Anda di halaman 1dari 14

NASKAH DRAMA MOANA

Pemeran :
● Moana : Charisma Cintani
● Maui : Brian Winson Jo
● Te Fiti : Josephine Karin Rehulina Br Kaban
● Nenek Moana : Sonia Claudya Stepanie Simanjuntak
● Ayah Moana : Anggito Dwi Prihantoro
● Dewi Kehidupan : Ulaifiyah Mutiara
● Jin 1 (Mamed) : Jagad Surya Andromeda
● Jin 2 (Dodit) : Deo Permana Putra
● Kepiting (Dewa Cinta) : Jourdy Lukiano Matthew Sirait
● Te Ka : Ahmad Jangkung Islamudin
● Figuran Tambahan : Beberapa orang
● Flashmob : Seluruh Angkatan TI 2022

Scene 1 [1 menit 3 detik]

Narator : Alkisah di sebuah pulau yang asri nan subur,hiduplah


seorang anak dewi yang berparas anggun bernama Te Fiti. Ia
ditakdirkan untuk melestarikan kehidupan alam sekitarnya. Namun, apa
yang ia lakukan berkebalikan dengan apa yang diharapkan. Dewi yang
melihat pepohonan terbakar pun marah. Dewi memberi Te Fiti kalung
untuk menghentikan perbuatan jahatnya. (pemeran berakting, pohon
dibalik menjadi merah saat kata “namun”, narator membaca)[24 detik]

Dewi : “Te Fiti! Perbuatanmu sangat tidak pantas! Kalung ini


akan memperbaiki perbuatanmu yang jahat. Lihat saja apa yang kalung
ini akan perbuat” (nada marah sembari memberikan kalung hijau kepada
Te Fiti) [8 detik]

Adegan 1 : (Te Fiti mengambil dan memakai kalung hijau. Dewi pergi.
Te Fiti mengabaikan perkataan Dewi)[3 detik]

Te Fiti : “Ah! Mana mungkin!” (Te Fiti mengedikkan bahu tidak


peduli)[2 detik]

Adegan 2 : (Te Fiti mengambil obor dan kembali membakar pepohonan


dengan riang)[5 detik]

Adegan 3 : (Suara gemuruh muncul dari langit dan badai besar


muncul.)[3 detik]

Te Fiti : “AAA!! Apa yang terjadi?!! TOLONG! TOLONG! (panik


ketakutan)[3 detik]

1
Adegan 4 : (Te Fiti merasakan tubuhnya kaku akibat kalung yang ia
kenakan. Ia melihat kalung tersebut dengan panik dan Te Fiti berubah
menjadi sebuah gunung. Lampu mati, badai hilang, dan kembali cerah,
lampu nyala, muncullah sebuah gunung menyerupai dewi yang tertidur
menempati pulau tersebut) [15 detik]

Scene 2 [1 menit 21 detik]

Narator : Beberapa tahun berlalu, sekelompok suku yang dipimpin


oleh seorang manusia setengah dewa, Maui, bersama pasukannya datang
ke pulau tersebut. Watak Maui yang ingin selalu dipuji membuatnya
hendak menguasai pulau tersebut dan mengambil kalung hijau legendaris
dari cerita para dewi. [17 detik]

Maui : “Ayo carii!” (Menginstruksi pasukannya untuk mencari


kalung) [2 detik]

Adegan 5 : Maui menunggu pasukannya yang menelisik area pantai


sembari mengetuk-ngetuk kakinya sombong. Salah satu pasukannya
berhasil menemukan batu dibalik rerumputan dan menyerahkannya kepada
Maui. [8 detik]

Belva : “Tuan!”

Maui : “Lihat! Ini dia yang kita cari, kalung legendaris


seperti yang diceritakan para Dewi. Kita berhasil dapetinnya! Ayo
cabut..!” (Tangan mengajak pergi)[8 detik]

Pasukan : “Maui! Maui! Maui! Maui! Maui!”

