 mm, tebal
WA SULTHAN (?)" . Pada sisi yan g
1,74 mm , berat 1,68 gram.
lain t erbaca "SULTHAN MALIK
No. inv. 2068/9188; koleksi Museum
..... (?)", abad XVI II Mase hi.
Nasional.
Em as; Gowa, Sulawesi Selata n;
31. UANG "DOIT" diameter 14,48 mm , tebal 0,430 m m,
Pada satu sisi bergambar perisai berat 0,610 gram.
be rmahko ta, pada sisi yang lain No. inv. 15457; kol eksi Museu m
bergambar timbangan dengan tulisan Nasional.
Arab, di baca "ADIL", abad XIX
Masehi. 35. UANG "KUPA''
Pada kedua sisinya tertera tulis an
Tembaga; Banjarmasin (Kalimantan
Arab yang sulit dibaca, abad XVI II
Selatan) ; diameter 21 ,52 mm, tebal
Masehi.
0,60 mm , berat 1,45 gram.
No. inv. 1998/9184; koleksi Museum Perunggu; Gowa, Sulawesi Selatan;
Nasional. diameter 16,7 mm, tebal 1 ,22 mm ,
berat 2 gram.
32. UANG "JINGARA" No. inv. 11776/12554; koleksi M u-
Pada satu sisi tertera tulisan Arab, seum Nasional.
dibaca "KHALIFA ALLAH .. .. WA
SULTHAN AMIEN'. Pada sisi yang 36. UANG KEPENG
lai n tert era tulisan Arab, dibaca Uang berlubangsegi empat di tengah.
" SULTHAN HASAN-UDDIN", Pada salah satu sisi tertera tulisan
abad XVIII Masehi. Cina, dibaca "KHA! YUEN T'UNG
PA O". Uang ini beredar pada masa
Emas; G owa, Sulawesi Selatan;
pe merintahan Kaisar Wu Tsung (841
diameter 19,49 mm , tebal 1 ,50 mm,
- 847), Periode Dinasti T'ang (6 18
berat 2,470 gram
- 905).
No. inv. 15455; koleksi Museum
Nasional. Tembaga; Cina, ditemukan di Tu ban,
Jawa Timur; diameter 24 ,20 m m ,
33. UANG "JINGARA" tebal l ,38 mm, berat 3,30 gram
Pada satu sisi tertera tulisan Arab yang Koleksi Museum Nasional.
belum bisa dibaca, sedang pada sisi
yang lain tertera rulisan Arab, dibaca 37. UANG KEPENG
"S ULTHAN HASANUDDIN', abad Uang berlubangsegi empat di tengah.
XVI II Mase hi. Pada salah satu sisi tertera tulisan

