Anda di halaman 1dari 18

JAKA TARUB DAN 7

BIDADARI
ADEGAN 1 (KAHYANGAN) - Tari Prawiro
Watang
• Dikisahkan di kahyangan terdapat kerajaan yang dipimpin oleh Raja
dan Ratu. Kerajaan ini memiliki 7 anak perempuan CANTIK yang sering
disebut sebagai 7 Bidadari.
• Tari Prawiro Watang (1:00 dari 6 menit)
• Raja: Wahai ratuku, Buah Nanas Buah Mangga, apa kabar anak
perempuan kita?
• Ratu: Dua tambah tiga sama dengan lima, semua baik-baik saja
CINTA. (RATU MENCOLEK DAGU SANG RAJA DENGAN PENUH KASIH
SAYANG)
ADEGAN 2 (BIDADARI/KAHYANGAN)
• Tidak jauh dari ruang aula kerajaan, ketujuh bidadari sedang mengobrol asik penuh canda tawa. Terbesit
keinginan untuk turun ke bumi. Namun mereka harus meminta izin pada Ibunda ratu dan Ayahanda raja.
• BIDADARI 1 : WAHAI KAKAKKU SEKALIAN, TIDAKKAH KALIAN BOSAN BERADA DI KAHYANGAN SAJA SELAMA
INI?
• BIDADARI 2: GUE SIH BOSAN YA… ENGGAK TAU LAGI KELEAN…
• BIDADARI 3: AKU INGIN KITA MENCARI SUASANA BARU SAUDARA2KU… AKU JUGA JENUH BERADA DISINI
• BIDADARI 4: BAGAIMANA JIKA KITA PERGI TURUN KE BUMI? AKU DENGAR DISANA BANYAK SEKALI
PEMANDANGAN ALAM YANG INDAH ?
• BIDADARI 5: AKU INGIN SEKALI BERMAIN AIR DAN MANDI DI TELAGA YANG JERNIH SAUDARAKU…
• BIDADARI 6: WAH.. AKU JUGA SETUJU…
• BIDADARI 7: BAIKLAH , KITA IZIN DULU KEPADA AYAHANDA DAN IBUNDA RATU
• ALL BIDADARI: BAIKK………..
• Ketujuh bidadari itu langsung menghampiri raja dan ratu untuk meminta izin.
• FASHION (JALAN MENUJU RAJA DAN RATU, PERKENALAN DENGAN CATWALK, MUSIK FASHION WEEK )
ADEGAN 3 (RUANG KERAJAAN)
• “ Ibunda ,kami bertujuh ingin sekali pergi ke bumi . Kami ingin berendam disana .” (aisha
9g)
• “ Apa itu tidak terlalu berbahaya untuk kalian ?” tanya Ibunda Ratu (tiara)
• “ Tidak, kami akan berusaha agar tidak ada manusia yang mengetahui keberadaan kami “
jawab bidadari 2 (reva)
• “ Bagaimana Raja ?”(tiara)
• “ Baiklah , asalkan kalian kembali sebelum matahari terbenam “ Jawab sang Raja(yoga)
• “ Mohon maaf baginda Raja dan Ratu,apa perlu kita menjaga tuan putri ?” tanya salah satu
prajurit (kevin)
• “ Tidak perlu, kita bisa menjaga diri kita sendiri “ sanggah bidadari 3 (salsabila)
• “ Baiklah kalau seperti itu . Inget! Kalian harus kembali sebelum matahari terbenam ! Dan
jaga diri kalian agar tidak diketahui oleh manusia disana “ pesan sang ayah (yoga)
Adegan 4 (BUMI/ JAKA TARUB)
• Di sebuah desa di Jawa Tengah, hidup seorang lelaki sederhana
bernama JAKA TARUB. Dirinya hanya tinggal sendiri karena orang tua
JAKA TARUB telah meninggal saat ia masih kecil.
• Laki laki yang memiliki profesi sebagai petani di sawah daerah rumah
nya. Selain itu, dia memiliki skil berburu yang tidak usah di ragukan
lagi.
• Siang itu, Jaka Tarub keluar dari rumah nya untuk melakukan
pekerjaan nya sebagai petani. Entah mengapa dan apa alasan nya,
hari ini Jaka Tarub terlihat sangat tidak bersemangat. Banyak petani
yang menyadari hal tersebut dan menanyakan nya kepada Jaka Tarub
OBROLAN PETANI DAN JAKA TARUB -
Tari Manuk Dadali
• Bu petani1 : “heii joko tarub!!!! Mengapa kau terlihat lemah, letih,dan
lesu? Apakah kau sakit ?.(jihan)
• Bu petani 2 : “benar joko tarub, wajahmu sangat berbeda dan kau
terlihat tidak bersemangat ” Ucap bu petani sambil menganggukkan
kepala(akbar)
• Joko tarub :tidak apa-apa, kalian tak perlu menghawatirkanku” ucap
joko tarub dengan pelan dan penuh senyum. (gusti)
• Bu petani3 : “baiklah, jika ada sesuatu katakanlah kepada kami” (aulia)
• Petani : “kami akan pergi dahulu,berhati-hatilah”(adilian)
ADEGAN 5 (RUMAH JAKA TARUB)
• Sore hari setelah usai bekerja, Jaka Tarub tertidur pulas hingga pagi menjelang. Dalam tidurnya, Jaka tarub bermimpi memakan
daging rusa yang sangat lezat.
• Pagi pun tiba,disambut suara ayam jago berkokok yang membuyarkan mimpinya itu. Setelah terbangun dari mimpinya, jaka tarub
merasa lapar dan ingin sekali memakan daging rusa.
• Segera ia bangkit dari tempat tidurnya dan pergi keluar mencari 4 teman berburunya.
• Jaka : Hai teman-teman, kalian sedang apa?
• Warmo : Kamu nanyaaak?
• Teman 1: Buah Nanas Buah Tomat, Disimpan di dalam kendi, Pantas Saja Baumu Menyengat, ternyata kamu belum Mandi!!!
(Tertawa)
• Jaka : Teman-teman , ayo kita pergi berburu rusa, hari ini aku ingi sekali memakan daging rusa
• Teman 2: Waahh, lihat itu, baru saja kita obrolkan!!! (terlihat rusa sedang berlari tidak jauh dari tempat mereka mengobrol)
• Jaka : Gasss , ayo langsung kita siapkan senjata berburu masing-masing!!!
• Teman 3 dan 4: Ayoo semuanya!!!( sembari bangun)
• Jaka tarub masuk ke hutan yang lebat bersama teman-temannya. Salah satu temannya yang bernama warmo melihat sepasang
rusa yang sedang mencari makan. Warmo pun memberi tahu jaka tarub dan teman-temannya dengan berbisik.
Lanjutan adegan 5
• Jaka Tarub dan keempat teman nya berusaha untuk membunuh rusa itu dengan busur yang
mereka miliki. Namun sayangnya, tidak ada anak panah yang mengenai rusa tersebut. Hari
pun semakin siang, membuat Jaka Tarub dan keempat temannya mau tak mau harus kembali
ke rumah masing-masing.
• Izul ( raffi Nur) : Jaka... Kami sudah lelah untuk menangkap rusa tersebut, kami ingin pulang
untuk istirahat " ( nada nesu sambil ngos ngosan)
• Warmo dan kedua temannya : Betul itu Jaka, ayo kita pulang. Kita sudah memasuki hutan
terlalu dalam. Lagian, kita juga tidak mendapatkan rusa itu "
• Jaka Tarub : " Jika kalian ingin pulang, silahkan. Tapi aku masih ingin tetap disini "
• Semua teman Jaka Tarub : " Baik lah , Berhati-hatilah Jaka Tarub "
• Teman-teman pun meninggalkan Jaka Tarub. Sedangkan Jaka Tarub masih berusaha untuk
mendapatkan rusa tersebut. Tetapi, tetap saja nihil. Karena kelelahan, Jaka Tarub beristirahat
dibawah pohon di dekat telaga
ADEGAN 6 TELAGA - Tari Zapin
Setelah mendapat izin dari Ratu dan Raja Khayangan, ke-tujuh bidadari
pun langsung bergegas turun ke bumi. Kini, mereka bertujuh
dihadapankan dengan telaga yang tidak terlalu besar. Air yang jernih
serta hembusan angin yang membuat udara disekitar telaga itu sejuk
dan tenang. Sesampainya mereka pada telaga itu ,ketujuh bidadari
langsung membuka selendang nya dan meletakkan selendangnya diatas
bebatuan dekat telaga. Setelah meletakkan selendangnya, ke-7 bidadari
itu langsung melangkahkan kaki untuk merasakan berendam ditelaga.
Lanjutan adegan 6
Bidadari (Alin) : “Asli disini sejuk banget”
Nawang wulan (Cika) : “Sejuk bingitz loch”
Bidadari (Nickita) : “BBL BBL, Betul banget loh”
Mereka semua memanfaatkan dengan baik kesempatan yang diberika oleh
Ratu dan Raja. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Hari ini canda
dan tawa mereka ciptakan ditelaga itu.
Bidadari (Salsabila) : Menyanyi (Sabda alam)
Dengan hembusan angin yang cukup kencang, membuat salah satu selendang
milik bidadari itu terbang menjauh dari telaga. Selendang itu jatuh tepat
dihadapan lelaki yang terlihat sedang kelelahan dan beristirahat di bawah pohon.
Lanjutan adegan 6 (Telaga)
Dia adalah Jaka Tarub. Tadinya Jaka Tarub tengah beristirahat dengan
memejamkan matanya dan menyenderkan punggung ke batang pohon.
Namun dirinya terusik dengan suara sautan tawa perempuan yang jika
didengar, suara nya tak jauh dari titik dimana dirinya beristirahat.
Tepat didepannya terdapat selendang berwarna hijau yang tidak tahu
itu milik siapa?
.Jaka Tarub: “Wah selendang siapa ini? , Mengapa ada disini!”
Jaka Tarub mengambil selendang itu dan beranjak dari tempat ia
beristirahat, Jaka tarub berjalan sambil mencari siapa pemilik selendang
yang ada di genggaman nya. Tak jauh dari titik nya berada, dia melihat
telaga dengan 7 wanita cantik yang sedang berendam.
Lanjutan Adegan 6
Jaka Tarub : “Wahhh, sejak kapan ada telaga disini? Dan siapa tujuh wanita cantik
itu? Dan juga selendang ini milik siapa? (Ucapa jaka tarub di balik semak-semak)
Jaka Tarub terus memperhatikan ke-7 wanita cantik itu. Hingga tak merasa
matahari hampir terbenam.
Bidadari (Aisha) :”Ayo kita kembali ke khayangan! Matahari mulai tenggelam”
Bidadari (Nickita) :”Wah iya, Kan pesan ayah tidak boleh sampai matahari
terbenam.”
Ketujuh bidadari itu langsung berdiri untuk mangambil selendang yang
diletakkan di atas bebatuan dekat telaga. Semuanya telah menemukan selendang
dan memakainya, sisa Nawang Wulan yang belum menemukan selendang
miliknya.
Lanjutan Adegan 6
• “ Bagaimana ini ? Mana matahari hampir terbenam ,dimana selendang itu berada ?” Ucap Nawang Wulan
• “ Ada apa Nawang Wulan?” Tanya salah satu bidadari ( Amel )
• “ Selendang aku hilang “ Jawab Nawang Wulan dengan nada sedih
• “ Maaf ya Nawang Wulan , kita harus kembali ke khayangan terlebih dahulu ,karena matahari hampir terbenam. Jaga diri baik baik ya Nawang Wulan “
pamit seluruh bidadari
• “ Baik kakak ,terima kasih “ Nawang Wulan

• Nawang Wulan berjalan mencari selendang miliknya,berharap ia bisa menemukan selendang itu dan kembali ke khayangan . Tetapi ,di tengah jalan ia
bertemu dengan Jaka Tarub.

• “ Inikan salah satu wanita yang ada di telaga tadi , apa mungkin dia pemilik selendang itu ? “ Tanya Jaka Tarub di dalam hati

• Jaka Tarub berjalan mendekati Nawang Wulan dan berkata “ Hey ,kamu siapa gadis cantik ?”
• “ Namaku Nawang Wulan ,bidadari daridari khayangan“ jawab Nawang Wulan sambil menyodorkan tangannya untuk mengajak Jaka Tarub berkenalan
• “ Namaku Jaka Tarub “ balas Jaka Tarub yang menerima uluran tangan dari Nawang Wulan
• “ Oh ternyata dia bidadari , kalau dia pemilik selendang itu . Maka dia harus menjadi istri ku “ ucap Jaka Tarub di dalam hati
• “ Selendang ku hilang ,aku tak tahu harus mencari nya kemana lagi “ – Nawang Wulan

• “ Nawang Wulan ,bersediakah kau tinggal bersamaku hingga selendang mu ditemukan ?” Tawar Jaka Tarub
• Setelah sedikit berpikir ,akhirnya Nawang Wulan menerima tawaran Jaka Tarub
• “ Baiklah ,jika itu tidak merepotkanmu “ - Nawang Wulan
• “ Tentu saja tidak “ Jaka Tarub
Pernikahan Jaka Tarub Dan Nawang Wulan
( ADEGAN 7 ) - Tari Majakirana
• Siang itu , pernikahan Jaka Tarub dan Nawang Wulan di gelar secara sederhana . Dihadiri oleh para tamu undangan yang
membuat acara itu semakin ramai . Jaka Tarub merasa senang karena akhirnya ia bisa menikah dengan Nawang Wulan.
• Seluruh tamu undangan memberi ucapa selamat serta doa untuk rumah tangga Jaka Tarub dan Nawang Wulan
• " Jaka Tarub ,kami ada persembahan untuk kalian “ ucap salah satu rakyat ( Rado )
• “ Si Laras pergi ke Pamekasan ...”
• “ Cakep “ – teriak seluruh Rakyat
• “ Pulangnya bersama Ridwan ...”
• “ Cakep “ – teriak seluruhrakyat
• “ Selamat atas pernikahan kalian ..”
• “ Azekk” – teriak seluruh rakyat
• “ Semoga di rahmati Tuhan “
• “ Aminnn “ – ucap rakyat

Setelah itu merek berdiri dan menampilkan joget tiktok ( ngawi )


Perpisahan Jaka Tarub dan Nawang Wulan
( ADEGAN 8 )
Setelah Jaka Tarub menikah dengan Nawang Wulan, tak berselang lama mereka memiliki anak yang sangat cantik. Kini putri
mereka yang bernama Nawangsih, telah menjadi putri yang sangat pintar dan patuh pada kedua orang tua nya. Dan sampai saat ini
jaka tarub masih bekerja sebagai petani. Tetapi Jaka Tarub sering merasakan ada sesuatu yang aneh. Yakni ketika ia meletakkan
padi hasil panennya tersebut, padi yang ada di lumbung selalu penuh seperti tidak pernah berkurang.
•Jaka Tarub:”Mengapa aneh sekali? ,Padi-padi ini seperti tidak berkurang. Padahal, setiap hari istriku selalu memasak nasi untuk
kami makan.”
Hingga suatu hari saat Jaka Tarub tengahtengah asik bersantai, Nawang Wulan menghampirinya dan berpamitan untuk
mencuci pakaian.
•Nawang Wulan:”Suamiku, aku akan pergi mencuci pakaian di sungai. Jika kamu pergi kedapur nanti, jangan sekali-kali engkau
membuka tutup kukusan nasi yang sedang kumasak ya!”
•Jaka Tarub: “Baiklah istriku, kau berhati-hatilah.”
Sepeninggal Nawang Wulan, Jaka Tarub bergegas pergi ke dapur untuk memeriksa nasi yang dimasak istrinya itu.
•Jaka Tarub:”Sebenarnya, apa yang ada di dalam kukusan nasi ini sampai Nawang Wulan melarangku untuk mambukanya?”
“ Bukankah ini hanya nasi biasa?”
Nawangsih yang baru saja keluar dari kamarnya itu menghampiri sang ayah yang berada di dapur.
•Nawangsih: “ Ayah, apa yang sedang engkau lakukan?”
•Jaka Tarub :” Tidak, nak. Ayah hanya akan memeriksa nasi yang sedang ibumu masak.”
Lanjutan Adegan 8
Nawangsih yang mendengar itu terkejut kemudian menggelengkan kepalanya.
•Nawangsih: “Jangan lakukan itu, ayah! Ibu berpesan kepadaku agar aku atau pun ayah tidak membuka tutup kukusan nasi tersebut.”
•Jaka Tarub: “Memangnya kau tau apa yang ada didalam sini, Sehingga ibumu tidak memperbolehkan untuk membuka nya?”
Nawangsih terdiam dan tidak menjawab pertanyaan itu. Denga rasa penasaran nya yang tinggi, Jaka Tarub pun akhirnya membuka tutup kukusan nasi
tersebut. Jaka Tarub terkejut ketika melihat isi yang ada di dalam kukusan itu hanyalah sebutir nasi saja.
•Jaka Tarub: “Apa??”
“Istriku hanya memasak sebutir nasi saja?”
“Hhmmm, pantas saja padi yang ada di dalam lumbung selalu penuh. Ternyata ini alasannya”
•Nawang Wulan :”Hah? Suamiku! Apa yang sedang engkau lakukan ?”
Jaka Tarub dan Nawangsih yang berada disana terkejut ketika nendengar suara Nawang Wulan yang mendekat ke arahnya.
•Jaka Tarub:”I-istriku...”
•Nawang Wulan: “Kenapa kau melanggar perintahku?”
“Sebelum nasi itu matang, tidak boleh ada seorang pun manusia yang membukanya.”
“Akibat dari perbuatanmu ini, kesaktianku menanak nasi menjadi hilang.”
•Jaka Tarub : “Maaf kan aku, istriku..”
Karena kesaktiannya sudah menghilang, kini Nawang Wulan benar benar harus menumbuk padi sebelum dimasak.
•Nawang Wulan :”Huuhh.. Aku lelah sekali.”
“Andai saja aku masih memiliki kesaktian. Aku tidak akan susah menumbuk padi seperti ini.”
Lanjutan Adegan 8
•Nawangsih:” Mari bu.., Nawangsih bantu”
•Nawang Wulan: “Sungguh baik sekali kau anakku.”
Sejak saat itu, padi yang biasanya memenuhi lumbung mulai berkurang dan bahkan sudah hampir
habis. Ketika Nawang Wulan hendak mengambil padi dilumbung, pandangannya tertuju pada sesuatu
yang tak asing baginya. Benda itu tepat menyembul dari tumbukan padi terakhir. Saat mendekat dan
mengambilnya, betapa terkejutnya Nawang Wulan ketika menyadari bahwa benda yang ia pegang itu
adalah selendang yang selama ini ia cari.
•Nawang Wulan :”Hah? Ini kan selendangku”
“Ternyata selama ini suamiku yang menyembunyikan selendang ini!. Tega sekali dia!!”
Dengan perasaan marah, Nawang Wulan pun kembali ke rumah untuk menemui suaminya.
•Nawang Wulan: “Jaka Tarub!”
“Jadi selama ini kau yang menyembunyikan selendang milikku!”
“Tega sekali kau sudah membohongiku selama ini”
“Sekarang, aku akan kembali ke khayangan.”
Lanjutan Adegan 8
Jaka Tarub yang saat itu sedang berbicara dengan Nawangsih pun ikut terkejut.
•Jaka Tarub:”Hah? Istriku. Jangan pergi, maafkan aku”
•Nawangsih :”Ibu jangan pergi”
“nawangsih masih membutuhkan ibu”
•Jaka Tarub :”Benar Nawang Wulan. Kami masih membutuhkan mu. Tetaplah disini, maafkan aku”
•Nawang Wulan: “Walaupun aku sudah tak mengakuimu menjadi suamiku, tetapi Nawangsih tetaplah putriku”
“Aku akan sesekali kembali untuk menengok Nanwangsih”
•Jaka Tarub: “Istriku jangan pergi”
•Nawangsih :”Ibu.. Jangan pergi”
•Jaka Tarub :”tolong Jangan tinggalkan kami”
•Nawangsih:”Ibuu...”
Nawang Wulan pun terbang kembali ke khayangan menggunakan selendang itu, meninggalkan Jaka Tarub
dan putrinya, Nawangsih.

Anda mungkin juga menyukai