Adegan 6 : (Terdengar suara seperti monster yang sangat keras dan


menakutkan dari gunung tersebut saat Maui dan pasukannya hendak
meninggalkan pulau) [2 detik]

Teka : "Te Ka!!" (keluar dari gunung)

Teka : “Kembalikan kalungku!!” (berjalan perlahan ke arah


samping sembari menatap Maui garang) [4 detik]

Maui : “Kalung ini? Heh, langkahi dulu mayatku. Pasukan


serang!” (sambil menunjukkan kalungnya dan berlagak berani)[3 detik]

Adegan 7 : (Teka melempar satu bola api)[1 detik]

Maui : “eh, nggak kena, nggak kena.” (mengejek)[2 detik]

Maui : "Serang!!!"

2
Adegan 8 : Teka semakin marah dan melempar 5 bola api (pelemparan
dilakukan oleh operator dari luar stage). Maui mencoba menghadang
bola api dengan senjatanya. Maui kewalahan dan melihat pasukannya
telah kalah dan terbaring di tanah. [5 detik]

Maui : “P-p-pasukanku!!” (panik)[2 detik]

Adegan 9 : Maui terkena bola api yang membuat senjata dan kalungnya
terlempar ke laut. Maui panik dan berlari meninggalkan pulau,lampu
mati. [3 detik]

Scene 3 [5 menit 18 detik]

Adegan 10 : Lampu nyala dan latar berubah menjadi desa Moana yang
asri. Para penari masuk dan menari diiringi musik khas daerah Moana.
Pada detik-detik terakhir lagu, Moana masuk dan ikut menari di
barisan belakang. Musik berakhir. Moana muncul menunjukkan dirinya.
[1 menit]

Adegan 11 : Beberapa penari tetap di panggung sebagai penduduk


Motunui. Moana berjalan ke tengah panggung dan menghampiri penduduk
tersebut dengan khawatir. Moana menghampiri tiga penduduk yang
menampilkan raut sedih karena kelapa mereka membusuk kemudian Moana
menghampiri tiga penduduk di sisi lain yang sedang sedih karena
jaring ikan mereka kosong. (Narator berbicara diiringi musik sedih)

Narator : Desa Motunui, desa yang dipimpin oleh seorang kepala


suku yang bernama Pak Tui. Moana adalah keturunan Pak Tui yang akan
meneruskan tahtanya menjadi seorang pemimpin selanjutnya. Desa
Motunui, desa yang asri nan subur dengan kekayaan alamnya, secara
tiba-tiba, mengalami gagal panen. [22 detik]

Adegan 12 : (Para penduduk keluar, Moana berjalan mondar-mandir


dengan lighting on point. Diiringi penari ombak masuk, Moana menuju
tepi pantai dan menatap lautan dengan raut cemas)

I've been staring at the edge of the water

'Long as I can remember (Pak Tui : “MOANA!!” (volume suara kecil dari
kejauhan))

Never really knowing why

Adegan 13 : (Pak Tui berlari menghampiri Moana dan menarik


tangannya.)

3
Pak Tui : “Jangan mendekat ke laut” (Sambil menarik tangan Moana
tetapi Moana menghempaskannya dengan cepat)

I wish I could be the perfect daughter

But I come back to the water

No matter how hard I try

(Moana menghentakkan kaki dan berlari menuju laut)

Every turn I take

Every trail I track

Every path I make

Every road leads back

To the place I know where I cannot go

Where I long to be

(Moana menghampiri air laut, laut bereaksi dengan membentuk


gelombang, menerima respon moana)

See the line where the sky meets the sea?

