Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSETRUKTUR PENDAMPINGAN

AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI


TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Ambarwati


Mata Kuliah : Kegawatdaruratan maternal dan neonatal
Jenis Kompetensi : Kegawatdaruratan Maternal
Perasat : Resusitasi
Semester/Kelompok : III/ I

A. Pengertian
Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan,
peredaran darah dan otak yang berhenti atau terganggu sedemikian rupa agar kembali
normal seperti semula. (FKUI, 2002, hal. 998)

B. Tujuan
1. Memulihkan fungsi pernafasan bayi baru lahir yang menhalami asfiksia
2. Untuk oksigenasi darurat
3. Mempertahankan jalan nafas yang bersih
4. Membantu pernafasan membantu sirkulasi/ memulai kembali sirkulasi spontan
5. Untuk melindungi otak secara manual dari kekuranagn O2

C. Persiapan Alat & Bahan


1. APD ( Clemek, Topi, Masker dan Alas kaki )
2. Kain ( Handuk besar 2, kain bersih 1)
3. Radiant warmen (lampu penghangat)
4. Penghisap lendir ( de lee)
5. Sungkup
6. Sarung tangan
7. Adrenalin 0,01 – 0.03 mg/kg
8. Larutan klorin 0,5 %
9. Oksigen

D. Prosedur pelaksanaan
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Teruji memberikan rasa empati pada klien
6. Menggunakan APD (celemek,topi,masker,alas kaki ,sarung tangan)
7. memakai sarung tangan

I. LANGKAH AWAL RESUSITASI


8. meletakkan bayi di bawah radiant warmer ( lampu penghangat )
9. mengeringkan tubuh bayi dengan kain bersih dan kering
10. memposisikan bayi dengan kepala ekstensi ke belakang dengan cara mengganjal bahu
atas bayi setinggi 2-3 cm
11. membersihkan jalan nafas bayi dengan cara menghisap lendir dari mulut kemudian
hidung menggunakan penghisap lendir de lee
12. memberikan rangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki atau menggosok punggung
bayi
13. melakukan penilaian terhadap keadaan bayi ( pernafasan, denyut jantung, dan
warnakulit)

II. VENTILASI TEKANAN POSITIF ( VTP ) apabila denyut jantung bayi <
100x/menit maka lakukan ventilasi tekanan positif
14. mengecek kembali posisi bayi
15. memilih sungkup yang tepat dan menempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga
menutupi dagu, mulut dan hidung
16. Memastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar
17. memeras kantong hanya menggunakan jari – jari dengan tekanan yang tidak terlalu kuat (
bayi cukup bulan : 30-40 CmH2O, bayi kurang bulan : 20 – 25 CmH2O )
18. Mengecek perlekatan sungkup pada wajah. (jika dada mengembang berarti posisi
sungkup sudah benar dan jika dada tidak mengembang) mengatur kembali posisi kepala
dan sungkup, lalu mencoba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar)
19. Melakukan ventilasi selama 30 detik
20. Menilai kembali keadaan bayi (denyut jantung, menangis dan warna kulit )

III. RESUSITASI JANTUNG PARU


Bila denyut jantung <100x/menit lakukan RJP
21. Melakukan komperesi dada dengan cara meletakkan kedua ibu jari di 1/3 os sternum
bagian bawah dan jari lain melingkar di punggung
22. Melakukan RJP dengan rasio 3:1 ( 3 kali komperensi dada dan 1 kali ventilasi )
dilakukan selama 30 detik
23. Menilai ulang keadaan bayi (pernafasan, denyut jantung, warna kulit)

IV. PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA


24. Memberikan injeksi adrenalin 0,01 – 0,03 mg/kg BB secara IV melalui vena umbilacal
25. Menilai kembali kondisi pernafasa, denyut jantung dan warna kulit bayi
26. Alat-alat dibereskan direndam dalam larutan klorin 0,5%
27. Mencuci tangan ke dalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan secara terbalik

Pati,Jumat11 November 2011


Dosen Pendamping Praktikan

(Uswatun Kasanah, S.Si.T) (Ambarwati)


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSETRUKTUR PENDAMPINGAN
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa :Catur Fatmawati


Mata Kuliah : Kegawatdaruratan maternal dan neonatal
Jenis Kompetensi : Kegawatdaruratan Maternal
Perasat : Resusitasi
Semester/Kelompok : III/ I

A. Pengertian
Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan,
peredaran darah dan otak yang berhenti sedemikian rupa agar kembali normal seperti
semula.