101
Cina, dibaca "SUNGYUENT'UNG Terdiri dari dua pmngan yang
PAO". Uang ini beredar pada ma.sa digantungkan pada tiga utas tali pada
pemerintahan Kaisar T' ai Tsu (960 - ujung balan.
976) , Periode Dinasri Sung (960 - Tanduk; Barak , Langkat Atas;
1126) . panjang balan 14 cm, diam eter
Tembaga; Ci na, ditemukan di Tu ban, piringan 6,5 cm.
Jawa Timur; diameter 24, 16 mm , No . inv. 3888; koleksi Museum
tebal 1, 16 mm , berat 2,98 gram. Nasional.
Koleksi Museum Nasional.
42. TIMBANGAN
38. UANG KEPENG Unruk menimbang bubuk emas .
Uang berlubangsegi empat di tengah . Terd ir i dari dua piringan yang
Pada salah satu sisi tertera tulisan diganrungkan pada riga uras tali pada
Cina, dibaca "TA KWAN TUNG ujung balan .
PAO" . Uang ini beredar pada masa Tanduk; Barak , Langkat Atas;
pemerintahan Kaisar Hwui Tsun g panjang balan 14 cm; diameter
(1 101 - 1126) , Periode Dinasti Sung piringan 6,5 cm .
(960 - 1126). No. inv. 3888 ; koleksi Mus eum
Tembaga; Cina, diremukan di Tu ban, Nasional.
Jawa Timur; di ameter 24 , 12 mm ,
tebal 1,66 mm , berat 4,46 gram. 43. ALAT TAKAR BERAS
Koleksi Museum Nasional . Temp urung diukir dengan motif
tum pal, silang, sulur, dan sebagainya,
39. TIMBANGAN November 1902.
Terdiri dari sebuah batang da ri Tempuru n g kelapa; Gayo Aceh;
perunggu yang kedua sisinya terdapat diameter 9,5 cm ; tinggi 8 cm.
dua buah piringan. Digunakan untuk No. inv. 10 252; koleksi Mu seum
menimbang emas. Nasional.
Perunggu ; Desa Kraksaan , Jaw a
Timur. 44. MINIATUR PASAR JAWA
No . inv. 5678; koleksi Museu m Biasanya digunakan hanya satu kali
Nasional . sepasar (sebanyak lima hari).
Bangunan hanya melindungi
40. WADAH TIMBANGAN pedagang dari terik matahari dan
Bias an ya terdapat dua bu ah , yang hujan.
saru unruk melerakkan serbuk emas, Kayu ; Jawa; panjang 114 cm; l.97 cm;
yang lainnya untuk meletakkan anak tinggi 50 cm.
rimbangan . No. inv. 1321; koleksi Museum Nasional.
Perunggu; ri nggi 3 cm.
No. in v. 1219; koleksi Museu m
Nasion al.

41. TIMBANGAN
Untuk menimbang bubuk emas .

102
BENDA YANG 5. MERlAM
DIPERDAGANGKAN/ M eriam ini diletakkan di atas roda
KOMODITI pcnyanggah yang berfungsi untuk
m e mindahkan meriam dari satu
I. KAIN PATOLA tempat ke tempat yang lain .
Bermotif patola. Digunakan untuk Digunakan dalam peperangan di
upacara daur hidup, 9 Juli 1938. darat , sekitar abad ke-18 M.
Perunggu; Belanda; panjang 110 cm;
Sutera; Palembang.
di ameter 8 cm.
No. inv. 2 2801; koleksi Museum
N o. inv. 60; koleksi Museum
Nasional.
N as ional.

2. KAIN TENUN
6. MERIAM
Dih iasi be nang mas motif stilasi
Tertera lambang kerajaan Porrugis.
bu nga. Di gu nakan oleh o rang
Ba ngsa 1ndonesia mengen al
setengah umur pada upacara adat , 4
p e mbuatan meriam dari bangsa
Agustus 1954.
Po rrugis . Lam bang seperri ini banyak
Su tera; Pal cm bang. ditemukan pada mata uang Porrugis,
No. inv. 27228; koleksi Museum ku rang lebih abad ke-16.
Nasio nal.
Perunggu; Porrugis; panjang 81 cm ;
di ameter 9 cm.
3. MERlAM No. inv. 22767 I 59; koleksi Museu m
Tcrtera mo nogram V 0 C dengan
Nasional.
huruf H yan g menunjukkan meriam
in i dibuat di Hoorn scrta tulisan : P
7. LAMPU
SEEST. A. 1780, abad ke-18 M.
Lampu sejenis ini dipergunakan oleh
Pe runggu ; Belanda; ditemukan di bangsa Eropa yang tinggal di Indone-
Lo mbok , NTB; panjang 120 cm; sia dan juga oleh kaum bangsawan
diameter 7 cm. atau orang kaya yang tinggal di Ind o-
No. inv. 8080/132; koleksi Museum nesia pada abad ke-19 M, kurang leb ih
Nasional. abad ke-19.
Porselin dan kuningan ; Erop a ;
4. MERlAM ditemukan di Jakarta; tinggi 60 cm .
Tertera mo nogram V 0 C dengan N o. inv. 26526 I 96; koleksi Museu m
huruf A yang menunjukkan meriam Nasional.
ini dibuat di Amsterdam. Terdapat
pu la tulisan: C. CRANZI Z.A. 1748, 8. LAMPU
abad ke-1 8 M. Lampu sejenis ini dipergunakan oleh
Pe runggu ; Belanda; ditemukan di bangsa Eropa yang tinggal di Indo-
Lo mbok; panjangl 20 cm; diameter nesia dan juga oleh kaum bangsawan
11,5 cm. atau orang kaya Indonesia pada abad
No. inv. 133; koleksi Museum Nasional. ke~ l 9 M.

