Anda di halaman 1dari 10

IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS TANAMAN TOGA DAN

EKSISTENSINYA DALAM OBAT TRADISIONAL DI DESA PADANG


KANDI, KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PROPOSAL PENELITIAN

FIRDAUS EKA PUTRA (20031070)


UTAMI AZZAHRA (20031107)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Batasan Masalah...................................................................................................................3
C. Rumusan Masalah.................................................................................................................3
D. Tujuan Penelitian..................................................................................................................3
E. Manfaat Penelitian................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................5
KERANGKA TEORITIS................................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................................6
METODE PENELITIAN................................................................................................................6
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................................6
B. Waktu Dan Tempat Penelitian..............................................................................................7
C. Alat dan Bahan Penelitian....................................................................................................7
D. Data Penelitian......................................................................................................................7
E. Instrumen Pengumpulan Data...............................................................................................7
F. Prosedur Penelitian...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki masyarakat pluralistik yaitu keberagaman manusia yang terdiri dari suku,
agama, ras dan keragaman berbahasa. Terdapat sekitar 500 kelompok etnis yang tinggal di
seluruh Indonesia. Etnisitas adalah sekelompok orang yang terikut dari kepandaian serta
penyebutan satuan budaya. Negara Indonesia terbagi atas beberapa suku bangsa Indonesia yang
dibagi kedalam 3 kelompok, antara lain :(1) etnis; (2) kelompok turunan luar negeri; serta (3)
rakyat yang tersisihkan. Semuanya kelompok etnis mempunyai tempat tinggal masing-masing.
(Chastanti, I. (2020)

Suku Kerinci adalah suku yang mendiami wilayah Kabupaten Kelrinci, Kota Sungai
Penuh, Jambi. Suku Kerinci paling banyak berada di Kabupaten Kerinci yang terletak dekat
perbatasan Provinsi Sulmatera Barat. Populasi suku ini sekitar 300.000 jiwa dengan pola
perkampungan yang mengelompok (Zullyani, 2015: 20). Menurut Kern (1889) dan Sarasin
(1982), pada tahun 4.000 SM telah terjadi perpindahan rumpun Melayu (rumpun Polinesia) dari
Alam Melayu ke pulau-pulau di Lautan Teduh sebelah timur dan pulau-pulau di Lautan Hindia
sebelah barat, maka terjadi pula perpindahan etnis dari satu tempat ke tempat lain pada Alam
Melayu seperti perpindahan Proto Malaiers (Melayu Tua) ke Alam Kerinci. Keanekaragaman
etnis ini bisa diidentifikasi secara unik oleh aspek dari bagian tubuh yaitu jenis kulit, warna pada
rambut dan sesuai dengan menggunakan ejaan biasa yang sering dipakai (Purbasari, 2017).

Sidik jari adalah salah satu identitas manusia yang tidak dapat digantikan atau diubah. Selain
itu, dari sidik jari pula seseorang dapat dikenali. Tidak ada manusia di dunia ini yang memiliki
sidik jari yang sama. Ada ciri-ciri biologis yang berbeda pada setiap manusia, seperti bentuk dan
warna rambut, bentuk hidung, warna iris mata, dan letak celah mata. Jadi ada kemungkinan
bahwa setiap manusia juga memiliki pola sidik jari yang berbeda. Salah satu ciri biologis yang
dimiliki oleh manusia adalah sidik jari. Sidik jari pada manusia tidak dipengaruhi oleh
lingkungan luar kecuali lingkungan dalam kandungan. Faktor genetik memegang peranan yang
sangat berperan penting dalam pembentukan sidik jari, karena sidik jari dipengaruhi oleh unsur
poligen (Rahmah, F. (2021).