B. Tujuan
1. Memulihkan fungsi pernafasan bayi baru lahir yang menhalami asfiksia
2. Untuk oksigenasi darurat
3. Mempertahankan jalan nafas yang bersih
4. Membantu pernafasan membantu sirkulasi/ memulai kembali sirkulasi spontan
5. Untuk melindungi otak secara manual dari kekuranagn O2

C. Persiapan Alat & Bahan


1. APD ( Clemek, Topi, Masker dan Alas kaki )
2. Kain ( Handuk besar 2, kain bersih 1)
3. Radiant warmen (lampu penghangat)
4. Penghisap lendir ( de lee)
5. Sungkup
6. Sarung tangan
7. Adrenalin 0,01 – 0.03 mg/kg
8. Larutan klorin 0,5 %
9. Oksigen

D. Prosedur pelaksanaan
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Teruji memberikan rasa empati pada klien
6. Menggunakan APD (celemek,topi,masker,alas kaki ,sarung tangan)
7. memakai sarung tangan

LANGKAH AWAL RESUSITASI


8. meletakkan bayi di bawah radiant warmer ( lampu penghangat )
9. mengeringkan tubuh bayi dengan kain bersih dan kering
10. memposisikan bayi dengan kepala ekstensi ke belakang dengan cara mengganjal bahu
atas bayi setinggi 2-3 cm
11. membersihkan jalan nafas bayi dengan cara menghisap lendir dari mulut kemudian
hidung menggunakan penghisap lendir de lee
12. memberikan rangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki atau menggosok punggung
bayi
13. melakukan penilaian terhadap keadaan bayi ( pernafasan, denyut jantung, dan
warnakulit)

VENTILASI TEKANAN POSITIF ( VTP ) apabila denyut jantung bayi <


100x/menit maka lakukan ventilasi tekanan positif
14. mengecek kembali posisi bayi
15. memilih sungkup yang tepat dan menempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga
menutupi dagu, mulut dan hidung
16. Memastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar
17. memeras kantong hanya menggunakan jari – jari dengan tekanan yang tidak terlalu kuat (
bayi cukup bulan : 30-40 CmH2O, bayi kurang bulan : 20 – 25 CmH2O )
18. Mengecek perlekatan sungkup pada wajah. (jika dada mengembang berarti posisi
sungkup sudah benar dan jika dada tidak mengembang) mengatur kembali posisi kepala
dan sungkup, lalu mencoba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar)
19. Melakukan ventilasi selama 30 detik
20. Menilai kembali keadaan bayi (denyut jantung, menangis dan warna kulit )

RESUSITASI JANTUNG PARU


Bila denyut jantung <100x/menit lakukan RJP
21. Melakukan komperesi dada dengan cara meletakkan kedua ibu jari di 1/3 os sternum
bagian bawah dan jari lain melingkar di punggung
22. Melakukan RJP dengan rasio 3:1 ( 3 kali komperensi dada dan 1 kali ventilasi )
dilakukan selama 30 detik
23. Menilai ulang keadaan bayi (pernafasan, denyut jantung, warna kulit)

V. PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA
24. Memberikan injeksi adrenalin 0,01 – 0,03 mg/kg BB secara IV melalui vena umbilacal
25. Menilai kembali kondisi pernafasa, denyut jantung dan warna kulit bayi
26. Alat-alat dibereskan direndam dalam larutan klorin 0,5%
27. Mencuci tangan ke dalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan secara terbalik

Pati,Jumat11 November 2011


Dosen Pendamping Praktikan

(Uswatun Kasanah, S.Si.T) (Catur Fatmawati)


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSETRUKTUR PENDAMPINGAN
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Dwi Mularsih


Mata Kuliah : Kegawatdaruratan maternal dan neonatal
Jenis Kompetensi : Kegawatdaruratan Maternal
Perasat : Resusitasi
Semester/Kelompok : III/ I

A. Pengertian
Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan,
peredaran darah dan otak yang berhenti agar kembali normal seperti semula.

B. Tujuan
1. Memulihkan fungsi pernafasan bayi baru lahir yang menhalami asfiksia
2. Untuk oksigenasi darurat
3. Mempertahankan jalan nafas yang bersih
4. Membantu pernafasan membantu sirkulasi/ memulai kembali sirkulasi spontan
5. Untuk melindungi otak secara manual dari kekuranagn O2

C. Persiapan Alat & Bahan


1. APD ( Clemek, Topi, Masker dan Alas kaki )
2. Kain ( Handuk besar 2, kain bersih 1)
3. Radiant warmen (lampu penghangat)
4. Penghisap lendir ( de lee)
5. Sungkup
6. Sarung tangan
7. Adrenalin 0,01 – 0.03 mg/kg
8. Larutan klorin 0,5 %
9. Oksigen
D. Prosedur pelaksanaan
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Teruji memberikan rasa empati pada klien
6. Menggunakan APD (celemek,topi,masker,alas kaki ,sarung tangan)
7. memakai sarung tangan

Langkah Awal Resusitasi


8. meletakkan bayi di bawah radiant warmer ( lampu penghangat )
9. mengeringkan tubuh bayi dengan kain bersih dan kering
10. memposisikan bayi dengan kepala ekstensi ke belakang dengan cara mengganjal bahu
atas bayi setinggi 2-3 cm
11. membersihkan jalan nafas bayi dengan cara menghisap lendir dari mulut kemudian
hidung menggunakan penghisap lendir de lee
12. memberikan rangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki atau menggosok punggung
bayi
13. melakukan penilaian terhadap keadaan bayi ( pernafasan, denyut jantung, dan
warnakulit)