It calls me

(Laut membentuk formasi dan salah satu penari ombak memberikan kalung
hijau dengan posisi bersimpuh, tangan seperti mengemis)

And no one knows

How far it goes

(Moana mendekati kalung hijau dan mengambilnya)

If the wind in my sail on the sea stays behind me

One day I'll know

If I go, there's just no telling how far I'll go [1 menit 2 detik]

Moana : “HAH!! Kalung apa ini? Aku harus bertanya kepada nenek.”
(Moana berlari menuju neneknya)[5 detik]

Nenek : “Eh astaga!”(terkejut)[1 detik]

4
Moana : “Nek…nenek…!! Lihat apa yang aku temukan,laut
memberikannya padaku tadi…!" (sambil memberikan kalungnya)[6 detik]

Nenek : “Coba usap kalungmu, dan lihat…” (ekspresi terkejut


sembari melihat kalung sebentar dan memberikannya kembali ke Moana)
[5 detik]

Adegan 14 : (Moana mengusap kalung tersebut. Lampu mati nyala dan


muncullah dua jin ajaib disertai asap)[5 detik]

Jin M&D : “Serpraiss!!” (wajah senang)[2 detik]

Moana : “Hah?! Siapa mereka nenek? Kenapa ada dua jin jelek ini?
Apa maksud semua ini, Nek?” [6 detik]

Jin Mamed : “Idihh, jelek.” (raut sinis) [2 detik]

Nenek : “Semua baik-baik saja Moana, janganlah kau terkejut, kau


putri terpilih untuk menyelamatkan pulau ini.”(Memegang pundak Moana,
maju ke arah penonton) [10 detik]

Nenek : “Sekarang, kembalikan kalung itu ke jantung Te Fiti.


Mamed dan Dodit akan menunjukkan langkahmu menuju Maui, manusia
setengah dewa yang mengetahui keberadaan Te Fiti.” (Moana
mengangguk-angguk tanda mengerti)[8 detik]

Moana : “Baik, Nek. Kalau begitu, Met, Dit….,cusss!!!” (gerakan


tangan mengajak)[4 detik]

Jin Dodit : “Pamit, nek.” (Mamed dan Dodit menyalami nenek)

Adegan 15 : Moana, Mamed, dan Dodit berjalan keluar panggung dan


lampu redup. Latar pohon keluar stage dan kapal masuk ke tengah
panggung. [15 detik]

Adegan 16 : Lampu nyala, Moana berjalan menuju kapal dipandu oleh


dua jin dengan gerakan menunjuk kapal. Moana mulai bernyanyi dan
flashmob dimulai lagi.

I know everybody on this island

Has a role on this island

So maybe I can roll with mine

(Moana menyamakan lambang kalung dengan bendera kapal)

I can lead with pride

I can make us strong

5
I'll be satisfied if I play along

(Kapal siap, moana naik, nyanyi sambil memandang laut dengan tatapan
percaya diri)

But the voice inside sings a different song

What is wrong with me?

(Moana berlayar, mendayung)

See the light as it shines on the sea?

It's blinding

But no one knows

How deep it goes

(Berlayar, tangannya sambil memainkan ombak)

And it seems like it's calling out to me

So come find me

And let me know

What's beyond that line?

Will I cross that line?

And the line where the sky meets the sea

It calls me

And no one knows

How far it goes

(Berdiri melihat ke arah penonton)

If the wind in my sail on the sea stays behind me

One day I'll know

How far I'll go [1 menit 30 detik]

Adegan 17 : (Lampu redup, terdengar suara angin, gemuruh,dan petir.


Moana terombang-ambing di tengah laut. Ia berusaha mengendalikan
kapalnya namun gagal. Lampu mati, Moana dan jin pingsan depan samping

6
kapal. Lampu nyala, latar berubah menjadi pagi hari di Pulau Maui.
Moana terdampar di Pulau Maui) [15 detik]

Scene 4 [1 menit 31 detik]

Adegan 18 : (Maui datang dan melihat Moana dan Jin yang pingsan di
depan samping kapal)

Maui : “Apakah ini perempuan yang dimaksud oleh kepiting itu?


Apa benar itu kalungnya?” (Berjalan mendekati Moana, raut wajah
penasaran)[6 detik]

Jin Mamed : “Bangunn… bangun, Moana. Lihat, siapa dia?” (terbangun


lebih dahulu dari Moana dan membangunkan Moana)[4 detik]

Adegan 19 : (Moana terbangun dan terkejut melihat Maui. Secara


spontan Moana bergerak mundur menjauhi Maui.)

Moana : “Ehh stopp!! Jangan mendekat, aku jijik! Siapa kamu?!”


