Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR ILMU PETERNAKAN

PENGAMATAN BENTUK FISIK SUSU SEGAR

Disusun Oleh :

NAMA : Muhammad Lutfi

NIM : C41211475

GOLONGAN : C

ANGKATAN : 2021/2022

Dosen Pengampu

Agus Hadi Prayitno, S.Pt., M.Sc

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS UNGGAS

JURUSAN PETERNAKAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2021/2022

1
PRAKATA

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya laporan
“Laporan pengamatan pengantar Ilmu Peternakan” ini dapat diselesaikan.
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas dari bapak Agus Hadi Prayitno, S.Pt.,
M.Sc pada mata kuliah Pengantar Ilmu Peternakan.
Pembuatan laporan ini sebagai tugas akhir semester ganjil yang dapat
diselesaikan tepat waktu.Saya mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang
telah membantu dan membagi sebagian pengetahuannya sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik dan benar.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih ada kekurangan baik
dari segi penulisan maupun tata bahasa.Kritik dan saran yang
membangun dari pembaca saya nantikan untuk perbaikan laporan ini kearah yang
lebih baik dan sempurna.
Sekian dan semoga makalah ini dapat diterima sesuai dengan yang
diharapkan.

Jember 1 Januari 2022

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang menunjang
pada penguasaan keahlian terapan tertentu,meliputi program pendidikan
Diploma yang setara dengan program pendidikan akademik.Pendidikan
diploma 4 setara dengan pendidikan sarjana 1 yang mana lulusan
pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar sarjana terapan.
Praktikum sangat penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan
keahlian dan keterampilannya,menguasai bidang keahlian dan dasar-dasar
ilmu pengetahuan serta teknologi, memiliki etos kerja tinggi,
berkomunikasi sesuai dengan keahlian di bidangnya,serta memiliki
kemampuan dalam mengembangkan diri.
Adanya praktikum ini mahasiswa di harapkan dapat memahami
materi yang di berikan oleh bapak Agus Hadi Prayitno, S.Pt., M.Sc
melalui praktikum yang berjudul “Pengamatan Bentuk Fisik Susu
Segar”,”Pengamatan Produk Olahan Susu”,”Pengamatan Bentuk Fisik
Daging Segar”,”Pengamatan Produk Olahan Daging”.”Pengamatan
Bentuk Fisik Telur”,”Pengamatan Produk Kulit”.

3
BAB I
BENTUK FISIK SUSU SEGAR

1.1 Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Praktikum

1. Warna Susu

Warna susu dapat bervariasi tergantung pada jenis ternak, jenis pakan,
jumlah lemak, padatan dan warna. Warna susu berkisar dari putih kebiruan hingga
kuning keemasan. Warna putih susu merupakan hasil hamburan pantulan cahaya
oleh partikel koloid dari globul lemak dan kasein serta kalsium fosfat.Warna putih
susu disebabkan oleh zat karoten yang diperoleh sebagai makanan dari tumbuhan
hijau.Saat Anda menghilangkan lemak dari susu, susu menjadi berwarna kebiruan.
Susu yang baik memiliki warna putih atau kekuningan. Hal ini disebabkan oleh
efek hamburan cahaya dan penyerapan oleh butiran lemak dan protein misel. Susu
yang berwarna kemerahan dipercaya berasal dari susu sapi yang menderita
mastitis. Susu berwarna biru menunjukkan bahwa susu dicampur dengan terlalu
banyak air, dan susu yang berlendir dan kental menunjukkan bahwa susu tersebut
busuk.

2. Rasa Susu

Susu yang baik memiliki rasa yang sedikit manis, yang berasal dari
laktosa. Rasa asin berasal dari mineral fluoride dan sitrat. Susu biasa berbau
seperti sapi.
Adapun penyebab rasa susu sapi menjadi berbeda dari pada biasanya
disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari bahan pakan dan minuman yang
terdapat bahan asing seperti bawang,kondisi lingkungan susu,enzim lipase pada
lemak susu,adanya bakteri dari luar yang tercampur dengan susu,oksidasi lemak
susu.
3. Tingkat Kekentalan Susu
Seperti BJ, susu memiliki viskositas yang lebih tinggi daripada air.
Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5-2,0 cP. Viskositas whey pada 20 ° C
adalah 1,2 cP, susu skim adalah 1,5 cP, dan susu mentah adalah 2,0 cP. Padatan

4
dan lemak susu mempengaruhi viskositas. Suhu juga menentukan kekentalan
susu. Sifat ini sangat berguna untuk membuat mentega.

