Anda di halaman 1dari 3

1.

Kalimat Tanya Klarifikasi dan Konfirmasi


Yang dimaksud kalimat tanya klarifikasi (penegasan) dan kalimat tanya
konfirmasi (penjernihan). Kalimat Tanya klarifikasi adalah kalimat tanya yang
disampaikan kepada orang lain untuk tujuan mengukuhkan dan memperjelas persoalan
yang sebelumnya telah diketahui oleh penanya. Kalimat Tanya konfirmasi yaitu kalimat
yang tidak meminta penjelasan, tapi hanya membutuhkan jawaban pembenaran. Kalimat
Tanya klarifikasi dan konfirmasi biasanya membutuhkan jawaban dalam bentuk ucapan
benar atau tidak benar dan ya atau tidak.

Contoh kalimat tanya klarifikasi:


1. Benarkah Saudara yang menjadi pemenang lomba?
2. Apa benar buku ini milik Anda?
3. Jadi benar Anda mahasiswa IKIP PGRI Semarang?
4. Benarkah akan diadakan bedah buku di perpustakaan, Pak?

Contoh kalimat tanya konfirmasi:


1. Apakah Saudara mempunyai anak perempuan?
2. Apa Bapak sudah menerima surat lamaran pekerjaan saya?
3. Apakah ini kunci kamar saudara?
4. Apa hari itu Anda pergi bersama ibuku?

2. Kalimat pertanyaan retoris dan oratoris


Jenis kalimat Tanya yang kedua ialah kalimat Tanya yang tidak memerlukan
jawaban. Penanya tidak memerlukan jawaban karena hanya untuk menegaskan,
membakar semangat, atau bahkan untuk menyindir. Kalimat jenis ini dibedakan menjadi:

a. Kalimat retoris
Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban. Biasanya
digunakan oleh pengarang untuk memperindah karyanya.

Contoh:
1. Apa lagi yang dapat kita kerjakan kecuali hanya memohon pertolongan
Tuhan?
2.   Akankah kubiarkan hati ini senantiasa disiksa duka ?
b. Kalimat oratoris
Kalimat ini sama dengan kalimat retoris, yaitu kalimat yang tidak memerlukan
jawaban. Namun, kalimat ini lazim dipergunakanoleh pembisaca pada waktu berorasi
(pidato).

Contoh: Apakah kita harus diam saja ketika Negara kita mengalami masalah?

3. Kalimat pertanyaan tersamar


Kalimat Tanya termamar ialah kalimat yang bentuk ekspresinya berupa kalimat
Tanya, namun isi atau masudnya bukan untuk bertanya melainkan untuk tujuan-tujuan
lain, seperti memohon, meminta, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, dan
menyanggah.
Contoh-contoh kalimat Tanya tersamar:
1. Tujuan memohon
-Bersediakah Ibu membuka acara “Pentas Siswa”?
-Sudikah Bapak membimbing penulisan makalah ini?
2. Tujuan meminta
-Boleh kah komik ini saya pinjam barang lima hari?
-Bisakah saya mengikuti pendalaman materi membaca?
3. Tujuan mengajak
-Bagaimana kalau kita ikut terlibat dalam acara pentas seni ini?
-Bisakah kalian mengikuti acara ulang tahun ku?
4. Tujuan merayu
-Nanti kita jadi beli mainan, Bu?
-Kapan saya bisa dibelikan motor, Pak?
5. Tujuan menyindir
-Bagus sekali, siapa yang menulis ini? (Tulisannya jelek)
-Bersih sekali baju kamu ya? (bajunya kotor sekali)
6. Tujuan meyakinkan
-Perlukah saya bertandatangan diatas metrai 6000?
-Apakah saya seperti orang yang suka berbohong?
7. Tujuan menyanggah
-Bagaimana bila ada fakta lain yang bertentangan dengan pendapat itu?

-Apakah tidak merugikan bila tiket bis harus naik?

Anda mungkin juga menyukai