Kuningan dan kaca; Eropa; ditemukan


di Cirebon; tinggi 44,6 cm.

103
No. inv. 25281 I 88 a ; kolek s i uang Cina di Tu ban yang merupakan
Museum Nasional. salah-satu pelahuhan pada masa
kerajaan Majapahit (sekitar abad ke
9. GELAS ANGGUR 13-15) , ahad ke- 12 - 14 M .
Terrera huruf N yang diperkirakan Batuanlstoneware; Cina; Tu ban, Jawa
si ngkatan dari nama Napoleon , Tim ur; tinggi 25 ,5 cm.
mengingat Belanda pernah dikuasai No. inv. 5091 /20; koleksi Museum
oleh Prancis pada tahun 1806 hingga Nasional.
1811 , kurang lebih abad ke-19 M .
Kaea; Eropa; ditemukan di Jakarta; 13. JAMBANGAN
tinggi 15 ,8 cm; diameter 4 ,2 cm. Co ntoh lain keramik sebagai barang
No. inv. 253 19/91 a; koleksi Museum dagangan yang herkualitas baik
Nasional. adalah jambangan ini , karena dihiasi
pemandangan alam dan figur Cina
10. PIRJNG yang dilukis dengan teliti , luwes dan
Piring ini di masa lalu termasuk indah , a had ke-1 5 M.
barang dagangan yang berkuali tas Porselin; Cina; Dinasti Ming; Pulau
baik dan indah karena warna hij au Bangka, Sumatera Selatan ; tinggi
seladonnya sangat terkontrol da n 40 cm .
hiasan relief naga dan mutiaranya No . inv. 2330; ko leksi Mus eu m
yang dibu at oleh seni man yang ahli , Nasional.
abad ke-1 3 M.
Porselin; Cina; Dinasti Sung ; Malang 14. JAMBANGAN
Jawa Timur; diam eter 36 cm. Jambangan ini termasuk jenis
No . inv. 882; ko leksi Museu m Swatow. Swatow adalah nama salah
Nasional. satu pelabuhan pengekspor keramik
yang terletak di Cina Selatan , jenis
11 . BOTOL tersebut banyak ditemukan hampir di
Sering disebut Merkuri , diduga setiap si tus-situ s tua di Indonesia,
sebaga i wadah merkuri (air raksa) a bad ke- 16 - 17 M.
yang diekspor dari Cina untuk proses Porseli n ; Ci n a; Dinasti Ming;
emas, tetapi dianggap tidak mungkin Kalimantan Barat; tinggi 38 cm.
karena air raksa harganya sangat No. inv. 2108; ko leksi Museum
mahal sekali . Karena itu , pendapat Nasional.
terbaru diduga wadah minuma n
beralkohol, abad ke-12 -14 M . 15. PIRJNG
Batuan!stoneware; Cina; Tu ban, Jawa Keramik Cina dengan hiasan huruf
Timur; tinggi 25,2 cm. Arab, tidak terlalu banyak diproduksi
No. inv. 5090/173; koleksi Museu m karena pembuatannya berdasarkan
Nasional. pesa nan khusus untuk memenuhi
selera pembeli dari daerah-daerah
12. BOTOL yang berlatar-belakang Islam seperri
Botol ini ditemukan bersama dengan Indonesia bahkan sampai di Timur
botol (no. inv. 5090/173) dan mata Tengah. Hiasan huruf Arab pada
piring tersebut diambil dari salah-satu
104
ay ar suc i Al-Qur'an dan nama 18. P ECAHAN UBIN (9 buah)
keempat sahabat Nabi Muhammad Di dalam penelitian arkeologi ,
SAW. C a ra penulisannya sangat tem uan keramik baik yang uru h
mahir, memberi kesan sudah biasa mau pun yang pecahan kedudukannya
me nulis . Hal tersebur dapat sama penting; karena merupakan
dih ubun gkan dengan berira Arab , buk ti seja rah pad a mas a lalu .
bahwa pedagang Arab masuk ke Cina Menu rur para peneli t i keramik ,
se kirar aba d kc 7-8. Sejak iru keistimewaan pecahan ubinlwall-tile
mas uklah pengaru h Arab ke Cina, sherds ini adalah ridak diremukan di
re rmasuk pengenalan terhadap huruf t e m pa r lain , didug a merupak an
Arab, awal abad ke-1 7 M. p es anan khusus orang kaya arau
Porselin; C ina; Dinasri Ming akl1ir; go lo ngan bangsawan di Trowula n
Lampung, Sumatera; diameter 36,5 cm. pada masa kerajaan M ajapahit, abad
No. inv. 1495; koleksi Mus e um ke- 15 M.
Nasio nal. Batu an/ Stoneware; Vietnam; Trowulan.
N o. inv. 2581 & 2590; koleksi
16. KENDI Museum Nasional.
Ke ramik dari J e pang, terutama
ba nyak di remukan di Banr e n, 19. P IRING
S ulawesi Selatan, dan Jakarta Ba ngsa Vi e tnam, Thailand d an
(Sa ravia) d i mana pada masa lalu Jepang pada masa lalu , ikur membu at
pe rnah menjadi kora yang keramik dipasarkan ridak hanya di
be rkemb a ng pesar karena As ia Tenggara bahkan sampai ke
pe rdagan ga n, abad ke- 17 M. Eropa, karena melihar bangsa Cina
Po rselin; Jepang; Masa Edo; Banren, banyak memperoleh keu nrungan dari
Jawa Barar; ringgi 21,5 cm. berdagang keramik, abad 15- 16 M.
No. inv. 4 065 ; koleksi Mu se um Po rs elin ; Vietnam ; Pulau Sumba,
Nas io nal. NTT; diameter 36,5 cm.
N o . inv. 1388 ; kol eks i Mu se u m
17. CE PUK Nas ional.
T idaklah mengherankan kar e na
kedekatan wilayah anrara Thailand 20. MANIK-MANIK
da n ln do ndi a, menyebabk a n Manik-manik cornelian dikeremuka n
ke ramik bu aran Thailand ba nyak pada Sirus Banraeng-Sulawesi
di remukan di Indo nesia, yang dara ng Se Iatan.
be rsama de ngan keramik dari Cina, Abad 12.
Jc pang, Vietnam , dan sebagainya.
Kolcksi Balai Arkeologi Makassar.
abad ke-1 5.
Ba ruanl sto neware; Thailand
(S awan kha lok); Sulawesi Selatan;
dia meter I 0,5 cm.
No. inv. 1831; koleksi Mu seu m
Nas io nal.

