Anda di halaman 1dari 60

Timestamp Nama Lengkap Kelas

3/30/2020 13:46:02 Mirna XI-9 MM

3/30/2020 13:48:22 Putri arnanda XI-9 MM


3/30/2020 13:50:15 Andi Muhammad Faisal XI-9 MM
3/30/2020 13:52:53 Suleng Belista XI-9 MM

3/30/2020 13:55:44 Marhamah XI-9 MM

3/30/2020 13:59:25 LALA XI-9 MM

3/30/2020 14:14:00 Nur Aini XI-9 MM


3/30/2020 14:14:48 Maisyarah XI-9 MM

3/30/2020 14:22:39 Helvina della andriyana XI-9 MM

3/30/2020 14:25:26 Aditya firdaus XI-9 MM


3/30/2020 14:29:15 Agung Haris Prasetyo XI-9 MM

3/30/2020 14:43:04 Umar al faruq XI-9 MM

3/30/2020 14:49:31 Nor Rahman Agil Al Munawar XI-9 MM


3/30/2020 15:04:27 Fatma wati XI-9 MM
3/30/2020 15:05:52 Eka febri noor hidayah XI-9 MM

3/30/2020 15:10:46 Ayu Ardila XI-9 MM


3/30/2020 15:21:12 Serli handayani XI-9 MM

3/30/2020 16:28:31 Fahry husaini XI-9 MM

3/30/2020 17:53:36 Herlinda Permata Sari XI-9 MM


3/30/2020 19:11:01 Risalatul hani'ah Ramadhani XI-9 MM
3/30/2020 19:22:41 Leni safitri XI-9 MM
Siapa saja yang Berisiko Terinfeksi COVID-19 ? Bagaimana Manusia Bisa Terinfeksi COVID-19
(Min 3 Jawaban) atau melalui apa?

Orang yang tinggal atau berpergian didaerah


Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-
dimna virus covid-19 bersikulasi sangat mungkin
19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan
berisiko terinfeksi,muncul kegajala melakukan
kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat
perjalanan dari negara terjangkit atau yang kontak
batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian
erat seperti anggota keluarga,petugas kesehatan
jatuh pada benda di sekitarnya
yang merawat pasien yang terinfeksi covid-19

1,petugas kesehatan
2. Front Lines
Melalui air liur , atau tetesan
3. Guru
Melalui tangan atau bersalaman
4. Sales
5. Pekerja jasa
1.orang yang memiliki masalah kesehatan kronis
pada saluran pernapasan, seperti PPOK dan
asma, berisiko tinggi mengalami gejala yang
parah ketika terinfeksi virus Corona.

2.memiliki kondisi jantung yang kurang baik dan


Cara penularannya bisa berlangsung saat pasien
sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah. Hal ini
corona batuk atau bersin, lalu virus dan bakteri
membuat para penderita penyakit tersebut rentan
tersebut dipindahkan dari tangan ke hidung atau
terserang COVID-19 dengan gejala yang lebih
mulut orang orang lainnya
berat.

3.Lemahnya sistem kekebalan tubuh bisa


disebabkan oleh berbagai hal, misalnya gangguan
pada sel darah putih serta efek samping
kemoterapi tersebut rentan terserang COVID-19
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-
19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan
Orang yang tinggal atau bepergian di daerah di kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat
mana virus COVID-19 bersirkulasi sangat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian
mungkin berisiko terinfeksi. jatuh pada benda di sekitarnya.

Mereka yang terinfeksi adalah orang-orang yang Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda
dalam 14 hari sebelum muncul gejala melakukan yang sudah terkontaminasi dengan droplet
perjalanan dari negara terjangkit, atau yang tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung
kontak erat, seperti anggota keluarga, rekan kerja atau mulut (segitiga wajah), orang itu dapat
atau tenaga medis yang merawat pasien sebelum terinfeksi COVID-19. Seseorang bisa juga
mereka tahu pasien tersebut terinfeksi COVID-19. terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja
menghirup droplet dari penderita.
Petugas kesehatan yang merawat pasien yang
terinfeksi COVID-19 berisiko lebih tinggi dan Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk
harus konsisten melindungi diri mereka sendiri menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari
dengan prosedur pencegahan dan pengendalian orang yang sakit. Sampai saat ini, para ahli masih
infeksi yang tepat. terus melakukan penyelidikan untuk menentukan
sumber virus, jenis paparan, dan cara
penularannya.

-org yg berusia sekitat 45 dan 2 pertiganya Percikan batuk/bersin seseorang yg terinfeksi


merupakan lakilaki virus akan menempel dipemukaan
-petugas kesehatan benda/kulit.sehingga virus berpindah ketika
-guru manusia menyentuh benda/melakukan kontak
-salesss fisik dgn manusia lainnya,kemudian virus akan
-pekerja jasa menginfeksi manusia ketika tangn yg
terkontaminasi oleh virus menyentuh wajah sperti
mulut hidung dan mata

1) Orang lanjut usia.


2) Orang dengan kondisi medis tertentu (orang
Melalui tetesan yang terdapat dari pasien
yang menderita penyakit tidak menular kronis).
terinfeksi batuk atau bersin mengeluarkan tetesan
3) Orang yang berkontak langsung atau
yang mengandung virus atau pada saat
menyentuh secara langsung orang-orang yang
menyentuh permukaan dimana tetesan tersebut
sudah terinfeksi virus maupun menyentuh barang
menempel.
ataupun benda yang telah di sentuh orang yang
terinfeksi virus.

Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-


Orang yang tinggal atau bepergian di daerah
19. penyakit ini dapat menyebar melalui tetasan
dimana virus COVID-19 bersikulasi sangat
kecil (droplet) dari hidung, mulut pada saat batuk
mungkin berisiko terinfeksi.
atau bersin.
1. orang yang mempunyai Imunitas atau daya
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci
tahan tubuh rendah
tangan terlebih dulu dan
2. Orang tua atau lanjut usia
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19,
3. Orang yang memiliki riwayat penyakit
misalnya bersentuhan atau berjabat tangan
pernapasan

Bukan Hanya Paru-Paru

Virus corona dapat hidup di bagian tubuh


manapun. Virus corona suka masuk ke
permukaan paru-paru di mana udara dialirkan ke
Penderita tekanan darah tinggi,pengidap penyakit sel-sel tubuh. Lalu mereka suka kembali ke
jantung, penderita penyakit paru paru tempat asalnya, sehingga bisa menginfeksi organ-
organ lain juga. Virus ini juga bisa berakhir di
aliran darah yang dapat menyebabkan masalah
besar, karena dapat menyerang organ-organ vital.
seperti jantung, ginjal, hati, dan mengakibatkan
kerusakan organ tersebut.

ketika sistem kekebalan tubuh menemukan


-orang yg memiliki penyakit kronis,
sebuah sel atau mikroorganismen yg di anggap
-orang yg sdh memiliki kerusakan organ
berbahaya ,maka sistem ini akan langsung
-lansia
bereaksi
Cara penularannya bisa berlangsung saat pasien
1. Petugas kesehatan
corona batuk atau bersin, lalu virus dan bakteri
2. Front lines
tersebut dipindahkan dari tangan ke hidung atau
3. Guru :v
mulut orang orang lainnya