B. Pembahasan
Susu termasuk dalam makanan seimbang yang terdiri dari protein,
karbohidrat,lemak, vitamin dan mineral. Keunggulan susu sebagai bahan baku
makanan manusia adalah kandungan gizinya dalam perbandingan yang optimal,
sehingga mudah diserap dan tidak tertahan.
Kekurangannya adalah kandungan vitamin C yang rendah. Susu juga
berperan sebagai pembawa penularan dan dapat menimbulkan penyakit yang
ditularkan melalui susu. Susu adalah cairan berwarna putih yang diperoleh dari
sapi atau mamalia lain yang dapat dikonsumsi atau digunakan sebagai bahan
makanan kesehatan.
Susu merupakan makanan yang paling sehat karena mengandung nutrisi yang
lengkap dan ideal.Vitamin yang terkandung dalam susu adalah vitamin A, B, dan
C. Selain itu, susu merupakan media yang paling disukai untuk berbagai
mikroorganisme dan digunakan sebagai habitat atau tempat berkembang biak.
Komposisi susu lebih lengkap dibandingkan dengan bahan makanan lainnya,
sehingga semua komponen yang diperlukan untuk tubuh terkandung dalam susu.
Bahan utama dari susu adalah protein, lemak, laktosa, mineral dan air.

1.2 Kesimpulan

Susu adalah cairan berwarna putih, yang diperoleh dari pemerahan sapi atau
hewan menyusui lainnya,Susu termasuk dalam gizi seimbang yang terdiri atas
protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Susu yang normal berwarna
putih kebiruan hingga agak kuning keemasan. Susu yang baik memiliki rasa yang
sedikit manis, yang berasal dari laktosa. Rasa asin berasal dari mineral fluoride
dan sitrat.
Rasa susu sapi menjadi berbeda di sebabkan oleh beberapa faktor mulai
dari bahan pakan dan minuman yang terdapat bahan asing seperti bawang,kondisi
lingkungan susu,enzim lipase pada lemak susu,adanya bakteri dari luar yang
tercampur dengan susu,oksidasi lemak susu.

5
1.3 Daftar Pustaka

https://youtu.be/4XFF4VDguRQ

http://xerma.blogspot.com/2013/04/syarat-umum-susu-yang-baik.html

6
BAB II
PRODUK OLAHAN SUSU

2.1 Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Pengamatan

Tabel Produk Olahan Susu

Nama Bentuk Warna Aroma Rasa


Produk

Yogurt cimori Kental Putih Asam Asam


original Keamisan

Yogurt cimori Kental Putih ke pink Leci Leci


leci

Dancow putih Bubuk Putih tulang Manis Gurih

Dancow Bubuk Coklat Manis coklat


coklat

Indomilk putih Kental Putih Manis Manis


kekuningan
(crem)

Indomilk Kental Coklat Manis Coklat


coklat

Keju kraft Padat Kuning Gurih Gurih

Anchor Padat Kuning - Asin


(mentega)

Bear brand Cair Putih Amis Hambar


kecoklatan keamisan

7
B. Pembahasan

Susu dapat di awetkan dengan menjadikan produk olahan susu yang dapat di
konsumsi kapan saja.Produk susu dapat berupa makanan dan minuman baik dari
susu yang dihasilkan oleh sapi atau kerbau. Susu memiliki kandungan
kalori,lemak jenuh dan lemak tak jenuh,natrium, kalium, karbohidrat, gula,
protein ,dan berbagai vitamin seperti vit C, Vit B6, B 12, Vit D, dan
magnesium.Berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, produk
susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu susu murni (whole milk), susu
kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak (low fat milk), dan susu
bebas lemak (free-fat milk) atau susu skim (skim milk).

Susu fermentasi merupakan salah satu produk susu yang banyak diproduksi
dan kemudian diolah menjadi bentuk lain. Selama proses produksi, produk ini
ditambahkan dengan bakteri dan mikroorganisme.Produk susu yang paling
terkenal karena fermentasi adalah yogurt dan minuman fermentasi. Produk
lainnya termasuk koumiss, ergo, tarag dan kefir.Keju merupakan produk olahan
susu yang dihasilkan melalui pemisahan antara protein susu (kasein) dengan whey
atau cairannya. Dalam produksinya, keju terbuat dari empat bahan dasar, yaitu
susu, garam, probiotik, dan enzim bernama rennet.

