Ppppppoopopp
Ppppppoopopp
SCENE 1
Malin Kundang sedang berencana ingin pergi merantau, namun dia bingung karena tidak punya
kapal.
Malin: (melihat ke kapal; berpikir sejenak) + (efek suara ‘ting!`’ dan props lampu)
Sangkuriang: Hati hati di jalan, kawan! Aku akan merindukanmu! (melambaikan tangan)
SCENE 2
Malin sampai di suatu pulau. Ketika dia berjalan menyelusuri pulau tersebut, dia mendengar suara
tangisan wanita.
Timun Mas: Kata orang tuaku, dia akan mengambilku. Aku butuh bebijian itu untuk melawannya!
(menangis lebih kencang)
Malin yang kebingungan akhirnya duduk di samping Timun Mas dan menepuk punggungnya.
Lalu Dewa Cinta datang sambil membawa panah cupid yang dia tancapkan ke Timun Mas. (props:
panah, confetti)
(Malin dan Timun Mas saling memandang sambil senyum-senyum; Timun Mas tersipu malu.)
SCENE 3
Setelah berhari-hari tinggal di pulau tersebut, Malin menjadi semakin dekat dengan Timun Mas.
Suatu hari, mereka berdua sedang duduk di bawah pohon sambil memakan duren.
Malin: Aku akan berjalan jalan di sekitar pulau ini, kamu mau ikut?
Timun Mas: (muka sedih) aku tidak diizinkan kemana-mana oleh orangtuaku. Kau pergi sendiri
saja, Malin! Akan aku tunggu kau disini.
Lalu Malin pergi meninggalkan Timun Mas walau hanya untuk sementara. (keduanya melambai-
lambaikan tangan)
SCENE 4
Timun Mas: Malinku sedang menyelusuri pulau ini. Baru sebentar saja aku sudah rindu.
Tiba-tiba, Timun Mas merasakan getaran di sekitarnya, dan mendengar suara aneh.
Timun Mas mencoba untuk lari, namun dia tidak bisa berdiri, lalu dia melihat Buto Ijo dengan mata
penuh air mata dan berkaca-kaca.
Dewa Cinta kembali datang sambil mengarahkan panah ke Buto Ijo. (efek detak jantung, efek
chimes, dan lagu cinta, props confetti)
Buto Ijio-pun akhirnya menjulurkan tangan untuk membantu Timun Mas untuk berdiri, yang
disambut cepat oleh Timun Mas.
Buto Ijo terlanjur jatuh cinta pada Timun Mas dan tidak jadi membawanya pergi.Mereka berdua
berdiri sambil berpegangan tangan; Timun Mas senyum-senyum malu.
Tanpa mereka sadari, ada Malin yang menyaksikan semua di belakang mereka.
Malin: Tidak mungkin! Dunia ini tidak adil! (dari Malam Minggu Miko)
Malin: Aku kutuk kau, Buto Ijo! Berani-beraninya kau mengambil Timun Mas dariku!(mengangkat
hari telunjuk ke udara)
Dewa Petir/Dewa Kutukan datang (props: wig) sambil kibas-kibas rambutnya yang panjang (lagu
tegang berhenti)
(Malin, Buto Ijo dan Timun Mas freeze) + (efek suara dewa datang)
(Slow motion)
Malin Kundang sangat kaget ketika petir/kutukannya malah diarahkan ke dia. (Dewa Petir kabur).
Akhirnya, Malin terkutuk menjadi batu. Timun Mas dan Buto Ijo hidup bahagia selama-lamanya.