Anda di halaman 1dari 5

The legend of the blue sea

Dahulu kala pada zaman dinasti josoen hidup seorang anak bangsawan yang mencintai
seorang putri duyung. Anak lelaki itu bernama dam ryung, ia adalah anak dari seorang gubernur
Hanyang pada pemerintahan itu yang kelak akan mewarisi takhta ayahnya.
Suatu ketika, saat dam ryung berumur 10 tahun, ia sedang bermain dipinggiran pantai
bersama temannya, tiba-tiba ombak besar disertai badai datang. Badai itu menggiring dan
menenggelamkannya ke tengah laut. Dam ryung terombang ambing di dalam laut. Tiba- tiba
setitik cahaya terang menghampirinya. Semakin mendekati dam ryung . Dengan kondisi masih
membuka matanya, ia melihat seorang putri duyung menghampirinya. Putri duyung datang lalu
memegang erat tubuh dam ryung dan membawanya ke daratan.Anak itu memperkenalkan
namanya sebagai Dam Ryung. Sayangnya putri duyung itu tak memiliki nama.Akhirnya Dam
Ryung memberikan nama kepada putri duyung kecil itu dengan nama Sae Wa, yang berarti
terang, dan anak yang bersinar. Sejak saat itulah mereka saling bertemu.
Setiap petang, dam ryung pergi ke pantai untuk bertemu sea hwa, putri duyung yang
menyelamatkannya. Mereka bertemu hampir setiap petang tanpa ada seorang pun yang
mengetahui. Setiap bertemu joon jae memberikan makanan kepada Sae Wa kecil yang belum
pernah dicicipinya, dan membiarkan Sae Wa melihat hal- hal indah di daratan untuk pertama
kalinya. Joon jae kecil serta Sae Wa menghabiskan waktu bersama dan tumbuh bersama.
Saat sudah remaja Joon jae datang menemui sea hwa. Ia memberitahukan bahwa ia
akan menikah.
“bulan depan aku akan menikah” kata dam ryung
“apa itu menikah?”. Tanya sae wa
“itu berati aku harus hidup dengan gadis lain dan aku hanya boleh melindungi dan
menyukainya”.
“ lalu, apa kau tidak akan kepantai lagi?”
“Aku tidak tahu. Apa kau tidak bisa tinggal didarat. Aku dengar putri duyung akan
memiliki kaki jika ia ke daratan.”
“itu mungkin saja jika dewasa, tapi tidak untuk sekarang.”
“aku tidak ingin meninggalkanmu. Aku tidak ingin melindungi dan menyukai gadis lain.
Aku tidak ingin hidup bersamanya selamanya selain dirimu.”
“tapi bagaimana, aku tidak bisa pergi ke darat dan kau tidak bisa hidup di air.” Kata sae
wa sambil menangis. Lalu sea hwa melompat ke laut dan meninggalkan dam ryung.
Pada malam pertama pernikahannya, dam ryung meninggalkan kamar pengantin
barunya dan naik kuda menuju laut.Di depan laut lepas, Dam Ryung memanggil nama Sae Wa,
tapi Sae Wa tak muncul. Akhirnya Dam Ryung menenggelamkan dirinya ke dalam laut lepas,
karena dia tahu putri duyung Sae Wa akan menyelamatkannya. Namun dia tidak tahu bahwa
putri duyung mempunyai kemampuan dapat menghilangkan ingatan seseorang terhadap putri
duyung. Akhirnya Sae Wa mencium Dam Ryung agar dirinya bisa menghilang seperti gelembung
air laut di dalam ingatan Dam Ryung. Dam Ryung akhirnya tiba di daratan dan melupakan Sae
Wa.

20 tahun kemudian, Hujan deras menghantam dermaga di desa itu. Para nelayan
berjuang untuk menyelamatkan diri mereka.Rumah rakyat pun rusak parah, dan warga menjadi
ketakutan. Keesokan harinya, para warga membersihkan rumah mereka yang diterjang badai
kemarin. Namun disisi lain, warga mendapatkan berkah atas badai tsunami itu karena ikan
banyak bertaburan di pantai. Para warga memungut ikan2 tersebut. Namun disisi lain, seorang
putri duyung terjebak di dekat gua karena terbawa gelombang tsunami. Tak lama seorang
warga menemukan putri duyung tersebut. Lalu warga itu menangkap putri duyung itu dan
membawa putri duyung itu ke seorang dewan kota. Dewan kota itu melihat putri duyung itu
dan tertawa licik. Dewan kota itu bernama dae young. Ia mendapat kekuasan di pemerintahan
dengan cara memeras uang dari para nelayan yang digunakan untuk membayar posisi di
pemerintahan.