[6 detik]

Maui : “Kau tidak mengenalku?! Aku ini Maui, manusia setengah


dewa.” (tangan malangkerik, wajah sombong)[5 detik]

Moana : “MAUI??! Aku Moana dari Palur” [4 detik]

Jin Dodit : “Lah, palur” [2 detik]

Moana : “eh maksudku Motunui, sekarang naiklah ke kapal


bersamaku, bantu aku menemukan Te Fiti!” (menatap Maui)[8 detik]

Maui : “Te Fiti? Apa..kerusakan itu sampai ke pulaumu?”


(heran)[4 detik]

Moana : “Iya, sudah. Sekarang, bantu aku menyelamatkan pulauku.”


[5 detik]

Maui : “Hmm boleh sih, tapi ada syaratnya!” [3 detik]

Moana : “Kalau gitu, apa syaratnya?” [2 detik]

Maui : “Kamu harus membantuku mencari senjata ajaibku. Dengan


senjata itu kekuatanku akan kembali.” (tangan menggenggam ke atas
tanda kekuatan)[7 detik]

Moana : “Oke, gimana caranya?” [2 detik]

7
Adegan 20 : Maui sedikit panik, dengan langkah ragu mendekati Moana
dan menyenggol-nyenggol tangan Moana. [3 detik]

Moana : “Ih kamu ngapain sih? Modus?!” [3 detik]

Maui : “Kamu mau enggak senjataku kembali? Ya ini caranya!”


(mengambil kedua tangan Moana. Keduanya berhadapan saling menatap
satu sama lain) [5 detik]

Jin M&D : “Pegangan pegangan! Daripada pegangan, mending kita


langsung pelukan. AAAAA!” (Jin Mamed memeluk Jin Dodit secara tiba
tiba)[5 detik]

Adegan 21 : Kalung hijau Moana berpendar mengeluarkan cahaya. Lampu


redup dan latar berganti di bawah laut, Jin menghilang.[15 detik]

Scene 5 [2 menit 21 detik]

Adegan 22 : Moana dan Maui tiba di hadapan Raja Kepiting.

Kepiting : “Welcome! Welcome! Selamat datang di kerajaan cintah!


Akhirnya… Kamu bisa memenuhi persyaratanku.” (raut bangga dan
gembira)[9 detik]

Maui : “Kalau begitu mana senjataku? Cepat berikan!” [4 detik]

Kepiting : “Santai bos, santai.. Ini yang kamu maksud?”


(Mengeluarkan senjata Maui dan meledeknya)[4 detik]

Maui : “Senjataku!” (Mata berbinar berusaha meraih senjatanya


namun gagal)[2 detik]

Adegan 23 : Scene menari. [50 detik]

Maui : “ARGHH kelamaan!!” (Merebut paksa senjatanya dari


kepiting)[2 detik]

Moana : “Heh! Nggak boleh gitu, loh! Bilang dulu makasih sama
dia!” (Mencubit Maui untuk menegurnya)[5 detik]

Maui : “Duhh! Pake makasih segala, Yaudah makasih!”[4 detik]

Adegan 24 : Kepiting tersenyum jahil dan pergi dengan melambaikan


tangan.[5 detik]

Moana : “Terus habis ini apa?”[2 detik]

Maui : “Kita harus menemukan Pulau Te Fiti.” [4 detik]

8
Moana : “Nah, kita butuh kapal untuk kesana. Dodit sama Mamed
pasti bisa bantu. Eh, dimana ya mereka? Dodit!! Mamed!!” (berteriak
memanggil Dodit dan Mamed sambil membuka kalung) [10 detik]

Adegan 25 : Jin Dodit dan Jin Mamed masuk [2 detik]

Jin M&D : “Ehm,kalian ngapain sih manggil-manggil kita? OOOO, aku


tau nih. Kalian butuh kapal ya?” (jual mahal)[7 detik]

Adegan 26 : Moana dan Maui bertatapan. Saling mengangguk. [1 detik]

Moana : “Nah, itu tau” [1 detik]

Adegan 27 : Kedua Jin melakukan ritual dan mengucapkan mantra.