Salah satu jenis produk olahan susu yang paling berlemak adalah mentega.
Untuk membuatnya,lapisan susu paling atas yang terbentuk saat disimpan di
lemari pendingin selama beberapa hari. Krim ini terpisah dari lapisan bawah susu
atau lapisan skim. Untuk mentega, aduk krim susu dengan butter mixer (mentega
kocok) hingga menjadi padat, dan krim susu dipisahkan menjadi lemak padat dan
cair. Setelah pencampuran, cairan yang disebut buttermilk terpisah dari minyak,
setelah itu minyak mengeras.

Susu murni adalah susu tanpa kaleng, biasanya ditemukan di daerah


pegunungan tempat sapi dipelihara.

2.2 Kesimpulan

Produk susu adalah produk susu yang berupa makanan dan minuman, baik
susu sapi maupun susu kerbau. Susu fermentasi merupakan produk susu yang
banyak diproduksi dan kemudian diolah menjadi bentuk lain. Selama proses
produksi, produk ini ditambahkan dengan bakteri dan mikroorganisme. Selain
susu fermentasi, masih banyak produk susu lainnya seperti keju, mentega, susu
kental manis.

8
2.3 Daftar Pustaka

https://youtu.be/4XFF4VDguRQ

https://www.generasimaju.co.id/alergianak/artikel/makanan-olahan-susu

9
BAB III
BENTUK FISIK DAGING SEGAR

3.1 Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan Daging

SAMPEL JENIS NAMA WARNA AROMA STRUKTUR TEKSTUR


TERNAK BAGIAN SERAT
Domba Ruminans Paha Merah Amis Berserat Kenyal
ia Hati tipis
Sapi Ruminans Paha Merah Amis Berserat Kenyal
ia Gelap tebal
Entok Unggas Dada Merah Amis Berserat Kenyal
Pucat tebal
Itik Unggas Dada Merah Amis Berserat Kenyal
Pucat tebal
Ayam Unggas Paha Putih Amis Berserat Kenyal
Broiler Pucat tipis
Ayam Layer Unggas Paha Putih Amis Berserat Alot
Pucat tipis
Ayam Unggas Paha Putih Amis Berserat Alot
Kampung Pucat tipis

B. Pembahasan

Daging merupakan bahan makanan yang penting dalam memenuhi


kebutuhan gizi, selain mutu proteinnya yang tinggi, pada daging terdapat pula
kandungan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang (Lawrie, 1995).
Protein merupakan komponen kimia terpenting yang ada di dalam daging, yang
sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan
kesehatan. Nilai protein yang tinggi di dalam daging disebabkan oleh asam amino
esensialnya yang lengkap. Selain kaya protein, daging juga mengandung energi,

10
yang ditentukan oleh kandungan lemak di dalam intraselular di dalam serabut-
serabut otot. Daging juga mengandung kolesterol, walaupun dalam jumlah yang
relatif lebih rendah dibandingkan dengan bagian jeroan maupun otak.

Pengamatan dilakukan secara subyektif terhadap warna, rasa, struktur serat


dan tekstur daging domba, sapi, itik, itik, ayam pedaging, ayam petelur, dan
daging ternak. Menurut Food and Drug Administration, daging adalah bagian
tubuh sapi, kambing, atau domba yang disembelih dalam keadaan sehat dan
matang, tetapi terbatas pada otot rangka atau serat seperti lidah, diafragma,
jantung, dan diafragma. . (yaitu, pembuluh darah makanan yang menghubungkan
mulut dan perut), bibir, hidung, atau telinga, dengan atau tanpa lemak, dan bagian
tulang, vena, saraf, dan pembuluh darah.

Pengamatan dilakukan secara subyektif terhadap warna, rasa, struktur serat


dan tekstur daging domba, sapi, itik, itik, ayam pedaging, ayam petelur, dan
daging ternak. Menurut Food and Drug Administration, daging adalah bagian
tubuh sapi, kambing, atau domba yang disembelih dalam keadaan sehat dan
matang, tetapi terbatas pada otot rangka atau serat seperti lidah, diafragma,
jantung, dan diafragma. . (yaitu, pembuluh darah makanan yang menghubungkan
mulut dan perut), bibir, hidung, atau telinga, dengan atau tanpa lemak, dan bagian
tulang, vena, saraf, dan pembuluh darah.

