Anda di halaman 1dari 8

SENI BUDAYA

NASKAH DRAMA

“JAKA NGIYUB”
Guru pembimbing : Trias Untung K, S.Sn

KELAS XII RPL 2

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INFORMATIKA

BIDANG KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BOYOLANGU

Jl. Ki Mangunsarkoro VI/3 Telp. (0355)323024

TULUNGAGUNG 2011
1. PENOKOHAN

NAMA NOMOR PESERTA PERAN


RINA ERVIANA 25-101-073-8 NAWANG MENIT
RINA JUMIATI 25-101-074-7 NAWANG WULAN
RISKA EMIDA 25-101-075-6 DAYANG 1
ROFI FIRMANSYAH 25-101-076-5 GENTER
ROSI DAMAYANTI 25-101-077-4 NAWANG TAHUN
SA’ADATUL UMAMAH 25-101-078-3 NAWANG MINGGU
SITI ISTIQOMAH 25-101-079-2 NAWANG DINA
SITI MUCHAROMAH 25-101-080-9 DAYANG 2
SITI NUR FADILA 25-101-081-8 NAWANG JAM
SULTHON ZAINUL HABIB 25-101-082-7 JAKA NGIYUB
THOMAS NURADITIA 25-101-083-6 NARATOR
TITIK HANDAYANI 25-101-084-5 NAWANG DETIK
SINOPSIS

Sepulang dari mencari kayu dihutan Jaka Ngiyub beristirahat sambil membasuh muka
didekat air terjun. Ketika sedang duduk-duduk tiba-tiba angin bertiup kencang, seketika itu
Jaka Ngiyub bersembunyi dibalik pohon. Jaka Ngiyub terkejut karena ada 7 bidadari cantik
dan 2 dayangnya turun dari khayangan. Para bidadari tersebut sangat kagum melihat
keindahan bumi ini. Untuk menikmati bumi yang sangat indah ini 7 bidadari tersebut lantas
mandi sungai yang mengalir di dekat air terjun. Ketika para bidadari sedang asyik mandi
terlintas dipikiran Jaka Ngiyub untuk mengambil salah satu selendang bidadari tersebut.
Dengan hati-hati Jaka Ngiyub mengambil selendang tersebut dan kembali bersembunyi di
balik pohon. Setelah para bidadari selesai mandi Nawang Wulan dan Nawang Tahun
bingung karena selendang mereka hilang, tanpa selendang itu mereka tidak bisa pulang ke
khayangan. Kemudian mereka dan bidadari yang lain membantu mencari dan menelusuri
disepanjang sungai.

Ditempat lain Jaka Ngiyub telah membawa selendang yang dicurinya tadi. Jaka Ngiyub
kaget karena selendang yang dicurinya ada dua, tidak lama kemudian genter teman Jaka
Ngiyub datang, mereka berbincang-bincang. Setelah mereka berbincang-bincang genter
bertanya pada Jaka Ngiyub tetang kain yang dipegangnya. Kemudian Jaka Ngiyub
memberikan salah satu selendangnya pada Genter, setelah Jaka Ngiyub pergi Genter
membuang selendang itu karena selendangnya bau dan jelek.

Ditempat lain para bidadari masih bingung mencari selendang yang hilang, tiba-tiba
Nawang Jam melihat salah satu selendang yang hilang tadi, akhirnya selendang Nawang
Wulan ketemu, mereka segera pulang dan meninggal nawang tahun sendirian karena hari
sudah mulai gelap. Keesokan harinya Jaka Ngiyub bertemu Nawang Tahun yang masih
kebingungan mencari selendangnnya dihutan dan menawarkan untuk memperistri nawang
tahu apabila dirinya bisa menemukan selendangnya, Nawang Tahun pun setuju seraya
memeluk Jaka Ngiyub tetapi Jaka Giyub jatuh pingsan karena mencium bau badan Nawang
Tahun yang tidak sedap alias burket.
SKENARIO

JAKA NGIYUB
ADEGAN 1
SFX : Musik masuk panggung
1. Jaka Ngiyub : (Jaka Ngiyub memikul kayu dan meletakkannya. Kemudian membasuh
mukanya di bawah air terjun dan beristirahat sambil duduk-duduk).“Weleh – weleh !!
Hidup di jaman sekarang kok susah banget. Udah semua mahal, BBM naik, malah
sekarang disuruh cari kayu bakar. Mana hutannya gundul lagi. Woalah gusti-gusti.”

