Tugas Makalah Kelompok III Gerontik
Tugas Makalah Kelompok III Gerontik
SANTUN LANSIA
OLEH
KELOMPOK III :
FERJINIA SAIRLAY
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Posyandu Lansia dan Puskesmas
Santun Lansia” ini dapat kami selesaikan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kulaih
Keperawatan Gerontik, selain itu menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok III
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….
2.3. Tujuan...……………………………………………………………................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
2.1. PENGERTIAN
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di
suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana
mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemeri ntah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang
penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para
lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di
desa desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi
warga yang sudah berusia lanjut. Posyandu lansia adalah wahana pelayanan bagi kaum
usia lanjut yg dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia yg menitikberatkan pd pelayanan
promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative. Posyandu
lansia merupakan upaya kesehatan lansia yg mencakup kegiatan yankes yg bertujuan u/
mewujudkan masa tua yg bahagia dan berdayaguna. Sedangkan
Puskesmas santun Lansia adalah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan
kesehatan kepada pra lansia dan lansia yang meliputi pelayanan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang lebih menekankan unsur proaktif, kemudahan proses
pelayanan, santun, sesuai standar pelayanan dan kerja sama dengan unsur lintas sektor.
Dengan demikian maka program Lansia tidak terbatas pada pelayanan kesehatan di klinik
saja, tetapi juga pelayanan kesehatan luar gedung dan pemberdayaan masyarakat.
2.2. SASARAN PEMBINAAN
Sasaran pelaksanaan pembinaan kelompok usia lanjut, terbagi dua yaitu :
1. Sasaran Langsung
Kelompok Pra usia lanjut (49-59 tahun), Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas)
Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun keatas)
2. Sasaran tidak langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada, organisasi sosial yang bergerak dalam
pembinaan usia lanjut, masyarakat luas.
2.3. TUJUAN
Tujuan Posyandu Lansia
a) Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyaraka,
sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
lansia.
b) Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan
swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi
antara masyarakat usia lanjut.
Tujuan Puskesmas Santun Lansia
a) Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut.
b) Melakukan perencanaan lebih terarah dalam pelaksanaan pelayanan
kepada usia lanjut sesuai dengan kebutuhan setempat.
c) Melakukan pelayanan pro-aktif serta pemberian pelayanan yang
komprehensif dan lebih berkualitas bagi penduduk usia lanjut.
d) Memberikan kemudahan pelayanan sebagai penghargaan kepada usia
lanjut.
e) Mewujudkan usia lanjut yang produktif dan bahagia.
2.4. JENIS PELAYANAN KESEHATAN
Bentuk Peayanan Kesehatan Posyandu Lansia
Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di posyandu
lansia yaitu :
a) Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam
kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun
tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
b) Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental
emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua) menit.
c) Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
d) Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta
penghitungan denyut nadi selama satu menit.
e) Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat 6.
Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit gula. (diabetes mellitus)
f) Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi
awal adanya penyakit ginjal.
g) Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau
ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7. Dan
h) Penyuluhan Kesehatan.
Bentuk Pelayanan Kesehatan Puskesmas Santun Lansia
a) Pelayanan kesehatan One stop service di ruang tersendiri. Pelayanan one
stop service adalah pelayanan kepada Lansia mulai dari pendaftaran
sampai mendapat obat dilaksanakan satu paket di satu ruang. Dengan
begitu Lansia tidak perlu berpindah tempat dan antre lagi untuk pelayanan
lainnya dalam Puskesmas.
b) Konseling lansia
c) Posyandu lansiaPembinaan melalui karang werda 4) Pembinaan melalui
forum karang werda kecamatan
d) Pelayanan melalui panti werda
e) Kunjungan rumah
f) Konseling Pemberian obat, bila tidak ada ruang khusus maka lansia
dilayani di poli umum tetapi pelayanannya didahulukan.
g) Disediakan jamban/WC duduk sehingga lansia tidak perlu jongkok 15)
Pegangan rambat pada tangga dan WC
h) Mendahulukan lansia dari pasien umum.
i) Pendaftaran Pemeriksaan klinis pemeriksaan laboratorium bila perlu
j) Ada alur pelayanan lansia yang jelas dan mudah
2.5. MEKANISME PELAKSANAAN
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Lansia
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap lansia,
mekanisme pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah adalah sistim
5 tahapan (5 meja) yaitu :
1) Tahap Pertama : Pendaftaran lansia sebelum pelaksanaan pelayanan
2) Tahap Kedua : Pencatatan kegiatan sehari – hari yang dilakukan lansia,
serta pembagian berat badan dan pengukuran tinggi badan.
3) Tahap Ketiga : Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan
pemeriksaan status mental.
4) Tahap Keempat : Pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium
sederhana)
5) Tahap Kelima : Pemberian penyuluh dan konseing.
Mekanisme Pelaksanaan Puskesmas Santun Lansia
1) Prosedur yang diberikan adalah kemudahan dan kenyamanan para usia
lanjut di puskesmas.
2) Loket Kusus
3) Ruang pelayanan kusus dan smua fasilitas untuk memudahkan pelayanan
dan pelaksanaaan usia lanjut (kursi khusus, koridor dengan pegangan jalan
yang tidak terlalu licin/terjal toilet dengan pegangan dll).
4) Monitoring RR
5) Pengamatan Langsung : Lihat apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana, apakah berhasil, apakah ada hambatan/masalah, bagaimana
kinerja petugas atau kader.
6) Melakukan evaluasi : Data hasil RR, Pengamatan langsung dll.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan
kepada lanjut usia di masyarakat, yang prosespembentukan dan pelaksanaannya
dilakukan oleh masyarakatbersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas
sektorpemerintah dan non pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan
menitik beratkan pelayanan kesehatan pada upayapromotif dan preventif. Disamping
pelayanan kesehatan, di Posyandulanjut Usia juga dapat diberikan pelayanan sosial,
agama, pendidikan ketrampilan, olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang
dibutuhkan para lanjut usia dalam rangka meningkatkan kualitashidup melalui
peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu mereka dapat beraktifitas
dan mengembangkan potensi diri.
Puskesmas santun Lansia adalah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan
kesehatan kepada pra lansia dan lansia yang meliputi pelayanan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang lebih menekankan unsur proaktif, kemudahan proses
pelayanan, santun, sesuai standar pelayanan dan kerja sama dengan unsur lintas sektor,
Dengan demikian maka program Lansia tidak terbatas pada pelayanan kesehatan di klinik
saja, tetapi juga pelayanan kesehatan luar gedung dan pemberdayaan masyarakat. sasaran
pembinaan yaitu Pra usia lanjut (virilitas pra senilis) 45-59 tahun Usia lanjut 60-69
Keluarga di mana usia lanjut berada masyarakat, serta lembaga masyarakat dan
pemerintah.
SARAN
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama para lansia maka
perlu adanya pengembangan dari Posyandu Lansia tersebut dengan melibatkan tenaga
kesehatan, tokoh masyarakat anggota masyarakat juga Kader.
Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektoral baik di tingkat desa,
kecamatan dan kabupaten harus lebih ditingkatkan lagi khususnya pada program
puskesmas santun pada lansia guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi
lansia agar angka harapan hidup dari tahun pertahun lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/318902316/Makalah-Posyandu-Lansia-FIX
https://www.scribd.com/document/332248617/Makalah-Puskesmas-Santun-Kelompok-Viii