VENTILASI TEKANAN POSITIF ( VTP ) Apabila Denyut Jantung Bayi <


100x/Menit Maka Lakukan Ventilasi Tekanan Positif
14. mengecek kembali posisi bayi
15. memilih sungkup yang tepat dan menempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga
menutupi dagu, mulut dan hidung
16. Memastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar
17. memeras kantong hanya menggunakan jari – jari dengan tekanan yang tidak terlalu kuat (
bayi cukup bulan : 30-40 CmH2O, bayi kurang bulan : 20 – 25 CmH2O )
18. Mengecek perlekatan sungkup pada wajah. (jika dada mengembang berarti posisi
sungkup sudah benar dan jika dada tidak mengembang) mengatur kembali posisi kepala
dan sungkup, lalu mencoba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar)
19. Melakukan ventilasi selama 30 detik
20. Menilai kembali keadaan bayi (denyut jantung, menangis dan warna kulit )

RESUSITASI JANTUNG PARU


Bila denyut jantung <100x/menit lakukan RJP
21. Melakukan komperesi dada dengan cara meletakkan kedua ibu jari di 1/3 os sternum
bagian bawah dan jari lain melingkar di punggung
22. Melakukan RJP dengan rasio 3:1 ( 3 kali komperensi dada dan 1 kali ventilasi )
dilakukan selama 30 detik
23. Menilai ulang keadaan bayi (pernafasan, denyut jantung, warna kulit)

VI. PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA


24. Memberikan injeksi adrenalin 0,01 – 0,03 mg/kg BB secara IV melalui vena umbilacal
25. Menilai kembali kondisi pernafasa, denyut jantung dan warna kulit bayi
26. Alat-alat dibereskan direndam dalam larutan klorin 0,5%
27. Mencuci tangan ke dalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan secara terbalik

Pati,Jumat11 November 2011


Dosen Pendamping Praktikan

(Uswatun Kasanah, S.Si.T) (Dwi Mularsih)


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSETRUKTUR PENDAMPINGAN
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Eko Rini


Mata Kuliah : Kegawatdaruratan maternal dan neonatal
Jenis Kompetensi : Kegawatdaruratan Maternal
Perasat : Resusitasi
Semester/Kelompok : III/ I

A. Pengertian
Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan,
peredaran darah dan otak yang berhenti atau terganggu sedemikian rupa agar kembali
normal seperti semula. (FKUI, 2002, hal. 998)

B. Tujuan
1. Memulihkan fungsi pernafasan bayi baru lahir yang menhalami asfiksia
2. Untuk oksigenasi darurat
3. Mempertahankan jalan nafas yang bersih
4. Membantu pernafasan membantu sirkulasi/ memulai kembali sirkulasi spontan
5. Untuk melindungi otak secara manual dari kekuranagn O2

C. Persiapan Alat & Bahan


1. APD ( Clemek, Topi, Masker dan Alas kaki )
2. Kain ( Handuk besar 2, kain bersih 1)
3. Radiant warmen (lampu penghangat)
4. Penghisap lendir ( de lee)
5. Sungkup
6. Sarung tangan
7. Adrenalin 0,01 – 0.03 mg/kg
8. Larutan klorin 0,5 %
9. Oksigen

D. Prosedur pelaksanaan
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Teruji memberikan rasa empati pada klien
6. Menggunakan APD (celemek,topi,masker,alas kaki ,sarung tangan)
7. memakai sarung tangan

LANGKAH AWAL RESUSITASI


8. meletakkan bayi di bawah radiant warmer ( lampu penghangat )
9. mengeringkan tubuh bayi dengan kain bersih dan kering
10. memposisikan bayi dengan kepala ekstensi ke belakang dengan cara mengganjal bahu
atas bayi setinggi 2-3 cm
11. membersihkan jalan nafas bayi dengan cara menghisap lendir dari mulut kemudian
hidung menggunakan penghisap lendir de lee
12. memberikan rangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki atau menggosok punggung
bayi
13. melakukan penilaian terhadap keadaan bayi ( pernafasan, denyut jantung, dan
warnakulit)

VENTILASI TEKANAN POSITIF ( VTP ) apabila denyut jantung bayi <


100x/menit maka lakukan ventilasi tekanan positif
14. mengecek kembali posisi bayi
15. memilih sungkup yang tepat dan menempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga
menutupi dagu, mulut dan hidung
16. Memastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar
17. memeras kantong hanya menggunakan jari – jari dengan tekanan yang tidak terlalu kuat (
bayi cukup bulan : 30-40 CmH2O, bayi kurang bulan : 20 – 25 CmH2O )
18. Mengecek perlekatan sungkup pada wajah. (jika dada mengembang berarti posisi
sungkup sudah benar dan jika dada tidak mengembang) mengatur kembali posisi kepala
dan sungkup, lalu mencoba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar)
19. Melakukan ventilasi selama 30 detik
20. Menilai kembali keadaan bayi (denyut jantung, menangis dan warna kulit )

RESUSITASI JANTUNG PARU


Bila denyut jantung <100x/menit lakukan RJP
21. Melakukan komperesi dada dengan cara meletakkan kedua ibu jari di 1/3 os sternum
bagian bawah dan jari lain melingkar di punggung
22. Melakukan RJP dengan rasio 3:1 ( 3 kali komperensi dada dan 1 kali ventilasi )
dilakukan selama 30 detik
23. Menilai ulang keadaan bayi (pernafasan, denyut jantung, warna kulit)

PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA
24. Memberikan injeksi adrenalin 0,01 – 0,03 mg/kg BB secara IV melalui vena umbilacal
25. Menilai kembali kondisi pernafasa, denyut jantung dan warna kulit bayi
26. Alat-alat dibereskan direndam dalam larutan klorin 0,5%
27. Mencuci tangan ke dalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan secara terbalik

Pati,Jumat11 November 2011


Dosen Pendamping Praktikan

(Uswatun Kasanah, S.Si.T) (Eko Rini)


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSETRUKTUR PENDAMPINGAN
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Eka Endra


Mata Kuliah : Kegawatdaruratan maternal dan neonatal
Jenis Kompetensi : Kegawatdaruratan Maternal
Perasat : Resusitasi
Semester/Kelompok : III/ I

A. Pengertian
Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan,
peredaran darah dan otak yang berhenti atau terganggu sedemikian rupa agar kembali
normal seperti semula. (FKUI, 2002, hal. 998)

B. Tujuan
1. Memulihkan fungsi pernafasan bayi baru lahir yang menhalami asfiksia
2. Untuk oksigenasi darurat
3. Mempertahankan jalan nafas yang bersih
4. Membantu pernafasan membantu sirkulasi/ memulai kembali sirkulasi spontan
5. Untuk melindungi otak secara manual dari kekuranagn O2

C. Persiapan Alat & Bahan


1. APD ( Clemek, Topi, Masker dan Alas kaki )
2. Kain ( Handuk besar 2, kain bersih 1)
3. Radiant warmen (lampu penghangat)
4. Penghisap lendir ( de lee)
5. Sungkup
6. Sarung tangan
7. Adrenalin 0,01 – 0.03 mg/kg
8. Larutan klorin 0,5 %
9. Oksigen

D. Prosedur pelaksanaan
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Teruji memberikan rasa empati pada klien
6. Menggunakan APD (celemek,topi,masker,alas kaki ,sarung tangan)
7. memakai sarung tangan

LANGKAH AWAL RESUSITASI


8. meletakkan bayi di bawah radiant warmer ( lampu penghangat )
9. mengeringkan tubuh bayi dengan kain bersih dan kering
10. memposisikan bayi dengan kepala ekstensi ke belakang dengan cara mengganjal bahu
atas bayi setinggi 2-3 cm
11. membersihkan jalan nafas bayi dengan cara menghisap lendir dari mulut kemudian
hidung menggunakan penghisap lendir de lee
12. memberikan rangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki atau menggosok punggung
bayi
13. melakukan penilaian terhadap keadaan bayi ( pernafasan, denyut jantung, dan
warnakulit)

VENTILASI TEKANAN POSITIF ( VTP ) apabila denyut jantung bayi <


100x/menit maka lakukan ventilasi tekanan positif
14. mengecek kembali posisi bayi
15. memilih sungkup yang tepat dan menempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga
menutupi dagu, mulut dan hidung
16. Memastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar
17. memeras kantong hanya menggunakan jari – jari dengan tekanan yang tidak terlalu kuat (
bayi cukup bulan : 30-40 CmH2O, bayi kurang bulan : 20 – 25 CmH2O )
18. Mengecek perlekatan sungkup pada wajah. (jika dada mengembang berarti posisi
sungkup sudah benar dan jika dada tidak mengembang) mengatur kembali posisi kepala
dan sungkup, lalu mencoba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar)
19. Melakukan ventilasi selama 30 detik
20. Menilai kembali keadaan bayi (denyut jantung, menangis dan warna kulit )

RESUSITASI JANTUNG PARU


Bila denyut jantung <100x/menit lakukan RJP
21. Melakukan komperesi dada dengan cara meletakkan kedua ibu jari di 1/3 os sternum
bagian bawah dan jari lain melingkar di punggung
22. Melakukan RJP dengan rasio 3:1 ( 3 kali komperensi dada dan 1 kali ventilasi )
dilakukan selama 30 detik
23. Menilai ulang keadaan bayi (pernafasan, denyut jantung, warna kulit)

PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA
24. Memberikan injeksi adrenalin 0,01 – 0,03 mg/kg BB secara IV melalui vena umbilacal
25. Menilai kembali kondisi pernafasa, denyut jantung dan warna kulit bayi
26. Alat-alat dibereskan direndam dalam larutan klorin 0,5%
27. Mencuci tangan ke dalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan secara terbalik

Pati,Jumat11 November 2011


Dosen Pendamping Praktikan

(Uswatun Kasanah, S.Si.T) (Eka Endra)


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSETRUKTUR PENDAMPINGAN
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Ninik Widyaningsih


Mata Kuliah : Kegawatdaruratan maternal dan neonatal
Jenis Kompetensi : Kegawatdaruratan Maternal
Perasat : Resusitasi
Semester/Kelompok : III/ I

A. Pengertian
Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan,
peredaran darah dan otak yang berhenti atau terganggu sedemikian rupa agar kembali
normal seperti semula. (FKUI, 2002, hal. 998)

B. Tujuan
1. Memulihkan fungsi pernafasan bayi baru lahir yang menhalami asfiksia
2. Untuk oksigenasi darurat
3. Mempertahankan jalan nafas yang bersih
4. Membantu pernafasan membantu sirkulasi/ memulai kembali sirkulasi spontan
5. Untuk melindungi otak secara manual dari kekuranagn O2

C. Persiapan Alat & Bahan


1. APD ( Clemek, Topi, Masker dan Alas kaki )
2. Kain ( Handuk besar 2, kain bersih 1)
3. Radiant warmen (lampu penghangat)
4. Penghisap lendir ( de lee)
5. Sungkup
6. Sarung tangan
7. Adrenalin 0,01 – 0.03 mg/kg
8. Larutan klorin 0,5 %
9. Oksigen

D. Prosedur pelaksanaan
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Teruji memberikan rasa empati pada klien
6. Menggunakan APD (celemek,topi,masker,alas kaki ,sarung tangan)
7. memakai sarung tangan

LANGKAH AWAL RESUSITASI


8. meletakkan bayi di bawah radiant warmer ( lampu penghangat )
9. mengeringkan tubuh bayi dengan kain bersih dan kering
10. memposisikan bayi dengan kepala ekstensi ke belakang dengan cara mengganjal bahu
atas bayi setinggi 2-3 cm
11. membersihkan jalan nafas bayi dengan cara menghisap lendir dari mulut kemudian
hidung menggunakan penghisap lendir de lee
12. memberikan rangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki atau menggosok punggung
bayi
13. melakukan penilaian terhadap keadaan bayi ( pernafasan, denyut jantung, dan
warnakulit)

VENTILASI TEKANAN POSITIF ( VTP ) apabila denyut jantung bayi <


100x/menit maka lakukan ventilasi tekanan positif
14. mengecek kembali posisi bayi
15. memilih sungkup yang tepat dan menempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga
menutupi dagu, mulut dan hidung
16. Memastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar
17. memeras kantong hanya menggunakan jari – jari dengan tekanan yang tidak terlalu kuat (
bayi cukup bulan : 30-40 CmH2O, bayi kurang bulan : 20 – 25 CmH2O )
18. Mengecek perlekatan sungkup pada wajah. (jika dada mengembang berarti posisi
sungkup sudah benar dan jika dada tidak mengembang) mengatur kembali posisi kepala
dan sungkup, lalu mencoba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar)
19. Melakukan ventilasi selama 30 detik
20. Menilai kembali keadaan bayi (denyut jantung, menangis dan warna kulit )

RESUSITASI JANTUNG PARU


Bila denyut jantung <100x/menit lakukan RJP
21. Melakukan komperesi dada dengan cara meletakkan kedua ibu jari di 1/3 os sternum
bagian bawah dan jari lain melingkar di punggung
22. Melakukan RJP dengan rasio 3:1 ( 3 kali komperensi dada dan 1 kali ventilasi )
dilakukan selama 30 detik
23. Menilai ulang keadaan bayi (pernafasan, denyut jantung, warna kulit)

PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA
24. Memberikan injeksi adrenalin 0,01 – 0,03 mg/kg BB secara IV melalui vena umbilacal
25. Menilai kembali kondisi pernafasa, denyut jantung dan warna kulit bayi
26. Alat-alat dibereskan direndam dalam larutan klorin 0,5%
27. Mencuci tangan ke dalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan secara terbalik

Pati,Jumat11 November 2011


Dosen Pendamping Praktikan

(Uswatun Kasanah, S.Si.T) (Ninik Widyaningsih)


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSETRUKTUR PENDAMPINGAN
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Purwaningsih


Mata Kuliah : Kegawatdaruratan maternal dan neonatal
Jenis Kompetensi : Kegawatdaruratan Maternal
Perasat : Resusitasi
Semester/Kelompok : III/ I

A. Pengertian
Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan,
peredaran darah dan otak yang berhenti atau terganggu sedemikian rupa agar kembali
normal seperti semula. (FKUI, 2002, hal. 998)

B. Tujuan
1. Memulihkan fungsi pernafasan bayi baru lahir yang menhalami asfiksia
2. Untuk oksigenasi darurat
3. Mempertahankan jalan nafas yang bersih
4. Membantu pernafasan membantu sirkulasi/ memulai kembali sirkulasi spontan
5. Untuk melindungi otak secara manual dari kekuranagn O2

C. Persiapan Alat & Bahan


1. APD ( Clemek, Topi, Masker dan Alas kaki )
2. Kain ( Handuk besar 2, kain bersih 1)
3. Radiant warmen (lampu penghangat)
4. Penghisap lendir ( de lee)
5. Sungkup
6. Sarung tangan
7. Adrenalin 0,01 – 0.03 mg/kg
8. Larutan klorin 0,5 %
9. Oksigen

D. Prosedur pelaksanaan
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Teruji memberikan rasa empati pada klien
6. Menggunakan APD (celemek,topi,masker,alas kaki ,sarung tangan)
7. memakai sarung tangan

LANGKAH AWAL RESUSITASI


8. meletakkan bayi di bawah radiant warmer ( lampu penghangat )
9. mengeringkan tubuh bayi dengan kain bersih dan kering
10. memposisikan bayi dengan kepala ekstensi ke belakang dengan cara mengganjal bahu
atas bayi setinggi 2-3 cm
11. membersihkan jalan nafas bayi dengan cara menghisap lendir dari mulut kemudian
hidung menggunakan penghisap lendir de lee
12. memberikan rangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki atau menggosok punggung
bayi
13. melakukan penilaian terhadap keadaan bayi ( pernafasan, denyut jantung, dan
warnakulit)

VENTILASI TEKANAN POSITIF ( VTP ) apabila denyut jantung bayi <


100x/menit maka lakukan ventilasi tekanan positif
14. mengecek kembali posisi bayi
15. memilih sungkup yang tepat dan menempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga
menutupi dagu, mulut dan hidung
16. Memastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar
17. memeras kantong hanya menggunakan jari – jari dengan tekanan yang tidak terlalu kuat (
bayi cukup bulan : 30-40 CmH2O, bayi kurang bulan : 20 – 25 CmH2O )
18. Mengecek perlekatan sungkup pada wajah. (jika dada mengembang berarti posisi
sungkup sudah benar dan jika dada tidak mengembang) mengatur kembali posisi kepala
dan sungkup, lalu mencoba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar)
19. Melakukan ventilasi selama 30 detik
20. Menilai kembali keadaan bayi (denyut jantung, menangis dan warna kulit )

RESUSITASI JANTUNG PARU


Bila denyut jantung <100x/menit lakukan RJP
21. Melakukan komperesi dada dengan cara meletakkan kedua ibu jari di 1/3 os sternum
bagian bawah dan jari lain melingkar di punggung
22. Melakukan RJP dengan rasio 3:1 ( 3 kali komperensi dada dan 1 kali ventilasi )
dilakukan selama 30 detik
23. Menilai ulang keadaan bayi (pernafasan, denyut jantung, warna kulit)

PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA
24. Memberikan injeksi adrenalin 0,01 – 0,03 mg/kg BB secara IV melalui vena umbilacal
25. Menilai kembali kondisi pernafasa, denyut jantung dan warna kulit bayi
26. Alat-alat dibereskan direndam dalam larutan klorin 0,5%
27. Mencuci tangan ke dalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan secara terbalik

Pati,Jumat11 November 2011


Dosen Pendamping Praktikan

(Uswatun Kasanah, S.Si.T) (Purwaningsih)


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSETRUKTUR PENDAMPINGAN
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Sri Awet Hurhasih


Mata Kuliah : Kegawatdaruratan maternal dan neonatal
Jenis Kompetensi : Kegawatdaruratan Maternal
Perasat : Resusitasi
Semester/Kelompok : III/ I

A. Pengertian
Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan,
peredaran darah dan otak yang berhenti sedemikian rupa agar kembali normal seperti
semula.

B. Tujuan
1. Memulihkan fungsi pernafasan bayi baru lahir yang menhalami asfiksia
2. Untuk oksigenasi darurat
3. Mempertahankan jalan nafas yang bersih
4. Membantu pernafasan membantu sirkulasi/ memulai kembali sirkulasi spontan
5. Untuk melindungi otak secara manual dari kekuranagn O2

C. Persiapan Alat & Bahan


1. APD ( Clemek, Topi, Masker dan Alas kaki )
2. Kain ( Handuk besar 2, kain bersih 1)
3. Radiant warmen (lampu penghangat)
4. Penghisap lendir ( de lee)
5. Sungkup
6. Sarung tangan
7. Adrenalin 0,01 – 0.03 mg/kg
8. Larutan klorin 0,5 %
9. Oksigen

D. Prosedur pelaksanaan
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Teruji memberikan rasa empati pada klien
6. Menggunakan APD (celemek,topi,masker,alas kaki ,sarung tangan)
7. memakai sarung tangan

LANGKAH AWAL RESUSITASI


8. meletakkan bayi di bawah radiant warmer ( lampu penghangat )
9. mengeringkan tubuh bayi dengan kain bersih dan kering
10. memposisikan bayi dengan kepala ekstensi ke belakang dengan cara mengganjal bahu
atas bayi setinggi 2-3 cm
11. membersihkan jalan nafas bayi dengan cara menghisap lendir dari mulut kemudian
hidung menggunakan penghisap lendir de lee
12. memberikan rangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki atau menggosok punggung
bayi
13. melakukan penilaian terhadap keadaan bayi ( pernafasan, denyut jantung, dan
warnakulit)

VENTILASI TEKANAN POSITIF ( VTP ) apabila denyut jantung bayi <


100x/menit maka lakukan ventilasi tekanan positif
14. mengecek kembali posisi bayi
15. memilih sungkup yang tepat dan menempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga
menutupi dagu, mulut dan hidung
16. Memastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar
17. memeras kantong hanya menggunakan jari – jari dengan tekanan yang tidak terlalu kuat (
bayi cukup bulan : 30-40 CmH2O, bayi kurang bulan : 20 – 25 CmH2O )
18. Mengecek perlekatan sungkup pada wajah. (jika dada mengembang berarti posisi
sungkup sudah benar dan jika dada tidak mengembang) mengatur kembali posisi kepala
dan sungkup, lalu mencoba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar)
19. Melakukan ventilasi selama 30 detik
20. Menilai kembali keadaan bayi (denyut jantung, menangis dan warna kulit )

RESUSITASI JANTUNG PARU


Bila denyut jantung <100x/menit lakukan RJP
21. Melakukan komperesi dada dengan cara meletakkan kedua ibu jari di 1/3 os sternum
bagian bawah dan jari lain melingkar di punggung
22. Melakukan RJP dengan rasio 3:1 ( 3 kali komperensi dada dan 1 kali ventilasi )
dilakukan selama 30 detik
23. Menilai ulang keadaan bayi (pernafasan, denyut jantung, warna kulit)

PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA
24. Memberikan injeksi adrenalin 0,01 – 0,03 mg/kg BB secara IV melalui vena umbilacal
25. Menilai kembali kondisi pernafasa, denyut jantung dan warna kulit bayi
26. Alat-alat dibereskan direndam dalam larutan klorin 0,5%
27. Mencuci tangan ke dalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan secara terbalik

Pati,Jumat11 November 2011


Dosen Pendamping Praktikan

(Uswatun Kasanah, S.Si.T) (Sri Awet Hurhasih)


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSETRUKTUR PENDAMPINGAN
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Dwi Hanny F


Mata Kuliah : Kegawatdaruratan maternal dan neonatal
Jenis Kompetensi : Kegawatdaruratan Maternal
Perasat : Resusitasi
Semester/Kelompok : III/ I

A. Pengertian
Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan,
peredaran darah dan otak yang berhenti agar kembali normal seperti semula.

B. Tujuan
1. Memulihkan fungsi pernafasan bayi baru lahir yang menhalami asfiksia
2. Untuk oksigenasi darurat
3. Mempertahankan jalan nafas yang bersih
4. Membantu pernafasan membantu sirkulasi/ memulai kembali sirkulasi spontan
5. Untuk melindungi otak secara manual dari kekuranagn O2

C. Persiapan Alat & Bahan


1. APD ( Clemek, Topi, Masker dan Alas kaki )
2. Kain ( Handuk besar 2, kain bersih 1)
3. Radiant warmen (lampu penghangat)
4. Penghisap lendir ( de lee)
5. Sungkup
6. Sarung tangan
7. Adrenalin 0,01 – 0.03 mg/kg
8. Larutan klorin 0,5 %
9. Oksigen
D. Prosedur pelaksanaan
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Teruji memberikan rasa empati pada klien
6. Menggunakan APD (celemek,topi,masker,alas kaki ,sarung tangan)
7. memakai sarung tangan

LANGKAH AWAL RESUSITASI


8. meletakkan bayi di bawah radiant warmer ( lampu penghangat )
9. mengeringkan tubuh bayi dengan kain bersih dan kering
10. memposisikan bayi dengan kepala ekstensi ke belakang dengan cara mengganjal bahu
atas bayi setinggi 2-3 cm
11. membersihkan jalan nafas bayi dengan cara menghisap lendir dari mulut kemudian
hidung menggunakan penghisap lendir de lee
12. memberikan rangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki atau menggosok punggung
bayi
13. melakukan penilaian terhadap keadaan bayi ( pernafasan, denyut jantung, dan
warnakulit)

VENTILASI TEKANAN POSITIF ( VTP ) apabila denyut jantung bayi <


100x/menit maka lakukan ventilasi tekanan positif
14. mengecek kembali posisi bayi
15. memilih sungkup yang tepat dan menempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga
menutupi dagu, mulut dan hidung
16. Memastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar
17. memeras kantong hanya menggunakan jari – jari dengan tekanan yang tidak terlalu kuat (
bayi cukup bulan : 30-40 CmH2O, bayi kurang bulan : 20 – 25 CmH2O )
18. Mengecek perlekatan sungkup pada wajah. (jika dada mengembang berarti posisi
sungkup sudah benar dan jika dada tidak mengembang) mengatur kembali posisi kepala
dan sungkup, lalu mencoba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar)
19. Melakukan ventilasi selama 30 detik
20. Menilai kembali keadaan bayi (denyut jantung, menangis dan warna kulit )

RESUSITASI JANTUNG PARU


Bila denyut jantung <100x/menit lakukan RJP
21. Melakukan komperesi dada dengan cara meletakkan kedua ibu jari di 1/3 os sternum
bagian bawah dan jari lain melingkar di punggung
22. Melakukan RJP dengan rasio 3:1 ( 3 kali komperensi dada dan 1 kali ventilasi )
dilakukan selama 30 detik
23. Menilai ulang keadaan bayi (pernafasan, denyut jantung, warna kulit)

PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA
24. Memberikan injeksi adrenalin 0,01 – 0,03 mg/kg BB secara IV melalui vena umbilacal
25. Menilai kembali kondisi pernafasa, denyut jantung dan warna kulit bayi
26. Alat-alat dibereskan direndam dalam larutan klorin 0,5%
27. Mencuci tangan ke dalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan secara terbalik

Pati,Jumat11 November 2011


Dosen Pendamping Praktikan

(Uswatun Kasanah, S.Si.T) (Dwi Hanny F)


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSETRUKTUR PENDAMPINGAN
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Dwi Zuni Eti


Mata Kuliah : Kegawatdaruratan maternal dan neonatal
Jenis Kompetensi : Kegawatdaruratan Maternal
Perasat : Resusitasi
Semester/Kelompok : III/ I

A. Pengertian
Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan,
peredaran darah dan otak yang berhenti agar kembali normal seperti semula.

B. Tujuan
1. Memulihkan fungsi pernafasan bayi baru lahir yang menhalami asfiksia
2. Untuk oksigenasi darurat
3. Mempertahankan jalan nafas yang bersih
4. Membantu pernafasan membantu sirkulasi/ memulai kembali sirkulasi spontan
5. Untuk melindungi otak secara manual dari kekuranagn O2

C. Persiapan Alat & Bahan


1. APD ( Clemek, Topi, Masker dan Alas kaki )
2. Kain ( Handuk besar 2, kain bersih 1)
3. Radiant warmen (lampu penghangat)
4. Penghisap lendir ( de lee)
5. Sungkup
6. Sarung tangan
7. Adrenalin 0,01 – 0.03 mg/kg
8. Larutan klorin 0,5 %
9. Oksigen
D. Prosedur pelaksanaan
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Teruji memberikan rasa empati pada klien
6. Menggunakan APD (celemek,topi,masker,alas kaki ,sarung tangan)
7. memakai sarung tangan

LANGKAH AWAL RESUSITASI


8. meletakkan bayi di bawah radiant warmer ( lampu penghangat )
9. mengeringkan tubuh bayi dengan kain bersih dan kering
10. memposisikan bayi dengan kepala ekstensi ke belakang dengan cara mengganjal bahu
atas bayi setinggi 2-3 cm
11. membersihkan jalan nafas bayi dengan cara menghisap lendir dari mulut kemudian
hidung menggunakan penghisap lendir de lee
12. memberikan rangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki atau menggosok punggung
bayi
13. melakukan penilaian terhadap keadaan bayi ( pernafasan, denyut jantung, dan
warnakulit)

VENTILASI TEKANAN POSITIF ( VTP ) apabila denyut jantung bayi <


100x/menit maka lakukan ventilasi tekanan positif
14. mengecek kembali posisi bayi
15. memilih sungkup yang tepat dan menempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga
menutupi dagu, mulut dan hidung
16. Memastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar
17. memeras kantong hanya menggunakan jari – jari dengan tekanan yang tidak terlalu kuat (
bayi cukup bulan : 30-40 CmH2O, bayi kurang bulan : 20 – 25 CmH2O )
18. Mengecek perlekatan sungkup pada wajah. (jika dada mengembang berarti posisi
sungkup sudah benar dan jika dada tidak mengembang) mengatur kembali posisi kepala
dan sungkup, lalu mencoba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar)
19. Melakukan ventilasi selama 30 detik
20. Menilai kembali keadaan bayi (denyut jantung, menangis dan warna kulit )

RESUSITASI JANTUNG PARU


Bila denyut jantung <100x/menit lakukan RJP
21. Melakukan komperesi dada dengan cara meletakkan kedua ibu jari di 1/3 os sternum
bagian bawah dan jari lain melingkar di punggung
22. Melakukan RJP dengan rasio 3:1 ( 3 kali komperensi dada dan 1 kali ventilasi )
dilakukan selama 30 detik
23. Menilai ulang keadaan bayi (pernafasan, denyut jantung, warna kulit)

PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA
24. Memberikan injeksi adrenalin 0,01 – 0,03 mg/kg BB secara IV melalui vena umbilacal
25. Menilai kembali kondisi pernafasa, denyut jantung dan warna kulit bayi
26. Alat-alat dibereskan direndam dalam larutan klorin 0,5%
27. Mencuci tangan ke dalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan secara terbalik

Pati,Jumat11 November 2011


Dosen Pendamping Praktikan

(Uswatun Kasanah, S.Si.T) (Dwi Zuni Eti)

Anda mungkin juga menyukai