ADEGAN 2
(Suara angin bergemuruh seiring turunnya ketujuh bidadari dari khayangan dan digambarkan
dengan tarian. Seketika itu Jaka Ngiyub bersembunyi di balik pohon)
SFX : suara angin (live) dan selanjutnya musik yang mengiringi tari bidadari yang turun ke
bumi
2. Bidadari : (Bidadari kagum akan keindahan dunia dan menikmati pemandangan yang ada di
sekitar air terjun).“Wah……….!!!”
3. Jaka Ngiyub : (Jaka Ngiyub mengintip dibalik pohon dan mengagumi kecantikan ketujuh
bidadari tersebut).“Weleh-weleh…………!!! Cantik-cantik bener gadis itu!”
4. Nawang Dina : (sambil menikmati pemandangan di sekitar air terjun).“Wah…………!!!
Ternyata bumi ini sangat indah ya!”
5. Nawang Menit : (judes dan meremehkan).”Perasaan biasa aja deh.”
6. Dayang 1 : “enggeh leres, uindah tenan!!”
7. Nawang Menit : (judes).”Apaan ikut-ikutan aja?!”
8. Dayang 2 : “ Layo melok-melok e awakmu ki nem?”
9. Nawang Menit : (judes).”Ini lagi!! Apaan ikut-ikutan aja?!”
10. Dayang 1 & 2 : “ injeh Ndorow…..!”
11. Nawang Tahun : (tidak nyaman dan risih dengan keadaan sekitar).“Eh…, tapi disini becek
banget ! udah ujan, becek, gak da ojek. Cape deh…!”
12. Nawang Detik : (sambil menunjuk ke air terjun).“nDek rumah……, itu bukan hujan tapi
air jatuh.”
13. Nawang Minggu : “Piye, piye……, itu namanya air terjun nduk……”
14. Nawang Jam : “a….a…….a. a…air terjun……”
15. Nawang Menit : “Udah, udah. Mau air terjun kek, mau air jatuh kek mendingan kita
sekarang mandi aja!”
16. Keenam bidadari : “Iya…ya..Ayuk…..!”

ADEGAN 3
(Ketujuh bidadari itu pun mandi yang diibaratkan dengan gerakan tari, sementara itu Jaka
Ngiyub mengintip dibalik pohon dan mencuri selendang bidadari tersebut.)
SFX : Musik yang mengiringi tarian bidadari yang menggambarkan bidadari sedang
mandi.

ADEGAN 4
(Jaka Ngiyub masih berada di balik pohon sambil menyembunyikan selendang bidadari. Setelah
selesai mandi para bidadari mengambil selendangnya masing-masing)
17. Para Bidadari : ( sambil mencari selendangnya masing-masing) “ Wah seger ya….!”
18. Nawang Wulan : (bingung mencari selendangnya)“Mana………..
selendangku………?????”
19. Nawang Tahun : (bingung mencari selendangnya yang juga hilang)“ Hah….. selendangku
juga hilang.
Dimana.………. dimana”

SFX : Musik kaget


20. Nawang Jam : (sambil mendekati Nawang Tahun dan berbicara dengan logat gagap).”Me…
me…me…memangnya ka…ka…kamu taruh dimana?”
21. Nawang Tahun : “Tadi tak taruh disini, masak tak taruh di rumah”
22. Nawang Dina : “ya sudah, kita cari saja “
(Ketujuh bidadari mencari selendang Nawang Wulan dan Nawang Tahun yang hilang)
23. Nawang Menit : “Ngapin kita ikut nyari, lha wong bukan selendang kita yang hilang .
24. Nawang Minggu : “Disini lho gak ada, barang kali hanyut di sungai. Kita telusuri sungai
aja barangkali ketemu”
25. keenam bidadari : “Iya… ya…ayuk………..!!!”
(tujuh bidadari keluar panggung)
SFX : Musik keluar panggung ()
ADEGAN 5
KETUJUH BIDADARI ITUPUN TERUS MENCARI SELENDANGNYA YANG
HILANG, SEMENTARA ITU JAKA NGIYUB KELUAR DARI PERSEMBUNYIANNYA.
( Joko Ngiyub menari karena senang mendapatkan selendang bidadari)
SFX : Musik yang mengiringi tarian Jaka Ngiyub karena senang mendaspatkan
selendang bidadari)
26. Joko Ngiyub : (Jaka Ngiyub memegang selendang dan heran ternyata selendang yang
dicurinya ada dua).“Lho kok ada dua?? Perasaan tadi satu.”