Jin M&D : “WES HEWES HEWES,Bablas angine.” [3 detik]

Jin Mamed : “Heh, ngawur! Udu kui…baleni baleni.” [4 detik]

Jin M&D : “Balekne kapalku, balekne kapalku… PIMM PIMMM POMMM!” [6


detik](duduk bersila, berpegangan tangan, mata terpejam)

Adegan 28 : Smoke effect dan lampu berkedap-kedip tanda mantra


bekerja. Lampu mati dan latar berubah menjadi kapal dan bangkunya di
tengah laut. [15 detik]

Scene 6 [4 menit 35 detik]

Moana : “Maui, kamu aja deh yang berlayar. Aku belum bisa.”
(Moana duduk di pinggir kapal)[4 detik]

Adegan 29 : Jin Mamed dan Dodit bermain kertas, batu, gunting.

Maui : “Kamu capek?” (Meletakkan senjata, berjalan mendekat ke


arah layar dan mengatur arahnya kapal)[2 detik]

Moana : “Enggak kok, aku gapapa.” (Memainkan air dengan tangan


mungilnya)[2 detik]

Maui : “Mau belajar berlayar?”[2 detik]

Moana : “Boleh.” (Moana berdiri dan mendekati Maui)[1 detik]

Adegan 30 : Lagu romantis di putar. Maui mengajari Moana untuk


berlayar. Mereka saling berpegangan pada tiang kapal dan tersipu saat
tidak sengaja bertatapan. Sementara itu, Jin Mamed dan Dodit menari
di belakang.

9
Adegan 31 : Moana dan Maui duduk menentukan arah mata angin dengan
menunjuk rasi bintang yang diarahkan ke penonton. Moana menunjuk rasi
bintang yang salah, kemudian Maui membantu membenarkannya.

Adegan 32 : Moana mulai mengantuk dan Maui menyenderkan kepala Moana


ke bahu Maui, kedua jin ikut menyenderkan kepala. Lampu mulai
meredup, Jin keluar. Kapal dipindah di samping, ombak tetap di
panggung dan Teka masuk di tengah panggung bersama latar Gunung Te
Fiti yang terbelah.[1 menit 55 detik]

Adegan 33 : Lampu menyala, suasana pagi, setelah itu Moana bangun


dan terkejut melihat ada makhluk yang menyeramkan yang mengamuk di
tengah panggung. [10 detik]

Moana : “Maui, Maui, bangun….. ITU APA?” (gerakan tangan


membangunkan Maui)[5 detik]

Maui : “I-i-itu Te Ka!!” (Maui bangun dengan mata melotot,


tangannya menunjuk ke arah Te ka, suasana tegang)[3 detik]

Adegan 34 : Maui dan Moana bergegas berdiri dan mengambil senjata.[5


detik]

Adegan 35 : Teka melemparkan satu bola api ke kapal, tetapi tidak


mengenai Maui dan Moana. [10 detik]

Maui : “Moana! Selamatkan dirimu! Biar aku yang bereskan ini


semua.” (sambil melompat dari atas kapal mendekati Te Ka)[7 detik]

Adegan 36 : Maui berusaha mengalihkan perhatian Te Ka ke arah


belakangnya. Disisi lain, kapal keluar panggung. Lighting on point di
Te Ka dan Maui (operator masuk membawa bola api).[5 detik]

Adegan 37 : Maui kerap mendapat serangan dari Te Ka (dibantu oleh


operator untuk melempar bola) hingga Ia terjatuh. Melihat Maui
semakin melemah, Moana melepaskan kalungnya dan mengarahkannya ke Te
Ka. Lighting di Moana dan Te Ka. [5 detik]. Intro musik “I Know Who
You Are”

Moana : “Te Ka..’ (Teriak Moana sembari menunjukkan kalungnya.


Te Ka menoleh ke arah Moana dengan marah)

I have crossed the horizon to find you

(Laut mulai terbelah, Teka mulai tenang.)

