Pasien unresponsive Kedua : Aktifkan respons emergensi Ketiga : Lakukan primary survey dengan urutan A-B-C A – Tidak ada suara napas B – Tidak ada pergerakan dinding dada sama sekali, usaha napas (-) C – tidak ada denyut karotis Keempat : lakukan RJP Setelah 2 siklus, pasien terbatuk batuk, napas (+) nadi karotis teraba Kelima : Posisikan ROSC
2. Pertama : Aktifkan respons emergensi
Kedua : Cek respon pasien Pasien unresponsive Ketiga : Lakukan primary survey dengan urutan C-A-B C – tidak ada denyut karotis A – Tidak ada suara napas B – Tidak ada pergerakan dinding dada sama sekali, usaha napas (-) Keempat : Lakukan RJP Setelah 2 siklus, Tenaga medis dari RS datang Kelima : Serahkan penanganan pada tenaga medis
3. Pertama : Pastikan keamanan penolong – keamanan lingkungan – keamanan pasien
Kedua : cek respon pasien (bangunkan pasien) Pasien memberi respon mengerang dengan rangsang nyeri Ketiga : Geser pasien ke tempat yang lebih aman dengan fiksasi kepala, badan, dan kaki Keempat : Lakukan primary survey A – Suara napas dbn, tidak ada suara mendengkur/berkumur/melengking B – Usaha napas (+) pola napas normal, Pergerakan dinding dada baik C – Nadi 80x/m, tidak tampak perdarahan D – Pasien membuka mata jika dirangsang nyeri, Bicara melantur E – Tampak deformitas tungkai bawah kanan dan lengan atas kanan
4. Pasang bidai sesuai prinsip pembidaian, sebelumnya menjelaskan tujuan pembidaian dan prinsip bidai
5. Pertama : Cek respon
Pasien melihat pada pemeriksa, mata melotot dan tidak dapat bersuara Kedua : Perintahkan pasien untuk batuk Pasien tidak bisa batuk Ketiga : Lakukan 5x back blow masih tersedak Lakukan 5x Heimlich maneuver Masih tersedak, pasien kemudian tak sadarkan diri