Anda di halaman 1dari 2

1.

Siklus menstruasi :

a. Fase proliferasi
Fase ploriferasi sering kali disebut fase estrogenik. Hal ini disebabkan pada fase ini
prosesnya dikendalikan oleh hormone estrogen. Fase ini mulai terjadi pada hari ke5
hingga hari ke14 dari siklus menstruasi. Setelah haid terjadi bagian hipofisis anterior
akan mensekresikan Follicel Stimulating Hormone (FSH). FSH mempengaruhi proses
pertumbuhan dan pemasakan ovum dan folikel graaf memacu pembentukan hormone
estrogen. Hormone estrogen kemudian mempengaruhi uterus untuk membangun
endometrium sehingga Rahim mengalami penebalan hingga 5-7 cm dengan
dihasilkannya estrogen, pengeluaran FSH akan dihambat, sedangkan pada hari ke 14 LH
menjadi tinggi dan FSH sedikit menurun karena terjadinya ovulasi dirangsang untuk
diproduksi. Dengan pecahnya folikel graaf, ovum akan dilepaskan keluar dan terjadilah
ovulasi.
b. Fase sekresi
Fase ini sering kali disebut fase progresteronik karena dipengaruhi oleh hormone
progresteron. Fase sekresi berlangsung pada hari ke 14 sampai hari ke 28. Pada fase ini
folikel graaf yang pecah pada saat terjadi ovulasi berubah menjadi korpus rubrum.
Dengan adanya LH yang mempengaruhi korpus rubrum merubah menjadi korpus luteum
atau disebut juga badan kuning. Korpus luteum ini selanjutnya menghasilkan hormone
progresteron. Berkat pengaruh progresteron selaput ini menjadi lebih tebal lagi, dan
kelenjar endometrium tumbuh berkeluk-keluk. Bersamaan dengan ini, endometrium
menjadi lebih lembek seperti karet busa dan melakukan persiapan-persiapan supaya sel
telur yang telah dibuahi dapat bersarang. Bila tidak ada sel telur yang bersarang,
endometrium ini terkelupas dan terjadi perdaraan yang disebut haid.
c. Fase menstruasi
Fase ini dimulai dari saat meluruhnya endometrium yang ditandai dengan keluarnya
darah dan berakhir pada hari ke 4 sampai ke 6 padda fase ini hormone estrogen dan
progresteron sudah tidak dihasilkan lagi. Dengan tidak diproduksinya estrogen dan
progresteron maka terjadi degenarasi endometrium. Darah haid yang mengandung mucus
dan sel-sel epitel kemudian dikeluarakan dari rongga uterus menuju vagina.
2. Cara kerja KB progresteron
Progresteron mencegah menekannya ovulasi apabila ovulasi tidak terjadi maka sel
telut tidak matang dan tidak keluar pada dinding endometrium lalu tidak menempel
diendometrium sehingga mengelupas dan terjadi menstruasi.
3. Pil kombinasi berisi hormone progresteron+estrogen dan placebo (tanpa hormone)
28 tabel berisi 21 dengan hormone dan 7 tanpa hormone
Cara kerja pil kombinasi karena hormone estrogen membantu penebalan dinding
endometrium untuk mempersiapkan terjadinya ovulasi puncaknya hari ke 14 setelah
ovulasi, hormone estrogen yang mempersiapkan Rahim untuk menerima sel terlur
yang dibuahi dan terjadi penebalan dinding endometrium yang semula menebal dan
akhirnya mengelupas dan terjadi haid.

Anda mungkin juga menyukai