1
Banyak yang mengira bahwa Sidik jari ini biasanya tampak seperti garis-garis yang tidak
memiliki arti. Akibatnya dalam sebuah artikel oleh Hulami al-Amin tentang proses penciptaan
manusia secara umum yang menjelaskan bahwa sidik jari terbentuk dalam proses pembentukan
tulang dan daging yang terbentuk saat janin berusia 17-24 minggu dengan ukuran janin 15-23 cm
serta berat yang mencapai 250-820 gram (Alfadila, 2022). Pengetahuan tentang sidik jari pada
manusia adalah suatu materi yang sangat penting untuk dapat dipelajari. Sidik jari yang ada di
dunia ini tidak ada yang identik bahkan di antara dua saudara kembar sekalipun (Desmira, 2022).

Pola sidik jari ini terbentuk sebelum lahir dan dipertahankan sepanjang hidup, Pada pola
sidik jari manusia terdapat 3 pola yaitu Arch, Loop, dan Whorl (Mindojo, 2017). Pola arch
adalah jenis sidik jari di mana garis pada tangan berasal dari satu sisi. Pola ini terdiri dari 2 yaitu,
flat arch serta tented arch. tipe lengkung tersebut mempresentasikan poin poin tradisional serta
moral yang maksimal. Tipe flat arch ini memiliki pemikiran orang yang agak mandiri sedangkan
tipe tented arch mengatakan bahwa kedalaman intelektual tertentu. Pada pola loop adalah sidik
jari terdiri lebih dari satu garis dari satu lukisan, membengkok memprovokasi garis gambar
ditarik diantara delta serta inti yang akan kembali ke sisi semula. Sedangkan pola whorl adalah
pola sidik jari yang paling penting dan paling tidak terbentuk 2 delta antara satu atau lebih dari
garis lengkung. Wohrl sendiri bisa berupa spiral, bullis-yey, atau double loop. Wohrl merupakan
pusat yang mencolok yang mudah dilihat (Afadila, 2022).

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka penulis mendapati batasan

masalah dalam penelitian yaitu belum adanya pengidentifikasian pola sidik jari pada suku kerinci

di Kelurahan karya bakti, Kecamatan pondok tinggi, Kota Sungai penuh, Kabupaten kerinci,

Provinsi jambi

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah yang dikemukakan, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apa saja pola sidik jari yang terdapat pada suku

2
kerinci di Kelurahan karya bakti, Kecamatan pondok tinggi, Kota Sungai penuh, Kabupaten

kerinci, Provinsi jambi?

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui variasi pola sidik jari pada suku kerinci di Kelurahan karya bakti,

Kecamatan pondok tinggi, Kota Sungai penuh, Kabupaten kerinci, Provinsi jambi.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Dapat mengahsilkan sebuah karya dan dapat memperluas pengetuhan peneliti tentang

variasi pola sidik jari pada suku kerinci.

2. Bagi masyarakat

Dapat dijadikan referensi pengetahuan tentang pola sidik jari..

3. Manfaat Institusi

Hasil penelitian ini kiranya dapat dipergunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam

pengambilan kebijakan dan keputusan dalam mendukung program-program instansi

pemerintah dibidang forensik

3
BAB II
KERANGKA TEORITIS

4
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode survei. Teknik pengumpulan

data dengan cara observasi yaitu pengamatan langsung dilokasi penelitian, wawancara dengan

masyarakat dan dokumentasi untuk keperluan identifikasi dari sampel tumbuhan obat da

mengetahui apa saja obat tradisional yang dihasilkan tanaman tersebut

Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan cara observasi dan wawancara.

Survei dilakukan untuk memperoleh data jenis tanaman obat keluarga yang ada di desa Padang

Kandi tersebut dan wawancara dilakukan kepada penduduk setempat guna menegetahui jenis

tanaman obat yang biasanya digunakan dalam obat tradisional. Selain menggunakan teknik

survei peneliti juga menggunakan jurnalterdahulu yang membahas hal yang sama menggunakan

database ERIC dan Google Scholar untuk mencari artikel menggunakan kata kunci tanaman

obat, tanamana obat keluarga, obat tradisional dan manfaat naman obat.

Artikel yang dipakai harus memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan sebelumnya,

hal ini termasuk judul artikel dan konten yang berada didalam artikel tersebut yang relevan

dengan tujuan dari penelitian, serta artikel yang diakses terbuka dengan sangat lengkap.

Penelitian ini memakai analisis isi atau content research selaku teknik dari analisis data. Metode

ini dapat di pakai dengan cara melakukan kajian yang lebih mendalam dan lebih terperinci dari

suatu temuan penelitian yang di dapatkan dari jurnal nasional dan internasional mengenai

Identifikasi Keanekaragaman Jenis Tanaman TOGA dan Eksistensinya dalam Obat Tradisional

di Desa Padang Kandi, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota.

5
B. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Padang Kandi Kecamatan Guguak Kabupeten Lima

Puluh Kota yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2023.

C. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peralatan menulis, lembar

wawancara, kamera digital, seluruh spesies tumbuhan obat yang ditemukan di lokasi penelitian

dan buku referensi mengenai tumbuhan berkhasiat obat.

D. Data Penelitian

Data penelitian yang digunakan adalah data primer. Data primer merupakan data yang

didapatkan langsung dari sumber data pertama di lokasi penelitian. Data dalam penelitian ini

didapatkan dari angket observasi dan hasil wawancara.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Lembar obsevasi, dilakukan ketika mengobservasi lansung tanaman obat yang dijadikan

TOGA di desa Padang Kandi Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota.

2. Foto atau gambar, digunakn untuk mengumpulkan foto atau gambar dari tanaman yang

dijadikan TOGA.

F. Prosedur Penelitian

1. Observasi, Observasi adalah kegiatan penelitian dengan melakukan pengamatan

langsung terhadap objek di lapangan. Observasi merupakan salah satu teknik

6
pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan direncanakan serta dicatat

seluruhnya secara sistematis serta dapat dikendalikan secara reliabilitas dan validitasnya.

Obeservasi dilakukan pada tahap awal, observasi dilkukan dengan melakukan

pengamatan lansung dilapangan dan mencatat semua tanaman yang dijadikan TOGA.

2. Wawancara, wawancara dilakan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan terkait

fungsi tanaman TOGA dalam obat tradisional. Wawancara adalah kegiatan tanya-jawab

secara lisan untuk memperoleh informasi dari seseorang dengan tujuan tertentu.

3. Identifikasi, Identifikasi jenis tanaman toga adalah proses mengenali dan membedakan

jenis-jenis tanaman obat keluarga (TOGA) berdasarkan ciri-ciri morfologi dan

manfaatnya. Berikut adalah beberapa jenis tanaman toga beserta manfaatnya

7
DAFTAR PUSTAKA

Alfadila, A., Arianti, N., & Faizin, F. (2022). Sidik Jari dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir
Ilmi). Ikhtisar: Jurnal Pengetahuan Islam, 2(2), 162-177.
Purbasari, K., & Sumadji, A. R. (2017). Variasi pola sidik jari mahasiswa berbagai suku
bangsa di Kota Madiun. J. Florea, 4(2).
Desmira, D. (2022). PEMANFAATAN SENSOR SIDIK UNTUK ABSENSI SISWA
SMKN 1
PULO-AMPEL. PROSISKO: Jurnal Pengembangan Riset dan Observasi Sistem Komputer, 9(2).
Chastanti, I. (2020). Variasi Dermatoglifi Mahasiswa dari Perkawinan Berbeda Suku di
FKIP Universitas Labuhanbatu. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA,
5(2), 87-90.
Rahmah, F. (2021). Perancangan Sistem Identifikasi Tipe Sidik Jari Manusia Menggunakan
Matlab. STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi), 6(2), 190-196.

Anda mungkin juga menyukai