Anda di halaman 1dari 4

"JAKA NGIYUB"

SKENARIO

JAKA NGIYUB

ADEGAN 1

SFX : Musik masuk panggung (karawitan)

1. Jaka Ngiyub : (Jaka Ngiyub memikul kayu dan meletakkannya. Kemudian membasuh mukanya di
bawah air terjun dan beristirahat sambil duduk-duduk).“Weleh – weleh !! Hidup di jaman sekarang
kok susah banget. Udah semua mahal, BBM naik, malah sekarang disuruh cari kayu bakar. Mana
hutannya gundul lagi. Woalah gusti-gusti.”

ADEGAN 2

(Suara angin bergemuruh seiring turunnya ketujuh bidadari dari khayangan dan digambarkan
dengan tarian. Seketika itu Jaka Ngiyub bersembunyi di balik pohon)

SFX : suara angin (live) dan selanjutnya musik karawitan yang mengiringi tari bidadari yang turun ke
bumi

2. Bidadari : (Bidadari kagum akan keindahan dunia dan menikmati pemandangan yang ada di
sekitar air terjun).“Wah……….!!!”

3. Jaka Ngiyub : (Jaka Ngiyub mengintip dibalik pohon dan mengagumi kecantikan ketujuh bidadari
tersebut).“Weleh-weleh…………!!! Cantik-cantik bener gadis itu!”

4. Nawang Dina : (sambil menikmati pemandangan di sekitar air terjun).“Wah…………!!! Ternyata


bumi ini sangat indah ya!”

5. Nawang Menit : (judes dan meremehkan).”Perasaan biasa aja deh.”

6. Nawang Tahun : (tidak nyaman dan risih dengan keadaan sekitar).“Eh…, tapi disini becek banget !
udah ujan, becek, gak da ojek. Cape deh…!”

7. Nawang Detik : (sambil menunjuk ke air terjun).“Dek remah……, itu bukan hujan tapi air jatuh.”

8. Nawang Minggu : “Piye, piye……, itu namanya air terjun nduk……”

9. Nawang Jam : “a….a…….a. a…air terjun……”

10. Nawang Menit : “Udah, udah rebut aja. Mau air terjun kek, mau air jatuh kek mendingan kita
sekarang mandi aja!”

11. Keenam bidadari : “Iya…ya..Ayuk…..!”

ADEGAN 3

(Ketujuh bidadari itu pun mandi yang diibaratkan dengan gerakan tari, sementara itu Jaka Ngiyub
mengintip dibalik pohon dan mencuri selendang bidadari tersebut.)

SFX : Musik (karawitan) yang mengiringi tarian bidadari yang menggambarkan bidadari sedang
mandi.

ADEGAN 4

(Jaka Ngiyub masih berada di balik pohon sambil menyembunyikan selendang bidadari. Setelah
selesai mandi para bidadari mengambil selendangnya masing-masing)

12. Para Bidadari : ( sambil mencari selendangnya masing-masing) “ Wah seger ya….!”

13. Nawang Wulan : (bingung mencari selendangnya)“Mana……….. selendangku………?????”

14. Nawang Tahun : (bingung mencari selendangnya yang juga hilang)“ Hah….. selendangku juga
hilang. Dimana.………. dimana……… dimana……. Dimana…….”

SFX : Musik karawitan kaget

15. Nawang Jam : (sambil mendekati Nawang Tahun dan berbicara dengan logat gagap).”Me… me…
me…memangnya ka…ka…kamu taruh dimana?”
16. Nawang Tahun : “Tadi tak taruh disini, masak tak taruh di rumah”

17. Nawang Dina : “ya sudah, kita cari saja “

(Ketujuh bidadari mencari selendang Nawang Wulan dan Nawang Tahun yang hilang)

18. Nawang Menit : “Ngapin kita ikut nyari, lha wong bukan selendang kita yang hilang .

19. Nawang Minggu : “Disini lho gak ada, barang kali hanyut di sungai. Kita telusuri sungai aja
barangkali ketemu”

20. keenam bidadari : “Iya… ya…ayuk………..!!!”

(tujuh bidadari keluar panggung)

SFX : Musik keluar panggung (karawitan)

ADEGAN 5

KETUJUH BIDADARI ITUPUN TERUS MENCARI SELENDANGNYA YANG HILANG, SEMENTARA ITU JAKA
NGIYUB KELUAR DARI PERSEMBUNYIANNYA.