105
ALAT TRANSPORTASI 5. PERAHU BERCADIKIRIAN JAYA
(MODEL)
I. MINIATU R PIKULAN Bercad ik satu. Untuk memanci ng.
Berbentuk ku bus , tergan tung pad a Kayu; Minah asa, Sulaw es i U tara;
kayu pikulan dari rotan untuk panjang 133 cm , lebar 70 cm .
menjual makanan. No. inv. 0 50/MP/87; koleks i M useum
Rotan ; Madura Bahari.
No. inv. 2 0 9 91 ; ko leksi Museum
Nasion al. 6. KA PAL JERMAN (MODEL)
Merupakan mi niatur prototi f kapal
2. PEDATI (MOD EL) Je rman pada tah un 1622- 1850.
D itarik oleh 2 ekor kerbau. Sais biasa Kayu; panj ang 50 cm , tinggi 63 cm
berjalan di sam ping atau di belakang Ko leksi Mu seu m Bahari.
kerbau yang ka nan. Digunakan untuk
mengangkut kopi , gula dan padi . 7. LUKISAN KAPAL voe
tahun 1934. Menggambarkan pelayaran di sekitar
Kayu; Banyu mas ; Papan panjang 5,3 Sun d a K ela p a. M e ngga mb a rk a n
cm, tinggi 19 cm , lebar 10 cm , atap Museu m Bahari yang ketika itu m asih
pa njang 42 cm , tinggi 17 cm, lebar merupakan kantor dagang voe.
24 cm. Kanvas; panjang 125 cm, lebar l 00 cm.
No inv. 2 077 ; k o leksi Mus eum Koleksi Museum Bahari.
Nasiona l.
8. KERANJANG PENGANGKUT
3. PERAH U LAN CANG (MOD EL) Dianyam , kaki dicat merah , bert u tup
Dipcrgunakan oleh Yang D ipertu an dari kayu bu lat , bagian luar di u ki r.
Bcsar Asaha n , dengan tanda-tand a Dig u na k an untuk m en ga n g k u t
kebesaran beru pa bendera Tongol di barang, 2 September 1 954
b uritan , ben dera Kapa di tiang topang Ro tan ; Sa'adan , Ma m asa, Toraja;
dan bendera U lar-u lar di tiang tinggi 70 cm , dia meter 37,5 cm.
belakang (t iang agung). N o. Inv. 2723 2a; ko leksi Museu m
Kayu ; Asahan. Nasional.
N o. inv . 828 ; koleksi Museum
Nasi onal.

4. PERAHU BERCADIK SUMATRA


(MO DEL)
Bercadik dua. Unruk menangkap ikan
dan perang.
Kayu; Surnatera; panjang 65an, lebar
50 an, tinggi 65 an.
No. inv. 393; koleksi Museum Bahari .