1.dokter yang merawat 1.melakukan kontak fisik dengan penderita covid-


2.orang yang berpergian ketempat yang terinfeksi 19
covid-19 2.berpergian ketempat yang ramai dan terinfeksi
3.orang yang berkontak fisik atau satu ruangan virus
dengan orang yang terinfeksi virus 3.tidak menjaga pola kesehatan

- diri sendiri
Penyebaran nya bisa Melalui tetesan kecil dari
- orang lain
hidung atau mulut orang yg terinfeksi virus
- dokter
tersebut
- pemerintah
melalui kontak langsung dengan cairan
pernapasan pasien terinfeksi corona.
orang tua atau lansia
orang yang memiliki riwayat penyakit pernapasan. Cara penularannya bisa berlangsung saat pasien
orang yang mempunyai imun rendah. corona batuk atau bersin, lalu virus dan bakteri
tersebut dipindahkan dari tangan ke hidung atau
mulut orang orang lainnya.
- para dokter Cara penularannya bisa berlangsung saat pasien
- anak anak yang terkena virus gejala ringan corona batuk atau bersin, lalu virus dan bakteri
- Di China, yang paling banyak meninggal adalah tersebut dipindahkan dari tangan ke hidung atau
mereka yang diatas 70 tahun mulut orang orang lainnya.

Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-


Orang tinggal atau berpergian didaerah dimana 19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetasan
virus COVID-19 bersirkulasi sangat mungkin kecil(droplet)dari hidung atau mulut pada saar
berisiko terinfeksi batuk atau bersin.Droplet tersebut kemudian jatuh
pada benda di sekitarnya.
Sesorang dapat terinfeksi dari penderita covid
1.Anak anak 19.Penyakit ini dapat menyebar memalui tetesan
2.Remaja kecil (droplet)dari hidung atau mulut pada saat
3.orang dewasa di atas umur 50 tahun batuk atau bersin.droplet tersebut tersebut
kemudian jatuh pada benda disekitarnya .

1.penderita tekanan darah tinggi


2.pengidap penyakit jantung Melalui manusia ke manusia
3.penderita penyakit paru-paru

Petugas kesehatan,guru,dan sales Dengan salaman atau berkumpul di keramaian


-Orang yang tinggal atau bepergian di daerah di
mana virus COVID-19 bersirkulasi sangat Menurut World Health Organization (WHO), cara
mungkin berisiko terinfeksi. virus corona COVID-19 menyebar melalui tetesan
-Petugas kesehatan yang merawat pasien yang kecil yang keluar dari hidung atau mulut ketika
terinfeksi COVID-19 mereka yang terinfeksi virus bersin atau
-Pekerja jasa, baik tukang ojek, supir taksi, tukang batuk.Tetesan itu kemudian mendarat di benda
AC, tukang ledeng dan lain sebagainya juga atau permukaan yang disentuh dan orang sehat.
cukup berisiko. Pekerjaan-pekerjaan tersebut Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau
sangat memungkinkan bertemu dengan pasien- mulut mereka. Virus corona juga bisa menyebar
pasien corona yang belum terdeteksi. ketika tetesan kecil itu dihirup oleh orang sehat
ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona.
https://m.ayobandung.com/read/2020/03/18/8299
0/5-pekerjaan-paling-berisiko-terkena-covid-19 https://www.cnbcindonesia.com/
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-
19. Penyakit ini dapat menyebar melalui
tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada
saat batuk atau bersin. Droplet tersebut
Orang yang tinggal atau bepergian di daerah di
kemudian jatuh pada benda di sekitarnya.
mana virus COVID-19 bersirkulasi sangat
Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda
mungkin berisiko terinfeksi. Mereka yang
yang
terinfeksi adalah orang-orang yang dalam 14 hari
sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut,
sebelum muncul gejala melakukan perjalanan dari
lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau
negara terjangkit, atau yang kontak erat,
mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat
seperti anggota keluarga, rekan kerja atau tenaga
terinfeksi COVID-19. Atau bisa juga seseorang
medis yang merawat pasien sebelum mereka
terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja
tahu pasien tersebut terinfeksi COVID-19.
menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya
Petugas kesehatan yang merawat pasien yang
mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga
terinfeksi COVID-19 berisiko lebih tinggi dan
kurang lebih satu meter dari orang yang
harus konsisten melindungi diri mereka sendiri
sakit.
dengan prosedur pencegahan dan pengendalian
Sampai saat ini, para ahli masih terus melakukan
infeksi yang tepat.
penyelidikan untuk menentukan sumber virus,
jenis paparan, dan cara penularannya. Tetap
Sumber:FAQ coronavirus disease- COVID-19
pantau sumber informasi yang akurat dan resmi
Kementerian Kesehatan 2020.pdf
mengenai perkembangan penyakit ini.

Sumber:FAQ coronavirus disease- COVID-19


Kementerian Kesehatan 2020.pdf
Bisakah Hewan Peliharaan Menyebarkan COVID-
Apakah Sudah Ada Vaksin untuk COVID-19?
19?

Saat ini, belum ditemukan bukti bahwa hewan


peliharaan seperti anjing atau kucing dapat
terinfeksi virus Corona. Namun, akan jauh lebih
baik untuk selalu mencuci tangan dengan sabun
Vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19 sedang
dan air setelah kontak dengan hewan peliharaan
dalam tahap pengembangan/uji coba
Kebiasaan ini dapat melindungi Anda terhadap
berbagai bakteri umum seperti E.coli dan
Salmonella, yang dapat berpindah antara hewan
peliharaan dan manusia.

Sudah ada di Jerman

Terkait ketersediaan vaksin, mRNA memberikan


Tidak ,,, karena belum memiliki bukti hewan
keuntungan besar , kami tahu hal ini dari vaksin
pendamping ,termasuk hewan peliharaan ,bisa
yg di kembangkan cure vac terhadap rabies. Ada
menyebarkan COVID-19.
kemungkinan vaksin ini dapat melindungi orang
hanya dgn 1 mikrogram saja ,artinya 1 gram
mRNA cukup untuk memvaksinasi 1 juta orang .
Tetapi, para ahli berpendapat berbeda. Menurut
Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi
(AFCD), Hong Kong dilansir dari Abc News,
sampel dari rongga hidung dan mulut anjing tidak
mudah terinfeksi virus corona Covid-19. Ini adalah
anjing pertama yang terinfeksi virus di Hong
Kong.

Anjing ini pun tidak menunjukkan gejala dan


sempat dikarantina. Setelah melalui uji medis
berulang kali, hasil tes corona Covid-19 anjing itu
pun negatif. Organisasi Kesehatan Dunia dan
AFCD juga mengatakan kalau tidak ada bukti
bahwa hewan peliharaan seperti kucing dan
anjing bisa terinfeksi virus corona Covid-19.

Karena, hewan peliharaan tidak mungkin tertular Para ahli mengestimasi produk dari vaksin yang
virus corona Covid-19 dari manusia. Namun, hasil nantinya dipatenkan, baru dapat didapatkan
tes kucing dan anjing mungkin positif untuk dalam waktu 12-18 bulan ke depan.
patogen tingkat rendah yang diperoleh dari
manusia atau pemiliknya. "Saat ini tidak ada bukti
bahwa hewan peliharaan bisa menjadi sumber
infeksi virus corona Covid-19 atau hewan menjadi
sakit akibat virus ini," kata juru bicara Departemen
Pertanian, Perikanan dan Konservasi (AFCD).

Virus corona Covid-19 memang terbukti bisa


hidup beberapa jam di permukaan benda mati.
Tetapi, peneliti belum yakin kalau virus corona
bertahan dengan cara yang sama pada hewan
peliharaan. Sejauh ini, anjing dan kucing tidak
lebih berisiko menularkan virus corona Covid-19
daripada benda mati, seperti gagang pintu, meja
kerja, lift dan lainnya.

Bahkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan


Saat ini, belum ditemukan bukti bahwa hewan
peliharaan seperti anjing atau kucing dapat
terinfeksi virus Corona. Namun, akan jauh lebih
baik untuk selalu mencuci tangan dengan sabun
dan air setelah kontak dengan hewan peliharaan. Vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19 sedang
dalam tahap pengembangan/uji coba.
Kebiasaan ini dapat melindungi Anda terhadap
berbagai bakteri umum seperti E.coli dan
Salmonella, yang dapat berpindah antara hewan
peliharaan dan manusia.

Tidak,karna jenis virusnya berbeda


-virus corona hewan berjenis alpha corona
Vaksin untuk mencegah infeksi sedang dalam
menyerang saluran pencernaan
tahan pengembangan/uji coba
-virus corona manusia menyerang saluran
pernapasan

Tidak, di karenakan WHO belum menemukan Belum, dikarenakan WHO menyatakan


orang yang tertular virus COVID-19 dari hewan pembuatan vaksin akan selesai dalam waktu 18
peliharaan seperti anjing dan kucing. bulan ke depan.

Saat ini belum di temukan bukti bahwa peliharaan


Vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19 sedang
seperti anjing atau kucing dapat terinfeksi virus
dalam tahap pengembangan/uji coba.
Corona.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih
meyakini bahwa hewan peliharaan tak bisa Belum di temukan
menularkan virus corona atau COVID-19

virus corona-19 menyerang saluran pernapasan,

Oleh sebab itu, masyarakat diminta tidak usah


khawatir tertular virus corona dari hewan
saat ini belum ada vaksin yang bisa
peliharaan karena jenisnya juga berbeda. Hewan
menyembuhkan dari Covid-19
peliharaan seperti kucing, anjing, burung dan
lainnya masih aman dipelihara sepanjang
diperhatikan kesehatan, makanan dan
kandangnya.

bisa belum ada


Tidak Sudqh, tetapi belum diedarkan

Sudah ada,satu dari empat calon vaksin dibuat


Belum ada pembuktian bahwa hewan peliharaan
oleh Moderna, perusahaan bioteknologi berbasis
dapat terinveksi virus
di Boston As

Bisa Sudah ada


"Corona virus yang menyerang hewan itu
coronavirus alpha yang jenisnya tidak sama
dengan yang menyerang manusia pada pandemi
sekarang. Tidak perlu panik dan paranoid dan
belum ada
menyingkirkan hewan peliharaan karena isu
hewan peliharaan bisa menularkan COVID-19,"

suara.com
Tidak. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa
Wabah virus corona meluas di Tanah Air. Namun
hewan pendamping atau peliharaan seperti
hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk
kucing dan anjing terinfeksi atau menyebarkan
melawan Covid-19.
virus penyebab COVID 19

Saat ini,belum ditemukan bukti bahwa hewan


Vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19 sedang
peliharaan seperti anjing atau kucing dapat
dalam tahap pengembangan/uji coba
terinfeksi virus corona
Saat ini,belum ditemukan bukti bahwa hewan
peliharaan seperti anjing atau kucing dapat
Vaksin untuk mencegah Infeksi Covid 19 sedang
terinfeksi virus Corona namun,akan jauh lebih
dalam tahap pengembangan/Uji coba
baik untuk selalu mencuci tangan dengan sabun
dan air setelah kontak dengan hewan peliharaan.

Tidak karena Penularan virus SARS-CoV-2 dari


hewan ke manusia hanya berlaku pada satwa liar
yang diduga kuat menjadi inang utama virus,
yakni ular, kelelawar, atau trenggiling. Ketiga Sudah di china
hewan ini lah yang diprediksi para ahli menjadi
sumber penularan virus usai kontak dengan
manusia lewat konsumsi dagingnya.

Saat ini belum ada bukti bahwa hewan peliharaan


seperti anjing atau kucing dapat terinfeksi virus Belum ada
corona
Setelah ditetapkan sebagai pandemi global oleh
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret
2020 lalu, hingga kini Covid-19 belum juga
memiliki vaksin paten yang bisa digunakan.
Jika pun ada obat yang sejauh ini diklaim bisa
Saat ini, belum ditemukan bukti bahwa hewan
menyembuhkan sejumlah pasien dari penyakit ini,
peliharaan seperti anjing atau kucing dapat
obat tersebut belum mendapat pengakuan dari
terinfeksi virus Corona
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika
Serikat (FDA).
https://www.liputan6.com/bola/read/4210452/26-
Meski demikian, saat ini ada sejumlah vaksin
pertanyaan-tentang-corona-covid-19-yang-paling-
yang dikembangkan oleh berbagai perusahaan
sering-muncul-bagian-pertama
dan peneliti dari berbagai universitas yang
ditujukan untuk menyembuhkan penyakit Covid-
19 yang disebabkan oleh virus corona ini.

http://www.kompas.com/
Saat ini, belum ditemukan bukti bahwa hewan
peliharaan seperti anjing atau kucing dapat
terinfeksi virus COVID-19. Namun, akan jauh lebih
Vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19 sedang
baik untuk selalu mencuci tangan dengan
dalam tahap pengembangan/uji coba.
sabun dan air setelah kontak dengan hewan
peliharaan. Kebiasaan ini dapat melindungi Anda
Sumber:FAQ coronavirus disease- COVID-19
terhadap berbagai bakteri umum seperti E.coli
Kementerian Kesehatan 2020.pdf
dan Salmonella yang dapat berpindah antara
hewan peliharaan dan manusia.

Sumber CNN indonesia


Berapa Lama Waktu yang Diperlukan sejak
Tertular/Terinfeksi hingga Muncul Gejala COVID- Apakah Kita Harus Selalu Menggunakan Masker?
19?

Pemakaian masker hanya bagi orang yang


Waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi
memiliki gejala infeksi pernapasan (batuk atau
hingga muncul gejala disebut masa inkubasi. Saat
bersin), mencurigai infeksi COVID-19 dengan
ini masa inkubasi COVID-19 diperkirakan antara
gejala ringan, mereka yang merawat orang yang
1-14 hari, dan perkiraan ini dapat berubah
bergejala seperti demam dan batuk, dan para
sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus
petugas kesehatan

TAK SEMUA ORANG PERLU PAKAI MASKER


UNTUK CEGAH VIRUS CORONA
2 hingga 14 hari , awalnya gejala virus Corona
"rata2 org yg sehat tidak perlu memakai
mirip dgn flu yakni demam yg di setau batuk . Jika
masker,tidak ada bukti bahwa memakai masker
infeksi bertambah parah ,pasien akan mengalami
pada orang sehat akan melindungi mereka,"(kata
kesulitan bernapas lalu kegagalan fungis paru2
perencevich .)
yang bisa berakibat kematian
Padahal,virus Corona di tularkan melalui
tetesan,bukan melalui udara .
harus, Jika kita pergi kesuatu tempat kita harus
menggunakan masker, jika ada orang sakit
(batuk,bersin dll) dekat kita, dan dia
14 hari menghembuskan penyakitnya, kita tidak
menghirup udara+bakteri-nya secara langsung,
karna sudah disaring oleh masker yang kita
gunakan
Pemakaian masker hanya bagi orang yang
memiliki gejala infeksi pernapasan (batuk atau
bersin), mencurigai infeksi COVID-19 dengan
gejala ringan, mereka yang merawat orang yang
Waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi bergejala seperti demam dan batuk, dan para
hingga muncul gejala disebut masa inkubasi. Saat petugas kesehatan.
ini masa inkubasi COVID-19 diperkirakan antara
1-14 hari, dan perkiraan ini dapat berubah Cara yang paling efektif untuk melindungi diri dan
sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus. orang lain dari penularan COVID-19 adalah
mencuci tangan secara teratur, tutup mulut saat
batuk dengan lipatan siku atau tisu, dan jaga jarak
minimal satu meter dari orang yang bersin atau
batuk.

Tidak,masker bisa digunakan saat bepergian saja


karena sangat efektif untuk mencegah penularan.
Tetapi untuk org yg sedang sakit itu wajib karena
org sakit jika tidak menggunakan masker maka
1-14 hari
dia bisa menularkan ke orgorg sekitarnya, masker
bisa lebih bermanfaat lgi jika di pakai org sakit
sehingga walaupun batuk atau bersin dia tidak
akan menular ke org lain

Ya, dikarenakan masker dapat menjadi pelindung


hidung dan mulut agar menghambat terhirup nya
2 hari hingga 14 hari setelah paparan virus. tetesan virus yang di keluarkan dari orang yang
telah terinfeksi virus COVID-19 saat mereka
bersin maupun saat mereka batuk.

Pemakaian masker hanya bagi orang yang


Waktu yang di perlukan sejak tertular/terinfeksi
memiliki gejala infeksi pernapasan (batuk atau
hingga muncul gejala disebut masa inkubasi. Saat
bersin) l, mencurigai infeksi COVID-19 dengan
ini masa inkubasi COVID-19 DI diperkirakan
gejala ringan, mereka yang merawat orang yang
antara 1-14 hari, dan perkiraan ini dapat berubah
bergejala seperti demam, batuk dan para petugas
sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus.
kesehatan.
Tergantung situasi keadaan, apabila keadaan nya
sedang sakit wajib memakai masker karena
masker sangat efektif untuk dipakai oleh orang
sakit agar tidak menularkan virus ke orang lain
gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari
Dan sebaliknya jika keadaan nya sehat tidak perlu
sampai 14 hari setelah terpapar virus Corona
pakai masker kecuali berpergian ke tempat yang
penuh keramaian atau kerumunan wajib memakai
masker agar tidak tertular virus orang yang
sedang sakit.

Harus karna lebih baik menjaga daripada


2hari sampai 2minggu mengobati istilahnya sedia payung sebelum
hujan🤣

harus,agar bisa mencegah terinfeksi virus


2 hingga 14 hari setelah paparan virus
tersebut
14 Hari Iya, agar kita tidak terkena virus covid-19

Penggunaan masker hanya bagi orang yang


memiliki atau merasakan gejala infeksi,tetapi tidak
1 - 14 hari
salah jika kita memakai masker untuk menjaga diri
dari virus

Dalam kondisi seperti ini kita harus menggunakan


Seminggu
masker agar tidak tertular penyakit covid-19
berdasarkan situasi di Indonesia sejauh ini, orang
yang sehat sebenarnya tidak perlu menggunakan
masker.
1 - 14 hari
tidak harus, Kenakan masker hanya jika Anda
sakit disertai gejala-gejala COVID-19 (terutama
batuk) atau merawat orang yang mungkin
terjangkit COVID-19.
jangka waktu antara terjangkit virus dan Masker TIDAK efektif dalam melindungi
munculnya gejala penyakit. Pada umumnya masa masyarakat umum terpapar virus corona. Namun,
inkubasi COVID-19 diperkirakan berkisar dari 1 jika penyedia layanan kesehatan tidak mampu
hingga 14 hari, umumnya sekitar lima hari. menyediakan masker untuk pasien yang sakit,

Pemakaian masker hanya bagi orang yang


Waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi
memiliki gejala infeksi pernapasan(batuk atau
hingga muncul gejala disebut masa inkubasi.
bersin)mencurigai infeksi COVID-19 dengan
Saat ini masa inkubasi COVID-19 diperkirakan
gejala ringan,mereka yang merawat orang
antara 1-14 hari,dan perkiraan ini dapat berubah
bergejala seperti demam dan batuk, dan para
sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus.
petugas kesehatan.
Pemakaian Masker hanya bagi orang yang
Waktu yang di perlukan sejak tertular/terinfeksi
memiliki gejala infeksi pernapasan (batuk atau
hingga muncul gejala disebut masa Inkubasi.Saat
bersin),mencurigai Covid 19 dengan gejala
ini masa inkubasi covid 19 di perkirakan antara 1
ringan,Mereka yg merawat orang yang begejala
-14,dan perkiraan ini dapat berubah sewaktu
seperti demam dan batuk,dan para petugas
waktu sesuai perkembangan kasus.
kesehatan.

Jika keluar rumah kita wajib menggunakan


masker dari orang sekitar kita, kita tidak tau mana
4 hari
yang tertular dan tidak, dan untuk mencegah
covid-19

Penggunaan masker itu memang efektif untuk


14 hari mencegah penularan jika digunakan pada situasi
tertentu
Pemakaian masker hanya bagi orang yang
memiliki gejala infeksi pernapasan (batuk atau
bersin), mencurigai infeksi COVID-19 dengan
gejala ringan, mereka yang merawat orang yang
bergejala seperti demam dan batuk, dan para
Waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi
petugas kesehatan.
hingga muncul gejala disebut masa inkubasi. Saat
ini masa inkubasi COVID-19 diperkirakan antara
Cara yang paling efektif untuk melindungi diri dan
1-14 hari, dan perkiraan ini dapat berubah
orang lain dari penularan COVID-19 adalah
sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus.
mencuci tangan secara teratur, tutup mulut saat
https://www.liputan6.com/bola/read/4210452/26-
batuk dengan lipatan siku atau tisu, dan jaga jarak
pertanyaan-tentang-corona-covid-19-yang-paling-
minimal satu meter dari orang yang bersin atau
sering-muncul-bagian-pertama
batuk.

https://www.liputan6.com/bola/read/4210452/26-
pertanyaan-tentang-corona-covid-19-yang-paling-
sering-muncul-bagian-pertama
Pemakaian masker hanya bagi orang yang
memiliki gejala infeksi pernapasan (batuk atau
bersin), mencurigai infeksi COVID-19 dengan
gejala ringan, mereka yang merawat orang yang
bergejala seperti demam dan batuk, dan para
Waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi
petugas kesehatan.Cara yang paling efektif untuk
hingga muncul gejala disebut masa inkubasi. Saat
melindungi diri dan orang lain dari penularan
ini masa inkubasi COVID-19 diperkirakan antara
COVID-19 adalah
1-14 hari, dan perkiraan ini dapat berubah
mencuci tangan secara teratur, tutup mulut saat
sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus.
batuk dengan lipatan siku atau tisu, dan jaga
jarak minimal satu meter dari orang yang bersin
Sumber:https://infeksiemerging.kemkes.go.id
atau batuk

Sumber:FAQ coronavirus disease- COVID-19


Kementerian Kesehatan 2020.pdf
Bagaimana Membedakan Sakit akibat Infeksi
Apa Saja Gejala COVID-19?
COVID-1 dengan Influenza Biasa?

Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza


akan mengalami gejala infeksi saluran
pernapasan yang sama, seperti demam, batuk
dan pilek
Walau gejalanya sama, penyebab virusnya
Gejala umum berupa demam 380°c,batuk
berbeda-beda, sehingga kita sulit mengidentifikasi
kering,dan sesak nafas
masing-masing penyakit tersebut.
Pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan
pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan
untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi
COVID-19.

Berikut ini adalah perbedaan gejala flu biasa


dengan gejala infeksi COVID-19 :
flu biasa : -bersin2
- Hidung tersumbat dan berair
Demam tinggi ,batuk kering tanpa dahak, meresa
- sakit tenggorokan
lemas, sesak nafas,(hampir sama dgn asma) dan
- sakit kepala ringan
gejala selanjutnya yg bisa terjadi pada orang yg
- batuk
sakit akibat COVID-19 yaitu gejala berupa nyeri
- demam( jarang )
otot , sakit kepala ,sakit tenggorokan,hidung
tersumbat ,pilek atau diare
COVID-19 - DEMAM TINGGI
- BATUK
- SESAK NAPAS
(saluran pernapasan atas). Gejala-gajalanya
adalah sebagai berikut:

Bersin-bersin
Hari ke-1: kemunculan gejala, biasanya pasien Hidung tersumbat dan berair
mengalami demam tinggi, kelelahan, nyeri otot, Sakit tenggorokan
dan batuk kering. Sebagian orang juga Sakit kepala ringan
mengalami diare atau mual pada sehari atau dua Batuk
hari sebelumnya. Demam (jarang)
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari
Hari ke-5: muncul kesulitan bernapas, khususnya setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang
bagi pasien yang berusia tua atau memiliki sakit.
penyakit penyerta.
COVID-19
Hari ke-7: pasien mulai dirawat di rumah sakit Sama seperti rhinovirus, virus Corona juga
menginfeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu,
Hari ke-8: untuk pasien yang mengalami kasus orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami
parah, mereka akan merasakan sindrom gejala yang mirip dengan flu. Meski begitu, virus
gangguan pernapasan akut (ARDS). ARDS Corona yang sekarang sedang mewabah lebih
merupakan sebuah penyakit yang terjadi ketika sering menyebabkan keluhan pada saluran
cairan menutupi paru-paru dan bisa berujung pernapasan bawah. Virus Corona bisa menyerang
fatal. siapa saja, termasuk ibu hamil atau menyusui
serta bayi dan anak-anak.
Hari ke-10: Jika gejala semakin memburuk,
kemungkinan besar pasien akan dipindahkan ke Ada 3 gejala utama yang dapat muncul pada
ruang ICU. Mereka mungkin akan kehilangan COVID-19, yaitu:
nafsu makan dan mengalami sakit perut yang
lebih parah daripada pasien dengan gejala ringan. Demam tinggi
Sebagian kecilnya meninggal dunia. Batuk
Sesak napas
Hari ke-17: Rata-rata pasien yang sembuh Pasien juga bisa mengalami nyeri otot, sakit
diizinkan pulang dari rumah sakit pada hari ke-17 kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual, dan
atau sekitar 2.5 minggu sejak gejala pertama kali muntah. Namun, gejala ini jarang terjadi dan tidak
muncul. khas pada pasien COVID-19.

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa


menyebabkan komplikasi yang serius, seperti
Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza
akan mengalami gejala infeksi saluran
pernapasan yang sama, seperti demam, batuk
dan pilek.

Walau gejalanya sama, penyebab virusnya


Gejala umum berupa demam ≥380C, batuk berbeda-beda, sehingga kita sulit mengidentifikasi
kering, dan sesak napas. Jika ada orang yang masing-masing penyakit tersebut.
dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut
pernah melakukan perjalanan ke negara Pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan
terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan
dengan penderita COVID-19, terhadap orang untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi
tersebut akan dilakukan pemeriksaan COVID-19.
laboratorium lebih lanjut untuk memastikan
diagnosisnya. Bagi setiap orang yang menderita demam, batuk,
dan sulit bernapas sangat direkomendasikan
untuk segera mencari pengobatan, dan
memberitahukan petugas kesehatan jika mereka
telah melakukan perjalanan dari wilayah terjangkit
dalam 14 hari sebelum muncul gejala, atau jika
mereka telah melakukan kontak erat dengan
seseorang yang sedang menderita gejala infeksi
saluran pernapasan.

-Bersin,hidung ber air,sakit pda wajah,mata gatal


Batuk kering
adalah gejala umum dari alergi/flubiasa.namun
Lemas
hal tersebut bkn gejala covid 19
Sakit kepala
-covid19 biasanya muncul hingga 14 hari stelah
Sesak nafas
paparan virus
Demam (suhu tubuh di atas 38celcius)

Pada influenza gejalanya bisa berupa bersin-


Demam tinggi, batuk kering tanpa dahak, merasa bersin, hidung tersumbat berair, sakit
lemas, sesak nafas (hampir sama dengan asma) tenggorokan, sakit kepala ringan, batuk, dan
dan gejala selanjutnya yang bisa terjadi pada demam (gejala-gejala tersebut biasanya muncul
orang yang sakit akibat COVID-19 yaitu, gejala 1-3 hari). Sedangkan pada infeksi COVID-1
berupa nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, gejalanya bisa berupa demam tinggi, batuk kering
hidung tersumbat, pilek, atau diare. (tanpa dahak), merasa lemas, sesak napas
(gejala-gejala tersebut dapat muncul 4-10 hari).

Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza


Gejalan umum berupa demam 380C, batuk akan mengalami gejala infeksi saluran
kering, dan sesak napas. pernapasan yang sama, seperti demam, batuk
dan pilek.
Influenza biasa terjadi
ketika rhinovirus menyerang saluran pernapasan. 
Gejala-gajalanya adalah sebagai berikut:
Bersin-bersin
Hidung tersumbat Sakit tenggorokan
Sakit kepala ringan Batuk dan Demam
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari
Demam tinggi setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang
Sesak napas sakit.
Flu dan batuk Sedangkan COVID-19
Sakit kepala dan sering merasa lemas Sama seperti rhinovirus, virus Corona juga
menginfeksi saluran pernapasan
Ada 4 gejala utama yang dapat muncul pada
COVID-19, yaitu:
Demam tinggi Batuk Sesak napas dan
Merasa lemas gejala COVID-19 muncul dalam
waktu 2 hari sampai 14 hari setelah terpapar
virus Corona

Flu biasa Gejala-gajalanya adalah sebagai


berikut:

Bersin-bersin
Hidung tersumbat dan berair
Sakit tenggorokan
Ada 3 gejala utama yang dapat muncul pada
Sakit kepala ringan
COVID-19, yaitu:
Batuk
Demam (jarang)
Demam tinggi
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari
Batuk
setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang
Sesak napas
sakit.
Pasien juga bisa mengalami nyeri otot, sakit
kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual, dan
Covid19
muntah. Namun, gejala ini jarang terjadi dan tidak
Demam tinggi
khas pada pasien COVID-19.
Batuk
Sesak Pasien juga bisa mengalami nyeri otot,
sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual,
dan muntah. Namun, gejala ini jarang terjadi dan
tidak khas pada pasien COVID-19.

demam tinggi,batuk kering,merasa lemas, sesak


nafas(hampir sma dengan asma),dan gejala
selanjutnya yg bisa terjadi pada orang sakit akibat
di teliti oleh ahli kesehatan
COVID-19 yaitu ,gejala berupa nyeri otot sakit
kepala ,sakit tenggorokan, hidung tersumbat,pilek
atau diare
Flu biasa
Flu biasa terjadi ketika rhinovirus menyerang
saluran pernapasan. Umumnya, keluhan yang
muncul datang dari hidung dan tenggorokan
(saluran pernapasan atas). Gejala-gajalanya
adalah sebagai berikut:

Bersin-bersin
Hidung tersumbat dan berair
Sakit tenggorokan
Sakit kepala ringan
Batuk
Demam (jarang)
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari
setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang
sakit.
1. Demam tinggi
2. Batuk batuk
COVID-19
3. Sesak nafas
Sama seperti rhinovirus, virus Corona juga
menginfeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu,
orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami
gejala yang mirip dengan flu. Meski begitu, virus
Corona yang sekarang sedang mewabah lebih
sering menyebabkan keluhan pada saluran
pernapasan bawah. Virus Corona bisa menyerang
siapa saja, termasuk ibu hamil atau menyusui
serta bayi dan anak-anak.

Ada 3 gejala utama yang dapat muncul pada


COVID-19, yaitu:

Demam tinggi
Batuk
Sesak napas

1.demam tinggi kurang lebih (380c) Sulit untuk membedakannya,karna memiliki gejala
2.gangguan penafasan atau sesak napas yang sama, sebaiknya segera mencari
3.batuk kering pengobatan yang akurat

Gejala yg ditimbulkan
gejala Covid-19 muncul ditandai oleh adanya
permasalahan dari saluran
- demam 38° atau lebih pernapasan.menyebabkan penderitanya
- sesak nafas mengalami batuk, napas pendek atau susah
- batuk bernapas, dan demam
- kelelahan
gejala flu/influenza muncul ditandai oleh nyeri
otot, badan menggigil, merasakan lelah yang
terus-menerus, hingga demam.
Flu biasa
Flu umumnya dapat sembuh sendiri dalam waktu
4–9 hari. Semakin kuat daya tahan tubuh,
semakin cepat flu sembuh. Oleh karena itu, dokter
akan menyarankan penderita flu untuk banyak
beristirahat, makan makanan bernutrisi, dan
minum air putih yang cukup.

COVID-19
Sampai saat ini, belum ditemukan obat atau
demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit
vaksin yang mampu mengobati atau mencegah
tenggorokan, letih, dan lesu.
infeksi virus Corona atau COVID-19. Gejala
COVID-19 yang seperti flu biasa dapat
diringankan dengan obat flu. Namun Anda
disarankan untuk melakukan isolasi mandiri untuk
mencegah penyebaran virus ke orang lain.

Beda dengan kasus COVID-19 yang gejalanya


berat, pengobatan lebih ditujukan untuk menjaga
kondisi pasien dan mengatasi komplikasi yang
muncul agar tidak berakibat fatal.
Flu biasa terjadi ketika rhinovirus menyerang
saluran pernapasan. Umumnya, keluhan yang
muncul datang dari hidung dan tenggorokan
(saluran pernapasan atas). Gejala-gajalanya
adalah sebagai berikut:

Bersin-bersin
Hidung tersumbat dan berair
Sakit tenggorokan
Sakit kepala ringan
Batuk
Demam (jarang)
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang
menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, sakit.
seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan,
dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi COVID-19
pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk Sama seperti rhinovirus, virus Corona juga
berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan menginfeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu,
nyeri dada orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami
gejala yang mirip dengan flu. Meski begitu, virus
Corona yang sekarang sedang mewabah lebih
sering menyebabkan keluhan pada saluran
pernapasan bawah. Virus Corona bisa menyerang
siapa saja, termasuk ibu hamil atau menyusui
serta bayi dan anak-anak.

Ada 3 gejala utama yang dapat muncul pada


COVID-19, yaitu:

Demam tinggi
Batuk
Sesak napas

Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza


Gejala umum berupa demam 380C,batuk akan mengalami gejala infeksi saluran
kering,dan sesak napas. pernapasan yang sama,seperti demam,batuk dan
pilek
Flu adalah infeksi virus yang menyerang saluran
pernapasan bagian atas, yaitu hidung dan
tenggorokan contohnya Hidung berair
Sakit tenggorokan
Batuk
Bersin
Demam (jarang)
Hidung tersumbat
Sakit kepala ringan
Gejala umum berupa Demam 380C,batuk
Badan terasa linu
kering,sesak napas.jika ada orang yang dalam 14
Merasa lemas
sebelum muncul gejala tersebut pernah
-sedangkan Gejala infeksi virus corona
melakukan perjalanan ke Negara terjangkit.
sebenarnya bervariasi antara satu orang dengan
orang lainnya. Umumnya, gejala coronavirus
dapat muncul 4-10 hari setelah terpapar dari
orang yang menderita. Secara umum gejala
coronavirus yang utama, antara lain:Demam
tinggi
Batuk kering
Merasa lemas
Sesak napas

Bersin, hidung berair, sakit pada wajah, dan mata


gatal adalah gejala umum dari alergi atau flu
biasa. Namun, hal-hal tersebut bukan gejala
1.Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
umum untuk Covid-19.
2.Batuk
3.Sesak napas
Menurut WHO, gejala Covid-19 yang umum
terjadi adalah demam, rasa kelelahan, dan batuk
kering.

Flu biasa terjadi ketika fhinovirus menyerang


Demam,batuk,pilek,sakit tenggorokan,letih dan saluran pernapasan, sedangkan covid sama
lesu seperti fhinovirus,virus Corona juga menginfeksi
saluran pernapasan
*Gejala flu biasa
-Hidung berair
-Sakit tenggorokan
-Batuk
-Bersin
-Demam (jarang)
Gejala umum berupa demam ≥380C, batuk -Hidung tersumbat
kering, dan sesak napas. Jika ada orang yang -Sakit kepala ringan
dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut -Badan terasa linu
pernah melakukan perjalanan ke negara -Merasa lemas
terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat *Gejala infeksi virus corona COVID-19 Secara
dengan penderita COVID-19, terhadap orang umum gejala coronavirus yang utama, antara lain:
tersebut akan dilakukan pemeriksaan -Demam tinggi
laboratorium lebih lanjut untuk memastikan -Batuk kering
diagnosisnya. -Merasa lemas
-Sesak napas
https://www.liputan6.com/bola/read/4210452/26- Penderita COVID-19 juga bisa mengalami nyeri
pertanyaan-tentang-corona-covid-19-yang-paling- otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung
sering-muncul-bagian-pertama tersumbat, pilek, atau diare. Namun, gejala ini
jarang terjadi dan tidak khas pada penderita
COVID-19.

https://www.sehatq.com/artikel/ketahui-
perbedaan-gejala-flu-biasa-dan-infeksi-corona-
covid-19
Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza
akan mengalami gejala infeksi saluran pernafasan
yang sama, seperti demam, batuk dan pilek.
Walaupun gejalanya sama, tapi penyebab
virusnya
berbeda-beda, sehingga kita sulit mengidentifikasi
Gejala umum berupa demam ≥380C, batuk
masing-masing penyakit tersebut.
kering, dan sesak napas. Jika ada orang yang
Pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan
dalam
pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan
14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah
untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi
melakukan perjalanan ke negara terjangkit,
COVID-19. Bagi setiap orang yang
atau pernah merawat/kontak erat dengan
menderitademam, batuk, dan sulit bernapas
penderita COVID-19, maka terhadap orang
sangat direkomendasikan untuk segera mencari
tersebut
pengobatan,
akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih
dan memberitahukan petugas kesehatan jika
lanjut untuk memastikan diagnosisnya. Daftar
mereka telah melakukan perjalanan dari wilayah
negara terjangkit dapat dipantau melalui website
terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala,
ini.
atau jika mereka telah melakukan kontak erat
dengan seseorang yang sedang menderita gejala
Sumber:FAQ coronavirus disease- COVID-19
infeksi saluran pernafasan.16 Berapa lama
Kementerian Kesehatan 2020.pdf
waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi
hingga muncul gejala penyakit infeksi COVID-
19?

Sumber:FAQ coronavirus disease- COVID-19


Kementerian Kesehatan 2020.pdf
Cara yang sekarang sedang digalahkan oleh
Apakah Antibiotik Efektif dalam Mencegah dan Pemerintah dan dari Tenaga Medis untuk
Mengobati COVID-19? mencegah Penyebaran Virus Corona Covid-19
adalah (Minimal 3 Jawaban)

Tidak, antibiotik hanya bekerja untuk melawan


Tinggal dirumah,menjaga jarak kepada orang lain
bakteri, bukan virus. Oleh karena COVID-19
atau sekitarnya,mengunjungin layanan
disebabkan oleh virus, antibiotik tidak bisa
kesehatan,dan memakai masker saat keluar
digunakan sebagai sarana pencegahan atau
rumah
pengobatan

Upaya pemerintah dalam mengatasi hal tersebut


Struktur yg di target antibiotik ini tidak di dapatkan
dpt di lakukan dgn cara
pada virus ,oleh karena itu COVID-19 jelas tidak
- reboisasi
bisa di cegah apalagi di obati oleh antibiotik .jdi
-penanaman pohon
,mengonsumsi antibiotik tidak akan berguna untuk
-mengurangi penggunaan gas yg dapat
menekan penyebaran virus Corona atau COVID-
merusak ozon
19
-mengunakan energi alternatif dan sebagainya
Virus dan bakteri adalah dua mikroorganisme
yang sangat berbeda, mulai dari struktur hingga
cara berkembang biaknya. Antibiotik bekerja
dengan cara menyerang struktur-struktur tertentu
1- Karantina diri dirumah hingga keadaan
pada bakteri yang membuatnya tidak bisa
membaik
berkembang biak atau bertahan hidup.
2- Jaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar
3- Makan dan minum yang dpt meningkatkan
Struktur yang ditarget antibiotik ini tidak
kekebalan tubuh seperti Jahe
didapatkan pada virus. Oleh karena itu, COVID-19
jelas tidak bisa dicegah apalagi diobati oleh
antibiotik. Jadi, mengonsumsi antibiotik tidak akan
berguna untuk menekan penyebaran virus Corona
Tidak, antibiotik hanya bekerja untuk melawan
bakteri, bukan virus. Oleh karena COVID-19
disebabkan oleh virus, antibiotik tidak bisa
digunakan sebagai sarana pencegahan atau
1. Sering-sering mencuci tangan
pengobatan.
2.Hindari berkumpul dalam jumlah banyak
3.mengisolasikan diri dirumah,dan melakukan
Namun, jika Anda dirawat di rumah sakit dan
pekerjaan dirumah
didiagnosis COVID-19, Anda mungkin akan
diberikan antibiotik, karena seringkali terjadi
infeksi sekunder yang disebabkan bakteri.
(Jawaban seluruhnya sumber dari Liputan 6)

-mencuci tangan dengan benar dan secara teratur


-tutup mulut saat batuk dan bersin menggunkan
Tidak,antibiotik hnya bekerja untuk melawan tangan atau tisu
bakteri bukan virus -tidak merokok
Dari bola.com(alfi yuda/aning jati published -gunakan masker dgn benar saat anda sakit saat
24/3/2020) bepergian ketempat umum
-buang tisu/masker yg telah digunakan ketmpat
samph dgn benar

1) Penutupan akses transportasi (darat, laut,


udara) agar tidak memberikan kemudahan
pergerakan dari satu negara ke negara lain agar
dapat mengurangi penyebaran.
Tidak efektif, dikarenakan pada saat
2) Meliburkan sekolah dan pekerjaan serta di
mengonsumsi antibiotik dapat menyebabkan
lakukan kegiatan lockdown bagi seluruh
bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.
masyarakat tanpa terkecuali.
3) Menjaga kebersihan dari mencuci tangan
hingga para petugas menyemprotkan cairan
disinfektan di berbagai tempat.

Tidak, antibiotik hanya bekerja untuk melawan


bakteri, bukan virus.
COVID-19 jelas tidak bisa dicegah apalagi diobati 1. Sering mencuci tangan menggunakan sabun
oleh antibiotik. Jadi, mengonsumsi antibiotik tidak 2. Rajin berolahraga dan berjemur di pagi hari
akan berguna untuk menekan penyebaran virus 3. Melakukan social distancing dan memakan
Corona makanan yang bergizi

jelas tidak bisa dicegah apalagi diobati oleh


antibiotik. Jadi, mengonsumsi antibiotik tidak akan
berguna untuk menekan penyebaran virus
Corona.

Mengonsumsi antibiotik ketika sebenarnya tidak


dibutuhkan, misalnya pada infeksi virus, justru
dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal
Bediam dirumah nda boleh kemana mana kalo
terhadap antibiotik. Hal ini tentu akan merugikan
gak penting, jangan lupa pake masker
jika suatu saat infeksi bakteri terjadi dan tidak ada
Dan sering mencuci tangan
antibiotik yang ampuh untuk menanganinya.Hal
yang paling penting diterapkan saat ini adalah
tindakan pencegahan agar virus tidak menyebar
dan risiko terjadinya infeksi berkurang. Caranya
adalah dengan mencuci tangan secara teratur
dengan air bersih dan sabun, menjaga jarak
setidaknya 1 meter dari orang yang sedang sakit,
dan menjaga daya tahan tubuh tetap prima.

-berdiam diri di rumah


tidak bisa di cegah apalagi di obati oleh antibiotik -selalu menggunakan masker jika keluar rumah
-selalu mencuci tangan dengan sabun
Tidak Bisa, karna antibiotik hanya membunuh 1. Tinggal di rumah
bakteri didalam tubuh, Tetapi Tergantung 2. Memisahkan diri dari orang lain atau hewan
kehendak tuhan wkwkwkkw 3.Menggunakan masker

1.rajin berolahraga
TIDAK,karna antibiotik hanya bekerja melawan 2.sering mencuci tangan
bakteri,bukan virus 3.gunakan masker bila batuk atau menutup mulut
4.tidak merokok

1.diam di rumah
Antibiotik bekerja dengan cara menyerang
2.menjaga jarak dengan orang lain
struktur-struktur tertentu pada bakteri yang
3.mengunjungi layanan kesehatan
membuatnya tidak bisa berkembang biak.
4.menggunakan masker
1. Tinggal di rumah
2. Memisahkan diri dari orang lain atau hewan
Tidak. Antibiotik tidak dapat melawan virus, 3. Mengunjungi layanan kesehatan
melainkan hanya melawan infeksi bakteri. COVID- 5. Menutupi batuk dan bersin
19 disebabkan oleh virus sehingga antibiotik tidak 6. Menghindari penggunaan alat-alat pribadi
efektif. Antibiotik tidak boleh digunakan untuk bersama
mencegah atau mengobati COVID-19. Antibiotik 7. Sering mencuci tangan
hanya digunakan sesuai arahan dokter untuk 8. Membersihkan permukaan benda yang sering
mengobati infeksi bakteri. disentuh
9. Memperhatikan gejala yang muncul
Tidak. Antibiotik tidak dapat melawan virus,
melainkan hanya melawan infeksi bakteri. COVID-
19 disebabkan oleh virus sehingga antibiotik tidak - tetap diam dirumah
efektif. Antibiotik tidak boleh digunakan untuk - menjaga jarak dari orang lain
mencegah atau mengobati COVID-19. Antibiotik - tetap periksa kesalahan
hanya digunakan sesuai arahan dokter untuk
mengobati infeksi bakteri.

Tidak,antibiotik hanya bekerja untuk melawan


-menjaga kebersihan
bakteri,bukan virus. Oleh karena COVID-19
-berdiam di dalam rumah(karantina)
disebabkan oleh virus,antibiotik tidak bisa
-hindari bersentuhan langsung dengan banyak
digunakan sebagai sarana pencegaham atau
orang
pengobatan .
Tidak,Antibiotik hanya bekerja untuk melawan
Bakteri bukan Virus.Oleh karena covid 19 1.tinggal dirmh
disebabkan oleh virus,Antibiotik tidak bisa 2.hindari alat transportasi umum
digunakan sebagai sarana pengobatan atau 3.memisahkan diri dari orang lain
pencegahan.

1. Makan makanan bergizi


2. Rajin olahraga dan istirahat
3. Sering cuci tangan pakai sabun dengan air
Melalui laman resminya, pada Seinin (9/3/2020),
mengalir
WHO menyatakan bahwa antibiotik tidak efektif
4. Gunakan masker bila batuk atau tutup mulut
mencegah dan menangani Covid-19.
dengan lengan atas bagian dalam
Hal itu dikarenakan, antibiotik tidak dapat
5. Tidak merokok
melawan virus, melainkan hanya melawan infeksi
6. Minum air putih 8 gelas/hari
bakteri.
7. Makan makanan yang dimasak sempurna
Sementara, Covid-19 merupakan penyakit yang
8. Jangan makan daging dari hewan yang
disebabkan oleh virus sehingga antibiotik tidaklah
berpotensi menularkan
efektif dikonsumsi untuk mengatasi masalah
9. Jaga kebersihan lingkungan
tersebut.
10. Bila demam dan sesak nafas segera ke
fasilitas kesehatan.
11.tinggal di rumah

Struktur yang di target antibiotik ini tidak


didapatkan pada virus, oleh karena itu covid 19 Penyemprotan, menyarankan pelajar atau
jelas tidak bisa dicegah apalagi di obati oleh mahasiswa untuk belajar di rumah saja
antibiotik
Tidak, antibiotik hanya bekerja untuk melawan
bakteri, bukan virus. Oleh karena COVID-19
disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak bisa
-Tinggal di rumah
digunakan sebagai sarana pencegahan atau
-Memisahkan diri dari orang lain atau hewan
pengobatan. Namun, jika Anda dirawat di rumah
-Mengunjungi layanan kesehatan
sakit dan didiagnosis COVID-19, Anda mungkin
-Menggunakan masker
akan diberikan antibiotik, karena seringkali terjadi
-Menutupi batuk dan bersin
infeksi sekunder yang disebabkan bakteri.
http://www.kompas.com/
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/faq/apakah-
antibiotik-efektif-dalam-mencegah-dan-mengobati-
covid-19/#.XoHKyZF8qDY
Selain itu, disarankan untuk tidak pergi bekerja,
ke sekolah, atau mengunjungi tempat-tempat
publik.

Hindari menggunakan transportasi publik, berbagi


kendaraan, atau taksi.

2. Memisahkan diri dari orang lain atau hewan


Sebisa mungkin, tinggalah di tempat khusus yang
terpisah dari orang lain di rumah. Selain itu, juga
disarankan untuk menggunakan kamar mandi
yang berbeda.

Tidak, antibiotik hanya bekerja untuk melawan Kemudian, jangan memegang binatang
bakteri, bukan virus. Oleh karena COVID-19 peliharaan ataupun hewan lain saat sakit.
disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak bisa
digunakan sebagai sarana pencegahan atau 3. Mengunjungi layanan kesehatan
pengobatan. Namun, jika Anda dirawat di rumah Sebelum mengunjungi layanan kesehatan, anda
sakit dan didiagnosis COVID-19, Anda mungkin dapat menghubungi dokter untuk memastikan
akan diberikan antibiotik, karena seringkali terjadi apakah anda mungkin mengalami Covid-19 atau
infeksi sekunder yang disebabkan bakteri. tidak.

Sumber:FAQ coronavirus disease- COVID-19 Langkah ini dapat membantu penyedia layanan
Kementerian Kesehatan 2020.pdf kesehatan untuk mengambil langkah sekaligus
menjaga orang lain untuk terinfeksi atau terpapar.

4. Menggunakan masker
Ketika sakit, anda harus menggunakan masker
saat berada di sekitar orang lain, binatang
peliharaan, atau jika akan memasuki kantor
penyedia layanan kesehatan.

Jika anda tidak dapat menggunakan masker,


orang yang tinggal bersama anda tidak
diperbolehkan untuk berada dalam ruangan yang
sama. Atau sebaliknya, orang tersebut harus
menggunakan masker ketika masuk ke ruangan

Anda mungkin juga menyukai