( Joko Ngiyub menari karena senang mendapatkan selendang bidadari)

SFX : Musik (karawitan) yang mengiringi tarian Jaka Ngiyub karena senang mendaspatkan selendang
bidadari)

20. Joko Ngiyub : (Jaka Ngiyub memegang selendang dan heran ternyata selendang yang dicurinya ada
dua).“Lho kok ada dua?? Perasaan tadi satu.”

ADEGAN 6

SFX : Musik masuk panggung (karawitan)

21. Genter : (Genter bertemu Jaka Ngiyub sambil membawa cangkul dan menjabat tangan Jaka
Ngiyub).“Hallo prend …………!

22. Jaka Ngiyub : (dengan eksprei senyum-senyum)“Hallo ………ter!!

23. Genter : “Ngapain kamu disini??”

24. Jaka Ngiyub : “Aku habis cari kayu bakar ini”

25. Genter : “Hari gini cari kayu bakar?”

26. Jaka Ngiyub : “Habisnya aku nggak dapat pembagian konfersi gas dari pemerintah. Pemerintah itu
nggak adil sama aku. La kamu sendiri dari mana?”

27. Genter : “ Aku habis nyangkul dari sawah.”

28. Jaka Ngiyub : (Jaka Ngiyub senyum-senyum dan memegangi kedua selendang yang
dicurinya) .”O…….. “

ADEGAN 7

29. Genter : “Ngapain kamu pegang-pegang selendang itu?”

30. Jaka Ngiyub : (sambil memegangi kedua selendangnya) “ waktu aku istirahat tadi aku mengintip
gadis-gadis cantik lagi mandi, aku ambil aja selendangnya. Eh.. ternyata ada dua. Ini tak kasih satu,
kamu mau nggak??’

31. Genter : (sambil menunjuk selendang yang bagus) “ Gimana kalau yang itu ? yang itu lebih bagus
deh.”

32. Jaka Ngiyub : “ Nggak pokoknya yang ini!! (kemudian berbisik-bisik) Ini milik bidadari lho!”

33. Genter : “Nggak mbujuk ta??”

34. Jaka Ngiyub : “ Ya nggak lah, masak ya nggak dong!”

35. Genter : (sambil berpikir lama). “Gimana ya? ”

36. Jaka Ngiyub : “Sudah lah, nggak usah mikir lama-lama.”


37. Genter : “ Ya dah, aku mau”

38. Jaka Ngiyub : “ Yo wis ter.. rawat baik-baik selendangnya! Aku pulang dulu ya!”

39. Genter : (sambil berjabat tangan) “Ok friend, ati-ati ya!”

(Jaka Ngiyub keluar panggung)

SFX : Musik keluar panggung (karawitan)

ADEGAN 8

40. Genter : (sambil menimbang-nimbang selendang, mengamati dan mencium baunya. Dan akhirnya
dia membuang selendang tersebut). “Ngapain aku mau dikasih selendang kaya gini? Sudah jelek, bau
lagi. Nggak penting deh.”

SFX : Musik kaget (karawitan)

(Genter meninggalkan panggung, kemudian kembali lagi karena cangkulnya ketinggalan)

41. Genter : (Genter mengambil cangkulnya) “Aku lupa . Cangkulku ketinggalan”

ADEGAN 9

KETUJUH BIDADARI PUN KEMBALI KARENA MEREKA TIDAK MENEMUKAN SELENDANG NAWANG
WULAN DAN NAWANG TAHUN DI TEMPAT LAIN.

SFX : Musik masuk panggung (karawitan)

42. Nawang Menit : “Kalian itu ceroboh banget sih !!”

43. Nawang Minggu : “ Makanya kalau naruh selendang tu yang bener dong!”

44. Nawang Menit : “Kalian tu merugikan kita semua.”

(Bidadari yang lain mencari selendang, Nawang Tahun menangis dan sedih)

ADEGAN 10

45. Nawang Jam : (sambil menunjuk selendang yang ada di balik bebatuan dan menepuk pundak
Nawang Tahun) ” i …… i ……. i ……. i …….tu…….”