106
DAFTAR PUSTAKA

MANUSIA PURBA DAN Paper da/,am Seminar dan kongres


LINGKUNGANNYA Prasejarah Indonesia I di
Yogyakarta.
Heekeren, H.R. Van. 1972. The Stone
Age of Indonesia, Verhand van TATA MASYARAKAT
Het Koninklijk Inst Voor Taal
Land, e n Volkkenkunde. The Boechari, 1977. "Manfaat Studi Bahasa
Hague. Martinur Nijhoff. dan Sastra Jawa Kuna Dirinja u
dari Segi Sejarah dan Arkeologi" ,
Jatmiko. 1996. "Teknologi Artefak Batu
dalam Maja/,ah Arkeologi Th.I
dari Situs Baturaja, Sumatera
No. I September, halaman 5-30.
Selatan" . Buletin Prospek
Jakarta: Jurusan Arke o logi
Arkeologi, Ba/,ar Bandung.
Fa kulras Sastra Universiras
Sartono, S. 1996. "Diversity of Upper Indonesia (FSUI)
Pliocene-Pleistocene Hominids".
Casparis, J . G.De, 1950. Selected
Buletin Geologi Jurusan Teknik
Inscription from The Ph to The
Geologi !TB, Vol.26. No. 1.
9rh Century A.D. (Prasasti
Bandung.
Indonesia II) Ban dung: Masa
Semah, Francois. 1992. "Did They Also Baru .
Made Stone Tools ?". The Jour-
Sedyawati, Edi, 1990 . "Arsi re kr ur
nal of Human Evolution Vol 3.
Indones ia masa Hindu-Buddh a:
Soejono, R.P. 1985. Sejarah Nasional Tinjauan Fungsi Sosial", dala m
Indonesia I (Editor). Balai Lembaran Sastra: Seri Penerbitan
Pustaka, Jakarta. Ilmiah Fakultas Sastra
Veth, Peter, et.al. 1996. " Bridging Universitas Indonesia No. 10
Sunda and Sahu!: The Archaeo- April, halaman 70-79. D e pok:
logical Significance of th e A.ru FSUI.
Islands , Maluku". Paper ofthe In- 1994. Pengarcaan Ganesa Masa
ternational Conference on Kadiri dan Singhasari: Sebuah
Linguisti and Cultural Re'4tions Tinjauan Sejarah Kesenian .
in East Indonesia, New Guinea Disertasi Universiras Indonesia.
and Australia. UGM Yogyakarta. Dircrbitkan dengan kerja sama
Widianto, Harry, et.al. 1996. "laporan Ecole Francaise D'Exrreme -
Penelitian Sangiran: Penelitian Orienr, Lemb aga llmu
Tentang Manusia Purba, Budaya Pengerahuan Ind o n esia, dan
dan Lingkungan ". BPA No. 46, Rijksuniversireir Te Leiden.
Pus/it Arkenas. Jakarta. Sumadio, Bambang (Penyunring jilid
Zaim, Yahdi . 1996. "Pengaruh Geologi II) , 1984 Sejarah Nasional
Kuarter Terhadap Perjalanan Indonesia II: J ama n Kun a .
Manusia Purba keAsia Tenggara". Jakarta: Balai Pusraka.
107
Wibowo , A.S, 1976. "R iwayat seum dan Sejarah.
Penyelidikan Prasasti di
Muusses, Martha A. 1923. "De Soekoeh-
Indonesia" , dalam 50 Tahun
Opschriften ", dalam TBG dee!
Lembaga Purbakala dan LXlI, ha!. 496-5 14. Batavia.
Peninggalan Nasional. Jakarta:
Pusat Penelitian Purbakala dan Perquin , P. J. 1926.
"Oudheden In Het
Peningalan Nasional. Halaman Z uidergebergte Bij De Kali Opak'',
63 - 106 . dalam O .V. 1925, ha!. 147-148 ,
pl 38. Weltevreden: Albrecht &
Co.
T RADISI TULISAN
Proyek Dinas Museum dan Sejarah .
Boechari, 198 5. Prasasti Koleksi Museum 1993. "Penelitian Arkeologi
Nasional jilid I. Jakarta: Proyek Pu/au On rust". Jakarta: Pemda
Pengembangan Museum DKI , Dinas Museum dan
Nasional 1985/1986. Sejarah.
C rucq , K.C , 1930. "Epigraphische Sastri, K. A. Nilakanta. 1939. "Two
Aanteekeningen", dalam O .V. Silver Plate Grants From The
1929, hal. 258-283 . Weltevreden: Batavia Mu seum", dalam TBG
Alb recht & Co. dee! LXXIX - afl everin g l , ha!.
Heuken, S. J . Adolf. Historical Sights 1-22. Batavia.
ofJakarta. Jakarta: Cipta Lokal Soebadio, Haryat i. 1991. "Relevansi
Caraka. Pernaskahan Dengan Berbagai
Jusuf, Jum sariet. All. 1 983. Naskah Bidang Ilmu': dalam Naskah Dan
Sebagai Sumber Sejarah (katalog Kita, Lembaran Sastra N o. 1211,
pameran). Jakarta: Proyek ha!. 1-1 7 . Depok: FSUI.
Pengem-bangan Musem Nasional Suwondo , Bambang (ed ). 1979 .
1982/1983. Sejarah Seni Rupa Indonesia .
Kro m , N. J . 1913 . " Oud-Javaansche Ja k arta: Depdikbud , Proyek
Oork o nden : Nagelat en Pe n elit ian dan Pencatatan
Transscripties van Wijlen J. L. A Kebu dayaan Dae rah.
Brandes" . dalam TBG dee! XX.
Batavia.
AGAMA DAN KEPERCAYAAN
Leirissa, R. Z. 1977. "Dari Sunda
Kelapa ke jayakarta", dalam Edi Sedyawati. 1980. "Jkonografi
Be berapa Seg i Se jarah Hindu : Dari Sumber-Sumber
Masyarakat - Budaya Jakart a , }awa Kuno '', dalam Ayatrohaedi
Ahdurrac hman Surjomihardj o (editor) , Seri Penerbitan llmiah
ct.all., ha!. 14-3 1. Jakrata: Pemda No. 3 hal a man 102 - 135.
DKl ,Dinas Museum dan Sejarah . Jakarta: Universitas Indonesia.
M . D , Sagimun . 1988. Jakarta dari 1989. "Arca-area Kecil Dalam
Tepian Air ke Kota Proklamasi. pantheon Bauddha", dalam
Jakarta: Pemda DKI, Dinas mu - Noerhadi Magetsari (editor) PIA
No.llA halaman 391-412.J akarta:

108
Pusat Penelitian Arke ologi Duck-Worth & Co. Ltd.
Nasional. Sagim un , M . D . 1988. Jakarta Da ri
Harun Hadiwijono. 1989. Agama Tepian Air Ke Kota Proklamasi,
Hindu dan Buddha. Jakarta: PT Jakarta: OMS Pemda DKJ Jakarta
BPK Gunung Mulia. Soejono, R. P. 1 991. "Lintasan Sistem
Hasan Mua rif Ambary. 1998. Ekonomi dalam Arkeologi"
Mene m ukan Peradaban Jejak AHPA II , Kehidupan Ekonomi di
Arkeol ogis dan H istoris Islam I Masa Lampau Berdasarkan Data
l ndones ia. Jakarta: PT LOGOS Arkeologi. PUSLIT ARKENAS.
Wacan a Ilmu. Han mo nd. 1973 . "Models for Maya
1993. Gedung Tua di Jakarta.
Trade" , T he Explanation o f
Culture C hange ; Models in
Jaka rt a: DMS, Pemda DK! Prehisto ry. Liv erpool: Duck-
Jakart a. Worth & Co. Ltd.
Walker, ~1J and Santoso Soegondho .
PERDAGANGAN 1')l7 . "Romano-Indian Rouleted
Pottery" Mankind 1 l , 1.
Belwood an d Ardika, Wayan. 1991.
India n Contact with Bali , Wolters, O .W . 1967. Early Indonesian
Anrig u iry Vo l. 65 Numb er Commerce: A Study of T h e
24 7 June 1991. Origins of Sriwijaya, lithaca, N ew
York, Co nn ell University Press.
Coedes, G. 1968. The lndidianized
States of Southeast Asia, Kuala Yan Erp, Th. 1923. Voorsrelling van
Lump ur vaarruigen op reliefs van d en
Borobudur, Den Haag.
Groeneveldt, W . P. 1960. Historical
Notes on Indonesia and Malaya Yan Leur, J.C. 1955 . Indonesian Trade
Compiled from Chinese Source and Society The Hague, Bandung,
Jakarta: Bhrarara. W. van Hoeve

Reid, Anth ony. 1984. " Trade Goods Won g, Grace. 1984. "An Account of
and Trade Routes in Southeast Maritime Trde Routes Between
Asia C.1300-17 00", Suplemen Southeast Asia and China", Srud ie;
report fo r SPAFA. on Ceramie1, Jakarta Proyek Penelitian
Purbakala, DEPDIKBUD.
Suplemen report for SPA FA. 1993. Asia
Tenggara dalam Kurim Niaga
1450-1680. Ja karra: Yayasa n
Obor In donesia.
Rowland, M .J . "Modesoefexchangeand
the in centries for trade, with
reference to later 1913 "Europrean
Prehis ro ry" The Exp lanation of
Culru re Change: M odel in
Prehi sro ry Liverpool; Gera ld

109

Anda mungkin juga menyukai