3.2 Kesimpulan

Daging juga berguna dalam pengolahan banyak makanan. Selain itu,


daging merupakan sumber protein yang kaya. Tidak dapat dipungkiri bahwa
daging tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan pangan kita, maka dari itu kita perlu
mengetahui ciri-ciri fisik daging dan kualitas daging yang baik agar dapat
dikonsumsi dan diolah dengan baik. Berdasarkan pengamatan dapat disimpulkan
bahwa warna, aroma, struktur serat dan tekstur diamati secara subyektif pada
domba, sapi, itik, itik, ayam pedaging, ayam petelur dan ayam kampung.

11
3.3 Daftar Pustaka

Soeparno, 1992. Teknologi Pengawasan Daging. Fakultas Teknologi Pertanian


Bogor, Bogor

Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama :Jakarta

Muchtadi, T.R., Sugiyono, dan Ayustaningwarno, F. 2010. Ilmu Pengetahuan


Bahan Pangan.
Bandung: Alfabeta
.
https://youtu.be/vQva19w5JUQ

12
BAB IV
PRODUK OLAHAN DAGING

4.1 Hasil dan Pembahasan

A. Hasil pengamatan
Table produk olahan daging sapi

Nama produk Jenis Tekstur Warna Gambar


ternak

Sosis Sapi Lentur coklat

Kornet Sapi Lembut Coklat


bercak
(Warna
daging)

Daging asap Sapi Lentur Putih


kemerahan

Ham Sapi lembut krem

Nugget Sapi Padat Krem

Bakso Sapi Padat agak putih


lembut

Abon Sapi Kasar Coklat


kehitaman

Dendeng Sapi Kasar Coklat


kehitaman

Bacon Sapi Halus

Putih pucat

13
Salami Sapi Lembut merah

B. Pembahasan

Pengolahan daging adalah proses pemanfaaatan daging dengan


proses pengawetan melalui pembuatan produk yang di bentuk menjadi
barang siap saji maupun barang setengah jadi melalui mesin dari proses
pemotongan, pencampuran bahan hingga proses pengemasan.Pengawetan
harus dilakukan dengan benar untuk menghindari adanya microorganism e
yang berkembang biak.

Komposisi pada daging

1. Air
Komposisi air kimiawi terbesar Daging adalah air (65-80%)
Berbagai perlakuan terhadap daging seperti panggilan pembekuan,
pencairan pengalaman proses enzimatik sama pemberian zat adiktif
dan pemanasan akan mempengaruhi air dari daging.

2. Protein
Komposisi kimiawi pada daging adalah protein (16-22%) protein
daging dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok besar yaitu
myofibril stoma dan sarkoplasma masing-masing protein memiliki
fungsi yang berbeda yang memberikan kontribusi.Pada daging protein
daging lainnya adalah protein yang terdiri dari kolagen, elastin, dan
retikuler.Kolagen merupakan protein yang banyak ditemukan dalam
organel tanduk, ujung kak, tulang, urat, tulang rawan, dan otot.
Kolagen berwarna putih, tipis, transparan, dan keras. Kolagen
merupakan faktor utama yang mempengaruhi keempukan daging
setelah proses pemasakan, Pemanasan dengan suhu tertentu akan
mengubah kolagen yang keras menjadi gelatin yang sifatnya empuk.

3. Lemak
Tingkat kejenuhan asam lemak semakin tinggi kandungan asam
lemak jenuh maka lama akan semakin keras. Lemak domba yang

14
kandungan asam lemaknya lebih tinggi daripada lemak Sapi maka
lebih keras, sedangkan lemak babi yang kandungan asam lemaknya
kurang jernih daripada sapi akan lebih lunak.

4. Karbohidrat
Kimiawi daging berikutnya adalah karbohidrat (0,5-1,3%)
karbohidrat dalam tubuh hewan disimpan dalam bentuk glikogen otot
akan dimetabolisme.
Adapun komposisi daging sapi lainnya seperti Kalori,Lemak jenuh,
Kalsium, Zat besi, Vit D, B6, dan B12

4.2 Kesimpulan
Pengolahan daging sapi dilakukan untuk pengawetan daging agar
tidak membusuk.Tujuan lain dari pengawetan daging sapi untuk dijadikan
olahan dengan barang siap saji atau barang setengah jadi.pengawetan
mulai dari pemotongan hingga pengemasan harus di lakukan dengan benar
agar microorganisme tidak berkembang di dalam produk.Kandungan dala
daging yaitu air,protein,lemak,karbohidrat,kalori,kalsium, zat besi, vit D,
B6, B12.