ADEGAN 6
SFX : Musik masuk panggung
27. Genter : (Genter bertemu Jaka Ngiyub sambil membawa cangkul dan menjabat tangan Jaka
Ngiyub).“Hallo prend …………!
28. Jaka Ngiyub : (dengan eksprei senyum-senyum)“Hallo ………ter!! Siapa itu ter??
29. Gendowor : “Perkenalkan Gendowor Si Tukang Ngluku”
30. Genter : “Ngapain kamu disini??”
31. Jaka Ngiyub : “Aku habis cari kayu bakar ini”
32. Genter dan Gendowor : “Hari gini cari kayu bakar?”
33. Jaka Ngiyub : “Habisnya aku nggak dapat pembagian konfersi gas dari pemerintah.
Pemerintah itu nggak adil sama aku. La kalian sendiri dari mana?”
34. Genter : “ Aku habis nyangkul dari sawah.”
35. Gendowor : “Aku mbantu Genter ngoleki arite seng ilang”
36. Jaka Ngiyub : (Jaka Ngiyub senyum-senyum dan memegangi kedua selendang yang
dicurinya) .”O…….. “
37. Genter : “Ngapain kamu pegang-pegang selendang itu?”
38. Jaka Ngiyub : (sambil memegangi kedua selendangnya) “ waktu aku istirahat tadi aku
mengintip gadis-gadis cantik lagi mandi, aku ambil aja selendangnya. Eh.. ternyata ada
dua. Ini tak kasih satu, kamu mau nggak??’
39. Genter : (sambil menunjuk selendang yang bagus) “ Gimana kalau yang itu ? yang itu
lebih bagus deh.”
40. Jaka Ngiyub : “ Nggak pokoknya yang ini!! (kemudian berbisik-bisik) Ini milik bidadari
lho!”
41. Genter : “Nggak mbujuk ta??”
42. Jaka Ngiyub : “ Ya nggak lah, masak ya nggak dong!”
43. Genter : (sambil berpikir lama). “Gimana ya? ”
44. Jaka Ngiyub : “Sudah lah, nggak usah mikir lama-lama.”
45. Genter : “ Ya dah, aku mau”
46. Gendowor : “ Loch Q endi?”
47. Genter : “La ki di depan ku ki sopo?”
48. Gendowor : “Selendang, maksudQ”
49. Jaka Ngiyub : “ Cuma dua e!”
50. Gendowor : “Yowec gpp”
51. Jaka Ngiyub : “ Yo wis ter.. rawat baik-baik selendangnya! Aku pulang dulu ya!”
52. Genter : (sambil berjabat tangan)“ Ok friend, ati-ati ya!”
(Jaka Ngiyub keluar panggung)
SFX : Musik keluar panggung

ADEGAN 7
53. Genter : (sambil menimbang-nimbang selendang, mengamati dan mencium baunya. Dan
akhirnya dia membuang selendang tersebut). “Ngapain aku mau dikasih selendang kaya
gini? Sudah jelek, bau lagi. Nggak penting deh.”

SFX : Musik kaget ()