I know your name

10
(Moana mendekat ke Te Ka)

They have stolen the heart from inside you

But this does not define you

(Moana dan Te Ka berhadapan di tengah panggung)

This is not who you are

You know who you are

(Te Ka menunduk tenang menatap Moana)[1 menit 7 detik]

Adegan 38 : Moana meletakkan kalung hijau ke pusat hati Te Ka. Lampu


redup, transformasi Te Ka menjadi Te Fiti yang anggun. Te Fiti muncul
dari gunung yeng terbelah. Gunung tertutup (dibantu dua orang
operator di belakang gunung). [15 detik]

Moana : “I know this is who you are.” (Memegang pipi Te Fiti)[4


detik]

Jin Mamed : “Nangis dulu, nangis dulu.” (datang membawa insto dan
menuangkan pada pipi Te Fiti)[3 detik]

Adegan 39 : Moana mengusap air mata Te Fiti dengan senyum haru. [10
detik]

Scene 7 [2 menit 55 detik]

Adegan 40 : Moana, Maui, dan dua jin berkumpul dengan bahagia. Musik
diputar, gunung keluar panggung, latar pohon masuk menjadi pedesaan
Moana. Penduduk desa masuk dan menari bersama. Ayah dan nenek Moana
datang membawa karangan bunga dan mengalungkannya di leher Moana
dengan senyum bangga. Seluruh pemain menari bersama. [2 menit 45
detik]

Adegan 41 : Musik berhenti dan tarian selesai. Moana dan Maui maju
ke tengah panggung. Keduanya berpegangan tangan dan saling menatap.
[5 detik]

Moana : “Akhirnya, kita berhasil!” (senyum bahagia)[3 detik]

Adegan 42 : Maui tersenyum dan keduanya berpelukan dengan bahagia.


Lampu redup dan cerita selesai.[2 detik]

11
—----------------------—------ THE END
-------------------------------

Total waktu : 1,144 detik = 19 menit

PROPERTIES

Moana :
- Kalung hijau

12
- Karangan bunga leher

Maui dan pasukan


- 1 Celurit Maui
- 6 tongkat toya (untuk pasukan)

Te Fiti
- Kostum dewi : jubah
- Mahkota bunga
- Obor
- Ada tempat untuk meletakkan kalung di pusat hati Te Fiti

Te Ka
- Mahkota api membara
- Bola api + gunungnya menyatu
- Kostum : hitam dan merah (usahakan ada kantung untuk
meletakkan bola-bola api)

Dewi
- Mahkota dewi
- Kostum Dewi : jubah putih
- Kostum transformasi Te Ka ke Te Fiti

Kepiting
- Kostum kepiting (usahakan ada tempat meletakkan senjata
Maui, bukan kantung bentuknya kayak tali untuk menyelipkan senjata)

Ayah Moana
- Mahkota Raja

Nenek
- Tongkat

Jin
- Insto
Penduduk:
- Replika buah kelapa busuk dan jaring ikan kosong

Latar
- Lightning
- Pohon kelapa hijau
- Pohon kelapa merah-hitam (terbakar)
- Ombak (kain biru)
- Ombak saat perang (kain merah dan kain hitam)
- Te Fiti

13
- Te Ka
- Bola api Te Ka
- Layar kapal logo Moana
- Kipas untuk wind effect
- Asap untuk transformasi jin
- Batu-batu, rumput
- Kotak untuk Moana berdiri di kapal (ada rodanya)
- Taburan bunga-bunga
- 8 penari ombak (dc biru)

Konsep gunung: jadi gunungnya bisa terbelah dua, terus nanti te ka


muncul di tengah-tengah gunung. Di gunungnya juga udah ada bola bola
api, diletakkan di belakang gunung jadi nanti te ka pas mau ngambil
bola bola apinya tinggal nunduk untuk ngambil dan ngelempar.

Scene Nyanyi “Who you are”: ketika Moana membelah laut, 4 penari
ombak postur kecil membelakangi penonton, 4 penari ombak lain postur
bebas menghadap penonton.

14

Anda mungkin juga menyukai