4.3 Daftar pustaka


https://resepkoki.id/10-jenis-olahan-daging-dalam-kemasan-di-indonesia/

https://youtu.be/G8PkbUTfJGk

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=LTsiHpCCHLEC&oi=fnd&
pg=PP6&dq=produk+hasil+olahan+daging+sapi&ots=Eln0bMcbTv&sig=Dl
x5NBrHqCS5L8pIeVKqGkx0kB4&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

15
BAB V
BENTUK FISIK TELUR

5.1 Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan Karakteristik Telur

Jenis Bera Warna Berat % Berat % Bera %


unggas t shell shell shell albu albu t yolk
men men yolk

Puyuh 13g Putih 2g 15,38 4g 30,76 7g 53,84


bercora
k hitam

Ayam 56g Coklat 7g 12,5 26 g 46,42 16 g 28,57


Ras

Telur 43g Krem 8g 18,60 19 g 44,18 17 g 39,53


Buras

Itik 63g Putih 10 g 15,87 28 g 44,4 22 g 34,92


kehijau
an

Tabel Pengamatan Kualitas Telur

Parameter Puyuh Ayam Ras Ayam Buras Itik

Berat telur (g) 13 g 56 g 43 g 63 g

16
Bentuk telur Oval Bulat Oval Oval

Indeks telur - - - -

Ø Rongga telur - 19,15 mm 5,55 mm 14,45 mm

Warna yolk 5 8 11 13

Kekentalan yolk Kental Kental Kental Kental

Kekentalan albumen Agak kental Cair Cair


kental

Tebal shell (mm) 0,35 0,45 mm 0,55 mm 0,55 mm


mm

Haugh Unit - - - -

B. Pembahasan

Dari hasil pengamatan diatas dapat kita jelaskan bahwasannya karakteristik


dari berbagai unggas berbeda - beda tergantung pada jenis unggas tersebut.
Berikut adalah Hasil pengamatan :

1. Puyuh , memiliki telur yang berukuran kecil , berat rata - rata 10 - 13


gram. Memiliki kerabang berwarna putih bercorak hitam.

2. Ayam Ras, memiliki telur yang berukuran standart rata- rata beratnya
adalah 60 gram. Memiliki warna kerabang coklat

3. Ayam Buras, memiliki telur berbentuk bulat dengan rata - rata beratnya
adalah 60 gram serta kerabang berwarna krem.

4. Itik, memiliki warna telur yang putih kehijauan dengan rata - rata berat
telur adalah 65 - 75 gram.

17
5.2 Kesimpulan

Dari hasil laporan diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwasannya.


Telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan terbesar bagi
tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari sebutir telur didapatkan gizi yang
cukup sempurna karena mengandung zat – zat gizi yang sangat baik & mudah
dicerna. Telur unggas berbentuk agak bulat atau lonjong dengan warna putih,
coklat, biru atau berbintik-bintik. Struktur fisik telur terdiri dari tiga bagian utama
yaitu kerabang telur , putih telur , dan kuning telur . Telur sendiri memiliki
karakteristik yang berbeda tergantung pada jenis unggas yang menghasilkan telur
tersebut.

5.3 Daftar Pustaka

Siadari , Coki. 2016. “Kumpulan Pengertian”. Pengertian Telur Menurut Para


Ahli. https://www.kumpulanpengertian.com/2016/02/pengertian-telur-
menurut-para-ahli.html.

Silviana , Astrivo. 2016. “Karakteristik Telur”. Karakteristik Telur.


https://astrivo22.wordpress.com/2016/04/15/karakteristik-
telur/#:~:text=Karakteristik%20Telur%20Dipublikasi%20pada%2015%20Ap
ril%202016%20oleh,dan%20kuning%20telur%20%28yolk%29%2030%E2%
80%9333%20%25%20%28Robert%2C%202004%29.

https://youtu.be/RKM28DMl0a8

18
BAB VI
PRODUK KULIT

6.1 Hasil dan pembahasan

A. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan Kulit

Jenis lemak asal dan Jenis


Karakteristik Produk kulit
kulit penyamakan

Kulit tebal dan kaku,tahan air,tidak


Dompet,mainan kontak
Sapi meleleh jika di bakar,berbau rambut
mobil,bedug masjid
jika di bakar