Dae young menunjukan putri duyung itu pada gubernur joon jae. Lalu para pelayan di
rumah dewan kota itu menyalakan obor, dan Dam Ryung pun melihat si putri duyung dari
kejauhan. Dam Ryung terpana melihat putri duyung tersebut. Dam Ryung lalu keluar dari
tempatnya berpijak dan menghampiri putri duyung yang tak berdaya. Dam Ryung lalu bertanya
apa yang akan dilakukannya kepada putri duyung. Dae young menjawab “Di makam, Qin Shi
Huang, tidak ada api yang tak pernah padam. Apa kamu tahu rahasia itu. itu karena ada minyak
dari putri duyung. Mereka bilang minyak yang diekstrak dari seekor putri duyung adalah
kualitas yang terbaik. Bahkan bila dibandingkan dengan dari ikan paus”.  Lalu dam ryung
mendekati dae young ia memerintahkan untuk melepaskan kembali putri duyung itu tapi ia
menolak lalu dam ryung mengancamnya dengan penggelapan pajak yg dilakukannya akan
dihukum mati lalu dae young menuruti dan menyerahkan putri duyung itu lalu melepaskannya
ke laut lepas.

Pada acara festival tahunan di kota Hanyang, masyarakat menerbangkan lampion ke


arah laut bersama sama. Lampion milik gubernur dam ryung pergi ke arah lain dan tersangkut
dibatu. Joon jae mengambilnya dan dibalik lampion itu ada putri duyung yang tertangkap
kemarin.

“kau bisa bicara?? kenapa saat hari itu kau tidak mengatakan sepatah kata pun?”

“putri duyung  bisa mendengar pikiran orang lain sehingga tak ada alasan untuk bicara”
“apa manusia tidak bisa mendengar pikiran duyung?”

“dahulu seorang anak laki-laki jatuh cinta pada seekor putri duyung dan mendengar
suara putri duyung”

“apa yang terjadi pada anak laki-laki yang mencintai putri duyung itu?”

Putri duyung itu hanya diam dan mengalihkan pandangannya pada anak anak yang
sedang bermain lampion.

“apakah kita bisa bertemu lagi?”

“jika lampion harapan itu terbang di atas langit, aku akan menganggapnya sebagai tanda
bahwa kita bisa bertemu kembali.”. Dan kemudian putri duyung itu kembali berenang ke laut.
Terlihat dari kejauhan, dae young ternyata melihat percakapan antara dam ryung dan sae wa.
Dae young berpikir dia hanya perlu mengikuti dam ryung agar dapat menangkap kembali putri
duyung itu.

Beberapa hari kemudian, gubernur dam ryung menaiki perahu kecil dan menebarkan
sebuah lampion. Tak lama putri duyung sae wa muncul kepermukaan. Sae Wa memandangi
seorang sosok yakni Dam Ryung. Dengan perahunya, Dam Ryung menghampiri putri duyung
serta menanyakan namanya.

” Namaku sae wa”

“kakakku bernama sae wa namun ia meninggal karena sakit, itu berarti…”

“itu berarti terang dan anak yang bersinar. Dulu ada seseorang yang memberikan nama
itu. Haruskah aku menceritakan kisah itu.” Lalu sae wa menceritakan kisah 20 tahun silam.
setelah selesai bercerita, dam ryung berkata.

`“istriku.. meninggal setelah menikah karena sakit, sampai dia meninggal dia
mengatakan ia membenciku karena melarikan diri saat malam pertama. Aku tidak bisa
mengingat kenapa aku pergi saat itu.” Dam ryung diam sejenak lalu kembali menatap sae wa

“apakah aku anak lelaki itu?....”

Sae wa menatap tajam kearah dam ryung lalu ia mendekati perahu sambil menjulurkan
tangan. Lalu dam ryung meraih tangan itu dan seketika ingatan 20 tahun silamnya kembali. Sae
wa mencoba mnegembalikan ingatannya. Dan ternyata lelaki yang ia temui adalah anak lelaki
20 tahun lalu yaitu dam ryung

Setelah kejadian itu sae wa naik kedaratan dan hidup bahagia didarat bersama dam
ryung. Dewan kota yang terus mengawasi dam ryung mengetahui hal itu dan berencana
menangkap sae wa. Ia menebar fitnah bahwa putri duyung telah naik kedarat dan itu berarti
malapetaka akan menghampiri desa. Dae young membunuh seorang warga sebagai bukti dan
akhinya warga terpengaruh. Warga berdemo didepan rumah gubernur dam ryung agar putri
duyung segera ditangkap dan dibunuh. Sementara itu dae young bersama pengawalnya
menggeledah rumah dam ryung dan berhasil menangkap sae wa, saat itu gubernur dam ryung
sedang menyelidiki kematian warganya yang dicurigai penyebabnya dan ternyata warga itu
telah diracuni. Dam ryung mencurigai yang meracuni adalah dae young oleh karena itu ia
memerintahkan agar meggeledah rumah dae young.

Namun Sae wa sudah ditangkap dan disekap serta disiksa agar ia menangis. Karna air
mata putri duyung sebenarnya adalah mutiara. Setelah selesai penyelidikan dam ryung terkejut
karna rumah berantakan dan ia tidak dapat menenukan sae wa. Akhirnya ia menyuruh
pengawalnya untuk mencari dan menangkap dae young. Ia yakin bahwa yang menculik sae wa
adalah dae young.

Dam ryung pergi mencari keberadaan sae wa ke seluruh desa. Akhirnya dam ryung
dapat menemukan sae wa disebuah gudang kecil dan sempit dan menemukan sae wa dalam
keadaan terikat penuh luka. Disampingnya ada wadah besar yang berisikan penuh mutiara.
Melihat itu dam ryung sangat sedih dan marah ia langsung melemparkan wadah berisikan
mutiara itu keluar dan warga berebut mengambilnya. Ia lalu membawa sae wa ke tabib untuk
diobati. Tabib itu menyarankan agar mengembalikan putri duyung itu keasalnya agar ia bisa
sembuh total. Dam ryung sangat sedih akan hal itu. Akhirnya dengan berat hati ia melepaskan
sae wa ke laut.

Dam ryung yang marah mendatangi dae young kepenjara. Ia langsung mengayunkan
pedangnya. Sebelum ia dapat membunuh dae young tiba tiba pengawalnya datang dan
menyampaikan surat perintah penahanan dari raja. Dam ryung dicopot dari jabatannya sebagai
gubernur dan akan diadili oleh raja. Dae young lah yang melaporkan ke raja bahwa dam ryung
telah menyembunyikan putri duyung dirumahnya dan membawa malapetaka ke desa. Joon jae
tidak bisa melawan karna itu perintah raja.

Malam hari ia dibawa dengan perahu ke kota. Sebelum berangkat, Ia melihat sekilas
segerombolan orang membawa obor dengan diam diam. Di perjalanan, dam ryung melihat
sebuah lampion diterbangkan ke laut. Dam ryung yang khawatir akan hal itu menyuruh
prajuritnya untuk berbalik arah. Saat berbalik ia beretemu dengan segerombolan orang tadi
dan didalamnya terdapat dae young. Perahu itu melemparkan jaring jaring ke laut untuk
menangkap sae wa. Dae young tertawa jahat melihat dam ryung yang ditangkap. Lalu dae
young dan gerombolannya melemparkan panah dan tombak ke laut untuk membunuh sae wa.

Dam ryung yang melihat itu tak tinggal diam, ia loncat ke perahu dae young sambil
mengayunkan pedangnya, pengawalnya pun ikut membantu. Akhirnya pertarungan pun tak
dapat dihindari, mereka bertarung diatas perahu. Sementara itu beberapa anak buah dae
young ada yang terus melemparkan panah serta tombak ke laut, sae wa berusaha sekuat
tenaga untuk menghindar. dam ryung yang sedang bertarung tiba tiba melihat sebuah tombak
mengarah tepat ke tubuh sae wa. Melihat itu, dam ryung langsung masuk ke dalam air dan
melindungi sae wa. Sae wa berhasil diselamatkan dengan tubuh dam ryung sebagai gantinya.
Sae wa yang melihat tombak menancap ditubuh dam ryung kemudian memeluk dam ryung
sambil menangis. Lalu ia memegang tombak itu yang akhirnya tombak itu menembus tumbuh
sae wa. Dam ryung dan sae wa mati bersama dengan tombak yang menancap ditubuh mereka.

Anda mungkin juga menyukai