46. Nawang Tahun : (mencueki Nawang Jam)“ apa sih …??”

47. Nawang Jam : (tangan menunjuk ke selendang) “i…… i …… i …… tu se….. se….. lendangnya.”

48. Nawang Tahun : (sambil berjalan mengambil selendang yang ditunjukkan oleh Nawang Jam)“
Ha….!!! Akhirnya ketemu juga, itu selendangku.”

SFX : Musik kaget (karawitan)

49. Nawang Wulan : (Nawang Wulan melihat dan mengamati selendasng yang diambil Nawang
Tahun ) “ ini bukan selendangmu, ini selendangku ndek .”

50. Nawang Tahun : (sedih dan kecewa)“Trus mana punyaku……??

51. Nawang Wulan : “Ya dah, kita cari aja dulu”

52. Nawang Menit : (cuek)“ Meneketehek, itu urusanmu.”

53. Nawang Detik : “ Ini kan dah sore, sebentar lagi gelap, kita kan gak bisa terbang kalau malam.”

54. Nawang Dina : “ Iya… ya, ntar nabrak-nabrak lagi.

55. Nawang Tahun : (Nawang Tahun sambil menangis)“Trus aku gimana dong??”

56. enam bidadari : “ Meneketehek.”

57. Nawang Menit : “itu urusanmu .”

58. Nawang Minggu : “ Lagian, salah sendiri naruh selendang sembarangan. Sekarang
rasain !!”(Dengan ekspresi marah, mendengar hal itu Nawang Tahun menangis histeris)
ADEGAN 11

59. Nawang Menit : “ Ya udah sebaiknya kita pulang aja yuk !”

( Enam bidadari terbang meninggalkan Nawang Tahun sendirian)

SFX : Musik keluar panggung (karawitan)

ADEGAN 12

KEESOKAN HARINYA NAWANG TAHUN SAMBIL MENANGIS TERSEDU-SEDU MASIH MENCARI


SELENDANGNYA YANG HILANG.

SFX : Musik sedih (seruling) dan suara kicauan burung (siulan)

60. Nawang Tahun : (sambil menangis dan mencari selendangnya) “ Dimana sich selendangku?”

(Tiba-tiba ada seorang pemuda tampan yang menghampiri Nawang Tahun dari belakang)

61. Jaka Ngiyub : (dengan heran dan penasaran Joko Ngiyub mendekati Nawang Tahun)“ hah ini pasti
wanita cantik. ”

62. Jaka Ngiyub : “ Wahai gadis cantik jelita! Mengapa engkau menangis sendirian di hutan? Ada apa
gerangan? Apakah aku bias membantumu?”

63. Nawang Tahun : (sambil terisak-isak yang masih membelakangi Jaka Ngiyub) “a….. aku tidak bisa
pulang karena selendangku hilang.”

64. Jaka Ngiyub : “Memangnya rumahmu dimana?”

65. Nawang Tahun : “Rumahku jauh”

66. Jaka Ngiyub : “Berarti kamu bukan penduduk sini?”

67. Nawang Tahun : “sambil menangis”

68. Jaka Ngiyub : (sambil menerka-nerka Joko Ngiyub menerka-nerka bahwa gadis yang ditemui
merupakan pemilik selendang yang diambilnya) “Aku tahu siapa kamu…….. , kalau aku dapat
menemukan selendangmu…… ”

69. Nawang Tahun : “Berarti kamu yang mengambil selendangku?”

ADEGAN 13

70. Jaka Ngiyub : “ Bukan… bukan aku yang mengambilnya. Tapi kalau aku dapat menemukan
selendangmu, sudikah kiranya dirimu menjadi istriku?”

71. Nawang Tahun : “ Apa kamu nggak bakalan menyesal?”

72. Jaka Ngiyub : “Tidak…. Aku tidak akan menyesal. Aku akan menerimamu apa adanya. Apakah
kamu bersedia menikah denganku? ”

73. Nawang Tahun : (sambil menoleh kearah Jaka Ngiyub) “ Hah !!! menikah?? Ya iyalah,”

(seketika Jaka Ngiyub pingsan karena melihat wajah Nawang Tahun yang jelek)

SFX : Musik kaget (karawitan)

PERBUATAN YANG TIDAK BAIK PASTI AKAN MENDAPATKAN BALASANNYA. ENTAH SEKARANG ATAU
PUN NANTI. SIAPA YANG MENANAM PASTI AKAN MENUAI.

Anda mungkin juga menyukai