Kulit bersisik,tekstur tipis,mudah


Sabuk celana,hiasan
Ular sobek,kadar air tidak ada,kasar saat
kamar,sepatu
di raba

Berbulu lembut,halus,bulu mudah


rontok,lentur adapun yang tidak Bantal,jaket,baju,tutup
Kelinci berbulu dashbord mobil

Permukaan yang becorak Sabuk celana

benjol,tebal,kaku untuk penyamakan


Ikan pari tradisional,lentur untuk produk
pabrik,memiliki permata di tengah-
tengah

19
Bercorak ruas kaki ayam,tekstur
yang sedikit kasar,bermotif,proses
Ceker ayam Dompet,aksesoris
penjahitan menggunakan proses
zigzag

Bercorak seperti kulit buaya,tektur

Buaya (kulit sapi di press lentur,pori-pori halus,berwarna Tas cewek

seperti kulit buaya) kuning kecoklatan

B. Pembahasan

Penyamakan kulit harus mempertahan kualitas kulit sebelum masa


pemotongan atau saat di pelihara dengan kandang yang senantiasadi jaga
kebersihannya dan lingkungan yang sesuai dan harus menjaga kulit dari penyakit
kulit untuk spesies yang berbulu,ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas
pada kulit saat penyamakan:
1. Kualitas pakan
Kualitas pakan sangat penting pada proses penyamakan seperti
kulit kelinci yang harus di beri makanan hijauan seperti kangkung serta di
batasi untuk mengonsumsi konsentrat.
2. Lingkungan pemeliharaan
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas kulit pada
penyamakan adalah lingkungan pemeliharaan,dengan lingkungan
pemeliharaan yang sesuai dengan habitas ternak maka kulit yang di
hasilkan akan maksimal dan pentingnya lingkungan pemeliharaan yaitu
untuk menjaga ternak agar tidak strees.
3. Umur potong

20
Umur potong yang sesuai dapat menghasilkan kulit yang lebih baik
karena jika umur ternak kurang dari masa umur potong dan juga
sebaliknya jika semakin tua umur ternak produk yang di hasilkan kurang
maksimal,namun ada beberapa ternak yang umur potong ternak harus tua
kerena ada kelebihan tertentu.
4. Teknik penyamakan kulit
Teknik penyamakan harus sesuai dengan prosedur yang benar
mulai dari proses pemotongan hingga pengawetan.Seperti proses
pemisahan kulit dengan daging untuk mrnghindari adanya microorganisme
yang menempel yang dapat membuat kulit menjadi busuk.
5. Teknik pengawetan
Teknik pengawetan berbeda pada setiap ternak tergantung
tergantung proses penyamakan untuk keuntungan tertentu.

Kualitas kulit sapi sangat penting untuk penyamak karena menentukan


kualitas kulit. Oleh karena itu, tidak tepat jika kita berasumsi bahwa kerusakan
yang terjadi pada kulit sapi dapat diperbaiki untuk menghasilkan kulit yang
berkualitas. Kulit berkualitas baik tidak dapat dibuat dari kulit sapi berkualitas
buruk. Di sisi lain, penyamakan dalam keadaan tertentu dapat memperburuk lesi
yang awalnya hanya tampak ringan. Luka kecil yang disebabkan oleh cacar bisa
menjadi robekan besar.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan pada kulit ternak, cara
mengolahnya, cara pengawetannya sampai dengan produk yang dihasilkan dari
kulit ternak tersebut. Kulit ternak yang diamati pada praktikum kali ini yaitu kulit
sapi, ular, kelinci, ikan pari dan ayam (ceker). Beberapa kulit segar tersebut
memiliki karakteristik masing – masing seperti yang sudah disebutkan pada tabel

6.2 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kulit
segar atau kulit mentah yang terdapat pada beberapa hewan ternak
unggas,ruminansia ataupun reptil memiliki karakteristik masing – masing. Selain

21
itu kulit hewan tersebut juga memiliki jenis metode pengawetan yang berbeda
pula dan dapat juga disamak untuk dijadikan suatu produk.

6.3 Daftar Pustaka

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kulit mentah

ROSSUARTINI DAN R. DENNY PURNAMA Balai penelitian ternak,PO Box


Bogor 16002

https://youtu.be/WwUG6cmBhCY

http://repo.unand.ac.id/40076/2/Buku%20Kulit%20-
%20Ilmu%2C%20Teknologi%20%26%20Aplikasi.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai