1,petugas kesehatan
2. Front Lines
Melalui air liur , atau tetesan
3. Guru
Melalui tangan atau bersalaman
4. Sales
5. Pekerja jasa
1.orang yang memiliki masalah kesehatan kronis
pada saluran pernapasan, seperti PPOK dan
asma, berisiko tinggi mengalami gejala yang
parah ketika terinfeksi virus Corona.
Mereka yang terinfeksi adalah orang-orang yang Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda
dalam 14 hari sebelum muncul gejala melakukan yang sudah terkontaminasi dengan droplet
perjalanan dari negara terjangkit, atau yang tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung
kontak erat, seperti anggota keluarga, rekan kerja atau mulut (segitiga wajah), orang itu dapat
atau tenaga medis yang merawat pasien sebelum terinfeksi COVID-19. Seseorang bisa juga
mereka tahu pasien tersebut terinfeksi COVID-19. terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja
menghirup droplet dari penderita.
Petugas kesehatan yang merawat pasien yang
terinfeksi COVID-19 berisiko lebih tinggi dan Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk
harus konsisten melindungi diri mereka sendiri menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari
dengan prosedur pencegahan dan pengendalian orang yang sakit. Sampai saat ini, para ahli masih
infeksi yang tepat. terus melakukan penyelidikan untuk menentukan
sumber virus, jenis paparan, dan cara
penularannya.
- diri sendiri
Penyebaran nya bisa Melalui tetesan kecil dari
- orang lain
hidung atau mulut orang yg terinfeksi virus
- dokter
tersebut
- pemerintah
melalui kontak langsung dengan cairan
pernapasan pasien terinfeksi corona.
orang tua atau lansia
orang yang memiliki riwayat penyakit pernapasan. Cara penularannya bisa berlangsung saat pasien
orang yang mempunyai imun rendah. corona batuk atau bersin, lalu virus dan bakteri
tersebut dipindahkan dari tangan ke hidung atau
mulut orang orang lainnya.
- para dokter Cara penularannya bisa berlangsung saat pasien
- anak anak yang terkena virus gejala ringan corona batuk atau bersin, lalu virus dan bakteri
- Di China, yang paling banyak meninggal adalah tersebut dipindahkan dari tangan ke hidung atau
mereka yang diatas 70 tahun mulut orang orang lainnya.
Karena, hewan peliharaan tidak mungkin tertular Para ahli mengestimasi produk dari vaksin yang
virus corona Covid-19 dari manusia. Namun, hasil nantinya dipatenkan, baru dapat didapatkan
tes kucing dan anjing mungkin positif untuk dalam waktu 12-18 bulan ke depan.
patogen tingkat rendah yang diperoleh dari
manusia atau pemiliknya. "Saat ini tidak ada bukti
bahwa hewan peliharaan bisa menjadi sumber
infeksi virus corona Covid-19 atau hewan menjadi
sakit akibat virus ini," kata juru bicara Departemen
Pertanian, Perikanan dan Konservasi (AFCD).
suara.com
Tidak. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa
Wabah virus corona meluas di Tanah Air. Namun
hewan pendamping atau peliharaan seperti
hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk
kucing dan anjing terinfeksi atau menyebarkan
melawan Covid-19.
virus penyebab COVID 19
http://www.kompas.com/
Saat ini, belum ditemukan bukti bahwa hewan
peliharaan seperti anjing atau kucing dapat
terinfeksi virus COVID-19. Namun, akan jauh lebih
Vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19 sedang
baik untuk selalu mencuci tangan dengan
dalam tahap pengembangan/uji coba.
sabun dan air setelah kontak dengan hewan
peliharaan. Kebiasaan ini dapat melindungi Anda
Sumber:FAQ coronavirus disease- COVID-19
terhadap berbagai bakteri umum seperti E.coli
Kementerian Kesehatan 2020.pdf
dan Salmonella yang dapat berpindah antara
hewan peliharaan dan manusia.
https://www.liputan6.com/bola/read/4210452/26-
pertanyaan-tentang-corona-covid-19-yang-paling-
sering-muncul-bagian-pertama
Pemakaian masker hanya bagi orang yang
memiliki gejala infeksi pernapasan (batuk atau
bersin), mencurigai infeksi COVID-19 dengan
gejala ringan, mereka yang merawat orang yang
bergejala seperti demam dan batuk, dan para
Waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi
petugas kesehatan.Cara yang paling efektif untuk
hingga muncul gejala disebut masa inkubasi. Saat
melindungi diri dan orang lain dari penularan
ini masa inkubasi COVID-19 diperkirakan antara
COVID-19 adalah
1-14 hari, dan perkiraan ini dapat berubah
mencuci tangan secara teratur, tutup mulut saat
sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus.
batuk dengan lipatan siku atau tisu, dan jaga
jarak minimal satu meter dari orang yang bersin
Sumber:https://infeksiemerging.kemkes.go.id
atau batuk
Bersin-bersin
Hari ke-1: kemunculan gejala, biasanya pasien Hidung tersumbat dan berair
mengalami demam tinggi, kelelahan, nyeri otot, Sakit tenggorokan
dan batuk kering. Sebagian orang juga Sakit kepala ringan
mengalami diare atau mual pada sehari atau dua Batuk
hari sebelumnya. Demam (jarang)
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari
Hari ke-5: muncul kesulitan bernapas, khususnya setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang
bagi pasien yang berusia tua atau memiliki sakit.
penyakit penyerta.
COVID-19
Hari ke-7: pasien mulai dirawat di rumah sakit Sama seperti rhinovirus, virus Corona juga
menginfeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu,
Hari ke-8: untuk pasien yang mengalami kasus orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami
parah, mereka akan merasakan sindrom gejala yang mirip dengan flu. Meski begitu, virus
gangguan pernapasan akut (ARDS). ARDS Corona yang sekarang sedang mewabah lebih
merupakan sebuah penyakit yang terjadi ketika sering menyebabkan keluhan pada saluran
cairan menutupi paru-paru dan bisa berujung pernapasan bawah. Virus Corona bisa menyerang
fatal. siapa saja, termasuk ibu hamil atau menyusui
serta bayi dan anak-anak.
Hari ke-10: Jika gejala semakin memburuk,
kemungkinan besar pasien akan dipindahkan ke Ada 3 gejala utama yang dapat muncul pada
ruang ICU. Mereka mungkin akan kehilangan COVID-19, yaitu:
nafsu makan dan mengalami sakit perut yang
lebih parah daripada pasien dengan gejala ringan. Demam tinggi
Sebagian kecilnya meninggal dunia. Batuk
Sesak napas
Hari ke-17: Rata-rata pasien yang sembuh Pasien juga bisa mengalami nyeri otot, sakit
diizinkan pulang dari rumah sakit pada hari ke-17 kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual, dan
atau sekitar 2.5 minggu sejak gejala pertama kali muntah. Namun, gejala ini jarang terjadi dan tidak
muncul. khas pada pasien COVID-19.
Bersin-bersin
Hidung tersumbat dan berair
Sakit tenggorokan
Ada 3 gejala utama yang dapat muncul pada
Sakit kepala ringan
COVID-19, yaitu:
Batuk
Demam (jarang)
Demam tinggi
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari
Batuk
setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang
Sesak napas
sakit.
Pasien juga bisa mengalami nyeri otot, sakit
kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual, dan
Covid19
muntah. Namun, gejala ini jarang terjadi dan tidak
Demam tinggi
khas pada pasien COVID-19.
Batuk
Sesak Pasien juga bisa mengalami nyeri otot,
sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual,
dan muntah. Namun, gejala ini jarang terjadi dan
tidak khas pada pasien COVID-19.
Bersin-bersin
Hidung tersumbat dan berair
Sakit tenggorokan
Sakit kepala ringan
Batuk
Demam (jarang)
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari
setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang
sakit.
1. Demam tinggi
2. Batuk batuk
COVID-19
3. Sesak nafas
Sama seperti rhinovirus, virus Corona juga
menginfeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu,
orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami
gejala yang mirip dengan flu. Meski begitu, virus
Corona yang sekarang sedang mewabah lebih
sering menyebabkan keluhan pada saluran
pernapasan bawah. Virus Corona bisa menyerang
siapa saja, termasuk ibu hamil atau menyusui
serta bayi dan anak-anak.
Demam tinggi
Batuk
Sesak napas
1.demam tinggi kurang lebih (380c) Sulit untuk membedakannya,karna memiliki gejala
2.gangguan penafasan atau sesak napas yang sama, sebaiknya segera mencari
3.batuk kering pengobatan yang akurat
Gejala yg ditimbulkan
gejala Covid-19 muncul ditandai oleh adanya
permasalahan dari saluran
- demam 38° atau lebih pernapasan.menyebabkan penderitanya
- sesak nafas mengalami batuk, napas pendek atau susah
- batuk bernapas, dan demam
- kelelahan
gejala flu/influenza muncul ditandai oleh nyeri
otot, badan menggigil, merasakan lelah yang
terus-menerus, hingga demam.
Flu biasa
Flu umumnya dapat sembuh sendiri dalam waktu
4–9 hari. Semakin kuat daya tahan tubuh,
semakin cepat flu sembuh. Oleh karena itu, dokter
akan menyarankan penderita flu untuk banyak
beristirahat, makan makanan bernutrisi, dan
minum air putih yang cukup.
COVID-19
Sampai saat ini, belum ditemukan obat atau
demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit
vaksin yang mampu mengobati atau mencegah
tenggorokan, letih, dan lesu.
infeksi virus Corona atau COVID-19. Gejala
COVID-19 yang seperti flu biasa dapat
diringankan dengan obat flu. Namun Anda
disarankan untuk melakukan isolasi mandiri untuk
mencegah penyebaran virus ke orang lain.
Bersin-bersin
Hidung tersumbat dan berair
Sakit tenggorokan
Sakit kepala ringan
Batuk
Demam (jarang)
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang
menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, sakit.
seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan,
dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi COVID-19
pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk Sama seperti rhinovirus, virus Corona juga
berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan menginfeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu,
nyeri dada orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami
gejala yang mirip dengan flu. Meski begitu, virus
Corona yang sekarang sedang mewabah lebih
sering menyebabkan keluhan pada saluran
pernapasan bawah. Virus Corona bisa menyerang
siapa saja, termasuk ibu hamil atau menyusui
serta bayi dan anak-anak.
Demam tinggi
Batuk
Sesak napas
https://www.sehatq.com/artikel/ketahui-
perbedaan-gejala-flu-biasa-dan-infeksi-corona-
covid-19
Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza
akan mengalami gejala infeksi saluran pernafasan
yang sama, seperti demam, batuk dan pilek.
Walaupun gejalanya sama, tapi penyebab
virusnya
berbeda-beda, sehingga kita sulit mengidentifikasi
Gejala umum berupa demam ≥380C, batuk
masing-masing penyakit tersebut.
kering, dan sesak napas. Jika ada orang yang
Pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan
dalam
pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan
14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah
untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi
melakukan perjalanan ke negara terjangkit,
COVID-19. Bagi setiap orang yang
atau pernah merawat/kontak erat dengan
menderitademam, batuk, dan sulit bernapas
penderita COVID-19, maka terhadap orang
sangat direkomendasikan untuk segera mencari
tersebut
pengobatan,
akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih
dan memberitahukan petugas kesehatan jika
lanjut untuk memastikan diagnosisnya. Daftar
mereka telah melakukan perjalanan dari wilayah
negara terjangkit dapat dipantau melalui website
terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala,
ini.
atau jika mereka telah melakukan kontak erat
dengan seseorang yang sedang menderita gejala
Sumber:FAQ coronavirus disease- COVID-19
infeksi saluran pernafasan.16 Berapa lama
Kementerian Kesehatan 2020.pdf
waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi
hingga muncul gejala penyakit infeksi COVID-
19?
1.rajin berolahraga
TIDAK,karna antibiotik hanya bekerja melawan 2.sering mencuci tangan
bakteri,bukan virus 3.gunakan masker bila batuk atau menutup mulut
4.tidak merokok
1.diam di rumah
Antibiotik bekerja dengan cara menyerang
2.menjaga jarak dengan orang lain
struktur-struktur tertentu pada bakteri yang
3.mengunjungi layanan kesehatan
membuatnya tidak bisa berkembang biak.
4.menggunakan masker
1. Tinggal di rumah
2. Memisahkan diri dari orang lain atau hewan
Tidak. Antibiotik tidak dapat melawan virus, 3. Mengunjungi layanan kesehatan
melainkan hanya melawan infeksi bakteri. COVID- 5. Menutupi batuk dan bersin
19 disebabkan oleh virus sehingga antibiotik tidak 6. Menghindari penggunaan alat-alat pribadi
efektif. Antibiotik tidak boleh digunakan untuk bersama
mencegah atau mengobati COVID-19. Antibiotik 7. Sering mencuci tangan
hanya digunakan sesuai arahan dokter untuk 8. Membersihkan permukaan benda yang sering
mengobati infeksi bakteri. disentuh
9. Memperhatikan gejala yang muncul
Tidak. Antibiotik tidak dapat melawan virus,
melainkan hanya melawan infeksi bakteri. COVID-
19 disebabkan oleh virus sehingga antibiotik tidak - tetap diam dirumah
efektif. Antibiotik tidak boleh digunakan untuk - menjaga jarak dari orang lain
mencegah atau mengobati COVID-19. Antibiotik - tetap periksa kesalahan
hanya digunakan sesuai arahan dokter untuk
mengobati infeksi bakteri.
Tidak, antibiotik hanya bekerja untuk melawan Kemudian, jangan memegang binatang
bakteri, bukan virus. Oleh karena COVID-19 peliharaan ataupun hewan lain saat sakit.
disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak bisa
digunakan sebagai sarana pencegahan atau 3. Mengunjungi layanan kesehatan
pengobatan. Namun, jika Anda dirawat di rumah Sebelum mengunjungi layanan kesehatan, anda
sakit dan didiagnosis COVID-19, Anda mungkin dapat menghubungi dokter untuk memastikan
akan diberikan antibiotik, karena seringkali terjadi apakah anda mungkin mengalami Covid-19 atau
infeksi sekunder yang disebabkan bakteri. tidak.
Sumber:FAQ coronavirus disease- COVID-19 Langkah ini dapat membantu penyedia layanan
Kementerian Kesehatan 2020.pdf kesehatan untuk mengambil langkah sekaligus
menjaga orang lain untuk terinfeksi atau terpapar.
4. Menggunakan masker
Ketika sakit, anda harus menggunakan masker
saat berada di sekitar orang lain, binatang
peliharaan, atau jika akan memasuki kantor
penyedia layanan kesehatan.