(Genter meninggalkan panggung, kemudian kembali lagi karena cangkulnya ketinggalan)
54. Genter : (Genter mengambil cangkulnya) “Aku lupa . Cangkulku ketinggalan”
ADEGAN 8
KETUJUH BIDADARI PUN KEMBALI KARENA MEREKA TIDAK MENEMUKAN
SELENDANG NAWANG WULAN DAN NAWANG TAHUN DI TEMPAT LAIN.
SFX : Musik masuk panggung ()
55. Nawang Menit : “Kalian itu ceroboh banget sih !!”
56. Nawang Minggu : “ Makanya kalau naruh selendang tu yang bener dong!”
57. Nawang Menit : “Kalian tu merugikan kita semua.”
(Bidadari yang lain mencari selendang, Nawang Tahun menangis dan sedih)
58. Nawang Jam : (sambil menunjuk selendang yang ada di balik bebatuan dan menepuk pundak
Nawang Tahun) ” i …… i ……. i ……. i …….tu…….”
59. Nawang Tahun : (mencueki Nawang Jam)“ apa sih …??”
60. Nawang Jam : (tangan menunjuk ke selendang) “i…… i …… i …… tu se….. se…..
lendangnya.”
61. Nawang Tahun : (sambil berjalan mengambil selendang yang ditunjukkan oleh Nawang
Jam)“ Ha….!!! Akhirnya ketemu juga, itu selendangku.”
SFX : Musik kaget ()
62. Nawang Wulan : (Nawang Wulan melihat dan mengamati selendasng yang diambil Nawang
Tahun ) “ ini bukan selendangmu, ini selendangku ndek .”
63. Nawang Tahun : (sedih dan kecewa)“Trus mana punyaku……??
64. Nawang Wulan : “Ya dah, kita cari aja dulu”
65. Nawang Menit : (cuek)“ Meneketehek, itu urusanmu.”
66. Nawang Detik : “ Ini kan dah sore, sebentar lagi gelap, kita kan gak bisa terbang kalau
malam.”
67. Nawang Dina : “ Iya… ya, ntar nabrak-nabrak lagi.
68. Nawang Tahun : (Nawang Tahun sambil menangis)“Trus aku gimana dong??”
69. enam bidadari : “ Meneketehek.”
70. Nawang Menit : “itu urusanmu .”
71. Nawang Minggu : “ Lagian, salah sendiri naruh selendang sembarangan. Sekarang
rasain !!”(Dengan ekspresi marah, mendengar hal itu Nawang Tahun menangis histeris)
72. Nawang Menit : “ Ya udah sebaiknya kita pulang aja yuk !”
73. Nawang Detik : “Kamu, dayang- dayang, ikut pulang!”
74. Dayang 2 : “Tapi ndorow!”
75. Nawang Detik : “ Gak ada tapi-tapian!”
76. Dayang 1 : “ Kulo wonten mriki mawon ndorow..”
77. Nawang Menit : “ Gak boleh, kamu juga ikut pulang sekalian!”
78. Dayang 1 & 2 : “ Injeh ndorow”
( Enam bidadari terbang meninggalkan Nawang Tahun sendirian)
SFX : Musik keluar panggung ()
ADEGAN 9
KEESOKAN HARINYA NAWANG TAHUN SAMBIL MENANGIS TERSEDU-SEDU
MASIH MENCARI SELENDANGNYA YANG HILANG.
SFX : Musik sedih (seruling) dan suara kicauan burung (siulan)
79. Nawang Tahun : (sambil menangis dan mencari selendangnya) “ Dimana sich
selendangku?”
(Tiba-tiba ada seorang pemuda tampan yang menghampiri Nawang Tahun dari belakang)
80. Jaka Ngiyub : (dengan heran dan penasaran Joko Ngiyub mendekati Nawang Tahun)“ hah ini
pasti wanita cantik. ”
81. Jaka Ngiyub : “ Wahai gadis cantik jelita! Mengapa engkau menangis sendirian di
hutan? Ada apa gerangan? Apakah aku bias membantumu?”
82. Nawang Tahun : (sambil terisak-isak yang masih membelakangi Jaka Ngiyub) “a….. aku
tidak bisa pulang karena selendangku hilang.”
83. Jaka Ngiyub : “Memangnya rumahmu mana?”
84. Nawang Tahun : “Rumahku jauh”
85. Jaka Ngiyub : “Berarti kamu bukan penduduk sini?”
86. Nawang Tahun : “sambil menangis”
87. Jaka Ngiyub : (sambil menerka-nerka Joko Ngiyub menerka-nerka bahwa gadis yang ditemui
merupakan pemilik selendang yang diambilnya) “Aku tahu siapa kamu…….. , kalau aku
dapat menemukan selendangmu…… ”
88. Nawang Tahun : “Berarti kamu yang mengambil selendangku?”
89. Jaka Ngiyub : “ Bukan… bukan aku yang mengambilnya. Tapi kalau aku dapat
menemukan selendangmu, sudikah kiranya dirimu menjadi istriku?”
90. Nawang Tahun : “ Apa kamu nggak bakalan menyesal?”
91. Jaka Ngiyub : “Tidak…. Aku tidak akan menyesal. Aku akan menerimamu apa adanya.
Apakah kamu bersedia menikah denganku? ”
92. Nawang Tahun : (sambil mendekati Jaka Ngiyub) “ Hah !!! menikah?? Ya iyalah,”
(seketika Jaka Ngiyub pingsan karena Nawang Tahun super burket)
SFX : Musik
PERBUATAN YANG TIDAK BAIK PASTI AKAN MENDAPATKAN BALASANNYA.
ENTAH SEKARANG ATAU PUN NANTI. SIAPA YANG MENANAM PASTI AKAN
MENUAI.

Anda mungkin juga menyukai